Anda di halaman 1dari 4

 

 
BAB I
  PENDAHULUAN
 
1.1   Latar Belakang Masalah

  Diesel engine test bench merupakan jenis testing equipment yang sering
dijumpai yang tujuan pembuatannya untuk menguji kinerja dari mesin diesel hingga
 
diperoleh beberapa data diantaranya jumlah konsumsi bahan bakar, konsumsi udara,
 
daya yang dihasilkan, putaran, torsi, dan temperatur. Alat atau sensor yang digunakan
 
diantaranya thermocouples, pressure tranducers, fuel measurement, air flow
  measurement, dynamometer, dan engine speed measurement. Terdapat dua pilihan
jenis metode dalam merancang alat diesel engine test bench ini yakni jenis generator
dan disc brake, serta tidak menutup kemungkinan menggunakan metode lainnya
yang umunya digunakan saat ini yang akan dikaji lebih lanjut pada tahap
perancangan.

Penulis mengambil topik ini dikarenakan alat uji ini masih jarang beredar di
pasaran, alat uji yang ada umumnya merupakan produksi luar negeri dan memiliki
harga yang cukup tinggi. Alat ini dirancang untuk menguji mesin diesel 4 kW. Selain
itu, rancangan alat ini pun rencananya akan dilengkapi dengan sistem data akuisisi,
yakni menggunakan sensor-sensor yang akan diproses oleh kontrol komputer
sehingga menampilkan hasil berupa data yang akurat. Data tersebut dapat berupa
tampilan pada suatu display, print out, atau pun disimpan pada storage berupa flash
disk dan sebagainya.

Penulis mengharapkan adanya peningkatan kualitas seperti harga yang relatif


lebih murah dengan pengoprasian alat yang lebih mudah dan kompleksitas alat yang
lebih tinggi dibandingkan dengan yang ada dipasaran. Dimana alat ini dapat
menghasilkan data berupa data digital, dengan sensor dan software khusus yang
disiapkan untuk alat ini. Dengan mengkaji masalah tersebut diharapkan dapat
menambah wawasan khususnya dalam menggunakan sensor tertentu dan
mengartikannya kedalam software lalu menghasilkan keluaran data akuisisi berupa
data numerik.

1
 
 
2

 
1.2 Identifikasi Masalah
 
Berdasarkan latar belakang dan penjelasan di atas, penulis
 
mengidentifikasikan beberapa masalah yang akan dijadikan bahan perancangan
 
sebagai berikut :
 1. Dibutuhkan alat uji kinerja mesin diesel yang dapat mengukur torsi,

  temperatur sebelum dan sesudah pembakaran, kebutuhan bahan bakar,


putaran, dan konsumsi udara untuk mesin diesel 4 kW.
 
2. Menghitung dan memilih beberapa komponen standar yang digunakan
 
seperti kopling, poros pejal, ball bearing, bearing housing, baut, material
  serta jenis rangka dan konstruksi rangka.
 
1.3 Perumusan Masalah

Perumusan masalah tugas akhir yang ingin diselesaikan ini adalah merancang
detail alat uji kinerja mesin diesel yang dapat mengukur torsi, temperatur buang,
kebutuhan bahan bakar, putaran, dan konsumsi udara untuk mesin diesel 4 kW.
Mekanisme pengukuran torsinya menggunakan dynamometer model disc brake.
Instrumen yang digunakan pada perancangan alat uji mesin diesel ini menggunakan
instrumen-instrumen yang ada di pasaran dan tidak mengurangi atau memenuhi
fungsi dari alat.

1.4 Tujuan Tugas Akhir

Tujuan tugas akhir ini adalah membuat rancangan detail alat uji kinerja mesin
diesel guna membantu mitra pada proyek perancangan alat uji kinerja mesin diesel
menggunakan data akuisisi.

1.5 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah

Ruang lingkup yang dilakukan dalam tugas akhir ini diantaranya adalah:

1. Melakukan tahapan perancangan konsep alat uji kinerja mesin diesel.


2. Melakukan penggambaran sketching dan secara 3D, sebagai konsep
rancangan alat.
3. Melakukan penentuan dan perhitungan pada konstruksi dan sistem
alat.

 
 
3

 
4. Melakukan penggambaran gambar kerja dari komponen alat.
 
Beberapa ruang lingkup di atas dibatasi agar pembahasan bisa lebih fokus
 
pada permasalahan yang akan diselesaikan. Berikut adalah batasan masalah tersebut
 
yaitu:
 
1. Perancangan alat bantu dilakukan hingga membuat gambar kerja.
  2. Hasil perancangan ini direalisasikan dengan bantuan pihak mitra
  dalam melakukan perakitan.
3. Perhitungan yang dilakukan mengenai sistem, pemilihan material,
 
distribusi beban pada konstruksi alat dan pemilihan kompon standar.
 

  1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan dilakukan dengan susunan yang secara umum dapat menjelaskan


permasalahan secara terperinci dengan urutan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan


masalah, tujuan tugas akhir, ruang lingkup, batasan masalah dan sistematika
penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Bab ini menguraikan tinjauan pustaka yang berisi penelitian-penelitian dan


produk serupa yang pernah dilakukan. Selain itu bab ini juga menjelaskan
landasan teori yang mendukung dalam tugas akhir ini.

BAB III METODE DAN PENYELESAIAN MASALAH

Bab ini berisikan metodologi atau langkah-langkah penyelesaian masalah


yang digunakan dalam tugas akhir ini. Secara umum langkah untuk
menyelesaikannya adalah analisis produk exsisting, tahap perencanaan,
tahap pengonsepan, tahap perancangan detail, dan tahap dokumentasi.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang hasil-hasil yang diperoleh pada tugas akhir ini. Hasil-
hasil tersebut kemudian dibahas sedemikian rupa sehinga pada bab
selanjutnya dapat diambil kesimpulan yang saling berhubungan.

 
 
4

 
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
 
Kesimpulan memberikan gambaran tentang hal-hal penting yang dapat
 
diambil dalam tugas akhir ini. Saran dibuat berdasarkan pengalaman dan
 
temuan-temuan selama melakukan tugas akhir dan ditujukan untuk
  pengembangan bahasan atau kajian ke depan terkait penelitian serupa.

Anda mungkin juga menyukai