GETARAN MEKANIS
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2012
TUJUAN PRAKTIKUM
II.
DASAR TEORI
Bila objek bergerak ke kanan dan dilepas, maka gaya yang bekerja pada sistem adalah
gaya pegas
k eq x
F=ma
k eq x+ mg =m x
Dengan penyelesaian :
x= A cos n t + B sin n t+ mg
Jika t = 0, maka :
x=x 0
, maka :
x 0= A+
A=x 0
mg
k eq
mg
k eq
x =0 , maka : n B=0
Karena
x= x0
mg
mg
cos n t +
k eq
k eq
Dari persamaan diatas dapat diketahui bahwa peredaman dalam sistem terjadi karena
amplitudo gerakan berkurang secara kontinu. Setiap setengah siklus, amplitudo getaran
berkurang sebesar
mg
k eq
( ).
m x +k eq x
mg
=0
k eq
Dengan :
'
x =x
mg
k eq
x ' = x
x ' = x
Maka :
'
'
m x +k eq x =0
x ' +
k eq '
x =0
m
Sehingga :
n=
k eq
m
Dalam frekuensi :
f n=
1
2
k eq
m
Dalam perioda :
n =2
m
k eq
Dalam percobaan, akan dilakukan perbandingan antara massa objek yang diukur dengan
timbangan dengan massa objek yang didapat dengan menggunakan rumus :
2
m=
n k eq
4
|mmtimbang|
mtimbang
.100
III.
DATA PRAKTIKUM
K = 1000
N
2
m
m=
No
1
2
3
4
5
Xo
(cm)
7
8
9
10
11
n k eq
4
n X 4000
4 x 3,14
t (s)
T (s)
Meks (kg)
%error
9.67
10.5
11.17
12.17
13
13.9
15.43
16.57
18.07
19.17
1.437
1.470
1.483
1.485
1.475
209.5643266
219.0251356
223.1923857
223.6020869
220.5455122
261.3178045
277.6295441
284.8144582
285.5208395
280.2508832
Grafik Xo vs T(s)
1.490
1.480
1.470
1.460
Grafik Xo vs T(s)
1.450
1.440
1.430
1.420
1.410
6
10
11
12
Grafik Xo vs Error
290
285
280
275
Grafik Xo vs Error
270
265
260
255
250
245
6
10
11
12
mg
k eq
( ).
=
( mg
k )
eq
0.36842105
maka =
n*2
Xo
(Xo)/(n*2)
9.67
10.5
11.17
12.17
13
19.34
21
22.34
24.34
26
7
8
9
10
11
0.361944157
0.380952381
0.402864816
0.410846343
0.423076923
m
(ideal)
209.5
219
223.2
223.6
220.5
0.705166153
0.710003506
0.736714243
0.749965944
0.783149471
avg = 0.737
n =2
m
k eq
IV.
n =0.756
ANALSIS
.
Analisis Pengolahan Data
Dari data yang didapatkan dialakukan perhitungan massa total sisitem, didapatkan massa total
sitem ideal (Mideal) rata-rata 219.18 kg untuk periode rata-rata
n =1.47
s. Dengan asumsi
massa timbangan 58 kg didapatkan error antara 260% - 280%. Jika digunakan massa
timbangan 58 kg seharusnya perhitungan periode adalah
n =0.756
s tentunya dalam
kondisi yg ideal. Perhitungan ini memperlihatkan bahwa 219.18 kg (ideal) setara dengan 58
kg (timbangan). Maka terdapat factor pengkali dalam sebuah rumusan baru. (219.18 58) =
3.78 , nilai ini adalah factor pengkali untuk massa, atau
3.78=1.944
faktor pengkali
m
k eq
Faktor tersebut adalah akumulasi dari berbagai gangguan dalam sisitem atau luar sistem
contoh,
Analisi Grafik
Kedua grafik Xo vs T(s) dan Xo vs Error sebanding, secara teori T(s) atau f(Hz) tidak
terpengaruh oleh amplitudo awal (Xo), sehingga nilainya konstan untuk setiap Xo. Pada
grafik ditunjukan nilai T(s) yang berubah-ubah/dinamis terhadap Xo. Hal ini diakibatkan
proses pengabilan data tidak akurat akibat human error. Contoh dari human error,
penempatan amplitudo awal yang tidak akurat dan presisi saat pengmabilan data,
perhitungan waktu yang tidak akurat dan presisi,
penentuan kondisi akhir saat sistem sudah berhenti atau belum tidak konsisten
Range grafik T(s) berkisar di 1.43s 1.49s dan T(s) rata-rata =1.47s ,
toleransi T(s) = 1.47 0.04 s
Range grafik Error 260% - 290% dan Error rata-rata = 278% ,
toleransi Error(%) = 278 18 %
V.
KESIMPULAN
Teroitis dan percobaan memiliki nilai yang berbeda sangt signifikan, sehingga dalam
perhitungan teoritis dalam pembuatan pemodelan matematis diperlukan suatu factor pengkali
untuk
nilai
n =2 b
periode
(T)
sebesar
sehingga
permaan
menjadi,
m
k eq
Kemudian asumsi massa timbangan dan assumsi konstan pegas menjadi bahan pertimbangan sebagai
kesalahan relative sehingga menimbulkan nilai error yang sangat besar (260-280%).