Anda di halaman 1dari 34

Brake System (REM)

Drs.Netel Aritonang
SMKN 26 Jakarta
SUSUNAN KOMPONEN SISTEM REM
SISTEM REM
( BRAKE SYSTEM)
Fungsi Utama:
1. Mengurangi kecepatan dan
menghentikan kendaraan
2. Memungkinkan parkir pada tempat yang
menurun
3. Sebagai alat pengaman dan menjamin
kendaraan yang aman
PRINSIP KERJA REM
TYPE REM
TANDEM
MASTER CYLINDER
Tandem Master Cylinder
bekerja dengan sistem
hidraulis terpisah (split
hydraulic system).
Dengan dirancang
sedemikian rupa, bila
salah satu sirkuitnya
rusak, maka yang
lainnya akan tetap
beroperasi, minimum
ada tenaga yang
menghentikan, ini adalah
salah satu bagian
peralatan keselamatan
yang penting.
1.CARA KERJA
KERJA NORMAL
a. Saat rem tidak
dioperasikan, piston cups
no.1 dan piston no.2 berada
di antara inlet port dan
compensating port, sehingga
dapat saluran antara cylinder
dan reservoir tank.
Piston no.2 ditekan ke kanan
oleh tenaga pegas membalik
(return spring) no.2, akan
tetapi tidak terdorong lebih
jauh karena ditahan oleh
baut penahan (stopper bolt).
kiri dan piston cups
menutupi compensating
port untuk menahan
aliran antara cylinder
dan reservoir tank. Bila
piston ditekan lebih
lanjut, ini akan
menambah tekanan
hidrolik dalam cylinder.
Tekanan ini juga
diteruskan pada wheel
cylinder belakang. Bila
tekanan hidrolik yang
sama juga menekan
piston no.2, piston
seperti no.1 dan
piston-piston kembali ke
posisinya semula oelh
tekanan hidrolik, dan
karena tenaga dorong pegas
pembalik (return spring).
Namun oleh karena minyak
rem tidak mengalir balik ke
master silinder segera,
tekanan dalam hidrolik
master silinder seketika
turun (drop) seketika
(vacuumdevelops).Sebagai
akibatnya, minyak rem
dalam reservoit tank,
mengalir ke dalam silinder
melalui m, melawati
beberapa lubang kecil
(orifices) untuk diberikan ke
ujung piston dan sekitar
MASTER SILINDER DENGAN
RESERVOIR TERPISAH
DISC BRAKE (REM CAKRAM)
MACAM REM CAKRAM
PAD REM CAKRAM
JENIS JENIS CALIPER
FIXED CALIPER DOUBLE PISTON
TIPE FLOATING CALIPER
MACAM – MACAM REM PARKIR
BOOSTER REM
PRINSIP KERJA
Bila vakum bekerja pada kedua sisi piston,
maka piston akan terdorong ke ka-nan oleh
pegas. Bila tekanan atmosfir masuk ke ruang
A, maka piston bergerak ke kiri menekan pegas
karena adanya perbedaan tekanan,
menyebabkan batang piston menekan piston
master silinder.
KONSTRUKSI
Bagian dalam booster dihubungkan dengan pompa vakum (diesel)
atau intake manifold (bensin) melalui check valve
Check valve berfungsi sebagai katup satu arah yang hanya
memungkinkan udara mengalir dari booster ke mesin
Ruang booster terbagi menjadi dua bagian oleh diapragm yaitu
constant pressure chamber dan variable pressure chamber
Pada control valve mechanism terdapat air valve dan vacum valve
Valve operating rod dihubungkan ke pedal rem
Saat Pedal BELUM Ditekan

air valve tertarik ke kanan


oleh air valve return spring
bertemu dengan control
valve sehingga tertutup,
dan udara luar tidak bi-sa
masuk ke variable
pressure chamber. Vacum
valve terbuka
menyebabkan terjadinya
keva-kuman pada constant
dan vari-able pressure
chamber. Piston terdorong
ke kanan oleh pegas
diapragma
Saat Pedal Ditekan

valve operating rod mendorong


air valve dan control valve, me-
nyebabkan vacum valve tertutup
dan air valve terbuka. Hal ini me-
nyebabkan udara luar masuk ke
variable pressure chamber. Per-
bedaan tekanan antara variable
dan constant pressure chamber
menyebabkan piston bergerak ke
kiri
Kendaraan yang mesinnya terle-tak di depan,
bagian depannya lebih berat dibandingkan
dengan bagian belakangnya. Bila kenda-raan
direm, akan menyebabkan beban ban depan
bertambah dan beban ban belakang berku-rang
Bila daya cengkeram pengerem-annya berlaku
sama pada ke em-pat rodanya, maka roda bela-
kang yang memiliki beban lebih kecil
cenderung akan mengunci lebih dulu sehingga
menyebab-kan ngepot (skid)
Dengan alasan tersebut, diperlukan
proportioning valve yang berfungsi
untuk mengurangi te-kanan hidraulis
untuk wheel cylinder roda belakang,
sehingga mencegah terjadinya ngepot.
Proportioning valve ditempatkan pada
brake pipe belakang
JENIS JENIS PROPORTIONING VALVE
PRINSIP KERJA
Tekanan Master Silinder
Tidak ada piston
terdorong
ke kanan oleh pegas,
katup C terbuka
Tekanan hidraulis dari master silinder diteruskan dari ruang A ke ruang B
melalui katup C. Tekanan di ruang A dan B
menjadi sama.
Tetapi luas permukaan piston di ruang B lebih besar dari pada ruang A,
menyebabkan piston bergerak ke kiri. Gerakan ini berlawanan dengan pegas yang
mendorong piston dan menyetop gerakan piston bila mencapai titik dimana daya
pegas seimbang dengan tekanan hidraulis
Tekanan Master Cylinder Tinggi
Piston makin bergerak ke kiri sampai
katup C menutup.
Pada saat ini terjadi split point (titik a pada grafik)
Bila tekanan hidraulis di dalam ruang A dinaikkan lagi, piston bergerak ke kanan dan
membuka katup C. Karena tekanan di ruang B bertambah, piston bergerak ke kiri
karena perbedaan
luas penampang dan menutup katup C
Proses ini terjadi secara berulang untuk mengatur tekanan yang bekerja di wheel
cylinder belakang
Cara Kerja Proportioning Valve
Tekanan master silinder rendah

Piston terdorong ke kanan oleh pegas. Minyak rem mengalir dari master
silinder melalui celah an-tara cylinder cup dan piston ke wheel cylinder
belakang
Cara Kerja Saat Tekanan
Master Silinder TINGGI
Tekanan minyak mendorong pis-ton ke kiri melawan tegangan
pe-gas, menyebabkan piston menu-tup cylinder cup. Piston terus
bergerak ke kiri menyebabkan volume di sebelah kanan cylin-
der cup bertambah dan tekanan wheel cylinder belakang
berkurang.
SISTEM REM ABS
(ANTI LOCK BRAKE SYSTEM)

Rem anti-lock ini berfungsi untuk


mengerem kendaraan dengan cara
tidak langsung mengunci (rem-
tidak-rem-tidak-dan seterusnya)
SUSUNAN KOMPONEN ABS
KOMPONEN UTAMA
DAN FUNGSI
1. Speed Sensor Depan : mendeteksi kecepatan roda
pada masing-masing roda depan.
2. Speed Sensor Belakang : mendeteksi kecepatan roda
pada masing-masing roda depan.
3. Switch Lampu Rem : mendeteksi tanda pengereman
dan mengirimkan signal ke ABS computer.
4. Anti-Lock Warning Light : lampu menyala sebagai
peringatan bahwa pada ABS ada yang tidak berfungsi.
5. ABS Actuator : mengontrol tekanan minyak rem pada
masing-masing wheel cylinder dengan signal dari ABS
computer.
6. ABS Computer : dengan signal-signal dari masing-
masing speed sensor komputer menghitung jumlah
akselerasi dan deselerasi, dan mengirim signal ke ABS
actuator.

Anda mungkin juga menyukai