hilang power steering tidak akan bekerja (mati sama sekali), tetapi kemudi masih
dapat dioperasionalkan secara manual.
3. Tipe Power Steering
Ada beberapa tipe power steering tetapi masih mempunyai tiga bagian yang
terdiri dari pompa, control valve, power silinder. Control valve ditempatkan di
dalam gear housing. Banyak tipe yang telah dikembangkan tetapi untuk power
steering tipe rack and pinion biasanya menggunakan rotary valve dan spool valve.
Untuk recirculating ball terdapat dua tipe dengan flapper valve dan rotary valve.
Tipe rack and pinion menggunakan rotary valve yang kompak dan keandalan
tinggi maka sebagian besar dari merek kendaraan menggunakan rotary valve.
1. Gear Housing
Gear housing pada sistem power steering ini menggunakan roda gigi tipe
rack and pinion. Alur kerja dari roda gigi rack and pinion adalah steering pinion
pada bagian ujung bawah poros utama kemudi bersinggungan dengan steering
rack. Bila rack kemudi diputar maka steering pinion akan berputar menggerakan
steering rack ke kiri dan ke kanan. Gerakan steering rack diteruskan ke knuckle
arm melalui ujung rack dan ujung tie rod.
Control valve shaft dihubungkan dengan steering main shaft yang terhubung
dengan steering wheel. Jika steering wheel pada posisi lurus maka control valve
pada posisi netral sehingga minyak dari vane pump tidak bekerja dikedua ruang
tetapi dialirkan kembali ke reservoir tank. Jika steering wheel diputar kesalah satu
arah, control valve akan merubah saluran sehingga minyak pada ruangan lainnya
dikeluarkan dan mengalir ke reservoir tank.
Pada tipe rack and pinion ada dua macam alat yang mengatur perubahan
saluran yaitu: spool valve dan rotary valve. Pada masing-masing jenis terdapat
torsion bar antara control valve dan pinion. Control valve bekerja tergantung pada
besarnya puntiran yang diterima torsion bar. Pada saat tidak ada minyak atau
tekanan minyak dan torsion bar berputar sampai titik tertentu control shaft stoper
akan berlangsung memutar pinion dan menggerakkan rack sama seperti pada
kemudi manual momen roda kemudi diteruskan ke pinion melalui control valve
shaft.
b. Posisi Netral
Selama control valve shaft tidak berputar, berarti berada dalam posisi netral
demikian juga katup rotary juga tak berubah posisi. Posis ini terjadi pada saat jalan
lurus tanpa memutar roda kemudi sama sekali.
Minyak yang dailirkan dari pompa kembali ketangki reservoir melalui lubang D
pada ruang D. Ruangan di sebelah kiri dan kanan dalam silinder mulai bertekanan
tetapi karena pada keduanya tidak ada perbadaan maka tidak terjadi bantuan power
silinder.
4. Vane Pump
1) Reservoir tank
Tangki resevoir menampung persediaaan minyak power steering.
Penempatannya dapat disatukan dengan pump body dan juga terpisah dengan
pump body dengan pipa penghubung. Biasanya tutup tangki reservoir dilengkapi
dengan pengukur minyak (level gauge/ deep stick) untuk memeriksa ketinggian
permukaan minyak power steering dalam tangki. Bila ketinggian permukaan
minyak dalam tangki kurang dari yang ditentukan, maka pompa akan kemasukan
udara dan kinerja pompa menjadi tidak normal.
2) Pump body
Pompa digerakkan oleh puli engkol mesin dengan drive belt, dan
mengalirkan yang bertekanan ke gear housing. Pengaliran volume minyak dari
pompa adalah sebanding dengan rpm mesin, banyaknya minyak yang dialirkan ke
gear housing diatur oleh flow control valve dengan kelebihan minyak dialirkan ke
sisi hisap (suction side).
4) Peralatan Idle Up
Pompa mengahasilkan tekanan minyak maksimum pada saat roda kemudi
diputar sepenuhnya ke kiri dan ke kanan. Pada saat ini pompa memperoleh beban
maksimum yang akan menurunkan rpm idle up mesin. Untuk mengatasi masalah
ini, sistem power steering dilengkapi dengan peralatan idle up yang akan bekerja
untuk menaikkan rpm mesin. Pada saat pompa memperoleh beban maksimum,
fungsi peralatan idle up untuk menaikkan rpm idle mesin, bila tekanan minyak
pada pompa bekerja pada air control valve yang dipasang pada vane pump body
untuk mengatur aliran udara.
a) Mesin EFI
Pada mesin dengan EFI bila torak pada air control valve didorong oleh
tekanan minyak, maka katup udara membuka dan volume uadar yang di bypass
throttle valve bertambah dan menaikan rpm mesin.
Jadi pada mesin dengan EFI alat idle up fungsinya menambah pasokan udara ke
intake manifold, sehingga udara masuk banyak menyemprot bensin akan banyak.
b) Mesin karburator
Pada mesin yang dilengkapi dengan karburator, bila torak dari control valve
terdorong oleh tekanan minyak, maka air valve membuka dan kevakuman pada
diafragma akan berubah, untuk mengatur sudut pembukaan throttle valve.
Idle up pada mesin dengan karburator menyalurkan kevakuman dari intake
manifold ke diafragma yang akan meningkatkan pembukaan sudut throttel valve.
b. Cara kerja
1) Vane Pump
Rotor berputar didalam cam ring yang diikatkan pada rumah roda gigi (gear
housing). Rotor terdapat slot, didalam slot dipasangkan vane plate. Bagian luar
rotor berbentuk lingkaran tetapi permukaan bagian dalam cam ring. Vane plate
menyekat celah membentuk ruang minyak.
Vane plate terdorong merapat ke permukaan bagian dalam cam ring oleh
gaya sentrifugal dan tekanan minyak pada bagian belakang vane plate, membentuk
seal sehingga pada saat terjadi kenaikan tekanan minyak. Tekanan kebocoran
antara cam ring dan vane plate dapat di cegah. Pada saat rotor berputar kapasitas
ruang minyak akan membesar dan mengecil untuk melakukan pemompan, saat
hisap ruang minyak memperbesar sehinggga minyak dar reservoir mengalir ke
ruang minyak melalui saluran hisap.
Volume ruang minyak akan mengecil pada sisi keluar (discharge side), bila
mencapai nol maka minyak tadi terhisap masuk ke ruangan melalui saluran hisap
keluar melalui saluran keluar. Untuk setiap putaran terjadi dua kali penghisapan
dan pengeluaran minyak.
2) Flow Contol Valve dan Control Spool
Volume pengeluaran minyak dari vane pump akan bertambah sebanding
denagn kenaikan rpm mesin. Besarnya gaya steering assist yang diberikan oleh
power piston ke gear housing ditentukan oleh volume minyak dari pompa.
Bila rpm naik, maka volume alirannya semakin besar dan memberikan bantuan
pengemudian yang lebih besar, akibatnya diperlukan gaya pengemudian yang lebih
kecil. Usaha pengemudian berubah-ubah sesuai dengan perubahan rpm, ini
mengakibatkan kerugian dalam aspek stabillitas pengemudian.
Oleh karena itu, volume aliran minyak dari pompa perlu dipertahankan
konstan meskipun putaran pompa berubah, inilah kerja dari fungsi flow control
valve. Bila kendaraan berjalan dengan kecepatan tinggi tahanan ban berkurang dan
akibatnya dibutuhkan usaha pengemudian yang lebih kecil. Pada beberapa power
steering di berikan power assist yang kecil selama kecepatan agar diperoleh
pengendalian yang nyaman. Volume aliran minyak dari pompa ke gear housing
dikurangi selama pengendaraan pada kecepatan tinggi, sehingga tidak ada power
assist pada sistem power steering. Volume minyak yang keluar dari pompa akan
bertambah bila kecepatan pompa bertambah tetapi aliran minyak ke gear housing
dikurangi. Hal ini berlaku pada rpm sensing type dan mempunyai control valve
dengan built in control spool.
d) Relief valve
Katup pembebasan (relief valve) ditempatkan pada flow control valve. Bila
tekanan P2 melebihi 80 kg/cm2 (bila roda kemudi diputar sepenuhnya) maka relief
valve akan terbuka dan menurunkan tekanan pada saat tekanan P2 turun control
valve terdorong ke kiri dan mengatur tekanan maksimum.
C. Dasar Hidrolik
Keterangan :
1. Steering Wheel
2. Motor listrik
3. Vane Pump
4. Power steering
5. Steering Main Shaft
6. Rack and Pinion
b. Power silinder
Power silinder adalah tempat piston bekerja dan ditempatkan satu poros
dengan rack, rack bergerak karena ada tekanan minyak yang dihasilkan oleh
tekanan vane pump yang bekerja pada power piston. Kebocoran minyak dicegah
oleh oil seal pada kedua sisi silinder dan pada bagian ujung power silinder juga
dicegah oil seal untuk mencegah kebocoran.
c.Tie rod
Tie rod adalah batang yang dipasangkan pada rack and untuk
menghubungkan steering gear ke roda. Tie rod dapat distel untuk mengatur jarak
antara joint.
d. Steering rack
Steering rack berfungsi meneruskan putaran dari steering pinion untuk
menggerakkan power silinder, ujung rack dan ujung tie rod ke kiri dan ke kanan.
e. Katup pengatur minyak (Control valve).
Arah aliran minyak dari pompa ditentukan oleh control valve (rotary vave)
yang ada di dalam rumah gigi (gear housing). Control valve shaft yang diterima
momen dari steering wheel dengan pinion gear dihubungkan oleh sebuah pasak
dan berputar bersama-sama dengan torsion bar.
f. Vane pump
Vane pump berfungsi untuk mengatur jumlah aliran fluida yang diperlukan
sesuai dengan putaran mesin. Pada vane pump juga terdapat reservoir tank yang
berfungsi untuk menampung persediaan minyak power steering.
T_OFick`s
Beranda
POWER STEERING
JOB RECIRCULATING BALL
SKU Pramuka Penegak Terbaru
Laporan Prakerin 2011
1.
Nov
1
Lihat komentar
2.
Oct
Kab. Cilacap
Disusun oleh :
Cilacap 53255
2011
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Pelaksanaan Praktik Kerja Industri di ”Bengkel Mobil dan Las Jasa
Hasta” Majenang, dengan judul Perawatan dan Perbakan Sistem Rem Tromol
Hidrolis, Proppeler Shaft dan Differential disusun oleh Taofik Hidayat, NIS :
0900936
Hari : Sabtu
Mengetahui,
Jasa Hasta
KECAMATAN KARANGPUCUNG
Cilacap 53255
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Pelaksanaan Praktik Kerja Industri di ”Bengkel Mobil dan Las Jasa
Hasta” Majenang, dengan judul Perawatan dan Perbakan Sistem Rem Tromol
Hidrolis, Proppeler Shaft dan Differential disusun oleh Taofik Hidayat, NIS :
0900936.
Telah disetujui dan disahkan pada :
Hari : Sabtu
Ketua
Mengetahui,
Kepala
1. Jangan gagalkan cita-citamu hanya karena cinta, tapi jadikanlah cintamu sebagai
pemicu semangat belajar untuk meraih cita-cita
2. Tanyakan pada kegagalan, sebab kesuksesan semata-mata adalah keberuntungan
3. Pendidikan tinggi dan kejeniusan tidak bisa menentukan kesuksesan suatu
pekerjaan, tetapi kerja keraslah yang menentukan kesuksesan suatu pekerjaan
4. Janganlah pantang menyerah, karena kegagalan merupakan kunci dari
keberhasilan dan kesuksesan. Karena itu berusahalah untuk menjadi yang lebih
baik
5. Belajar dengan mandiri, agar kamu bisa meraih keberhasilan, jika kamu
menggantungkan kepada orang lain jangan harap akan berhasil
PERSEMBAHAN
3. Bapak dan Ibu guru yang telah membantu dalam pelaksanaan Prakerin
4. Bapak dan Ibu selaku orang tua yang telah memberikan semangat dalam
pelaksanaan Prakerin
Dengan mengucapkan rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas rahmat serta hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan Penyusunan Laporan Prakerin,
yang masih sangat sederhana dengan harapan bisa bermanfaat bagi kita semua terutama
bagi pelajar.
Penulisan Laporan Prakerin pada Bengkel Mobil Dan Las ”Jasa Hasta” Majenang
diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Nasional (UN) dan Ujian
Sekolah (US) dan syarat untuk dapat diuji di SMK Negeri Karangpucung.
Dalam penyusunan laporan ini penulis berharap agar tambah pengalaman dan penulis
menyadari bahwa laporan ini sangat jauh dari kesempurnaan karena penulis yakin masih
banyak kekurangan dan kejanggalan, maka dari itu penulis akan menerima dengan
senang hati apabila ada kritik dan saran yang sifatnya membangun demi lebih
sempurnanya laporan ini.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan laporan ini semoga Allah SWT selalu memberkahi upaya
yang telah, sedang maupun yang akan di lakukan dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan
Wassalamualaikum wr. wb
DAFTAR ISI
MOTTO .................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ..................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
C. Differential ................................................................... 16
4. Perhitungan ....................................................... 21
BAB V PENUTUP
A. Keimpulan............................................................... 30
B. Saran-saran ............................................................. 30
BAB I
PENDAHULUAN
Maka dari itu penulis memilih pilihan pada Bengkel Mobil dan Las “Jasa Hasta”
karena tempat tersebut bisa memberikan pelajaran yang dibutuhkan siswa dalam
mencapai suatu keterampilan.
2. a. Melatih dan mengembangkan pola pikir pada siswa tentang sikap dan
c. Agar para siswa belajar mandiri dalam bekerja di dunia industri tanpa
bimbingan dari guru agar lebih kreatif dan rajin dalam aktifitas yang
dilakukan
Praktek Kerja Indstri (Prakerin) dilaksanakan pada liburan Semester Satu (1)
yang dimulai dari tanggal 20 Desember 2010 sampai dengan 12 Maret 2011.
b. Agar ilmu yang dipelajari peserta pendidikan dan pelatihan melalui teori
maupun praktik dapat diterapkan dan digunakan di dunia industri nantinya
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B. Tujuan Prakerin
C. Waktu Prakerin
D. Manfaat Prakerin
B. Organisasi Kepegawaian
C. Tata kerja
B. Proppeler Shoft
1. Universal Joint
C. Differensial
2. Konstruksi differential
4. Perhitungan
1. Analisa gangguan
2. Alat dan bahan
3. Keselamatan kerja
4. Langkah kerja
BAB V PENUTUP
C. Keimpulan
D. Saran-saran
BAB II
URAIAN UMUM
Sekitar tahun 1986 sampai dengan 1989, bengkel ini masih menggunakan
peralatan yang cukup sederhana, dan waktu itu tempat untuk bengkel pun masih
mengontrak, sehingga penghasilan yang diperoleh harusnya lebih tetapi harus
terkurangi untuk biaya lain-lain.
Dari tahun ketahun bengkel berkembang dan pelanggan pun bertambah. Tanggal
1 Agustus 2000, bengkel tersebut dibuat permanen sehingga dapat menampung 8-10
kendaraan/ mobil, ditunjang pula oleh disediakannya spare part mobil. Bengkel ini
sangat membekali pendidikan dan keterampilan kerja nyata bagi mereka yang belajar
di bengkel tersebut
B. Organisasi/ kepegawaian
Bengkel mobil dan las ” Jasa Hasta” dipimpin oleh pemimpin selaku pemilik
bengkel yang dibentuk oleh pihak bertanggungjawab, yang mempunyai tenaga ahli
pada bagian masing-masing pekerjaan.
C. Tata kerja
TenagaAhli
TenagaAhli
TenagaKerja
TenagaKerja
PembantuUmum
E.
C
E
Daerah Lokasi
Keterangan : S
B. Tugu Pahlawan
C. Deler Honda U
D. Jembatan
E. Pabrik Kayu
BAB III
KAJIAN TEORI
Menurut penggunaannya, mobil dilengkapi dengan 2 rem, yaitu rem kaki dan
rem tangan. Rem kaki dioperasikan dengan kaki yang merupakan rem utama,
dan rem tangan dioperasikan dengan tangan yang merupakan rem parkir
c. Mekanisme
1. Rem mekanik
2. Rem hidrolik
3. Klem
6. Pegas pembalik
7. Pin
a. Backing plate
Backing plate untuk menempatkan sylinder roda (wheel cylinder ) dan kanvas
rem (linning). Backing plate ini terbuat dari plat baja yang di press.
2. Piston cup
3. Pegas
4. Piston
Berfungsi sebagai tenaga penggerak kedua kanvas rem karena ada
tekanan hidrolik dari master sylinder
5. Adjuster
6. Bleeder plug
Bleeder plug terdapat pada body wheel cylinder dan berfungsi untuk
mengeluarkan udara dari sistem rem
c. Sepatu rem
Berbentuk bulan sabit berfungsi untuk menahan putaran tromol rem Sepatu
rem ada 2 macam, yaitu sepatu primer dan spatu sekunder
d. Tromol rem
Tromol rem terbuat dari besi tuang dan berfungsi sebagai penahan roda pada
saat proses pengereman berlangsung
a. Langkah pembongkaran
b. Langkah pemasangan
Cara kerja rem tromol hidrolis adalah pada saat tuas rem di injak maka minyak
yang ada pada master sylinder akan keeluar menekan minyak rem yang ada pada
kabel rem. Minyak rem yan tertekan iini menghasilkan tenaga yeng menggerakan
piston yang ada pada sylinder body
Gerakan piston ini dijadikan sebagai tenaga penggerak kedua kanvas rem yang
mengakibatkan kedua kanvas tersebut merenggang dan menempel pada tromol
rem. Sehingga terjadi gesekkan pada antara sepatu rem dan tromol rem. Proses
inilah yang disebut proses pengereman.
5. Analisa Gangguan Sistem Rem Tromol Hidrolis
B. Propeller shaft
Pada kendaraan yang mesinnya terletak di depan (front engin) dan roda belakang
sebagai penggerak (rear drive) untuk memindahkan putaran mesin ke roda belakang
digunakan propeller shaft. Kesimpulannya, fungsi propeller shaft pada kendaraan
adalah untuk memindahkan tenaga putar dari transmisi dan diteruskan ke differential
seperti gambar berikut ini :
Pada umunya hanya digunakan sebuah propeller shaft untuk memindahkan tenaga
putar ke roda belakang, tetapi ada beberapa mobil yang propeller shaftnya terbagi
dua dan pada sambungan dijamin oleh sebuah universal joint, sedangkan salah satu
ujung lainnya diberi alur untuk pemasangan sleve joint.
1. Universal joint
Kedudukan diferential yang dilihat dari posisi transmisi selalu berubah
disebabkan adanya beban dan kejutan-kejutan roda-roda yang dipengaruhi oleh
gaya pegas pada saat kendaraan berjalan. Seperti diterangkan pada gambar
dibawah ini:
Transmisi pada poros roda belakang pada umumnya tidak segaris letaknya
sehingga tidak ada kemungkinan putaran dapat dipindahkan hanya dengan sebuh
poros. Secara lembut dan langsung universal joint berfungsi untuk memindahkan
propeller shaft dengan lembut walaupun ada perubahan pada sudut propeller
shaft.
a. Snap ring
Terletak antara spider bearing dan spider yang berfungsi mencegah kontak
langsung antara spider dan spider bearing serta menahan gesekan yang
terjadi
b. Spider bearing
c. Flange yoke
d. Balance weight
Berfungsi untuk membalance propeller shaft agar tidak terjadi getaran tidak
normal pada saat propeller shaft berputar
e. Balence joint
Berfungsi untuk menghubungkan output sebagai transmisi dengan propeller
shaft
f. Spider
g. Propeller shaft
2. Spider bearing
3. Flange yoke
4. Balance weight
5. Sleeve joint
6. Spider
7. Propeller
C. Differential
a. Final gear, terdiri dari drive pinion dan ring gear. Berfungsi untuk
memperbesar momen dan merubah arah putaran 900.
b. Differential gear, terdiri dari side gear dan pinion gear, berfungsi untuk
membedakan kecepatan putaran roda kiri dan kanan saat membelok
Final gear
Tipe ini digunakan pada kendaraan penggerak roda belakang dimana drive
pinion terpasang offset dari garis tengah ring gear mempunyai keuntungan
bunyi lebih halus.
2. Helical gear
Saat kendaraan membelok jarak tempuh antara roda bagian dalam (A) lebih
kecil dari jarak tempuh pada bagian luar (B), dengan demikian roda bagian
depan harus berputar lebih cepat dari roda bagian dalam. Bila roda-roda berputar
dengan putaran yang sama maka slah astu ban akan selip, yang
kanmenyebabkan ban akan cepat aus, untuk mengatasi hal ini diperlukan
differential gear dengan tujuan membedakan putran roda.
2. Konstruksi differential
1. Drive pinion 5. Pinion gear
2. Ring gear 6. Pinion shaft
3. Differential gear 7. Axle shaft
4. Side gear
1. Slide bearing cup 10. Oil seal
2. Slide bearing 11. Flange yoke
3. Backlast adjusting shim 12. Pinion shaft
4. Drive pinion shaft 13. Side gear
5. Pinion depth adjusting shim 14. Backlash thrust washer
6. Drive pinion inner bearing 15. Pinion gear
7. Colapsible spacer 16. Ring gear
8. Differential housing 17. Lock pin
9. Drive pinion outer bearing 18. Differential case
a. Jalan lurus
c. Belok kiri
Salah satu uroda masuk lumpur, maka roda yang masuk lumpur tersebut
mempunyai tahanan yang kecil dan menyebabkan sulitnya mengeluarkan
roda dari lumpur
4. Perhitungan
1. Gear ratio
RPM ring gear = rpm side gear kanan + rpm side gear kiri
2
BAB IV
PERBAIKAN DAN PERAWATAN
1. Analisa Gangguan
a. Alat :
1. Baut 12
2. Kunci ring 12
3. Obeng
4. Palu
5. tang
3. Keselamatan kerja
a. Bekerja dengan konsentrasi penuh
4. Langkah kerja
a. Pembongkaran
Cara melepaskan atau membuka rem tromol hidrolis dapat dilakukan dengan
langkah-langkah pelepasan sebagai berikut :
3. Tugas penyetel
6. Pegas penopang
9. Sepatu rem
b. Pemeriksaan
2. Untuk mengetahui keausan pada piston cup atau seal ini dapat kita ihat
atau perhatikan pada sylinder roda. Apabila ada tetesan atau minyak rem
keluar dari sylinder roda berarti pston cup atau seal mengalami
kebocoran dan harus diganti dengan yang baru
Setelah diperiksa dan diperbaiki maka rem tromol hidrolik ini harus dirakit
seperti semula. Adapun langkah –langkah pemasangannya sebagai berikut :
4. Pasang pegas penahan sepau rem dan plat pengunci dengan tang
5. Pasang plat pengantar sepatu, kabel, dan pegas menggunakan obeng (-)
6. Pasang penopang skrup sepatu, kabel dan pegas menggunakan obeng (-)
1. Silinder roda
3. Sepatu rem
4. Pegas penahan sepatu rem dan plat pengunci
8. Pegas penegang
1. Analisa Gangguan
Menurut analisa yang kami praktikan, kerusakan pada propeller shaft tidak begitu
banyak atau parah. Dari hal-hal yang kami jumpai kerusakan pada propeller shaft
diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Alat :
3. Obeng (-)
4. Palu
5. Tang sepi
3. Keselamatan kerja
4. Langkah kerja
a. Pembongkaran
c). Apaila maih sulit dilepas maka cungkil menggunakan obeng (-)
d). Setelah flange yoke lepas, propeller shaft tarik ke belakang maka
propeller shaft lepas
b. Pemeriksaan
a). Untu mengetahui rusak atau tidaknya spider dapat dilakukan dengan
cara menggerak-gerakan flange yoke atau sleeve joint. Apabila terjadi
gerakan yang tidak normal maka spider mengalami kerusakan atau
keausan, maka spider harus diganti dengan yang baru
b). Keausan pada baut-baut pengikat dapat dilihat dari kekencangan atau
kekuatan pada saat pelepasan. Apabila baut-baut pengikat mengalami
keausan, maka baut-baut pengikat harus diganti dengan yang baru
c. Pemasangan
1. Analisa Gangguan
Menurut Analisa yang kami praktikan, kerusakan pada differential tidaklah begitu
banyak. Dari hal-hal yang kami jumpai kerusakan differential adalah sebagai
berikut :
a. Alat :
3. Kunci ring 12
4. Obeng (-)
5. Palu
6. Tandem/ ragum
3. Keselamatan kerja
4. Langkah kerja
a. Pembongkaran
b). Lepaskan differential housing, apabila masih sulit dilepas cungkil dengan
obeng (-)
c). Setelah differential housing dilepas, lepaskan baut pengikat side bearing
cup menggunakan kunci ring. Shock 17
b. Pemeriksa
Untuk mengetahu keausan pada drive pinion dapat dilakukan dengan cara
meihat dan memperhatikannya. Apabila banyak goresan yang tidak merata
pada drive pinion berarti drive pinion mengalami keausan dan harus di ganti
dengan yang baru.
10. Pasang baud pengikat side bearing cup menggunakan kunci ruang/
shock 17
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan Praktik Kerja Industri selama kurang lebih 3 bulan, penulis
dapat mengambil kesimpulan antara lain :
1. Dengan Praktik Kerja Industri siswa dapat mengetahui cara kerja yang baik dan
berjalan sesuai dengan prosedur
2. Dalam menjalani Praktik Kerja Industri siswa dituntut untuk bersabar,
bersungguh-sungguh dan teliti dalam memecahkan suatu masalah yang terjadi
mulai dari pemeriksaan, diagnose, perbaikan, pemasangan hingga pengujian
B. Saran-saran
Setelah program Praktik Kerja Industri ini selesai, penulis ingin menyampaikan
beberapa saran baik untuk sekolah maupun untuk duni industri.
Sekolah dan dunia industri hendaknya saling bekerja sama dan saling mendukung
serta saling menisi bagi tercapainya sinkronisasi kurikulum dengan dunia industri
sehingga tujuan dan harapan dari kedua belah pihak dapat terwujud
Tambahkan komentar
2.
May
1
Owner Files
Diposting 1st May 2011 oleh Tofik
Label: tofik
Tambahkan komentar
Memuat
Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.