20
Perangkat pompa hidrolik dibuat dalam berbagai ukuran dan bentuk,
dengan berbagai mekanik penggerak dan tujuan pemakaian yang berbeda pula.
Akan tetapi seluruh jenis pompa dapat dibedakan menjadi dua kategori dasar yaitu
hidrodinamik dan hidrostatik.
Jenis pompa hidrodinamik atau disebut juga pompa pemindahan non-
positif seperti pompa sentrifugal atau turbin, digunakan terutama dalam
pemindahan fluida. Perlawanan atau hambatan yang dijumpai ditimbulkan oleh
berat dan gesekan fluidanya sendiri. Hampir semua jenis pompa pemindahan non-
positif bekerja dengan gaya sentrifugal, maka sering disebut dengan pompa
sentrifugal. Karena jenis non-positif memberikan aliran terus-menerus yang halus,
maka aliran keluarnya terkurangi akibat perlawanan yang bertambah. Dan sangat
memungkinkan untuk menutup seluruh aliran keluarnya sementara pompa dalam
keadaan bekerja (jalan). Karena alasan ini serta alasanalasan lainnya pompa-
pompa pemindahan nonpositif jarang digunakan dalam sistem hidrolik seperti
yang ada di pasaran akhir-akhir ini.
Sedangkan untuk jenis hidrostatik atau pompa pemindahan positif seperti
apa yang dinyatakan pada istilahnya adalah adanya sejumlah fluida untuk setiap
langkah, putaran atau siklus yang diberikan. Volume fluida yang mengalir per
satuan waktu kecuali kerugian-kerugian kebocoran tidak tergantung pada tekanan
pengeluarannya sehingga sangat cocok untuk penggunaan dalam transmisi tenaga.
Berikut adalah keuntungan dan kekurangan pada pompa hidrolik:
Adapun keuntungannya adalah sebagai berikut:
a. Dapat menyalurkan torque dan gaya yang besar
b. Pencegahan overload tidak sulit
c. Kontrol gaya pengoperasian mudah dan cepat.
d. Pergantian kecepatan lebih mudah
e. Getaran yang timbul relatif lebih kecil
f. Daya tahan lebih lama.
21
Namun sistem hidrolik ini juga mempunyai beberapa kekurangan yaitu:
a. Peka terhadap kebocoran
b. Peka terhadap perubahan temperature
c. Kadang kecepatan kerja berubah
22
4.2.2 Vane pump
Vane pump terdiri dari rotor atau displacement dan housing.didalam rotor
terdapat vane yang bebas keluar masuk slot pada rotor kemudian ditutup dengan
flex plates dan housing. Rotor diputar oleh tenaga luar. Perputaran rotor
menyebabkan vane terlempar (efek gaya sentrifugal ) ke luar. Akibat gaya ini,
vane menekan housing dengan kuat. Ini akan mengisolasi oli karena terbentuknya
ruangan yang terpisah antara dua vane dan housing. sumbu putar rotor dan titik
pusat housing dibuat tidak bertemu seingga dari sini tercipta perbedaan ruangan di
atas dan di bawah. Karena ada perbedaan besar ruangan inilah terjadi proses
pemompaan. Pada sisi inlet, ruangan yang dibentuk oleh dua vane dan housing
membesar sehingga terjadi kevakuman dan oli dapat masuk kedalam pompa. Oli
dibawa oleh ruangan ini berputar .dekat dengan sisi outlet, karena perbedaan titik
pusat, ruangan-ruangan dibuat semakin kecil dan menekan oli. Oli lalu keluar
menuju sisi outlet.
23
yang memegang piston. Sedangkan swashplate adalah pelat yang berbentuk
miring untuk membuat terjadinya perbedaan besar ruangan di dalam barrel.
Cara kerja piston pump adalah sebagai berikut. Barrel diputar oleh shaft
dan membawa piston masuk dan keluar. Pada saat piston masuk maka ruangan
antara piston dan barrel semakin membesar. Pembesaran ini mengakibatkan
terjadinya penurunan tekanan sehingga oli masuk kedalam pompa. Pergerakan
masuk piston ini adalah mengikuti kontur dari swash plate. Setengah putaran
berikutnya piston bergerak keluar dan menekan oli keluar pompa. Selama terjadi
perbedaan ukuran ruang antara piston dan barrel maka piston selalu menghasilkan
displacement oli.
Kemiringan swashplate mempengaruhi besar kecilnya displacement
pompa. Jika swashplate kemiringannya lebih besar maka displacement pompa
akan semakin besar. Jika swashplate lebih vertical maka displacement pompa
akan lebih kecil. Jika kemiringan swash plate tidak bisa diubah maka
displacement pompa hanya bisa diubah dengan mengubah putaran pompa. Pompa
ini disebut fix displacement pump. Jika swashplate bisa diubah maka displacement
pompa tidak dipengaruhi oleh putaran pompa.jadi walaupun pompa berputar cepat
dengan meluruskan swashplate displacement akan tetap kecil.
24
Piston pump memiliki dua tipe yaitu Axial piston pump dan Radial piston
pump.
1. Axial Piston Pump
Pada fixed displacement Axial Piston Pump, piston bergerak lurus maju dan
mundur parallel dengan shaft-nya. Pada variable displacement Axial Piston Pump
atau motor, swashplate atau barrel dan port plate-nya juga bergerak maju dan
mundur merubah sudutnya sendiri terhadap shaft-nya. Perubahan sudut ini
membuat pump flow bervariasi antara minimum dan maximum setting meskipun
shaft speed-nya kostan. Pada pompa yang lain, saat piston bergerak mundur, oil
mengalir melalui intake menuju ke piston.pada saat piston berputar, piston akan
bergerak maju, oil kemudian di dorong cellar menuju ke system. Kebanyakan
piston pump yang digunakan pada mobile equiptment adalah Axial Piston Pump
25
naik pada cam ring, piston akan bergerak maju. Oil kemudian di tekan keluar dari
cylinder melalui outlet port.
1. Regulator
Regulator merupakan komponen utama yang berfungsi untuk mengatur
sudut kemiringan swash shoe, sehingga sudut yang dihasilkan tersebut
berpengaruh terhadap besar kecilnya aliran yang dihasilkan oleh pompa.
Regulator bekerja setelah mendapatkan sinyal dari ECU melalui solenoid yang
akan menggerakan piston di dalam regulator dan mendorong fork untuk kemudian
diteruskan menggerakkan swash shoe.
26
Gambar 4.7 Regulator
(sumber: fridayparts.com)
2. Housing pump
Housing pump berfunsi untuk menempatkan berbagai macam komponen
hydraulic pump, dan sebagai pelindung komponen-komponen utama hydraulic
pump. Housing pump memiliki beberapa saluran yang memiliki fungsi masing-
masing untuk setiap salurannya saluran/lubang yang pertama adalah saluran
masuk fluida, letaknya ada di bawah housing pump. Saluran yang kedua adalah
saluran keluar fluida,leaknya berada di samping housing pump.
3. Drive shaft
Drive shaft merupakan komponen utama yang berfungsi sebagai penerus
putaran dari engine untuk kemudian dihubungkan ke pompa, khususnya untuk
27
keperluan komponen yang memerlukan putaran engine seperti : Barrel dan piston,
turbin pump dan turbin shaft. Besar kecilnya aliran disesuaikan oleh drive shaft
ini, karena semakin tinggi putaran yang diterima oleh drive shaft, maka semakin
besar aliran yang dihasilkan oleh pompa untuk di alirkan ke sistem yang
membutuhkan.
28
5. Pressure Valve
Pressure valve berfungsi sebagai saluran arah masuk dan keluar fluida yang
akan di alirkan oleh turbin ke sistem. Dua macam lubang/saluran yang dimiliki
oleh pressure valve memiliki fungsinya masing-masing, diantaranya; satu
saluran/lubang yang besar berfungsi untuk arah aliran fluida yang masuk ke
hydraulic pump, sedangkan tiga lubang/saluran kecil berfungsi untul arah aliran
fluida keluar yang akan di alirkan ke sistem yang memerlukan kinerja fluida
hidrolik.
29
Gambar 4.11 Piston dan Barrel
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
31
4.5. Kerusakan Pompa Hidrolik Excavator Caterpillar 320 D
Dari hasil kp saya selama di workshop central palas, saya melakukan
analisa visual Kerusakan yang terjadi pada pompa hidrolik. yang terdapat pada
komponen piston dan barrel adalah sebagai berikut:
1. Piston
Pada komponen piston mengalami scrath akibatnya flowrate pada main
pump tidak bekerja dengan normal .
2. Barrel
Pada komponen barrel mengalami Crack (retak), akibatnya oli yang ada
pada pompa mengalami kekurangan yang disebabkan oleh retak nya barrel, los
power dan pompa dapat menghasilkan bunyi (noise) yang tidak normal saat
dijalankan.
32
Gambar 4.15 Piston Mengalami Crack (retak)
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
33
Gambar 4.16 Diagram Fishbone
34
Material
Kesalahan penggunaan oli Spesifikasi oli hidrolik tidak Yes
sesuai
Terjadi kontaminasi oli Oli tercampur dengan air Yes
b. Menjaga kebersihan oli hidrolik dengan cara menghindari dari faktor penyebab
kontaminasi seperti masuknya udara karena kerapatan yang rendah pada
bagian-bagian pertemuan komponen yang dapat mengakibatkan eksternal leak.
e. Memastikan strainer dan filter dalam kondisi baik untuk mencegah terjadinya
kontaminasi zat padat.
35
BAB V PENUTUP
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan praktek kerja lapangan di PT. Rifansi Dwi Putra ada
beberapa yang penulis simpulkan sebagai berikut :
1. Main pump adalah suatu sistem pemindah tenaga dengan menggunakan zat
cair atau fluida sebagai perantara. Sistem hidrolik ini mempunyai banyak
keunggulan dibanding jika menggunakan sistem mekanikal.
2. Mengetahui Kerusakan yang terjadi pada Main Pump Hydraulic Excavator
Caterpillar 320 D
3. Mengetahui secara nyata bagaimana cara kerja dalam melakukan
perbaikan dan perawatan yang ada di perusahaan.
5.2. Saran
Dengan terlaksananya Laporan KP tentang Kerusakan dan Perbaikan
Main Pump Excavator caterpillar 320 D, adapun beberapa saran yang dapat
disampaikan :
1. Untuk mencegah terjadinya kerusakan antara lain : Melakukan bleeding,
mencegah terjadinya eksternal leak. menjaga kebersihan tempat
assembling, melakukan flashing, melakukan daily check secara
menyeluruh dengan baik dan benar, memastikan strainer dan filter oli
hidrolik dalam keadaan baik, Melakukan preventive maintenance secara
teratur.
36
DAFTAR PUSTAKA
37