Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP Negeri 1 Malang


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII/Satu
Materi Pokok : Teks Deskripsi
Alokasi Waktu : 3 Pertemuan (6 JP) Bagian Pertama

A. Kompetensi Inti (KI)


KI-1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI-3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
KI-4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.2 Menelaah struktur dan unsur kebahasaan 3.2.1 Menjelaskan ciri setiap struktur teks
dari teks deskripsi tentang objek (sekolah, deskripsi
tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau 3.2.2 Menentukan bagian identifikasi dan
suasana pentas seni daerah) yang dibaca. deskripsi bagian pada teks deskripsi yang
disajikan
3.2.3 Menentukan kalimat perincian dari
kalimat topik dalam teks deskripsi
3.2.4 Menentukan kalimat yang menggunakan
cerapan pancaindra (penglihatan,
pendengaran, perasaan) dalam teks
deskripsi
3.2.5 Menyimpulkan prinsip penggunaan kata
berimbuhan meN- dengan kata dasar (k,
p, t, s) dalam teks deskripsi
3.2.6 Menyimpulkan penggunaan kata depan (di,
ke, dari, pada) dalam teks deskripsi
4.2 Menyajikan data, gagasan, kesan dalam 4.2.1 Membuat paragraf deskripsi
bentuk teks deskripsi tentang objek (sekolah, umum/identifikasi teks deskripsi
tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau 4.2.2 Membuat paragraf deskripsi bagian teks
suasana pentas seni daerah) secara tulis dan deskripsi
lisan dengan memperhatikan struktur, 4.2.3 Membuat minimal tiga kalimat perincian
kebahasaan baik secara lisan maupun tulis. berdasarkan kalimat topik yang
diberikan
4.2.4 Membuat minimal tiga kalimat yang
menggunakan cerapan pancaindra

1
C. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Aspek Pengetahuan
Pertemuan Pertama
1) Setelah membaca teks deskripsi, siswa mampu menjelaskan ciri setiap struktur teks deskripsi.
2) Setelah mampu menjelaskan ciri dari setiap struktur teks deskripsi, siswa menentukan bagian
identifikasi dan deskripsi bagian pada teks deskripsi yang disajikan.
Pertemuan Kedua
3) Setelah membaca teks deskripsi, siswa mampu menentukan kalimat perincian dari kalimat topik
dalam teks deskripsi.
4) Siswa mampu menentukan kalimat yang menggunakan cerapan pancaindra dalam teks
deskripsi yang dibaca.
Pertemuan Ketiga
5) Setelah menelaah penulisan kata berimbuhan meN-, siswa mampu menyimpulkan prinsip
penggunaan kata berimbuhan meN- dengan kata dasar (k, p, t, s) dalam teks deskripsi.
6) Setelah mendata kalimat berkata depan, siswa mampu menyimpulkan prinsip penggunaan kata
depan di, ke, dari, dan pada dalam teks deskripsi.

Tujuan Pembelajaran Aspek Ketrampilan


Pertemuan Pertama
1) Melalui pengamatan objek yang ditayangkan, siswa mampu membuat kalimat/pragraf deskripsi
umum sederhana.
2) Melalui pengamatan objek yang ditayangkan, siswa mampu membuat paragraf deksripsi bagian.
Pertemuan Kedua
3) Siswa mampu membuat minimal tiga kalimat perincian berdasarkan kalimat topik yang
diberikan.
4) Siswa mampu membuat minimal tiga kalimat yang menggunakan cerapan pancaindra
(penglihatan, pendengaran, dan perasaan).

D. Materi Pembelajaran
Materi Pembelajaran Reguler dan Remidial
1. Fakta
Teks Deskripsi
2. Konsep
Teks deskripsi adalah teks yang berisi penggambaran suatu objek, tempat, atau peristiwa
tertentu kepada pembaca secara jelas dan terperinci.
Stuktur teks deskripsi adalah sebagai berikut.
a. Judul
Harus singkat padat dan jelas. Menggunakan pilihan kata khusus tentang objek yang akan
dideskripsikan.
b. Deskripsi umum/identifikasi
Berisi nama objek yang dideskripsikan, lokasi, sejarah lahirnya, makna nama, dan objek
yang dideskripsikan.
c. Deskripsi bagian
Berisi perincian bagian objek tetapi diperinci berdasarkan tanggapan subjektif penulis.
Perincian dapat berisi apa yang dilihat, apa yang di dengar, dan apa yang dirasa penulis.
d. Simpulan
Berisi kesan umum terhadap objek yang diamati. Selain itu bisa juga berisi penegasan ulang
terhadap hal yang telah dideskripsikan pada identifikasi ataupun deskripsi bagian.

2
Tujuan komunikasi atau fungsi sosial teks deskripsi
Tujuan komunikasi atau fungsi sosial teks deskripsi untuk menggambarkan/ melukiskan secara
rinci dan penggambaran sekonkret mungkin suatu objek/ suasana/ perasaan sehingga pembaca
seakan-akan melihat, mendengar, dan merasakan apa yang dideskripsikan.
3. Prinsip
Ciri bahasa teks deskripsi adalah sebagai berikut
a. Penggunaan kalimat perincian untuk membuat objek menjadi konkret.
b. Penggunaan kalimat yang menggunakan cerapan pancaindra.
c. Penggunaan kata berimbuhan meN- dengan kata dasar (k, p, t, s)
d. Penggunaan kata bersinonim dalam teks deskripsi.
e. Penggunaan kata depan dalam teks deskripsi.
f. Penggunaan kata khusus dalam teks deskripsi.
g. Penggunaan kalimat bermajas.
4. Prosedur
1) Cara menelaah struktur teks deskripsi
Untuk dapat menelaah stuktur teks deskripsi dengan mudah, perhatikanlah beberapa hal
berikut ini.
a. Menjelaskan ciri struktur teks deskripsi.
b. Menentukan bagian deskripsi umum/identifikasi dan deskripsi bagaian.
2) Prinsip penulisan kata berawalan meN- yang dirangkai dengan kata dasar yang
diawali dengan huruf k, p, t, s
 Fonem k, p, t, s luluh jika setelah awalan meN- diikuti oleh kata dasar yang berawal
dengan huruf k, p, t, s (misal: memengaruhi (meN- + pengaruh), memesona (meN- +
pesona), mengarantina (meN- + karantina), dan sebagainya)
 Fonem k, p, t, s TIDAK luluh jika setelah awalan meN- diikuti oleh kata dasar yang diawali
dengan kluster/ konsonan rangkap (misal: memprakarsai, mengkriminalkan,
mengklasifikasi,)
 Fonem k, p, t, s TIDAK luluh jika setelah awalan meN- diikuti oleh kata berimbuhan yang
berawal dengan huruf k, p, t, s (misal: mempertaruhkan, memperluas)
3) Prinsip penggunaan kata depan
 Kata depan dari dapat dipergunakan untuk menyatakan pengertian ‘tempat asal yang
ditinggalkan’, ‘sejak’, ‘asal atau bahan suatu benda’.
Contoh:
O Dia datang dari rumah saya.
O Dari dulu mereka berteman.
O Boneka itu dari kayu.
 Kata depan di, ke, dan pada, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
 Kata depan di dan ke menunjukkan keterangan tempat.
 Kata depan pada menunjukkan keterangan waktu/tempat.
Contoh:
O Bukuku, bukumu, dan bukunya ada di almari.
O Minggu ini, kami akan berkunjung ke Pantai Balekambang.
O Pemandangan matahari tenggelam dapat dinikmati pada sore hari.

Materi Pembelajaran Pengayaan


1. Fakta
Teks Deskripsi
2. Konsep
Teks deskripsi adalah teks yang berisi penggambaran suatu objek, tempat, atau peristiwa
tertentu kepada pembaca secara jelas dan terperinci.
Stuktur teks deskripsi adalah sebagai berikut

3
e. Deskripsi umum/identifikasi
Berisi nama objek yang dideskripsikan, lokasi, sejarah lahirnya, makna nama, dan objek
yang dideskripsikan.
f. Deskripsi bagian
Berisi perincian bagian objek tetapi diperinci berdasarkan tanggapan subjektif penulis.
Perincian dapat berisi apa yang dilihat, apa yang di dengar, dan apa yang dirasa penulis
Tujuan komunikasi atau fungsi sosial teks deskripsi
Tujuan komunikasi atau fungsi sosial teks deskripsi untuk menggambarkan/ melukiskan secara
rinci dan penggambaran sekonkret mungkin suatu objek/ suasana/ perasaan sehingga pembaca
seakan-akan melihat, mendengar, dan merasakan apa yang dideskripsikan.
3. Prinsip
Ciri bahasa teks deskripsi adalah sebagai berikut
a. Penggunaan kalimat perincian untuk membuat objek menjadi konkret.
b. Penggunaan kalimat yang menggunakan cerapan pancaindra.
c. Penggunaan kata berimbuhan meN- dengan kata dasar (k, p, t, s)
d. Penggunaan kata bersinonim dalam teks deskripsi.
e. Penggunaan kata depan dalam teks deskripsi.
f. Penggunaan kata khusus dalam teks deskripsi.
g. Penggunaan kalimat bermajas.
4. Prosedur
1) Cara menelaah struktur teks deskripsi
Untuk dapat menelaah stuktur teks deskripsi dengan mudah, perhatikanlah beberapa hal
berikut ini.
c. Menjelaskan ciri struktur teks deskripsi.
d. Menentukan bagian deskripsi umum/identifikasi dan deskripsi bagaian.
2) Prinsip penulisan kata berawalan meN- yang dirangkai dengan kata dasar yang
diawali dengan huruf k, p, t, s
 Fonem k, p, t, s luluh jika setelah awalan meN- diikuti oleh kata dasar yang berawal
dengan huruf k, p, t, s (misal: memengaruhi (meN- + pengaruh), memesona (meN- +
pesona), mengarantina (meN- + karantina), dan sebagainya)
 Fonem k, p, t, s TIDAK luluh jika setelah awalan meN- diikuti oleh kata dasar yang diawali
dengan kluster/ konsonan rangkap (misal: memprakarsai, mengkriminalkan,
mengklasifikasi,)
 Fonem k, p, t, s TIDAK luluh jika setelah awalan meN- diikuti oleh kata berimbuhan yang
berawal dengan huruf k, p, t, s (misal: mempertaruhkan, memperluas)
3) Prinsip penggunaan kata depan
 Kata depan dari dapat dipergunakan untuk menyatakan pengertian ‘tempat asal yang
ditinggalkan’, ‘sejak’, ‘asal atau bahan suatu benda’.
Contoh:
O Dia datang dari rumah saya.
O Dari dulu mereka berteman.
O Boneka itu dari kayu.
 Kata depan di, ke, dan pada, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
 Kata depan di dan ke menunjukkan keterangan tempat.
 Kata depan pada menunjukkan keterangan waktu/tempat.
Contoh:
O Bukuku, bukumu, dan bukunya ada di almari.
O Minggu ini, kami akan berkunjung ke Pantai Balekambang.
O Pemandangan matahari tenggelam dapat dinikmati pada sore hari.
4) Prinsip penggunaan huruf kapital dalam teks deskripsi
Huruf kapital dalam teks deskripsi digunakan sebagai berikut.

4
a) Huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan, misalnya Sultan Hasanuddin, Haji
Agus Salim.
b) Huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa, misalnya bangsa Indonesia, suku
Dayak, suku Melayu, bahasa Indonesia.
c) Huruf pertama nama tahuh, bulan, hari, dan hari raya, misalnya tahun Masehi, bulan
Agustus, hari Jumat, hari raya Galungan, hari Natal, hari Idul Fitri.
d) Huruf pertama nama geografi, misalnya Dataran Tinggi Dieng, Sungai Musi, Jawa Timur.
Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan:
a) Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri, misalnya berlayar ke teluk,
menyeberangi selat, dan
b) Nama diri geografi yang dipakai sebagai nama jenis, misalnya jeruk bali, kunci inggris,
kacang bogor, nangka belanda.

E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan pertama: 2 JP
Alokasi
No. Kegiatan Pembelajaran
Waktu
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Pendidik memberi salam dan menanyakan kabar peserta didik.
2. Pendidik menanyakan peserta didik yang tidak masuk pada hari itu beserta
penyebabnya.
3. Pendidik melakukan tanya jawab dengan peserta didik tentang materi yang 10 menit
telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
4. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
pertemuan hari itu.
5. Pendidik dan peserta didik menyepakati kegiatan yang akan dilakukan.
B. Kegiatan Inti
1. Peserta didik membaca contoh pemodelan teks deskripsi berjudul “Rumah
Tongkanan”.
2. Peserta didik secara berpasangan distimulasi untuk menanyakan hal-hal
berikut.
i. Apakah ciri bagian teks yang disebut identifikasi?
ii. Apakah ciri bagian teks yang disebut deskripsi bagian?
iii. Bagaimana ciri bagian simpulan teks deskripsi?
3. Peserta didik menggali berbagai informasi tentang teks yang telah disediakan
4. Peserta didik mendiskusikan jawaban atas pertanyaan yang telah disampaikan
5. Peserta didik menyimpulkani berbagai informasi tentang teks yang telah
disediakan
6. Peserta didik diberikan kesempatan untuk menyampaikan hasil diskusinya.
Peserta didik yang berhasil memberikan jawaban dengan benar mendapatkan
stiker dari pendidik untuk ditempelkan di buku tugas. 60 menit
4. Peserta didik menerima penyampaian materi yang ditayangkan pada layar
proyektor.
5. Secara berpasangan, peserta didik menerima teks deskripsi berjudul “Tari Reog
Ponorogo” dan lembar kerja.
6. Secara berpasangan, peserta didik distimulasi untuk menanyakan struktur teks
deskripsi yang dibaca.
7. Secara berpasangan, peserta didik menggali data untuk berlatih membuat
paragraf deskripsi umum/identifikasi sederhana dan deskripsi bagian
berdasarkan gambar objek yang ditayangkan.
8. Peserta didik menyajikan hasil diskusi mereka di depan kelas, sedangkan
peserta didik lain memberikan tanggapan.
9. Peserta didik dan pendidik bersama-sama membahas tugas yang telah
dikerjakan.

5
C. Kegiatan Penutup
1. Peserta didik dengan panduan guru melakukan refleksi, misalnya menegaskan
ulang struktur teks deskripsi.
2. Peserta didik dengan panduan guru mengemukakan manfaat apa yang bisa
10 menit
didapatkan dari teks deskripsi yang telah dibaca.
3. Peserta didik menerima penyampaian materi yang akan diberikan pada
pertemuan selanjutnya.
4. Pendidik memberikan salam dan motivasi untuk mengakhiri pembelajaran.
2. Pertemuan kedua: 2 JP
No. Kegiatan Pembelajaran Waktu
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Pendidik memberi salam dan menanyakan kabar peserta didik.
2. Pendidik menanyakan peserta didik yang tidak masuk pada hari itu beserta
penyebabnya.
3. Pendidik melakukan tanya jawab dengan peserta didik tentang materi yang 10 menit
telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
4. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
pertemuan hari itu.
5. Pendidik dan peserta didik menyepakati kegiatan yang akan dilakukan.
B. Kegiatan Inti
1. Peserta didik mengamati pemodelan yang diberikan oleh guru tentang
penggunaan kalimat perincian dan kalimat yang menggunakan cerapan
pancaindra.
2. Peserta didik menanyakan hal-hal yang belum dipahami dari pemodelan yang
diberikan oleh guru.
3. Peserta didik lain diberikan kesempatan untuk menggali pertanyaan dari
temannya.
4. Secara berkelompok, peserta didik membaca kutipan teks deskripsi berjudul
“Kipas Angin di Rumahku” dan “Bukit Berbunga Desa Batu Ampar” yang telah
diterima.
60 menit
5. Secara berkelompok, peserta didik mendiskusikan kalimat perincian dan kalimat
yang menggunakan cerapan pancaindra.
6. Perwakilan kelompok menyajikan hasil diskusinya di depan kelas, sedangkan
kelompok lain menyimak dan memberikan tanggapan.
7. Pendidik memberikan penguatan terhadap penyajian hasil diskusi kelompok
yang tampil.
8. Secara individu peserta didik membuat minimal tiga kalimat yang berisi
perincian berdasarkan kalimat topik yang diberikan oleh pendidik.
9. Secara individu peserta didik berlatih membuat minimal tiga kalimat yang
menggunakan cerapan pancaindra.
10. Peserta didik mengumpulkan hasil kerja mereka untuk dievaluasi oleh pendidik.
C. Kegiatan Penutup
1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan penggunaan bahasa teks deskripsi
2. Peserta didik dengan panduan guru mengemukakan kesulitan yang dihadapai
saat melakukan kegiatan menentukan kalimat perincian dan kalimat yang
10 menit
menggunakan cerapan pancaindra dalam teks deskripsi.
3. Peserta didik menerima penyampaian materi yang akan diberikan pada
pertemuan selanjutnya.
4. Pendidik memberikan salam dan motivasi untuk mengakhiri pembelajaran.

3. Pertemuan ketiga: 2 JP
No. Kegiatan Pembelajaran Waktu
A. Kegiatan Pendahuluan 10 menit
1. Guru memberi salam dan menanyakan kabar peserta didik.
2. Guru menanyakan peserta didik yang tidak masuk pada hari itu beserta
penyebabnya.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan

6
hari itu.
5. Guru dan peserta didik menyepakati kegiatan yang akan dilakukan.

B. Kegiatan Inti 60 menit


1. Dua orang peserta didik secara bergantian membacakan teks deskripsi berjudul
“Tari Cakalele” yang ditayangkan di layar, sedangkan peserta didik lain 5’
mengamati sambil membaca dalam hati.
2. Peserta didik dipandu untuk menanyakan kata berimbuhan meN- yang terdapat
dalam teks deskripsi tersebut.
15’
3. Peserta didik dengan panduan guru menggali proses pembentukan kata
berimbuhan meN- tersebut di papan tulis secara bergantian.
4. Peserta didik mendata kalimat yang mengandung kata depan di, ke, dari, dan
pada yang terdapat di dalam teks deskripsi tersebut. 10’
5. Peserta didik mendiskusikan prinsip penggunaan kata depan yang telah di data.
6. Selanjutnya, peserta didik berkumpul sesuai dengan kelompok pada pertemuan
2’
sebelumnya.
7. Setiap kelompok mendata dan menyimpulkan prinsip penggunaan awalan meN-
yang diikuti dengan kata dasar diawali dengan huruf k, p, t, s dalam teks 10’
deskripsi berjudul “Pesona Pantai Senggigi” yang telah diterima.
8. Secara berkelompok, peserta didik mendata dan menyimpulkan penggunaan
kata depan di dan kata berawalan di- yang terdapat dalam teks deskripsi 10’
berjudul “Pesona Pantai Senggigi”.
9. Selanjutnya, setiap kelompok menempelkan hasil kerja mereka di tempat yang
telah ditentukan oleh guru.
10. Setiap kelompok membandingkan pekerjaan mereka dengan kelompok lain 8’
dengan ketentuan kelompok 1 => kelompok 2, kelompok 2 => kelompok 3, dan
seterusnya.
11. Setelah itu, setiap kelompok kembali ke tempatnya masing-masing dan
18’
menyampaikan hasil koreksinya di hadapan kelompok lain secara bergantian.
12. Peserta didik menerima penguatan dari guru terkait penyajian hasil diskusi
2’
mereka.

C. Kegiatan Penutup
1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan penggunaan kata berimbuhan meN-
dan perbedaan penulisan kata depan di dengan awalan di-.
2. Peserta didik dengan panduan guru mengemukakan kesulitan yang dihadapai
saat proses kegiatan belajar mengajar.
10 menit
Peserta didik dengan bimbingan guru mengungkapkan manfaat yang diperoleh
dari kegiatan pembelajaran hari itu.
3. Peserta didik menerima penyampaian materi yang akan diberikan pada
pertemuan selanjutnya.
4. Pendidik memberikan salam dan motivasi untuk mengakhiri pembelajaran.

F. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian sikap sosial dilakukan dengan teknik observasi/jurnal.
b. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan teknik tes tulis.
c. Penilaian keterampilan dilakukan dengan teknik kinerja.

7
2. Instrumen Penilaian
a. Instrumen Jurnal
Jurnal Perkembangan Sikap Sosial

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Malang


Kelas/Semester : VII/Satu
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Butir
No. Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku
Sikap
1. ....... Kinanti (7F)  Menyampaikan usulan Peduli
konstruktif dalam diskusi
membangun konsep teks
deskripsi.
2. .......... Najwa (7F)  Selalu tepat waktu dalam Disiplin
mengumpulkan tugas-tugas
yang diberikan oleh guru.
Dst.

b. Instrumen Teknik Tes Tertulis


Pada pertemuan pertama:

Contoh Teks Pemodelan


Bacalah teks berikut dengan seksama!
Rumah Tongkonan
Tongkonan adalah rumah adat masyarakat Toraja. Tongkonan
berasal dari kata tongkon yang artinya duduk bersama-sama. Suku
Toraja yang memiliki rumah adat ini pegunungan yang berbatasan
dengan Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Rumah adat ini
Nama merupakan salah satu ikon suku Toraja selain upacara
objek, pemakamannya. Toraja termasyur oleh karena rumah adatnya yang
.......... unik dan cantik ini. Oleh karena arsitekturnya yang menarik, Identifikasi
.......... Tongkonan kemudian dinobatkan sebagai rumah adat Toraja.
.......... Tongkonan berada di antara pohonpohon bambu di puncak bukit.
Tongkonan terletak sekitar 12 km ke arah utara dari Rantepao.
Memasuki Rantepao akan kita temui Tongkonan berjajar rapi dan
indah seakan menyambut dengan ramah setiap pengunjung yang
datang.
Rumah adat yang satu ini terbuat dari kayu yang bagus dan dihias
dengan apik. Hiasan terdapat pada sekujur badan rumah dan atap
rumah. Ukiran di sekujur bagian rumah menambah cantik bangunan
ini. Ukiran yang menghias sekujur bangunan bermotif garis-garis
lengkung yang harmonis. Rumah adat yang berjenis rumah
panggung ini juga terbuat dari kayu yang kokoh. Bukan kayu
Merinci sembarangan tentunya. Jenis kayu yang digunakan untuk membuat
bahan Tongkonan kabarnya memiliki kualitas juara dan hanya ditemukan
kayu, di wilayah Sulawesi Selatan saja. Tanpa vernis dan plitur, kayu Deskripsi
.......... rumah Tongkonan tetap awet hingga ratusan tahun. Suku Toraja bagian
.......... juga menghias atap tersebut dengan tanduk kerbau. Kerbau memang
.......... perlambang kebangsawanan Suku Toraja. Atap rumah Tongkonan
melengkung
menyerupai perahu, terdiri atas susunan bambu. Tongkonan tersebut
didekorasi dengan sejumlah tanduk kerbau yang ditancapkan di
bagian depan rumah adat. Di setiap bangunan bagian depan terdapat
deretan tanduk kerbau.

8
Sungguh kaya warisan budaya Indonesia. Kita bangga memiliki
..........
warisan budaya dengan nilai artistik yang tinggi dan unik. Rumah Simpulan
..........
adat Tongkonan warisan budaya yang perlu kita jaga.

Dengan mengamati tabel tersebut berdiskusilah untuk menyimpulkan hal-hal berikut!


1) Apakah ciri bagian teks yang disebut identifikasi?
2) Apakah ciri bagian teks yang disebut deskripsi bagian?
3) Bagaimana ciri bagian simpulan teks deskripsi?

Bacalah teks berikut dengan seksama!


Tari Reog Ponorogo
Tari Reog merupakan salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur bagian
barat-laut, tepatnya kota Ponorogo yang dianggap sebagai kota asal tarian ini. Seni Reog
Ponorogo terdiri dari beberapa rangkaian 2 sampai 3 tarian pembukaan. Tarian pertama
biasanya dibawakan oleh 6-8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka
dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani. Berikutnya
adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki kuda. Pada reog tradisional, penari
ini biasanya diperankan oleh penari laki-laki yang berpakaian wanita. Tarian ini dinamakan tari
jaran kepang atau jathilan.
Dalam pertunjukan Reog biasanya ditampilkan "Singa barong", Bagian-bagian Singa
Barong antara lain; Kepala Harimau (caplokan), terbuat dari kerangka kayu, bambu, rotan
ditutup dengan kulit Harimau Gembong. Dadak merak, kerangka terbuat dari bambu dan rotan
sebagai tempat menata bulu merak untuk menggambarkan seekor merak sedang
mengembangkan bulunya dan menggigit untaian manik-manik (tasbih). Krakap terbuat dari
kain beludru warna hitam disulam dengan monte, merupakan aksesoris dan tempat
menuliskan identitas grup reog. Dadak merak ini berukuran panjang sekitar 2,25 meter, lebar
sekitar 2,30 meter, dan beratnya hampir 50 kilogram.
Selain Singa Barong, tokoh-tokoh dalam tari reog di antaranya Jathilan, yaitu tarian yang
menggambarkan ketangkasan prajurit berkuda yang sedang berlatih di atas kuda. Ada juga
Warok, yaitu orang yang mempunyai tekad suci, memberikan tuntunan dan perlindungan tanpa
pamrih. Raja Kelono, yaitu seorang raja sakti mandraguna yang memiliki pusaka andalan
berupa Cemeti yang sangat ampuh dengan sebutan Kyai Pecut Samandiman. Bujang Ganong
(Ganongan) atau Patih Pujangga Anom, yaitu salah satu tokoh yang enerjik, kocak sekaligus
mempunyai keahlian dalam seni bela diri sehingga di setiap penampilannya senantiasa di
tunggu-tunggu oleh penonton khususnya anak-anak. Bujang Ganong menggambarkan sosok
seorang Patih Muda yang cekatan, berkemauan keras, cerdik, jenaka, dan sakti.
Reog modern biasanya untuk dipentaskan dalam beberapa peristiwa seperti pernikahan,
khitanan dan hari-hari besar Nasional. Jika tarian daerah bisa dilestarikan, akan memperkaya
budaya bangsa Indonesia dan juga bisa untuk mengisi karnaval-karnaval daerah agar
masyarakat semakin mengenal budaya Indonesia khususnya tarian daerah.

Kerjakan tugas berikut!


a) Tentukanlah bagian identifikasi dan deskripsi bagian teks deskripsi di atas!
b) Buatlah bagian identifikasi sederhana berdasarkan gambar yang ditayangkan di layar
proyektor!
c) Buatlah deskripsi bagian berdasarkan bagian identifikasi yang telah kalian buat!

Rubrik Penilaian
Skor
No. Aspek yang Dinilai Skor
maksimal
1.  Dapat menjelaskan ciri setiap struktur teks deskripsi 25 25
“Tari Reog Ponorogo” dengan tepat
 Dapat menjelaskan ciri setiap struktur teks deskripsi 20
“Tari Reog Ponorogo” tetapi kurang tepat
 Tidak dapat menjelaskan ciri setiap stuktur teks 15
deskripsi “Tari Reog Ponorogo” dengan tepat
9
2.  Dapat menentukan bagian identifikasi dan deskripsi 25
bagian teks deskripsi “Tari Reog Ponorogo” dengan tepat
 Dapat menentukan bagian identifkasi dan deskripsi
bagian teks deskripsi “Tari Reog Ponorogo” tetapi 20 25
kurang tepat
 Tidak dapat menentukan bagian identifikasi dan
deskripsi bagian teks deskripsi “Tari Reog Ponorogo” 15
dengan tepat
3.  Dapat menuliskan bagian identifikasi sesuai dengan 25
objek yang ditayangkan.
 Dapat menuliskan bagian identifikasi, tetapi kurang 20
25
sesuai dengan objek yang ditayangkan.
 Dapat menuliskan bagian identifikasi, tetapi tidak sesuai 15
dengan objek yang ditayangkan.
4.  Dapat menuliskan deskripsi bagian yang sesuai dengan 25
bagian identifikasi yang telah ditulis.
 Dapat menuliskan deskripsi bagian, tetapi kurang sesuai 20
25
dengan bagian identifikasi yang telah ditulis.
 Dapat menuliskan deskripsi bagian, tetapi tidak sesuai 15
sama sekali dengan bagian identifikasi yang telah ditulis.
Jumlah skor maksimum 100 100

Pada pertemuan kedua:


Bacalah teks berikut dengan seksama!
Teks 1 (Pemodelan)
Masjid Raya Pekanbaru memiliki arsitektur tradisional khas Melayu yang indah.
Sebuah gapura tinggi berhias kaligrafi dan ukiran menyambut kedatangan setiap wisatawan.
Keindahan semakin nyata saat melihat bangunan masjid. Warna kuning gading
mendominasi masjid berkubah satu ini. Ragam hias kaligrafi dan ukiran khas Melayu Riau
dapat dijumpai diseluruh bangunan masjid, mulai dari pintu, dinding, dan jendela masjid.
a) Dalam kutipan tersebut, keindahan Mesjid Raya Pekanbaru dijelaskan dalam kalimat-
kalimat berikutnya.
Kalimat Utama Kalimat Penjelas
Masjid Raya Pekanbaru  Sebuah gapura tinggi berhias kaligrafi dan ukiran
memiliki arsitektur tradisional menyambut kedatangan setiap wisatawan.
khas Melayu yang indah.  Keindahan semakin nyata saat melihat bangunan
masjid.
 Warna kuning gading mendominasi masjid berkubah
satu ini.
 Ragam hias kaligrafi dan ukiran khas Melayu Riau
dapat dijumpai diseluruh bangunan masjid, mulai
dari pintu, dinding, dan jendela masjid.

b) Dalam kutipan tersebut, cerapan pancaindra yang digunakan sebagai berikut.


Kalimat Cerapan Pancaindra
Sebuah gapura tinggi berhias kaligrafi dan ukiran
Seolah dapat dilihat
menyambut kedatangan setiap wisatawan.
Keindahan semakin nyata saat melihat bangunan masjid. Seolah dapat dilihat
Warna kuning gading mendominasi masjid berkubah satu ini. Seolah dapat dilihat
Ragam hias kaligrafi dan ukiran khas Melayu Riau dapat
dijumpai diseluruh bangunan masjid, mulai dari pintu, Seolah dapat dilihat
dinding, dan jendela masjid.

10
Teks 2
Kipas Angin di Rumahku
Kipas angin di rumahku sudah sangat tua. Keluargaku sudah memiliki kipas angin ini
selama hampir 10 tahun. Warnanya hijau muda, namun sayang sekarang sudah pudar dan
kotor menjadi berwarna hijau kecoklatan. Ada banyak bagiannya yang membutuhkan
perbaikan. Kipas angin ini sering mengeluarkan suara-suara yang tidak enak didengar saat
dinyalakan. Di samping itu, kipas angin ini juga sudah tidak dapat memutar kepalanya ke
kanan-kiri seperti dulu sehingga untuk memutarnya harus dilakukan secara manual. Di tambah
lagi, kipas ini hanya berkerja dengan satu macam kecepatan saja, tidak bisa dipercepat atau
diperlambat lagi. Aku sangat berharap akan segera dibelikan kipas angin yang baru.

Kerjakan tugas berikut!


a) Tentukanlah kalimat penjelas dari kalimat utama teks deskripsi di atas!
b) Tentukanlah kalimat yang menggunakan cerapan pancaindra dalam teks deskripsi di atas!
c) Buatlah minimal tiga kalimat perincian dari kalimat topik “Kucing adikku memang sangat
nakal.”
d) Buatlah minimal tiga kalimat yang menggunakan cerapan pancaindra baik penglihatan,
pendengaran, dan perasaan!

Rubrik Penilaian
Skor
No. Aspek yang Dinilai Skor
Maksimal
1.  Mampu menentukan minimal lima atau lebih kalimat 20
perincian berdasarkan kalimat topik teks deskripsi.
 Hanya mampu menentukan tiga sampai dengan empat
kalimat perincian berdasarkan kalimat topik teks 15 20
deskripsi.
 Hanya mampu menentukan satu sampai dengan dua
kalimat perincian berdasarkan kalimat topik teks 10
deskripsi.
2.  Mampu memperbaiki kesalahan penggunaan ejaan dan 20
tanda baca dengan tepat.
 Mampu memperbaiki kesalahan penggunaan ejaan dan 15
20
tanda baca dengan kurang tepat.
 Mampu memperbaiki kesalahan penggunaan ejaan dan 10
tanda baca dengan tepat.
3.  Mampu membuat minimal tiga atau lebih kalimat 30
perincian dari kalimat topik yang diberikan.
 Hanya membuat dua kalimat perincian dari kalimat topik 20
30
yang diberikan.
 Hanya membuat satu kalimat perincian dari kalimat topik 10
yang diberikan.
4.  Mampu membuat minimal tiga atau lebih kalimat yang 30
menggunakan cerapan pancaindra.
 Hanya membuat dua kalimat yang menggunakan cerapan 20
30
pancaindra.
 Hanya membuat satu kalimat yang menggunakan 10
cerapan pancaindra.
Jumlah skor maksimum 100 100

11
Pada pertemuan ketiga:
Bacalah teks (pemodelan) berikut dengan seksama!
Tari Cakalele
Di Indonesia bagian timur terdapat banyak tari tradisional. Tari tradisional ini sering
dipertunjukkan saat ada tamu negara atau sebagai tari persahabatan. Salah satu tari dari
Indonesia bagian timur yang menarik adalah tari Cakalele. Tarian ini menarik perhatian banyak
wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri.
Tari Cakalele merupakan tarian tradisional khas Maluku. Pada zaman dahulu, tari
Cakalele merupakan tari peperangan. Tarian ini menggambarkan kepahlawanan rakyat Maluku.
Selain sebagai tari peperangan, tari Cakalele pada zaman dahulu berfungsi sebagai simbol
untuk menghormati arwah para leluhur. Pada masa lalu tarian ini kerap ditarikan saat
penduduk setempat akan melakukan suatu pekerjaan besar, seperti berlayar dan bercocok
tanam. Penduduk setempat memercayai bahwa gerakan serta ritual yang terdapat dalam tari
Cakalele merupakan sebuah ritual penghormatan kepada para leluhur mereka. Namun, pada
saat ini tari Cakalele ditampilkan untuk menyambut tamu atau sebagai tari persahabatan.
Tari Cakalele ditarikan oleh sekitar tiga puluh laki-laki dan perempuan. Para penari laki-
laki mengenakan pakaian perang yang didominasi oleh warna merah dan kuning tua. Di kedua
tangan penari menggenggam senjata pedang (parang) di sisi kanan dan tameng (salawaku) di
sisi kiri. Mereka mengenakan topi terbuat dari aluminium yang diselipi bulu ayam berwarna
putih. Penari perempuan mengenakan pakaian warna putih sembari menggenggam saputangan
(lenso) di kedua tangannya.
Dalam tarian Cakalele ini, para penari menari diiringi musik tifa, suling, musik beduk
(tambur), dan kerang besar (bia) yang ditiup. Tari Cakalele disebut juga tari kebesaran karena
digunakan untuk penyambutan para tamu agung, seperti tokoh agama dan pejabat pemerintah
yang berkunjung ke bumi Maluku.

Bacalah teks berikut dengan seksama! Kemudian kerjakan latihan yang mengikutinya!

Pesona Pantai Senggigi


Pantai Senggigi merupakan salah satu wisata andalan di Nusa Tenggara Barat. Pantai
Senggigi sangat indah. Pantai Senggigi terletak di Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok
Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pantai Senggigi merupakan pantai dengan garis pantai
terpanjang. Pemandangan bawah laut Senggigi juga menakjubkan. Pura Bolong menjadi
pelengkap wisata di Pantai Senggigi.
Memasuki bibir Pantai Senggigi kita akan disambut angin pantai yang lembut dan udara
yang segar. Angin lembut terasa mengelus kulit. Garis pantai Senggigi yang panjang dengan
gradasi warna pasir putih dan hitam membuat keindahan pantai ini semakin menarik. Ombak
yang tenang di pantai ini membuat rasa tenteram semakin lengkap. Dari kejauhan tampak
hamparan permadani biru toska berpadu dengan hiasan buih-buih putih bersih. Sungguh elok
pemandangan pantai ini. Bukit-bukit tangguh nampak menjadi latar bagian pantai. Pantai
Senggigi dengan pesonanya benar-benar seperti lukisan di kanvas alam yang luas terbentang.
Pemandangan bawah laut Senggigi juga tidak kalah memesona. Terumbu karang yang
masih terawat menyuguhkan pemandangan alam bawah laut yang memukau. Terumbu karang
nampak berwarna-warni sangat indah. Ikan beraneka warna menambah keindahan bawah laut
Senggigi. Dengan snorkeling maupun menyelam anda dapat menyaksikan pemandangan bawah
laut yang mengagumkan. Anda akan menyaksikan betapa memesonanya taman bawah lautnya.
Air laut yang jernih serta banyak terumbu karang terawat dengan ikan-ikan beraneka ragam
menambah keindahan taman laut di Senggigi.
Selain pemandangan bawah laut, terdapat juga pemandangan indah di Pura Batu Bolong.
Pada arah selatan bibir pantai Senggigi, terdapat pura kecil yang bernama Batu Bolong.Sesuai
dengan namanya, pura ini berdiri kokoh di atas batu karang yang memiliki lubang di tengahnya.

12
Sungguh sebuah keagungan pura di tengah keindahan Senggigi. Berkunjung ke pura ini, Anda
langsung disambut buih-buih ombak yang tenang dan bersahabat. Seketika kedamaian dan
kenyamanan seperti merangkul saat berada di area sekitar Pura Batu Bolong. Memasuki pura
yang berhadapan langsung dengan Selat Lombok dan Gunung Agung Bali ini, Anda harus
berjalan menuruni anak tangga. Pura pertama yang dijumpai berdiri di bawah pohon rindang.
Sementara, pura kedua berdiri kokoh di atas karang yang menjulang setinggi sekitar 4 meter
dan memiliki lubang di bawahnya. Jika berkunjung saat cuaca sedang cerah, Anda dapat melihat
pemandangan Gunung Agung Bali yang menjulang tinggi. Pada waktu-waktu tertentu, Anda
juga bisa melihat para pemancing tradisional sedang mencari ikan dengan cara menceburkan
diri ke dalam laut. Selain itu, melewati senja sambil memandang matahari terbenam di pura ini
juga menjadi saat-saat paling menyenangkan. Keindahan semburat merah sang mentari
menjadi pemandangan yang sangat menakjubkan.
Wisata pantai Senggigi menawarkan sejuta keindahan dan kenyamanan. Sungguh
pemandangan yang menakjubkan.
Kerjakan tugas berikut!
a) Datalah penggunaan kata berimbuhan meN- yang terdapat dalam teks deskripsi di atas!
b) Simpulkanlah penggunaan kata berimbuhan meN- dengan kata dasar dengan fonem awal k,
p, t, s!
c) Datalah penggunaan kata depan di, ke, dari, pada dalam teks deskripsi di atas.”
d) Simpulkanlah penggunaan kata depan di, ke, dari, dan pada yang telah kalian temukan!

Rubrik Penilaian
Bobot
No. Aspek yang Dinilai Skor
Nilai
1.  Mampu mendata dan menyimpulkan prinsip penggunaan
kata berimbuhan meN- dengan penjelasan yang tepat. 50
 Mampu mendata dan menyimpulkan prinsip penggunaan
kata berimbuhan meN- dengan penjelasan yang kurang
tepat. 50
40
 Mampu mendata dan menyimpulkan prinsip penggunaan
kata berimbuhan meN- dengan penjelasan yang tidak
tepat. 30
2.  Mampu mendata dan menyimpulkan prinsip penggunaan 30
kata depan dengan penjelasan yang tepat.
 Mampu mendata dan menyimpulkan prinsip penggunaan
kata depan dengan penjelasan yang kurang tepat. 20 30
 Mampu mendata dan menyimpulkan prinsip penggunaan
kata depan dengan penjelasan yang tidak tepat.
10
3.  Mampu mengisi 100 bagian yang rumpang dengan kata 20
berimbuhan meN- yang tepat.
20
 Setiap pilihan kata yang tidak sesuai dengan kunci 20-n
jawaban skor dikurangi 1.
Jumlah skor maksimum 100 100

G. Media/Alat dan Sumber Belajar


1. Media/Alat
a) Teks deskripsi berjudul “Rumah Tongkonan”, “Tari Reog Ponorogo”, “Kipan Angin di
Rumaku”, “Pesona Pantai Senggigi” dan “Kamar Tidur”
b) LKPD
c) LCD Proyektor

13
d) Power point
2. Sumber Belajar
Darmawati, Uti dan Y. Budi Artati. 2016. Bahasa Indonesia SMP Kelas VII Semester 1. Klaten:
Intan Pariwara (Halaman 3 s.d 15).
Kemdikbud. 2016. Bahasa Indonesia SMP Kelas VII. Jakarta: Kemdikbud (Halaman 3 s.d. 17).
Kemdikbud. 2016. Buku Guru: Bahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs. Jakarta: Kemdikbud.

Mengetahui, Malang, Maret 2019


Kepala SMP Negeri 1 Malang Guru Bahasa Indonesia

Drs. Budi Santoso, M.M Farah Ulfa Riadina,S.Pd.


NIP. 19610207 198403 1 010 NIP. 19890517 201902 2 007

14

Anda mungkin juga menyukai