Anda di halaman 1dari 21

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP Negeri
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII/1
Materi Pokok : Teks Tanggapan Deskriptif
Tema : Pengenalan Budaya Indonesia
Subtema : Tari Piring
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit (1 x Tatap Muka)

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


1. 3.1 Mengidentifikasi informasi dalam teks 3.1.1 Menentukan kata/kalimat sebagai ciri
deskripsi tentang objek (sekolah, tempat teks deskripsi yang dibaca
wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana 3.1.2 Menunjukkan ciri umum teks deskripsi
pentas seni daerah) yang didengar dan yang dibaca dari segi isi dan tujuan
dibaca komunikasi
3.1.3 Menyimpulkan ciri teks deskripsi dari
aspek kebahasaan

2. 4.1 Menjelaskan isi teks deskripsi objek 4.1.1 Memetakan isi teks deskripsi (topik dan
(tempat wisata, tempat bersejarah, pentas bagian-bagiannya)
seni daerah, kain tradisional, dll) yang 4.1.2 Menjawab pertanyaan isi teks deskripsi
didengar dan dibaca secara lisan, tulis, dan
visual

3. 3.2 Menelaah struktur dan unsur 3.2.1 Menjelaskan struktur teks deskriptif
kebahasaan dari teks deskripsi tentang 3.2.2 Menentukan bagian identifikasi dan
objek (sekolah, tempat wisata, tempat deskripsi bagian pada teks deskriptif
bersejarah, dan atau suasana pentas seni yang disajikan.
daerah) yang didengar dan dibaca 3.2.3 Mengurutkan kalimat/paragraf sesuai
No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
struktur teks deskripsi.

4. 4.2 Menyajikan data, gagasan, kesan dalam 4.2.1 Menyimpulkan prinsip penggunaan
bentuk teks deskripsi tentang objek kata/kalimat/paragraf pada teks deskripsi
(sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, 4.2.2 Memperbaiki kesalahan dari segi
dan atau suasana pentas seni daerah) secara
struktur, penggunaan bahasa, dan tanda
tertulis dan lisan dengan memperhatikan
struktur dan aspek kebahasaan baik secara baca.
lisan maupun tulis 4.2.3 Mengembangkan bagian struktur teks
deskripsi berdasarkan katakunci.
4.2.4 Melengkapi teks deskripsi sesuai struktur
dan kaidah bahasa.
4.2.5 Merencanakan penulisan teks deskripsi.
4.2.6 Menulis teks deskripsi dengan
memperhatikan pilihan kata,
kelengkapan struktur, dan kaidah
penggunaan kalimat/tanda baca/ejaan.
4.2.7 Menyunting teks deskripsi dari segi`isi,
struktur, dan bahasa.

C. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan Pertama
1. Siswa menggunakan bahasa Indonesia untuk memahami informasi secara lisan dan tulis
sebagai bentuk menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai
anugerah Tuhan yang Maha Esa untuk mempersatukan bangsa Indonesia di tengah
keberagaman bahasa dan budaya
2. Dengan membaca teks deskripsi, siswa dapat memahami ciri teks deskripsi, dari segi
ciri tujuan, ciri objek, dan ciri isi teks tersebut.
3. Setelah membaca teks deskriptif, siswa dapat menentukan jenis teks deskripsi.
4. Dengan membaca teks deskripsi, siswa dapat menjawab pertanyaan tentang isi teks
deskripsi dari segi penggunaan bahasa yaitu: penggunaan kata-kata konkret, kalimat
rincian, kata yang bersinonim, majas, kalimat seakan melihat, seakan mendengar, dan
seakan merasakan, serta memunculkan kata ganti orang.

D. Materi Pembelajaran

Memahami Teks Deskripsi

1. ciri tujuan: menggambarkan objek dengan cara memerinci objek secara subjektif atau
melukiskan kondisi objek dari sudut pandang penulis. Teks deskriptif bertujuan
menggambarkan /melukiskan secara rinci dan penggambaran sekonkrit mungkin suatu
objek /suasana/ perasaan sehingga pembaca seakan-akan melihat, mendengar, mengalami
apa yang dideskripsikan.

2. Ciri objek yang dideskripsikan, objek yang dibicarakan pada teks deskripsi bersifat
khusus (objek tertentu yang kemungkinan berbeda dengan objek lain). Objek yang
dideskripsikan bersifat pendapat personal. Ciri ini tergambar pada judul berisi objek pada
konteks tertentu (berbeda dengan pada umumnya).

3. Ciri isi:

a. Isi teks deskripsi diperinci menjadi perincian bagian-bagian objek

b. Isi teks deskripsi menggambarkan secara konkret (menggambarkan yang indah,


indahnya seperti apa?). Dengan demikian, teks deskripsi banyak menggunakan kata
khusus (warna dikhususkan pada kata hijau, biru toska, orange, dan lain-lain).

c. Isi teks deskripsi bersifat personal dengan kandungan emosi sehingga menggunakan
kata-kata dengan emosi kuat (ombak menggempur, kemolekan pantai, ibuku yang
tangguh, dan lain-lain).

4. Jenis Teks Deskripsi

Ditinjau dari bentuknya teks deskripsi dibedakan menjadi dua kategori yaitu teks deskripsi
berdiri sendiri sebagai teks dan teks deskripsi yang menjadi bagian teks lain (cerpen, novel,
lagu, iklan, dan lain-lain).

5. Ciri Teks Deskripsi dari Segi Penggunaan Bahasa:

a. menggunakan kata-kata khusus untuk mengkonkretkan (warna dirinci merah, kuning,


hijau, dll)

b. menggunakan kalimat rincian untuk mengkonretkan (Ibuku orang yang sangat baik. Dia
berusaha menolong semua orang. Dia ramah dan tutur katanya lembut kepada siapa saja).

c. menggunakan kata sinonim dengan emosi kuat (indah diungkapkan dengan sinonim yang
lebih memiliki emosi kuat yaitu elok, permai, molek, mengagumkan, memukau,
menakjubkan, dll).

d. menggunakan majas untuk melukiskan secara konkret (pasir pantai lembut seperti bedak
bayi, hamparan laut biru toska seperti permadani indah yang terbendang luas, angin pantai
dengan lembut mengelus wajah kita).

e. menggunakan kalimat rincian (terumbu karang berwarna-warni. Ada terumbu karang


orange, abu-abu, hijau muda, dll).

f. menggunakan bahasa sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, dan merasakan


apa yang dideskripsikan.

g. teks deskripsi yang memunculkan kata ganti orang (ibuku, Anda, dll).
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Inkuiri dan CTL
Model : Discovery Learning.
Media : Film Animasi

F. Sumber Belajar

Buku Siswa halaman (1-12)


G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi dan
pembelajaran sebelumnya
2) Siswa menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan
pembelajaran yang akan dilaksanakan bahwa menulis itu menyenangkan dan
bermanfaat.
3) Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan langkah
pembelajaran yang akan dilaksanakan tentang teks tanggapan deskriptif.
4) Untuk menarik minat dan menggugah kesadaran siswa agar mengenal budaya
Indonesia siswa menjawab pertanyaan tentang ragam budaya (tari, pakaian adat,
dan kesenian lainnya) di Sumatera Barat.

5) Menonton animasi pembacaan puisi dengan tema Budaya Indonesia yang


berjudul Tari Piring karya Novelti

Tari Piring

Kulihat sekumpulan angin musim dingin


Memberi cerita dan makna dari seuntai kata
Kekayaan kebudayaan Indonesia kita ini
Takkan pernah habis terus digali kekhasannya

Cahaya musim semi menghampiri dengan lembutnya


Benang lusi dan benang makao menyatu dalam tenunan
Dua benang yang berbeda dengan hasil yang indah
Primadona sampai ke ujung dunia

Membalut raga wanita cantik dan memesona


Dengan lenggok anggun di atas pentas
Baju dan selendang songket melekat di badan
Musik yang mengalun mengiringi tari
Talempong, gandang, seruling, dan jentikan jari penari piring
Indahnya luar biasa budaya Indonesia
Wanita cantik menari sambil berjalan membawa piring kaca
Gerakannya seperti mencangkul, menampih padi, dan menginjak pecahan atau bara
Aku terhanyut dalam gerakan serta nada yang ceria
Irama yang menyajikan melodi menyentuh jiwa

b. Kegiatan Inti
1) Dengan sikap percaya diri, tanggung jawab, dan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar, peserta didik dan guru menjawab pertanyaan tentang hal-hal yang
berhubungan dengan materi dan puisi yang didengarnya (menalar)

a) Mengidentifikasi ciri objek, tujuan, dan isi teks deskripsi

(1) Objek teks deskripsi

Teks Objek/Hal yang Dideskripsikan

1 Tari Piring

(2) Tujuan Teks Deskripsi

Teks Tujuan
Menggambarkan keindahan tari piring
1

(3) Isi teks deskripsi memerinci/mengonkretkan objek,

Tujuan Teks Rincian Perasaan terhadap Objek


menggambarkan keindahan budaya kagum dan bangga
keindahan tari piring Indonesia, keindahan terhadap budaya
songket, keindahan Indonesia yaitu tari
musik mengalun, dan piring.
suasana jiwa penonton
tari piring.
b) Mengidentifikasi jenis teks deskripsi: Bentuk teks deskripsi yang menjadi bagian dari
teks lain yaitu puisi.

c) Mendaftar ciri penggunaan bahasa pada teks deskripsi:

(1) Sinonim kata yang bermakna khusus

Kata Umum Kata Khusus


budaya Indonesia, tenunan, melekat, tari piring, songket, membalut,
musik, gerakan talempong, gandang, seruling, dan
jentikan jari penari piring, mencangkul,
menampih padi, dan menginjak pecahan
atau bara.

(2) Kalimat berisi penjelasan terperinci untuk mengonkretkan

Kalimat Kalimat Perincian


Benang lusi dan benang makao menyatu Dua benang yang berbeda dengan hasil
dalam tenunan yang indah
Primadona sampai ke ujung dunia
Membalut raga wanita cantik dan
memesona
Dengan lenggok anggun di atas pentas
Baju dan selendang songket melekat di
badan

Musik yang mengalun mengiringi tari Talempong, gandang, seruling, dan


jentikan jari penari piring
Indahnya luar biasa budaya Indonesia

Wanita cantik menari sambil berjalan Gerakannya seperti mencangkul, menampih


membawa piring kaca padi, dan menginjak pecahan atau
bara
Aku terhanyut dalam gerakan serta nada
yang ceria
Irama yang menyajikan melodi menyentuh
jiwa

(3) Kalimat seakan melihat, mendengar, dan merasakan objek yang dideskripsikan

Seakan dapat dilihat Seakan dapat didengar Seakan dapat dirasakan


Tari Piring Memberi cerita dan makna Kulihat sekumpulan angin
dari seuntai kata musim dingin
Kekayaan kebudayaan Musik yang mengalun Cahaya musim semi
Indonesia kita ini mengiringi tari menghampiri dengan
Takkan pernah habis terus digali Talempong, gandang, lembutnya
kekhasannya seruling, dan jentikan jari Indahnya luar biasa budaya
Benang lusi dan benang penari piring Indonesia
makao menyatu dalam Aku terhanyut dalam gerakan
tenunan serta nada yang ceria
Dua benang yang berbeda Irama yang menyajikan
dengan hasil yang indah melodi menyentuh jiwa
Primadona sampai ke
ujung dunia
Membalut raga wanita cantik
dan memesona
Dengan lenggok anggun di
atas pentas
Baju dan selendang songket
melekat di badan
Wanita cantik menari sambil
berjalan membawa piring
kaca
Gerakannya seperti
mencangkul, menampih padi,
dan menginjak pecahan atau
bara

(4) Menggunakan pilihan kata dengan emosi kuat

Kata Sifat Kata Emosi Kuat


Cantik Memesona, anggun
Budaya Tari piring, songket
Musik Nada, irama, melodi, mengalun
Jiwa Terhanyut, ceria, menyentuh

(5) mengidentifikasi majas

no Majas
1 Kulihat sekumpulan angin musim dingin
2 Memberi cerita dan makna dari seuntai kata
3 Cahaya musim semi menghampiri dengan lembutnya

4 Aku terhanyut dalam gerakan serta nada yang ceria


5 Irama yang menyajikan melodi menyentuh jiwa

(6) memunculkan kata ganti orang: Kulihat, kita, Aku terhanyut

2) Dengan sikap percaya diri dan penuh tanggung jawab, siswa menyaksikan tayangan film
animasi Impian Anak Desa yang diangkat dari cerpen Impian Anak Desa karya
Novelti (mengamati)

IMPIAN ANAK DESA

Bermimpilah selagi langit masih sanggup menampung impianmu. Kata-kata itulah yang
selalu membuatku semangat untuk bermimpi. Orang sering mengatakan bahwa Bermimpilah
setinggi langit, aku sempat mempertanyakan hal tersebut pada guruku. Kenapa harus
bermimpi setinggi langit? Memang tidak boleh kalau bermimpi setinggi batang toge?.
Ya sekarang baru kusadari bahwa langit itu sangat tinggi jadi wajar saja kalau orang
mengatakan untuk bermimpi setinggi langit bukan setinggi batang toge. Maklum saja
pertanyaan itu terlontar dari mulutku saat usiaku menginjak 5 tahun. Angan-anganku dulu
mengatakan bahwa batang toge jauh lebih tinggi dari pada langit, dulu saja aku tidak tahu
yang mana toge. Setelah melakukan pelajaran serta penelitian maksudnya bertanya pada
ibuku ternyata toge itu yang sering disayur ibu untuk makan kami sekeluarga. Cukup bahas
tentang mimpi, langit, sama toge atau sayur ibuku.
Namaku Ihsan, usiaku saat ini telah berada pada angka 13 tahun. Sekarang aku telah duduk di
bangku kelas 1 SMP. Aku adalah seorang anak desa yang tidak pernah henti untuk bermimpi.
Bagiku mimpi itu hak setiap orang, mau dia bermimpi jadi astronot, mau jadi ilmuwan, mau
jadi psikolog, mau jadi dokter bahkan sama sepertiku yang ingin menjadi seorang penari.
Teman-temanku sering mengatakan padaku untuk apa bermimpi penari. Penari tidak punya
masa depan. Tidak ada profesi penari yang membuatnya kaya, penghasilan penari itu tidak
menentu. Tetapi itu bukan halangan bagiku, menurutku rezeki, jodoh, dan maut, semua sudah
diatur oleh yang Maha Kuasa. Sekarang aku harus selalu giat berlatih untuk lebih mahir dan
terampil. Karena pada dasarnya berlatih, berusaha, dan berdoa merupakan kunci kesuksesan.

Pagi ini aku janji dengan teman-teman se-group-ku untuk latihan menari di Medan
Balinduang FBS UNP Padang. Aku melewati Jalan Lembah Anai menelusuri keindahan alam
hutan lindung di Sumatera Barat

Lembah Anai Sumatera Barat

Lembah Anai adalah salah satu ikon pariwisata di Provinsi Sumatera Barat. Terletak di
pinggir jalan yang menghubungkan Kota Padang Panjang dan Kota Padang, tepatnya di
Kecamatan Sepuluh Koto, Kabupaten Tanah Datar, sekitar 38 km dari arah Batusangkar.
Ini adalah kawasan konservasi cagar alam Lembah Anai yang ditetapkan semenjak kolonial
Belanda. Sebelum sampai ke lokasi Lembah Anai, dari kota Padang Panjang maupun kota
Bukittinggi, kita akan melewati jalan yang berkelok-kelok dengan pemandangan yang indah.
Di sisi jalan banyak ditumbuhi pepohonan yang tampak lembah dan bukit menghijau, tak
jarang kita akan melihat monyet-monyet berkeliaran.

Cagar Alam Lembah Anai adalah kawasan hutan lindung yang berada di Sumatera Barat,
kawasan ini memiliki hutan tropis yang lebat dengan beraneka jenis flora dan fauna.
Keindahan alam serta flora dan fauna yang langka adalah daya tarik dari Lembah Anai,
keindahan alam tersebut di antaranya terdapat tiga air terjun dan satu telaga yang airnya
berwarna kebiru-biruan. Salah satu air terjun tersebut berada di pinggir jalan, sedangkan dua
di antaranya masih tertutup oleh rerimbunan pohon yang lebat namun masih bisa di jangkau
sekitar 15 menit perjalanan dari air terjun Lembah Anai, selain itu jika kita ingin pergi ke
telaga sekitar 15 menit dari tepi jalan raya.

Untuk floranya sendiri, bisa dijumpai antara lain, bunga bangkai (amorphyphalus titanum),
sampek, cangar, madang siapi-api (litsea adinantera), cubadak/ cempedak air (artocarpus
sp), madang babulu (gironneira nervosa) dan masih banyak lagi, dan untuk faunanya antara
lain harimau sumatera (phantera tigris sumatrensis), siamang (hylobates syndactylus), rusa
(cervius timorensis), , beruk (macaca nemestrena), kera ekor panjang (macaca fascicu- laris)
trenggiling (manis java- nica), kancil (tragulus sp), biawak dan tapir ada juga aneka burung
seperti, burung balam (bolumbidae), burung puyuh burung punai, dan elang (accipitriade sp)
dan juga kupu-kupu.

Kawasan hutan ini ditetapkan sebagai kawasan konservasi cagar alam, semenjak
pemerintahan Kolonial Belanda tahun 1922. Saat itu, kawasan yang ditetapkan sebagai cagar
alam mencakup areal seluas 221 ha dan masih dipertahankan hingga sekarang. Walaupun
penetapan hutan Lembah Anai menjadi kawasan cagar alam sudah cukup lama, tetapi
keberadaannya boleh dikatakan kurang dikenal. Hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi dan
promosi yang dilakukan oleh pemerintah daerah setempat. Di samping itu, daya tarik objek
wisata Air Terjun Lembah Anai lebih banyak dikenal dari pada Cagar Alam Lembah Anai.

Sumber Air Terjun Lembah Anai berasal dari Gunung Singgalang, airnya sangat jernih
mengalir menyusuri perbukitan menuju lereng dan melewati cagar alam Lembah Anai
sebelum sampai di tepi tebing yang cukup curam. Dari atas tebing air kemudian mengalir ke
dasar lembah dengan ketinggian sekitar 50 meter, membentuk gugusan yang indah, berwarna-
warni saat disinari matahari, dan membentuk kolam tempat air berkumpul. Namun demikian,
meski tak sempat menelusuri hutan lindung Lembah Anai, kita bisa menikmati pesona yang
ada di luar yang terlihat dari jalan raya. Selain Air Terjun Lembah Anai yang menerobos
bukit-bukit terjal dan jatuh tepat di sisi jalan yang menjadi pemandangan yang memanjakan
mata.

Dari sisi jalan raya dapat pula kita lihat air Sungai Batang Anai yang mengalir dari Gunung
Singgalang di sisi utara, dan anak-anak sungai dari Gunung Marapi. Pemandangan Lembah
Anai sungguh memikat. Tidak sulit menemukan pohon dengan batangnya yang sebesar
lingkaran sumur. Akar-akar pohon yang menjuntai bisa kita nikmati di depan mata. Di tengah
rimbun pohon dan jalan yang berliku-liku, kita akan melihat pula rel kereta membentang di
antara bukit, tepat di atas jalan. Sangat menarik dan mempesona. Kontur jembatan rel kereta
api di Lembah Anai akan mengingatkan kita pada jembatan yang sama di Purwakarta, Jawa
Barat, jika kita melintasi jalan tol Cipularang.

Ada beberapa jembatan kereta di Lembah Anai, salah satunya jembatan plat baja sepanjang
50 meter yang sangat tinggi karena harus melintasi kawasan hutan Lembah Anai dan Sungai
Batang Anai yang ada di bawahnya. Meski kurang terurus karena sudah tidak dipakai, jalur
kereta ini masih utuh bentuk fisiknya. Jika berkunjung ke Lembah Anai, sebaiknya jangan
ketika musim hujan. Kata orang Minangkabau, Sungai Batang Anai itu temperamental.
Meskipun cantik ditatap mata, tetapi sangat ganas kalau sudah marah. Bila hujan lebat tiba,
airnya bukan saja meluap luber ke jalan, tetapi juga merobohkan tembok jika kekuatannya
sedang maksimal. Jadi, jangan heran jika lalu lintas di jalur ini tiba-tiba macet berkilo-kilo
jika Sungai Batang Anai sedang marah.
Di sekitar lokasi terdapat beberapa fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh para wisatawan
guna menambah kenyamanan berekreasi. Di sepanjang jalan di lokasi wisata ini terdapat
warung yang menyajikan aneka makanan dan minuman, serta beraneka oleh-oleh khas
Sumatera Barat, seperti keripik sanjai, beras rendang, galamai (dodol), dan aneka oleh-oleh
lainnya. Bagi para wisatawan yang tidak sempat mempersiapkan makanan menjelang
berangkat menuju objek wisata ini tidak usah khawatir, karena di antara sekian banyak
warung yang berjejer di sepanjang jalan juga terdapat beberapa rumah makan yang
menyajikan aneka hidangan khas masakan Padang. Untuk kenyamanan para pelancong yang
menggunakan mobil pribadi, tersedia tempat yang cukup luas untuk parkir kendaraan. Selain
itu, obyek wisata ini juga memiliki fasilitas kamar mandi sebagai tempat mengganti pakaian
dan membilas badan setelah selesai mandi di bawah guyuran air terjun.

Setelah menempuh perjalanan yang panjang dan jauh akhirnya aku sampai di Medan
Balinduang FBS UNP Padang. Ternyata aku sudah ditunggu oleh teman-teman, lengkap
dengan piringnya. Dengan diiringi musik, kami langsung latihan menarikan tari piring
dengan semangat.
sumber gambar : nationalgeographic.co.id/forum

Seperti namanya tari piring adalah tarian dan piring, yaitu tarian yang menggunakan piring
sebagai gaya tariannya. Piring ini juga sebagai ciri khas serta daya tarik tersendiri dalam
tarian ini. Seorang penari amat bergantung kepada piring-piring sebagai alat utama pada
tarianya. Tanpa piring di tangan mereka maka tarian tersebut akan terlihat hambar. Oleh
karena itu, banyak orang melihat tari dari Sumatera Barat ini adalah tari yang unik dan
berbeda.

sumber gambar : nationalgeographic.co.id/forum

Tari Piring mempunyai sejarah yang unik dan keramaat bagi orang Minagkabau yang sangat
memegang nilai-nilai budayanya. Tari Piring bisa dibilang terdiri atas wanita-wanita cantik
yang berpakaian indah, serta berjalan dengan lemah lembut penuh kesopanan dan ketertiban
ketika membawa piring berisi makanan yang lezat untuk dipersembahkan kepada Dewa-dewa
sebagai sajian. Wanita-wanita ini akan menari sambil berjalan, dan dalam masa yang sama
menunjukkan kecakapan mereka membawa piring yang berisi makanan tersebut.
Kedatangan Islam telah membawa perubahan kepada kepercayaan dan konsep tarian ini. Tari
piring tidak lagi dipersembahkan kepada dewa-dewa, tetapi untuk pertemuan-pertemuan yang
dihadiri oleh raja-raja atau para pembesar.

Keindahan dan ke-unik-kan tari piring telah mendorong pada penyebarannya di kalangan
rakyat biasa, yaitu pada acara perkawinan. Dalam hal ini, konsep lama masih dipertahankan,
yaitu pasangan pengantin masih dianggap sebagai raja yaitu Raja Sehari dan layak
dipersembahkan Tari Piring di hadapanya ketika bersanding.

Dalam perkembanganya, Tari Piring membawa misi budaya masyarakat Minangkabau penuh
dengan kelembutan dan keramah-tamahan, khususnya kaum wanita-wanitanya yang terkenal
cantik dan lembut.

Sekarang tari piring sudah banyak dikenal oleh masyarakat di luar minangkabau dan bahkan
sampai mancanegara. Dan ini menjadi salah satu icon wisata di tanah Minangkabau. Banyak
turis-turis asing yang datang ke Sumatera Barat khususnya tanah Minangkabau untuk
mengetahui dan melihat langsung tari piring ini.

Inilah sekelumit tentang tari piring yang unik dan keramat bagi masyarakat Minangkabau.
Sebagai bangsa yang baik kita harus terus melestarikan budaya-budaya bangsa ini agar terus
exis dan tidak punah ditelan oleh perkembangan zaman.

Saat tengah asyik latihan, aku dikejutkan dengan sebuah suara yang muncul tiba-tiba. Mau
jadi penari ya? Tanya orang tersebut padaku sambil melemparkan seulas senyuman yang
indah. Aku pun menganggukkan kepalaku yang menandakan bahwa aku memang ingin
menjadi seorang penari.

Ia nampak memperhatikan diriku. Aku hanya memandangnya dengan heran. Tapi aku tidak
terlalu mempersalahkannya karena aku yakin dia orang yang baik.
Kenapa mau jadi penari? Dia mengeluarkan kata-katanya lagi.
Penari itu mengasikkan dan sehat kak, kita bisa berbagi kebahagiaan dengan orang lain..
Kita juga bertemu dengan banyak orang dengan beragam karakter. Semakin banyak
kebahagiaan yang kita bagikan, semakin banyak juga kebahagiaan yang kita dapatkan.
Dengan berbagi kebahagiaan, kebahagiaan kita bukannya berkurang, malah semakin
bertambah. Itu bedanya dengan yang lain Aku menjawab pertanyaannya dengan jawaban
yang cukup panjang. Namun, ia masih tetap setia mendengarkan semua jawaban yang keluar
dari mulutku

.
Dan setelah selesai aku menjawab pertanyaannya ia tersenyum sambil memperlihatkan gigi
putihnya.Kamu tahu aku siapa? Aku memperhatikan orang ini dengan sangat detail, aku
melihat dia dari atas sampai bawah dan mengulanginya lagi. Setelah lelah memperhatikan
orang ini, aku pun meletakkan piring yang ada digenggamanku.
Aku tidak tahu kak Jawabku yang akhirnya menyerah, toh aku memang tidak mengenal
nya.
Ia merogoh saku bajunya dan mengeluarkan satu kertas kecil lalu memberikannya padaku.
Aku membaca kertas yang diberikannya padaku itu. Seketika senyumku langsung
mengembang bagaikan bunga yang layu disiram air langsung mekar kembali.
Wahhh kakak penari ya? Ucapku dengan nada yang sangat semangat serta antusias. Dia
pun tersenyum lalu menganggukkan kepalanya seolah berkata iya.
Kalo besar nanti aku pasti bisa jadi seperti kakak Jawabku sambil melihat ke atas seolah
ada bayanganku ketika aku besar nanti.

Haha teruslah bermimpi dan belajar karena kakak kecil dulu sama sepertimu. Kakak selalu
bermimpi bisa jadi penari tetapi kakak sadar mimpi saja tidak cukup, kakak juga harus
berusaha ya salah satu caranya kakak harus rela menghabiskan waktu hanya untuk berlatih,
berlatih dan berlatih. Kakak juga di sekolah selalu bertanya pada guru tentang banyak hal dan
Alhamdulillah berkat usaha kakak selalu ini serta diiringi doa dari kedua orangtua kakak,
Kakak bisa seperti sekarang Jawab dia dengan ucapan yang sangat panjang, tapi aku hanya
tersenyum bahagia mendengar semua ucapannya. Ucapannya seperti penyemangat baru
bagiku.
Baiklah kak, aku yakin suatu saat kita bertemu nanti kita ada dalam sebuah profesi yang
sama yaitu sebagai penari Tuturku sambil berdiri dan tersenyum padanya.

Akhirnya ia pun pamit pulang denganku. Karena, ia ingin kembali ke kotanya untuk
melaksanakan tugas selanjutnya. Aku melangkahkan kaki sambil tersenyum pada hamparan
sawah serta burung-burung yang berterbangan. Aku yakin bahkan sangat yakin bahwa suatu
saat nanti aku akan menjadi seorang seperti yang aku impikan selama ini.

Impianku menjadi seorang penari. Teruslah bermimpi karena mimpi adalah kunci untuk kita
meraih impian, mimpi itu sebagai pupuk yang akan membuat bunga semakin tumbuh dengan
subur sehingga bunga yang dihasilkan akan lebih indah daripada bunga yang tidak diberi
dengan pupuk.

3) Dengan sikap percaya diri, penuh


tanggung jawab, dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, siswa
menemukan berapa banyak teks karangan deskripsi dalam film yang ditontonnya.
(mengamati)
4) Dengan sikap percaya diri dan penuh
tanggung jawab, siswa diminta membedakan kedua teks yang dibaca (mencoba)
5) Dengan sikap percaya diri, penuh
tanggung jawab, dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, siswa
menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan teks deskriptif. (menanya)
6) Dengan sikap percaya diri, penuh
tanggung jawab, dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, siswa
menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan materi teks deskriptif.
(menanya)
7) Dengan sikap santun dan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar siswa menyimpulkan ciri teks deskriptif
dari segi isi dan bahasanya.

c. Kegiatan Penutup
1) Dengan sikap tanggung jawab, percaya
diri, responsif, dan santun siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran
2) Siswa berefleksi merenungkan apa yang
telah dipelajari
3) Siswa menyimak informasi mengenai
rencana tindak lanjut pembelajaran, teks deskriptif.

I Penilaian Proses dan Hasil Belajar


a. Penilaian Proses
Aspek yang Teknik Waktu Instrumen
No
dinilai Penilaian Penilaian Penilaian
1. Religius Pengamatan Proses Lembar
2. Tanggung jawab Pengamatan
3. Percaya diri
. Responsif
5. Santun
berbahasa

b. Penilaian Hasil
Indikator
Teknik Bentuk
Pencapaian Instrumen
Penilaian Penilaian
Kompetensi
Menjelaskan ciri teks Tes tertulis Tes uraian 1. Bacalah dengan saksama
deskriptif teks deskriptif berikut!
Tentukanlah ciri teks
deskriptif tersebut!
Menjelaskan jenis 2. Bacalah dengan saksama
teks deskriptif teks deskriptif berikut!
Tes uraian
Tes tertulis Tentukanlah jenis teks
deskriptif tersebut!
Menjelaskan Tes tertulis Tes uraian 3. Identifikasikanlah dan
penggunaan bahasa jelaskan penggunaan bahasa
teks deskripsi teks deskriptif!

4.
Pedoman Penskoran :
Soal no. 1 dan 2

Aspek Skor
Siswa mengidentifikasi teks deskripsi
Aspek Skor
Jawaban sempurna 5
Jawaban kurang sempurna 3
Jawaban tidak sempurna 1
SKOR MAKSIMAL 5

Soal no. 3
Aspek Skor
Siswa mengidentifikasi ciri-ciri bahasa teks deskripsi
Jawaban sempurna 5
Jawaban kurang sempurna 3
Jawaban tidak sempurna 1
SKOR MAKSIMAL 5

Mengetahui, Padang, Oktober 201


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Bhs Ind

________________________
NIP. NIP..........................................

LEMBAR PENGAMATAN SIKAP

Mata Pelajaran :..................................................................................................


Kelas/Semester:....................................................................................................
Tahun Ajaran :....................................................................................................
Waktu Pengamatan: ............................................................................................
Sikap yang diintegrasikan dan dikembangkan adalah perilaku religius, jujur, tanggung jawab,
dan santun.
Indikator perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.
Bubuhkan tanda pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
N Na Religius Percaya diri Tanggung jawab Santun berbahasa
o. ma
Sis B M M M B M M M B M M M B M M M
wa T T B K T T B K T T B K T T B K
1.
2.
3.
4.
5.
..

LEMBAR JAWABAN UNTUK MATERI INTI IMPIAN ANAK DESA:

1) Mengidentifikasi ciri objek, tujuan, dan isi teks deskripsi

a) Objek teks deskripsi


Teks Objek/Hal yang Dideskripsikan

1 Tari Piring

2 Lembah anai

(4) Tujuan Teks Deskripsi

Teks Tujuan
Menggambarkan keindahan tari piring
1
Menggambarkan keindahan lembah anai
2

(5) Isi teks deskripsi memerinci/mengonkretkan objek,

Tujuan Teks Rincian Perasaan terhadap Objek


menggambarkan keindahan budaya kagum dan bangga
keindahan tari piring Indonesia, keindahan terhadap budaya
songket, keindahan Indonesia yaitu tari
musik mengalun, dan piring.
suasana jiwa penonton
tari piring.

menggambarkan
keindahan lembah anai
2. Mengidentifikasi jenis teks deskripsi: Bentuk teks deskripsi yang menjadi bagian dari
teks lain yaitu cerpen

3. Mendaftar ciri penggunaan bahasa pada teks deskripsi:

4. Sinonim kata yang bermakna khusus

Kata Umum Kata Khusus


budaya Indonesia, tenunan, melekat,
musik, gerakan

5. Kalimat berisi penjelasan terperinci untuk mengonkretkan

Kalimat Kalimat Perincian


Benang lusi dan benang makao menyatu Dua benang yang berbeda dengan hasil
dalam tenunan yang indah
Primadona sampai ke ujung dunia
Membalut raga wanita cantik dan
memesona
Dengan lenggok anggun di atas pentas
Baju dan selendang songket melekat di
badan

Musik yang mengalun mengiringi tari Talempong, gandang, seruling, dan


jentikan jari penari piring
Indahnya luar biasa budaya Indonesia

Wanita cantik menari sambil berjalan Gerakannya seperti mencangkul, menampih


membawa piring kaca padi, dan menginjak pecahan atau
bara
Aku terhanyut dalam gerakan serta nada
yang ceria
Irama yang menyajikan melodi menyentuh
jiwa
6. Kalimat seakan melihat, mendengar, dan merasakan objek yang dideskripsikan

Seakan dapat dilihat Seakan dapat didengar Seakan dapat dirasakan


Tari Piring Memberi cerita dan makna Kulihat sekumpulan angin
dari seuntai kata musim dingin
Kekayaan kebudayaan Musik yang mengalun Cahaya musim semi
Indonesia kita ini mengiringi tari menghampiri dengan
Takkan pernah habis terus digali Talempong, gandang, lembutnya
kekhasannya seruling, dan jentikan jari Indahnya luar biasa budaya
Benang lusi dan benang penari piring Indonesia
makao menyatu dalam Aku terhanyut dalam gerakan
tenunan serta nada yang ceria
Dua benang yang berbeda Irama yang menyajikan
dengan hasil yang indah melodi menyentuh jiwa
Primadona sampai ke
ujung dunia
Membalut raga wanita cantik
dan memesona
Dengan lenggok anggun di
atas pentas
Baju dan selendang songket
melekat di badan
Wanita cantik menari sambil
berjalan membawa piring
kaca
Gerakannya seperti
mencangkul, menampih padi,
dan menginjak pecahan atau
bara

7. Menggunakan pilihan kata dengan emosi kuat


Kata Sifat Kata Emosi Kuat
Cantik Memesona, anggun
Budaya Tari piring, songket
Musik Nada, irama, melodi, mengalun
Jiwa Terhanyut, ceria, menyentuh

8. mengidentifikasi majas

no Majas
1 Kulihat sekumpulan angin musim dingin
2 Memberi cerita dan makna dari seuntai kata

3 Cahaya musim semi menghampiri dengan lembutnya

4 Aku terhanyut dalam gerakan serta nada yang ceria


5 Irama yang menyajikan melodi menyentuh jiwa

9. memunculkan kata ganti orang: Kulihat, kita, Aku terhanyut

Anda mungkin juga menyukai