Anda di halaman 1dari 41

112

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : SMP Negeri 5 Padangpanjang


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pokok : Teks Deskripsi
Kelas/Semester : VII/ 1
Alokasi Waktu : 6 X 40 menit (2 X Pertemuan)

A. Kompetensi Inti

KI 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianut

KI 2. Menghargai dan menghayati prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,


peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan


prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena, dan kejadian tampak mata.

KI 4. Mengolah, menyajikan, dan menalar dalam ranah konkret


(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dalam ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar

KD 3.1. Mengidentifikasi informasi dalam teks deskripsi tentang objek


(sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas
seni daerah) yang didengar dan dibaca.

KD 4.1. Menjelaskan isi teks deskripsi objek (tempat wisata, tempat


bersejarah, pentas seni daerah, kain tradisional, dll) yang didengar
dan dibaca secara lisan, tulis, dan visual.
113

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.1.1 Menentukan kata/kalimat sebagai ciri teks deskripsi yang dibaca


3.1.2 Menunjukkan ciri umum dan ciri khusus teks deskripsi yang dibaca
dari segi is,
3.1.3 Menyimpulkan ciri teks deskripsi dari aspek kebahasaan

4.1.1 Memetakan isi teks deskripsi (topik dan bagian-bagiannya)


4.1.2 Melaporkan informasi yang terdapat pada isi teks deskripsi yang
dibaca dan didengarnya ke dalam bentuk tulisan sesuai dengan ciri-
ciri dan struktur teks deskripsi.

D. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan 1
1. Peserta didik menggunakan bahasa Indonesia untuk memahami informasi
secara lisan dan tulis sebagai wujud menghargai dan mensyukuri
keberadaan bahasa Indonesia untuk mempersatukan bangsa Indonesia di
tengah keberagaman bahasa dan budaya.
2. Peserta didik mampu mengidentifikasi isi teks deskripsi sesuai dengan
topik dari teks deskripsi yang dibaca dan didengarnya.
3. Peserta didik mampu mengidentifikasi isi teks deskripsi sesuai dengan
bagian-bagian dari teks deskripsi yang dibaca dan didengarnya.

Pertemuan 2

4. Peserta didik mampu memetakan isi teks deskripsi sesuai dengan topik dan
bagian-bagian teks deskripsi yang dibaca dan didengarnya.
5. Peserta didik dapat melaporkan kembali informasi yang terdapat pada teks
deskripsi yang dibaca dan didengarnya ke dalam bentuk tulisan sesuai ciri-
ciri dan struktur teks deskripsi.

E. Materi Pembelajaran

Pertemuan 1
1. Teks deskripsi secara umum
2. Bagian-bagian dari teks deskripsi
3. Mengidentifikasi isi teks deskripsi sesuai dengan topik dan bagian-bagian

Pertemuan 2
114

4. Memetakan isi teks deskripsi


5. Ciri-ciri teks deskripsi
6. Menuliskan laporan tentang informasi yang terdapat pada teks deskripsi.

F. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

1. Peserta didik memberi salam pada guru


2. Peserta didik berdoa dan membaca ayat Al-Quran secara bersama-sama.
3. Peserta didik merespon pertanyaan guru tentang absensi kehadiran di awal
pembelajaran.
4. Peserta didik menerima informasi yang berkaitan dengan pembelajaran
sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
5. Peserta didik menerima informasi tentang pembelajaran yang akan
dilaksanakan.

Kegiatan Inti (95 menit)

No Kegiatan Uraian
1. Mengamati a. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang
proses pembelajaran yang akan dilaksanakan
menggunakan media audio visual.
b. Guru membagikan teks cerpen yang berjudul
Tari Piring kepada peserta didik.
c. Guru meminta peserta didik untuk mengamati
dan memperhatikan audio visual yang akan
ditayangkan.
d. Guru menekan tombol A untuk KI dari
pembelajaran, tombol B untuk KD
pembelajaran, tombol C untuk indikator
pembelajaran, D untuk tujuan pembelajaran,
dan tombol E untuk materi pembelajaran.
e. Guru menekan tombol selanjutnya untuk
menayangkan media audio visual sesuai dengan
teks cerpen yang telah dibagikan sebelumnya
sebagai bahan dari teks deskripsi yang
merupakan materi pembelajaran.

f. Peserta didik secara bersama-sama mengamati


115

dan memperhatikan media audio visual yang


ditayangkan.
2. Menanya Setelah mengamati dan memperhatikan tayangan
audio visual, dengan sikap responsif, dan
bertanggung jawab guru dan peserta didik bertanya
jawab tentang: a) teks deskripsi, b) topik teks
deskripsi, dan c) bagian-bagian dari teks deskripsi.
3. Mengumpulkan Peserta didik menggali informasi tentang pemetaan
Informasi isi teks deskripsi sesuai dengan topik dan bagian-
bagian teks deskripsi yang ditayangkan
menggunakan media audio visual.
4. Mengasosiasikan/ Dengan sikap tanggung jawab dan santun, peserta
mengolah informasi didik memetakan isi teks deskripsi sesuai dengan
topik dan bagian-bagian teks deskripsi yang dibaca
dan didengar.
5. Mengomunikasikan a. Dengan sikap tanggung jawab, santun, dan
jujur peserta didik secara bergantian
membacakan hasil pemetaan teks deskripsi
sesuai dengan topik dan bagian-bagiannya.

b. Peserta didik lain secara responsif dan santun


menanggapi hasil kerja temannya.

Kegiatan Penutup (15 menit)

1. Dengan sikap jujur peserta didik bersama guru menyimpulkan


pembelajaran.
2. Dengan sikap jujur peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan guru.
3. Dengan sikap jujur, pesrta didik mengumpulkan hasil kerjanya.
4. Bersama guru, peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan yang
dialami saat mempelajari teks deskripsi.
5. Guru memberikan informasi pembelajaran kepada peserta didik untuk
pertemuan berikutnya.

Pertemuan 2

Pendahuluan (10 menit)

1. Peserta didik memberi salam pada guru


2. Peserta didik berdoa dan membaca ayat Al-Quran secara bersama-sama.
3. Peserta didik merespon pertanyaan guru tentang absensi kehadiran di awal
pembelajaran.
116

4. Peserta didik menerima informasi yang berkaitan dengan pembelajaran


sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
5. Peserta didik menerima informasi tentang pembelajaran yang akan
dilaksanakan.

Kegiatan Inti (95 menit)

No Kegiatan Uraian
1. Mengamati a. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang
proses pembelajaran yang akan dilaksanakan
dengan menggunakan media audio visual.
b. Guru membagikan teks cerita pendek yang
berjudul Lembah Anai kepada peserta didik.
c. Guru meminta peserta didik untuk mengamati
dan memperhatikan media audio visual yang
akan ditayangkan.
d. Guru menekan tombol A untuk KI dari
pembelajaran, tombol B untuk KD
pembelajaran, tombol C untuk indikator
pembelajaran, D untuk tujuan pembelajaran, dan
tombol E untuk materi pembelajaran.
e. Guru menekan tombol selanjutnya untuk
menayangkan ilustrasi cerita pendek yang telah
dibagikan sebelumnya sebagai bahan dari teks
deskripsi yang merupakan materi pembelajaran.

f. Peserta didik secara bersama-sama mengamati


dan memperhatikan media audio visual yang
ditayangkan.
2. Menanya Setelah mengamati dan memperhatikan tayangan
media audio visual, dengan sikap responsif, dan
bertanggung jawab guru dan peserta didik
bertanya jawab tentang:
a. teks deskripsi
b. melaporkan informasi sesuai dengan isi
teks, ciri-ciri, dan struktur teks deskripsi.
3. Mengumpulkan Perserta didik menggali informasi tentang isi teks
Informasi deskripsi yang ditayangkan dengan media audio
visual.
117

4. Mengasosiasikan/ Dengan sikap tanggung jawab dan santun, peserta


mengolah didik melaporkan informasi yang sesuai dengan isi
informasi teks deskripsi yang dibaca dan didengar ke dalam
bentuk tulisan ciri-ciri dan struktur teks deskripsi.
5. Mengomunikasikan a. Dengan sikap tanggung jawab, santun, dan
jujur peserta didik secara bergantian
membacakan hasil penjelasan informasi sesuai
dengan isi teks deskripsi.

b. Peserta didik lain secara responsif dan santun


menanggapi hasil kerja temannya

Kegiatan Penutup (15 menit)

1. Dengan sikap jujur peserta didik bersama guru menyimpulkan


pembelajaran.
2. Dengan sikap jujur peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan guru.
3. Dengan sikap jujur, mengumpulkan hasil kerjanya.
4. Bersama pendidik, peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan
yang dialami saat mempelajari teks deskripsi.
5. Pendidik memberikan informasi pembelajaran kepada peserta didik untuk
pertemuan berikutnya.

G. Media/Metode Pembelajaran

Media Pembelajaran:
a. Media Audio Visual
b. Teks Cerpen

Metode Pembelajaran: Saintifik

H. Penilaian Pembelajaran

1. Penilaian Sikap Spiritual dan Sosial

Teknik penilaian : Nontes


Bentuk Instrumen : Lembar Observasi

LEMBAR PENGAMATAN SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL

Mata Pelajaran : ........................................................................


Kelas/Semester : ........................................................................
118

Tahun Ajaran : ........................................................................


Waktu Pengamatan : ........................................................................

Sikap yang diintegrasikan dan dikembangkan adalah prilaku religius dan


jujur.

Instrumen penilaian sikap spiritual dan sosial:

No Nama Penilaian Sikap Spiritual


Religius Jujur
Siswa 1 2 3 1 2 3

Deskriptor penilaian

a. Religius

1 : apabila peserta didik tidak bangga dan tidak santun


menggunakan bahasa Indonesia.
2 : apabila peserta didik bangga atau santun menggunakan bahasa
Indonesia.
3 : Apabila peserta didik bangga dan santun menggunakan bahasa
Indonesia.

b. Jujur

1 : apabila peserta didik sering menjiplak dalam mengerjakan tugas


dan ujian
2 : apabila peserta didik pernah menjiplak dalam mengerjakan tugas
dan ujian
3 : Apabila peserta didik tidak pernah menjiplak dalam
mengerjakan tugas dan ujian.

Nilai = Jumlah skor yang diperoleh X 100


Skor Maksimal

2. Keterampilan

Teknik Penilaian : Tes Kinerja


119

Instrumen : Rubrik Penilaian

Indikator 1: 3.1.1 Menentukan kata/kalimat sebagai ciri teks deskripsi yang


dibaca
3.1.2 Menunjukkan ciri umum dan ciri khusus teks deskripsi
yang dibaca dari segi isi
3.1.3 Menyimpulkan ciri teks deskripsi dari aspek kebahasaan

Konteks

Tari piring adalah tarian ikonik Sumatera Barat, dan makna di baliknya
tidak jauh berbeda dengan properti yang digunakan yaitu untuk menggambarkan
hal yang berkaitan dengan makanan dari hasil panen. Tari piring merupakan salah
satu tari tradisional yang berasal dari suku Minangkabau. Tari yang menggunakan
properti piring ini biasanya berjumlah ganjil yaitu 3, 5 atau 7 orang. Pada awal
tarian, penari akan membawa piring-piring beling di tangannya sambil
mendentingkan suara tingting yang ditimbulkan oleh piring dan cincin,
atau antara satu piring dengan lainnya. Gerakan piring sangat cepat, karena itu
merupakan kunci sukses agar piring tidak terlepas dari tangan dan jatuh ke lantai.

Instruksi

Identifikasilah isi teks sesuai dengan topik dan bagian-bagian teks deskripsi
dengan judul Tari Piring yang didengar dan dibaca sebelumnya sesuai dengan
rubrik penilaian yang diberikan!

Rubrik Penilaian

Aspek Bobot Kriteria Skor


3 2 1
Topik
Identifikasi atau 3 Jika Jika Jika
penggambaran identifikasi isi identifikasi identifikasi
topik pada teks teks deskripsi isi teks isi teks
deskripsi yang mencakup tiga deskripsi deskripsi
didengar atau indikator mencakup mencakup
dibaca harus sesuai dua satu
dengan: indikator indikator

a. Topik tidak
terlalu luas dan
sempit
b. Dapat
bermanfaat
120

c. Menarik
Bagian-bagian
Bagian-bagian dari 4 Jika ciri isi Jika ciri isi Jika ciri isi
isi teks deskripsi: teks deskripsi teks teks
a. Ciri isi teks mencakup tiga deskripsi deskripsi
b. Deskripsi bagian mencakup mencakup
bagian dua bagian satu
bagian
c. Penutup
Skor 7 21 14 7

Nilai = Jumlah skor yang diperoleh X 100


Skor Maksimal

Indikator 2:

4.1.1 Memetakan isi teks deskripsi (topik dan bagian-bagiannya)


4.1.2 Menjelaskan informasi yang terdapat pada isi teks deskripsi
yang dibaca dan didengarnya ke dalam bentuk tulisan.

Konteks

Objek wisata Lembah Anai yang kita kunjungi kali ini merupakan kawasan
konservasi cagar alam yang sudah ada semenjak zaman kolonial Belanda. Di
sisi jalan banyak ditumbuhi pepohonan dengan daunnya yang rimbun, tampak
juga lembah dan bukit menghijau, kita juga akan melihat monyet-monyet
berkeliaran yang jinak dan lucu.

Instruksi

Buatlah laporan dari penjelasan informasi dari teks deskripsi dengan judul
Lembah Anai yang didengar dan dibaca sebelumnya sesuai dengan rubrik
penilaian yang diberikan!
121

Rubrik Penilaian

Aspek Bobot Kriteria Skor


3 2 1
Struktur
a. Pemetaan 3 Jika Jika Jika
b. Deskripsi bagian pemetaan pemetaan pemetaan
isi teks isi teks isi teks
c. Penutup deskripsi deskripsi deskripsi
mencakup mencakup mencakup
tiga dua satu
indikator indikator indikator
Ciri-ciri
a. Menyajikan keadaan 4 Jika Jika Jika
peristiwa, tempat, laporan laporan laporan
benda, atau orang. informasi informasi informasi
b. Menimbulkan teks teks teks
kesan-kesan tertentu deskripsi deskripsi deskripsi
kepada pembacanya mencakup mencakup mencakup
c. Banyaknya tiga dua satu
mennggunakan kata- indikator indikator indikator
kata atau frase yang
bermakna keadaan
atau sifat
Skor 7 21 14 7

Nilai = Jumlah skor yang diperoleh X 100


Skor Maksimal

Mengetahui, Padangpanjang, ....................... 2017


Guru Mata Pelajaran Peneliti

Sasmita Ely Novelti


122

Teks Sastra Pertemuan 1

TEKS CERPEN

TARI PIRING

Bermimpilah selagi langit masih sanggup menampung impianmu. Kata-


kata itulah yang selalu membuatku semangat untuk bermimpi. Orang sering
mengatakan bahwa Bermimpilah setinggi langit, aku sempat mempertanyakan
hal tersebut pada guruku. Kenapa harus bermimpi setinggi langit?. Memang tidak
boleh kalau bermimpi setinggi pohon mangga?. Karena pohon mangga di
belakang rumahku, lebih tinggi dari pada pohon-pohon lainnya yang ada di sekitar
rumah. Ya, sekarang baru kusadari bahwa langit itu sangat tinggi, tinggi sekali,
jadi wajar saja orang mengatakan untuk bermimpi setinggi langit bukan setinggi
pohon mangga. Maklum saja pertanyaan itu terlontar dari mulutku saat usiaku
menginjak 5 tahun. Angan-anganku dulu mengatakan bahwa pohon mangga yang
ada di belakang rumahku jauh lebih tinggi dari pada langit. Setelah melakukan
pengamatan serta pembelajaran dan bertanya pada ibuku, baru aku tahu maksud
dari bermimpilah setinggi langit tersebut.
123

Namaku Ihsan Ramadhan, usiaku saat ini telah berada pada angka 13
tahun. Sekarang aku duduk di bangku kelas 1 SMP. Aku adalah seorang anak desa
yang tidak pernah henti bermimpi. Bagiku mimpi itu hak setiap orang, mau dia
bermimpi jadi guru, mau jadi astronot, mau jadi ilmuwan, mau jadi psikolog, mau
jadi dokter bahkan sama sepertiku yang ingin menjadi seorang penari.
Pagi itu seperti biasanya sang surya menyapa dengan senyum cerahnya,
berarti aku harus segera berangkat ke sekolah menuntut ilmu. Jarak antara rumah
dengan sekolahku tidaklah terlalu jauh, cukup dengan mengayuh sepeda selama
10 menit saja dan sampailah di sekolahku. Setiba di sekolah, aku dan teman-
teman saling menyapa dan ada saja obyek yang kami bicarakan sembari
menunggu bel berbunyi. Entah kenapa pagi itu Ramli tiba-tiba melontarkan
sebuah pertanyaan kepadaku. Ihsan, apakah benar impianmu menjadi seorang
penari? Kemarin aku membacanya di buku latihan bahasa Indonesiamu. Lantas
aku menjawab dengan begitu semangatnya Ya aku memang mempunyai
impian sebagai seorang penari. Tiba-tiba, Anton datang dari belakangku. Anton
yang berbadan besar juga bersuara tak kalah besarnya ApaIhsan mau jadi
penari? Oi Buyuang baa dek sabodoh tu bana, penari nan dijadian impian,
apa kata dunia? Ini tahun 2017 men! 2017! Manga bamimpi manjadi lemah
gemulai tucome on, awak lai gagah, tapi impian sarupo bencong. Mendengar
perkataan Anton, benar-benar membuat hatiku teriris, disambut tawaan dari semua
teman-teman yang sudah berada di kelas, semakin kian pilu hatiku. Ditambah lagi
semua bola mata tertuju padaku seakan berkata, betapa bodohnya aku, betapa
rendahnya impianku. Tidak sedikit pun aku membalas perkataan Anton, aku hanya
tertunduk menanggapi pedasnya kalimat demi kalimat di pagi ini.
Tiba-tiba terdengar suara bel, tettetmenghentikan semua ceritaku dan
teman-temanku seketika itu, tapi tidak bagi hatiku, walau kegiatan pembelajaran
akan segera dimulai, justru rasa sakit dan hiba di hatiku semakin menjadi. Kalimat
yang dilontarkan Anton masih menggema di telingaku dan telah memangsa semua
semangat belajarku hari ini. Jam pelajaran pertama pun dimulai, susah sekali
menggiring pikiranku agar fokus pada pelajaran. Lama sekali rasanya gerak jarum
jam dinding di kelasku. Aku ingin segera menuntaskan semua pelajaran pada hari
124

ini. Ingin menghapus semua rasa gundah dan malu yang menerpa. Semua
pelajaran yang diterangkan guru pada hari ini, tak sedikit pun yang singgah ke
otakku. Penantian panjangku akan bel pulang terwujud sudah, tettetbegitu
merdu bunyi bel ketika itu bagiku. Aku bersama teman-temanku membaca doa
keluar ruangan dan doa naik kendaraan. Langsung saja aku berlari menuju tempat
sepedaku, kukayuh sepeda dengan kencang menuju rumah.
Sesampai di rumah kuceritakan semuanya pada ibu, yaibu adalah
tempatku berbagi cerita sedih dan bahagia. Kuceritakan pada ibu kronologis
kejadian di sekolah tadi. Kutanyakan kepada ibu, Benarkah impian menjadi
penari itu bagaikan impian bencong Bu? lalu ibu menjawab Kata siapa menjadi
penari itu bencong, coba kamu lihat Didik Nini Thowok, dia seorang laki-laki, dia
juga seorang penari, dia mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Sudahlah Nak, tak perlu kamu pikirkan perkataan teman-temanmu itu. Kita hanya
punya dua tangan yang tak mungkin menutup ribuan mulut di luar sana yang
perkataannya bak bisa di hati. Cukuplah hanya dengan menutup kedua telinga kita
dan jangan jadikan itu sebagai bumerang untuk menggapai impianmu Ihsan.
Sungguh luar biasa sekali kata-kata ibu, membuat hatiku kembali tenang.
Hari pun telah beranjak malam, kududuk di depan layar komputer. Lagi-
lagi jari ini mengetik sebuah tarian dari daerah Minangkabau yang merupakan
tarian favoritku, tak pernah bosan kucari tahu tentang sejarah serta makna yang
terkandung pada tarian tersebut, tarian itu bernama Tari Piring. Ketika sedang
asyik membacanya, terdengar suara ibu penuh kasih menyapaku Oianak
kanduang si biran tulang, ubek jariah palarai damam, mandeh doakan siang jo
malam. Ya, begitulah ibuku selalu mempunyai kata-kata yang renyah untuk
disajikan kepada anaknya. Sedang apa kamu Nak?. Ini Bu, Aku sedang
membaca informasi tentang tari kesukaanku, itu lho Bu, Tari Piring. Ibu juga
ingin mengetahuinya, ayo bacakan juga untuk ibu Nak. Aku pun
membacakannya dengan hati senang dan suara lantang.
Tari piring adalah tarian ikonik Sumatera Barat, dan makna di
baliknya tidak jauh berbeda dengan properti yang digunakan yaitu untuk
menggambarkan hal yang berkaitan dengan makanan dari hasil panen. Tari
125

piring merupakan salah satu tari tradisional yang berasal dari suku
Minangkabau. Tari yang menggunakan properti piring ini biasanya
berjumlah ganjil yaitu 3, 5 atau 7 orang. Pada awal tarian, penari akan
membawa piring-piring beling di tangannya sambil mendentingkan suara
tingting yang ditimbulkan oleh piring dan cincin, atau antara satu
piring dengan lainnya. Gerakan piring sangat cepat, karena itu merupakan
kunci sukses agar piring tidak terlepas dari tangan dan jatuh ke lantai.
Pada mulanya, tari piring ini adalah ritual rasa syukur atas hasil
panen berlimpah yang didapatkan oleh masyarakat Minangkabau. Ketika
agama Islam belum masuk, tarian ini dipersembahkan kepada para dewa
dengan gerakan gemulai yang membawa sesaji berupa makanan yang
diletakkan di atas piring. Namun ketika agama Islam telah masuk ke ranah
Minangkabau, makna Tari Piring bergeser menjadi sebuah ungkapan
persembahan bagi raja maupun anggota kerajaan serta sebagai hiburan bagi
masyarakat.
Tarian ini merupakan jenis tari yang cepat dan dinamis, dengan
banyak liukan, langkah berputar dan tentu saja gerakan tangan yang lincah.
Inti dari tari piring ini memberikan pesan-pesan positif seperti kegembiraan,
kebersamaan, gotong-royong, kesejahteraan, dan kemakmuran. Gerakan
tarinya terbilang sangat unik, karena tarian ini mencoba meniru gerakan
para petani bercocok tanam. Dimulai dari pasambahan sebagai tanda
hormat kepada penonton, dilanjutkan dengan rangkaian gerakan menanam
padi sampai panen. Para penari mengenakan pakaian berwarna cerah yang
didominasi warna keemasan dan merah. Untuk lebih meriah lagi, tarian
diiringi dengan alunan musik tradisional talempong (semacam alat musik
pukul mirip bonang) dan saluang (seruling panjang).
Klimaksnya, pada penghujung tarian, penari akan menginjak
pecahan kaca. Dan anehnya tidak ada satu pun penari yang terluka,
walaupun mereka berloncat-loncat di atas pecahan kaca tersebut. Karena
itulah tari piring membuat decak kagum siapa pun yang menyaksikannya.
Gerakan ini sebagai lambang kesucian niat sang penari.
126

Dalam melakukan atraksi ini, konsentrasi dan kepercayaan yang


penuh sangat dibutuhkan oleh sang penari. Penari pun juga harus dalam
keadaan bersih, dalam hal ini yaitu bersih hati, tidak sombong, berwudu,
dan sholat terlebih dahulu. Niscaya pertunjukan akan berjalan dengan
lancar, dan seluruh penonton terhibur.
Setelah membaca mengenai tari piring, ibu pun berkata kepadaku Sebagai
bangsa yang baik kita harus terus melestarikan budaya bangsa ini agar terus eksis
dan tidak punah ditelan oleh perkembangan zaman.
Malam semakin larut, aku pun segera beranjak menuju tempat tidurku.
Kumatikan lampu kamarku, walau gelap tetapi pikiranku mampu menembusnya,
seakanku melayang menuju langit dan ikut bersinar seperti bintang, ya, kelak aku
akan seperti bintang, memancarkan cahaya bagi alam semesta.

MATERI PEMBELAJARAN

1. Mengidentifikasi ciri objek, tujuan, dan isi teks deskripsi


a. Objek teks deskripsi

Objek/Hal yang Dideskripsikan


1 Tari Piring
.

b. Tujuan Teks Deskripsi

Tujuan
1 Menggambarkan keindahan tari piring
.

c. Isi teks deskripsi memerinci/mengkonkretkan objek

Tujuan Teks Rincian Perasaan terhadap objek


Menggambarkan Keindahan gerakan tari piring, Kagum terhadap gerakan,
keindahan tari keindahan pakaian penari, pakaian, musik, dan atraksi
piring keindahan musik yang tari piring
mengiringi tarian, dan atraksi
menginjak kaca
127

2. Mengidentifikasi jenis teks deskripsi: Bentuk teks deskripsi yang menjadi


bagian dari teks yang lain yaitu cerpen.
3. Mendaftar ciri penggunaan bahasa pada teks deskripsi

a. Sinonim kata yang bermakna khusus

Kata Umum Kata Khusus


Tarian ikonik Sumatera Barat, Tari piring, piring beling, kegembiraan,
properti, inti dari tari piring, kebersamaan, gotong-royong,
gerakan tari,warna pakaian, musik, kesejahteraan, kemakmuran, cepat,
bersih dinamis, banyak liukan, langkah berputar,
tangan yang lincah, keemasan dan merah,
talempong dan saluang, bersih hati, tidak
sombong, berwudu, sholat.

b. Kalimat berisi penjelelasan terperinci untuk mengkonkretkan.

Kalimat Kalimat perinci


Tari piring adalah tarian
ikonik Sumatera Tari piring merupakan salah satu tari tradisional yang
Barat, ... berasal dari suku Minangkabau. Tari yang
menggunakan properti piring ini biasanya berjumlah
ganjil yaitu 3, 5 atau 7 orang. Pada awal tarian,
penari akan membawa piring-piring beling di
tangannya sambil mendentingkan suara ting
ting yang ditimbulkan oleh piring dan cincin,
atau antara satu piring dengan lainnya. Gerakan
piring sangat cepat, karena itu merupakan kunci
sukses agar piring tidak terlepas dari tangan dan
jatuh ke lantai.
Klimaksnya, pada Dan anehnya tidak ada satu pun penari yang terluka,
penghujung tarian, walaupun mereka berloncat-loncat di atas pecahan
penari akan menginjak kaca tersebut. Karena itulah tari piring membuat
pecahan kaca decak kagum siapa pun yang menyaksikannya.
Gerakan ini sebagai lambang kesucian niat sang
penari.
Dalam melakukan Penari pun juga harus dalam keadaan bersih, dalam
atraksi ini, konsentrasi hal ini yaitu bersih hati, tidak sombong, berwudu,
dan kepercayaan yang dan sholat terlebih dahulu. Niscaya pertunjukan akan
penuh sangat berjalan dengan lancar, dan seluruh penonton
dibutuhkan oleh sang terhibur.
penari.
128

c. kalimat seakan melihat, mendengar, dan merasakan objek yang dideskripsikan

Seakan dapat dilihat Seakan dapat Seakan dapat


didengar dirasakan
Gerakan piring sangat cepat, Pada awal tarian, Inti dari tari piring ini
karena itu merupakan kunci penari akan mem- memberikan pesan-
sukses agar piring tidak bawa piring-piring pesan positif seperti
terlepas dari tangan dan jatuh beling di tangannya kegembiraan,
ke lantai. sambil kebersamaan, gotong-
mendentingkan suara royong, kesejahteraan,
Tarian ini merupakan jenis tingting yang dan kemakmuran.
tarian yang cepat dan dinamis, ditimbulkan oleh
dengan banyak liukan, piring dan cincin, Karena itulah tari
langkah berputar dan tentu atau antara satu piring membuat decak
saja gerakan tangan yang piring dengan lainnya kagum siapa pun yang
lincah. Inti dari tari piring ini Untuk lebih meriah menyaksikannya.
lagi, tarian diiringi Gerakan ini sebagai
Gerakan tarinya terbilang dengan alunan musik lambang kesucian niat
sangat unik, karena tarian ini tradisional talempong sang penari.
mencoba meniru gerakan para (semacam alat musik Dalam melakukan
petani bercocok tanam. pukul mirip bonang) atraksi ini, konsentrasi
Dimulai dari pasambahan dan saluang (seruling dan kepercayaan yang
sebagai tanda hormat kepada panjang). penuh sangat dibutuh-
penonton, dilanjutkan dengan kan oleh sang penari.
rangkaian gerakan menanam Penari pun juga harus
padi sampai panen. Para dalam keadaan bersih,
penari mengenakan pakaian dalam hal ini yaitu
berwarna cerah yang bersih hati, tidak
didominasi warna keemasan sombong, berwudu,
dan merah. dan sholat terlebih
Klimaksnya, pada penghujung dahulu. Niscaya
tarian, penari akan menginjak pertunjukan akan
pecahan kaca. Dan anehnya berjalan dengan lancar,
tidak ada satu pun penari yang dan seluruh penonton
terluka, walaupun mereka terhibur.
berloncat-loncat di atas
pecahan kaca tersebut.

d. Menggunakan pilihan kata dengan emosi yang kuat

Kata Sifat Kata emosi kuat


129

Ikonik Tari piring, tari tradisional, properti piring,


piring beling
Makna Makanan, hasil panen
Sukses Gerakan sangat cepat, piring tidak jatuh
Syukur Hasil panen berlimpah, sesaji,
persembahan
Pesan-pesan positif Kegembiraan, kebersamaan,
Unik Gotong royong, kesejahteraan,
kemakmuran, bercocok tanam, menanam
padi, panen.
Warna Keemasan, merah
Bersih Bersih hati, tidak sombong, berwudu,
sholat

e. Mengidentifikasi majas

Kalimat Majas
Gerakan piring sangat cepat, karena itu merupakan kunci sukses metafora
agar piring tidak terlepas dari tangan dan jatuh ke lantai.
Pada mulanya, tari piring ini adalah ritual rasa syukur atas hasil metafora
panen berlimpah yang didapatkan oleh masyarakat Minangkabau.
Makna Tari Piring bergeser menjadi sebuah ungkapan persembahan metafora
bagi raja maupun anggota kerajaan serta sebagai hiburan bagi
masyarakat.
Karena itulah tari piring membuat decak kagum siapa pun yang
menyaksikannya. metafora
Dalam melakukan atraksi ini, konsentrasi dan kepercayaan yang metafora
penuh sangat dibutuhkan oleh sang penari.

f. Memunculkan kata ganti orang: ibu, bu, aku, -ku, -mu, -nya, dan dia

Lembar Kerja Siswa Pertemuan 1


130

TEKS PUISI

Tari Piring

Kulihat sekumpulan angin musim dingin


Memberi cerita dan makna dari seuntai kata
Kekayaan kebudayaan Indonesia kita ini
Takkan pernah habis terus digali kekhasannya

Cahaya musim semi menghampiri dengan lembutnya


Benang lusi dan benang makao menyatu dalam tenunan
Dua benang yang berbeda dengan hasil yang indah
Primadona sampai ke ujung dunia

Membalut raga wanita cantik dan memesona


Dengan lenggok anggun di atas pentas
Baju dan selendang songket melekat di badan
Musik yang mengalun mengiringi tari
Talempong, gandang, seruling, dan jentikan jari penari piring
Indahnya luar biasa budaya Indonesia

Wanita cantik menari sambil berjalan membawa piring kaca


Gerakannya seperti mencangkul, menampih padi, dan menginjak pecahan atau bara
Aku terhanyut dalam gerakan serta nada yang ceria
Irama yang menyajikan melodi menyentuh jiwa

Kerjakanlah tugas berikut, sesuai dengan materi yang sudah dijelaskan tadi:

1. Mengidentifikasi ciri objek, tujuan, dan isi teks deskripsi


a. Objek teks deskripsi

Objek/Hal yang Dideskripsikan


1
.

b. Tujuan Teks Deskripsi

Tujuan
1
.
131

c. Isi teks deskripsi memerinci/mengkonkretkan objek

Tujuan Teks Rincian Perasaan terhadap objek

2. Mengidentifikasi jenis teks deskripsi: Bentuk teks deskripsi yang menjadi


bagian dari teks yang lain yaitu puisi.

3. Mendaftar ciri penggunaan bahasa pada teks deskripsi

a. Sinonim kata yang bermakna khusus

Kata Umum Kata Khusus

b. Kalimat berisi penjelelasan terperinci untuk mengkonkretkan

Kalimat Kalimat perinci


132

c. Kalimat seakan melihat, mendegar, dan merasakan objek yang dideskripsikan

Seakan dapat dilihat Seakan dapat didengar Seakan dapat dirasakan

d. Menggunakan pilihan kata dengan emosi yang kuat.

Kata Sifat Kata emosi kuat


133

e. Mengidentifikasi majas

Kalimat Majas

f. memunculkan kata ganti orang:


134

KUNCI JAWABAN

1. Mengidentifikasi ciri objek, tujuan, dan isi teks deskripsi

a. Objek teks deskripsi

Objek/Hal yang Dideskripsikan

1 Tari Piring

b. Tujuan Teks Deskripsi

Tujuan
Menggambarkan keindahan tari piring
1

c. Isi teks deskripsi memerinci/mengonkretkan objek,

Tujuan Teks Rincian Perasaan terhadap Objek


menggambarkan keindahan budaya kagum dan bangga
keindahan tari piring Indonesia, keindahan terhadap budaya Indonesia
songket, keindahan musik yaitu tari piring.
mengalun, dan suasana
jiwa penonton tari piring.
135

2. Mengidentifikasi jenis teks deskripsi: Bentuk teks deskripsi yang menjadi


bagian dari teks lain yaitu puisi.

3. Mendaftar ciri penggunaan bahasa pada teks deskripsi:

a. Sinonim kata yang bermakna khusus

Kata Umum Kata Khusus


budaya Indonesia, tenunan, melekat, tari piring, songket, membalut, talempong,
musik, gerakan gandang, seruling, dan jentikan jari penari
piring, mencangkul, menampih padi, dan
menginjak pecahan atau bara.

b. Kalimat berisi penjelasan terperinci untuk mengonkretkan

Kalimat Kalimat Perincian


Benang lusi dan benang makao Dua benang yang berbeda dengan hasil
menyatu dalam tenunan yang indah.
Primadona sampai ke ujung dunia
Membalut raga wanita cantik dan
memesona
Dengan lenggok anggun di atas pentas
Baju dan selendang songket melekat di
badan.
Musik yang mengalun mengiringi Talempong, gandang, seruling, dan
tari jentikan jari penari piring
Indahnya luar biasa budaya Indonesia

Wanita cantik menari sambil Gerakannya seperti mencangkul,


berjalan membawa piring kaca menampih padi, dan menginjak pecahan
atau bara
Aku terhanyut dalam gerakan serta nada
yang ceria
Irama yang menyajikan melodi
menyentuh jiwa

c. Kalimat seakan melihat, mendengar, dan merasakan objek yang dideskripsikan

Seakan dapat dilihat Seakan dapat didengar Seakan dapat dirasakan


Tari Piring Memberi cerita dan Kulihat sekumpulan
136

Kekayaan kebudayaan makna dari seuntai kata angin musim dingin


Indonesia kita ini Musik yang mengalun Cahaya musim semi
Takkan pernah habis mengiringi tari menghampiri dengan
terus digali kekhasannya Talempong, gandang, lembutnya
Benang lusi dan benang seruling, dan jentikan jari Indahnya luar biasa
makao menyatu dalam penari piring budaya Indonesia
tenunan Aku terhanyut dalam
Dua benang yang berbeda gerakan serta nada yang
dengan hasil yang indah ceria
Primadona sampai ke Irama yang menyajikan
ujung dunia melodi menyentuh jiwa
Membalut raga wanita
cantik dan memesona
Dengan lenggok anggun
di atas pentas
Baju dan selendang
songket melekat di badan
Wanita cantik menari
sambil berjalan mem-
bawa piring kaca
Gerakannya seperti
mencangkul, menampih
padi, dan menginjak
pecahan atau bara

d. Menggunakan pilihan kata dengan emosi kuat

Kata Sifat Kata Emosi Kuat


Cantik Memesona, anggun
Budaya Tari piring, songket
Musik Nada, irama, melodi, mengalun
Jiwa Terhanyut, ceria, menyentuh

e. mengidentifikasi majas

Majas
1 Kulihat sekumpulan angin musim dingin
2 Memberi cerita dan makna dari seuntai kata
3 Cahaya musim semi menghampiri dengan lembutnya
137

4 Aku terhanyut dalam gerakan serta nada yang ceria


5 Irama yang menyajikan melodi menyentuh jiwa

f. memunculkan kata ganti orang: Kulihat, kita, Aku terhanyut

PERTEMUAN 2

TEKS CERPEN

LEMBAH ANAI

Setelah menunaikan sholat Isa saya memasukkan pakaian ganti ke dalam


tas yang akan dibawa besok. Besok saya akan menikmati indahnya alam.
Setidaknya kegiatan tersebut bisa menghibur hati ini dari masalah keluarga yang
sedang menimpa. Usaha Ayah bangkrut, yang mengakibatkan merosotnya
perekonomian keluarga kami. Mobil ayah terpaksa dijual untuk menutupi hutang
di bank. Tidak ada lagi acara jalan-jalan keluarga yang selalu saya nanti-nantikan
di penghujung pekan. Itulah salah satu alasan yang membuat saya antusias sekali
menikmati kegiatan besok pagi. Hari kian malam saya pun segera beranjak tidur.

Pagi pun menjelang, saatnya kegiatan yang menyenangkan dimulai.


Anak-anak segera berkumpul di lapangan basket, kita akan berangkat. Itu
adalah suara Pak Usman, kepala sekolah kami. Kami diminta berkumpul untuk
mendengarkan instruksi dari beliau yang berkaitan dengan kegiatan tadabur alam.
Tadabur alam merupakan kegiatan yang diadakan setiap tiga bulan sekali di
SMPN 1 Payakumbuh. Setelah Pak Usman mengabsensi peserta didik kelas VII,
kami pun dipersilahkan memasuki bus pariwisata yang sudah parkir di depan
138

sekolah. Tujuan kami kali ini ke objek wisata Lembah Anai. Saya memilih duduk
di bangku paling depan. Di sebelah kanan saya ada Pak Deden yang merupakan
supir bus tersebut, di sebelah kiri saya ada Pak Usman. Apakah semua sudah
siap teriak Pak Deden tepat di samping telinga saya. Kami pun menjawab
serentak Sudah Pak. Setelah membaca doa naik kendaraan, bus segera melaju.
Sejuk sekali mata saya menikmati pemandangan di balik kaca. Pak Usman berkata
Objek wisata Lembah Anai yang kita kunjungi kali ini merupakan kawasan
konservasi cagar alam yang sudah ada semenjak zaman kolonial Belanda. Di
sisi jalan banyak ditumbuhi pepohonan dengan daunnya yang rimbun,
tampak juga lembah dan bukit menghijau, kita juga akan melihat monyet-
monyet berkeliaran yang jinak dan lucu. Di tengah penjelasan Pak Usman,
saya melihat teman-teman sibuk berfoto dengan smart phone mereka. Saya hanya
terdiam menyaksikan tingkah mereka. Mana mungkin saya memiliki benda
mewah itu di tengah himpitan masalah keluarga. Kantuk pun datang menyerang
saya, mungkin karena obat anti mabuk yang tadi saya konsumsi. Walaupun mata
saya terpejam tapi saya masih bisa mendengar sorak teman-teman yang ada di
belakang.

Setelah beberapa lama dalam perjalanan, tiba-tiba kulit saya merasa


dingin. Lalu saya rapatkan jaket, saya yakin perjalanan sudah memasuki kota
Padangpanjang karena dingin udaranya yang merasuk hingga ke tulang. Mata
saya dirasa masih berat untuk dibuka, saya tidak tertarik untuk ikut bernyanyi
bersama teman-teman. Lalu saya dikejutkan oleh suara Boni Pak supir hati-hati,
jalannya berkelok dan menanjak. Saya pun membuka mata, ternyata kami sudah
hampir sampai, di sebelah kiri dan kanan, seakan tumbuhan rimbun tersenyum
kepada saya. Sudah bangun kamu Hifzan. Pak Usman menyapa saya, saya
hanya menjawab dengan senyuman. Apakah perjalanan kita masih lama Pak?
Tanya saya yang tak sabar ingin segera sampai. Lalu Pak Usman menjawab
Tidak Hifzan, sebentar lagi kita akan melihat air terjun Lembah Anai. Air terjun
Lembah Anai tersebut berasal dari Gunung Singgalang, airnya sangat
jernih mengalir menyusuri perbukitan menuju lereng dan melewati cagar
139

alam Lembah Anai. Dari atas tebing, air kemudian mengalir ke dasar
lembah dengan ketinggian sekitar 50 meter. Membuat gugusan yang luar
biasa indahnya, bewarna-warni saat disinari mentari, dan membentuk kolam
tempat air berkumpul.

Akhirnya kami sampai di lokasi dengan penuh kegembiraan, kami pun


turun dari bus. Udara dingin membuat perut kami terasa lapar. Ternyata di
sekitar lokasi terdapat beberapa fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh para
pengunjung. Sepanjang jalan di lokasi wisata ini terdapat warung yang
menyajikan aneka makanan dan minuman, serta beraneka oleh-oleh khas
Minangkabau. Saya pun mampir sebentar di salah satu warung untuk
membeli minuman soda. Setelah itu saya menuju ke arah rumah makan yang
menyajikan aneka hidangan khas masakan Padang. Setelah selesai makan
dan mendengarkan pengarahan dari Pak Usman, kami langsung menuju air terjun,
kami benar-benar menikmati percikan air terjun dan membiarkan baju kami basah.
Ternyata di tengah rerimbunan pohon, ada rel kereta api membentang di
antara bukit, tepat di atas jalan, sangat menarik dan memesona. Salah
satunya jembatan plat baja sepanjang 50 meter. Meskipun kurang terurus,
jalur kereta api ini masih aktif bentuk fisiknya. Saya masih ingat dengan
kata-kata Kakek yang beliau ucapkan sebelum saya berangkat tadi pagi
Sungai Batang Anai itu tempramental, meskipun cantik dipandang mata,
tetapi sangat ganas kalau sudah marah. Bila hujan lebat tiba, airnya bukan
saja meluap luber ke jalan, tetapi juga merobohkan tembok jika
kekuatannya sedang maksimal. Hal ini akan membuat macet lalu lintas di
jalur Lembah Anai berkilo-kilo.

Tidak terasa matahari sudah mulai tergelincir dan Pak Usman meminta
kami untuk segera bersiap-siap meninggalkan lokasi. Kami pun menuju ke
kamar mandi untuk membilas badan, setelah selesai mandi di bawah
guyuran air terjun serta mengganti pakaian. Sebelum menaiki bus kami
sempatkan membeli oleh-oleh di warung pinggir jalan, saya memilih
membeli kue-kue kering dan kerupuk sanjai. Kami pun memasuki bus dan
140

menempuh perjalanan pulang. Sungguh indah alam ciptaan tuhan akan tetap
dijaga dan dilestarikan. Air mata saya tiba-tiba berlinang sembari menikmati
indahnya hijau pepohonan. Lagi-lagi harapan itu muncul dipikiran saya, harapan
agar perekonomian keluarga tidak pincang, dan Ayah dapat memiliki kendaraan
lagi. Sehingga kami dapat melakukan perjalan menikmati pemandangan alam
seperti ini bersama keluarga. Sebagai seorang anak yang masih duduk di kelas VII
SMP saya hanya bisa berdoa dan belajar lebih giat lagi semoga permasalahan
perekonomian keluarga kami segera berakhir. Bus pun melaju dengan kencang
sementara air mataku kian berlinang.

MATERI

1. Mengidentifikasi ciri objek, tujuan, dan isi teks deskripsi

a. Objek teks deskripsi

Objek/Hal yang Dideskripsikan

1 Lembah Anai

b. Tujuan Teks Deskripsi

Tujuan
Menggambarkan keindahan lembah anai
1

c. Isi teks deskripsi memerinci/mengonkretkan objek,

Tujuan Teks Rincian Perasaan terhadap Objek


menggambarkan keindahan alam, kagum dan bangga
keindahan lembah anai keindahan objek wisata, terhadap keindahan alam
keindahan pemandangan, Indonesia yaitu objek
141

dan suasana jiwa peserta wisata lembah anai.


didik.

2. Mengidentifikasi jenis teks deskripsi: Bentuk teks deskripsi yang menjadi


bagian dari teks lain yaitu cerpen.

3. Mendaftar ciri penggunaan bahasa pada teks deskripsi:

a. Sinonim kata yang bermakna khusus

Kata Umum Kata Khusus


Objek wisata, fasilitas untuk Lembah anai, warung, makanan,
wisatawan, oleh-oleh minuman, kamar mandi, kue-kue kering,
kerupuk sanjai,

b. Kalimat berisi penjelasan terperinci untuk mengonkretkan

Kalimat Kalimat Perincian


Setidaknya kegiatan tersebut bisa Usaha Ayah bangkrut, yang
menghibur hati ini dari masalah mengakibatkan merosotnya perekenomian
keluarga yang sedang menimpa. keluarga kami.

Mobil ayah terpaksa dijual untuk


menutupi hutang di bank.
Tidak ada lagi acara jalan-jalan keluarga
yang selalu saya nanti-nantikan di
penghujung pekan.
Itulah salah satu alasan yang membuat
saya antusias sekali menikmati kegiatan
besok pagi.
Ternyata di sekitar lokasi terdapat Sepanjang jalan di lokasi wisata ini
beberapa fasilitas yang dapat terdapat warung yang menyajikan aneka
dimanfaatkan oleh para pengunjung. makanan dan minuman, serta beraneka
oleh-oleh khas Minangkabau.

Saya pun mampir sebentar di salah satu


warung untuk membeli minuman soda.
Setelah itu saya menuju ke arah rumah
makan yang menyajikan aneka hidangan
khas masakan Padang.

Tidak terasa matahari sudah mulai Kami pun menuju ke kamar mandi untuk
142

tergelincir dan Pak Usman meminta membilas badan, setelah selesai mandi di
kami untuk segera bersiap-siap bawah guyuran air terjun serta mengganti
meninggalkan lokasi. pakaian.

Sebelum menaiki bus kami sempatkan


membeli oleh-oleh di warung pinggir
jalan, saya memilih membeli kue-kue
kering dan kerupuk sanjai.

Kami pun memasuki bus dan menempuh


perjalanan pulang.

c. Kalimat seakan melihat, mendengar, dan merasakan objek yang dideskripsikan

Seakan dapat dilihat Seakan dapat didengar Seakan dapat dirasakan


Memasukkan pakaian Anak-anak segera Menikmati indahnya
ganti ke dalam tas yang berkumpul di lapangan alam.
akan dibawa besok. basket, kita akan
berangkat. Itu adalah Setidaknya kegiatan
Saya memilih duduk di suara Pak Usman, kepala tersebut bisa menghibur
bangku paling depan. Di sekolah kami. Kami hati ini dari masalah
sebelah kanan saya ada diminta berkumpul untuk keluarga yang sedang
Pak Deden yang mendengarkan instruksi menimpa.
merupakan supir bus dari beliau yang
tersebut, di sebelah kiri berkaitan dengan Sejuk sekali mata saya
saya ada Pak Usman. kegiatan tadabur alam. menikmati pemandangan
di balik kaca.
Apakah semua sudah
siap teriak Pak Deden Dingin udaranya yang
tepat di samping telinga merasuk hingga ke
saya. Kami pun tulang.
menjawab serentak
Sudah Pak. Udara dingin membuat
perut kami terasa lapar.
Saya masih bisa
mendengar sorak teman- Air mata saya tiba-tiba
teman yang ada di berlinang sembari
belakang. menikmati indahnya hijau
pepohonan.
143

d. Menggunakan pilihan kata dengan emosi kuat

Kata Sifat Kata Emosi Kuat


Hari Besok, pagi, malam, penghujung pekan.
Menikmati Indah, pemandangan, kegembiraan.
Tingkah Jinak, lucu
Cantik Menarik, memesona
Temperamental Ganas, marah

e. Mengidentifikasi majas

Majas
1 Sejuk sekali mata saya menikmati pemandangan di balik kaca.
2 Dingin udaranya yang merasuk hingga ke tulang.
3 Di sebelah kiri dan kanan, seakan tumbuhan rimbun tersenyum kepada saya.
4 Sungai Batang Anai itu tempramental, meskipun cantik dipandang mata, tetapi
sangat ganas kalau sudah marah.
5 Tidak terasa matahari sudah mulai tergelincir

f. Memunculkan kata ganti orang: saya, kami, kita, beliau, mereka, kakek, dan
ayah.

Lembar Kerja Siswa

Tulislah sebuah teks deskripsi sesuai dengan ciri-ciri dan struktur yang
telah ditentukan seperti contoh berikut:
Objek wisata Lembah Anai yang kita kunjungi kali ini merupakan
kawasan konservasi cagar alam yang sudah ada semenjak zaman kolonial
Belanda. Di sisi jalan banyak ditumbuhi pepohonan dengan daunnya yang
rimbun, tampak juga lembah dan bukit menghijau, kita juga akan melihat
monyet-monyet berkeliaran yang jinak dan lucu.
144

Air terjun Lembah Anai tersebut berasal dari Gunung Singgalang,


airnya sangat jernih mengalir menyusuri perbukitan menuju lereng dan
melewati cagar alam Lembah Anai. Dari atas tebing, air kemudian mengalir
ke dasar lembah dengan ketinggian sekitar 50 meter. Membuat gugusan yang
luar biasa indahnya, bewarna-warni saat disinari mentari, dan membentuk
kolam tempat air berkumpul.
Ternyata di sekitar lokasi terdapat beberapa fasilitas yang dapat
dimanfaatkan oleh para pengunjung. Sepanjang jalan di lokasi wisata ini
terdapat warung yang menyajikan aneka makanan dan minuman, serta
beraneka oleh-oleh khas Minangkabau. Saya pun mampir sebentar di salah
satu warung untuk membeli minuman soda. Setelah itu saya menuju ke arah
rumah makan yang menyajikan aneka hidangan khas masakan Padang.
Ternyata di tengah rerimbunan pohon, ada rel kereta api
membentang di antara bukit, tepat di atas jalan, sangat menarik dan
memesona. Salah satunya jembatan plat baja sepanjang 50 meter. Meskipun
kurang terurus, jalur kereta api ini masih aktif bentuk fisiknya. Saya masih
ingat dengan kata-kata Kakek yang beliau ucapkan sebelum saya berangkat
tadi pagi Sungai Batang Anai itu tempramental, meskipun cantik
dipandang mata, tetapi sangat ganas kalau sudah marah. Bila hujan lebat
tiba, airnya bukan saja meluap luber ke jalan, tetapi juga merobohkan
tembok jika kekuatannya sedang maksimal. Hal ini akan membuat macet
lalu lintas di jalur Lembah Anai berkilo-kilo.
Kami pun menuju ke kamar mandi untuk membilas badan, setelah
selesai mandi di bawah guyuran air terjun serta mengganti pakaian. Sebelum
menaiki bus kami sempatkan membeli oleh-oleh di warung pinggir jalan,
saya memilih membeli kue-kue kering dan kerupuk sanjai.
145

TEKS CERPEN 1

TARI PIRING

Bermimpilah selagi langit masih sanggup menampung impianmu. Kata-


kata itulah yang selalu membuatku semangat untuk bermimpi. Orang sering
mengatakan bahwa Bermimpilah setinggi langit, aku sempat mempertanyakan
hal tersebut pada guruku. Kenapa harus bermimpi setinggi langit?. Memang tidak
boleh kalau bermimpi setinggi pohon mangga?. Karena pohon mangga di
belakang rumahku, lebih tinggi dari pada pohon-pohon lainnya yang ada di sekitar
rumah. Ya, sekarang baru kusadari bahwa langit itu sangat tinggi, tinggi sekali,
jadi wajar saja orang mengatakan untuk bermimpi setinggi langit bukan setinggi
pohon mangga. Maklum saja pertanyaan itu terlontar dari mulutku saat usiaku
menginjak 5 tahun. Angan-anganku dulu mengatakan bahwa pohon mangga yang
ada di belakang rumahku jauh lebih tinggi dari pada langit. Setelah melakukan
pengamatan serta pembelajaran dan bertanya pada ibuku, baru aku tahu maksud
dari bermimpilah setinggi langit tersebut.
Namaku Ihsan Ramadhan, usiaku saat ini telah berada pada angka 13
tahun. Sekarang aku duduk di bangku kelas 1 SMP. Aku adalah seorang anak desa
yang tidak pernah henti bermimpi. Bagiku mimpi itu hak setiap orang, mau dia
146

bermimpi jadi guru, mau jadi astronot, mau jadi ilmuwan, mau jadi psikolog, mau
jadi dokter bahkan sama sepertiku yang ingin menjadi seorang penari.
Pagi itu seperti biasanya sang surya menyapa dengan senyum cerahnya,
berarti aku harus segera berangkat ke sekolah menuntut ilmu. Jarak antara rumah
dengan sekolahku tidaklah terlalu jauh, cukup dengan mengayuh sepeda selama
10 menit saja dan sampailah di sekolahku. Setiba di sekolah, aku dan teman-
teman saling menyapa dan ada saja obyek yang kami bicarakan sembari
menunggu bel berbunyi. Entah kenapa pagi itu Ramli tiba-tiba melontarkan
sebuah pertanyaan kepadaku. Ihsan, apakah benar impianmu menjadi seorang
penari? Kemarin aku membacanya di buku latihan bahasa Indonesiamu. Lantas
aku menjawab dengan begitu semangatnya Ya aku memang mempunyai
impian sebagai seorang penari. Tiba-tiba, Anton datang dari belakangku. Anton
yang berbadan besar juga bersuara tak kalah besarnya ApaIhsan mau jadi
penari? Oi Buyuang baa dek sabodoh tu bana, penari nan dijadian impian,
apa kata dunia? Ini tahun 2017 men! 2017! Manga bamimpi manjadi lemah
gemulai tucome on, awak lai gagah, tapi impian sarupo bencong. Mendengar
perkataan Anton, benar-benar membuat hatiku teriris, disambut tawaan dari semua
teman-teman yang sudah berada di kelas, semakin kian pilu hatiku. Ditambah lagi
semua bola mata tertuju padaku seakan berkata, betapa bodohnya aku, betapa
rendahnya impianku. Tidak sedikit pun aku membalas perkataan Anton, aku hanya
tertunduk menanggapi pedasnya kalimat demi kalimat di pagi ini.
Tiba-tiba terdengar suara bel, tettetmenghentikan semua ceritaku dan
teman-temanku seketika itu, tapi tidak bagi hatiku, walau kegiatan pembelajaran
akan segera dimulai, justru rasa sakit dan hiba di hatiku semakin menjadi. Kalimat
yang dilontarkan Anton masih menggema di telingaku dan telah memangsa semua
semangat belajarku hari ini. Jam pelajaran pertama pun dimulai, susah sekali
menggiring pikiranku agar fokus pada pelajaran. Lama sekali rasanya gerak jarum
jam dinding di kelasku. Aku ingin segera menuntaskan semua pelajaran pada hari
ini. Ingin menghapus semua rasa gundah dan malu yang menerpa. Semua
pelajaran yang diterangkan guru pada hari ini, tak sedikit pun yang singgah ke
otakku. Penantian panjangku akan bel pulang terwujud sudah, tettetbegitu
147

merdu bunyi bel ketika itu bagiku. Aku bersama teman-temanku membaca doa
keluar ruangan dan doa naik kendaraan. Langsung saja aku berlari menuju tempat
sepedaku, kukayuh sepeda dengan kencang menuju rumah.
Sesampai di rumah kuceritakan semuanya pada ibu, yaibu adalah
tempatku berbagi cerita sedih dan bahagia. Kuceritakan pada ibu kronologis
kejadian di sekolah tadi. Kutanyakan kepada ibu, Benarkah impian menjadi
penari itu bagaikan impian bencong Bu? lalu ibu menjawab Kata siapa menjadi
penari itu bencong, coba kamu lihat Didik Nini Thowok, dia seorang laki-laki, dia
juga seorang penari, dia mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Sudahlah Nak, tak perlu kamu pikirkan perkataan teman-temanmu itu. Kita hanya
punya dua tangan yang tak mungkin menutup ribuan mulut di luar sana yang
perkataannya bak bisa di hati. Cukuplah hanya dengan menutup kedua telinga kita
dan jangan jadikan itu sebagai bumerang untuk menggapai impianmu Ihsan.
Sungguh luar biasa sekali kata-kata ibu, membuat hatiku kembali tenang.
Hari pun telah beranjak malam, kududuk di depan layar komputer. Lagi-
lagi jari ini mengetik sebuah tarian dari daerah Minangkabau yang merupakan
tarian favoritku, tak pernah bosan kucari tahu tentang sejarah serta makna yang
terkandung pada tarian tersebut, tarian itu bernama Tari Piring. Ketika sedang
asyik membacanya, terdengar suara ibu penuh kasih menyapaku Oianak
kanduang si biran tulang, ubek jariah palarai damam, mandeh doakan siang jo
malam. Ya, begitulah ibuku selalu mempunyai kata-kata yang renyah untuk
disajikan kepada anaknya. Sedang apa kamu Nak?. Ini Bu, Aku sedang
membaca informasi tentang tari kesukaanku, itu lho Bu, Tari Piring. Ibu juga
ingin mengetahuinya, ayo bacakan juga untuk ibu Nak. Aku pun
membacakannya dengan hati senang dan suara lantang.
Tari piring adalah tarian ikonik Sumatera Barat, dan makna di
baliknya tidak jauh berbeda dengan properti yang digunakan yaitu untuk
menggambarkan hal yang berkaitan dengan makanan dari hasil panen. Tari
piring merupakan salah satu tari tradisional yang berasal dari suku
Minangkabau. Tari yang menggunakan properti piring ini biasanya
berjumlah ganjil yaitu 3, 5 atau 7 orang. Pada awal tarian, penari akan
148

membawa piring-piring beling di tangannya sambil mendentingkan suara


tingting yang ditimbulkan oleh piring dan cincin, atau antara satu
piring dengan lainnya. Gerakan piring sangat cepat, karena itu merupakan
kunci sukses agar piring tidak terlepas dari tangan dan jatuh ke lantai.
Pada mulanya, tari piring ini adalah ritual rasa syukur atas hasil
panen berlimpah yang didapatkan oleh masyarakat Minangkabau. Ketika
agama Islam belum masuk, tarian ini dipersembahkan kepada para dewa
dengan gerakan gemulai yang membawa sesaji berupa makanan yang
diletakkan di atas piring. Namun ketika agama Islam telah masuk ke ranah
Minangkabau, makna Tari Piring bergeser menjadi sebuah ungkapan
persembahan bagi raja maupun anggota kerajaan serta sebagai hiburan bagi
masyarakat.
Tarian ini merupakan jenis tari yang cepat dan dinamis, dengan
banyak liukan, langkah berputar dan tentu saja gerakan tangan yang lincah.
Inti dari tari piring ini memberikan pesan-pesan positif seperti kegembiraan,
kebersamaan, gotong-royong, kesejahteraan, dan kemakmuran. Gerakan
tarinya terbilang sangat unik, karena tarian ini mencoba meniru gerakan
para petani bercocok tanam. Dimulai dari pasambahan sebagai tanda
hormat kepada penonton, dilanjutkan dengan rangkaian gerakan menanam
padi sampai panen. Para penari mengenakan pakaian berwarna cerah yang
didominasi warna keemasan dan merah. Untuk lebih meriah lagi, tarian
diiringi dengan alunan musik tradisional talempong (semacam alat musik
pukul mirip bonang) dan saluang (seruling panjang).

Klimaksnya, pada penghujung tarian, penari akan menginjak


pecahan kaca. Dan anehnya tidak ada satu pun penari yang terluka,
walaupun mereka berloncat-loncat di atas pecahan kaca tersebut. Karena
itulah tari piring membuat decak kagum siapa pun yang menyaksikannya.
Gerakan ini sebagai lambang kesucian niat sang penari.
Dalam melakukan atraksi ini, konsentrasi dan kepercayaan yang
penuh sangat dibutuhkan oleh sang penari. Penari pun juga harus dalam
149

keadaan bersih, dalam hal ini yaitu bersih hati, tidak sombong, berwudu,
dan sholat terlebih dahulu. Niscaya pertunjukan akan berjalan dengan
lancar, dan seluruh penonton terhibur.
Setelah membaca mengenai tari piring, ibu pun berkata kepadaku Sebagai
bangsa yang baik kita harus terus melestarikan budaya bangsa ini agar terus eksis
dan tidak punah ditelan oleh perkembangan zaman.
Malam semakin larut, aku pun segera beranjak menuju tempat tidurku.
Kumatikan lampu kamarku, walau gelap tetapi pikiranku mampu menembusnya,
seakanku melayang menuju langit dan ikut bersinar seperti bintang, ya, kelak aku
akan seperti bintang, memancarkan cahaya bagi alam semesta.

TEKS CERPEN 2

LEMBAH ANAI

Setelah menunaikan sholat Isa saya memasukkan pakaian ganti ke dalam


tas yang akan dibawa besok. Besok saya akan menikmati indahnya alam.
Setidaknya kegiatan tersebut bisa menghibur hati ini dari masalah keluarga yang
sedang menimpa. Usaha Ayah bangkrut, yang mengakibatkan merosotnya
perekonomian keluarga kami. Mobil ayah terpaksa dijual untuk menutupi hutang
di bank. Tidak ada lagi acara jalan-jalan keluarga yang selalu saya nanti-nantikan
di penghujung pekan. Itulah salah satu alasan yang membuat saya antusias sekali
menikmati kegiatan besok pagi. Hari kian malam saya pun segera beranjak tidur.

Pagi pun menjelang, saatnya kegiatan yang menyenangkan dimulai.


Anak-anak segera berkumpul di lapangan basket, kita akan berangkat. Itu
adalah suara Pak Usman, kepala sekolah kami. Kami diminta berkumpul untuk
mendengarkan instruksi dari beliau yang berkaitan dengan kegiatan tadabur alam.
Tadabur alam merupakan kegiatan yang diadakan setiap tiga bulan sekali di
SMPN 1 Payakumbuh. Setelah Pak Usman mengabsensi peserta didik kelas VII,
kami pun dipersilahkan memasuki bus pariwisata yang sudah parkir di depan
sekolah. Tujuan kami kali ini ke objek wisata Lembah Anai. Saya memilih duduk
150

di bangku paling depan. Di sebelah kanan saya ada Pak Deden yang merupakan
supir bus tersebut, di sebelah kiri saya ada Pak Usman. Apakah semua sudah
siap teriak Pak Deden tepat di samping telinga saya. Kami pun menjawab
serentak Sudah Pak. Setelah membaca doa naik kendaraan, bus segera melaju.
Sejuk sekali mata saya menikmati pemandangan di balik kaca. Pak Usman berkata
Objek wisata Lembah Anai yang kita kunjungi kali ini merupakan kawasan
konservasi cagar alam yang sudah ada semenjak zaman kolonial Belanda. Di
sisi jalan banyak ditumbuhi pepohonan dengan daunnya yang rimbun,
tampak juga lembah dan bukit menghijau, kita juga akan melihat monyet-
monyet berkeliaran yang jinak dan lucu. Di tengah penjelasan Pak Usman,
saya melihat teman-teman sibuk berfoto dengan smart phone mereka. Saya hanya
terdiam menyaksikan tingkah mereka. Mana mungkin saya memiliki benda
mewah itu di tengah himpitan masalah keluarga. Kantuk pun datang menyerang
saya, mungkin karena obat anti mabuk yang tadi saya konsumsi. Walaupun mata
saya terpejam tapi saya masih bisa mendengar sorak teman-teman yang ada di
belakang.

Setelah beberapa lama dalam perjalanan, tiba-tiba kulit saya merasa


dingin. Lalu saya rapatkan jaket, saya yakin perjalanan sudah memasuki kota
Padangpanjang karena dingin udaranya yang merasuk hingga ke tulang. Mata
saya dirasa masih berat untuk dibuka, saya tidak tertarik untuk ikut bernyanyi
bersama teman-teman. Lalu saya dikejutkan oleh suara Boni Pak supir hati-hati,
jalannya berkelok dan menanjak. Saya pun membuka mata, ternyata kami sudah
hampir sampai, di sebelah kiri dan kanan, seakan tumbuhan rimbun tersenyum
kepada saya. Sudah bangun kamu Hifzan. Pak Usman menyapa saya, saya
hanya menjawab dengan senyuman. Apakah perjalanan kita masih lama Pak?
Tanya saya yang tak sabar ingin segera sampai. Lalu Pak Usman menjawab
Tidak Hifzan, sebentar lagi kita akan melihat air terjun Lembah Anai. Air terjun
Lembah Anai tersebut berasal dari Gunung Singgalang, airnya sangat
jernih mengalir menyusuri perbukitan menuju lereng dan melewati cagar
alam Lembah Anai. Dari atas tebing, air kemudian mengalir ke dasar
151

lembah dengan ketinggian sekitar 50 meter. Membuat gugusan yang luar


biasa indahnya, bewarna-warni saat disinari mentari, dan membentuk kolam
tempat air berkumpul.

Akhirnya kami sampai di lokasi dengan penuh kegembiraan, kami pun


turun dari bus. Udara dingin membuat perut kami terasa lapar. Ternyata di
sekitar lokasi terdapat beberapa fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh para
pengunjung. Sepanjang jalan di lokasi wisata ini terdapat warung yang
menyajikan aneka makanan dan minuman, serta beraneka oleh-oleh khas
Minangkabau. Saya pun mampir sebentar di salah satu warung untuk
membeli minuman soda. Setelah itu saya menuju ke arah rumah makan yang
menyajikan aneka hidangan khas masakan Padang. Setelah selesai makan
dan mendengarkan pengarahan dari Pak Usman, kami langsung menuju air terjun,
kami benar-benar menikmati percikan air terjun dan membiarkan baju kami basah.
Ternyata di tengah rerimbunan pohon, ada rel kereta api membentang di
antara bukit, tepat di atas jalan, sangat menarik dan memesona. Salah
satunya jembatan plat baja sepanjang 50 meter. Meskipun kurang terurus,
jalur kereta api ini masih aktif bentuk fisiknya. Saya masih ingat dengan
kata-kata Kakek yang beliau ucapkan sebelum saya berangkat tadi pagi
Sungai Batang Anai itu tempramental, meskipun cantik dipandang mata,
tetapi sangat ganas kalau sudah marah. Bila hujan lebat tiba, airnya bukan
saja meluap luber ke jalan, tetapi juga merobohkan tembok jika
kekuatannya sedang maksimal. Hal ini akan membuat macet lalu lintas di
jalur Lembah Anai berkilo-kilo.

Tidak terasa matahari sudah mulai tergelincir dan Pak Usman meminta
kami untuk segera bersiap-siap meninggalkan lokasi. Kami pun menuju ke
kamar mandi untuk membilas badan, setelah selesai mandi di bawah
guyuran air terjun serta mengganti pakaian. Sebelum menaiki bus kami
sempatkan membeli oleh-oleh di warung pinggir jalan, saya memilih
membeli kue-kue kering dan kerupuk sanjai. Kami pun memasuki bus dan
menempuh perjalanan pulang. Sungguh indah alam ciptaan tuhan akan tetap
152

dijaga dan dilestarikan. Air mata saya tiba-tiba berlinang sembari menikmati
indahnya hijau pepohonan. Lagi-lagi harapan itu muncul dipikiran saya, harapan
agar perekonomian keluarga tidak pincang, dan Ayah dapat memiliki kendaraan
lagi. Sehingga kami dapat melakukan perjalan menikmati pemandangan alam
seperti ini bersama keluarga. Sebagai seorang anak yang masih duduk di kelas VII
SMP saya hanya bisa berdoa dan belajar lebih giat lagi semoga permasalahan
perekonomian keluarga kami segera berakhir. Bus pun melaju dengan kencang
sementara air mataku kian berlinang.

Anda mungkin juga menyukai