Anda di halaman 1dari 96

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET

DAN TEKNOLOGI

KEBIJAKAN KURIKULUM
PARADIGMA BARU
(KURIKULUM MERDEKA)
SOSIALISASI
KURIKULUM MERDEKA
MKKS SMA KAB BLORA

Blora, 9 Maret 2022


AGENDA
1. DOA
2. PERKENALAN
https://jamboard.google.com/d/1V5CDeU8vcy8nKidgQc7ZVrXI2
qTQFTVrCtNVdp7ykls/edit?usp=sharing
3. ICE BREAKING TES FOKUS
4. BUDAYA POSITIF KESEPAKATAN
5. SURVEI AWAL https://www.menti.com/dp3c6j6oia
6. PADLET https://padlet.com/sumaryompd/oz2n27395jhh72v6
7. EKSPLORASI KONSEP
8. TANYA JAWAB
9. REFLEKSI AKHIR
10.DOA PENUTUP
PERKENALAN
DRS . SUMARYO, M.Pd.
1. PENGAWAS SMA
2. PELATIH AHLI SEKOLAH PENGGERAK KEMENDIKBUD RISTEK
3. FASILITATOR GURU PENGGERAK KEMENDIKBUD RISTEK
4. DELEGASI PARTNERSHIP QUEENSLAND AUSTRALIA
5. TIM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DAERAH 3 T DIRJEN GTK
6. FASILITATOR DAERAH SPMI LPMP JAWA TENGAH
7. PENGAJAR DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH LPPKSPS
8. PENGAJAR DIKLAT PENGUATANN KEPALA SEKOLAH LPPKSPS
9. ASESOR BAN S/M
10. KEPALA SMA BERPRESTASI JATENG 2015
11. GURU SLTA BERPRESTASI JATENG 2003
KESEPAKATAN

1. SEMUA AKTIF
2. FOKUS
3. SALING MENGHARGAI
4. DIALOGIS, BOLEH LANGSUNG INTERUPSI
5. MEMBENTUK WAG WAKA KUR SMA
ISTILAH NAMA
KURIKULUM OPERASIONAL SEKOLAH
KURIKULUM PROTOTIPE
KURIKULUM MERDEKA

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 2


Benang Merah

1. LANDASAN FILOSOFI
2. VISI PENDIDIKAN INDONESIA BARU
3. PARADIGMA PEMBELAJARAN BARU
4. MERDEKA BELAJAR

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 2


Benang Merah Pengembangan Kurikulum
Kurikulum prototipe melanjutkan arah pengembangan
kurikulum sebelumnya:
1. Orientasi holistik: kurikulum dirancang untuk
mengembangkan murid secara holistik, mencakup
kecakapan akademis dan non-akademis, kompetensi
kognitif, sosial, emosional, dan spiritual.
2. Berbasis kompetensi, bukan konten: kurikulum
dirancang berdasarkan kompetensi yang ingin
dikembangkan, bukan berdasarkan konten atau materi
tertentu.
3. Kontekstualisasi dan personalisasi: kurikulum
dirancang sesuai konteks (budaya, misi sekolah,
lingkungan lokal) dan kebutuhan murid.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 2


Kurikulum prototipe mendorong pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa, serta
memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan kompetensi dasar.

Kurikulum prototipe memiliki beberapa


karakteristik utama yang mendukung pemulihan
pembelajaran:

Pembelajaran berbasis projek untuk


skills dan karakter
pengembangan soft(iman, taqwa, dan akhlak mulia;
1 royong;
gotong kebinekaan global; kemandirian; nalar
kritis; kreativitas).
Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu
untuk
cukup pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar
2 seperti literasi dan
numerasi.
Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran
yang sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right
3 dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan
level)
lokal.
muatan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 3


Karakteristik Utama Kurikulum Prototipe

1
Pengembangan
Karakter

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 10


Pengembangan Karakter

Dalam struktur kurikulum


prototipe, 20 - 30
persen jam pelajaran Pembelajaran berbasis projek penting
digunakan untuk untuk pengembangan karakter
pengembangan karena:
karakter Profil Pelajar a) memberi kesempatan untuk
Pancasila melalui belajar melalui pengalaman
pembelajaran berbasis (experiential learning)
projek. b) Mengintegrasikan kompetensi
Kurikulum 2013 sudah esensial yang dipelajari peserta
menekankan pada
didik dari berbagai disiplin ilmu
pengembangan
karakter, namun belum c) struktur belajar yang fleksibel
memberi porsi
khusus dalam struktur
kurikulumnya.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 11


Tema-tema Utama Pembelajaran Berbasis Projek

Kemendikbudristek menyediakan 7 tema utama yang


perlu dikembangkan menjadi modul dengan topik dan
tujuan yang lebih spesifik.

1. Bangunlah Jiwa dan Raganya


2. Berekayasa dan Berteknologi untuk
Membangun NKRI
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. Gaya Hidup Berkelanjutan
5. Kearifan Lokal
6. Kewirausahaan
7. Suara Demokrasi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 12


Karakteristik Utama Kurikulum Prototipe

2
Fokus pada
Materi Esensial

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 13


Fokus pada Materi Esensial

Materi yang terlalu padat Kurikulum prototipe berfokus


Pembelajaran yang pada materi esensial di tiap
akan mendorong guru
mendalam (diskusi, kerja mata pelajaran, untuk
untuk menggunakan
kelompok, pembelajaran memberi ruang/waktu bagi
ceramah satu arah atau
berbasis problem dan pengembangan kompetensi
metode lain yang efisien
projek, dll.) perlu waktu - terutama kompetensi
dalam mengejar
ketuntasan penyampaian mendasar seperti literasi dan
materi numerasi - secara lebih
mendalam

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 14


Capaian pembelajaran Kelas 1 dan 2 Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia di Kurikulum 2013
Fase A
(Usia 6-8, umumnya kelas 1-2 SD)
Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada
teman sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan
menyampaikan pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan
diskusi secara santun. pelajar mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan
berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam.

Pelajar mampu bersikap menjadi penyimak yang baik. Pelajar mampu memahami pesan lisan
Menyimak dan informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan), dan instruksi lisan yang
berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.

Pelajar mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang baik. Pelajar mampu memahami
Membaca informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi imajinatif,
& dan puisi anak. Pelajar mampu menambah kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan
yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi.
Memirsa
Capaian pembelajaran dalam bentuk
KI KD sangat banyak dan Pelajar mampu melafalkan teks dengan tepat, berbicara dengan santun, menggunakan volume dan
intonasi yang tepat sesuai konteks. Pelajar mampu bertanya tentang sesuatu, menjawab, dan
terpisah- pisah. Berbicara &
menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan baik dan santun dalam
suatu percakapan. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan secara lisan dengan bantuan gambar
Mempresentasikan dan/atau ilustrasi. Pelajar mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar;
dan menceritakan kembali teks narasi yang dibacakan atau dibaca dengan topik diri dan
lingkungan.

Pelajar mampu bersikap dalam menulis di atas kertas dan/atau melalui media digital. Pelajar
mampu menulis deskripsi dengan beberapa kalimat tunggal, menulis rekon tentang pengalaman
Menulis diri, menulis kembali narasi berdasarkan fiksi yang dibaca atau didengar, menulis prosedur tentang
kehidupan sehari-hari, dan menulis eksposisi tentang kehidupan sehari-hari. Pelajar
mengembangkan tulisan tangan yang semakin baik.

CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan


mudah dipahami sebagai satu kesatuan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 15


Karakteristik Utama Kurikulum Prototipe

3
Fleksibilitas Perancangan
Kurikulum Sekolah dan
Penyusunan Rencana
Pembelajaran

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 16


Fleksibilitas Perancangan Kurikulum Sekolah

Saat Ini Kurikulum Prototipe

● Kerangka kurikulum saat ini ● Kurikulum prototipe


mengunci tujuan menetapkan tujuan belajar
pembelajaran per tahun. per fase (2-3 tahun)
untuk memberi
fleksibilitas bagi guru
dan sekolah.

● Struktur kurikulum saat ini ● Kurikulum prototipe


mengunci jam pelajaran per menetapkan jam pelajaran
minggu. per tahun agar sekolah
dapat berinovasi dalam
menyusun kurikulum dan
pembelajarannya.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 17


Capaian Pembelajaran dan Alternatif Alurnya

Fase A
(Usia 6-8, umumnya kelas 1-2 SD)
Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada
teman sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan
menyampaikan pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan
diskusi secara santun. pelajar mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan
berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam.

Pelajar mampu bersikap menjadi penyimak yang baik. Pelajar mampu memahami pesan lisan
Menyimak dan informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan), dan instruksi lisan yang
berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.

CAPAIAN PEMBELAJARAN Pelajar mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang baik. Pelajar mampu memahami
Membaca & informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi imajinatif,
Memirsa dan puisi anak. Pelajar mampu menambah kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan
Mata Pelajaran: yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi.

Bahasa Indonesia Pelajar mampu melafalkan teks dengan tepat, berbicara dengan santun, menggunakan volume dan
intonasi yang tepat sesuai konteks. Pelajar mampu bertanya tentang sesuatu, menjawab, dan
Fase A (Kelas 1 dan 2) Berbicara &
menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan baik dan santun dalam
suatu percakapan. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan secara lisan dengan bantuan gambar
Mempresentasikan dan/atau ilustrasi. Pelajar mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar;
dan menceritakan kembali teks narasi yang dibacakan atau dibaca dengan topik diri dan
lingkungan.

Pelajar mampu bersikap dalam menulis di atas kertas dan/atau melalui media digital. Pelajar
mampu menulis deskripsi dengan beberapa kalimat tunggal, menulis rekon tentang pengalaman
Menulis diri, menulis kembali narasi berdasarkan fiksi yang dibaca atau didengar, menulis prosedur tentang
kehidupan sehari-hari, dan menulis eksposisi tentang kehidupan sehari-hari. Pelajar
mengembangkan tulisan tangan yang semakin baik.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 18


Kerangka Dasar

Satuan pendidikan dan pendidikan memiliki keleluasaan


untuk:
● memilih atau memodifikasi perangkat ajar dan contoh
kurikulum operasional yang sudah disediakan
pemerintah untuk menyesuaikan dengan karakteristik
peserta didik, atau
● menyusun sendiri perangkat ajar sesuai dengan
karakteristik peserta didik
(Kepmen 371/2021 tentang Program Sekolah Penggerak
dan Kepmen 167/2021 tentang Program SMK Pusat
Keunggulan)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 19


Seluruh jenjang satuan pendidikan dapat menggunakan
pendekatan berbasis mata pelajaran, tematik, unit inkuiri,
Penentuan pendekatan kolaborasi lintas mata pelajaran, ataupun paduannya
sesuai dengan peraturan menteri
untuk pengorganisasian
● Pendekatan tematik tidak terbatas pada SD
pembelajaran merupakan ● SD tidak harus menggunakan tematik. Namun tidak
ada
wewenang satuan larangan untuk satuan pendidikan yang mau tetap

pendidikan menggunakan pendekatan ini


● Tidak harus satu pendekatan untuk seluruh
mata pelajaran, dapat dikombinasikan
● Keleluasaan kolaborasi antar mata pelajaran
untuk
melakukan pembelajaran
Mengintegrasikan asesmen lintas mata pelajaran
dan/atau asesmen dapat:

❖ Mengurangi beban belajar siswa, karena asesmen


yang berorientasi pada kompetensi biasanya
membutuhkan lebih banyak usaha siswa (dan guru
yang menilainya :))
❖ Pembelajaran dan asesmen yang lebih bermakna
Jam pelajaran (jp) diatur Siswa tidak harus mempelajari hal yang sama setiap
minggu

oleh pusat per tahun, sepanjang tahun.


Target jp untuk satu tahun bisa dicapai kurang dari satu
bukan per minggu tahun.
Contoh skenario di SD:

● Mapel seni rupa dipelajari secara intensif


dalam semester ganjil dan asesmen
sumatifnya berupa pameran karya
● Di semester ganjil tersebut ada mata
pelajaran lain yang
dikurangi jp-nya, yaitu mapel IPAS
● Di semester genap mapel seni rupa tersebut tidak
diajarkan, dan mapel IPAS akan dipelajari siswa
secara intensif seperti halnya seni di semester
ganjil, dengan asesmen sumatif pameran hasil
penelitian siswa
Struktur kurikulum Jumlah jp tidak berubah dari Kurikulum 2013, namun sekitar
20- 30% dari jp/tahun dialokasikan untuk pembelajaran

terbagi menjadi dua melalui projek yang ditujukan untuk mencapai profil Pelajar
Pancasila

kegiatan utama, yaitu Kegiatan projek penguatan profil Pelajar Pancasila tersebut
tidak berbasis mata pelajaran. Jam pelajaran untuk setiap
kegiatan rutin di kelas mapel dialihkan karena: 1) tidak ada penambahan jp untuk
siswa (jp yang ada saat ini sudah cukup panjang), dan 2)
(intrakurikuler) dan diasumsikan bahwa kompetensi esensial* dari seluruh mata
pelajaran akan dipelajari juga melalui projek.
kegiatan projek
*Kompetensi esensial dikenal juga dengan general capabilities, transversal
skills, atau transferable skills yang dipelajari melalui disiplin ilmu namun
tidak melekat pada suatu ilmu pengetahuan sehingga dapat digunakan di
berbagai konteks
termasuk kehidupan sehari-hari dan dunia kerja
Fleksibel dan berpusat pada
siswa

Projek penguatan profil ● Projek dilakukan 2-3 kali dalam satu tahun sesuai
jenjang, jangka waktu masing-masing projek tidak
Pelajar Pancasila adalah ●
harus sama
Tidak perlu ada jadwal kegiatan belajar, karena siswa
kegiatan yang fleksibel, dapat melakukan penelitian, pengerjaan karya, dsb.
sesuai kebutuhan mereka. Hal ini mendorong self-
tidak rutin/terstruktur, regulated learning
Kontekstual
dan lebih berpusat pada

siswa
Pemerintah Pusat hanya menentukan tema yang
dapat dipilih oleh satuan pendidikan
● Satuan pendidikan mengembangkan topik yang lebih
spesifik dari tema tersebut, sesuai dengan tahap
capaian pembelajaran siswa

Penjelasan tentang projek untuk menguatkan upaya pencapaian profil


Pelajar
Pancasila akan disampaikan dalam sesi terpisah
Karakteristik Kurikulum di Setiap Jenjang
PAUD SD SMP SMA SMK SLB
Kegiatan bermain sebagai Penguatan kompetensi yang Penyesuaian dengan Program peminatan/ Dunia kerja dapat terlibat dalam Capaian pembelajaran
proses belajar yang utama mendasar dan pemahaman perkembangan teknologi penjurusan tidak pengembangan pembelajaran pendidikan khusus dibuat
holistik: digital, mata pelajaran diberlakukan hanya untuk yang memiliki
Penguatan literasi dini
Informatika menjadi mata Struktur lebih sederhana dengan hambatan intelektual
dan penanaman karakter • Untuk memahami pelajaran wajib Di kelas 10 pelajar dua kelompok mata pelajaran, yaitu
melalui kegiatan bermain- lingkungan sekitar, mata
belajar berbasis buku menyiapkan diri untuk Umum dan Kejuruan. Persentase Untuk pelajar di SLB yang
pelajaran IPA dan IPS Panduan untuk guru menentukan pilihan mata kelompok kejuruan meningkat tidak memiliki
bacaan anak
digabungkan sebagai Informatika disiapkan untuk pelajaran di kelas 11. Mata dari 60% ke 70% hambatan intelektual,
Fase Fondasi untuk mata pelajaran Ilmu membantu guru-guru pemula, pelajaran yang dipelajari capaian pembelajarannya
meningkatkan kesiapan Pengetahuan Alam dan sehingga guru mata pelajaran serupa dengan di SMP sama dengan sekolah
Penerapan pembelajaran
bersekolah Sosial (IPAS) tidak harus berlatar belakang berbasis projek dengan reguler yang sederajat,
pendidikan informatika Di kelas 11 dan 12 pelajar mengintegrasikan mata pelajaran dengan menerapkan
Pembelajaran berbasis • Integrasi computational
mengikuti mata pelajaran dari terkait. prinsip modifikasi
projek untuk penguatan thinking dalam mata Pembelajaran berbasis Kelompok Mapel Wajib, dan kurikulum
profil Pelajar Pancasila pelajaran Bahasa projek untuk penguatan profil memilih mata pelajaran dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) Sama dengan pelajar di
dilakukan melalui kegiatan Indonesia, Matematika, Pelajar Pancasila dilakukan kelompok MIPA, IPS, Bahasa, menjadi mata pelajaran wajib sekolah reguler, pelajar di
perayaan hari besar dan dan IPAS minimal 3 kali dalam satu dan Keterampilan Vokasi minimal 6 bulan (1 semester). SLB juga menerapkan
perayaan tradisi lokal tahun ajaran
• sesuai minat, bakat, dan pembelajaran berbasis
Bahasa Inggris sebagai
aspirasinya Pelajar dapat memilih mata projek untuk menguatkan
mata pelajaran pilihan
pelajaran di luar program Pelajar Pancasila dengan
Pembelajaran berbasis
Pembelajaran berbasis keahliannya mengusung tema yang
projek untuk penguatan profil
projek untuk penguatan profil sama dengan sekolah
Pelajar Pancasila dilakukan
Pelajar Pancasila dilakukan Alokasi waktu khusus projek reguler, dengan
minimal 3 kali dalam satu
minimal 2 kali dalam satu penguatan profil pelajar kedalaman materi dan
tahun ajaran, dan pelajar
tahun ajaran Pancasila dan Budaya Kerja aktivitas sesuai dengan
menulis esai ilmiah sebagai
untuk peningkatan soft skill karakteristik dan
syarat kelulusan
(karakter dari dunia kerja) kebutuhan pelajar di SLB

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 19


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
KARAKTERISTIK KUR MERDEKA

1. Program peminatan/ penjurusan tidak diberlakukan

2. Di kelas 10 pelajar menyiapkan diri untuk menentukan pilihan mata


pelajaran di kelas 11. Mata pelajaran yang dipelajari serupa dengan di
SMP

3. Di kelas 11 dan 12 pelajar mengikuti mata pelajaran dari Kelompok


Mapel Wajib, dan memilih mata pelajaran dari kelompok MIPA, IPS,
Bahasa, dan Keterampilan Vokasi sesuai minat, bakat, dan
aspirasinya

4, Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar


Pancasila dilakukan minimal 3 kali dalam satu tahun ajaran, dan pelajar
menulis esai ilmiah sebagai syarat kelulusan
Implikasi Perubahan dan Mitigasinya

● Jam mengajar mapel-mapel kelompok


umum alokasi beban mengajarnya tetap
Jam Mengajar
01 dan Tunjangan Profesi Guru
● Diberikan beban tambahan mengajar bagi
guru yang beban mengajarnya kurang,
seperti menjadi koordinator projek penguatan
profil Pelajar Pancasila

● Disusun linieritas mata pelajaran yang


selaras dengan struktur kurikulum prototipe,
02 Linieritas Mata Pelajaran misal untuk mata pelajaran informatika dapat
diampu oleh guru yang mempunyai latar
belakang informatika atau MIPA

Kapasitas Guru dan Sekolah ● Diberikan pelatihan dan pendampingan


kepada komite pembelajaran (Guru,
untuk Menerjemahkan menjadi
03 Kurikulum Sekolah ●
Kepala Sekolah, dan Pengawas
Menyediakan platform teknologi untuk guru
dan Pembelajaran belajar dan berbagi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 2020


ABITA
Aku Bangga Indonesia
Tanah
Airku

Beberapa Hal Penting:

1. K13 ada KI (KI 1, 2, 3, 4) dan KD


KOS ada CP (Capaian Pembelajaran)
2. K13 ada Silabus
KOS ada ATP (Alur Tujuan
Pembelajaran)
3. K13 ada RPP
KOS ada Modul Ajar
Kurikulum Merdeka
Beberapa Istilah Penting:
4. K13 Penjurusan mulai dari Kelas X
KOS TIDAK ADA PE NJURUSAN
Peminatan Mulai Kelas XI
5. K13 Tidak ada istilah Fase
KOS Fase E=Kelas X dan Fase F=Kelas XI dan XII
6. K13 Jurusan: IPA, IPS, dan Bahasa
KOS Peminatan: IPA, IPS, Bahas, dan Vokasi
Kurikulum Merdeka
ABITA
Aku Bangga Indonesia
Tanah
Airku

Beberapa Istilah Penting:

7. K13 Aspek penilaian: Sikap, Pengetahuan, dan


keterampilan terpisah.

KOS Aspek penilaian: Sikap, Pengetahuan, dan


Keterampilan menyatu.

Kurikulum Merdeka
ABITA
Aku Bangga Indonesia
Tanah
Airku

Beberapa Istilah Penting:

8. K13 Terdapat: Intra kurikuler, ko kurikuler, dan


ekstrakurikuler

KOS Terdapat: Intra kurikuler, Projek (sekitar 30%


waktunya dari intra), Ko kurikuler,
dan ekstra kurikuler

Kurikulum Merdeka
ABITA
Aku Bangga Indonesia
Tanah
Airku

Beberapa Istilah Penting:


9. K13 Rapor: menjadi 1 kesatuan dan dibagi setiap
akhir semester
KOS Rapor Non Projek setiap akhir semester dan
Rapor Projek setiap akhir tahun
10. K13 Tes: formatif, sumatif, dan ujian
KOS Tes: Diagnostik, formatif, sumatif, dan
Ujian
Kurikulum Merdeka
ABITA
Beberapa Istilah Penting: Aku Bangga Indonesia
Tanah
Airku

11. K13 Siswa naik kelas, hrs sdh tuntas mapel di kelas
sebelumnya
KOS Siswa bisa naik kelas, meski masih belum tuntas
di maple kelas sebelumnya asal masih dalam 1
Fase.
Sekolah menetapkan Kriteria Kenaikan Kelas, siswa bisa
tinggal kelas, namun penyebabnya bukan karena
KKM
12. K13 Ada KKM KOS
Tdk ada KKM

Kurikulum Merdeka
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN
RISET, DAN TEKNOLOGI

Kebijakan Kurikulum

Kurikulum Merdeka
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Implementasi Kurikulum Merdeka untuk pemulihan pembelajaran dilakukan
berdasarkan
kebijakan-kebijakan berikut ini:
Peímendikbudíiste Peímendikbudíistek Kepmendikbudíi Keputusan Keputusan Kepala
k No. 5ľahun 2022 No. 7 ľahun 2022 stek No. 56 Kepala BSKAP BSKAP
ľahun 2022 No.009/H/KR/202
No.008/H/KR/ 2
2022 ľahun 2022
Standaí Kompetensi Standaí Isi pada
Lulusan pada ľahun 2022 Dimensi, Elemen dan Sub
Pendidikan Anak Pedoman
Pendidikan Anak Usia Elemen Píofil Pelajaí
Usia Dini, Jenjang Peneíapan Capaian Pembelajaían Pancasila Pada Kuíikulum
Dini, Jenjang
Pendidikan Dasaí, dan Pendidikan Dasaí, Kuíikulum pada Pendidikan Anak Meídeka
Pendidikan dan Pendidikan dalam Rangka Usia Dini, Jenjang
Menengah Menengah Pemulihan Pendidikan Dasaí, dan
Standaí kompetensi Memuat penjelasan dan
Pembelajaían Pendidikan Menengah
lulusan meíupakan kíiteíia tahap-tahap peíkembangan
Standar Isi dikembangkan
Pada Kuíikulum Meídeka píofil pelajaí Pancasila yang
minimal tentang kesatuan
melalui perumusan ruang dapat digunakan teíutama
sikap, keteíampilan, dan
lingkup materi yang untuk píojek penguatan
pengetahuan yang sesuai dengan kompetensi Memuat 3 opsi
Memuat Capaian píofil pelajaí Pancasila.
menunjukkan capaian lulusan. Ruang lingkup kuíikulum yang dapat
materi merupakan bahan Pembelajaían untuk
kemampuan peseíta didik digunakan di satuan
kajian dalam muatan semua jenjang dan
daíi hasil pembelajaíannya pendidikan dalam
pembelajaran yang
pada akhií jenjang mata pelajaían
dirumuskan berdasarkan: íangka pemulihan
pendidikan. SKL menjadi 1) muatan wajib sesuai dalam stíuktuí
pembelajaían beseíta
acuan untuk Kuíikulum dengan ketentuan Kuíikulum Meídeka.
peraturan perundang- stíuktuí Kuíikulum
2013, Kuíikulum daíuíat,
undangan; 2) konsep Meídeka, atuían
dan Kuíikulum Meídeka. keilmuan; dan 3) jalur,
teíkait pembelajaían
jenjang, dan jenis
Kurikulum
pendidikan. Standar Isi dan asesmen, seíta
Merdeka.
menjadi acuan untuk
Kurikulum 2013, Kurikulum Merdeka
beban keíja guíu.
Satuan pendidikan dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara bertahap
sesuai kesiapan masing-masing

Sejak Tahun Ajaran Mulai Tahun Ajaran 2022/2023 Tiga pilihan yang dapat diputuskan
2021/2022 Kurikulum satuan pendidikan dapat satuan pendidikan tentang
implementasi Kurikulum Merdeka
Merdeka telah memilih untuk
pada Tahun Ajaran 2022/2023:
diimplementasikan di mengimplementasikan
hampir kurikulum berdasarkan ● Menerapkan beberapa bagian
2.500 sekolah yang kesiapan masing-masing dan prinsip Kurikulum Merdeka,
mengikuti mulai TK B, kelas I, IV, VII, tanpa mengganti kurikulum
Program Sekolah Penggerak dan X.
Pemerintah menyiapkan angket satuan pendidikan yang
(PSP) dan 901 SMK Pusat untuk membantu satuan sedang diterapkan
● Menerapkan Kurikulum
Keunggulan (SMK PK) pendidikan menilai tahap
Kurikulum ini diterapkan Merdeka menggunakan
sebagai bagian dari kesiapan dirinya untuk
mulai dari TK-B, SD & SDLB perangkat ajar yang sudah
pembelajaran dengan menggunakan Kurikulum disediakan
kelas I dan baru.
paradigma IV, SMP & Merdeka.
SMPLB kelas VII, SMA & ● Menerapkan Kurikulum
Merdeka dengan
SMALB dan SMK kelas X.
mengembangkan sendiri
berbagai perangkat ajar.

Kurikulum Merdeka
Keunggulan Kurikulum
Merdeka

1 Lebih Sederhana dan


Mendalam
Fokus pada materi yang
esensial dan pengembangan
kompetensi peserta didik
pada fasenya. Belajar
menjadi lebih mendalam,
Kurikulum Merdeka
bermakna, tidak terburu-buru
Keunggulan Kurikulum Merdeka

2 Lebih Merdeka
Peserta didik: Tidak ada program PENJURUSAN di
SMA, peserta didik memilih mata pelajaran sesuai
minat, bakat, dan aspirasinya.

Guru: Guru mengajar sesuai tahap capaian


dan perkembangan peserta didik.

Sekolah: memiliki wewenang untuk


mengembangkan dan mengelola kurikulum
dan pembelajaran sesuai dengan
Kurikulum Merdeka
karakteristik satuan pendidikan dan peserta
Keunggulan Kurikulum
Merdeka

3 Lebih Relevan dan Interaktif


Pembelajaran melalui kegiatan projek
memberikan kesempatan lebih luas
kepada peserta didik untuk secara
aktif mengeksplorasi isu-isu aktual
misalnya isu lingkungan, kesehatan,
dan lainnya untuk mendukung
pengembangan karakter dan
Kurikulum Merdeka
kompetensi Profil Pelajar Pancasila.
Tiga Pilihan Implementasi Kurikulum Merdeka Jalur Mandiri
Satuan pendidikan menentukan pilihan berdasarkan Angket Kesiapan Implementasi Kurikulum Merdeka yang mengukur
kesiapan guru dan tenaga kependidikan. Tidak ada pilihan yang paling benar, yang ada pilihan yang paling sesuai kesiapan
satuan pendidikan. Semakin sesuai maka semakin efektif implementasi Kurikulum Merdeka.

Pilihan 1: Mandiri Belajar


Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa
mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan.

Pilihan 2: Mandiri Berubah


Menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar disediakan
pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.
Pilihan 3: Mandiri Berbagi
Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai
perangkat ajar di satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.

Kurikulum Merdeka
Kementerian
Kementerian Pendidikan,Kebudayaan,
Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
Riset dan
danTeknologi
Teknologi
Link Kurikulum Prototipe
1. Modul PELATIHAN KS dan PS
https://
drive.google.com/drive/folders/1LbPpPAVElOqjBqBFqXHWJ5WH_j
qm9f1e

2. Modul Pelatihan paradigm baru:


https://
drive.google.com/drive/folders/1iiwSNecPu6BqQP15wif2cnLyaNzI
Salv

3. Panduan KOS:
https://
drive.google.com/drive/folders/1JUlgcayxMH8A7muLhuKx29vVbk
m9p22O
Kurikulum Merdeka
4. Capaian Pembelajaran: https://
7. Panduan Model layanan Bimbingan :
https://drive.google.com/drive/folders/1W68GcxxlZH908OoneVFKdeBV5Sw758kY

8. Panduan Pengembangan Projek PPP:


https://drive.google.com/drive/folders/1wfRTrQTGO5_DXvTnDZKiYUtC6kfg51tH

9. Contoh Penguatan Projek PPP:


https://drive.google.com/drive/folders/1ShIhtml9UwT4__IO0FYaMrazVZuF2QTh

10. Dokumen ATP:


https://drive.google.com/drive/folders/1-sm7sNUmhSbatY6DVVjNTjaFdak6bdJ0

11. Modul Coaching: https://


drive.google.com/drive/folders/13sBOdVuUbNbFAe1jKgAD3eWyBd9dMCUV?usp=
sharing

Kurikulum Merdeka
12. Buku Ajar SMA:
http://bit.ly/BukuPSP_SMA10
13. Youtube Modul ajar:
https://youtu.be/zD78uBET7AI
14. Youtube ATP:
https://youtu.be/ylHNwtdU1N8
15. Video grafis dari Direktorat SMA tentang :
a. Perundungan berbasis dunia maya
https://youtu.be/c_YCCkQXbJE
b. Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual untuk Siswa
https://youtu.be/kNK6Twlzz68
c. Meminimalkan Learning Loss Siswa Akibat Pandemi Covid -19
https://youtu.be/ZX9LvIo2A2E
d. Etika Bermedia Sosial
https://youtu.be/JpkpZUrGGQs
e. Proses Belajar SIswa Efektif
https://youtu.be/4fQw-fMOGe0Kurikulum Merdeka
f. Kepemimpinan Pembelajaran di sekolah
Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka
SMA (Kelas 10)

Beberapa perubahan terkait struktur mata pelajaran SMA Kelas 10.


Kurikulum 2013 Arah perubahan kurikulum

Siswa langsung masuk Belum ada peminatan, siswa mengambil semua mata pelajaran wajib
dalam program Di kelas 10 siswa menyiapkan diri untuk menentukan pilihan mata pelajaran di kelas 11. Siswa perlu
peminatan (IPA, IPS, berkonsultasi dengan guru BK, wali kelas, dan orang tua.
atau Bahasa & Budaya)
Mata pelajaran kelompok IPA dan IPS terdiri dari:
Tidak ada mata pelajaran IPA 1. IPA: Fisika, Kimia, Biologi (6JP)/minggu
dan IPS. Mata pelajaran 2. IPS: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi (8JP/minggu)
langsung spesifik pada
Fisika, Kimia, Geografi, Sekolah dapat menentukan pengorganisasian IPA dan IPS berdasarkan sumberdaya yang tersedia,
Ekonomi, dsb. yaitu dengan memilih:
a. Sistem blok - team teaching dalam perencanaan namun guru Fisika, Kimia, Biologi mengajar
bergantian
b. Sebagai mata pelajaran berdiri sendiri-sendiri
c. Terintegrasi - team teaching dalam perencanaan dan pembelajaran

Setiap tengah dan akhir semester ada unit inkuiri yang mengintegrasikan mapel-mapel dalam masing-
masing IPA dan IPSKurikulum Merdeka
Arah perubahan kurikulum

Belum ada peminatan, siswa mengambil semua mata pelajaran wajib


Di kelas 10 siswa menyiapkan diri untuk menentukan pilihan mata pelajaran di kelas 11.
Siswa perlu
berkonsultasi dengan guru BK, wali kelas, dan orang tua.
Mata pelajaran kelompok IPA dan IPS terdiri dari:
1. IPA: Fisika, Kimia, Biologi (6JP)/minggu
2. IPS: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi (8JP/minggu)

Sekolah dapat menentukan pengorganisasian IPA dan IPS berdasarkan


sumberdaya yang tersedia, yaitu dengan memilih:
a. Sistem blok - team teaching dalam perencanaan namun guru Fisika, Kimia,
Biologi mengajar bergantian
b. Sebagai mata pelajaran berdiri sendiri-sendiri
c. Terintegrasi - team teaching dalam perencanaan dan pembelajaran

Setiap tengah dan akhir semester ada unit inkuiri yang mengintegrasikan mapel-
mapel dalam masing-masing IPA dan IPS
Siswa menulis esai sebagai salah satu syarat kelulusan. Partisipasi dalam
berbagai kegiatan pembelajaran diharapkan memberi inspirasi terkait topik yang
Alokasi waktu mata pelajaran SMA kurikulum Sekolah Penggerak
10 Kegiatan Projek (minimal TOTAL
Kelas reguler/ming 25% dari total per JP PER
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu
gu (tahun) tahun) TAHUN

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 (33%) 108


Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 (33%) 108
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 (33%) 108
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 (33%) 108
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 (33%) 108 Seperti halnya di SMP, di kelas 10
SMA:
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 (33%) 108
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa 72 (2) 36 (33%) 108 ● IPA terdiri dari Fisika, Kimia, dan
dan Budi Pekerti* Biologi;
● IPS terdiri dari Sosiologi,
PPKn 54 (2)* 18 (25%) 72 Ekonomi, Sejarah, dan Geografi
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 (25%) 144
Sejarah Indonesia dan Sejarah Dunia
Matematika 108 (3) 36 (25%) 144
digabung menjadi “Sejarah”
IPA: Fisika, Kimia, Biologi (masing-masing 2 JP) 216 (6) 93 (30%) 309
IPS: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi (masing-masing 288 (8) 123 (30%) 411 Minimal 25% jam pelajaran dari
2 JP) setiap mata pelajaran wajib
dialokasikan untuk projek
Bahasa Inggris 54 (2)* 18 (25%) 72 kokurikuler
PJOK 72 (2) 36 (33%) 108
Informatika (KTSP: TIK) 54 (2)* 18 (25%) 108
Pilihan minimal 1: 54 (2)* 18 (25%) 108
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater,
d) Seni Tari, e) Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa, Budidaya,
Pengolahan)

Keterampilan/Bhs. Asing - -
Muatan Lokal (max.2) -
Total Kurikulum
1080 (32) Merdeka
432 1512
Seperti halnya di SMP, di kelas 10 SMA:

●IPA terdiri dari Fisika, Kimia, dan Biologi;


●IPS terdiri dari Sosiologi,
Ekonomi, Sejarah, dan Geografi

Sejarah Indonesia dan Sejarah Dunia digabung menjadi


“Sejarah”

Minimal 25% jam pelajaran dari setiap mata pelajaran wajib


dialokasikan untuk projek kokurikuler
SMA (Kelas 11 dan 12)

Paduan antara peminatan dan perkembangan holistik.


Kurikulum 2013

Pilihan program peminatan (sejak kelas 10)


Arah perubahan kurikulum
Siswa yang masuk ke dalam suatu program cenderung hanya akan
mempelajari disiplin ilmu tersebut saja. Kesempatan untuk Siswa memilih mata pelajaran dari kelompok pilihan
eksplorasi disiplin ilmu yang lain semakin sempit.
Siswa memilih mata pelajaran dari minimum 2 kelompok pilihan hingga syarat
Siswa perlu mengambil keputusan tentang studi di perguruan tinggi minimum jam pelajaran terpenuhi (total JP: 40/minggu; JP untuk mapel pilihan:
sejak lulus SMP, dan kajian menunjukkan bahwa banyak diantara 22 JP/minggu)
mereka yang merasa salah jurusan
Ada 5 kelompok mata pelajaran yang direkomendasikan, yaitu:
Terjadi stratifikasi program, di mana IPA dianggap lebih baik
daripada yang lain, dan kesempatan untuk masuk ke ● MIPA: Matematika peminatan, Fisika, Kimia, Biologi, Informatika
berbagai program studi di perguruan tinggi lebih besar untuk ● IPS: Ekonomi, Sosiologi, Geografi, Antropologi
lulusan program IPA ● Bahasa dan Budaya: Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan
Sastra Inggris, Bahasa Asing lainnya
Angka siswa masuk perguruan tinggi masih rendah ● Vokasi/Karya Kreatif: Budidaya, Rekayasa, dsb.
● Seni dan Olahraga* (khusus untuk sekolah-sekolah yang
ditetapkan pemerintah)

Sekolah membuka minimum 2 kelompok mata pelajaran. Apabila sumberdaya


memungkinkan, sekolah dapat membuka lebih dari dua kelompok
Kurikulum Merdeka
Sekolah dapat bekerja sama dengan pemangku kepentingan setempat untuk
Arah perubahan kurikulum

Siswa memilih mata pelajaran dari kelompok pilihan

Siswa memilih mata pelajaran dari minimum 2 kelompok pilihan hingga


syarat minimum jam pelajaran terpenuhi (total JP: 40/minggu; JP untuk
mapel pilihan: 22 JP/minggu)

Ada 5 kelompok mata pelajaran yang direkomendasikan, yaitu:


● MIPA: Matematika peminatan, Fisika, Kimia, Biologi, Informatika
● IPS: Ekonomi, Sosiologi, Geografi, Antropologi
● Bahasa dan Budaya: Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan
Sastra Inggris, Bahasa Asing lainnya
● Vokasi/Karya Kreatif: Budidaya, Rekayasa, dsb.
● Seni dan Olahraga* (khusus untuk sekolah-sekolah yang
ditetapkan pemerintah)

Sekolah membuka minimum 2 kelompok mata pelajaran. Apabila


sumberdaya memungkinkan, sekolah dapat membuka lebih dari dua
kelompok
Alokasi waktu mata pelajaran SMA Kelas 11- kurikulum Sekolah Penggerak
Kegiatan Projek (minimal
12 K13 reguler/minggu 25% dari total
TOTAL JP PER
Asumsi 36 minggu/tahun - pembulatan per tahun) TAHUN
Total jp/minggu = 44

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 (33%) 108 22 jp dialokasikan untuk
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 (33%) 108 mapel pilihan dari kelompok
IPA, IPS, Bahasa dan
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 (33%) 108 Budaya, dan Vokasi
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 (33%) 108
Hanya mapel kelompok
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 (33%) 108
umum (highlighted hijau
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 (33%) 108 dalam tabel) yang
diintegrasikan dengan
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 (33%) 108
projek kokurikuler
PPKn 2 54 (2)** 18 (25%) 72
Bahasa Indonesia 4 108 (3) 36 (25%) 144 *Pilih salah satu

Matematika 4 108 (3) 36 (25%) 144 **Pembelajaran reguler tidak


Bahasa Inggris 2 54 (2)** 18 (25%) 72 penuh 36 minggu untuk
memenuhi alokasi projek
Pilihan minimal 1: (hanya 27 minggu)
2 54 (2)** 18 (25%) 72
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, d) Seni Tari
PJOK 3 72 (2) 36 (33%) 108 ***Diselenggarakan bila
Satuan Pendidikan memiliki
Sejarah 2 54 (2)** 18 (25%) 72 sumberdaya yang
Jumlah jp mapel umum 22 576 (18) 216 792 mencukupi. Jika sekolah
membuka kelompok ini,
Kelompok MIPA: Biologi, Kimia, Fisika, Informatika, Matematika Lanjutan
siswa wajib mengambil
Kelompok IPS: Sosiologi, Ekonomi, Geografi, Antropologi minimal 1 mapel dari tiap
Kelompok Bahasa dan Budaya: Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa 720 (20) - kelompok
dan Sastra Inggris, Bahasa Korea, Bahasa Arab, Bahasa Mandarin, 22 792
Muatan Lokal, dsb.***

Kelompok: Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa,


72 (2) -
Budidaya, Pengolahan)/Vokasi (membatik, servis
elektronik, dsb.)*** Kurikulum Merdeka
Total jp/minggu = 44

22 jp dialokasikan untuk mapel pilihan dari kelompok IPA, IPS,


Bahasa dan Budaya, dan Vokasi

Hanya mapel kelompok umum (highlighted hijau dalam tabel)


yang diintegrasikan dengan projek kokurikuler

*Pilih salah satu

**Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk


memenuhi alokasi projek (hanya 27 minggu)

***Diselenggarakan bila Satuan Pendidikan memiliki


sumberdaya yang mencukupi. Jika sekolah membuka
kelompok ini, siswa wajib mengambil minimal 1 mapel
dari tiap kelompok
Pembelajaran & Penilaian Kesadaran Baru

Kurikulum Merdeka
“Secara sederhana Capaian Pembelajaran
bisa didefinisikan sebagai kompetensi
pembelajaran yang harus dicapai peserta
didik pada setiap tahap perkembangan
peserta didik untuk setiap mata pelajaran
pada satuan pendidikan dasar dan
pendidikan menengah. Capaian
pembelajaran memuat sekumpulan
kompetensi dan lingkup materi yang
disusun secara komprehensif dalam bentuk
narasi.”
CARA MERUMUSKAN TP
Misalny THINK DAN BLINK TP
a PENGEMBANGAN TP (DALAM PIKIRAN KITA) (Assessment as , for, of learning)
cuplikan
CP
memahami 1. Materi/Isi pembelajaran/Pengetahuan /Konten yang urgen dan mutlak harus 3.1.1 Mengidentifikasi contoh
(pengetahu dikuasai siswa; kontinuitas, prasyarat, relavansi tinggi, kontekstual peristiwa yang termasuk persitiwa
an tentang)
peristiwa
berkaitan peristiwa tujuh minggu setelah Petapa Gotama mencapai tujuh minggu
tujuh Penerangan Sempurna dan Pemutaran Roda Dharma dll ....
minggu 2. Sebaiknya dimulai dari mana ya supaya siswa bisa memiliki perilaku yang 3. Menjelaskan …..
setelah mencirikan ketercapain dan melebihi CP ? Untuk bisa memahami peristiwa tujuh 4. Membandinghkan ….
Petapa minggu, siswa haru bisa mengidentifikasi (C1) contoh peristiwa tujuh mingu 5.Memberikan contoh peristiwa
Gotama dst…=>TP sebagai Cara artinya proses kognitif di bawah CP yang termasuk …
mencapai
Peneranga
3. Jenis perilaku/proses kognitif/proses berpikir apa yang harus dikuasai 3.1.6. dst….
n siswa sebagai ciri tercapainya CP terhadap materi tsb? Atau siswa harus bisa 7.Menentukan perilaku yang sesuai
Sempurna ngapain sih agar dikatakan mencapai CP? Misalnya harus bisa menjelaskan, dengan peritiwa tujuh minggu ….
dan membandingkan, menyimpulkan, memberikan contoh, dll (proses kognitif yang 8. dst ….
Pemutaran setara dengan menjelaskan (C2)) =>TP sebagai Ciri 9. Menghubungkan …
Roda 4. Berdasarkan input siswa, sumber belajar, sarana prasaran, komptensi guru, 3.1.10. Menghargai ...
Dharma karakteristik CP (kompleksitas, kedalaman, keluasan) , siska kami bisa melebihi 3.1. 11 Menunjukan Perilaku ...
CP yang hanya C2 (pengembangan), bisa sampai C3 (menerapkan) bahkan C4
(menganalisis) ini =>TP sebagai Pengembangan

Kurikulum Merdeka
Tips Penyusunan ATP
Menyusun TP

Kepala Produk: Produk:


Sekolah & Guru
Pengawas Dievaluasi Perbaikan
Sekolah & Refleksi
memberi:
1. Konsep Tujuan
Pembelajaran
yang baik

2. Menyampakan
ATP yang baik

3. Memberikan KS & PS :
contoh TP yang Pendampingan
baik

Kurikulum Merdeka
Tips Penyusunan Modul Ajar
Menyusun MA

Kepala Produk: Produk:


Sekolah & Guru
Pengawas Dievaluasi Perbaikan
Sekolah & Refleksi
memberi

1. Konsep Modul Ajar

2. Menyampakan
Prosedur,
Komponen, Prinsip
dan Model Ajar dari
MA
KS & PS :
3. Memberikan contoh Pendampingan
MA yang baik

Kurikulum Merdeka
Projek
Profil Pelajar Pancasila

Kurikulum Merdeka
Pembelajaran:

1. Reguler/Rutin:
 Utk mencapai CP dan profil pelajar
Pancasila
2. Projek:
 Berbasis projek, utk menguatkan upaya
pencapaian profil pelajar Pancasila.
KARAKTER
Kurikulum Merdeka
Dimensi Profil Pelajar Pancasila

1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang


Maha Esa, dan berakhlak mulia.
2. Berkebinekaan global.
3. Bergotong-royong.
4. Mandiri.
5. Bernalar kritis.
6. Kreatif

Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka
Prinsip Kegiatan Projek

Prinsip-prinsip Kunci Projek Penguatan


Profil Pelajar Pancasila
1. Holistik
2. Kontekstual
3. Berpusat pada Peserta Didik
4. Eksploratif
Kurikulum Merdeka
Materi Pelatihan Dasar

Pelatihan Dasar:
1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Projek
2. Strategi Asesmen dan Penilaian
3. Strategi Refleksi
4. Strategi Bertanya
5. Strategi Pendampingan

Kurikulum Merdeka
Materi Pelatihan Lanjutan

Pelatihan Lanjutan:
1 Manajemen Kelas dan satuan Pendidikan dalam
. Pembelajaran Berbasis Projek
2 Team Teaching atau Mengajar Kolaboratif
.3 Proses Desain Projek
.4 Proses Pelibatan Masyarakat atau
.5 Lingkungan Satuan
.6 Pendidikan dalam Pembelajaran
.7 Budaya Belajar Positif
. Perayaan Belajar
8. Diferensiasi BelajarKurikulum Merdeka
Jumlah JP Projek

Alokasi JP Projek @ Tahun:


1. Kelas X 486
2. Kelas XI 216
3. Kelas XII 192

Kurikulum Merdeka
Tahapan Kegiatan Projek
Tahapan Awal:

Satuan pendidikan belum memiliki sistem
dalam mempersiapkan dan
melaksanakan pembelajaran berbasis
projek

Konsep pembelajaran berbasis projek
baru diketahui pendidik

Sekolah menjalankan projek secara
internal (tidak/belum melibatkan pihak
luar)
Kurikulum Merdeka
Tahapan Kegiatan Projek

Tahapan Berkembang:

Sekolah sudah memiliki dan
menjalankan pembelajaran berbasis
projek

Konsep pembelajaran berbasis projek
sudah dipahami sebagian pendidik

Sekolah mulai melibatkan pihak di luar
sekolah untuk membantu salah satu
aktivitas projek
Kurikulum Merdeka
Tahapak Kegiatan Projek
Tahapan Lanjutan:

Pembelajaran berbasis projek sudah
menjadi kebiasaan sekolah

Konsep pembelajaran berbasis projek
sudah dipahami semua pendidik

Sekolah sudah menjalin kerja sama dengan
pihak mitra di luar sekolah agar
dampak projek dapat diperluas dan
direplikasi
secara berkelanjutan
Kurikulum Merdeka
Tema Projek
Tujuh Tema Projek Tahun Ajaran 2021/2022:
1. Gaya Hidup Berkelanjutan (SD-SMA/SMK).
2. Kearifan lokal (SD-SMA/SMK).
3. Bhinneka Tunggal Ika (SD-SMA/SMK).
4. Bangunlah Jiwa dan Raganya
(SMP-SMA/SMK).
5. Suara Demokrasi (SMP-SMA/SMK).
6. Berekayasa dan Berteknologi
untuk Membanguan NKRI (SD-
SMA/SMK).
7. Kewirausahaan (SD-SMA/SMK).
Kurikulum Merdeka
Jumlah Tema dan Rapor Projek

1. Dalam 1 tahun ajaran, SMA


terdapat 3 tema
2. Rapor projek pada setiap akhir
tahun ajaran

Kurikulum Merdeka
Tim Projek

1. Koordinator
 Bisa utk pemenuhan jam
2. Fasilitator
 Seluruh guru pengampu di kelas

Kurikulum Merdeka
Pengaturan Jadwal Projek

Alternatif:
1. Pada setiap akhir minggu, atau
2. Pada setiap akhir bulan, atau
3. Pada setiap akhir semester

Catatan:
4.Jumlah JP dalam 1 tahun, untuk minimal 3 tema
5. Berkolaborasi dengan seluruh guru/fasilitator di bawah
kendali Koordinator
6. Penilaian oleh seluruh fasilitator

Kurikulum Merdeka
Kategori Penilaian Projek

1. BB (Belum Berkembang)
2. MB (Mulai Berkembang)
3. BSH (Berkembang Sesuai Harapan)/
Mahir
4. SB (Sangat Berkembang)/ Sangat
Mahir
Kurikulum Merdeka
Perencanaan Projek

1. Merancang alokasi waktu dan dimensi Profil Pelajar Pancasila


2. Membentuk tim fasilitasi projek
3. Identifikasi tingkat kesiapan satuan pendidikan
4. Pemilihan tema umum
5. Penentuan topik spesifik
6. Merancang modul projek
Ket.:
Perencanaan ini bisa dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi

Kurikulum Merdeka
Tahapan Projek di Sekolah

1. Tahap Awal
Setiap tema dilakukan dengan jadwal
belajar yang seragam per 2-3
kelas/pararel
2. Tahap Berkembang
Setiap tema dilakukan dengan jadwal
belajar
yang seragam per 2-3 kelas
3. Tahap Lanjutan
Setiap kelas dapat memilih waktu
pelaksanaan projek yang
berbeda (waktu pelaksanaan dapat ditentukan
sendiri oleh masing-masing kelas) Merdeka
Kurikulum
Contoh @ Tema Projek
Tujuh Tema Projek Tahun Ajaran
2021/2022:
1. Gaya Hidup Berkelanjutan
(SD-SMA/SMK).
Contoh muatan lokal:
Jakarta: situasi banjir
Kalimantan: hutan sebagai paru-paru dunia
2. Kearifan lokal (SD-SMA/SMK).
Contoh muatan lokal:
Jawa Barat: sistem masyarakat di Kampung Naga
Papua: sistem masyarakat di Lembah Baliem
3.Bhinneka Tunggal Ika (SD-SMA/SMK).
Contoh muatan lokal:
Menangkap isu-isu atau masalah keberagaman di lingkungan
sekitar dan mengeksplorasi pemecahannya.
Kurikulum Merdeka
Contoh @ Tema Projek

4.Bangunlah Jiwa dan Raganya (SMP-SMA/SMK).


Contoh muatan lokal:
Mencari solusi untuk masalah cyber bullying yang
marak
di kalangan remaja lokal.
5. Suara Demokrasi (SMP-SMA/SMK).
Contoh muatan lokal:
Sistem musyawarah yang dilakukan masyarakat adat
tertentu untuk memilih kepala desa.
Kurikulum Merdeka
Contoh @ Tema Projek

6.Berekayasa dan Berteknologi untuk Membanguan NKRI


(SD-SMA/SMK).
Contoh muatan lokal:
Membuat desain inovatif sederhana yang menerapkan
teknologi yang dapat menjawab permasalahan yang ada di
sekitar satuan pendidikan.

7.Kewirausahaan (SD-SMA/SMK).
Contoh muatan lokal:
Membuat produk dengan konten
lokal yang memiliki daya
jual.
Kurikulum Merdeka
Penentuan tema dan topik spesifik
sesuai dengan tahapan satuan pendidikan
1. Tema pilihan
2. Pemberian opsi tema
3. Penentuan topik
Ket.:
Masing2 disesuaikan dengan tahap di
masing2 sekolah (Awal, Berkembang,
Lanjutan).
Kurikulum Merdeka
Strategi Mengembangkan Modul
Projek
1. Kepala sekolah menganalisis kesiapan sekolah, kondisi dan
kebutuhan peserta didik, pendidik, serta satuan pendidikan

2. Pendidik melakukan asesmen diagnostik terhadap kondisi


dan kebutuhan peserta didik

3. Pendidik dan peserta didik mengidentifikasi tema dan topik

4. Pendidik mengidentifikasi dan menentukan dimensi


Profil Pelajar Pancasila yang ingin dicapai
Kurikulum Merdeka
Strategi Mengembangkan Modul Projek
5. Pendidik merencanakan jenis, teknik dan
instrumen asesmen
6. Pendidik menyusun modul projek
berdasarkan komponenkomponen yang
disarankan
7. Pendidik dapat menentukan komponen-
komponen esensial sesuai dengan kebutuhan
projek
Kurikulum Merdeka
Strategi Mengembangkan Modul Projek
8. Pendidik mengelaborasi kegiatan
projek sesuai dengan komponen
esensial
9. Modul siap digunakan
10. Evaluasi dan
Pengembangan Modul
Kurikulum Merdeka
Pengembangan Modul Projek
Tujuan:
Mengembangkan perangkat ajar
yang memandu satuan Pendidikan
dan pendidik melaksanakan
projek penguatan Profil Pelajar
Pancasila
Kurikulum Merdeka
Prinsip Pengembangan Modul Projek
1. Mengacu kepada Dimensi, Elemen, dan Sub-
elemen Profil Pelajar Pancasila
2. Berpusat Pada Peserta Didik.
3. Holistik
4. Konstekstual
5. Eksploratif

Kurikulum Merdeka
Komponen Modul Projek
A. Informasi Umum:
1. Identitas penulis modul
2. Sarana dan prasarana
3. Target peserta didik
4. Relevansi tema dan topik projek utk sekolah

Kurikulum Merdeka
Komponen Modul Projek
B. Komponen Inti:
1. Deskripsi singkat projek
2. Dimensi dan sub elemen dr profil pelajar pancasila yg
berkaitan
3. Tujuan spesifik utk fase tersebut
4. Alur keg projek scr umum
5. Asesmen
6. Pertanyaan pemantik
7. Pengayaan dan remideal
8. Refleksi peserta didik dan pendidik
Kurikulum Merdeka
Komponen Modul Projek
C. Lampiran:
1. Lembar kerja peserta didik
2. Bsahan bacaan peserta didik dan pendidik
3. Glosarium
4. Daftar Pustaka

Kurikulum Merdeka
Dimensi, elemen, dan sub-elemen Profil Pelajar Pancasila dalam Modul Projek

 Dapat dipelajari mulai halaman 49.

Kurikulum Merdeka
Asesmen
1.
Projek
Diagnostik
2. Formatif
3. Sumatif

Kurikulum Merdeka
Refleks
1. Awal
i
2. Tengah
3. Akhir

Kurikulum Merdeka
Rapor
Projek
Contoh Rapor Projek:

Kurikulum Merdeka
Pendalaman Materi

Lanjutan
Mohon dapat dipelajari lebih lanjut
pada buku Panduan.

Kurikulum Merdeka
Malam hari minum kopi bikin sendiri
kopilate, manis rasanya
saatnya saya mohon diri
salah tutur kata, mohon maaf tentunya

Kurikulum Merdeka
Terima kasih

21

Anda mungkin juga menyukai