Anda di halaman 1dari 27

MATERI PEMBEKALAN

CALON KEPALA SEKOLAH


KECAMATAN GARUT KOTA

PENGEMBANGAN
KURIKULUM

Oleh: Dr.Ratu Andriani Hikmahwati,S.Pd.


Pengawas SD Kec. Sukaresmi

Tahun 2022
SEJARAH KURIKULUM
KURIKULUM DI MASA PANDEMI DAN MASA ENDEMI

Dalam pemulihan pembelajaran, sekarang sekolah diberikan


kebebasan menentukan kurikulum yang akan dipilih

Pilihan 1 Pilihan 2 Pilihan 3


Kurikulum Darurat Kurikulum
Kurikulum 2013 yaitu Kurikulum
secara penuh Merdeka
2013 yang
disederhanakan
Kurikulum prototipe diberikan sebagai opsi tambahan bagi satuan
pendidikan untuk melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024.
Kebijakan kurikulum nasional akan dikaji ulang pada 2024 berdasarkan
evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran.

Pemulihan
Pandemi Pandemi 2024
Pra pandemi pembelajaran
2020 - 2021 2021 - 2022 2022 - 2024

Penentuan
Kurikulum 2013, Kurikulum 2013,
Kurikulum 2013 kebijakan
Kurikulum Kurikulum Darurat, kurikulum nasional
Kurikulum dan Kurikulum dan Kurikulum
Darurat, dan berdasarkan
2013 Darurat (Kur- Prototipe sebagai evaluasi terhadap
Kurikulum
2013 yang opsi bagi semua kurikulum pada
Prototipe di satuan pendidikan masa pemulihan
disederhanakan) pembelajaran
SPdan SMK PK
Penyederhanaan kurikulum dalam bentuk kurikulum dalam kondisi
khusus (kurikulum darurat) efektif memitigasi ketertinggalan
pembelajaran (learning loss) pada masa pademi COVID-19

Hasil belajar siswa 12 bulan pembelajaran di masa pandemi COVID-19

Proyeksi jika tidak ada


Learning loss 522 Sekitar 31,5%
sekolah
Pada sekolah yang Learning loss 5 bln menggunakan
Menggunakan Kur 13 482 kurikulum darurat
Pada sekolah yang Learning loss semasa pandemi
Menggunakan 1 bln COVID-19
517
Kurikulum Darurat

Bila kenaikan hasil belajar itu direfleksikan ke proyeksi learning loss numerasi dan
literasi, penggunaan kurikulum darurat dapat mengurangi dampak pandemi sebesar
73% (literasi) dan 86% (numerasi)
Kendala dalam penerapan Kurikulum Darurat COVID 19 (Kurikulum yang
Disederhanakan)

Terdapat beberapa kendala yang telah


ditemukan oleh Panja Pembelajaran
Jarak Jauh Komisi X DPR RI, baik
dari aspek perencanaan pembelajaran,
materi bahan ajar, proses
pembelajaran, metode pembelajaran, dan
evaluasi pembelajaran

Selama PJJ pada masa Pandemi COVID


19 banyak guru kebingungan dalam
penilaian hasil PJJ
Efektivitas kurikulum dalam kondisi khusus semakin menguatkan
pentingnya perubahan rancangan dan strategi implementasi kurikulum
secara lebih komprehensif
Rancangan dan Implementasi
Arah Perubahan Kurikulum:
Kurikulum Saat Ini:

1. Struktur kurikulum yang kurang fleksibel, jam


1. Struktur kurikulum yang lebih fleksibel, jam
pelajaran ditentukan per minggu
pelajaran ditargetkan untuk dipenuhi dalam satu
2. Materi terlalu padat sehingga tidak cukup waktu
tahun
untuk melakukan pembelajaran yang mendalam
2. Fokus pada materi yang esensial, Capaian
dan yang sesuai dengan tahap perkembangan
Pembelajaran diatur per fase, bukan per tahun
peserta didik
3. Memberikan keleluasaan bagi guru menggunakan
3. Materi pembelajaran yang tersedia kurang
berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan
beragam sehingga guru kurang leluasa dalam
karakteristik peserta didik
mengembangkan pembelajaran kontekstual
4. Aplikasi yang menyediakan berbagai referensi bagi
4. Teknologi digital belum digunakan secara
guru untuk dapat terus mengembangkan praktik
sistematis untuk mendukung proses belajar guru
mengajar secara mandiri dan berbagi praktik baik.
melalui berbagi praktik baik
Benang Merah Pengembangan Kurikulum

Kurikulum prototipe melanjutkan arah


pengembangan kurikulum sebelumnya:
1. Orientasi holistik: kurikulum dirancang untuk
mengembangkan murid secara holistik,
mencakup kecakapan akademis dan non-
akademis, kompetensi kognitif, sosial,
emosional, dan spiritual.
2. Berbasis kompetensi, bukan konten: kurikulum
dirancang berdasarkan kompetensi yang ingin
dikembangkan, bukan berdasarkan konten atau
materi tertentu.
3. Kontekstualisasi dan personalisasi: kurikulum
dirancang sesuai konteks (budaya, misi sekolah,
lingkungan lokal) dan kebutuhan murid.
Kurikulum prototipe mendorong pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan
siswa, serta memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan
kompetensi dasar.
Kurikulum prototipe memiliki beberapa karakteristik
utama yang mendukung pemulihan pembelajaran:

Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan:


Soft skills dan karakter (iman, taqwa, dan akhlak mulia;
1 gotong royong; kebinekaan global; kemandirian; nalar
kritis; kreativitas).
Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu
2
cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi
kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi
3 Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang
sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right level) dan
melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan
lokal
Karakteristik Utama Kurikulum
Prototipe

1
Pengembangan
Karakter
Pengembangan Karakter

Dalam struktur kurikulum


prototipe, 20 - 30 persen
jam pelajaran digunakan Pembelajaran berbasis projek
untuk pengembangan penting untuk pengembangan
karakter Profil Pelajar karakter karena:
Pancasila melalui a)memberi kesempatan
pembelajaran berbasis untuk belajar melalui
Kurikulum 2013 sudah projek. pengalaman
menekankan pada (experiential learning)
pengembangan b)Mengintegrasikan
karakter, namun kompetensi esensial yang
belum memberi porsi dipelajari peserta didik
khusus dalam struktur dari berbagai disiplin ilmu
kurikulumnya. c)struktur belajar yang
fleksibel
Karakter Profil Pelajar Pancasial
Karakteristik Utama Kurikulum Prototipe

2
Fokus pada
Materi Esensial
2. Fokus pada Materi Esensial

Pembelajaran Materi yang terlalu padat Kurikulum prototipe


berfokus di tiap
yang akan mendorong guru
pada materi esensial
mendalam (diskusi, untuk menggunakan
mata pelajaran, untuk
kerja kelompok, ceramah satu arah atau
pembelajaran pengembangan kompetensi
metode lain yang efisien
berbasis problem dan memberi ruang/waktu
dalam mengejar
projek, dll.) perlu - terutama kompetensi
ketuntasan penyampaian
waktu mendasar seperti literasi dan
materi numerasi secara lebih
mendalam
Karakteristik Utama Kurikulum
Prototipe

Fleksibilitas Perancangan
Kurikulum Sekolah dan
3 Penyusunan Rencana
Pembelajaran
Fleksibilitas Perancangan Kurikulum Sekolah
Saat Ini Kurikulum Prototipe
● Kerangka kurikulum saat ini ● Kurikulum prototipe menetapkan
mengunci tujuan tujuan belajar per fase (2-3
pembelajaran per tahun. tahun) untuk memberi
fleksibilitas bagi guru dan
sekolah.

● Struktur kurikulum saat ini ● Kurikulum prototipe menetapkan


mengunci jam pelajaran per jam pelajaran per tahun agar
minggu. sekolah dapat berinovasi
dalam menyusun kurikulum
dan pembelajarannya.
Fase Capaian Pembelajaran

Fase A Fase B Fase B


Umumnya Kelas Umumnya Umumnya Kelas
I-II SD Kelas III-IV SD V-VI SD

Fase D Fase E
Fase E Umumnya
Umumnya Kelas Umumnya
Kelas XI-XII SMA
VII-IX SMP Kelas X SMA

9
Kerangka Dasar Kurikulum Prototipe
Kerangka Kurikulum
Ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat Tujuan Pendidikan Nasional
dengan mengacu Profil Pelajar Pancasila
pada Tujuan
Pendidikan
Nasional dan SNP SKL

Standar Penilaian
Standar Isi Standar Proses
Pendidikan

Prinsip Pembelajaran
Struktur Kurikulum Capaian Pembelajaran
dan Asesmen

Kurikulum Operasional/Prototipe
dikembangkan di satuan pendidikan
Penerapan Kurikulum Merdeka didukung melalui penyediaan beragam
perangkat ajar serta pelatihan dan penyediaan sumber belajar guru, kepala
sekolah, dan dinas pendidikan.

Penyediaan ● Perangkat ajar (buku teks, contoh-contoh alur tujuan


pembelajaran, kurikulum operasional sekolah, serta modul ajar
Perangkat ajar: dan projek penguatan profil Pelajar Pancasila disediakan melalui

01 buku teks dan


platform digital bagi guru. Sekolah dapat melakukan
pengadaan buku teks secara mandiri dengan BOS reguler atas
dukungan Pemda dan yayasan
bahan ajar ● Buku cetak dapat dibeli menggunakan dana BOS melalui
SIPLah atau cetak mandiri
pendukung
Pelatihan dan ● Pelatihan mandiri bagi guru dan kepala sekolah melalui micro learning di
aplikasi digital.
● Menyediakan berbagai narasumber dalam pelatihan Kurikulum
02 penyediaan ff Merdeka. Misalnya, melalui pengimbasan dari Sekolah Penggerak.
Berbagai sumber belajar untuk guru dalam bentuk e-book, video,
sumber belajar ● podcast dll., yang dapat diakses daring dan didistribusikan melalui
media penyimpanan (flashdisk).
guru, kepala ● Guru membentuk komunitas belajar untuk saling berbagi praktik baik
dalam adopsi Kurikulum Merdeka, baik di sekolah maupun di
sekolah, dan komunitasnya
Jaminan
pemda jam ● Perubahan struktur mata pelajaran tidak
mengajar dan merugikan guru
03 ●
Semua guru yang berhak mendapatkan
tunjangan profesi tunjangan profesi ketika menggunakan Kurikulum
guru 2013 akan tetap mendapatkan hak tersebut
Kurikulum Merdeka dan Merde Mengajar di dukung platform
MERDEKA MENGAJAR
Platform merdeka mengajar dapat di akses melalui
laman:
https://guru.kemdikbud.go.id/
KOMPONEN KTSP (KURIKULUM 2013)
Sekurang-kurangnya
memuat komponen: visi,
1 Dokumen 1 (Buku 1) misi, tujuan, muatan,
pengaturan beban belajar,
dan kalender pendidikan.

Komponen 2 Dokumen 2 (Buku 2) Silabus


KTSP

Rencana Pelaksanaan
3 Dokumen 3 (Buku 3) Pembelajaran RPP
Komponen Buku 1 KTSP
Cover
Lembar Pengesahan
Daftar Isi
I. Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Acuan Konseptual Pengembangan KTSP
C. Prinsip Pengembangan KTSP
II. Bab II Tujuan Pendidikan Dasar, Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah
A. Tujuan Pendidikan Dasar
B. Visi Sekolah
C. Misi Sekolah
D. Tujuan Sekolah
Komponen Buku 1 KTSP (Lanjutan)
III Bab III Muatan Kurikulum Satuan Pendidikan
A. Muatan Nasional
B. Muatan Lokal
C. Pengaturan Beban Belajar
D. Kegiatan Ekstrakurikuler
E. Kriteri Ketuntasan Belajar
F. Pendidikan Karakter dan Budaya Sekolah
G. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
IV Bab IV Kalender Pendidikan
H. Permulaan Tahun Ajaran
I. Pengaturan Waktu Belajar Efektif
V Penutup
hank ou!

Anda mungkin juga menyukai