JURNAL
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
pendidikan islam (S1) Fakultas Pendidikan Islam da Keguruan
Oleh
Lia Nurhayati
NPM: 2406314035
ABSTRAK
Lia Nurhayati: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI
UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA (Penelitian
Eksperimen Quasi di kelas IV SDN 2 Mekarjaya Cikajang
Garut)
A. PENDAHULUAN
sesorang. Pendidikan lah yang menentukan dan menuntun masa depan dan
arah hidup seseorang. Walaupun tidak semua orang berpendapat seperti itu,
Pendidikan juga dapat diartikan sebagai usaha sadar dan sistematis untuk
mencapai taraf hidup atau kemajuan yang lebih baik. Secara sederhana, dan
Pengetahuan Alam (IPA) dikenal juga dengan istilah ilmu sains. Kata sains
berasal dari bahasa Latin yaitu scientia, yang secara harfiah berarti
antara guru dan siswa sebagai subjek pembelajaran, dalam proses ini guru
proses pembelajaran memiliki peran penting. Dalam situasi ini siswa tidak
mendemonstrasikan sesuatu.
rendah. Pembelajran IPA di sekolah tersebut sejauh ini masih didominasi oleh
tahu atau belum tahu apa-apa sementara guru menposisikan diri sebagai yamg
belajar IPA adalah variasi strategi pembelajaran. Oleh karena itu diperlukan
pembelajaran inkuiri.
5
yang baru disini tidak berarti harus benar-benar baru, tetapi dapat juga
divergen, artinya tidak selalu terikat dengan hal-hal yang sudah ada, sehingga
س لِِإۡل ن ٰ َس ِن ِإاَّل َما َس َع ٰى َوَأ َّن َس ۡعيَهۥُ َس ۡوفَ ي َُر ٰى ثُ َّم ي ُۡجز َٰىهُ ۡٱل َجزَٓا َء ٱَأۡل ۡوفَ ٰى
َ َوَأن لَّ ۡي
Artinya : Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang
telah diusahakannya dan bahwasanya usaha itu kelak akan
diperlihatkan (kepadanya) Kemudian akan diberi balasan kepadanya
dengan balasan yang paling sempurna.
Makna yang tersirat pada ayat tersebut di atas, secara luas dapat
adalah proses mental individu yang melahirkan ide dan proses efektif, strategi
atau produk baru yang imajinatif, estetis, fleksibel, terintegrasi, suksesi, dan
Tabel 1.1
Nilai Rekapitulasi Siswa
Nilai ulangan harian Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV A SDN 2
Mekarjaya
Tabel 2.2
Nilai ulangan harian Ilmu Pengetahuan Alam kelas IVB SDN 2
Mekarjaya
No Nama Nilai Ket
1. Perdi P 68 Tdk Tuntas
2. Cila Mega 65 Tdk Tuntas
3. Adam F 70 Tuntas
4. Adelia P 73 Tuntas
5. Ade Risma 70 Tuntas
6. Adinda P 72 Tuntas
7. Alfian N 65 Tdk Tuntas
8. Ayang Siti 73 Tuntas
9. Ayu Yunisa 72 Tuntas
10. Dea Firnanda 70 Tuntas
11. Desti S 70 Tuntas
12. Dila Pratiwi 67 Tdk Tuntas
13. Fitria R 70 Tuntas
14. Indri A 73 Tuntas
15. Juansah 60 Tdk Tuntas
16. Maira E 65 Tdk Tuntas
17. Maitsya E 70 Tuntas
18. Muhammad Andi 77 Tuntas
19. Muhammad Azril 67 Tdk Tuntas
20. M.Reza 60 Tdk Tuntas
21. Muhammad Ridwan 70 Tuntas
Jumlah 1447
Rata-rata 68
yang baru, yaitu dengan mempraktikan dan menerapkan dalam sebuah judul
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut : (1).
B. TINJAUAN PUSTAKA
Indonesia, berasal dari kata “didik”, dengan memberikan awalan “pe-” dan
akhiran “an” berarti sifat perbuatan membina atau melatih atau mengajar
dan mendidik itu sendiri, oleh karena itu pendidikan adalah pembinaan. ,
pelatihan, pengajaran, dan segala sesuatu yang merupakan bagian dari upaya
kepada ter al-tarbiyah, al-ta‟dib, dan al-ta‟lim. Dari ketiga istilah tersebut
term yang popular digunakan dalam pendidikan Islam adalah term al-
kata ini memiliki kata banyak arti, akan tetapi pengertian dasarnya
terdiri atas empat unsur pendekatan, yaitu memelihara dan menjaga fitrah
berbahagia didunia dan diakhirat. Ini sesuai dengan firman Allah SWT
Artinya:
”dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan mereka
mengabdi kepada-Ku.”
Dalam konteks sosiologi pribadi yang bertakwa menjadi rahmatan
lil’alamin, baik skala kecil maupun besar. Tujuan hidup manusia dalam
islam inilah yang apt disebut juga sebagai tujuan akhir pendidikn islam.
11
2. Kreativitas Belajar
adalah suatu proses mental yang dilakukan individu berupa gagasan atau
untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data informasi atau unsur yang
misalnya langit berwarna biru, gandum berstruktur lembut, bau sampah itu
busuk dll.
12
proses belajar siswa.
ciri yang mencerminkan kreativi tas alamiah anak adalah sebagai berikut:
f. Jarang merasa bosan dan selalu ingin melakukan macam-macam hal yang
ingin dilakukan.
bentuk rangsangan yang penting adalah dengan kasih sayang. Dengan kasih
Hal itu berarti seorang anak harus memiliki rasa aman dan
membangun rasa aman dan kepercayaan diri adalah dengan kasih sayang.
anak ingin menjadi kreatif, maka juga dibutuhkan pula guru yang
kreatif pula dan mampu memeberikan stimulasi yang tepat pada anak.
kreativitas adalah:
a. Waktu
b. Kesempatan
c. Dorongan
Orang tua sangat berperan dalam hal ini, anak seharusnya dibebaskan
d. Sarana
e. Lingkungan
Orang tua yang terlalu mellindungi atau posesif terhadap anak dapat
h. Pengetahuan
ditentukan.
1. Pengertian
2013:126)
pertanyakakan.
sebelumnya.
a. Real life skills: siswa belajar tentang hal-hal penting namun mudah
kewajiban.
penemuan. Siswa akan segera mendapat hasil dari materi atau topik
disampaikan.
melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa. Oleh karena itu,
4. Pembelajaran IPA
IPA sendiri berasal dari kata sains yang artinya alam. Sains menurut
yang bersifat aktif dan dinamis tiada henti hentinya serta di peroleh melaluui
ilmu pengetahuan alam yang disiplin ilmu bukan bersifat teortis melaikan
dengan objek alam serta persoalannya. Ruang lingkup IPA yaitu mahluk
hidup, energy dan perubahannya, bumi dan alam semestea serta proses
materi dan sifatnya. IPA terdiri dari tiga aspek yaitu Fisika, Biologi Dan
Kimia. Pada aspek Fisika IPA lebih memfokuskan pada benda-benda tak
hidup.pada aspek Biologi IPA mengkaji pada persoalan yang trkait pada
mempelajari gejala gejala kimia baikyang ada pada mahluk hidup maupun
Ruang ligkup bahan kajian IPA di SD secara umum melputi dua aspek
yaitu kerja ilmiah dan pemahaman konsep. Lingkup kerja ilmiah meliputi
lingkup materi yang terdapat dalam kurikulum KTSP adalah: (1) makhluk
interaksinya dengan lingkungan dan kesehatan. (2) benda atau materi, sifat-
sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas. (3) energi dan
sederhana. (4) bumi dan alam semestta meliputi: tanah, bumi,tata surya, dan
IPA.
C. METODOLOGI PENELITIAN
mendapatkan data yang objektif, valid dan reliabel dengan tujuan dapat
diteliti. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kuantitatif,
eksperimen.
O1 X O2
…………………………
O3 O4
Keterangan :
dengan keperluan penelitian. Dalam hal ini untuk mengumpulkan data yang
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel, yaitu variabel bebas
3.
dilakukan berupa pengamatan guru dan siswa. Observasi ini bertujuan untuk
observasi kepada siswa ini bertujuan untuk mengamati kegiatan siswa telah sesuai
kriteria atau aspek yang dinilai telah dilakukan dengan tepat atau tidak tepat.
Tabel. 4.7
Lembar Observasi Kegiatan Guru
Keterangan
No
Aspek yang diamati pada Guru
Kurang
Cukup
Baik
Skor 12 12
Total Skor 24 24
Persentase
Keterangan :
Baik : Bernilai 3
Cukup : Bernilai 2
Kurang : Bernilai 1
24
Yaitu : x100%= 80.00 %
30
Bila ada pada rentan skor dan persentase berikut diinterpretasikan, bahwa
21%-40% = buruk
41%-60% = cukup
61%-80% = baik
26
angka 80% sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil temuan observasi guru
observasi pada siswa. Hal ini dilakukan ketika kegiatan proses belajar mengajar
sedang berlangsung. Adapun hasil observasi siswa pada mata pelajaran IPA
berikut :
Tabel 4.8
Lembar Observasi Siswa
Keterangan
Cuku
No Baik Kurang
Aspek yang diamati pada siswa p
(3) (1)
(2)
Skor 9 14
Persentase 70.00%
Keterangan :
Baik : Bernilai 3
Cukup : Bernilai 2
Kurang : Bernilai 1
21
Yaitu : x100%= 70.00 %
30
pertama kali peneliti melakukan uji coba soal dikelas atas yaitu kelas IV dimana
28
hal tersebut dilakukan agar dapat diketahui validitas soal, realibilitas soal, daya
pembeda serta tingkat kesukaran soal. Adapun hasil dari uji coba tersebut
Dari hasil data yang ditemukan untuk kelas IV yang merupakan kelas yang
digunakan untuk uji coba soal terdapat 10 soal Valid. Dapat disimpulkan
bahwa dari 10 soal yang diuji cobakan seluruh soal dinyatakan Valid. Adapun
Tabel 4.9
Data hasil uji Validitas soal
NO. Soal tHitung tTabel Keputusan
Soal1 2,4768 2,080 Valid
Soal2 5,6776 2,080 Valid
Soal3 4,0292 2,080 Valid
Soal4 2,4988 2,080 Valid
Soal5 2,2478 2,080 Valid
Soal6 2,5602 2,080 Valid
Soal7 2,3262 2,080 Valid
Soal8 2,5965 2,080 Valid
Soal9 3,2714 2,080 Valid
Soal10 5,3464 2,080 Valid
b. Uji Reliabilitas
Dari 10 soal yang valid didapat varian item sebesar 2,42 dan varian total
sebesar 5,85 dengan reliabilitas sebesar 0,65 maka dapat dinyatakan bahwa soal
Tabel 4.10
Reliabilitas Soal
Varian Varian
Jumlah soal Item total Realibilitas Interpretasi
10 1,528 2,1285 0,80 Tinggi
29
c. Daya Pembeda
Dari hasil perhitungan data daya pembeda diuraikan pada tabel berikut :
Tabel 4.11
Rekapitulasi daya pembeda soal
NO soal SA SB IA DP Ket
1 18 12 6 0,6429 Sedang
2 21 14 7 0,7500 Mudah
3 18 12 6 0,6429 Sedang
4 18 12 6 0,6429 Sedang
5 13 9 4 0,4643 Sedang
6 20 13 7 0,7143 Mudah
7 19 12 7 0,6786 Sedang
8 18 12 6 0,6429 Sedang
9 18 12 6 0,6429 Sedang
10 18 11 7 0,6429 Sedang
d. Tingkat kesukaran
Dari hasil perhitungan soal didapat tingkat kesukaran soal pada tabel berikut :
Tabel 4.12
Rekapitulasi perhitungan tingkat kesukaran soal
NO soal SA SB IA IB TK Keterangan
1 18 12 6 18 0,6429 Sedang
2 21 14 7 21 0,7500 Mudah
3 18 12 6 18 0,6429 Sedang
4 18 12 6 18 0,6429 Sedang
5 13 9 4 13 0,4643 Sedang
6 20 13 7 20 0,7143 Mudah
7 19 12 7 19 0,6786 Sedang
8 18 12 6 18 0,6429 Sedang
9 18 12 6 18 0,6429 Sedang
10 18 11 7 18 0,6429 Sedang
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa, terdapat beberapa soal dengan
tingkat kesukaran yang berbeda dimana terdapat 1 soal terlalu mudah 2 soal
30
mudah, 4 soal sedang, 2 soal sukar dan 1 soal sangat sukar. (Data perhitungan
terlampir)
Setelah diketahui validitas soal, daya pembeda dan tingkat kesukaran soal
yang diujicobakan di kelas IV SDN Mekarjaya 2 dan soal dinyatakan tepat untuk
diberikan kepada kelas IV.A dan VB SDN Mekarjaya 2 untuk dijadikan pre test
dimana hal tersebut dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal antara kelas
IV.A dan kelas IV.B maka dilanjutkan dengan pengujian normalitas, homogenitas
rata- rata yang lebih tinggi dibanding kelas B dimana, rata- rata kelas A
sebesar 67,2 sedangkan rata-rata kelas IV.B sebesar 79,8. Dari hasil
perhitungan rata- rata pre test tersebut, maka dapat diketahui kelas IV.A
Tabel 4.12
Nilai Rata-rata Simpangan Baku Pretest
Jumlah Simpangan
Kelas Rata-rata
Siswa Baku
Eksperimen 21 67,2 16,74
Kontrol 21 79,8 17,41
eksperimen dan kelas kontrol hampir relatif sama. Hal ini bisa dilihat dari
nilai rata-rata hasil pretest yang tidak jauh berbeda antara kelas
b) Uji Normalitas
berikut :
Tabel 4.13
Rekapitulasi Uji Normalitas Pretest
Chi Hitung Chi Kuadrat Tabel
Kelas Kesimpulan
2 2
(X hitung ¿ (X tabel )
pada taraf signifikan 5% adalah sebesar (7,81) . Dan seperti terlihat pada
kontrol diperoleh nilai X 2hitung (4,360) < X 2tabel (7,81), maka sebaran data
pada lampiran).
Tabel 4.14
Uji Homogenitas
Kelas Simp. Baku Varians Fhitung Ftabel
Dengan Fhitng = 10,92 dan Ftabel hasil perhitungan alpha 0,05 yang dicari
dengan interpolasi Ftabel = 1,95 , berarti Fhitung < Ftabel, maka dapat disimpulkan
lampiran).
bahwa data hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi
dsg=
√( 24−1 ) 16,74+ ( 21−1 ) 14,71
24+21−2
=√
385,02+294,2
43
= √ 9,52
= 3,08
b) Nilai thitung
5,66−5,25
t=
9,08
√ 24 +21
24 (24)
= 1,70
3. derajat kebebasan
db= 24+21-2
= 43
4. Nilai ttabel
=(0,05)(43)
= 2,15
Tabel 4.15
Uji Kesamaan Dua Rata-rata
Kelas N N(n1+n2) thitung ttabel Kesimpulan
Dari hasil perhitungan diperoleh thitung sebesar 1,70 dan ttabel sebesar
2,15 dengan db = 43 , α = 0,05 sebesar 43 . Dan diuji dengan uji satu pihak,
bahwa kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol sama.
Analisis data hasil pos test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
Tabel 4.16
Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku
Kelas Jumlah Siswa Rata-rata Simpangan baku
lebih besar daripada kelas kontrol. Hal ini menunjukan bahwa setelah
c) Uji normalitas
Tabel 4.17
Uji Normalitas
Kelas Kesimpulan
6,68, hal ini menunjukan bahwa data hasil postest kelas eksperimen
lampiran.
1. Uji homogenitas
36
Tabel 4.18
Uji Homogenitas
Kelas Simp. Baku Varians Fhitung Ftabel
Dengan Fhitng = 0,89 dan Ftabel hasil perhitungan alpha 0,05 yang dicari dengan
interpolasi Ftabel = 1,95 berarti Fhitung < Ftabel, maka dapat disimpulkan bahwa kedua
Karena kedua varians homogen, maka selanjutnya dilakukan uji kesamaan dua
rata-rata.
=√
308+ 282
43
= √ 13,69
= 3,70
2. Nilai thitung
6,95−6,23
√
t= 3,70 24+ 21
24(24)
= 1,86
3. derajat kebebasan
37
db= 24+21-2
= 43
4. Nilai ttabel
=(0,05)(45)
= 2,15
Tabel 4.19
Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
Kelas N N(n1+n2) thitung ttabel Kesimpulan
Dari hasil perhitungan diperoleh thitung sebesar dan ttabel yang diuji dengan uji
satu pihak dengan db = 25, α = 0,05 sebesar , maka t hitung berada di luar daerah
dengan menggunakan model pembelajaran kolaboratif lebih baik dari pada yang
lampiran.
pelajaran IPA
pembelajaran Inkuiri berjalan dengan lancar, peserta didik antusias dalam proses
the learning that takes place when the student is not presented with subject matter
in the final form, but rather is required to organize it him self” (Lefancois dalam
Emetembun, 1986). Ide dasar Bruner ialah pendapat dari Piaget yang menyatakan
perlu lingkungan memfasilitasi rasa ingin tahu peserta didik pada tahap
belum dikenal atau pengertian yang mirip dengan yang sudah diketahui.
Lingkungan seperti ini bertujuan agar peserta didik dalam proses belajar dapat
berjalan dengan baik dan lebih kreatif. Untuk memfasilitasi proses belajar yang
baik dan kreatif harus berdasarkan pada manipulasi bahan pelajaran sesuai dengan
senang, tidak merasa bosan, lebih mudah terangsang dalam memahami materi
pelajaran dan mereka merasa terhibur. Peserta didik yang pada awal mendapat
siswa menjadi lebih aktif dan mau berpikir dalam proses kegiatan belajar
mengajar. Hal ini dibuktikan dengan nilai hasil observasi siswa yang dilakukan
Pada dasarnya siswa Sekolah Dasar (SD) usia berkisar antara 6 atau 7
tahun, sampai 12 atau 13 tahun. Menurut Piaget, mereka berada pada fase
operasional konkret. Kemampuan yang tampak pada fase ini adalah kemampuan
masih terikat dengan objek yang bersifat konkret. Dari usia perkembangan
kognitif bahkan psikomotorik siswa SD masih terikat dengan objek konkret yang
mampu memberikan ide dan gagasan. Oleh karena itu guru harus mampu untuk
menyenangkan agar siswa tidak merasa bosan dan menuntut siswa untuk berperan
kelas kontrol yang dapat dilihat dari perolehan rata-rata skor hasil postest yaitu
kelas eksperimen sebesar 87,6 sedangkan kelas kontrol hanya mencapai 67,6
Setelah diadakan uji t dengan uji satu pihak pada taraf 5% didapat nilai thitung =
1,85 , dan ttabel = 2,15 dinyatakan bahwa kreativitas siswa dengan menggunakan
model Inkuiri lebih baik daripada yang menggunakan pembelajaran klasikal. Jadi
1. Kesimpulan
pembelajaran Inkuiri berjalan dengan lancar, peserta didik antusias dalam proses
eksperimen berada pada tingkat baik. Hal ini dibuktikan dengan nilai
dibuktikan dengan nilai rata- rata pre test kelas eksperimen sebesar 65,7 dan
dibuktikan dari hasil perhitungan pre test dengan thitung sebesar 0,07 dan ttabel
siswa berada pada penerimaan H 0 dimana tidak ada perbedaan yang signifikan
42
antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Sedangkan hasil dari perhitungan
post test didapat thitung sebesar 1,87 dan ttabel sebesar 2,15 dengan db = 43 , α =
2. Saran
dalam berpikir dan berinteraksi satu sama lain, melatih kemampuan siswa
melatih kepercayaan diri dalam kegiatan belajar sehingga guru dapat lebih
belajar mengajar.
b. Bagi siswa, senantiasa melatih dirinya agar selalu percaya diri, memiliki rasa
toleransi dan kerjasama yang baik serta terus berlatih agar dapat berkembang
penelitian lebih lanjut berkenaan dengan aspek kreativitas pada mata pelajaran
IPA.
43
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Adang Heriawan – Darmajari – Arip Senjaya. 2012. Metodologi Pembelajaran
(Kajian Teoretis Praktis), Banten ; LP3G (Lembaga Pembinaan dan
Pengembangan Profesi Guru)
Hurlock, E. 2011. Psikologi perkembangan. Alih bahasa: dr. Med. Metasari T. & Dra.
Muslichah Z. Jakarta: Erlangga
Satiadarma, M.P. dan Waruwu, F.E. 2013. Mendidik Kecerdasan. Jakarta: Pustaka
Populer Obor
Sulistyorini, Sri. 2014. Model Pembelajaran IPA Sekolah Dasar Dan Penerapannya
dalam KTSP. Yogyakarta : Tiara Wacana
Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati. 2010. Strategi Pengembangan Kreativitas Pada
Anak Usia Taman Kanak-kanak. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
45