Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MENGGUNAKAN MEDIA

TERHADAP HASIL BELAJAR TEMA 7 SUBTEMA 1


PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI 02 GUNUNG SARI

Nur Ardiansyah
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung

Pendahuluan Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,


Pendidikan mempunyai peranan penting berilmu, cakap kreatif dan menjadi warga
dalam kehidupan manusia. Melalui negara yang demokratis serta bertanggung
pendidikan, seseorang dapat meningkatkan jawab.
kesejahteraan hidupnya. Selanjutnya Sehubungan dengan fungsi dan tujuan
konsep pendidikan menurut UU No. 20 pendidikan nasional, kurikulum 2013
Tahun 2003 Bab I Pasal 1 bahwa: merupakan kebijakan yang selaras dengan
Pendidikan adalah usaha sadar dan fungsi dan tujuan pendidikan nasional
terencana untuk mewujudkan suasana dalam menghadapi tantangan dan tuntutan
belajar dan proses pembelajaran agar Indonesia masa depan. Menurut Said
peserta didik secara aktif mengembangkan (2019: 116) pengembangan kurikulum
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan 2013 akan menghasilkan insan Indonesia
spiritual keagamaan, pengendalian diri, yang produktif, kreatif, inovatif, afektif;
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, melalui penguatan sikap, keterampilan,
serta keterampilan yang diperlukan dan pengetahuan yang terintegrasi. Proses
dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. belajar untuk mendapatkan pengetahuan,
Pendidikan dapat mencetak generasi yang sikap, dan keterampilan bisa dilakukan
cerdas, terampil, berwawasan dan dengan pendekatan saintifik serta model
berkualitas, dalam hal ini diharapkan pembelajaran yang lain yang dianggap
menjadi generasi penerus bangsa yang tepat oleh pendidik sehingga kegiatan
dapat membawa perubahan bangsa menuju tidak membosankan.
kearah yang lebih baik. Sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional yang Mahmud (2019: 13) mengungkapkan
dituangkan dalam Undang-undang Nomor bahwa peserta didik harus aktif menyusun,
20 Tahun 2003 Bab II Dasar, Fungsi, Dan mengorganisasi, dan melakukan kegiatan
Tujuan Pasal 3 Ayat 1 Tentang Sistem aktif berpikir, aktif menyusun konsep serta
Pendidikan Nasional, yaitu: memberi makna tentang hal-hal yang
Pendidikan nasional berfungsi sedang dipelajari. Menurut teori
mengembangkan kemampuan dan kontruktivisme, peserta didik harus dapat
membentuk watak serta peradaban bangsa belajar secara individu maupun secara
yang bermartabat dalam rangka kelompok dimana peserta didik dapat
mencerdaskan kehidupan bangsa, bekerja sama sehingga membangun
bertujuan untuk mengembangkan potensi kemauan, pemahaman, dan
peserta didik agar menjadi manusia yang pengetahuannya.
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Pendidik dapat memberikan kemudahan Malawi (2019: 1) mengungkapkan bahwa
kepada peserta didik yaitu dengan pada pembelajaran terpadu peserta didik
memberikan kesempatan bagi peserta didik diharapkan memiliki kemampuan untuk
untuk menemukan atau menerapkan ide mengidentifikasi, mengumpulkan, menilai,
maupun gagasan mereka sendiri. Peran dan menggunakan informasi yang ada di
pendidik lebih bersifat sebagai fasilitator sekitarnya secara bermakna. Namun pada
dalam proses membangun pengetahuan kenyataannya di lapangan, pembelajaran
peserta didik. Pembelajaran yang berpusat yang dilakukan oleh pendidik di kelas
pada peserta didik mempunyai peranan belum mencerminkan pembelajaran yang
penting dalam meningkatkan hasil belajar bermakna. Hal ini ditunjukkan dari
peserta didik. pembelajaran yang kurang variatif, karena
Slameto (dalam Yudha, 2018: 37) kecenderungan proses pembelajaran
menyatakan bahwa faktor yang menggunakan model pembelajaran lama
mempengaruhi hasil belajar dapat yaitu pendidik sebagai pusat pembelajaran
digolongkan menjadi dua yakni intern (teacher center). Hal tersebut
(jasmaniah, psikologis, dan kelelahan) dan menyebabkan kegiatan pembelajaran
ekstern (keluarga, sekolah, masyarakat). kurang bermakna dan peserta didik akan
Sekolah adalah satu faktor yang cenderung lebih pasif. Pendidik kurang
mempunyai peranan penting dalam proses dalam menggunakan media yang tepat
belajar dan hasil belajar peserta didik. dalam proses pembelajaran. Pendidik juga
Proses pembelajaran dan hasil belajar langka melakukan kegiatan yang
peserta didik perlu dikaji mulai dari memungkinkan peserta didik melakukan
sekolah dasar. Sekolah dasar sebagai salah kegiatan penemuan seperti praktikum dan
satu lembaga pendidikan dasar yang melakukan pembelajaran berdasarkan
memiliki fungsi fundamental dalam pengalaman kehidupan sehari-hari.
menyiapkan sumber daya manusia (SDM).
Hasil observasi dan wawancara di kelas V
Berkaitan dalam menyiapkan sumber daya SD Negeri 02 Gunung Sari hari rabu
manusia yang berkualitas, maka kualitas tanggal 13 Januari 2021, diperoleh
pendidikan perlu ditingkatkan. Salah beberapa informasi yang menunjukkan
satunya menggunakan pembelajaran terdapat kelemahan-kelemahan
tematik. Menurut Malawi (2017: 1) pembelajaran di kelas. Peserta didik tidak
pembelajaran tematik merupakan salah berperan aktif dalam mengkontruksikan
satu model pembelajaran terpadu yang pengetahuannya saat proses pembelajaran
menggunakan tema untuk mengaitkan berlangsung, peserta didik kurang dalam
beberapa mata pelajaran sehingga dapat mendapatkan kesempatan untuk
memberikan pengalaman bermakna bagi mengimplementasikan penemuan konsep-
peserta didik. Pembelajaran terpadu lebih konsep yang diperoleh sehingga
menekankan pada penerapan konsep pengetahuan yang didapatkan peserta didik
belajar sambil melakukan. Pendidik perlu menjadi kurang bermakna. Pendidik juga
mengemas atau merancang pengalaman kurang dalam pemilihan media yang tepat
belajar peserta didik sehingga menjadikan dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga
pembelajaran lebih efektif. hasil belajar dari beberapa peserta didik
kurang memenuhi kriteria ketuntasan orang peserta didik. Secara keseluruhan,
minimal. rata-rata hasil belajar tematik dapat
Berikut ini data hasil belajar tematik pada dibuktikan dari data ketuntasan peserta
salah satu kelas yang terdapat di Kelas V didik di semua kelas V SD Negeri 02
SD Negeri 02 Gunung Sari: Gunung Sari.
Tabel 1. Data hasil belajar tematik kelas Salah satu model pembelajaran yang
VB direkomendasikan untuk pembelajaran
tematik adalah model pembelajaran
N
NAMA PESERTA DIDIK
NILAI inkuiri. Pada hal ini, model pembelajaran
O UAS inkuiri merupakan salah satu model
1 Bagus Dwi Setiawan 63 pembelajaran yang sesuai dengan
2 M. Fahri Ramadan 56 karakteristik pola pembelajaran kurikulum
3 M. Nazulvikar Anggara 57 2013, karena model ini lebih menekankan
4 M. Syihab Yahya Saputra 72 pada proses pembelajaran penemuan
5 M. Umar Yusron 62 sebuah konsep sehingga muncul sikap
6 Mamlu'ul Khoiriah 67
ilmiah pada peserta didik. Prastowo (2019:
7 M.Rifan Andriansah 68
3) menyatakan bahwa pembelajaran
8 Nanda Indriani Novita Dewi 65
tematik menawarkan model-model
9 Niki Arya Pratama 62
pembelajaran yang menjadikan aktivitas
10 Putri Adelia Maharani 66
pembelajaran itu relevan dan penuh makna
11 Rahma Septiani 58
bagi peserta didik, baik aktivitas formal
12 Resti Angraini 75
maupun informal, meliputi pembelajaran
13 Riko Eriyanto 59
inkuiri secara aktif sampai dengan
14 Rizki Luthfi Ramadani 56
penyerapan pengetahuan dan fakta secara
15 Safa Nadifah 69
pasif, dengan memberdayakan
16 Tegar Adi Saputra 63
pengetahuan dan pengalaman peserta didik
17 Veri Okta Saputra 61
untuk membantunya mengerti dan
18 Zahwa Zahrotul Izza 74
memahami dunia kehidupannya.
19 Putri Adelina Ferani 65
Sumber : Dokumen Pendidik Kelas V B
Perdiyanto (2019: 2) mengungkapkan
SD Negeri 2 Gunung Sari
bahwa model pembelajaran inkuiri
merupakan suatu rangkaian kegiatan
Berdasarkan dari tabel 1, dipaparkan
pembelajaran yang melibatkan secara
bahwa terdapat nilai peserta didik di kelas
maksimal seluruh kemampuan peserta
V B masih di bawah Kriteria Ketuntasan
didik untuk mencari dan menyelidiki
Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah
secara sistematis, kritis, dan logis. Model
dan pendidik yaitu 70, maka dapat dilihat
pembelajaran inkuiri merupakan model
dari tabel hasil belajar di atas, peserta didik
pembelajaran dimana pendidik
yang belum tuntas pada pembelajaran
menyampaikan permasalahan atau
tematik di kelas V B terdapat 16 orang
pertanyaan dan prosedur penyelidikan,
peserta didik dan yang tuntas ada 3 orang
sedangkan peserta didik menentukan
peserta didik. Persentase di kelas V B yang
proses dan menyimpulkan hasil
belum tuntas 84% dari 19 orang peserta
penyelidikan. Model pembelajaran inkuiri
didik dan yang sudah tuntas 16% dari 19
dalam pelaksanaannya akan berjalan
dengan baik dan efektif apabila diimbangi Berdasarkan latar belakang masalah
dengan alat bantu media pembelajaran. tersebut, untuk mengetahui seberapa
Penggunaan media dalam pembelajaran pengaruhnya mengenai model
akan berdampak positif terhadap minat dan pembelajaran inkuiri dengan media
hasil belajar peserta didik. audiovisual terhadap hasil belajar, maka
peneliti melakukan penelitian eksperimen
Menurut Ibda (2019: 3) media adalah alat dengan judul “Pengaruh Model
bantu apa saja yang dapat dijadikan Pembelajaran Inkuiri Menggunakan Media
sebagai penyalur pesan guna merangsang terhadap Hasil Belajar Tema 7 Subtema 1
pikiran, perasaan, dan kemauan peserta Peserta Didik Kelas V SD Negeri 02
didik untuk belajar. Pada penelitian ini, Gunung Sari”.
media yang digunakan yaitu media audio
visual. Sumiharsono (2017: 29) Metode Penelitian
mengungkapkan bahwa media ini dapat Jenis penelitian yang digunakan adalah
menampilkan unsur gambar (visual) dan penelitian kuantitatif dengan pendekatan
suara (audio) secara bersamaan pada saat eksperimen. Sani (2018: 25) menyatakan
mengkomunikasikan pesan atau informasi. bahwa penelitian eksperimen adalah suatu
Melalui media audio visual berupa video penelitian yang mencari pengaruh antara
pembelajaran, peserta didik akan lebih variabel satu dengan variabel lainnya
mudah memahami materi, bersemangat dengan kondisi yang sudah ditentukan oleh
dan aktif pada proses pembelajaran peneliti. Sheskin (dalam Ismail, 2018: 50)
berlangsung. Menurut Simarmata (2020: mengatakan penelitian eksperimen
81) video sebagai media pembelajaran merupakan rencana khusus yang
memiliki kontribusi yang positif terhadap digunakan untuk menyelidiki masalah
hasil belajar peserta didik, kegiatan yang penelitian.
menggunakan video dapat memberikan
suasana yang menyenangkan dan tidak Peneliti menggunakan jenis metode
membosankan sehingga perhatian peserta eksperimen semu (quasi experiment
didik terfokus pada video yang berisi design). Menurut Ismail (2018: 52)
informasi tentang materi pembelajaran. menyatakan bahwa yang menjadi
karakteristik eksperimen semu (quasi
Masalah-masalah yang menyebabkan experiment design) adalah adanya kelas
rendahnya minat belajar, kemampuan kontrol namun sampel tidak diambil secara
berpikir kritis rendah, sehingga hasil random. Desain eksperimen ini
belajar rendah adalah kurang tepatnya mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak
pendidik dalam memilih model dapat berfungsi sepenuhnya untuk
pembelajaran serta penggunaan media mengontrol variabel-variabel luar yang
pembelajaran. Bagi peserta didik, apabila mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
pembelajaran di kelas kurang menarik Quasi experimental design terdiri dari dua
maka akan membosankan. Hal tersebut bentuk yaitu time series design dan non-
mengakibatkan peserta didik kurang equivalent control group design.
memahami materi pelajaran dan nantinya Desain non-equivalen control group design
akan berpengaruh pada hasil belajar menggunakan 2 kelompok, yaitu
peserta didik. kelompok kelas eksperimen dan kelompok
kelas kontrol. Kelas eksperimen pada A
penelitian ini adalah kelas yang diberikan B
perlakuan berupa penerapan model
1
pembelajaran inkuiri menggunakan media
audio visual, sedangkan kelas kontrol
adalah kelas yang menggunakan model 2
pembelajaran yang biasa digunakan oleh
pendidik atau kelas yang tidak mendapat 4
perlakuan. Desain penelitian non-
equivalen control group design menurut 3
Ismail (2018: 59) dapat digambarkan
sebagai berikut: 5
subject Pretest treatment Posttest

Kelas X 6
O1 O2
eksperimen
8
Kelas O3 - O4
kontrol 7
Gambar 5. Desain Ekperimen
Gambar 6. Skema Pembagian
Keterangan:
Kelompok dengan Cara Ordinal Pairing
O1 = Nilai pretest kelompok diberi
perlakuan pada kelompok Keterangan:
Eksperimen A = Kelompok
eksperimen
X = Perlakuan penggunaan media
B = Kelompok control
audio visual
1, 2, 3, dst = rangking (hasil tes
O2 = Nilai posttest kelompok awal)
eksperimen OP = Ordinal Pairing
O3 = Nilai prestest kelompok kontrol Sumber: Pranyoto (2020)
O4 = Nilai posttest kelompok kontrol Setting Penelitian
- = Non perlakuan
1. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah peserta
(Herman, 1999) Pembagian kelompok didik kelas V SD Negeri 02 Gunung Sari
eksperimen berpasangan dan kelompok yang berjumlah 38 orang peserta didik.

kontrol perorangan didasarkan pada hasil 2. Tempat Penelitian


rangking pada tes awal. Adapun Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri
pembagian kelompok dalam penelitian ini 02 Gunung Sari yang beralamat di Desa
Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sugih,
dengan cara ordinal pairing sebagai
Kabupaten Lampung Tengah, Lampung.
berikut:
3. Waktu Penelitian 5. Melakukan uji instrumen di SD
Penelitian ini dilaksanakan pada semester Negeri 02 Sidomulyo.
genap tahun pelajaran 2020/2021.
6. Menganalisis data uji coba untuk
Prosedur Penelitian mengetahui instrumen yang valid
Prosedur penelitian merupakan langkah- dan reliabel untuk dijadikan sebagai
langkah kegiatan yang ditempuh dalam soal pretest dan posttest.
melakukan penelitian. Prosedur yang
digunakan dalam penelitian sebagai 7. Menyusun pemetaan Kompetensi
berikut: Dasar (KD), silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP).
a. Tahap Persiapan
b. Tahap Pelaksanaan
1. Peneliti melakukan penelitian
pendahuluan di SD Negeri 02 1. Memberikan pretest untuk
Gunung Sari, peneliti bertemu mengetahui kemampuan awal
dengan kepala sekolah, pendidik, peserta didik sekaligus memilih dua
dan tenaga kependidikan. Penelitian kelompok subjek untuk dijadikan
pendahuluan ini berupa observasi kelas eksperimen dan kontrol
dan studi dokumentasi. Hal yang melalui tes awal atau pretest dengan
diobservasi meliputi keadaan materi uji tema 7 subtema 1 semester
sekolah, jumlah kelas, jumlah genap kelas V SD Negeri 02 Gunung
peserta didik yang akan dijadikan Sari
subjek penelitian, serta cara
mengajar pendidik. 2. Memberikan perlakuan yang
berbeda antara kelompok eksperimen
2. Peneliti melakukan observasi dan kelompok kontrol. Kelompok
bersama 2 orang pendidik, yaitu ibu eksperimen diberikan perlakuan
Reni Indasari, S.Pd. selaku pendidik menggunakan model pembelajaran
kelas V A dan ibu Sri Roliyeti, S.Pd. inkuiri dengan media audio visual,
selaku pendidik kelas V B mengenai sedangkan kelas kontrol tidak
kegiatan pembelajaran yang diberikan perlakuan.
dilakukan pendidik di kelas.
3. Memberikan posttest pada
3. Peneliti menemukan permasalahan kelompok eksperimen dan kelompok
pada kegiatan pembelajaran yang kontrol dengan tujuan untuk
kemudian dijadikan objek penelitian mengetahui perbedaan hasil belajar
oleh peneliti. peserta didik.

4. Menyusun kisi-kisi dan instrumen c. Tahap Penyelesaian


pengumpulan data yang berupa tes
dalam bentuk pilihan jamak. 1. Menganalisis data hasil tes dengan
menghitung perbedaan hasil pretest
dan posttest untuk kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Sehingga dapat negatif, artinya terjadi kecenderungan
diketahui pengaruh model inkuiri kenaikan nilai sesudah diberikan
dengan media audio visual terhadap perlakuan pada kelompok eksperimen
hasil belajar tema 7 subtema 1 menggunakan model pembelajaran
peserta didik kelas V di SD Negeri inkuiri.
02 Gunung Sari. 4. Uji T pretest dan posttest kelompok
kontrol memiliki analisis dengan nilai
2. Intepretasi hasil perhitungan data. dk= (19-1) = 18 dengan taraf
signifikansi 5%, maka didapat =
2,101. Hasil perhitungan nilai = -8,09,
Kesimpulan
sehingga = -8,09 < = 2,101. Hasil
Berdasarkan hasil analisis data penelitian
bernilai kurang dari berarti tidak
dan pembahasan dalam penelitian ini,
terdapat perbedaan yang signifikan
maka dapat disimpulkan bahwa:
antara hasil belajar peserta didik pada
kelompok kontrol sebelum dan sesudah
1. Pengujian hipotesis menggunakan
kegiatan pembelajaran, karena
analisis regresi sederhana, terdapat
kelompok kontrol tidak berikan
pengaruh yang signifikan pada
perlakuan.
penerapan model pembelajaran inkuiri
5. Maka peneliti menyimpulkan
menggunakan media audio visual
bahwa terdapat perbedaan dan
terhadap hasil belajar Tema 7 Subtema
pengaruh yang signifikan pada
1 peserta didik kelas V SD Negeri 02
penerapan model pembelajaran inkuiri
Gunung Sari dengan memperoleh =
menggunakan media audio visual
4,71 > = 4,45.
terhadap hasil belajar Tema 7 Subtema
2. Uji T perbandingan nilai posttest
1 peserta didik kelas V SD Negeri 02
antara kelompok eksperimen dan
Gunung Sari.
kelompok kontrol memiliki analisis
nilai dk= (19 + 19 - 2) = 36 dengan
taraf signifikansi 5%, maka didapat =
Daftar Pustaka
2,021. Sehingga = 3,551 > = 2,021
yang artinya Ha diterima yaitu
Ahyani, Fahmi., & Suwartini, Iis. 2020.
“Terdapat perbedaan yang signifikan
Penggunaan Media Audio Visual
pada penerapan model pembelajaran
Pada Pembelajaran Teks
inkuiri menggunakan media audio
Eksplorasi Kelas VIII SMPN 1
visual terhadap hasil belajar Tema 7
Sewon. Jurnal Sekolah PGSD.
Subtema 1 peserta didik kelas V SD
Vol. 4, hal. 63-69.
Negeri 02 Gunung Sari”.
3. Uji T pretest dan posttest kelompok
Alfianika, Ninit. 2018. Metode Penelitian
eksperimen memiliki analisis dengan
Pengajaran Bahasa Indonesia.
nilai dk= (19-1) = 18, taraf signifikansi
Deepublish, Yogyakarta.
5% maka didapat ttabel = 2,101. Hasil
perhitungan nilai = -10,887, sehingga
Aqib, dkk. 2010. Penelitian Tindakan
= -10,887 < = 2,101. Hal tersebut
Kelas untuk SD, SLB, TK. Yrama
alternatif diterima karena hasil bernilai
Widya, Bandung.
Fernando Pakpahan, Andrew. dkk. 2020.
Arafat Lubis, M., & Azizan, N. Pengembangan Media
Pembelajaran Tematik SD/MI. Pembelajaran. Yayasan Kita
Kencana, Jakarta. Menulis, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Gasong, Dina. 2018. Belajar dan


Penelitian Suatu Pendekatan Pembelajaran. Deepublish,
Praktek. Rineka Cipta, Jakarta. Yogyakarta.

Badaruddin, Achmad. 2015. Peningkatan Hamid, Mustofa Abi. dkk. 2020. Media
Motivasi Belajar Siswa Melalui Pembelajaran. Yayasan Kita
Konseling Klasikal. CV. Abe Menulis, Jakarta.
Kreatifindo, Jakarta.
Haryanti, Nik. 2014. Ilmu Pendidikan
Darmadi. 2017. Pengembangan Model Islam (IPI). Gunung Samudera,
dan Metode Pembelajaran dalam Malang.
Dinamika Belajar. Deepublish,
Yogyakarta. Ibda, Hamidulloh. 2019. Media
Pembelajaran Berbasis Wayang:
Depdiknas. 2003. Undang-undang RI Konsep dan Aplikasi. CV. Pilar
No.20 Tahun 2003 Tentang Nusantara, Semarang.
Sistem Pendidikan Nasional.
Depdiknas, Jakarta. Ibrahim, Muslimin. 2019. Model
Pembelajaran P2OC2R Untuk
Diah RS, Kadek Ayu. dkk. 2018. Pengaruh Mengubah Konsepsi IPA Siswa.
Model Pembelajaran Inkuiri Zifatama Jawara, Sidoarjo.
Terbimbing Berbantuan Media
Konkret Terhadap Kompetensi Ismail, Fajri. 2018. Statistika: Untuk
Pengetahuan IPA. Jurnal Mimbar Penelitian Pendidikan dan Ilmu
Ilmu. Vol. 23, No. 2, hal. 104- Sosial. Kencana, Jakarta.
112.
Ismail, Ilyas. 2020. Teknologi
Duli, Nikolaus. 2019. Metodologi Pembelajaran Sebagai Media
Penelitian Kuantitatif: Beberapa Pembelajaran. Cendekia
Konsep Dasar untuk Penulis Publisher, Makassar.
Skripsi dan Analisis Data dengan
SPSS. Deepublish, Yogyakarta. Jalinus, N., & Ambiyar. 2016. Media dan
Sumber Pembelajaran. Kencana,
Duludu, Ummyssalam A.T.A. 2017. Buku Jakarta.
Ajar Kurikulum Bahan dan Media
Pembelajaran PLS. Deepublish, Juniati, Ni Wayan., & Widiana, I Wayan.
Yogyakarta. 2017. Penerapan Model
Pembelajaran Inkuiri Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar IPA.
Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar. Malawi, Ibadullah. dkk. 2019. Teori dan
Vol. 1, No. 1, hal. 20-29. Aplikasi Pembelajaran Terpadu.
CV. Ae Media Grafika, Magetan.
Kasmadi., & Surniah, Nia Siti. 2014.
Panduan Modern Penelitian Mamik. 2015. Metodologi Kualitatif.
Kuantitatif. Alfabeta, Bandung. Zifatama Publisher, Sidoarjo.

Krissandi, S., Damai, A. dkk. 2017. Mashfufah, Aynin. dkk. 2020. Model
Pembelajaran Bahasa Indonesia Pembelajaran Inquiry Laboratory
untuk SD: Pendekatan dan Berbasis Etno-Sosioekologi untuk
Teknis. Media Maxima, Jakarta. Memberdayakan Literasi
Lingkungan pada Mahasiswa.
Kristanto, Vigih Hery. 2018. Metodologi Lakeisha, Klaten.
Penelitian Pedoman Penulisan
Karya Tulis Ilmiah (KTI). Mirdanda, Arsyi. 2019. Mengelola
Deepublish, Yogyakarta. Aktivitas Pembelajaran di
Sekolah Dasar. Yudha English
Kustandi, C., & Darmawan, D. 2020. Gallery, Kalimantan Barat.
Pengembangan Media
Pembelajaran: Konsep dan Muliani, Ni Kt. Dewi., & Wibawa, I Md.
Aplikasi Pengembangan Media Citra. Pengaruh Model
Pembelajaran Bagi Pendidik di Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Sekolah dan Masyarakat. Berbantuan Video Terhadap Hasil
Kencana, Jakarta. Belajar IPA. Jurnal Ilmiah
Sekolah Dasar. Vol. 3, No. 1, hal.
Kusumawati, N., & Sri Maruti, E. 2019. 107-114.
Startegi Belajar Mengajar di
Sekolah Dasar. CV. Ae Media Muncarno. 2017. Cara Mudah Belajar
Grafika, Magetan. Statistik Pendidikan. Hamim
Group, Lampung.
Lefudin. 2017. Belajar dan Pembelajaran.
Deepublish, Yogyakarta. Nahak, Roswita L., & Bulu, Vera R. 2020.
Efektivitas Model Pembelajaran
Mahmud, Saifuddin dan Muhammad Inkuiri Terbimbing Berbantu
Idham. 2019. Teori Belajar Lembar Kerja Peserta Didik
Bahasa. Syiah Kuala University Berbasis Saintifik Terhadap Hasil
Press, Banda Aceh. Belajar Peserta Didik. Jurnal
Kependidikan. Vol. 6, No. 2, hal.
Malawi, Ibadullah., & Kadarwati, Ani. 230-237.
2017. Pembelajaran Tematik:
Konsep dan Aplikasi. CV. Ae Nurdin, I., & Hartati, S. 2019. Metodologi
Media Grafika, Magetan. Penelitian Sosial. Media Sahabat
Cendekia, Surabaya.
Perdiyanto, Helmi. 2019. Efektivitas Rahayu, Kantining. 2018. Meningkatkan
Model Pembelajaran Inkuiri Aktivitas dan Hasil Belajar IPA
Terhadap Keterampilan Berpikir Materi Ekosistem Melalui Model
Kritis Peserta Didik Kelas IV Pembelajaran Guided Inquiry
Pada IPA Materi Energi Alternatif Bagi Siswa Kelas VII B Semester
di SDN Ngastemi 1. Jurnal II SMP Ta’mirul Islam Surakarta
Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Tahun Pelajaran 2016/2017.
Vol. 6, No. 13, 2468-2477. Jurnal Pendidikan Empirisme:
Sang Surya Media.
Pradana, Ryzal. Dkk. 2020. Model
Pembelajaran ISC (Inquiry Rahmat. 2019. Model Pembelajaran
Social Complexity): Untuk Pendidikan Agama Islam Konteks
Memberdayakan Critical And Kurikulum 2013. Bening Pustaka,
Creative Thinking (CCT) Skills. Yogyakarta.
Lakeisha, Klaten.
Rodiyana, Roni. 2015. Pengaruh
Pranyoto, Handoyo. 2020. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran
Model Latihan Menggunakan Inkuiri Terhadap Kemampuan
Media Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Peserta
Tendangan Jarak Jauh Peserta didik SD. Jurnal Cakrawala
Didik Ekstrakurikuler SMP Pendas. Vol. 1, No. 1. Hal 23-43.
Negeri 36 Bandar Lampung.
Universitas Lampung, Bandar Rukajat, Ajat. 2018. Teknik Evaluasi
Lampung. Pembelajaran. Deepublish,
Yogyakarta.
Prastowo, Andi. 2019. Analisis
Pembelajaran Tematik Terpadu. Rusman. 2017. Belajar dan
Kencana, Jakarta. Pembelajaran: Berorientasi
Standar Proses Pendidikan.
Purwanto, Ngalim. 2009. Prinsip-Prinsip Kencana, Jakarta.
dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Said, Khaeruddin. 2019. Pengembangan
Remaja Rosdakarya, Bandung. Profesi Guru pada Kurikulum
2013. PT. Indragiri Dot Com,
Putranta, Himawan. 2018. Model Riau.
Pembelajaran Kelompok Sistem
Perilaku: Behavior System Group Sani K., Fathnur. 2018. Metodologi
Learning Model. Universitas Penelitian Farmasi Komunitas
Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. dan Eksperimental. Deepublish,
Yogyakarta.
Rangkuti, Anna Ameini. 2017. Statistika
Inferensial untuk Psikologi dan Satrianawati. 2018. Media dan Sumber
Pendidikan. Kencana, Jakarta. Belajar. Deepublish, Yogyakarta.
Simanihuruk, Lidia. dkk. 2019. E- Susanto, Ahmad. 2014. Pengembangan
Learning: Implementasi, Strategi, Pembelajaran IPS di Sekolah
dan Inovasinya. Yayasan Kita Dasar. Kencana, Jakarta.
Menulis, Jakarta.
Sutiah. 2016. Budaya Belajar dan Inovasi
Simarmata, Janner. dkk. 2020. Elemen- Pembelajaran PAI. Nizamina
Elemen Multimedia untuk Learning Center, Sidoarjo.
Pembelajaran. Yayasan Kita Syahputra, Edy. 2020. Snowball Throwing
Menulis, Jakarta. Tingkatkan Minat dan Hasil
Belajar. Haura Publishing,
Siyoto, S., Sodik, A. 2015. Dasar Sukabumi.
Metodologi Penelitian. Literasi
Media Publishing, Yogyakarta. Tohardi, Ahmad. 2019. Pengantar
Metodologi Penelitian + Plus.
Sriyanti, Ika. 2019. Evaluasi TanjungPura University Press,
Pembelajaran Matematika. Uwais Tanjung Pura.
Inspirasi Indonesia, Ponorogo.
Wedyawati, N., & Lisa, Y. 2019.
Suardi, Moh. 2018. Belajar dan Pembelajaran IPA di Sekolah
Pembelajaran. Deepublish, Dasar. Deepublish, Yogyakarta.
Yogyakarta.
Wijoyo, Hadion. dkk. 2021. Dosen
Sudirman, I Nyoman. 2021. Modul Inovatif Era New Normal. Insan
Karakteristik dan Kompetensi Cendekia Mandiri, Solok.
Anak Usia Dini. CV. Nilacakra,
Bali. Yaumi, Muhammad. 2017. Prinsip-
Prinsip Desain Pembelajaran:
Sumiharsono, R., & Hasanah, H. 2017. Disesuaikan Dengan Kurikulum
Media Pembelajaran. CV. 2013. Kencana, Jakarta.
Pustaka Abadi, Jember.
Yaumi, Muhammad. 2018. Media dan
Suryadi, Ahmad. 2020. Evaluasi Teknologi Pembelajaran.
Pembelajaran Jilid II. CV. Jejak, Kencana, Jakarta.
Sukabumi.
Yudha, Rahmat Putra. 2018. Motivasi
Suryadi, Ahmad. 2020. Teknologi dan Berprestasi dan Displin Peserta
Media Pembelajaran: Jilid 2. CV. Didik. Yudha English Gallery,
Jejak, Sukabumi. Pontianak.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Yusuf, Muri. 2015. Asesmen dan Evaluasi
Pembelajaran di Sekolah. Pendidikan: Pilar Penyedia
Kencana, Jakarta. Informasi dan Kegiatan
Pengendalian Mutu Pendidikan.
Kencana, Jakarta.
Yuwono, Sugeng Lukito. 2020. Asyiknya
Mengajarkan Sains di Kelasku:
Berbagai Pengalaman Mengajar.
Tata Akbar, Bandung.

Zainiyati, Husniyatus S. 2017.


Pengembangan Media
Pembelajaran Bebrbasis ICT:
Konsep dan Aplikasi pada
Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam. Kencana, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai