Anda di halaman 1dari 78

Internal 

                

KURIKULUM MERDEKA:
Jalan Baru Mencipta Pendidikan
yang Berpihak pada Peserta Didik

Dr. Sabar Nurohman, M.Pd 1


Internal                  
Dr. Sabar Nurohman, M.Pd
198106212005011001

• Dosen Jurusan Pendidikan IPA FMIPA UNY


• Konsultan dan Fasilitator Nasional Program
PINTAR Tanoto Fondation
• Fasilitator Nasional Program USAID Prioritas
S1 : Pendidikan Fisika UNY • Pengembang Modul INOVASI (Indonesia-
S2 : Pendidikan Sains UNY
S3 : Pendidikan IPA UNS Australia)
• Minat utama: Media Pembelajaran Berbasis ICT
• Youtube: ScienceEduChannel
• WA: 081328599185
Internal                  

INTRODUCTION

Latar Belakang

• Pemahaman tentang kurikulum sangat krusial untuk perencanaan


dan pelaksanaan pembelajaran.
• Didiklah anak-anakmu, sesuai zamannya (Ali bin Abu Thalib r.a)
• Pendidik diharapkan adaptif terhadap perkembangan kebijakan
pemerintah terkait kurikulum.
• Meningkatnya penekanan pada pembelajaran berbasis proyek
untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan kreativitas
peserta didik.

3
Internal                  

INTRODUCTION

Tujuan
Setelah mengikuti sesi ini, peserta dapat:
1. memahami semangat Kurikulum Merdeka
2. mengidentifikasi komponen atau elemen pada Capaian
Pembelajaran (CP),
3. menyusun Alur dan Tujuan Pembelajaran (ATP & TP),
4. mengembangkan Modul Ajar dan relevansinya dengan materi
PINTAR.

4
Internal                  

CONNECTION

1. Komponen atau aspek apa saja yang terkandung dalam


rumusan Kompetensi Dasar (KD) dalam Kurikulum 2013?
2. Bagaimana Bapak/Ibu merumuskan tujuan pembelajaran?
Aspek atau pengetahuan apa saja yang diperhatikan?
3. Apakah Bapak/Ibu sudah familiar dengan istilah Capaian
Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka? Jika sudah, elemen
apa saja yang termuat dalam Capaian Pembelajaran?

5
Internal                  

Konteks Perubahan Kurikulum Merdeka


1. TEORI BELAJAR 4. DESENTRALISASI
• Teori belajar akan SEKOLAH
semakin Humanis • Kondisi setiap sekolah,setiap
daerah berbeda perlu di beri
ruang otonomi

2. ERA INDUSTRY 4.0


• Lanskape pekerjaan 5. KURIKULUM
berubah BERDIFERENSIASI
• Kompetensi yang • Kurikulum harus luwes
dibutuhkan Karakter ABC mewadahi kebutuhan abad 21
dan Soft Skills dan potensi anak
• Kurikulum menguatkan jatidiri
bangsa Indonesia

6. MERDEKA BELAJAR, MERDEKA


3. BELAJAR UNTUK HIDUP SEKOLAH
• Belajar bukan untuk dapat • KTSP
ijazah, tapi belajar untuk
hidup • SDM yg bisa Beradaptasi, Inovasi,
Kolaborasi

9
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 3
Internal                  
Kurikulum Merdeka diberikan sebagai opsi bagi satuan pendidikan untuk
melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. Kebijakan kurikulum
nasional akan dikaji ulang pada 2024 berdasarkan evaluasi selama masa
pemulihan pembelajaran.

Pemulihan
Pandemi Pandemi
Pra pandemi pembelajaran 2024
2020 - 2021 2021 - 2022
2022 - 2024

Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 dan Kurikulum 2013, Kurikulum 2013, Penentuan kebijakan
Kurikulum Darurat Kurikulum Darurat, dan Kurikulum Darurat, kurikulum nasional
(Kur-2013 yang Kurikulum Merdeka di SP dan Kurikulum Merdeka berdasarkan evaluasi
disederhanakan) dan SMK PK sebagai opsi bagi semua terhadap kurikulum pada
satuan pendidikan masa pemulihan
pembelajaran

7
Internal                  
Kurikulum Merdeka mendorong pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa,
serta memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan kompetensi dasar.

Kurikulum Merdeka memiliki beberapa karakteristik utama yang mendukung pemulihan


pembelajaran:

Pengembangan soft skills


dan karakter mendapat porsi
khusus melalui
pembelajaran berbasis
projek.
Fokus pada materi esensial
sehingga ada waktu cukup untuk
pembelajaran yang mendalam bagi
kompetensi dasar seperti literasi dan
numerasi.

Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan


pembelajaran yang sesuai dengan
kemampuan murid (teach at the right level)
dan melakukan penyesuaian dengan konteks
dan muatan lokal.
8
Internal                  
Kerangka Dasar Ditetapkan oleh
pemerintah pusat Tujuan Pendidikan Nasional
Kurikulum ditetapkan
oleh Pemerintah Profil Pelajar Pancasila
Pusat dengan
mengacu pada
Standar Kompetensi Lulusan
Tujuan Pendidikan (untuk PAUD STTPA)
Nasional dan SNP
Standar
Standar Isi Standar Proses Standar Penilaian Lainnya
lainnya

Struktur Capaian Prinsip Pembelajaran dan


Kurikulum Pembelajaran Asesmen

Contoh Perangkat Ajar: Buku Teks Pelajaran, Bahan Ajar, modul ajar mata
pelajaran dan projek profil pelajar Pancasila, contoh kurikulum satuan Pendidikan

FLEKSIBEL/DINAMIS ● Visi & Misi satuan pendidikan ● Kurikulum operasional di


Satuan pendidikan mengembangkan ● Konteks dan kebijakan lokal satuan pendidikan
kurikulum operasional berdasarkan ● Perangkat ajar yang
kerangka dan struktur kurikulum, dikembangkan secara
sesuai karakteristik satuan pendidikan mandiri

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 7


Internal                  

Kerangka Kurikulum Merdeka


1. Profil pelajar pancasila
• Kompetensi dan karakter yang tertuang dalam 6 dimensi, berfungsi sebagai penuntun arah
Pemerintah menyediakan yang memandu segala kebijakan dan pembaharuan dalam sistem pendidikan Indonesia,
contoh kurikulum termasuk pembelajaran, dan asesmen.
operasional dan beragam 2. Struktur kurikulum
perangkat ajar untuk • Jabaran mata pelajaran beserta alokasi jam pembelajaran
membantu satuan pendidikan
3. Capaian Pembelajaran
dan pendidik yang
• Kompetensi dan karakter yang dicapai setelah menyelesaikan pembelajaran dalam kurun
membutuhkan referensi atau
inspirasi dalam pembelajaran. waktu tertentu.
4. Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
• Berfungsi sebagai nilai-nilai yang mendasari pelaksanaan pembelajaran dan asesmen.

Satuan pendidikan diberikan Komponen yang dikembangkan satuan pendidikan:


kemerdekaan untuk memilih 1. Kurikulum operasional
atau memodifikasi contoh Menjabarkan kebijakan, rencana program dan kegiatan yang akan dilakukan satuan
kurikulum operasional dan pendidikan dalam melaksanakan pembelajaran
perangkat ajar, atau membuat paradigma baru.
sendiri sesuai dengan konteks,
2. Perangkat Ajar
karakteristik, serta kebutuhan
Berbagai perangkat yang digunakan untuk mendukung pembelajaran paradigma baru.
peserta didik.

9
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 6
Internal                  
Internal                  
Penerapan Profil Pelajar
Pancasila di Satuan Pendidikan
Intrakurikuler
M u a t a n Pe la j a ra n
Keg ia ta n/ Pe ng a la m a n
Kompetensi dan karakter Belajar P r o g r a m
yang dijabarkan dalam Keb ut uh an Khusus.
Profil Pelajar Pancasila Beriman,
dibangun dalam keseharian bertakwa kepada
Tuhan Yang
dan dihidupkan dalam diri Maha Esa,
setiap individu peserta didik berakhlak mulia
Projek Penguatan
melalui budaya sekolah, Mandir Berkebinekaa Profil Pelajar
pembelajaran intrakurikuler, i n global
Pancasila
projek penguatan Profil Pelajar
Pelajar Pancasila, maupun Indones Projek Lintas Disiplin Ilmu
ekstrakurikuler. ia y a n g kontekstual d a n
berbasis p a d a kebutuhan
ma s y a r a k a t / p e rm a s a l a h a n
Bergoton
Bernalar kritis
g di lingkungan sekolah.
royong

Budaya Sekolah Kreatif

Ekstrakurikuler
Iklim sekolah, kebijakan,
p o l a interaksi d a n Keg ia tan untuk
komunikasi, serta n o r ma me n g e mb a n g k a n
y a n g berlaku di sekolah. min a t d a n b a ka t .
Internal                  

Implikasi Penerapan Kurikulum Merdeka


Optimalisasi Sarana
Sekolah harus berdaya 01 04 Prasarana

Pemantapan berbagai
Guru harus aktif, kreatif,
inovatif 02 05 sumber belajar di luar
sekolah
(Growth Mindset)

Dukungan kemitraan dg
Sinergi dalam merancang
PBM 03 06 ortu, masyarakat, orprof,
dll

Kementerian
Kementerian Pendidikan,
Pendidikan, Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset,Riset, dan Teknologi
dan Teknologi 20
Internal                  
Karakteristik Kurikulum di Setiap Jenjang
PAUD SD SMP SMA SMK SLB

Kegiatan bermain sebagai Penguatan kompetensi yang Penyesuaian dengan Program peminatan/ Dunia kerja dapat terlibat dalam Capaian pembelajaran
proses belajar yang utama mendasar dan pemahaman perkembangan teknologi penjurusan tidak pengembangan pembelajaran pendidikan khusus dibuat
holistik: digital, mata pelajaran diberlakukan hanya untuk yang memiliki
Penguatan literasi dini hambatan intelektual
Informatika menjadi mata Struktur lebih sederhana dengan
dan penanaman karakter • Untuk memahami pelajaran wajib Di kelas 10 pelajar dua kelompok mata pelajaran, yaitu
Untuk pelajar di SLB yang
melalui kegiatan bermain- lingkungan sekitar, mata menyiapkan diri untuk Umum dan Kejuruan. Persentase tidak memiliki hambatan
belajar berbasis buku pelajaran IPA dan IPS Panduan untuk guru menentukan pilihan mata kelompok kejuruan meningkat intelektual, capaian
bacaan anak digabungkan sebagai Informatika disiapkan untuk pelajaran di kelas 11. Mata dari 60% ke 70% pembelajarannya sama
mata pelajaran Ilmu membantu guru-guru pemula, pelajaran yang dipelajari dengan sekolah reguler yang
Fase Fondasi untuk Pengetahuan Alam dan sehingga guru mata pelajaran serupa dengan di SMP Penerapan pembelajaran berbasis sederajat, dengan
meningkatkan kesiapan Sosial (IPAS) tidak harus berlatar belakang menerapkan prinsip
projek dengan mengintegrasikan
bersekolah pendidikan informatika Di kelas 11 dan 12 pelajar modifikasi kurikulum
mata pelajaran terkait.
• Integrasi computational mengikuti mata pelajaran dari
Pembelajaran berbasis thinking dalam mata Pembelajaran berbasis Sama dengan pelajar di
Kelompok Mapel Wajib, dan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
projek untuk penguatan pelajaran Bahasa projek untuk penguatan profil sekolah reguler, pelajar di SLB
memilih mata pelajaran dari menjadi mata pelajaran wajib
profil Pelajar Pancasila Indonesia, Matematika, juga menerapkan
Pelajar Pancasila dilakukan kelompok MIPA, IPS, Bahasa,
dilakukan melalui kegiatan minimal 6 bulan (1 semester). pembelajaran berbasis
dan IPAS minimal 3 kali dalam satu dan Keterampilan Vokasi
perayaan hari besar dan projek untuk menguatkan
tahun ajaran sesuai minat, bakat, dan Pelajar Pancasila dengan
perayaan tradisi lokal • Bahasa Inggris sebagai mata Pelajar dapat memilih mata
pelajaran pilihan aspirasinya pelajaran di luar program mengusung tema yang sama
keahliannya dengan sekolah reguler,
Pembelajaran berbasis Pembelajaran berbasis dengan kedalaman materi
projek untuk penguatan profil dan aktivitas sesuai dengan
projek untuk penguatan profil Alokasi waktu khusus projek
Pelajar Pancasila dilakukan karakteristik dan kebutuhan
Pelajar Pancasila dilakukan penguatan profil pelajar Pancasila pelajar di SLB
minimal 2 kali dalam satu minimal 3 kali dalam satu
dan Budaya Kerja untuk
tahun ajaran tahun ajaran, dan pelajar
peningkatan soft skill (karakter dari
menulis esai ilmiah sebagai
dunia kerja)
syarat kelulusan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Internal                  
Karakteristik Kurikulum di Setiap Jenjang

SMA
Program peminatan/ penjurusan tidak diberlakukan

Di kelas 10 pelajar menyiapkan diri untuk menentukan pilihan mata pelajaran di kelas
11. Mata pelajaran yang dipelajari serupa dengan di SMP
Di kelas 11 dan 12 pelajar mengikuti mata pelajaran dari Kelompok Mapel Wajib, dan
memilih mata pelajaran dari kelompok MIPA, IPS, Bahasa, dan Keterampilan Vokasi
sesuai minat, bakat, dan aspirasinya
Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan
minimal 3 kali dalam satu tahun ajaran, dan pelajar menulis esai ilmiah sebagai syarat
kelulusan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Internal                  

TAHAPAN

Asesmen Perancanaan Pembelajaran


• Pembelajaran berpusat pada • Susun proses pembelajaran
peserta didik, maka asesmen • Perlu dibuat asesmen-
yang sesuai dengan data
menjadi tahap pertama asesmen berkala /asesmen
asesmen.
yang harus kita lakukan. • Perencenaan ini juga formatif.
• Disebut juga asesmen • Adapun asesmen sumatif,
termasuk pengelompokan
diagnostik. sebagai proses evaluasi
peserta didik dalam tingkat
• Yang perlu dikenali antara ketercapaian tujuan
yang sama.
lain: potensi, karakteristik, • Kita menempatkan peserta pembelajaran di akhir suatu
kebutuhan, tahap pembelajaran juga diperlukan
didik sebagai usat utama
perkembangan peserta didik, untuk membantu pendidik
pembelajarannya, sesuai
tahap capaian pembelajaran merancang projek berikutnya.
dengan filosogi Ki Hajar
anak, dll. Dewantara

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
16
Internal                  

PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

Struktur kurikulum Intrakurikuler: Muatan/mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada (mulok).
Projek penguatan profil Pelajar Pancasila: Penjelasan tema dan pengelolaan projek pada
tahun ajaran tersebut.
Ekstrakurikuler: Gambaran ekskul yang menjadi ciri khas dan selaras dengan pencapaian
tujuan satuan pendidikan.

Cara program- Satuan pendidikan boleh memilih cara pengelompokkan, secara tematik mata pelajaran dan
program tersebut kombinasi.
dikelompokkan
Pemetaan program Pemetaan program-program tersebut dalam satu tahun ajaran yang sesuai dengan alokasi
waktu yang sudah ditetapkan. Satuan pendidikan boleh memilih cara pemetaan yang sesuai
dengan kebutuhan, contoh: menggunakan kalender pendidikan atau program tahunan atau
program semester atau cara pemetaan yang lain
• Pembelajaran berbasis projek sebagai penguatan profil Pelajar Pancasila menggunakan
20-30% dari waktu total pembelajaran.
• Memecah tujuan dalam aktivitas-aktivitas yang akan dijalankan dalam waktu tertentu;
pertahun/semester/kuartal/term/caturwulan/dll.
• Membuat jadwal harian untuk lingkup kelas

17
Internal                  

Perangkat Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum Merdeka

2
18
Internal                  

Garis Besar Kegiatan yang Kita Lakukan

1 Merumuskan Alur&
Tujuan Pembelajaran
3
• Kecakapan • Kompetensi
• Materi >> Alur • Konten
Materi
• Kompetensi
• Konten • Variasi
(Submateri&
Urutannya) • Variasi • Urutan
Telaah Capaian • Urutan Pengembangan
Pembelajaran (CP) Modul Ajar

2 19
Internal                  

1
MENELAAH
CAPAIAN PEMBELAJARAN

20
Internal                  

Pengertian Capaian Pembelajaran

“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi


pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap
fase, dimulai dari Fase Fondasi pada PAUD. Untuk Pendidikan
dasar dan menengah, CP disusun untuk setiap mata pelajaran.
Bagi peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan
intelektual dapat menggunakan CP pendidikan khusus. Peserta
didik berkebutuhan khusus tanpa hambatan intelektual
menggunakan CP reguler dengan menerapkan prinsip
modifikasi kurikulum.”
(lihat: Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 958 tahun 2020 Tentang Capaian Pembelajaran
Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah)
Internal                  
CP dan strategi mencapai CP menggunakan
Kerangka Kerja Understanding by Design

Understanding by Design merupakan sebuah kerangka kerja dengan fokus pada proses
perencanaan dan struktur yang memandu pengembangan kurikulum, asesmen, dan
instruksi pembelajaran. Proses perencanaan ini fokus pada dua hal:

1. Pengajaran dan asesmen untuk membangun pemahaman dan kemampuan


learning transfer (kemampuan mengimplementasikan hasil belajar dalam sebuah
performa otentik)
2. Merancang kurikulum “Terbalik” (backward), dengan mulai dari tujuan akhirnya
terlebih dulu
Internal                  

CP dirumuskan dalam bentuk Fase, bukan per tahun


CP selalu berpusat pada siswa, bukan pada ketuntasan materi

Jenjang PAUD Jenjang SMP


•Fase Fondasi (TK B) •Fase D (Kelas 7-9 SMP)

Jenjang SD Jenjang SMA/SMK


•Fase A (Kelas 1-2 SD) •Fase E (Kelas 10 SMA)
•Fase B (Kelas 3-4 SD) •Fase F (Kelas 11-12 SMA)
•Fase C (Kelas 5-6 SD)
Internal                  

Elemen Dalam CP
Setiap CP suatu mata pelajaran memiliki beberapa
elemen atau kelompok kompetensi esensial yang
berlaku sama untuk semua fase pada mata pelajaran
tersebut.
Masing-masing elemen tersebut memiliki capaian per
fasenya sendiri yang saling menunjang untuk
mencapai pemahaman yang dituju.
Elemen sebuah mata pelajaran mungkin saja sama
atau berbeda dengan mata pelajaran lainnya.
Contoh:
• Dalam CP PAUD terdapat elemen Nilai Agama dan Budi Pekerti,
Jati Diri, dan Dasar-dasar Literasi dan STEAM
• Dalam CP Matematika terdapat elemen Bilangan, Aljabar,
Pengukuran, Geometri, dan Analisis Data dan Peluang.
Internal                  

Apa perbedaan KD dan CP?


• Konten pada KD sudah spesifik, sedangkan konten pada CP perlu dibuat lebih rinci lagi.
• Aspek kecakapan pada KD relatif generik antarmapel, sedangkan pada CP lebih spesifik sesuai
karakteristik mapel. Contoh:
Bahasa Bahasa Inggris Matematika Fisika
Indonesia
 Menyimak  Menyimak-  Bilangan  Pemahaman Fisika
 membaca Berbicara  Aljabar dan  Keterampilan Proses (mengamati,;
dan  Membaca- Fungsi mempertanyakan dan memprediksi,
memirsa Memirsa  Pengukura merencanakan dan melakukan
 Berbicara  Menulis- n penyelidikan; memproses, menganalisis
& Mempresen  Geometri data, dan informasi; mencipta,
merepresen tasikan  Analisis mengevaluasi dan refleksi,
tasikan Data dan mengomunikasikan hasil)
 menulis Peluang
25
Internal                  
Bagaimana guru menggunakan CP dalam merancang
pembelajaran selama 1 tahun?

• Guru perlu berkolaborasi dengan guru 1 fase.


• Menurunkan CP menjadi tujuan-tujuan pembelajaran (tingkat kesulitan
materi berjenjang) >> membentuk 1 alur.
• Mengembangkan TP yang mencakup aspek sikap, pengetahuan,
keterampilan, beserta materi/ konten inti.
• Merangkai TP dalam 1 alur dengan mempertimbangkan jenjang
kedalaman materi, cakupan, dan kesulitannya.

26
Internal                  

Alur Materi

Alternatif cara menyusun alur materi:


• Melihat struktur konten dan peta konsep;
• Mulai dari CP lalu melangkah mundur dengan mengidentifikasi materi
prasyarat secara bertahap.

27
Internal                  

Berlatih Menyusun Alur Materi (LKP 1)

Susunlah
alur materi
berpandu
LKP 1 !

28
Internal                  

2
PENYUSUNAN
ALUR & TUJUAN PEMBELAJARAN

29
Internal                  

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

Alur tujuan pembelajaran disusun untuk membantu


peserta didik mencapai Capaian Pembelajaran (CP) secara
bertahap. Alur dibuat dengan mengurutkan tujuan-tujuan
pembelajaran sesuai kebutuhan, meskipun beberapa
tujuan pembelajaran harus menggunakan tahapan
tertentu.

Februari 2022 30
Internal                  

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) & Tujuan Pembelajaran (TP)

KOMPETENSI KONTEN VARIASI


Kemampuan yang dapat Konsep utama yang perlu dipahami di Keterampilan berpikir yang perlu dikuasai
didemonstrasikan peserta didik akhir 1 unit pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran

Fase D TP TP TP TP
Dimulai di Kelas
VII 1.1 1.2 1.3 1.4
Kelas VII

TP 2.1 TP 2.2 TP 2.3 TP 2.4

Kelas VIII

Fase D Berakhir CP
TP 3.1 TP 3.2 TP 3.3
di Kelas IX

Kelas IX 31
Internal                  

Prinsip Penyusunan ATP

32
Internal                  

33
Internal                  

Prinsip ATP

Esensial Berkesinambungan Kontekstual Sederhana


• Ada penjabaran • Tujuan tersusun • Sesuai dengan • TP disusun dengan
konsep, berkesinambungan tahapan bahasa/ istilah yang
keterampilan & & urut secara perkembangan mudah dipahami
konten inti yang berjenjang dengan peserta didik
diperlukan untuk arah yang jelas
mencapai CP

34
Internal                  

Mengurutkan TP

Pengurutan Konkret >> Abstrak Dari konten konkret dan berwujud ke konten
yang lebih abstrak dan simbolis.
Pengurutan Deduktif Dari konten umum ke konten yang spesifik.
Pengurutan dari Mudah >> Sulit Dari konten paling mudah ke konten paling sulit
Pengurutan Hierarki Mengajarkan keterampilan komponen konten
yang lebih mudah sebelum mengajarkan
keterampilan yang kompleks
Pengurutan Prosedural Mengajarkan tahap pertama dari sebuah
prosedur kemudian ke tahapan selanjutnya
Scaffolding Meningkatkan kemampuan peserta didik
sekaligus mengrangi bantuan secara bertahap.

35
Internal                  

Merumuskan Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka


• merupakan deskripsi pencapaian tiga aspek kompetensi (pengetahuan,
keterampilan, dan sikap) yang diperoleh siswa dalam kegiatan pembelajaran
dan disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran yang
menjadi prasyarat menuju CP

36
Internal                  

Merumuskan Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka


• memuat tiga aspek, yaitu kompetensi, konten, dan variasi.
 Kompetensi: kemampuan yang dapat didemonstrasikan oleh siswa
 Konten: ilmu pengetahuan yang diperoleh siswa.
 Variasi: keterampilan berpikir yang diperlukan siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran

Contoh:
Menjelaskan rantai makanan dengan menggunakan kata-kata sendiri

37
Internal                  
KOMPETENSI
1.mengamati
KONTEN 2.menyusun pertanyaan
1.Fenomena dan peristiwa di 3.menjawab pertanyaan
lingkungan sekitar. 4.membuat prediksi
Contohnya? 5.melakukan penyelidikan
2.Pancaindera. Apa yang 6.eksplorasi
spesifik dibahas? 7.melakukan pengukuran
3.Alat sederhana (dalam 8.mengorganisasi informasi
konteks pengukuran). 9.mendiskusikan hasil amatan
contohnya? 10.membandingkan hasil amatan
dan prediksi
11.mengomunikasikan secara
lisan dan tertulis
Internal                  

Contoh Bidang Studi IPAS

Di akhir fase A, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa secara sederhana
dengan menggunakan pancaindera, menyusun dan menjawab pertanyaan tentang hal-
hal yang ingin diketahui saat melakukan pengamatan. Peserta didik juga mampu
membuat prediksi mengenai objek dan peristiwa di lingkungan sekitar. Dengan
panduan, peserta didik berpartisipasi dalam penyelidikan untuk mengeksplorasi dan
menjawab pertanyaan. Melakukan pengukuran dengan alat sederhana yang ada di
sekitarnya untuk mendapatkan data. Selanjutnya peserta didik menggunakan berbagai
metode untuk mengorganisasikan informasi, termasuk gambar dan tabel. Peserta didik
mendiskusikan dan membandingkan antara hasil pengamatan dengan prediksi.
Dengan panduan, peserta didik membandingkan hasil pengamatan yang berbeda
dengan mengacu pada teori serta mengomunikasikan hasil penyelidikan secara lisan
dan tertulis dalam format sederhana.
Internal                  

KONTEN: Fenomena dan


peristiwa di lingkungan sekitar →
konsep waktu: siang dan malam

Rumusan Tujuan Pembelajaran (TP):


KOMPETENSI
Peserta didik memahami dan dapat 1. mengamati
mengidentifikasi perbedaan konsep 2. menyusun pertanyaan
waktu: siang dan malam. 3. melakukan penyelidikan
4. membuat prediksi
5. mengorganisasi informasi
6. mendiskusikan hasil amatan
7. mengomunikasikan secara lisan dan
tertulis
Ada contoh rumusan kalimat TP lainnya ?
Internal                  

6 Sisi Pemahaman

41
Internal                  

Merumuskan TP (LKP 2)

Rumuskanlah
Tujuan
Pembelajaran
berpandu LKP 2 !

42
Internal                  

Merumuskan Tujuan Pembelajaran

CP atau KD

Catatan:
Pada Kurikulum Merdeka, Tujuan Pembelajaran bisa
RPP/ MA
langsung diturunkan dari CP tanpa membuat indikator
43
Internal                  

CONTOH ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP)

BAHASA INDONESIA FASE C KELAS 5


Capaian Pada akhir fase C, pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomukasi dan bernalar sesuai dengan tujuan dan konteks
Pembelajaran sosial. Pelajar mampu memahami, mengolah, dan menginterpretasi informasi dan pesan dari paparan lisan dan tuis tentang
topik yang dikenali dalam teks narasi dan informasional. Pelajar mampu menanggapi dan mempresentasikan informasi yang
(CP) dipaparkan; berpasrtisipas aktif dalam diskusi; menuliskan tanggapannya terhadap bacaan menggunakan pengalaman dan
pengetahuannya; menulis teks untuk menyampaikan pengamatan dan pengalamannya dengan lebih terstruktur. Pelajar
memiliki kebiasaan membaca untuk hiburan menambah pengetahuan dan keterampilan.

Tujuan Pelajar mampu membca dengan lancar dan indah serta memahami informasi dan kosa kata baru yang memiliki makna
Pembelajaran 5.1 denotatif, literal, konotatif, dan kiasan untuk mengidentifikasi objek, fenomena, dan karakter.

Tujuan Pelajar dapat mengidentifikasi dan menganalisis ide pokok dari teks deskripsi, narasi, dan eksposisi serta nilai-nilai yang
Pembelajaran 5.2 terkandung dalam teks sastra (prosa, pantun, dan puisi) dari teks dan/atau audiovisual.

Tujuan Pelajar dapat mengajukan pertanaan dengan menggunakan kata kunci yang relevan untuk mengklarifikasi pemahamannya
Pembelajaran 5.3 terjhadap teks.

Dst.

44
Internal                  

CONTOH ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP)

Capaian setiap fase menurut elemen


Fase  D ( kelas 7, 8, dan  9, umumnya usia mental 9 tahun)
Pada akhir fase d peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi sesuai tujuan dan memahami teks arahan/petunjuk,
teks cerita pendek, teks puisi sederhana, teks drama, surat pribadi dan surat resmi. peserta didik mampu memahami isi bacaan sederhana
dan meresponnya dengan berbagai bentuk, berbicara dengan sopan, santun, intonasi yang jelas dan mudah dipahami. peserta didik juga
mampu menuliskan kembali isi teks arahan/petunjuk, teks cerita pendek, teks puisi sederhana, teks drama, surat pribadi dan surat resmi.
Fase D Berdasarkan Elemen
 Elemen Capaian
 Menyimak Peserta didik mampu menyimak dengan  saksama, memahami dan memaknai instruksi, mengidentifikasi informasi berupa
fakta atau proses kejadian dari teks petunjuk/arahan sederhana, teks cerita pendek, surat pribadi, teks puisi, teks drama, 
dan surat resmi seperti Surat Undangan dan surat pemberitahuan yang disajikan dalam bentuk lisan atau isyarat, teks 
aural (teks yang dibacakan) dan teks audio visual.

Membaca dan memirsa Peserta didik membaca dan memahami kata-kata baru yang diperolehnya, mampu membaca teks sederhana dengan
lancar, petunjuk/arahan sederhana, cerita pendek, teks puisi, teks drama, surat pribadi dan surat resmi.
Berbicara dan Peserta didik mampu melakukan tanya jawab dengan teman guru, dan orang dewasa disekitarnya dengan santun
Mempresentasikan berbahasa, menceritakan kembali isi teks petunjuk/arahan, cerita pendek, teks puisi, surat pribadi dan surat resmi (srat
undangan atau pemberitahuan)  serta memerankan drama sederhana dengan lafal dan intonasi yang sesuai.

Menulis Peserta didik Mampu menulis teks untuk menyampaikan pengamatan dan pengalaman dalam bentuk teks
petunjuk/arahan sederhana teks cerita pendek dan teks drama sederhana. peserta didik juga dapat menulis surat pribadi,
surat resmi, dan teks puisi dengan tulisan yang jelas dan rapi

45
Internal                  

CONTOH ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP)


Alur CP setiap tahun (kelas)
Setelah melihat capaian setiap fase menurut elemen , guru menurunkan ke dalam alur capaian pembelajaran setiap tahun (kelas)
Fase D kelas 7
Pada akhir kelas 7, peserta didik memiliki kemampuan menyimak dengan saksama penjelasan yang tersampaikan dan menggali informasi dari teks/arahan
sederhana dan isi cerita pendek dalam teks audio visual serta teks aural ( teks yang dibacakan. peserta didik dapat membaca/mengeja dan memahami kata-kata
baru yang diperolehnya nya serta Membaca cerita pendek dan teks petunjuk sederhana; peserta didik dapat berkomunikasi sesuai dengan cerita dan
petunjuk/arahan dengan sopan, santun intonasi yang jelas dan dipahami; membaca dan menuliskan teks petunjuk/arahan sederhana dan teks cerita pendek.
peserta didik dapat menulis teks untuk menyampaikan pengamatan dan pengalaman pada cerita pendek dan teks petunjuk sederhana dengan terstruktur tulisan
yang baik dan benar.
 Elemen Kelas 7
 Menyimak peserta didik Mampu menyimak dengan saksama penjelasan yang tersampaikan. Menggali informasi dari teks cerita pendek dan teks
petunjuk/arahan sederhana yang disajikan dalam bentuk lisan atau isyarat, teks aural ( teks yang dibacakan dan teks audio visual.

Membaca dan peserta didik Mampu membaca kata-kata baru berdasarkan pengetahuannya terhadap kombinasi huruf yang sering ditemui atau gambar
memirsa ilustrasi serta membaca isi cerita pendek dan teks petunjuk/arahan sederhana  dengan lafal  dan intonasi yang jelas

Berbicara dan peserta didik Mampu berbicara dan melakukan tanya jawab dengan teman guru dan orang dewasa di sekitarnya dengan santun berbahasa,
Mempresentasikan menyampaikan informasi menggunakan kalimat yang runtut intonasi yang tepat dan mudah dipahami dengan sopan dan santun. peserta didik
dapat mengkomunikasikan teks petunjuk/arahan dan mempresentasikan cerita pendek dengan lafal yang jelas dan intonasi yang tepat serta
memperhatikan volume suara saat berbicara.

Menulis peserta didik Mampu menulis atau melengkapi teks petunjuk sederhana dan teks pendek dengan struktur penulisan seperti huruf kapital,
penggalan kata,  partikel kata dan tanda baca yang benar

46
Internal                  

3
PENGEMBANGAN
MODUL AJAR

47
Internal                  

Konsep Modul Ajar (MA)

48
Internal                  

Komponen Modul Ajar

• Guru diberikan kebebasan dalam mengembangkan MA sesuai


konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik
• Komponen MA dapat ditambahkan sesuai mapel dan
kebutuhan.

49
Internal                  

Komponen Modul Ajar

50
Internal                  

1. INFORMASI UMUM

51
Internal                  

1. INFORMASI UMUM

52
Internal                  

1. INFORMASI UMUM

53
Internal                  

1. INFORMASI UMUM

54
Internal                  

2. KOMPONEN INTI

55
Internal                  

2. KOMPONEN INTI

56
Internal                  

2. KOMPONEN INTI

57
Internal                  

2. KOMPONEN INTI

58
Internal                  

3. LAMPIRAN

59
Internal                  

MODUL AJAR (MA)

60
Internal                  

Komponen Modul Ajar Wajib

Alur tujuan pembelajaran menjadi dasar bagi pendidik untuk menyusun perencanaan
pembelajaran atau modul ajar.  Pendidik memiliki keleluasaan untuk mengembangkan modul
ajar sendiri, memilih dan memodifikasi modul ajar yang tersedia sesuai dengan konteks,
kebutuhan dan karakteristik peserta didik.

Secara umum modul ajar memiliki  tiga komponen utama yaitu:


1. Tujuan Pembelajaran
2. Langkah-langkah Pembelajaran atau Kegiatan Pembelajaran
3. Asesmen Pembelajaran. 

Pendidik diperbolehkan apabila ingin mengembangkan modul ajar dengan komponen-


komponen tambahan di luar komponen wajib.
Internal                  

Merancang Modul Ajar (LK 4)

Gunakan template yang tersedia untuk mengembangkan


Modul Ajar!

62
Internal                  

Merancang MA

• Apa saja masalah yang ditemui ketika merancang MA?


• Apa yang paling membantu Bapak/Ibu dalam merancang MA?
• Silakan satu orang mendemonstrasikan bagaimana kaitan antara MA
dengan LK yang sudah dikembangkan.

63
Internal                  

PROJEK
PENGUATAN PROFIL
PELAJAR PANCASILA

64
Internal                  

Profil Pelajar Pancasila


Profil Pelajar Pancasila merupakan pelajar
sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki
karakter sesuai nilai-nilai Pancasila.”
Pernyataan ini memuat tiga kata kunci: pelajar
sepanjang hayat, kompeten, dan nilai-nilai
Pancasila. Hal ini menunjukkan adanya paduan
antara penguatan identitas khas bangsa
Indonesia, yaitu Pancasila, sebagai rujukan
karakter pelajar Indonesia; dengan kompetensi
Internal                  

Fleksibel dan berpusat pada siswa

● Projek dilakukan 2-3 kali dalam satu tahun


Projek penguatan profil sesuai jenjang, jangka waktu masing-masing
Pelajar Pancasila adalah ●
projek tidak harus sama
Tidak perlu ada jadwal kegiatan belajar, karena
kegiatan yang fleksibel, siswa dapat melakukan penelitian, pengerjaan
karya, dsb. sesuai kebutuhan mereka. Hal ini
tidak rutin/terstruktur, mendorong self-regulated learning
dan lebih berpusat pada
siswa Kontekstual
● Pemerintah Pusat hanya menentukan tema
yang dapat dipilih oleh satuan pendidikan
● Satuan pendidikan mengembangkan topik
yang lebih spesifik dari tema tersebut, sesuai
dengan tahap capaian pembelajaran siswa
Internal                  
Internal                  
Internal                  

C. Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Mengadaptasi Modul yang Membuat Modul secara


Sudah Ada Mandiri
Mengembangkan
Mengadaptasi modul yang sudah Setelah terampil mengadaptasi
Modul Projek
tersedia dapat dilakukan untuk modul projek, harapannya
mengawali persiapan projek sekolah dapat membuat
penguatan Profil Pelajar rancangan modulnya secara
Pancasila pada kesempatan mandiri sebagai hasil kolaborasi
pertama pelaksanaannya di tim pengembang projek di
sekolah. sekolah.
Internal                  
Dalam 1 tahun ajaran, projek penguatan profil pelajar Pancasila
dilakukan sekurang-kurangnya:

PAUD
- 2 projek dengan 2 tema berbeda di jenjang PAUD
Umum & Diksus
- 2 projek dengan 2 tema berbeda di SD/MI
- 3 projek dengan 3 tema berbeda di SMP/MTs dan SMA/MA kelas X
- 2 projek dengan 2 tema berbeda di kelas XI dan XII SMA/MA
SMK
- 3 projek dengan 2 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan di kelas X
- 2 projek dengan 1 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan di kelas XI
- 1 projek dengan tema Kebekerjaan di kelas XII SMK/MAK. (Kelas XIII pada SMK
program 4 tahun tidak mengambil projek penguatan profil pelajar Pancasila.)
Internal                  

Tema-Tema Projek Dasmen, Diksus, & Kejuruan

Kearifan Lokal Rekayasa dan Teknologi Kewirausahaan Bhinneka Tunggal Ika (SD-
(SD/SDLB-SMA/SMALB/SMK) (SD-SMA/SMK) (SD-SMA/SMK) SMA/SMK)
Membangun rasa ingin tahu dan Berkolaborasi dalam melatih daya Mengidentifikasi potensi ekonomi Mengenal belajar membangun
kemampuan inkuiri melalui pikir kritis, kreatif, inovatif, di tingkat lokal dan masalah yang dialog penuh hormat tentang
eksplorasi tentang budaya dan sekaligus kemampuan berempati ada dalam pengembangan potensi keberagaman kelompok agama dan
kearifan lokal masyarakat sekitar untuk berekayasa membangun tersebut, serta kaitannya dengan kepercayaan yang dianut oleh
atau daerah tersebut, serta produk berteknologi yang aspek lingkungan, sosial dan masyarakat sekitar dan di Indonesia
perkembangannya. memudahkan kegiatan dirinya dan kesejahteraan masyarakat. serta nilai-nilai ajaran yang
juga sekitarnya. dianutnya.

Gaya Hidup Bangunlah Jiwa dan Suara Demokrasi Kebekerjaan


Berkelanjutan Raganya (SD- SMA/SMK) (SMP-SMA/SMK) (Tema wajib di SMK)
(SD-SMA/SMK)
Membangun kesadaran dan Merefleksikan makna demokrasi Membangun pemahaman terhadap
Memahami dampak dari aktivitas keterampilan untuk memelihara dan memahami implementasi ketenagakerjaan, peluang kerja,
manusia, baik jangka pendek kesehatan fisik dan mental, baik demokrasi serta tantangannya serta kesiapan kerja untuk
maupun panjang, terhadap untuk dirinya maupun orang dalam konteks yang meningkatkan
kelangsungan kehidupan di dunia sekitarnya. berbeda, termasuk dalam organisasi kapabilitas yang sesuai dengan
maupun lingkungan sekitarnya. sekolah dan/atau dalam keahliannya, mengacu pada
dunia kerja. kebutuhan dunia kerja terkini.
Internal                  

Tahapan Pelaksanaan Projek | Setidaknya terdapat 6 tahapan pelaksanaan projek yang


bisa dimodifikasi dan disesuaikan dengan kondisi sekolah
Internal                  

Prinsip Pengembangan Projek

Berpusat
Holistik Kontekstual Eksploratif pada Peserta
Didik
Internal                  

Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Komponen Modul/Rencana Projek

Jenjang Informasi umum Komponen inti Lampiran

Dasar, Menengah, ● Identitas penulis modul ● Deskripsi singkat projek ● Lembar kerja peserta
Diksus, & ● Sarana dan prasarana ● Dimensi dan sub elemen didik
Kejuruan ● Target peserta didik dari Profil Pelajar ● Bahan bacaan
● Relevansi tema dan topik Pancasila yang berkaitan pendidik dan peserta
projek untuk sekolah ● Tujuan spesifik untuk fase didik
tersebut ● Glossarium
● Alur kegiatan projek ● Daftar pustaka
secara umum
● Asesmen
● Pertanyaan pemantik
● Pengayaan dan remedial
● Refleksi peserta didik dan
pendidik
Internal                  
Contoh Alur Aktivitas Modul Projek

Modul Projek Fase D Tahap Pengenalan. Mengenali dan membangun kesadaran siswa terhadap isu pengelolaan sampah dan implikasinya terhadap perubahan iklim
Tema: Gaya Hidup
Berkelanjutan
1. 2. 3. 4. 5.
Topik: Sampahku, Perkenalan: Perubahan Eksplorasi Isu Refleksi awal Kunjungan ke TPA/ Diskusi Kritis Masalah
Tanggungjawabku Iklim dan Masalah Komunitas Peduli Sampah
Total waktu: 57 JP Pengelolaan Sampah Sampah

Dimensi Profil Pelajar Pancasila: Tahap Kontekstualisasi. mengkontekstualisasi masalah di lingkungan terdekat
● Beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha 6. 7. 8. 9.
Esa Pengumpulan, Trash Talk: Pengorganisasian Data Asesmen Formatif
Pengorganisasian, dan Sampah di Sekolahku Secara Mandiri Presentasi: Sampah di
● Gotong royong Penyajian Data Sekolahku
● Bernalar kritis

Tahap aksi. bersama-sama mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui aksi nyata
Sub-elemen yang disasar 10. 11. 12. 13. 14.
● Memahami Keterhubungan Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Asesmen Formatif
Ekosistem Bumi Sayangi Sekolahku: Sayangi Sekolahku: Sayangi Sekolahku: Sayangi Sekolahku: Simulasi Pameran Poster
Eksplorasi program Peranku dan Solusiku Menentukan Membuat Poster Aksi Nyata Sayangi
● Menjaga Lingkungan Alam pengelolaan sampah Karakteristik Poster Sekolahku
Sekitar yang ada yang Baik
● Kerja sama
● Koordinasi Sosial Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut. Menggenapi proses dengan berbagi karya, evaluasi dan refleksi, serta menyusun langkah strategis
● Mengajukan pertanyaan
● Mengidentifikasi,
mengklarifikasi, dan mengolah 15. 16. 17.
Asesmen Sumatif Asesmen Sumatif Mari Beraksi Sambil
informasi dan gagasan Pameran Poster Aksi Evaluasi Solusi Yang Refleksi
Nyata Sayangi Ditawarkan Mengelola Sampah di
Sekolahku Sekolah

75
Internal                  

REFLECTION

• Adakah hal baru yang Bapak/Ibu pelajari?


• Adakah bagian yang masih dirasa sulit untuk dipahami atau
dilaksanakan?

76
Internal                  

EXTENSION

• Bagaimana rencana Bapak/Ibu dalam mengembangkan perangkat


pembelajaran berdasarkan Kurikulum Merdeka?

77
Internal                  

Thank You
www.pintar.tanotofoundation.org

78

Anda mungkin juga menyukai