Anda di halaman 1dari 59

Capaian Pembelajaran Bahasa Sunda SD/MI

dalam Kurikulum Merdeka

Sekolah Dasar

KKG Kab. Bandung


15 Agustus 2023

Prof. Dr. H. Yayat Sudaryat, M.Hum.


(UPI)
KONTEN PEMBICARAAN
3. Rasional
1. Sekilas Pembelajaran
Kurikulum Merdeka Bahasa Sunda

2. Eksistensi Mapel 4. Capaian


Mulok Pembelajaran
Bahasa Sunda Bahasa Sunda

5. Alternatif
Materi Esensial
(Konten Inti)
Sekilas Kurikulum Merdeka

Kerangka Dasar Kurikulum: Tantangan


Besar
 Bersifat dinamis
 Harus terus dikembangkan • Ekosistem
 Sesuai perubahan zaman • Guru
• Pedagogi
• Kurikulum
• Sistem Penilaian

Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat


yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
1947 1975 2004
Rencana Pelajaran → Kurikulum Sekolah Rintisan
Dirinci dalam Rencana Dasar Kurikulum Berbasis
Pelajaran Terurai Kompetensi (KBK)

1968 1994
Kurikulum Sekolah Kurikulum 1994 2013
Dasar ‘Kurikulum 2013’

1945 1955 1965 1975 1985 1995 2005 2015

1984
Kurikulum 1984 2006
1973 Kurikulum Tingkat
Kurikulum Proyek Satuan Pendidikan
Perintis Sekolah (KTSP)
Pembangunan
1964 (PPSP) 1997
Rencana Pendidikan Revisi Kurikulum 1994
Sekolah Dasar
Materi pengetahuan Produk
PENGGUNAAN KURIKULUM DI INDONESIA

• Kurikulum prototipe diberikan sebagai opsi tambahan bagi satuan Pendidikan untuk
melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024.
• Kebijakan kurikulum nasional akan dikaji ulang pada 2024 berdasarkan evaluasi selama
pemulihan pembelajaran.

KURIKULUM
MERDEKA
RASIONAL KURIKULUM MERDEKA
Tantangan: (1) Ekosistem, (2) Guru, (3) Pedagogi, (4) Kurikulum, dan (5) Sistem Asesmen

Kurikulum: Visi Pendidikan Indonesia:


 Bersifat dinamis
 Harus terus dikembangkan Mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan
 Sesuai perubahan zaman berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.
Pembelajaran
Paradigma Baru
PRINSIP P3:
Praktik pembelajaran Profil Pelajar • Holistik
yang berpusat pada Pancasila • Kontekstual
siswa. • Berpusat pada
siswa
• Eksploratif
Menghamba
pada siswa
(Ki Hadjar Dewantara) Pembelajaran
Berdiferensiasi

Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat


yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. 6
Kerangka Kurikulum Merdeka
Kewenangan Pemerintah Pusat
menyiapkan:
1. Struktur kurikulum
2. Profil pelajar Pancasila
3. Capaian Pembelajaran
4. Prinsip Pembelajaran dan Asesemen

Satuan pendidikan mengembangkan:


1. Kurikulum Operasional Sekolah (KOS)
2. Perangkat Ajar
3. Pembelajaran
4. Asesmen

Keleluasan Satdik & Guru merancang KOS


dan Modul Ajar
7
8 Tema Profil Pelajar Pancasila
No. Tema Fase/Kelas Catatan
1. Gaya hidup berkelanjutan SD wajib memilih
2. Kearifan Lokal SD--SMA/K min. 2 tema/ tahun.
3. Bhinneka Tunggal Ika SD--SMA/K SMP, SMA, dan SMK
4. Bangunlah jiwa dan raganya SMP—SMA/K wajib memilih
min. 3 tema/ tahun.
5. Suara Demokrasi SMP—SMA/K
6. Berekayasa dan Berteknologi untuk SD--SMA/K Sekolah menentukan
Membangun NKRI tema dan
7. Kewirausahaan SD--SMA/K mengembangkannya
untuk setiap kelas/
Angkatan.
8. Kebekerjaan SMK

8
Karakteristik Kurikulum Program Sekolah Penggerak (PSP)

Berbasis • Ranah kompetensi (Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap) sebagai satu kesatuan
rangkaian proses yang berkelanjutan.
Kompetensi • Akan terbangun kompetensi yang holistik sebagai hasil belajar, yang disebut CP.

Fleksibilitas • Pengurangan isi muatan pelajaran


• Pemberian waktu yang cukup dan memadai untuk menguasai kompetensi.
Pembelajaran • Pemberian kesempatan yang cukup untuk belajar sesuai dengan grade ketercapaiannya.

Karakter • Sinergitas kegiatan pembelajaran dengan kegiatan sehari-hari.


Pancasila • Orientasi pencapaian penumbuhan dan penguatan profil pelajar Pancasila.

• Struktur minimum: Sesuai program, SDM, dan visi-misi Satdik.


• Otonom: Satdik bebas menentukan rancangan materi ajar secara kontekstual.
• Sederhana: Arah perubahan rancangan yang jelas dan dapat diparkatikkan secara
optimal.
Penyempurnaan • Gotong royong: Pelibatan beberapa institusi dalam merancang kurikulum dan
bahan ajar.
Kurikulum Operasional Sekolah
(KOS)
• Pengembangan perangkat ajar dapat merujuk
pada KOS dan TP ATP.
• TP ATP berfungsi yang sama dengan silabus,
sebagai acuan perencanaan pembelajaran.
• Modul ajar sebagai salah satu jenis perangkat
ajar, sepadan dengan RPP Plus, karena
memiliki komponen yang lebih lengkap
daripada RPP.
• MA yang dikembangkan secara mandiri, dapat
dipadankan dengan RPP selama disusun
dengan komponen yang minimal sama dengan
komponen RPP.
• Satdik dapat menggunakan berbagai
perangkat ajar termasuk modul ajar atau RPP
dengan kelengkapan komponen dan format
yang beragam.
Perangkat Ajar
Guru menyusun
Kurikulum
CP
Tujuan Pembelajaran

Alur Tujuan Pembelajaran


Guru menyiapkan
Bahan Ajar
Modul Ajar

Instrumen Asesmen
Untuk Lebih lengkap tentang Kurikulum
Merdeka, silakan buka tautan (link) berikut!

https://linktr.ee/kurikulum_merdeka
2. EKSISTENSI
MAPEL MULOK BAHASA SUNDA
DALAM KURIKULUM MERDEKA BELAJAR
Eksistensi Mulok Bahasa Daerah
• Program Sekolah Penggerak
- Penetapan Pemda provinsi/kabupaten/kota sebagai pelaksana Program Sekolah Penggerak
- Nota Kesepakatan: Kesediaan Pemda, Ketersediaan anggaran, Pembentukan kebijakan
daerah (Kepmendikbudristek No. 162/M/2021 tentang PSP, BAB II, h. 5)

• Muatan Tambahan
- Satdik/Pemda menambahkan muatan tambahan sesuai kebutuhan dan karakteristik Satdik/
daerah.
- Secara fleksibel Satdik/Pemda dapat mengelola kurikulum Mulok, melalui 3 pilihan:
a. Mengintegrasikan Mulok ke dalam Mapel lain. Satdik/Pemda dapat menentukan CP
Mulok, lalu memetakannya ke dalam Mapel lain.
b. Mengintegrasikan Mulok ke dalam tema projek penguatan profil pelajar Pancasila.
c. Mengembangkan Mapel khusus Mulok yang mandiri sebagai bagian dari program
intrakurikuler. Satdik/Pemda dapat mengembangkan sendiri, seperti Mapel Bahasa Sunda
- Beban belajar Mapel khusus muatan lokal, maksimum 72 JP/ tahun atau 2 JP/minggu.
(Lampiran I Kepmendikbudristek No. 162/M/2021 tentang PSP, h. 6)
Eksistensi Mulok
• Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 2022 pengganti atas PP No. 57 tahun 2021
tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP)
Pasal 40
Ayat
(2)d Kurikulum Dikdasmen wajib memuat “Bahasa”
(3) Muatan Bahasa meliputi:
a. Bahasa Indonesia
b. Bahasa Daerah
c. Bahasa Asing
(5) Muatan Kurikulum dapat dituangkan secara terpisah atau terintegrasi dalam
bentuk
a. Matapelajaran
b. modul
c. blok, dan/atau
d. tematik
Linieritas dan Kewenangan Guru Bersertifikat
• Permendikbud No. 16 Tahun 2019 tentang Perubahan atas
Permendikbud No. 46 Tahun 2016
tentang Penataan Linieritas Guru Bersertifikat Pendidik (h. 53).
Beban Belajar Mapel Bahasa Sunda
      Alokasi Waktu Total JP
Fase Kelas Kelas dan Jenjang per tahun (minggu) per tahun

Fase Pondasi   PAUD (TK/RA) - -

Fase A I – II   72 (2) 72
Fase B III – IV SD/MI 72 (2) 72

Fase C V 72 (2) 72
VI 64 (2) 64
VII – VIII 72 (2) 72
Fase D SMP/MTs
IX 64 (2) 64
Fase E X 72 (2) 72
SMA/SMK/MA/MAK
XI 72 (2) 72
Fase F XII XII SMA/MA 64 (2) 64
XII SMK/MAK 36 (2) 36
2. RASIONAL
MAPEL MULOK BAHASA SUNDA
DALAM KURIKULUM MERDEKA BELAJAR
Sebagai tanda kekuasaan-Nya,
Rasional Bahasa Sunda Allah menciptakan langit dan bumi
Anugerah serta berlainan bahasa dan warna
Allah kulit, sbg tanda bagi orang yang
mengetahui (QS Ar-Rum 22).
Bangsa yang punya
harga diri punya
MANUSIA; bahasa
BAHASA
BANGSA
• Alat berpikir
• Alat komunikasi

• Alat ekspresi budaya


BUDAYA

BASA THE CICIREN BANGSA,


LEUNGIT BASANA ILANG BANGSANA.
Rasional Bahasa Sunda

• Bahasa: Sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh masyarakat manusia untuk
berkomunikasi dan identifikasi diri.
• Allah Swt. mencipta bahasa dan beragam warna kulit (QS Ar-Rum, h. 22):
‫ف اَ ْل ِسنَتِ ُك ْم َواَ ْل َوانِ ُك ۗ ْم‬ ْ ‫ض َو‬
ُ ‫اخ ِتاَل‬ ْ‫ر‬َ ‫اْل‬ ‫ا‬‫و‬َ ‫ت‬
ِ ‫و‬ٰ ٰ‫م‬ َّ
‫س‬ ‫ال‬ ُ
‫ق‬ ْ
‫ل‬ َ
‫خ‬ ‫ه‬ٖ ِ ‫ت‬‫ي‬ٰ ٰ ‫َو ِم ْن‬
‫ا‬
ِ
ٍ ‫اِ َّن فِ ْي ٰذلِ َك اَل ٰ ٰي‬
‫ت لِّ ْل ٰعلِ ِمي َْن‬

Allah SWT berfirman:


"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit
dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu.
Sesungguhnya pada yang demikian itu, benar-benar terdapat tanda-
tanda bagi orang-orang yang mengetahui.“

• BAHASA dan BANGSA merupakan jalinan yang tak terpisahkan.


• Bangsa yang mempunyai HARGA DIRI harus memiliki bahasa.
• Di dunia terdapat sebanyak 6700 bahasa.
• Di Indonesia terdapat 718 Bahasa daerah.
Rasional Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal Sunda
Orientasi Proses Output
Pendidikan Pendidikan Pendidikan
1.Cageur • Hade tata hade
2.Bageur basa Outcome
Profil Gapura 3.Bener • Boga tata titi Pendidikan
Pelajar • Silih asih Pancawaluya 4.Pinter duduga peryoga
• Silih asah 5.Singer Siswa
Pancasila • Silih asuh JABAR MASAGI nu Bagja-
(Pergub 1. Titi surti (learning to be) waluya
173/2021)
CATUR JATIDIRI INSAN: 2. Titi harti (learning to know) (Well-being)
Jelema masagi 3. Titi bukti (learning to do)
• Pengkuh agamana (SQ) (Pancaniti) 4. Titi bakti (learning to live
• Luhung elmuna (IQ) together)
• Jembar budayana (EQ) 5. Titi jadi sajati
• Rancage gawena (AQ) Citra Kasundaan
• Citra Nilai MORAL KEMANUSIAAN (MM)
• Nyantri • Citra Pribadi • MM thd Tuhan
• Nyakola • Citra Afeksi • MM thd Diri Pribadi
• Nyunda • Citra Hubungan • MM thd sesama Manusia
• Nyantana • Citra Keruangan • MM thd Alam
• Citra Kewaktuan • MM thd Waktu
• Citra Nasionalisme • MM dlm Kepuasan Lahir Batin 22
Capaian Titian Pendidikan Jabar Masagi
Capaian Titian Pendidikan Jabar Masagi
Proses dan Pilar Pendidikan, Pancaniti, dan Karakter
Proses Pilar Jelema
Pendidikan Pendidikan Pancaniti masagi

Learning to be Niti Surti 1. Cageur


• Silih asih 2. Bageur
Learning to know Niti Harti
• Silih asah
• Silih asuh 3. Bener
Learning to do Niti Bukti
4. Pinter
Learning to live
Niti Bakti 5. Singer
together

Bagja-Waluya 6. Pangger
(well-being) Niti jadi Sajati
Rasional Pembelajaran Bahasa Sunda
Profil Pelajar Pancasila

• Gapura Pancawaluya Proses • Moral Kamanusaan


• Jelema Masagi TRISILAS • Citra Kasundaan

Catur Diri Insan


LITERASI
Keterampilan Berbahasa Sunda
Reseptif Produktif

Genre Teks Etnografis

Bahasa dan Sastra Sunda

Budaya Sunda
Rasional Kemampuan Berbahasa Sunda

Reseptif

Menyimak Memirsa Membaca

L T
Teks: Genre Teks Etnografis
i Teks: u
- Lisan
s - Tulis l
- Audio- Konteks
a - Cetak i
visual
n s

Berbicara Menyajikan/Mempresentasikan Menulis

Produktif
Karakteristik Mapel Bahasa Sunda
Bahasa Sunda Mapel Bahasa Sunda

• Sebagai Bahasa Ibu dan Bahasa Daerah


• Sebagai Muatan Lokal (Mulok)
(UNESCO, 1999)

• Dihargai dan dipelihara oleh negara • Mengutamakan keunggulan daerah dan


(UUD 1945, Bab XV, Pasal 36) kearifan lokal

• Dipelihara dan dipakai masyarakatnya • Membina dan mengembangkan kemampuan


(Perda Jabar No. 14/2014 Bahasa, sastra, dan budaya Sunda serta pikiran.
 Perda Jabar No. 5/2003)

Materi Ajar:
• Tipe teks (fiksi dan non-fiksi)
• Isi, struktur teks, kebahasaan, dan konteks
Tujuan Pembelajaran Bahasa Sunda
- Akhlak mulia dengan menggunakan Bahasa Sunda secara benar dan
Afektif santun.
- Sikap menghargai Bahasa Sunda sebagai Bahasa ibu/ Bahasa daerah.
- Percaya diri untuk berekspresi dalam Bahasa Sunda sebagai individu
yang cakap, mandiri, gotong royong, tanggung jawab, dan santun.
Membina
- Kemampuan berbahasa Sunda dengan benar dan santun melalui
Kompetensi Psikkomotor berbagai teks multimodal untuk berbagai tujuan (genre) dan konteks.

Mengembangkan
- Kemampuan literasi yang mengintegrasikan kemampuan bahasa
Sunda yang benar dan santun serta kemampuan berpikir (bernalar)
kritis dan kreatif dalam belajar dan berkehidupan.
Kognitif
- Kepedulian terhadap pelestarian dan penumbuhan budaya Sunda
dalam berkonstribusi sebagai warga masyarakat Sunda, Indonesia,
dan dunia yang demokratis, berkeadilan, dan damai dengan bersikap
silih asih, silih asah, dan asilih asuh.
Rasional Kegunaan (ATP) Mapel Mulok Bahasa Sunda

M kecakapan hidup pelajar dalam mengelola diri dan lingkungan;


E
N
I
N
G
kesadaran dan kepedulian pelajar terhadap lingkungan alam, sosial, budaya, dan
K kearifan lokal Sunda;
A
T
K
A
N pendidikan karakter agar menjadi manusia multitalenta (Masagi) dan well-being
(bagja-waluya).
Model Pembelajaran
- Penjelasan Teks - Membaca
- Membangun konteks - Menyimak
etnografis - Memirsa
(Explaining) - Menanya

MODEL - Pengetahuan Bahasa


- Pemodelan
ETNOGRAFIS - Pengetahuan Sastra
GENRE (Modelling)
(MEG)
- Ekspresi Lisan
- Pembimbingan - Ekspresi Tulis
(Joint Construction) - Representasi

- Pemandirian - Perluasan wawasan


(Independent Construction) - Belajar mandiri
CP
3. CAPAIAN
PEMBELAJARAN
Capaian Pembelajaran (CP)

Kompetensi dan karakter


Hasil internalisasi aspek (Pengetahuan, Keterampilan, sikap)
serta akumulasi pengalaman
yang diharapkan dapat dicapai (diketahui, dipahami, dan dikerjakan)
siswa
setelah menyelesaikan suatu periode belajar (FASE).
CP dan Strategi Mencapai CP
- Menggunakan kerangka kerja Understanding by Desgn
- Kerangka kerja dengan focus pada perencanaan dan struktur yang memandu pengembangan Kurikulum,
Asesemen, dan Instruksi Pembelajaran.
- CP berfokus pada siswa, bukan pada ketuntasan materi.
- CP memberikan tujuan umum dan ketersediaan waktu utuk mencapainya (FASE).
- Garis finish CP ada di kelas 12. Ada 6 estafe yang disebut FASE.
- Fokus pada 2 hal:
* Pengajaran dan asesmen untuk membangun pemahaman dan kemampuan
learning transfers
* Merancang kurikulum “terbalik” (backward), mulai dari tujuan akhir terlebih dulu.
Capaian Pembelajaran (CP)

Rumusan CP:
- Terukur dan spesifik untuk kemampuan siswa
- Fleksibel (sesuai tahap ajar siswa, fokus pada siswa)
- Tergambarkan ranah Kognitif, Psikomotor, Afektif
- Mengandung ABCD

Fase C (Kelas V dan VI SD/MI)

Elemen Maca (Membaca)


Peserta didik mampu membaca dengan lancar dan indah serta
memahami informasi dan kosakata baru yang memiliki
beragam makna (denotatif dan konotatif) untuk mengidentifikasi
objek, fenomena, dan karakter.
Pemetaan Capaian Pembelajaran
• Kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap tahap perkembangan
untuk setiap Mapel pada satuan pendidikan (usia dini, Dikdas, dan Dikmen).
• Sekumpulan kompetensi dan lingkup materi secara komprehensif dalam bentuk narasi.
• Penentuan kelas dalam fase berdasarkan ketuntasan lingkup konten inti (jadi tidak berulang (?))
• Proporsi beban belajar:
a. Pembelajaran intrakurikuler (75-80% dari total JP per tahun)
b. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (20-25% dari total JP per tahun)
• Muatan Lokal 64 minggu atau Maksimal 72 JP/Tahun (2 JP x Jumlah menit/minggu)
Jenjang dan Alokasi Waktu
Kalender Akademik
1. Satu tahun ada 52 minggu.
2. Minggu efektif untuk satu tahun rata-rata 44 minggu.
3. Pembagian waktu di Sekolah Penggerak:
Waktu total – 20% (+ 8 minggu) Proyek Profil Pelajar Pancasila.
44 – 8 minggu  36 minggu
4. Satu semester rata-rata 18 minggu (pertemuan)
Fase dan Elemen Capaian Pembelajaran Bahasa Sunda

CP FASE Struktur Capaian Pembelajaran

ELEMEN B C D
A
(AUDIENCE) (BEHAVIOR) (CONDITION) (DEGREE)
Ngaregepkeun

Maca & Miarsa


Pelajar/ Batas Minimal
Siswa/ KATA KERJA PERSYARATAN Tingkat Capaian
Nyarita & Murid/ OPERASIONAL KEGIATAN MATERI POKOK:
Midangkeun
Peserta (KKO) BELAJAR - Teks Fiksi
Dididk - Teks Nonfiksi
Nulis
Urgensi dan Fungsi Capaian Pembelajaran (CP)
Urgensi CP
sebagai alat untuk
Fungsi CP
sebagai dasar
- Menentukan tingkat kerangka
menyusun
kualifikasi
- Menetapkan standar kualifikasi
- Menjelaskan program dan kursus Tujuan Pembelajaran (TP) -
- Mengarahkan kurikulum Alur dan Tujuan Pembelajaran (ATP) -
- Menentukan spesifikasi penilaian Modul Ajar (MA) -
Instrumen Asesmen (IA) -
Tujuan Pembelajaran dalam ATP
- Generik  Pemahaman
- Luas
Karakteristik - Kompetensi dan konten inti untuk satu fase
- Kemampuan (sikap, pengetahuan, dan
keterampilan) satu konten inti
Kompetensi - Dapat didemontrasikan oleh peserta didik
- Menunjukkan tujuan pembelajaran telah
TUJUAN berhasil dicapai peserta didik
PEMBELAJARAN
• Kumpulan materi pokok (pengetahuan inti
Dalam ATP atau konsep utama)
Konten Inti • yang perlu dipahami di akhir satu fase
(kelas) pembelajaran.

• Keterampilan berpikir kritis


Variasi • HOTS

Identifikasi • Profil Pelajar Pancasila


ABCD (Baker, 1971)
Tujuan Pembelajaran dalam MA
- Spesifik
- Sempit
Karakteristik - Kompetensi dan satu konten inti
- Kemampuan (sikap, pengetahuan, dan
keterampilan) satu konten inti
Kompetensi - Dapat didemontrasikan oleh peserta didik
- Menunjukkan tujuan pembelajaran telah berhasil
TUJUAN dicapai peserta didik
PEMBELAJARAN
• Satu materi pokok (Ilmu pengetahuan inti atau
dalam MA
konsep utama)
Konten Inti • perlu dipahami di akhir satu unit pembelajaran
• mendasari elemen berbahasa)

• Keterampilan berpikir kritis


Variasi • HOTS

Identifikasi • Bisa dimasukkan Profil Pelajar Pancasila


CP dan ATP
CP Mapel Bahasa Sunda
Konten Inti
(1 tahun)
CP Fase
TP
CP (1 tahun)
Jumlah JP
Elemen
(Kelas) Glosarium
Kata Kunci
Akhir Periode Belajar
Penjelasan
Rumusan A B C D Konten Inti
Singkat
(Komponen)
Profil Pelajar Pancasila
(Karakter)
Topik/Konten Inti Profil Pelajar
(1 tahun) Pancasila
Komponen ATP

1. Rasional
2. CP Fase
3. CP Elemen
4. Tujuan pembelajaran
5. Perkiraan JP
6. Kata/Frasa Kunci
7. Topik/Konten Inti
8. Penjelasan Singkat
9. Profil Pelajar Pancasila
10. Glosarium
Komponen Modul AJar

Informasi Umum Komponen Inti


1. Tujuan Pembelajaran
1. Identitas Sekolah 2. Pemahaman Bermakna
2. Kompetensi Awal 3. Pernyataan Pemantik
(Kompetensi Prasyarat) 4. Persiapan Pembelajaran
3. Profil Pelajar Pancasila Pertemuan 1:
4. Sarana dan Prasarana A. Kegiatan Pendahuluan
5. Target Siswa (… orang) B. Kegiatan Inti
6. Model Pembelajaran C. Kegiatan Penutup
5. Asesmen,
Pengayaan, dan Remedial
6. Refleksi Siswa dan Guru
CP, ATP, dan MA Mapel Bahasa Sunda
1 Konten Inti TP TPU
Kompetensi Awal
(1 Konten Inti) (1 tahun)
Pemahaman
Profil Pelajar Pancasila Bermakna
(Karakter) Pertanyaan
Pemantik
Pertemuan
Sarpras Pertemuan 1 Menyimak
(Alat, Media, Pendahuluan
Sumber Belajar) Pertemuan 2 Membaca & Memirsa (10”)

Pertemuan 3 Berbicara & Menyajikan


Inti
(60”)
Model
Pembelajaran Pertemuan 4 Menulis Penutup
(10”)
Pertemuan 5 Asesmen
Capaian Pembelajaran Mapel Bahasa Sunda SD/MI

Fase A (Kelas I-II SD/MI)

• Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa Sunda untuk


berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada mitra tutur
(teman sebaya, guru, dan orang dewasa) tentang diri dan lingkungan
sekitarnya.
• Peserta didik mampu memahami dan menyampaikan pesan (gagasan,
perasaan, dan kehendak), serta berperan serta dalam percakapan
secara santun.
• Peserta didik mampu meningkatkan penguasaan kosakata bahasa
Sunda melalui kegiatan berbahasa dan bersastra Sunda dengan topik
yang beragam.
Elemen Capaian Pembelajaran Fase A
Menyimak • Peserta didik mampu bersikap menjadi penyimak yang baik (saregep).
Peserta didik mampu memahami (nyangkem) informasi atau pesan
(Ngaregepkeun) melalui menyimak instruksi lisan sederhana berbahasa Sunda atau
melalui media audio, audiovisual, atau tipe teks aural fiksi dan nonfiksi
(teks yang dibacakan dan/atau didengar) sederhana tentang diri dan
lingkungan.

Membaca dan • Peserta didik mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang baik.
memirsa • Peserta didik mampu memahami informasi dan kosakata tipe teks (fiksi
dan nonfiksi) sederhana yang dibaca atau tayangan yang dipirsa dengan
(Maca jeung baik dalam bahasa Sunda tentang diri dan lingkungan.
Miarsa) • Peserta didik mampu menambah kosakata baru bahasa Sunda dari teks
yang dibaca atau tayangan yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi.
Elemen Capaian Pembelajaran Fase A
Berbicara • Peserta didik mampu melafalkan teks pendek berbahasa Sunda dengan
dan volume dan intonasi (lentong) yang tepat sesuai kaidah dan konteks.
Menyajikan/ • Peserta didik mampu bertanya, menjawab, atau menanggapi komentar
Mempresentasikan orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan bahasa Sunda yang
(Nyarita jeung benar dan santun.
Midangkeun) • Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan berbahasa Sunda
dengan bantuan gambar dan/atau ilustrasi.
• Peserta didik mampu menceritakan kembali dengan bahasa Sunda sesuai
tatakrama Sunda tentang suatu informasi yang dibaca(kan), atau
didengar dengan topik diri sendiri da lingkungan.

Menulis (Nulis) • Peserta didik mengembangkan tulisan tangan (huruf lepas dan tegak
bersambung) yang semakin baik berdasarkan kata-kata bahasa Sunda.
• Peserta didik bersikap baik dalam menulis di atas kertas dan/atau melalui
media digital berdasarkan kata-kata bahasa Sunda.
• Peserta didik mampu menulis teks pendek (fiksi dan nonfiksi) berbahasa
Sunda dengan beberapa kata berdasarkan teks yang dibaca atau
didengar dan kehidupan sehari-hari.
Capaian Pembelajaran
Fase B (Kelas III-IV SD/MI)
• Peserta didik secara umum memiliki kemampuan berbahasa
Sunda untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan
kepada teman sebaya dan orang dewasa tentang hal-hal
menarik di lingkungan sekitarnya.
• Secara khusus peserta didik mampu memahami dan
menyampaikan gagasan, pesan, dan penokohan dari teks
(deskripsi, informasional, dan narasi).
• Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan atau pesan dalam
kerja kelompok atau diskusi.
• Peserta didik mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru
melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra Sunda
dengan topik yang beragam.
• Peserta didik mampu membaca teks berbahasa Sunda dengan
fasih.
Elemen Capaian Pembelajaran
Menyimak • Peserta didik mampu memahami dan memaknai ide (pokok dan
pendukung) dari teks (fiksi dan nonfiksi) melalui media audio,
(Ngaregepkeun) audiovisual, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan
instruksi lisan berbahasa Sunda.

Membaca dan • Peserta didik mampu memahami informasi dan ide (pokok dan
pendukung) dari tipe teks (fiksi dan nonfiksi) berbahasa Sunda dalam
memirsa bentuk cetak atau elektronik tentang kehidupan sehari-hari.
(Maca jeung • Peserta didik mampu menambah kosakata baru dari teks (fiksi dan
Miarsa) nonfiksi) berbahasa Sunda yang dibaca atau tayangan yang dipirsa
sesuai dengan topik.
Elemen Capaian Pembelajaran
Berbicara • Peserta didik mampu berbicara berbahasa Sunda dengan pilihan kata dan
dan sikap tubuh (gestur) yang santun, serta menggunakan volume dan intonasi
Menyajikan/ yang tepat sesuai konteks sesuai kaidah bahasa dan norma budaya Sunda.
Mempresentasikan • Peserta didik mampu mengajukan dan menanggapi pertanyaan berbahasa
(Nyarita jeung Sunda dalam suatu percakapan atau diskusi dengan aktif sesuai kaidah
Midangkeun) bahasa dan norma budaya Sunda.
• Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan
atau diskusi berbahasa Sunda kaidah bahasa dan norma budaya Sunda.
• Peserta didik mampu menceritakan kembali dalam bahasa Sunda suatu
informasi yang dibaca atau didengar dari tipe teks (fiksi dan nonfiksi)
sederhana dengan beragam topik.

Menulis (Nulis) • Peserta didik semakin terampil menulis tegak bersambung kalimat
sederhana dan teks sederhana bahasa Sunda.
• Peserta didik mampu menulis teks (fiksi dan nonfiksi) sederhana
berbahasa Sunda sesuai dengan kaidah penulisan (ejaan) dan tata
bahasa tentang beragam topik.
Capaian Pembelajaran
Fase C (Kelas V-VI SD/MI)
• Peserta didik secara umum memiliki kemampuan berbahasa Sunda
untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan dan konteks
sosial.
• Peserta didik mampu memahami, mengolah, dan menginterpretasi
informasi dan pesan dari penyajian lisan dan tulis tentang topik yang
dikenali dalam beragam teks (fiksi dan nonfiksi).
• Peserta didik mampu menanggapi dan mempresentasikan informasi yang
dipaparkan; berpartisipasi aktif dalam diskusi; menuliskan tanggapannya
terhadap bacaan menggunakan pengalaman dan pengetahuannya, sesuai
kaidah bahasa dan norma budaya Sunda.
• Peserta didik mampu menulis beragam tipe teks dengan lebih
berstruktur untuk menyampaikan pengamatan dan pengalamannya.
• Peserta didik mampu membaca dan menulis kata-kata yang
menggunakan aksara Sunda.
• Peserta didik memiliki kebiasaan membaca untuk hiburan, serta
menambah pengetahuan, dan keterampilan.
Elemen Capaian Pembelajaran
Menyimak • Peserta didik mampu menganalisis informasi berupa fakta, prosedur
dengan mengidentifikasikan ciri objek, urutan proses kejadian, dan
(Ngaregepkeun) nilai-nilai dari berbagai tipe teks berbahasa Sunda (fiksi dan
nonfiksi) yang disajikan dalam bentuk lisan, teks aural (teks yang
dibacakan dan/atau didengar), dan audio.

Membaca dan • Peserta didik mampu membaca dengan lancar dan indah serta
memahami informasi dan kosakata baru yang memiliki beragam
memirsa makna (denotatif dan konotatif) untuk mengidentifikasi objek,
(Maca jeung fenomena, dan karakter.
Miarsa) • Peserta didik mampu mengidentifikasi ide pokok dan struktur tipe
teks (fiksi dan nonfiksi) berbahasa Sunda tulis dan/atau audiovisual,
serta menafsirkan nilai-nilai yang terkandung di dalam teks tersebut.
• Peserta didik mampu membaca kalimah sederhana yang menggunakan
aksara Sunda.
Elemen Capaian Pembelajaran

Berbicara • Peserta didik mampu menyampaikan informasi dalam Bahasa Sunda secara fasih
dan dan santun dengan menggunakan pilihan kata yang tepat sesuai kaidah bahasa
Menyajikan/ dan norma budaya Sunda atau kosakata baru, baik yang bermakna denotatif
Mempresentasikan maupun bermakna konotatif.
• Peserta didik menyampaikan suatu informasi atau pesan berdasarkan fakta,
(Nyarita jeung pengalaman, atau imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan
Midangkeun) menarik dalam berbagai tipe teks (prosa dan/atau puisi) berbahasa Sunda secara
kreatif, logis, sistematis, dan santun untuk tujuan menghibur dan meyakinkan
mitra tutur sesuai kaidah dan konteks serta kaidah bahasa dan norma budaya
Sunda.

Menulis (Nulis) • Peserta didik mampu menulis berbagai tipe teks (fiksi dan nonfiksi) berbahasa
Sunda dari informasi atau pesan (gagasan, hasil pengamatan, pengalaman), dan
imajinasi; serta menjelaskan hubungan kausalitas, menuangkan hasil pengamatan,
dan meyakinkan pembaca.
• Peserta didik mampu menggunakan kaidah kebahasaan dan kesastraan untuk
menulis berbagai tipe teks berbahasa Sunda sesuai dengan konteks dan norma
budaya Sunda dengan menggunakan kosakata baru, baik yang bermakna denotatif
maupun konotatif.
• Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta dan imajinasi
(dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk prosa
atau puisi dengan penggunaan kosakata berbahasa Sunda secara kreatif
sesuai kaidah bahasa dan budaya Sunda.
• Peserta didik mampu menulis kata-kata dengan menggunakan aksara Sunda.
ALTERNATIF
MATERI ESENSIAL
MAPEL BAHASA SUNDA
Materi Esensial Bahasa Sunda SD/MI
Smt Kelas I Kelas II
F 1 Vokal dan konsonan Teks sederhana dua kata
A Kata dwiengang Teks sederhana tiga kata
S
E 2 Teks sederhana 2-3 engang Teks narasi bergambar

A Teks kakawihan Teks kawih

Smt Kelas III Kelas IV


F 1 Teks narasi sederhana 3-4 kata Teks Deskripsi
A
S Teks kawih Teks Sajak Sederhana
E 2 Teks deskripsi 3-4 kata Teks Dongeng
Teks kakawihan Teks Pupujian
B

56
Materi Esensial Bahasa Sunda SD/MI

Smt Kelas V Kelas VI


F 1 Teks Eksposisi sederhana Teks Biografi
A dengan kalimat 4-5 kata
S Teks Guguritan Aksara Sunda
E 2 Teks Argumentasi sederhana Teks Pidato (Biantara)
dengan kalimat 4-5 kata
C Teks sajak sederhana

57
Materi Pasanggiri Bahasa Sunda
SD, SMP, SMA
1. Warta
2. Biantara
3. Aksara Sunda
4. Dongeng
5. Sajak
6. Rumpaka Kawih
7. Guguritan (Pupuh)
8. Narasi (Pangalaman, Carpon)
htuQ nuhun;

HATUR NUHUN

Anda mungkin juga menyukai