Pembekalan Implementasi
Kurikulum Merdeka di SMK
https://bit.ly/IKMSMKKampusMerdeka7
3
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
4
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Program SMK Pusat Keunggulan
5
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
PROGRAM SMK PUSAT KEUNGGULAN ADALAH KATALIS PERWUJUDAN
VISI PENDIDIKAN INDONESIA
Kementerian Pendidikan,
Kementerian Kebudayaan,
Pendidikan, Riset,Riset,
Kebudayaan, dan Teknologi
dan Teknologi 6
Jenis Bantuan SMK PK
Skema Reguler
(Intervensi oleh
Kemendikbudristek) Skema Reguler Baru
Skema Pemadanan
Skema Pemadanan Dukungan Lanjutan
Dukungan
(Intervensi oleh
Kemendikbudristek Skema Pemadanan
dan Dunia Kerja) Dukungan Baru
7
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan,
Kementerian Kebudayaan,
Pendidikan, Riset,Riset,
Kebudayaan, dan Teknologi
dan Teknologi 8
MERDEKA BELAJAR: Arah perubahan sistem pendidikan di masa depan
Kategori Situasi sekarang Arahan di masa depan
Ekosistem Belajar sebagai kewajiban Belajar menjadi sebuah pengalaman yang menyenangkan
Guru sebagai penyampai informasi/pengetahuan Guru sebagai fasilitator dalam kegiatan belajar
Guru
Pelatihan guru berdasarkan teori Pelatihan guru berdasarkan praktik
Pendekatan “satu ukuran untuk semua” (One-Size Pendekatan berbasis kebutuhan individu dan berpusat
fits all) pada siswa
10
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Apa yang berbeda?
Spektrum Keahlian
Struktur Kurikulum
Capaian Pembelajaran
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (kelas X= 2
tema pilihan, 1 tema kebekerjaan; kelas XI = 1 tema
pilihan, 1 tema kebekerjaan; Kelas XII= 1 kebekerjaan
https://docs.google.com/document/d/16CC83T00tR5rAC4
9wN1CQXMplpoQb6Qf/edit)
11
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Spektrum Keahlian
12
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Perbandingan Struktur Kurikulum
13
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Dukungan Pelaksanaan Kurikulum Merdeka
14
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 17
Kurikulum Merdeka bertujuan mengatasi krisis belajar dengan
meningkatkan kualitas pembelajaran bagi semua murid
25
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
https://bit.ly/BimtekKFSPEskawati
KURIKULUM
ASESMEN PEMBELAJARAN
Kegiatan
Menggunakan hanya pembelajaran searah Proses belajar
Membuat satu perspektif (memberikan bertujuan tes atau
pembelajaran Interaksi dengan misalnya hanya pemaparan dalam ujian akhir, serta
mengikuti buku peserta didik hanya melihat kemampuan bentuk ceramah dan pembelajaran dengan
dengan mengabaikan memberikan dan kognitif peserta didik, instruksi tugas) tanpa kegiatan yang sama
kebutuhan peserta menagih tugas. tanpa melihat faktor adanya dari tahun ke tahun
didik lain seperti sosial pendampingan dan dengan soal tes dan
emosi atau spiritual. pemberian umpan ujian yang sama.
balik
1. CP memberikan tujuan umum dan ketersediaan waktu yang tersedia untuk mencapai tujuan
tersebut
2. Pembelajaran yang fleksibel.
3. Pembelajaran yang sesuai dengan kesiapan peserta didik
4. Pengembangan rencana pembelajaran yang kolaboratif
Capaian dalam setiap fase secara keseluruhan Capaian setiap fase menurut elemen
Kompetensi pembelajaran yang harus dicapai Dibuat dalam bentuk matriks. Setiap elemen
peserta didik pada setiap fase. Dibuat dalam dipetakan menurut perkembangan siswa
bentuk pernyataan yang disajikan dalam paragraf
yang utuh.
1. Setiap pendidik perlu memiliki rencana pembelajaran untuk membantu mengarahkan proses
pembelajaran mencapai CP.
2. Rencana pembelajaran ini dapat berupa: (1) rencana pelaksanaan pembelajaran atau yang
dikenal sebagai RPP atau (2) dalam bentuk modul ajar
Tidak menggunakan
instrumen penilaian
Asesmen dilakukan atau menggunakan
secara terpisah dari instrumen asesmen,
pembelajaran, serta namun tidak sejalan
terpisah antara ranah dengan dengan Berfokus pada
sikap, pengetahuan karakteristik mata asesmen sumatif.
dan keterampilan pelajaran, capaian
dilakukan secara pembelajaran, tujuan
terpisah-pisah. pembelajaran dan
kebutuhan peserta
didik.
Kedua memiliki kesamaan yaitu adanya umpan balik untuk pemberian intervensi kepada
peserta didik maupun perbaikan proses pembelajaran berikutnya;
Hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan Hal yang harus diperhatikan dalam
Formatif melaksanakan Sumatif
Tes Tertulis
Teknik Asesmen Tes dengan soal dan jawaban disajikan secara tertulis.
“Terdapat berbagai teknik
dalam melakukan
asesmen, pendidik Tes Lisan
diberikan keleluasaan
memilih teknik dan Pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik
menjawab secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal
instrumen agar asesmen ketika pembelajaran
selaras dengan kegiatan
pembelajaran. Sehingga
hasil belajar peserta didik Portofolio
valid dan dapat ditindak
lanjuti” Kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya
peserta didik dalam bidang tertentu yang mencerminkan
perkembangan (reflektif-integratif) dalam kurun waktu tertentu.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 42
Rubrik
Teknik dan Instrumen Asesmen
Pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas
capaian kinerja peserta didik. Capaian kinerja dituangkan dalam
bentuk kriteria atau dimensi yang akan dinilai yang dibuat secara
bertingkat dari kurang sampai terbaik.
Ceklist
Ekspektasi pendidik yang positif tentang kemampuan peserta didik akan sangat
mempengaruhi performa peserta didik.
Setiap peserta didik unik, memiliki peta jalan belajar yang berbeda, dan tidak perlu
dibandingkan dengan teman-temannya.
Pedoman penyelenggaraan
pembelajaran sesuai
dengan karakteristik dan
kebutuhan satuan
pendidikan
48
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
49
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
1. Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan
perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil Pelajar Pancasila selalu
menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan kurikulum operasional sekolah
2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks
sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus SMK)
3. Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan digunakan di
satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah dipahami
4. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum satuan pendidikan
melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lain orang tua,
organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan
supervisi dinas Pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang agama sesuai dengan kewenangannya.
Penyusunan dokumen
1. Apakah satuan pendidikan sudah memiliki inspirasi kurikulum operasional di satuan pendidikan?
2. Apakah satuan pendidikan telah memiliki visi dan misi?
3. Siapa yang akan memfasilitasi dan terlibat di dalam penyusunan ini?
4. Apakah akan dilakukan pembahasan kurikulum operasional oleh pemangku kepentingan internal?
(kepala satuan pendidikan dan pendidik)
5. Apakah akan dilakukan pembahasan kurikulum operasional di satuan pendidikan oleh pemangku
kepentingan eksternal? (meliputi: orang tua, komite satuan pendidikan dan pemangku kepentingan
lainnya yaitu, organisasi, berbagai sentra, serta mitra dunia kerja untuk SMK)?
51
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Secara Umum
Proses penyusunan kurikulum operasional bersifat
● TETAP (mengacu kepada kerangka dasar kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah pusat), dan
● FLEKSIBEL/DINAMIS (mengembangkan kurikulum operasional berdasarkan kerangka dan struktur kurikulum,
sesuai karakteristik dan kebutuhan satuan pendidikan).
1 3
Menganalisis 5
Menentukan Merancang
konteks
KARAKTERISTIK
2 PENGORGANISASI PENDAMPINGAN,
AN
SATUAN Merumuskan
PEMBELAJARAN
4
Menyusun
EVALUASI, DAN
PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN VISI
RENCANA PROFESIONAL
MISI
PEMBELAJARAN
TUJUAN
Catatan: untuk SMK, langkah nomor 2 adalah ‘Merumuskan Visi dan Misi Satuan Pendidikan, serta Tujuan Program Keahlian’
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 52
Karakteristik Dari analisis konteks, diperoleh gambaran mengenai karakteristik satuan pendidikan
satuan yang mencakup kondisi riil satuan pendidikan termasuk peserta didik, tenaga pendidik,
Komponen pendidikan tenaga kependidikan, serta sosial budaya. Untuk SMK, karakteristik melingkupi program
keahliannya.
Kurikulum
Operasional di Visi
Visi, misi, dan
Satuan Pendidikan tujuan ● menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam tujuan jangka
panjang satuan pendidikan dan nilai-nilai yang dituju berdasarkan hasil analisis
karakteristik satuan pendidikan
Komponen ini menjadi ● nilai-nilai yang mendasari penyelenggaraan pembelajaran agar peserta didik dapat
komponen utama yang mencapai profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan
ditinjau setiap 4-5 tahun (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak untuk PAUD)
Misi
● misi menjawab bagaimana satuan pendidikan mencapai visi
● nilai-nilai penting yang diprioritaskan selama menjalankan misi
Tujuan
● tujuan akhir dari kurikulum satuan pendidikan yang berdampak kepada peserta didik
● tujuan menggambarkan tahapan-tahapan (milestone) penting dan selaras dengan
misi
● strategi satuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan
● kompetensi/karakteristik yang menjadi kekhasan lulusan suatu satuan pendidikan
dan selaras dengan profil pelajar Pancasila
Untuk SMK visi dan misi disusun untuk lingkup sekolah, sedangkan program keahlian
menyusun tujuan program keahlian.
Perencanaan Perencanaan pembelajaran meliputi ruang lingkup satuan pendidikan dan ruang lingkup
Pembelajaran kelas.
● rencana pembelajaran untuk ruang lingkup satuan pendidikan seperti penyusunan capaian
pembelajaran (telah ditetapkan oleh pemerintah), alur tujuan pembelajaran lengkap dengan
gambaran besar asesmen dan sumber belajar yang mencakup kegiatan intrakurikuler serta
projek penguatan profil pelajar Pancasila, dan perencanaan program prioritas satuan pendidikan.
● rencana pembelajaran untuk ruang lingkup kelas seperti perencanaan pembelajaran,
perangkat ajar, atau rencana kegiatan lainnya. Untuk dokumentasi rencana pembelajaran ini,
satuan pendidikan cukup melampirkan beberapa contoh perangkat ajar atau bentuk rencana
kegiatan yang mewakili inti dari rangkaian pembelajaran pada bagian Lampiran.
Komponen 1
Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
Komponen 2
Visi, Misi, dan Tujuan
Visi adalah cita-cita bersama pada masa mendatang a. Visi merupakan gambaran masa depan yang ingin dicapai oleh satuan pendidikan.
dari warga satuan pendidikan, yang dirumuskan b. Visi harus dapat memberikan panduan/arahan serta motivasi.
berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan c. Visi harus tampak realistis, kredibel dan atraktif. Sebaiknya mudah dipahami, relatif
pendidikan. singkat, ideal dan berfokus pada mutu, serta memotivasi setiap pemangku kepentingan
Misi adalah pernyataan bagaimana satuan pendidikan a. Pernyataan misi menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh
mencapai visi. yang ditetapkan untuk menjadi rujukan satuan pendidikan.
bagi penyusunan program jangka pendek, menengah, b. Rumusan misi selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan tindakan, bukan kalimat
dan jangka panjang, dengan berdasarkan masukan dari yang menunjukkan keadaan sebagaimana pada rumusan visi.
seluruh warga satuan pendidikan. c. Antara indikator visi dengan rumusan misi harus ada keterkaitan atau terdapat benang
merahnya secara jelas. Satu indikator visi dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan
misi.
d. Misi menggambarkan upaya bersama yang berorientasi kepada peserta didik.
Tujuan adalah gambaran hasil yang akan dicapai a. Tujuan harus serasi dan mendeskripsikan misi dan nilai-nilai satuan pendidikan.
dalam kurun waktu tertentu oleh setiap satuan pendidikan b. Tujuan fokus pada hasil yang diinginkan pada peserta didik
atau program keahlian dengan mengacu pada c. Tujuan harus spesifik, terukur, dapat dicapai dalam jangka waktu tertentu (SMART).
karakteristik dan/atau keunikan setiap satuan pendidikan Untuk mengetahui pencapaian tujuan pendidikan, satuan pendidikan dapat melakukan
evaluasi. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
sesuai dengan prinsip yang sudah ditetapkan.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
Komponen 3
Pengorganisasian Pembelajaran
Satuan pendidikan dapat menentukan model struktur kurikulum yang sesuai dengan kondisi dan tujuan masing-masing
satuan pendidikan.
Pengaturan cara penghantaran (per mata pelajaran, tematik integratif, unit inkuiri, dll.) akan mempengaruhi sekolah dalam
mengelola waktu (penjadwalan) dan sumber dayanya.
Model ini tidak harus dipilih salah satu, akan tetapi bisa juga dikombinasikan. Misalnya dengan menggunakan sistem
terintegrasi dan blocking secara bersamaan atau mengkombinasikan ketiga model
Setiap pembelajaran dilakukan Konsep-konsep dan keterampilan Pembelajaran dikelola dalam bentuk
terpisah antara satu mapel dengan tertentu dari mata pelajaran diajarkan blok-blok waktu dengan berbagai
mapel lainnya. secara kolaboratif (team teaching). macam pengelompokkan.
Komponen 4
Perencanaan Pembelajaran
kurikulum.kemdikbud.go.id
64
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
65
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 66
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 67
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 68
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 69
Beberapa alternatif pengelolaan
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Menentukan satu hari dalam seminggu untuk pelaksanaan projek profil (misalnya
01 hari Jumat). Seluruh jam belajar pada hari itu digunakan untuk projek profil.
Mengalokasikan 1-2 jam pelajaran di akhir hari , khusus untuk mengerjakan projek
02 profil. Bisa digunakan untuk eksplorasi di sekitar satuan pendidikan sebelum
peserta didik pulang.
Kearifan Lokal Rekayasa dan Teknologi Kewirausahaan Bhinneka Tunggal Ika (SD-
(SD-SMA) / Aku Cinta Indonesia (SD-SMA)/ Imajinasi dan (SD-SMA) SMA) / Kita Semua Bersaudara
(PAUD) Kreativitasku (PAUD) (PAUD)
Mengidentifikasi potensi ekonomi di
Membangun rasa ingin tahu dan Berkolaborasi dalam melatih daya tingkat lokal dan masalah yang ada Mengenal belajar membangun
kemampuan inkuiri melalui pikir kritis, kreatif, inovatif, dalam pengembangan potensi dialog penuh hormat tentang
eksplorasi tentang budaya dan sekaligus kemampuan berempati tersebut, serta kaitannya dengan keberagaman kelompok agama dan
kearifan lokal masyarakat sekitar untuk berekayasa membangun aspek lingkungan, sosial dan kepercayaan yang dianut oleh
atau daerah tersebut, serta produk berteknologi yang kesejahteraan masyarakat. masyarakat sekitar dan di Indonesia
perkembangannya. memudahkan kegiatan dirinya dan serta nilai-nilai ajaran yang
juga sekitarnya. dianutnya.
PAUD 1 s.d 2 projek profil dengan tema berbeda Untuk Pendidikan Khusus:
● Pada dasarnya projek bisa
SD/MI/SDLB/Paket A 2 s.d 3 projek profil dengan tema berbeda
mengambil dan/atau
SMP/MTs/ SMPLB/Paket B 3 s.d 4 projek profil dengan tema berbeda mengembangkan projek dari jenjang
lain menyesuaikan dengan kondisi
dan tahapan belajarnya.
SMA/MA/SMALB/Paket C kelas X 3 s.d 4 projek profil dengan tema berbeda
Implementasi
Melanjutkan Penetapan
Uji coba terbatas prototipe Kurikulum Merdeka
implementasi Kurikulum
Kurikulum Merdeka di 2500 secara sukarela di
Evaluasi Kurikulum Merdeka
satuan pendidikan peserta tingkat nasional,
kebijakan Merdeka secara sebagai
Program Sekolah Penggerak dan yang menjaring
kurikulum dan sukarela di tingkat kurikulum
901 peserta program SMK PK di 93.297 satuan
penyusunan nasional. nasional,
111 kota/kabupaten, termasuk di pendidikan di 504
prototipe Pengumpulan dimulainya
satdik dengan fasilitas terbatas kota/kabupaten.
Kurikulum umpan balik untuk phasing in
dan di daerah-daerah 3T. Pengumpulan
Merdeka perbaikan KM dan
Pengumpulan umpan balik untuk umpan balik untuk
kebijakan phasing out
perbaikan kebijakan kurikulum. perbaikan kebijakan
kurikulum. K-13.
kurikulum.