Anda di halaman 1dari 72

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET, DAN TEKNOLOGI

Pembekalan Implementasi
Kurikulum Merdeka di SMK

Disampaikan pada Pembekalan Kampus Merdeka Angkatan 7


Kamis, 25 Januari 2024

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Bergabung melalui padlet dengan tautan:

https://bit.ly/IKMSMKKampusMerdeka7

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Link and Match

Apa yang anda ketahui tentang link and match di SMK?

3
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
4
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Program SMK Pusat Keunggulan

Tujuan Program SMK Pusat Keunggulan adalah:


• menghasilkan lulusan yang terserap di Dunia Kerja (Dunia
Usaha, Dunia Industri, dan dunia kerja) atau
• menjadi wirausaha melalui keselarasan Pendidikan vokasi yang
mendalam dan menyeluruh dengan Dunia Kerja, serta
• diharapkan menjadi pusat peningkatan kualitas dan rujukan bagi
SMK lainnya

Perdirjen Diksi Juknis SMK PK

5
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
PROGRAM SMK PUSAT KEUNGGULAN ADALAH KATALIS PERWUJUDAN
VISI PENDIDIKAN INDONESIA

Lulusan SMK berkarakter Pelajar Pancasila dan


Bekerja atau Berwirausaha atau Melanjutkan Studi

Penguatan Pembelajaran Penguatan Manajemen Pendampingan


Kapasitas Kompetensi kualitas dan sekolah oleh Perguruan
SDM Siap Kerja dan kegunaan sarana berbasis data Tinggi
Berkarakter dan prasarana
Penguatan Kepala Sekolah, Penyelenggaraan Pendampingan pada
pembelajaran yang Bantuan dana hibah untuk Pendampingan SMK Pusat
Pengawas Sekolah, dan peningkatan sarana sekolah untuk Keunggulan oleh perguruan
berorientasi pada melaksanakan
Guru melalui program penguatan kompetensi prasarana yang berfokus tinggi dalam peningkatan
pelatihan dan sesuai dengan kebutuhan pada alat dan kelengkapan manajemen berbasis kualitas dan kuantitas kerja
pendampingan intensif dunia kerja, dan sarana belajar praktik sekolah, termasuk sama dengan dunia kerja
untuk mewujudkan pengembangan karakter pelajar yang berstandar perencanaan berdasarkan untuk memenuhi tujuan
manajemen dan yang sesuai nilai-nilai dunia kerja. evaluasi data dan pembelajaran
pembelajaran berbasis Pancasila. Didampingi oleh penggunaan platform
dunia kerja BB/BPPMPV digital

Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah


Kolaborasi dan koordinasi intens antara pemerintah pusat dan daerah yang dilakukan secara intens
untuk menciptakan dukungan penyelenggaraan SMK Pusat Keunggulan yang berkesinambungan.

Kementerian Pendidikan,
Kementerian Kebudayaan,
Pendidikan, Riset,Riset,
Kebudayaan, dan Teknologi
dan Teknologi 6
Jenis Bantuan SMK PK

Skema Reguler Lanjutan

Skema Reguler
(Intervensi oleh
Kemendikbudristek) Skema Reguler Baru

Skema Pemadanan
Skema Pemadanan Dukungan Lanjutan
Dukungan
(Intervensi oleh
Kemendikbudristek Skema Pemadanan
dan Dunia Kerja) Dukungan Baru

7
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan,
Kementerian Kebudayaan,
Pendidikan, Riset,Riset,
Kebudayaan, dan Teknologi
dan Teknologi 8
MERDEKA BELAJAR: Arah perubahan sistem pendidikan di masa depan
Kategori Situasi sekarang Arahan di masa depan

Ekosistem Belajar sebagai kewajiban Belajar menjadi sebuah pengalaman yang menyenangkan

Sistem yang tertutup (pemangku kepentingan


Sistem terbuka (kerja sama antarpemangku kepentingan)
bekerja dengan sistem mereka sendiri)

Guru sebagai penyampai informasi/pengetahuan Guru sebagai fasilitator dalam kegiatan belajar
Guru
Pelatihan guru berdasarkan teori Pelatihan guru berdasarkan praktik

Pedagogi berbasis kompetensi dan nilai-nilai, kurikulum,


Pedagogi Pedagogi berbasis konten, kurikulum, dan penilaian
dan penilaian

Pendekatan “satu ukuran untuk semua” (One-Size Pendekatan berbasis kebutuhan individu dan berpusat
fits all) pada siswa

Kurikulum berdasarkan kompetensi dan sebagai


Kurikulum Kurikulum berdasarkan konten dan diwajibkan
kerangka/menu
Fokus kepada keterampilan lunak (soft skill) dan
Fokus kepada kegiatan akademik
pengembangan karakter

Sistem Penilaian bersifat sumatif/ menghukum Penilaian bersifat formatif/ mendukung


Penilaian
Standardisasi penilaian Penilaian berdasarkan portofolio

Sumber: Kemendikbud, analisa Kearney


Kementerian Pendidikan,
Kementerian Kebudayaan,
Pendidikan, Riset,Riset,
Kebudayaan, dan Teknologi
dan Teknologi
Acuan Pelaksanaan Kurikulum Merdeka

Kepmendikbudristek 262/M/2022 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri


Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Nomor 56/M/2022 Tentang
Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran

10
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Apa yang berbeda?
 Spektrum Keahlian
 Struktur Kurikulum
 Capaian Pembelajaran
 Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (kelas X= 2
tema pilihan, 1 tema kebekerjaan; kelas XI = 1 tema
pilihan, 1 tema kebekerjaan; Kelas XII= 1 kebekerjaan 
https://docs.google.com/document/d/16CC83T00tR5rAC4
9wN1CQXMplpoQb6Qf/edit)
11
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Spektrum Keahlian

Kepka BSKAP 024

12
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Perbandingan Struktur Kurikulum

Kurikulum 2013 Kurikulum Merdeka


Berdasarkan Perdirjen Dikdasmen Kepmendikbudristek No. 262/M/2022
07/D.D5/KK/2018 Tentang Struktur
Kurikulum SMK/MAK
Struktur Kurikulum terdiri dari: muatan Struktur Kurikulum terdiri dari: muatan
nasional, muatan kewilayahan, peminatan umum dan muatan kejuruan
kejuruan

13
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Dukungan Pelaksanaan Kurikulum Merdeka

1. Belajar mandiri lewat PMM (https://guru.kemdikbud.go.id/)


2. Belajar Bersama di Komunitas Belajar
3. Belajar lewat Webinar yg diselenggarakan Kemendikbudristek
4. Bertanya ke Helpdesk jika bingung
5. Bekerja sama dengan mitra pembangunan (jika tersedia)
6. Melibatkan narsum dalam Komunitas Belajar

14
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 17
Kurikulum Merdeka bertujuan mengatasi krisis belajar dengan
meningkatkan kualitas pembelajaran bagi semua murid

Kurikulum Merdeka bertujuan memberi kesempatan bagi semua


Beriman,
bertakwa kepada
murid di Indonesia untuk menjadi pelajar sepanjang hayat yang
Tuhan Yang
Maha Esa, kompeten dan berkarakter Pancasila (Permendikbudristek
berakhlak mulia
Nomor 5 Tahun 2 0 2 2 tentang Standar Kompetensi Lulusan).
Mandiri Berkebinekaan
global
Pelajar
Indonesia Kurikulum Merdeka dirancang untuk menjadi alat bantu guru
dalam transformasi pembelajaran . Penerapan Kurikulum
Merdeka bukan soal administratif seperti perubahan istilah dan
Bergotong
Bernalar kritis
royong
format dokumen. Penerapan Kurikulum Merdeka merupakan
momentum untuk merefleksikan dan memperbaiki praktik
Kreatif
pembelajaran .

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Kurikulum Merdeka mendorong guru untuk menciptakan
pembelajaran berkualitas sesuai kebutuhan murid dan kondisi
satuan pendidikan

Tiga karakteristik utama Kurikulum Merdeka dan manfaatnya

Adanya Projek Penguatan Capaian pembelajaran per


Fokus pada materi Profil Pelajar Pancasila fase dan jam pelajaran
esensial sehingga memberi waktu lebih yang fleksibel mendorong
guru tidak terburu - banyak untuk pembelajaran yang
buru dalam mengajar pengembangan menyenangkan dan relevan
dan pembelajaran kompetensi dan karakter dengan kebutuhan pelajar
bisa lebih mendalam. melalui belajar kelompok dan kondisi satuan
seputar konteks nyata. pendidikan .

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Kurikulum Merdeka mengatur muatan dan beban belajar intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler

Pengaturan jam Pe m b e la ja ra n Ekstrakurikuler tetap


pelajaran per ka ra kt e r d a n diselenggarakan
tahun memberikan kom p e t e nsi melalui satuan pendidikan
keleluasaan bagi Projek Penguatan untuk memfasilitasi
satuan pendidikan Profil Pelajar minat dan bakat murid
dan guru untuk Pancasila (P5) sekaligus menguatkan
mengembangkan merupakan bagian pengembangan profil
dan dari struktur pelajar Pancasila
mengorganisasikan kurikulum sehingga
pembelajaran menjadi kegiatan
sesuai konteks utama yang diikuti
seluruh murid

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


21
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Prinsip dalam Perancangan Kurikulum Merdeka
Selaras
Sederhana, mudah dipahami dan
diimplementasikan • Keselarasan antara kurikulum, proses
belajar (pedagogi), dan asesmen
• Zone of feasible innovation • Keselarasan antar jenjang sesuai
• Sederhana tidak melulu mudah tapi dapat dilakukan perkembangan murid
• Bukan menggampangkan pembelajaran tapi tersedia • Keselarasan antara kurikulum dan regulasi
dukungan dan bantuan lainnya
Bergotong Royong
Fokus pada kompetensi dan
• Kurikulum perlu mendapatkan dukungan
karakter semua peserta didik dari berbagai pihak
• Lebih mendalam, termasuk • Kurikulum mendorong guru bergotong
kemampuan berliterasi, bernalar royong: Membuat perencanaan
kritis, serta problem solving pembelajaran bersama-sama (karena
• Teaching at the right level 🡪🡪 satu fase terdiri lebih dari satu kelas),
diferensiasi pembelajaran pembelajaran berbasis projek, Kurikulum
. operasional, pengembangan perangkat
Fleksibel ajar
• Pemerintah hanya menetapkan kerangka dan struktur Memperhatikan Hasil Kajian dan Umpan
kurikulum 🡪🡪 pengembangan menjadi wewenang Balik
satuan pendidikan dan guru Siklus Kurikulum Merdeka yang dilakukan
• Dokumen kurikulum tidak perlu seragam, yang penting Kemendikbudristek: perancangan - implementasi -
tersedia informasi yang dibutuhkan umpan balik - peningkatan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Learning is A Journey

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
PEMBELAJARAN DAN ASESMEN

25
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
https://bit.ly/BimtekKFSPEskawati

KURIKULUM

ASESMEN PEMBELAJARAN

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Prinsip Pembelajaran

3 Proses pembelajaran mendukung


1 Pembelajaran dirancang dengan perkembangan kompetensi dan
mempertimbangkan tahap perkembangan
karakter peserta didik secara holistik;
dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini,
sesuai dengan kebutuhan belajar, serta
mencerminkan karakteristik dan
perkembangan peserta didik yang beragam 4 Pembelajaran yang relevan, yaitu
sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan pembelajaran yang dirancang sesuai
menyenangkan;
konteks, lingkungan, dan budaya
peserta didik, serta melibatkan orang
Pembelajaran dirancang dan tua dan komunitas sebagai mitra;
2
dilaksanakan untuk membangun
kapasitas untuk menjadi pembelajar 5
sepanjang hayat Pembelajaran berorientasi pada masa
depan yang berkelanjutan.

Sumber: Kepmendikbudristek No.262 Tahun 2022 tentang Perubahan Kepmendikbudristek N0o 56


Tahun 2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 27


Tinggalkan hal -hal berikut

Kegiatan
Menggunakan hanya pembelajaran searah Proses belajar
Membuat satu perspektif (memberikan bertujuan tes atau
pembelajaran Interaksi dengan misalnya hanya pemaparan dalam ujian akhir, serta
mengikuti buku peserta didik hanya melihat kemampuan bentuk ceramah dan pembelajaran dengan
dengan mengabaikan memberikan dan kognitif peserta didik, instruksi tugas) tanpa kegiatan yang sama
kebutuhan peserta menagih tugas. tanpa melihat faktor adanya dari tahun ke tahun
didik lain seperti sosial pendampingan dan dengan soal tes dan
emosi atau spiritual. pemberian umpan ujian yang sama.
balik

Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 28


Proses Perancangan Kegiatan Pembelajaran

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Memahami CP

1. CP memberikan tujuan umum dan ketersediaan waktu yang tersedia untuk mencapai tujuan
tersebut
2. Pembelajaran yang fleksibel.
3. Pembelajaran yang sesuai dengan kesiapan peserta didik
4. Pengembangan rencana pembelajaran yang kolaboratif

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Komponen CP
Rasional Mata Pelajaran Tujuan Mata Pelajaran Karakteristik Mata Pelajaran
● Pengertian mata pelajaran Kemampuan yang perlu ● Deskripsi umum tentang apa yang
● Posisi mata pelajaran dalam dicapai pelajar setelah dipelajari dalam mata pelajaran
kurikulum merdeka mempelajari mata ● Elemen-elemen mata pelajaran
● Pendekatan pembelajaran pelajaran tersebut serta deskripsinya
● Kontribusi terhadap profil
pelajar Pancasila

Capaian dalam setiap fase secara keseluruhan Capaian setiap fase menurut elemen
Kompetensi pembelajaran yang harus dicapai Dibuat dalam bentuk matriks. Setiap elemen
peserta didik pada setiap fase. Dibuat dalam dipetakan menurut perkembangan siswa
bentuk pernyataan yang disajikan dalam paragraf
yang utuh.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 31


Merumuskan Tujuan Pembelajaran

1. Tujuan berisi kompetensi dan lingkup materi


2. Tujuan pembelajaran adalah tujuan yang lebih umum bukan tujuan pembelajaran harian
(goals, bukan objectives);

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Merancang Pembelajaran

1. Setiap pendidik perlu memiliki rencana pembelajaran untuk membantu mengarahkan proses
pembelajaran mencapai CP.
2. Rencana pembelajaran ini dapat berupa: (1) rencana pelaksanaan pembelajaran atau yang
dikenal sebagai RPP atau (2) dalam bentuk modul ajar

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Komponen Minimum

RPP Modul Ajar


1. Tujuan pembelajaran 1. Tujuan pembelajaran
2. Langkah-langkah atau 2. Langkah-langkah atau
kegiatan pembelajaran kegiatan pembelajaran
3. Asesmen pembelajaran 3. Rencana Asesmen (di awal
dan di akhir pembelajaran)
4. Media Pembelajaran

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Prinsip Asesmen
3 Asesmen dirancang secara adil,
proporsional, valid, dan dapat dipercaya
1 Asesmen merupakan bagian terpadu dari (reliable) untuk menjelaskan kemajuan
proses pembelajaran, fasilitasi belajar, menentukan keputusan tentang
pembelajaran, dan penyediaan informasi langkah dan sebagai dasar untuk
yang holistik, sebagai umpan balik untuk menyusun program pembelajaran yang
pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali sesuai selanjutnya;
agar dapat memandu mereka dalam
menentukan strategi pembelajaran
selanjutnya 4 Laporan kemajuan belajar dan pencapaian
peserta didik bersifat sederhana dan
informatif, memberikan informasi yang
bermanfaat tentang karakter dan
kompetensi yang dicapai, serta strategi
2 Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai tindak lanjut;
dengan fungsi asesmen tersebut, dengan
keleluasaan untuk menentukan teknik dan
waktu pelaksanaan asesmen agar efektif
mencapai tujuan pembelajaran; 5 Hasil asesmen digunakan oleh peserta
didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan
orang tua/wali sebagai bahan refleksi
untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

Sumber: Kepmendikbudristek No 262 Tahun 2022

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 36


Tinggalkan hal -hal berikut

Tidak menggunakan
instrumen penilaian
Asesmen dilakukan atau menggunakan
secara terpisah dari instrumen asesmen,
pembelajaran, serta namun tidak sejalan
terpisah antara ranah dengan dengan Berfokus pada
sikap, pengetahuan karakteristik mata asesmen sumatif.
dan keterampilan pelajaran, capaian
dilakukan secara pembelajaran, tujuan
terpisah-pisah. pembelajaran dan
kebutuhan peserta
didik.

Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 37


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Perlu diketahui

Perubahan Paradigma Penilaian (Asesmen)

Selama ini pelaksanaan asesmen cenderung berfokus


pada asesmen sumatif yang dijadikan acuan untuk
mengisi laporan hasil belajar. Hasil asesmen belum
dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk perbaikan
pembelajaran.

Pada kurikulum merdeka, pendidik diharapkan lebih


berfokus pada asesmen formatif dibandingkan sumatif Asesmen SEBAGAI Asesmen UNTUK Proses Asesmen PADA AKHIR
dan menggunakan hasil asesmen formatif untuk Proses Pembelajaran Pembelajaran Proses Pembelajaran
(Assessment AS Learning) (Assessment FOR Learning) (Assessment OF Learning)
perbaikan proses pembelajaran yang berkelanjutan,
sebagaimana ditunjukkan dalam gambar berikut ini: ● Asesmen untuk refleksi ● Asesmen untuk ● Asesmen untuk
proses pembelajaran perbaikan proses evaluasi pada akhir
● Berfungsi sebagai pembelajaran proses pembelajaran
asesmen formatif ● Berfungsi sebagai ● Berfungsi sebagai
asesmen formatif asesmen sumatif

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 39


Formatif Sumatif

● Terpadu dengan proses ● Merupakan alat ukur untuk


Karakteristik
Asesmen Formatif dan Sumatif pembelajaran, sehingga asesmen mengetahui pencapaian hasil
formatif dan pembelajaran menjadi suatu belajar peserta didik dalam satu
kesatuan. Perencanaan asesmen lingkup materi atau periode tertentu,
formatif dibuat menyatu dengan misalnya satu lingkup materi, akhir
perencanaan pembelajaran; semester, atau akhir tahun ajaran;
● Melibatkan peserta didik dalam ● Capaian hasil belajar untuk
pelaksanaannya (misalnya melalui dibandingkan dengan kriteria
penilaian diri, penilaian antarteman, dan capaian yang telah ditetapkan
refleksi metakognitif terhadap proses ● Digunakan pendidik atau satuan
belajarnya); pendidikan untuk mengevaluasi
“Pendidik dan satuan pendidikan
diberikan keleluasaan untuk ● Memperhatikan kemajuan efektivitas program pembelajaran.
mengatur pelaksanaan asesmen penguasaan dalam berbagai ranah,
formatif maupun sumatif melalui meliputi sikap, pengetahuan, dan
berbagai teknik guna mengukur keterampilan, sehingga dibutuhkan
dan mengintervensi capaian yang metode/strategi pembelajaran dan
dilakukan dalam pembelajaran”
teknik/instrumen.

Kedua memiliki kesamaan yaitu adanya umpan balik untuk pemberian intervensi kepada
peserta didik maupun perbaikan proses pembelajaran berikutnya;

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 40


Perlu diketahui

Hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan Hal yang harus diperhatikan dalam
Formatif melaksanakan Sumatif

● Dilakukan secara terus menerus bersamaan ● Dilakukan untuk mengonfirmasi capaian


dengan proses pembelajaran pembelajaran peserta didik pada periode
● menggunakan berbagai teknik asesmen tertentu (akhir lingkup materi, semester atau
akhir jenjang)
sesuai dengan target pada tujuan
● Hasilnya akan digunakan sebagai bahan
pembelajaran pengolah laporan hasil belajar
● memberikan umpan balik baik untuk peserta ● Pemberian umpan balik tetap dilakukan
didik maupun pendidik walaupun data hasil pengukuran capaian
● berorientasi pada perubahan, bukan sekadar telah didapat
memenuhi kuantitas nilai yang termuat dalam ● Menggunakan berbagai teknik asesmen
rapor
● bersifat informatif

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 41


Observasi

Peserta didik diamati secara berkala, dengan fokus secara


keseluruhan maupun individu. Observasi bisa dilakukan dalam
Teknik dan Instrumen Asesmen tugas atau aktivitas rutin/harian.

Penilaian Kinerja (Performance Test)

Asesmen performa dapat berupa praktik, menghasilkan produk,


melakukan projek, dan membuat portofolio.

Tes Tertulis

Teknik Asesmen Tes dengan soal dan jawaban disajikan secara tertulis.
“Terdapat berbagai teknik
dalam melakukan
asesmen, pendidik Tes Lisan
diberikan keleluasaan
memilih teknik dan Pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik
menjawab secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal
instrumen agar asesmen ketika pembelajaran
selaras dengan kegiatan
pembelajaran. Sehingga
hasil belajar peserta didik Portofolio
valid dan dapat ditindak
lanjuti” Kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya
peserta didik dalam bidang tertentu yang mencerminkan
perkembangan (reflektif-integratif) dalam kurun waktu tertentu.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 42
Rubrik
Teknik dan Instrumen Asesmen
Pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas
capaian kinerja peserta didik. Capaian kinerja dituangkan dalam
bentuk kriteria atau dimensi yang akan dinilai yang dibuat secara
bertingkat dari kurang sampai terbaik.

Ceklist

Daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik atau elemen yang


dituju.
Instrumen Asesmen
“Terdapat berbagai teknik
dalam melakukan Catatan Anekdotal
asesmen, pendidik Catatan singkat hasil observasi pada peserta didik. Berisi
diberikan keleluasaan catatan performa dan perilaku peserta didik yang penting,
memilih teknik dan disertai latar belakang kejadian dan hasil analisa dari observasi
instrumen agar asesmen yang telah dilakukan.
selaras dengan kegiatan
pembelajaran. Sehingga
Grafik Perkembangan
hasil belajar peserta didik
valid dan dapat ditindak Grafik atau infografik yang menggambarkan tahap
lanjuti” perkembangan belajar peserta didik.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 43


Kesalahan dalam belajar itu wajar. Jika diterima, dikomunikasikan, dan dicarikan
jalan keluar, maka kesalahan akan menstimulasi perkembangan otak peserta didik.

Penerapan Pola Pikir Bertumbuh


Belajar bukan tentang kecepatan, tetapi tentang pemahaman, penalaran,
penerapan, serta kemampuan menilai dan berkarya secara mendalam.

Ekspektasi pendidik yang positif tentang kemampuan peserta didik akan sangat
mempengaruhi performa peserta didik.

Setiap peserta didik unik, memiliki peta jalan belajar yang berbeda, dan tidak perlu
dibandingkan dengan teman-temannya.

Penerapan pola pikir


bertumbuh dalam asesmen Pengondisian lingkungan belajar (fisik dan psikis) di sekolah dan rumah akan
mempengaruhi pencapaian hasil belajar.
diharapkan membangun
kesadaran bahwa proses
pencapaian tujuan Melatih dan membiasakan peserta didik untuk melakukan asesmen diri (self
pembelajaran, lebih assessment), asesmen antarteman (peer assessment), refleksi diri, dan pemberian
umpan balik antarteman (peer feedback).
penting daripada sebatas
hasil akhir.
Apresiasi/pesan/umpan balik yang tepat berpengaruh pada motivasi belajar peserta
Pendidik diharapkan mampu menerapkan ide penerapan
didik.
pola pikir bertumbuh, sebagaimana uraian di berikut ini:

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 44


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kurikulum Operasional di
Satuan Pendidikan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan

Pedoman penyelenggaraan
pembelajaran sesuai
dengan karakteristik dan
kebutuhan satuan
pendidikan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan

Bagaimana menyusun pedoman


penyelenggaraan pembelajaran sesuai
dengan karakteristik dan kebutuhan satuan
pendidikan?

48
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan

Kurikulum operasional yang dikembangkan menunjukkan kesesuaian dengan karakteristik


dan kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan daerah. Dalam mengembangkan dan
mengelola kurikulum operasional, satuan pendidikan sebaiknya melibatkan seluruh
pemangku kepentingan, termasuk siswa, komite sekolah, industri, dan masyarakat.

Pemerintah menyediakan contoh-contoh kurikulum operasional sekolah yang dapat


dimodifikasi, dijadikan contoh, atau rujukan untuk satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum operasionalnya.

49
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan

1. Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan
perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil Pelajar Pancasila selalu
menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan kurikulum operasional sekolah
2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks
sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus SMK)
3. Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan digunakan di
satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah dipahami
4. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum satuan pendidikan
melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lain orang tua,
organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan
supervisi dinas Pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang agama sesuai dengan kewenangannya.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan
Dalam penyelenggaraannya, kurikulum operasional di satuan pendidikan perlu menjadi
dokumen yang dinamis, yang diperbarui secara berkesinambungan, menjadi referensi
dalam keseharian, direfleksikan, dan terus dikembangkan.
Penyusunan dokumen kurikulum operasional di satuan pendidikan hendaknya dimulai dengan
memahami secara utuh struktur kurikulum merdeka.

Bagi satuan pendidikan yang belum pernah menyusun


kurikulum operasional di satuan pendidikan

Penyusunan dokumen
1. Apakah satuan pendidikan sudah memiliki inspirasi kurikulum operasional di satuan pendidikan?
2. Apakah satuan pendidikan telah memiliki visi dan misi?
3. Siapa yang akan memfasilitasi dan terlibat di dalam penyusunan ini?
4. Apakah akan dilakukan pembahasan kurikulum operasional oleh pemangku kepentingan internal?
(kepala satuan pendidikan dan pendidik)
5. Apakah akan dilakukan pembahasan kurikulum operasional di satuan pendidikan oleh pemangku
kepentingan eksternal? (meliputi: orang tua, komite satuan pendidikan dan pemangku kepentingan
lainnya yaitu, organisasi, berbagai sentra, serta mitra dunia kerja untuk SMK)?
51
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Secara Umum
Proses penyusunan kurikulum operasional bersifat
● TETAP (mengacu kepada kerangka dasar kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah pusat), dan
● FLEKSIBEL/DINAMIS (mengembangkan kurikulum operasional berdasarkan kerangka dan struktur kurikulum,
sesuai karakteristik dan kebutuhan satuan pendidikan).

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN KURIKULUM OPERASIONAL (bagi yang belum pernah menyusun


kurikulum operasional di satuan pendidikan)

1 3
Menganalisis 5
Menentukan Merancang
konteks
KARAKTERISTIK
2 PENGORGANISASI PENDAMPINGAN,
AN
SATUAN Merumuskan
PEMBELAJARAN
4
Menyusun
EVALUASI, DAN
PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN VISI
RENCANA PROFESIONAL
MISI
PEMBELAJARAN
TUJUAN

evaluasi jangka pendek


(semester/tahunan)

evaluasi jangka panjang


(4-5 tahun)

Catatan: untuk SMK, langkah nomor 2 adalah ‘Merumuskan Visi dan Misi Satuan Pendidikan, serta Tujuan Program Keahlian’
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 52
Karakteristik Dari analisis konteks, diperoleh gambaran mengenai karakteristik satuan pendidikan
satuan yang mencakup kondisi riil satuan pendidikan termasuk peserta didik, tenaga pendidik,
Komponen pendidikan tenaga kependidikan, serta sosial budaya. Untuk SMK, karakteristik melingkupi program
keahliannya.
Kurikulum
Operasional di Visi
Visi, misi, dan
Satuan Pendidikan tujuan ● menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam tujuan jangka
panjang satuan pendidikan dan nilai-nilai yang dituju berdasarkan hasil analisis
karakteristik satuan pendidikan
Komponen ini menjadi ● nilai-nilai yang mendasari penyelenggaraan pembelajaran agar peserta didik dapat
komponen utama yang mencapai profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan
ditinjau setiap 4-5 tahun (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak untuk PAUD)

Misi
● misi menjawab bagaimana satuan pendidikan mencapai visi
● nilai-nilai penting yang diprioritaskan selama menjalankan misi

Tujuan
● tujuan akhir dari kurikulum satuan pendidikan yang berdampak kepada peserta didik
● tujuan menggambarkan tahapan-tahapan (milestone) penting dan selaras dengan
misi
● strategi satuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan
● kompetensi/karakteristik yang menjadi kekhasan lulusan suatu satuan pendidikan
dan selaras dengan profil pelajar Pancasila

Untuk SMK visi dan misi disusun untuk lingkup sekolah, sedangkan program keahlian
menyusun tujuan program keahlian.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Pengorganisasian Cara satuan pendidikan mengatur muatan kurikulum dalam satu rentang waktu dan beban belajar,
Pembelajaran serta cara mengelola pembelajaran untuk mendukung pencapaian Capaian Pembelajaran (CP)
dan profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (Standar Tingkat
Komponen Kurikulum Pencapaian Perkembangan Anak untuk PAUD)
Operasional di Satuan
Pendidikan ● Intrakurikuler, berisi muatan/mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada (mulok).
Untuk SMK, Konsentrasi Keahlian ditetapkan oleh BSKAP. Praktik Kerja Lapangan (PKL)
untuk SMK , memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk menumbuhkembangkan
Komponen ini menjadi karakter dan budaya kerja yang profesional, meningkatkan kompetensi Peserta Didik sesuai
komponen utama yang ditinjau kurikulum dan kebutuhan dunia kerja, serta menyiapkan kemandirian Peserta Didik untuk
setiap tahun bekerja dan/atau berwirausaha.
● Kokurikuler, yaitu projek penguatan profil pelajar Pancasila, menjelaskan pengelolaan
projek yang mengacu pada profil pelajar Pancasila pada tahun ajaran tersebut. Projek
penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler. Untuk SMK, projek ini
ditambah dengan tema Kebekerjaan.
● Ekstrakurikuler, kegiatan ekstrakurikuler sebagai wadah mengembangkan potensi, bakat,
minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal.

Perencanaan Perencanaan pembelajaran meliputi ruang lingkup satuan pendidikan dan ruang lingkup
Pembelajaran kelas.
● rencana pembelajaran untuk ruang lingkup satuan pendidikan seperti penyusunan capaian
pembelajaran (telah ditetapkan oleh pemerintah), alur tujuan pembelajaran lengkap dengan
gambaran besar asesmen dan sumber belajar yang mencakup kegiatan intrakurikuler serta
projek penguatan profil pelajar Pancasila, dan perencanaan program prioritas satuan pendidikan.
● rencana pembelajaran untuk ruang lingkup kelas seperti perencanaan pembelajaran,
perangkat ajar, atau rencana kegiatan lainnya. Untuk dokumentasi rencana pembelajaran ini,
satuan pendidikan cukup melampirkan beberapa contoh perangkat ajar atau bentuk rencana
kegiatan yang mewakili inti dari rangkaian pembelajaran pada bagian Lampiran.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI

Komponen 1
Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
Berikut adalah pilihan cara untuk
Sebelum mengembangkan kurikulum satuan pendidikan, sekolah perlu melakukan analisis mengumpulkan informasi
karakteristik dan lingkungan belajar dengan menampung aspirasi anggota komunitas, dan ● Kuesioner, dengan pertanyaan
menjadikan visi dan misi sebagai arahan yang disepakati oleh seluruh warga satuan pendidikan. disesuaikan dengan tujuan dan sasaran
yang dibutuhkan.
Prinsip-prinsip analisis lingkungan belajar: ● Wawancara, untuk mendapatkan data
● Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan secara langsung.
● Menggunakan data-data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi satuan pendidikan ● Diskusi kelompok terpumpun (FGD)
dengan mengundang perwakilan dari
● Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis dan
seluruh warga satuan pendidikan dan
dokumentasi data tokoh masyarakat.
● Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk mengembangkan strategi atau ● Observasi
solusi ● Rapor pendidikan, terkait mutu dan
hasil belajar, kompetensi dan kinerja
Contoh informasi yang perlu didapatkan dalam analisis lingkungan belajar satuan pendidikan: guru dan tenaga kependidikan, mutu
● Apa kekhasan daerah setempat yang penting untuk dilestarikan?
dan relevansi pembelajaran
● Bagaimana peran satuan pendidikan sebagai bagian dari masyarakat setempat?
● Apa dampak dari satuan pendidikan yang sudah dapat dirasakan saat ini (baik oleh warga
Beberapa alat yang dapat digunakan untuk
masyarakat maupun warga satuan pendidikan itu sendiri)? menganalisis informasi:
● Analisis SWOT
● Bagaimana peran satuan pendidikan dalam menyiapkan peserta didik mencapai profil Pelajar
● Root Cause
Pancasila?
● Fish Bone
● [SMK] Apa potensi daerah dan kondisi dunia kerja yang relevan?

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI

Komponen 2
Visi, Misi, dan Tujuan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Visi, Misi, dan Tujuan
Visi, misi, dan tujuan menjadi referensi arah pengembangan dan menunjukkan prioritas satuan pendidikan.
Merumuskan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan merupakan langkah awal yang sangat penting sebagai acuan utama dalam merancang
pembelajaran yang berkualitas. Untuk satuan pendidikan, visi, misi, dan tujuan harus berpusat pada peserta didik.

Visi adalah cita-cita bersama pada masa mendatang a. Visi merupakan gambaran masa depan yang ingin dicapai oleh satuan pendidikan.
dari warga satuan pendidikan, yang dirumuskan b. Visi harus dapat memberikan panduan/arahan serta motivasi.
berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan c. Visi harus tampak realistis, kredibel dan atraktif. Sebaiknya mudah dipahami, relatif
pendidikan. singkat, ideal dan berfokus pada mutu, serta memotivasi setiap pemangku kepentingan

Misi adalah pernyataan bagaimana satuan pendidikan a. Pernyataan misi menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh
mencapai visi. yang ditetapkan untuk menjadi rujukan satuan pendidikan.
bagi penyusunan program jangka pendek, menengah, b. Rumusan misi selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan tindakan, bukan kalimat

dan jangka panjang, dengan berdasarkan masukan dari yang menunjukkan keadaan sebagaimana pada rumusan visi.
seluruh warga satuan pendidikan. c. Antara indikator visi dengan rumusan misi harus ada keterkaitan atau terdapat benang
merahnya secara jelas. Satu indikator visi dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan
misi.
d. Misi menggambarkan upaya bersama yang berorientasi kepada peserta didik.

Tujuan adalah gambaran hasil yang akan dicapai a. Tujuan harus serasi dan mendeskripsikan misi dan nilai-nilai satuan pendidikan.
dalam kurun waktu tertentu oleh setiap satuan pendidikan b. Tujuan fokus pada hasil yang diinginkan pada peserta didik

atau program keahlian dengan mengacu pada c. Tujuan harus spesifik, terukur, dapat dicapai dalam jangka waktu tertentu (SMART).

karakteristik dan/atau keunikan setiap satuan pendidikan Untuk mengetahui pencapaian tujuan pendidikan, satuan pendidikan dapat melakukan
evaluasi. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
sesuai dengan prinsip yang sudah ditetapkan.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI

Komponen 3
Pengorganisasian Pembelajaran

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Peangaturan Waktu Belajar

Satuan pendidikan dapat menentukan model struktur kurikulum yang sesuai dengan kondisi dan tujuan masing-masing
satuan pendidikan.

Pengaturan cara penghantaran (per mata pelajaran, tematik integratif, unit inkuiri, dll.) akan mempengaruhi sekolah dalam
mengelola waktu (penjadwalan) dan sumber dayanya.

Model ini tidak harus dipilih salah satu, akan tetapi bisa juga dikombinasikan. Misalnya dengan menggunakan sistem
terintegrasi dan blocking secara bersamaan atau mengkombinasikan ketiga model

Model Berbasis Mata Model Berbasis Integratif Model Berbasis Blok


Pelajaran

Setiap pembelajaran dilakukan Konsep-konsep dan keterampilan Pembelajaran dikelola dalam bentuk
terpisah antara satu mapel dengan tertentu dari mata pelajaran diajarkan blok-blok waktu dengan berbagai
mapel lainnya. secara kolaboratif (team teaching). macam pengelompokkan.

Tatap muka dilakukan secara reguler Guru berkolaborasi sedemikian rupa


setiap minggu, dengan jumlah jam untuk merencanakan, melaksanakan
tatap muka sesuai dengan yang dan melakukan asesmen untuk suatu
ditetapkan oleh masing-masing satuan pembelajaran yang terpadu.
pendidikan berdasarkan ketentuan
minimal dari pemerintah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 61
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI

Komponen 4
Perencanaan Pembelajaran

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Dalam menyusun perangkat ajar untuk suatu mata pelajaran, satuan pendidikan perlu
Rencana memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
Pembelajaran
Capaian Pembelajaran Ditetapkan oleh Pemerintah dan
Rencana pembelajaran meliputi: disusun dalam fase-fase
ruang lingkup satuan pendidikan
(penyusunan silabus atau ATP)
dan ruang lingkup kelas
(penyusunan perencanaan
pembelajaran/RPP). Dalam ruang
lingkup satuan pendidikan, Alur pembelajaran adalah rangkaian tujuan
perumusan dan penyusunan alur pembelajaran yang disusun secara logis menurut
Penyusunan Alur & urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir
dan tujuan pembelajaran
Tujuan Pembelajaran suatu fase. Alur ini disusun secara linear
berfungsi mengarahkan guru
dalam merencanakan, sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang
mengimplementasi, dan dilakukan dari hari ke hari. Prinsip penyusunan
mengevaluasi pembelajaran ATP: esensial, berkesinambungan, kontekstual,
secara keseluruhan sehingga sederhana.
capaian pembelajaran diperoleh
secara sistematis, konsisten, dan
terukur. Memuat sekurang-kurangnya tujuan
pembelajaran, langkah kegiatan, dan asesmen
Pengembangan untuk memeriksa apakah tujuan pembelajaran
Perencanaan dicapai siswa.
Pembelajaran

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Panduan Pengembangan
Kurikulum Operasioan di Satuan
Pendidikan dapat diakses di

kurikulum.kemdikbud.go.id

64
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila

65
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 66
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 67
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 68
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 69
Beberapa alternatif pengelolaan
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Menentukan satu hari dalam seminggu untuk pelaksanaan projek profil (misalnya
01 hari Jumat). Seluruh jam belajar pada hari itu digunakan untuk projek profil.

Mengalokasikan 1-2 jam pelajaran di akhir hari , khusus untuk mengerjakan projek
02 profil. Bisa digunakan untuk eksplorasi di sekitar satuan pendidikan sebelum
peserta didik pulang.

Mengumpulkan dan memadatkan pelaksanaan tema dalam satu periode waktu


(misalnya 2 minggu atau 1 bulan - tergantung jumlah jam tatap muka yang
03 dialokasikan pada setiap projek profil), di mana semua Tenaga Pendidik
berkolaborasi mengajar projek profil setiap hari selama durasi waktu yang
ditentukan.

04 Cara pengelolaan lain yang disepakati di satuan pendidikan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Te ma -t e ma proje k pe ng ua t a n profil pe la ja r Pa nca sila

Kearifan Lokal Rekayasa dan Teknologi Kewirausahaan Bhinneka Tunggal Ika (SD-
(SD-SMA) / Aku Cinta Indonesia (SD-SMA)/ Imajinasi dan (SD-SMA) SMA) / Kita Semua Bersaudara
(PAUD) Kreativitasku (PAUD) (PAUD)
Mengidentifikasi potensi ekonomi di
Membangun rasa ingin tahu dan Berkolaborasi dalam melatih daya tingkat lokal dan masalah yang ada Mengenal belajar membangun
kemampuan inkuiri melalui pikir kritis, kreatif, inovatif, dalam pengembangan potensi dialog penuh hormat tentang
eksplorasi tentang budaya dan sekaligus kemampuan berempati tersebut, serta kaitannya dengan keberagaman kelompok agama dan
kearifan lokal masyarakat sekitar untuk berekayasa membangun aspek lingkungan, sosial dan kepercayaan yang dianut oleh
atau daerah tersebut, serta produk berteknologi yang kesejahteraan masyarakat. masyarakat sekitar dan di Indonesia
perkembangannya. memudahkan kegiatan dirinya dan serta nilai-nilai ajaran yang
juga sekitarnya. dianutnya.

Gaya Hidup Berkelanjutan Bangunlah Jiwa dan Suara Demokrasi


(SD-SMA)/ Aku Sayang Bumi Raganya (SD- SMA) (SMP-SMA) Tema-tema projek sudah
(PAUD) ditentukan oleh pemerintah.
Membangun kesadaran dan Merefleksikan makna demokrasi
Berangkat dari tema yang ada,
Memahami dampak dari aktivitas keterampilan untuk memelihara dan memahami implementasi
demokrasi serta tantangannya
tim fasilitator projek dapat
manusia, baik jangka pendek kesehatan fisik dan mental, baik
maupun panjang, terhadap dalam konteks yang mengembangkan topik spesifik
untuk dirinya maupun orang
kelangsungan kehidupan di dunia sekitarnya. berbeda, termasuk dalam organisasi yang sesuai dengan konteks dan
maupun lingkungan sekitarnya. sekolah dan/atau dalam kebutuhan sekolah.
dunia kerja.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila
Dalam 1 tahun ajaran, peserta didik mengikuti projek penguatan profil pelajar Catatan:
Pancasila yang dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: Untuk SMK Kelas XIII pada SMK program
4 tahun tidak perlu melaksanakan projek
Jenjang Ketentuan Jumlah Tema penguatan profil pelajar Pancasila.

PAUD 1 s.d 2 projek profil dengan tema berbeda Untuk Pendidikan Khusus:
● Pada dasarnya projek bisa
SD/MI/SDLB/Paket A 2 s.d 3 projek profil dengan tema berbeda
mengambil dan/atau
SMP/MTs/ SMPLB/Paket B 3 s.d 4 projek profil dengan tema berbeda mengembangkan projek dari jenjang
lain menyesuaikan dengan kondisi
dan tahapan belajarnya.
SMA/MA/SMALB/Paket C kelas X 3 s.d 4 projek profil dengan tema berbeda

SMA/MA/SMALB/Paket C kelas XI dan 2 s.d 3 projek profil dengan tema berbeda


● Penerjemahan tema dalam projek
disesuaikan dengan kondisi dan
XII
kebutuhan ABK
SMK/MAK kelas X 3 projek profil dengan 2 tema pilihan dan 1
tema Kebekerjaan
● Implementasi projek penguatan profil
pelajar Pancasila dapat
SMK/MAK kelas XI 2 projek profil dengan 1 tema pilihan dan 1 diintegrasikan pada mata pelajaran
tema Kebekerjaan keterampilan atau mapel lain yang
relevan
SMK/MAK kelas XII 1 projek profil dengan tema Kebekerjaan

SPK 2 s.d 3 projek profil dengan tema berbeda


72
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila di SD NU AL
Mustaniroh, Kabupaten Gresik, Jawa Timur

Sekolah menentukan tema lingkungan hidup mengenai


gaya hidup berkelanjutan yang terinspirasi dari
pendampingan Program Adiwiyata mengenai sekolah Hijau
dari PGN SAKA Tahun 2021 .

Pelaksanaan P5 tahun 2022 , siswa dikenalkan dengan


aktivitas lingkungan hijau dan mengenali jenis tumbuhan
yang ada di sekitar sekolah serta rumah warga di sekitar
sekolah. Siswa kelas 1, 2, 4 dan 5 melakukan observasi
tumbuhan di pekarangan warga dan menanyakan nama
serta manfaatnya

Siswa secara rutin memiliki tanggung jawab untuk merawat


tanaman bunga di taman depan kelas masing-masing siswa
secara rutin memiliki tanggung jawab untuk merawat
tanaman bunga di taman depan kelas masing-masing

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Implement a s i Kurikulum Merdeka dila kuka n bert a ha p unt uk meminima lka n
dis rups i, meng umpulka n umpa n ba lik g una memperba iki kebija ka n, da n
memberi w a kt u ba g i pendidik unt uk bela ja r mela kuka n perba ika n
pembela ja ra n

2 0 1 9 s.d 2 0 2 0 2 0 2 1 s.d 2 0 2 2 2 0 2 2 s.d 2 0 2 3 2 0 2 3 s.d 2 0 2 4 2 0 2 4 s.d 2 0 2 5

Implementasi
Melanjutkan Penetapan
Uji coba terbatas prototipe Kurikulum Merdeka
implementasi Kurikulum
Kurikulum Merdeka di 2500 secara sukarela di
Evaluasi Kurikulum Merdeka
satuan pendidikan peserta tingkat nasional,
kebijakan Merdeka secara sebagai
Program Sekolah Penggerak dan yang menjaring
kurikulum dan sukarela di tingkat kurikulum
901 peserta program SMK PK di 93.297 satuan
penyusunan nasional. nasional,
111 kota/kabupaten, termasuk di pendidikan di 504
prototipe Pengumpulan dimulainya
satdik dengan fasilitas terbatas kota/kabupaten.
Kurikulum umpan balik untuk phasing in
dan di daerah-daerah 3T. Pengumpulan
Merdeka perbaikan KM dan
Pengumpulan umpan balik untuk umpan balik untuk
kebijakan phasing out
perbaikan kebijakan kurikulum. perbaikan kebijakan
kurikulum. K-13.
kurikulum.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Terima Kasih

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


75

Anda mungkin juga menyukai