Anda di halaman 1dari 38

Penyamaan Persepsi

Pendampingan IKM

Drs. INU INDARTO, M.Pd.

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PROVINSI JAWA TENGAH
2022 Solo, 29 September 2022
Pendampingan IKM
Pelatihan Komite Pembelajaran mengenai
implementasi Kurikulum Merdeka
Lokakarya di tingkat
regional dan provinsi
Belajar di
komunitas praktisi
Refleksi kelompok
bersama
Fasilitator
(tingkat nasional) difasilitasi Fasilitator

● Bagaimana pelaksanaan pendampingan IKM


yang sudah dilaksanakan
● Apa tantangan yang dihadapi dalam
pelaksanaan pendampingan IKM
● Apa saja alternatif solusi untuk menanggulangi
potensi tantangan yang terjadi tersebut

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 15


Pendampingan dan pengembangan profesional ditekankan pada prinsip
reflektif dan pengembangan diri bagi pendidik, serta menggunakan alat
penilaian yang jelas dan terukur. Kepala Sekolah merancang dan melakukan
proses pendampingan dan pengembangan profesional sesuai kebutuhan
sebagai tindak lanjut dari hasil pengamatan dan evaluasi dengan melibatkan
pengawas. Kepala Sekolah dan pengawas dapat memainkan peran dalam
berbagai pendampingan dan pengembangan profesional yang bisa dilakukan
di sekolah.

3
Pendampingan dan pengembangan profesional yang
bisa dilakukan di sekolah:
Coaching: proses pendampingan untuk mencapai tujuan dengan menggali pemikiran-pemikiran
seseorang terhadap suatu masalah.

Mentoring: proses pendampingan dengan berbagi pengalaman/pengetahuan untuk mengatasi


suatu kendala

Pelatihan: proses pendampingan dengan menguatkan pengetahuan dan keterampilan yang


berkaitan dengan kinerja, dengan narasumber internal atau eksternal (menyesuaikan dengan
kemampuan satuan pendidikan).

4
Pendampingan:
1. Penerapan Kurikulum Merdeka.
2. Penggunaan platform teknologi untuk
pembelajaran dan manajemen sekolah.
3. Perencanaan sekolah berbasis data.

5
1. Penerapan Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka dirancang berdasarkan prinsip pembelajaran yang terdiferensiasi sehingga
setiap siswa belajar sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya
Mata pelajaran
● Pembelajaran terdiferensiasi
Beriman, Berkebinekaan ● Capaian pembelajaran disederhanakan
Bertakwa kepada Global ● Siswa memiliki cukup waktu untuk mendalami
Tuhan YME, dan
Berakhlak Mulia
konsep dan menguatkan kompetensi
● Guru leluasa memilih perangkat ajar sesuai
kebutuhan
Bergotong Dipelajari
Mandiri PELAJAR Royong melalui
PANCASILA Pembelajaran berbasis projek

● Berorientasi pada pengembangan karakter dan


Bernalar
Kritis kompetensi umum
Kreatif
● Pembelajaran interdisipliner di luar kegiatan
kelas
● Melibatkan masyarakat
● Muatan lokal dikembangkan sesuai dengan isu
nasional dan global
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru
Menyusun KOSP
Memahami Capaian Pembelajaran
Merancang Pembelajaran TP – ATP
Menyusun Modul Ajar
Merancang Projek
Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila (P5)
dll.

7
2. Platform Teknologi
1 Merdeka Mengajar
mendukung guru mengajar lebih baik,
meningkatkan kompetensi, dan
berkembang secara karir

2 Rapor Pendidikan
memberikan gambaran dan diagnosa
pada sistem pendidikan sebuah
sekolah dan gambaran kualitas
pendidikan di daerah tertentu

3 Sumber Daya Sekolah


melaksanakan proses Pengadaan
Barang dan Jasa (PBJ) secara daring
yang dananya bersumber dari dana
bantuan pemerintah

Kementerian
KEMENTERIAN Pendidikan,
PENDIDIKAN, Kebudayaan,
KEBUDAYAAN, Riset,DAN
RISET, Teknologi 25
danTEKNOLOGI
3. Perencanaan berbasis data
Perencanaan berbasis data memanfaatkan Profil Pendidikan sebagai dasar penyusunan
perencanaan untuk perbaikan berkesinambungan.
3. Perencanaan Sekolah Berbasis Data

10
Peran Kepala Sekolah

11
Peran Kepala Sekolah
Pelatihan Komite Pembelajaran mengenai
implementasi Kurikulum Merdeka
Lokakarya di tingkat
regional dan provinsi
Belajar di
komunitas praktisi
Refleksi kelompok
bersama
Fasilitator
(tingkat nasional) difasilitasi Fasilitator

Kepala sekolah memiliki peran menggembangkan dan mewujudkan visi sekolah yang
berpusat pada peserta didik dan menerapkan nilai-nilai kebhinekaan, inklusi, dan
ramah anak merdeka belajar dengan upaya:

● Mengembangkan kompetensi diri dan guru-gurunya sebagai pembelajar sepanjang


hayat
● Mengelola pengembangan kurikulum yang holistik dan sesuai tahap
perkembangan peserta didik dan secara berkelanjutan
● Mengembangkan sekolah dengan memaksimalkan kolaborasi sumber daya sekolah
dalam membangun jejaring dan menggerakkan kolaborasi antar pemangku
kepentingan untuk program pengembangan sekolah.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 15


Secara teknis, kepala sekolah berperan
dalam:
● Menyelenggarakan dalam in house training (IHT)
bersama dengan guru yang telah mengikuti
pelatihan nasional,
● Melakukan pendampingan, evaluasi, dan
pengembangan profesional kepada guru,
● Membuat perencanaan sekolah berdasarkan data
rapor pendidikan dengan melibatkan orang tua murid
dan komunitas
● Mengorganisasi dan mengevaluasi pelaksanaan
Komunitas Praktisi di sekolah
● Memimpin satuan pendidikan untuk menyusun
kurikulum operasional satuan pendidikan,
MODEL PENGEMBANGAN KOMPETENSI
GURU DAN KEPALA SEKOLAH
(Perdirjen GTK No. 6565/B/GT/2020)
Standar Kompetensi Guru dan
Kepala Sekolah menurut BNSP
Kompetensi Kepala Sekolah Kompetensi Guru
Kepribadian (Kompetensi Kepala dan Pengawas Sekolah)
Kepribadian dan Sosial
Sosial (Kompetensi Kepala dan Pengawas Sekolah)

● Supervisi (Kompetensi Kepala Sekolah)


Pedagogik
● Supervisi Akademik (Kompetensi Pengawas Sekolah)

● Manajerial (Kompetensi Kepala Sekolah)


Profesional
● Supervisi Manajerial (Kompetensi Pengawas Sekolah)

● Kewirausahaan (Kompetensi Kepala Sekolah)


● Evaluasi Pendidikan serta Penelitian & Pengembangan (Kompetensi
Pengawas Sekolah)
Tujuan penggunaan Model Kompetensi Guru
dan Kepala Sekolah

1. Media berefleksi untuk melakukan pengembangan diri (asesmen formatif)


2. Acuan dalam menilai penguasaan kompetensi (asesmen sumatif)
3. Acuan untuk proses pengembangan kepala sekolah dan guru
Struktur Model Kompetensi
KATEGORI
KOMPETENSI

KOMPETENSI

INDIKATOR

JENJANG
KOMPETENSI
GURU

18
MODEL KOMPETENSI GURU

19
KATEGORI KOMPETENSI Praktik Pembelajaran Profesional

Menyusun desain, melaksanakan, dan merefleksikan pembelajaran


KOMPETENSI
yang efektif

1. Menyusun desain pembelajaran sesuai dengan tujuan, bermakna,


dan mengikutsertakan murid
2. Memastikan desain pembelajaran yang disusun relevan dengan
tantangan di sekitar sekolah
INDIKATOR 3. Melaksanakan pembelajaran yang dinamis dan menumbuhkan
kegemaran belajar murid
4. Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan kemampuan
bernalar kritis murid
5. Merefleksikan desain dan praktik pembelajaran serta
menindaklanjutinya
Jenjang Kompetensi:
Kompetensi: Menyusun desain, melaksanakan, dan merefleksikan pembelajaran yang efektif

Berkembang Layak Cakap Mahir


Menyusun desain dan Menyusun desain dan Menyusun desain dan Membimbing guru lain
melaksanakan melaksanakan pembelajaran melaksanakan pembelajaran dalam menyusun desain dan
pembelajaran sesuai dengan yang dinamis sesuai dengan yang dinamis sesuai tujuan, melaksanakan pembelajaran
tujuan, bermakna, dan tujuan, bermakna, dan bermakna, dan yang dinamis sesuai tujuan,
mengikutsertakan murid mengikutsertakan murid, mengikutsertakan murid, bermakna, dan
yang menumbuhkan serta relevan dengan serta relevan dengan mengikutsertakan murid,
kegemaran belajar murid tantangan lingkungan sekitar tantangan lingkungan sekitar serta relevan dengan
sekolah untuk sekolah tantangan lingkungan sekitar
menumbuhkan kegemaran untuk memastikan sekolah
belajar dan kemampuan tumbuhnya kegemaran untuk memastikan
bernalar kritis murid belajar dan kemampuan tumbuhnya kegemaran
bernalar kritis diikuti dengan belajar dan kemampuan
refleksi bersama murid serta bernalar kritis diikuti dengan
menindaklanjutinya refleksi bersama murid serta
menindaklanjutinya.
KEPALA SEKOLAH

22
KATEGORI KOMPETENSI Kepemimpinan Pembelajaran

Memimpin perencanaan dan pelaksanaan proses belajar yang


KOMPETENSI
berpihak pada murid

INDIKATOR
Peran Pengawas Sekolah

25
Peran Pengawas Sekolah:
Pelatihan Komite Pembelajaran
mengenai implementasi Kurikulum Lokakarya di tingkat Aktif di komunitas
Merdeka regional/ provinsi praktisi
(tingkat nasional)

● Memberdayakan kepala sekolah dan guru agar dapat


mengembangkan kualitas pembelajaran yang berpusat pada
murid melalui pendampingan berkala melalui penerapan
Kurikulum Merdeka
● Mendampingi kepala sekolah dan guru agar dapat melakukan
analisis hasil belajar murid
● Mendukung kepala sekolah melakukan pengembangan sekolah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 26

berdasarkan kebutuhan murid dengan memaksimalkan


kolaborasi
Pengawas Sekolah harus melakukan upaya konkrit
untuk mendorong proses transformasi sekolah binaan
agar dapat meningkatkan capaian hasil belajar
peserta didik secara holistik baik dari aspek
kompetensi kognitif maupun non-kognitif (karakter)
dalam rangka mewujudkan profil pelajar Pancasila.
Upaya konkrit tersebut dilakukan dengan
pendampingan pada sekolah binaan baik melalui
coaching, training, mentoring, konseling, maupun
fasilitasi.

27
TRANSFORMASI PERAN PENGAWAS
Transformasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan yang
sebelumnya menjadi baru dan lebih baik. Dalam konteks pengawas
sekolah, transformasi peran pengawas sekolah dari pengendali yang
bersifat administratif menjadi pemberdaya yang memberdayakan
sekolah untuk mencapai standar kinerja yang berfokus pada
peningkatan pembelajaran murid. Oleh karena itu pengawas sekolah
bukan hanya sebagai supervisor, tetapi juga sebagai coach, trainer,
mentor, konselor, dan fasilitator yang dapat memberdayakan sekolah.
PENDEKATAN SUPERVISI KOLABORATIF
● Pendekatan kolaboratif adalah cara pendekatan yang memadukan cara pendekatan
direktif dan nondirektif menjadi pendekatan baru. Pada pendekatan ini baik
supervisor maupun guru/kepala sekolah bersama-sama, bersepakat untuk
menetapkan struktur, proses dan kriteria dalam melaksanakan proses
percakapan terhadap masalah yang dihadapi guru/kepala sekolah.
● Pendekatan ini didasarkan pada psikologi kognitif. Psikologi kognitif beranggapan
bahwa belajar adalah hasil paduan antara kegiatan individu dengan lingkungan pada
gilirannya nanti berpengaruh dalam pembentukan aktivitas individu. Dengan
demikian pendekatan dalam supervisi berhubungan pada dua arah. Dari atas ke
bawah dan dari bawah ke atas.
● Perilaku supervisor adalah sebagai berikut: menyajikan, menjelaskan,
mendengarkan, memecahkan masalah, dan negosiasi.
Mentoring
• Gunakan untuk mengajarkan
keterampilan tertentu
• Gunakan untuk mengajarkan
pemahaman yang benar tentang
sesuatu
• Dilakukan secara one on one
• Berlangsung dalam periode tertentu
(tidak 1 kali)
• Mentor harus ahli di bidangnya
Fasilitasi
• Gunakan untuk mendapatkan
kejelasan (dengan memetakan dan
memahami situasi)
• Fasilitator memastikan proses sesuai
tujuan fasilitasi berjalan dengan
benar (misalnya mengambil
keputusan, menyelesaikan konflik,
membuat rencana tindakan
• Dilakukan untuk grup (lebih dari 10
orang)
Konseling

• Digunakan untuk menyelesaikan


masalah yang terkait
emosi/psikologis
• Seringkali perlu mundur ke masa
lalu dalam percakapannya
• Melibatkan terapi atau tindakan
remedial
• Biasanya untuk individu
Coaching

Gunakan untuk :
• membuat orang mengembangkan
potensinya
• membuat strategi ke masa depan
• mengeksplorasi situasi yang sama
sekali baru atau rumit
• mendorong perubahan mindset
dan/atau perilaku
SUPERVISI

AKADEMIK MANAJERIAL

PELATIHAN
PENILAIAN
PEMBINAAN

PEMANTAUAN

PEMBIMBINGAN DAN

PERENCANAAN
PELAKSANAAN
PELAPORAN
EVALUASI
Peran MKKS dan MKPS

Peningkatan kemampuan pendampingan


dan pengembangan keprofesian
berkelanjutan

36
Refleksi dan Langkah Aksi
• Hal apa yang sudah dilaksanakan dalam
pendampingan IKM
• Hal-hal apa yang masih perlu ditingkatkan dalam
pendampingan IKM
• Rencana aksi/tindak lanjut seperti apa yang akan
dilaksanakan untuk pendampingan IKM

37
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai