Anda di halaman 1dari 47

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Shalom, Damai Sejahtera, Om Swastyastu,


Namo Buddhaya, Salam Kebajikan, Rahayu.

SALAM & BAHAGIA


Salam kenal Bapak Ibu semuanya……

Oscarina Dewi Kusuma (Dewi)


Ibu dengan 2 Anak
Passionate Educator
Pendukung Pendidikan Holistik
Kepala Sekolah TK/SD Global Jaya School
Tim Perlindungan Anak Global Jaya School
Pengurus di Perkumpulan Sekolah SPK Indonesia
Pelatih guru dan Kepala sekolah

Siti Luthfah (Siluth)


Lahir & besar di kota sukabumi, domisili tangerang
Ibu dengan 1 anak
Mencintai anak-anak berkebutuhan khusus &
pendidikan khusus
Pernah menjadi guru MTK di SMP, SMA, dan guru
SD
Sedang menumbuh kembangkan @RumahAirakaz
Nama lengkap Dra. Dwikora Hayuati, M.Pd
Latar Belakang Pendidikan Ilmu Kependidikan
Pangkat/Golongan Pembina Utama Muda, Gol IVC
Jabatan Widyaiswara Madya
Instansi/Unit Kerja BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata
Pengalaman Mengajar& 1. NS Nasional Pengembangan Keprofesian Bagi Pengawas
Sekolah Tahun 2010
Bekerja 2. NS Nasional PKG yang mendapat tugas tambahan dan
Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah Tahun 2012
3. NS Nasional Pengawas Sekolah Pembelajar (GTK) Tahun
2016
4. NS Nasional Pelatihan Kurikulum 2013 Tahun 2018 bagi
Guru/Kepala Sekolah SD/SMP/SMA/SMK Tahun 2018
5. NS Nasional Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru
SD/SMP/SMA/SMK sd sekarang
6. Fasilitator GP Angkatan I , IV dan VII
7. Tim PIP SMK PK Tahun 2021 & 2022
8. Fasilitator GP Recognisi Tahun 2022
9. Instruktur PGP Angkatan V & VI Tahun 2022
10. Fasilitator Pengawas Sekolah Pada PSP Tahun 2022
11. Widyaiswara Tahun 2000 sd sekarang
12. TPI JFT Widyaiswara Kemendikbud Tahun 2018 sd sekarang
Salam kenal Bapak Ibu semuanya……
Bagaimana kita berinteraksi?
KOMITMEN BELAJAR

NYALAKAN MATIKAN HADIR HARGAI BUAT


KAMERA MIC SEUTUHNYA WAKTU CATATAN
BERSAMA

KLIK RAISE GANGGUAN


HAND DI ZOOM TEKNIS ADALAH
MAKSIMALKAN SAAT INGIN HAL BIASA
CHAT BERTANYA DALAM SESI
DARING
Tenangkan
hati dan pikiran
arahkan semua
perhatian untuk
fokus belajar
hadirkan
rasa ingin tahu,
syukur, dan
kebijaksanaan

6
PAKET MODUL 2: PRAKTIK PEMBELAJARAN YANG BERPIHAK PADA MURID

Modul 2.1. Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid


Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi
Pengembang Modul
Oscarina Dewi Kusuma & Siti Luthfah
Alur Presentasi
5 menit 45 menit 30 menit 10 menit

Perkenalan, Review Materi: Tanya Jawab Refleksi akhir


komitmen & ❏Pembelajaran
Refleksi awal berdiferensiasi
(5 common sense)
❏mengidentifikasi
kebutuhan belajar
❏Diferensiasi konten,
proses, produk
❏Peran Penilaian
1. Guru Penggerak memahami pentingnya mengetahui
kebutuhan belajar dan lingkungan yang memfasilitasi seluruh
Standar individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensinya
Kompetensi secara aman dan nyaman.
Lulusan 2. Guru Penggerak memfasilitasi guru lain dalam merancang
alur dan tujuan pembelajaran yang berorientasi pada masa
depan.
3. Guru Penggerak memfasilitasi guru lain dalam mengevaluasi
pembelajaran berdasarkan data dan tingkat pencapaian
murid
1. mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi untuk mengakomodasi kebutuhan
belajar murid yang berbeda;
Capaian Umum
2. menjadi teladan dalam melakukan praktik-praktik reflektif dalam pembelajaran bagi
komunitas pendidik di lingkungan sekitarnya.

1. menunjukkan pemahaman tentang konsep pembelajaran untuk semua murid;


2. mendemonstrasikan pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan pembelajaran
berdiferensiasi dan alasan mengapa pembelajaran berdiferensiasi diperlukan;
3. menjelaskan pentingnya mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan belajar murid;
Capaian Khusus 4. menganalisis penerapan diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk;
5. mengimplementasikan Rencana Pembelajaran Berdiferensiasi dalam konteks
pembelajaran di sekolah atau kelas mereka sendiri;
6. menunjukkan sikap kreatif, percaya diri, mau mencoba, dan berani mengambil risiko
dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi.
TAHAPAN M-E-R-D-E-K-A
MULAI DARI RUANG ELABORASI AKSI
DIRI KOLABORASI PEMAHAMAN NYATA
Melakukan refleksi tentang Mengelaborasi pemahaman Mengimplementasikan dan
pengalaman pribadi saat bersekolah Menganalisis skenario melakukan refleksi terhadap
implementasi pembelajaran tentang pembelajaran
dulu terkait tindakan gurunya di masa berdiferensiasi, dan membuat implementasi pembelajaran
lalu yang membantu dirinya belajar berdiferensiasi dan berdiferensiasi.
melakukan refleksi pertanyaan-pertanyaan yang akan
lebih baik. dielaborasi bersama instruktur.
kolaboratif.

EKSPLORASI KONSEP DEMONSTRASI KONEKSI ANTAR


KONTEKSTUAL MATERI
- Pembelajaran untuk memenuhi
kebutuhan belajar semua murid Membuat rencana Membuat sintesa pemahaman
- Pembelajaran Berdiferensiasi pelaksanaan dengan mengkoneksikan
- Kebutuhan belajar murid yang pembelajaran yang semua yang telah dipelajari
berbeda mengimplementasikan sebelumnya untuk
- Penerapan diferensiasi konten, pembelajaran menjelaskan tentang
proses, dan produk berdiferensiasi. pembelajaran berdiferensiasi
- Peran penilaian dalam dan implementasinya.
pembelajaran berdiferensiasi.
Capaian sesi elaborasi pemahaman

CGP dapat mengelaborasi pemahamannya tentang pembelajaran


berdiferensiasi lewat proses tanya jawab dan diskusi.
Bayangkanlah kelas yang saat ini Anda ampu dengan segala
keragaman murid-murid Anda.

● Apa yang telah Anda lakukan untuk melayani kemampuan murid yang
berbeda?
● Apa yang Anda lakukan untuk membuat proses pembelajaran
menjadi lebih mudah untuk murid Anda?
● Apakah ada perlakuan yang berbeda yang Anda lakukan? Jika ada,
perlakuan seperti apa? Jika tidak ada, apa dampaknya terhadap
murid Anda?
2 menit berefleksi

1. Apakah Anda percaya, bahwa semua murid kita bisa berhasil dan sukses dalam
pembelajarannya?
2. Menurut Anda, apakah bersikap adil berarti menyamaratakan perlakuan kepada semua
murid?
3. Apakah Anda percaya, setiap murid memiliki pola belajarnya sendiri yang unik?
4. Bersediakah Anda menelaah kembali efektifitas praktik-praktik pembelajaran Anda sepanjang
waktu?
5. Percayakah Anda, bahwa guru - diri Anda - adalah kunci dari keberhasilan pengembangan
program pembelajaran murid-murid Anda?
6. Bersediakah Anda untuk saling mendukung satu sama lain dan berkolaborasi untuk
menciptakan lingkungan belajar yang mendukung semua siswa?
Pembelajaran Berdiferensiasi adalah
pembelajaran untuk mendukung
SEMUA murid di kelas kita

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Sebuah Ilustrasi
https://drive.google.com/file/d/1NYqsRHc4NaKlRv9-
2xRXQoy7y_VtHm2T/view?usp=sharing
Mengapa kita melakukan Pembelajaran Berdiferensiasi?

nature of contents
❏kurikulum
❏capaian pembelajaran
❏tujuan pembelajaran

5
❏indikator
❏asesmen
keputusan
masuk
common
akal
1. tujuan sense 2. merespon
pembelajaran
kebutuhan
didefinisikan
3. lingkungan belajar yang “mengundang” belajar murid
secara jelas
untuk belajar,
4. manajemen kelas efektif,
5. penilaian berkelanjutan.
1. Tujuan Pembelajaran

Guru harus paham capaian pembelajaran dan tujuan


pembelajaran agar dapat menentukan bagaimana ia
dapat membantu murid-murid untuk mencapainya.
2. Mengetahui dan
Merespon Kebutuhan
Belajar Murid

Photo by Markus
Winkler on
Unsplash
Coba pikirkan satu kondisi saat Anda mengajar.
Perbedaan kebutuhan belajar murid seperti apa sajakah
yang Anda lihat?

Silahkan tulis di chat, pengalaman Anda tersebut.


Kebutuhan Belajar Murid:
Kesiapan Belajar Murid (Readiness)

Kesiapan belajar didefinisikan sebagai “di mana siswa berada dalam


hal pemahaman atau keterampilan” (Tomlinson, 1999b).

Mendiferensiasi pembelajaran berdasarkan tingkat kesiapan belajar


murid mengharuskan guru untuk menilai pengetahuan awal dan
menentukan apa yang telah murid ketahui dan di mana murid
berada (Tomlinson, 2001).
Contoh pemetaan
kebutuhan belajar Ibu Lusi akan mengajar pelajaran Matematika. Tujuan Pembelajaran yang ia
berdasarkan Kesiapan tetapkan adalah: murid dapat menyajikan dan menyelesaikan masalah yang
Belajar Murid (Readiness) berkaitan dengan keliling bangun datar.

Ia kemudian membuat pemetaan kebutuhan belajar dan memberikan


penugasan seperti di bawah ini:
Kesiapan Beberapa murid telah memahami Beberapa murid telah memahami konsep keliling Beberapa murid belum
belajar konsep keliling; dapat melakukan namun belum lancar dalam melakukan operasi memahami konsep keliling.
(Readiness) operasi hitung dasar. hitung dasar.

Tugas Murid diminta mengerjakan soal- Murid menggunakan bantuan benda-benda konkret Murid akan mendapatkan
soal tantangan yang untuk menghitung keliling bangun datar (misalnya pembelajaran eksplisit
mengaplikasikan konsep keliling menggunakan lidi atau sedotan). Jika mengalami tentang konsep keliling.
dalam kehidupan sehari-hari. kesulitan, murid diminta menerapkan strategi “3 Guru akan memberikan
murid akan diminta untuk bekerja before me” (bertanya kepada 3 teman sebelum scaffolding yang lebih
secara mandiri dan saling bertanya langsung pada guru). Guru akan sesekali banyak dalam proses ini.
memeriksa pekerjaan masing- datang ke kelompok ini untuk memastikan tidak ada
masing. miskonsepsi.
Kebutuhan Belajar Murid:
Minat
Minat adalah salah satu motivator penting bagi murid untuk
CeKJaM “terlibat aktif” dalam proses pembelajaran (Tomlinson, 2001)

Koneksikan
Minat membantu mengkoneksikan Jembatani
materi pembelajaran dan kehidupan Minat menjembatani apa
pribadi murid yang telah murid ketahui
dengan pengetahuan yang
Cocokkan baru
Minat Memotivasi
memungkinkan Minat
Guru memungkinkan
mengaitkan tumbuhnya
murid dan motivasi murid
membuat untuk belajar
mereka “terlibat”
dalam pelajaran
Photo by Akram Huseyn on Unsplash
Minat
● Minat murid berbeda-
beda
● Minat murid bisa
berkembang
● Minat murid berbeda-beda
Minat Murid (interest) ● Minat murid bisa berkembang

Ibu Zaenab ingin mengajarkan murid-muridnya keterampilan membuat tulisan teks prosedur.
Ia kemudian melihat pada catatan yang dimilikinya. Ia menemukan bahwa di kelasnya ada:

● 8 orang murid yang sangat menyukai kegiatan olahraga;


● 6 orang yang menyukai hal-hal yang berkaitan dengan sains;
● 4 orang senang membuat prakarya dan;
● 2 orang senang memasak.

Setelah selesai mendiskusikan tentang apa dan bagaimana membuat tulisan berbentuk prosedur, Bu
Zaenab lalu meminta murid berlatih membuat sendiri tulisan berbentuk prosedur tersebut. Setiap
murid diperbolehkan untuk menulis dengan topik sesuai dengan minat mereka. Ada murid yang
memilih membuat tulisan prosedur memasak nasi goreng, ada murid yang memilih membuat tulisan
tentang prosedur membuat bunga dari sedotan, dsb.
C. PROFIL BELAJAR MURID (LEARNING PROFILES)
Contoh memetakan kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar
Pak Herman akan mengajar pelajaran IPA, dengan tujuan pembelajaran yaitu agar murid dapat mendemonstrasikan
pemahaman mereka tentang habitat makhluk hidup.

Berdasarkan identifikasi yang ia lakukan, Pak Herman telah mengetahui bahwa sebagian muridnya adalah pembelajar visual
, sebagian lagi adalah pembelajar auditori, dan pembelajar kinestetik.

Untuk memenuhi kebutuhan belajar murid-muridnya tersebut, Pak Herman lalu memutuskan untuk melakukan beberapa
hal berikut ini:

Saat mengajar, Pak Herman melakukan hal-hal berikut ini:


- Ia menggunakan banyak gambar atau alat bantu visual saat menjelaskan.
- Ia juga menyediakan video yang dilengkapi penjelasan lisan yang dapat diakses oleh murid.
- Pak Herman juga membuat beberapa sudut belajar atau display yang ditempel di tempat-tempat berbeda
untuk memberikan kesempatan murid bergerak saat mengakses informasi.

Saat memberikan tugas, Pak Herman memperbolehkan murid-muridnya memilih cara mendemonstrasikan pemahaman
mereka tentang habitat makhluk hidup. Murid boleh menunjukkan pemahaman dalam bentuk gambar, rekaman
wawancara maupun performance atau role-play
Bagaimana mengidentifikasi kebutuhan belajar murid?

mengidentifikasi mereview dan melakukan refleksi


mengamati perilaku
pengetahuan awal terhadap praktik pengajaran
murid-murid

membaca rapor murid menggunakan


dari kelas mereka berbagai penilaian
berbicara dengan guru penilaian formatif
sebelumnya
murid sebelumnya dan diagnostik
3. Lingkungan belajar yang
“mengundang” untuk belajar

Image Source: storyset on Freepik

picture source:
apa saja yang bisa kita diferensiasi? (diantaranya…)

KONTEN PROSES PRODUK

guru dapat melakukan salah satu atau kombinasi di antara ketiganya

Yang pasti, pertimbangan utamanya haruslah tentang sejauh mana


diferensiasi yang kita pilih tersebut dapat memenuhi kebutuhan
murid dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan
bukan sekedar memuaskan ceklis penerapan atas ketiganya.
Strategi Mendiferensiasi Pembelajaran
Konten Diferensiasi Konten dapat dilakukan dengan:
materi pengetahuan, konsep, dan ● Menyiapkan materi yang akan diajarkan dalam beragam format: buku,
keterampilan yang perlu poster, video, audio, dsb.
dipelajari murid berdasarkan ● Memberikan teks yang lebih mudah untuk dibaca kepada siswa yang
kurikulum memang masih mengalami kesulitan memahami konsep.
● Memecah materi yang banyak menjadi bagian-bagian kecil sehingga
lebih mudah dipahami oleh murid yang masih kesulitan.
● Membedakan ● Membuat kosakata kunci dan definisinya.
pengorganisasian ● Memberikan teks bacaan dengan beragam topik.
● Membedakan format
penyampaian

kita perlu menyesuaikan cara bagaimana


murid kita bisa mengakses konten tersebut
sesuai dengan kebutuhan belajar mereka
namun bukan mengubah atau menurunkan
standar kurikulum.
Strategi Mendiferensiasi Pembelajaran
Proses Diferensiasi Proses dapat dilakukan dengan:
kegiatan yang memungkinkan ● Memberikan pendampingan atau tingkat dukungan yang berbeda bagi
murid.Misalnya, siswa sangat mampu dapat bekerja hanya dengan pertanyaan
murid berlatih dan memahami pemandu, murid yang cukup mampu dapat bekerja hanya dengan diberikan
atau memaknai konten. contoh dan dapat melanjutkan bekerja mandiri, sedangkan untuk murid yang
masih kesulitan dapat dibantu secara intensif
● Membuat kelompok belajar tambahan untuk mengajarkan kembali konten
● Membedakan proses dengan cara yang baru atau lebih terbimbing bagi murid yang mengalami
yang harus dijalani oleh kesulitan.
murid ● Memberikan kesempatan kepada murid untuk memilih apakah ia ingin
membaca materi secara individu atau secara kelompok.
● memberikan pilihan berdasarkan minat. Misal saat pelajaran sejarah murid
Diferensiasi proses memungkinkan murid- diminta untuk menceritakan sosok pahlawan, murid bebas menentukan
murid kita untuk memaknai lewat pahlawan yang ingin mereka eksplorasi.
beragam cara atau moda, dalam berbagai ● Memberikan pilihan murid mau bekerja sambil berdiri atau duduk.
tingkat kesulitan, waktu, dan tingkat ● dll
dukungan yang berbeda.
Strategi Mendiferensiasi Pembelajaran
Produk Diferensiasi Produk dapat dilakukan dengan:
bukti yang menunjukkan apa ● Murid yang memerlukan bimbingan dapat menjawab pertanyaan-
yang murid telah pahami pertanyaan mengenai konten inti materi, yang cukup mahir dapat
membuat presentasi yang menjelaskan penyelesaian masalah
● Membedakan dan sederhana, dan bagi peserta yang sangat mahir dapat membuat
memodifikasi produk sebuah inovasi atau menelaah permasalahan yang lebih kompleks.
sebagai hasil belajar ● Memberikan murid pilihan moda untuk menunjukkan pemahaman;
murid, hasil latihan, lewat tulisan, lewat diagram, demonstrasi, lewat gambar, dsb
penerapan, dan
pengembangan apa yang
telah dipelajari

Biasanya paling mudah dilakukan,


namun kita harus ingat, saat ingin
melakukan ini, kita harus mengacu
pada tujuan pembelajaran yang
diharapkan.
4. Manajemen kelas efektif

picture source: https://www.theispot.com/whatsnew/2012/4/tom-richmond-school-s-out.htm


5. Penilaian Berkelanjutan
AKU BILANG, AKU
AKU AKU TIDAK SUDAH AJARI DIA,
SUDAH DENGAR DIA AKU TIDAK
AJARI BERSIUL BILANG DIA
BERSIUL4 Pertanyaan BESAR
ANJINGKU
SUDAH BELAJAR
BERSIUL
1. Kita berharap murid belajar apa?
2. Bagaimana kita tahu bahwa murid telah belajar?
3. Bagaimana kita merespons murid yang belum paham?
4. Bagaimana kita merespons murid yang sudah paham?

Cartoon by Bud Blake


Sumber: https://clueylearning.com.au/blog/difference-between-teaching-and-learning/
Sekilas Tentang Penilaian
Penilaian → penting dalam proses pembelajaran berdiferensiasi.
Penilaian formatif → peluang untuk menentukan seefektif apa suatu
pembelajaran berdiferensiasi.

Saya percaya, jika saja guru memanfaatkan lebih banyak praktik-


praktik terbaik dari penilaian formatif, maka
pembelajaran berdiferensiasi akan datang secara alamiah.
Andrew Miller (ASCD Faculty Member)
https://inservice.ascd.org/formative-assessment-is-the-cornerstone-of-differentiated-instruction/
Asesmen & Pembelajaran Berdiferensiasi

Praktik pembelajaran berdiferensiasi haruslah berakar pada


penilaian. Penilaian formatif memungkinkan guru untuk
mengenal murid mereka dengan lebih baik, oleh karena itu,
mereka dapat membuat keputusan terbaik demi menantang
murid dengan tepat dan melibatkan murid dalam
pembelajaran
Diferensiasi tidak berarti bahwa guru harus dapat memenuhi
kebutuhan semua individu setiap saat atau setiap waktu.

Namun, guru diharapkan dapat menggunakan berbagai


pendekatan belajar sehingga sebagian besar murid
menemukan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
mereka.
Mulailah melakukan diferensiasi
pembelajaran dengan kecepatan yang
nyaman bagi Anda.

Yang paling penting adalah bahwa siswa — dan guru —


membuat kemajuan dari titik awal masing-masing.
Beberapa contoh strategi yang mendukung
Pembelajaran Berdiferensiasi

https://padlet.com/dewi_oscarina/t8gqr62b4f9d3suj
SEKILAS TENTANG RPP
Dokumen pelengkap

https://tinyurl.com/sp5meu45
“Serupa seperti para pengukir

yang memiliki pengetahuan mendalam


tentang keadaan kayu, jenis-jenisnya,
keindahan ukiran, dan cara-cara mengukirnya.

Seperti itulah seorang guru seharusnya


memiliki pengetahuan mendalam tentang
seni mendidik.

Bedanya, guru mengukir manusia yang


memiliki hidup lahir dan batin.”
Ki Hajar Dewantara
KITA

Sumber: images.app.goo.gl
Refleksi - https://forms.gle/bytgjtwdR1iYbjQB6

Connect - Bagaimana ide dan informasi yang Anda dapatkan hari ini
terhubung dengan apa yang sudah Anda ketahui?

Extend - Ide-ide baru apa yang Anda dapatkan yang memperluas


pemikiran Anda ?

Challenge - Tantangan/pertanyaan apa yang Anda miliki terkait


dengan gagasan/informasi yang telah disampaikan tadi?
Referensi
Tomlinson, C A. (1999). Differentiated classroom : Responding to the needs of all learners. Association for
Supervision and Curriculum Development (ASCD).

Tomlinson, C. A. (2001). How to Differentiate instruction in mixed-ability classrooms 2nd Ed). Alexandria, VA: ASCD.

Anda mungkin juga menyukai