Anda di halaman 1dari 15

TOPIK 1

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL

KOMPETENSI SOSIAL EMOSIONAL BERDASARKAN KERANGKA CASEL


(COLLABORATIVE FRO ACADEMIC, SOCIAL, AND EMOTIONAL)

Disusun Oleh :
Annissa Ajeng Age Dwinta
(2222514036)

PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN


PROGAM STUDY BIMBINGAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA
2023
Intruksi Tugas :
Menyusun teknik – teknik yang akan digunakan untuk mengembangkan kompetensi social-
emosional pada mata pelajaran yang Anda ampu.Langkah – Langkah yang dapat Anda ikuti:
1. Tentukan kompetensi sosial emosional yang akan Anda kembangkan dalam mata
pelajaran yang Anda ampu nantinya (Anda dapat memilih mata pelajaran tertentu yang
dapat Anda kuasai).
2. Tentukan teknik pembelajaran yang menurut Anda dapat mengembangkan kompetensi
sosial emosional yang Anda pilih sesuai dengan tujuan pembelajaran mata pelajaran
yang Anda ampu. Anda dapat melihat kembali hasil ruang kolaborasi.
3. Tuliskan detail dari teknik pembelajaran yang Anda pilih sesuai dengan tabel pemetaan
dalam Ruang Kolaborasi. Sertakan lampiran/tautan yang diperlukan (topik diskusi,
artikel, skenario, kasus, dll).
4. Siapkan perangkat untuk mendokumentasikan kinerja peserta didik pada saat teknik
pembelajaran dilakukan. (Lembar refleksi diri, lembar observasi, daftar- periksa, dll)
5. Masukkan teknik pembelajaran tersebut dalam salah satu RPP mata pelajaran yang akan
Anda ampu.
Pembahasan :
1. Tentukan kompetensi sosial emosional yang akan Anda kembangkan dalam mata
pelajaran yang Anda ampu nantinya (Anda dapat memilih mata pelajaran tertentu
yang dapat Anda Kuasai).
Sebagai calon guru bimbingan dan konseling maka kompetensi sosial emosional yang
akan saya kembangkan dalam layanan bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut :
a. Kesadaran Diri (Self – Awareness) : Guru mengajarkan peserta didik untuk mengenali
dan memahami emosi, permikiran dan nilai – nilai dirinya sendiri.
b. Manajemen Diri (Self – Management) : Guru mengajarkan peserta didik diajarkan
untuk mengatur dan mengelola emosi, pemikiran dan perilakunya secara efektif.
c. Kesadaran Sosial (Social Awareness) : Guru mengajarkan kepada peserta didik untuk
dapat memahami perasaan dan kondisi orang lain yang memiliki latar belakang berbeda.
Peserta didik juga diajarkan untuk memiliki sikap empati kepada orang lain agar dapat
membangun hubungan sosial yang baik dengan orang lain.
d. Ketrampilan Sosial (Relationship Skills) : Guru mengajarkan kepada peserta didik
untuk mengembangkan kemampuan menjalin dan mempertahankan hubungan atau relasi
yang sehat dan efektif dengan orang lain disekitar mereka. Contohnya adalah keterampilan
dalam bekerja dalam kelompok, menghargai perbedaan dan pendapat orang lain dan lain
sebagainya.
e. Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab (Responsible Decision Making). :
Guru memberi pengarahan kepada peserta didik untuk membuat pilihan yang tepat dan
konstruktif pada situasi tertentu.

2. Tentukan teknik pembelajaran yang menurut Anda dapat mengembangkan


kompetensi sosial emosional yang Anda pilih sesuai dengan tujuan pembelajaran
mata pelajaran yang Anda ampu. Anda dapat melihat kembali hasil ruang
kolaborasi.
Menurut saya, ada beberapa teknik pembelajaran yang dapat digunakan untuk
membantu mengembangkan kompetensi sosial emosional pada peserta didik dalam
layanan bimbingan dan konseling. Teknik tersebut sebagai berikut :
a. Diskusi Kelompok
Teknik ini dapat digunakan untuk mengembangkan kompetensi kesadaran sosial
dan kompetensi ketrampilan sosial pada peserta didik. Dengan adanya kegiatan
diskusi kelompok, peserta didik akan belajar berinteraksi dan menghargai pendapat
orang lain serta melatih ketrampilan kerjasama dalam kelompok untuk memecahkan
suatu masalah bersama – sama. Selain itu juga dapat mengembangkan sikap empati
pada peserta didik.
b. Teknik Role – Play
Teknik ini dapat membantu peserta didik dalam mengembangkan kompetensi
kesadaran sosial dengan cara memahami peran dan perspektif orang lain. Serta dapat
mengembangkan kompetensi pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, salah
satu contohnya adalah belajar memecahkan konflik dengan cara yang konstruktif.
c. Kegiatan Refleksi Diri
Teknik dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan kompetensi
kesadaran diri dan kompetensi manajemen diri dengan memahami perasaan dan emosi
dirinya sendiri, sehingga dapat mengembangkan keterampilan mengelola emosi dan
membangun sikap positif.

3. Tuliskan detail dari teknik pembelajaran yang Anda pilih sesuai dengan tabel
pemetaan dalam Ruang Kolaborasi. Sertakan lampiran/tautan yang diperlukan
(topik diskusi, artikel, skenario, kasus, dll).
Teknik pembelajaran yang saya pilih sesuai dengan tabel pemetaan dalam ruang
kolaborasi, sebagai berikut :

Ruang Kompetensi Teknik Pembelajaran KSE


Lingkup Pembelajaran (Sesuai dengan jenjang pendidikan peserta
Sosial Emosional didik)
Protokol Kesadaran Diri - Judul : Berdo’a bersama.
(Budaya Pengenalan Emosi 1. Teknik : Berdo’a bersama sebelum memulai
atau pembelajaran.
TataTertib) 2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru:
Berdoa sebelum memulai pembelajaran, guru
minta salah satu peserta didik untuk memimpin
berdoa yang dilakukan bersama-sama dengan
seluruh peserta didik di dalam kelas.
Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada
peserta didik : Guru menyampaikan kepada
salah satu peserta didik tersebut untuk
memimpin doa bersama-sama di tempat duduk
masing-masing.
4. Penjelasan tentang tujuan :
Guru menjelaskan tujuan dari berdoa sebelum
memulai aktivitas yaitu meningkatkan sikap
religius dan meningkatkan rasa syukur atas
nikmat dari Tuhan. Selain itu, tujuannya juga
untuk memperkuat emosional peserta didik
sehingga akan mempermudah mereka dalam
mengikuti proses pembelajaran.

Terintegrasi Kesadaran sosial - Judul : Menyikapi perbedaan dan menjalin


Dalam Mata keterampilan persahabatan yang sehat
Pelajaran berempati 1. Teknik : Problem based learning (PBL)
2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru:
Guru menayangkan kasus – kasus aktual tentang
konflik remaja seperti tawuran, bullying, dan
sebagainya. Siswa diminta memperhatikan kasus
sebagai bahan materi diskusi, kemudian siswa
memberikan refleksi berupa tanggapan dari kasus
yang telah ditampilkan guru atau pengalamannya
dalam menyikapi perbedaan dalam persahabatan.
3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada
peserta didik :
Siswa saling menanggapi terkait kasus aktual
yang telah ditayangkan guru, Siswa ikut aktif
dalam mengemukakan pendapat terkait konflik
remaja yang terjadi. Peran aktif siswa,
menunjukkan terkait kesadaran sosial dan
keterampilan berempati yang dimiliki masing
masing siswa.
4. Penjelasan tentang tujuan :
Mampu menyikapi perbedaan dengan bijaksana
dan menjalin persahabatan yang sehat kehidupan
sosial.
Ketrampilan Judul : Kampanye anti bullying
berhubungan sosial 1. Teknik : Diskusi kelompok.
– daya lenting 2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru :
(resiliensi). Guru mengarahkan peserta didik untuk
membentuk kelompok kecil untuk berdiskusi dan
sharing pengalaman tentang bullying baik di
lingkungan rumah maupun sekolah secara
berkelompok.
3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada
peserta didik :
Guru mengajak peserta kelompok untuk aktif
dan terbuka, saling memberi semangat dan
memberi saran mengenai topik yang dibahas.
4. Penjelasan tentang tujuan :
Mampu menyadari nilai – nilai persahabatan dan
keharmonisan dalam bekerjasama untuk
membangun perilaku cara mencegah dan
melawan bullying.
Pengambilan Judul : Menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa
Keputusan yang 1. Teknik : Hasil diskusi tugas kelompok.
Bertanggung Jawab 2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru :
Guru mengarahkan siswa untuk berdiskusi terkait
tugas yang diberikan, siswa bertangggung jawab
atas hasil diskusi tugas tersebut.
3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada
peserta didik :
Siswa memaparkan hasil diskusi tugas yang telah
dikerjakan bersama sama. Siswa
bertanggungjawab atas hasil tugas tersebut.
4. Penjelasan tentang tujuan :
Mampu menentukan hasil diskusi terbaik yang
dipaparkan dan bertanggung jawab atas hasil
tugas tersebut.
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA EGERI 1 SUKOHARJO
Jl. Pemuda No. 38 Telp (0271) 593085 Sukoharjo Kode Pos 57512

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2022/2023

A Komponen Layanan Layanan Dasar


B Bidang Layanan Sosial
C Fungsi Layanan Pemahaman dan Pencegahan
D Tujuan Peserta didik dapat mengidentifikasi bentuk-bentuk
bullying.
Peserta didik menganalisis dampak bullying dan
menghindari perilaku bullying dalam kehidupan
sehari-hari.
Peserta didik merumuskan strategi menghadapi (cara
mencegah dan melawan) bullying.
Peserta didik menilai dampak bullying terhadap
pelaku.
E Topik Stop bullying! Mari bersahabat
F Sasaran Layanan XI MIPA 6
G Metode dan Teknik PBL
H Waktu 1 x 40 menit
I Media/ Alat Video, LCD proyektor, sound system, alat tulis, lembar
kegiatan peserta didik.
J Tanggal Pelaksanaan 17 Februari 2023
K Sumber Bacaan 1. Ulfah, W. V., Mahmudah, S., & Ambarwati, R.
M. (2017). Fenomena school bullying yang tak
berujung. Intuisi: Jurnal Psikologi Ilmiah, 9(2),
93- 100.
2. Muhopilah, P., & Tentama, F. (2019). Faktor-
faktor yang mempengaruhi perilaku bullying.
Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan, 1(2),
99.
L Pelaksanaan
Tahap Uraian Kegiatan
1. Tahap Awal/ 1. Guru BK memulai sesi bimbingan Klasikal
Pendahuluan membuka dengan salam dan doa, dilanjutkan
menanyakan kabar, serta apresiasi kepada peserta
didik siap mengikuti kegiatan. (kesadaran diri,
pengenalan emosi)
2. Guru BK menjelaskan pengertian dan tujuan
kegiatan bimbingan Klasikal yang akan
dilaksanakan (pengelolaan diri).
3. Guru BK membangun hubungan baik antar
anggota/ peserta didik untuk saling
memperkenalkan diri. (pengelolaan diri,
mengelola emosi, dan fokus)
4. Guru BK memberikan penjelasan tentang kontrak
waktu serta proses pelaksanaan kegiatan yang akan
dilakukan (pembuatan keputusan yang
bertanggung jawab).
5. Guru BK memberikan kegiatan ice breaking
sebagai pencair ketegangan suasana.
6. Guru Bimbingan dan Konseling menanyakan
kesiapan siswa untuk melaksanakan kegiatan
(kesadaran diri)
2. Tahap Inti/ Kerja 1. Guru BK mengemukakan kembali topik kegiatan
dan menjelaskan pentingnya topik yang akan
dibahas.
2. Guru BK mengajak peserta didik untuk
menyaksikan video yang telah dipersiapkan
sebelumnya.
3. Guru BK mengajak peserta didik untuk
merefleksikan makna dari video yang sudah
ditampilkan.
4. Guru BK memantik peserta didik untuk berdiskusi
dan curah pendapat serta tanya jawab terkait video
yang sudah ditampikan.
5. Guru BK memberikan aktivitas kegiatan pada
peserta didik (membuuat keputusan yang
bertanggung jawab).
6. Guru BK memantau jalannya kegiatan dan
memfasilitasi menuntun peserta didik yang
mengalami kesulitan dalam mengerjakan aktivitas
kegiatan.
7. Guru BK mempersilakan setiap anggota untuk
mempresentasikan hasil lembar kerjanya.
(pengelolaan diri dan kemampuan berelasi)
8. Guru BK memberikan apresiasi kepada peserta
didik dan menarik kesimpulan dari kegiatan yang
telah dilaksanakan.
3. Tahap Pengakhiran/ 1. Guru BK memberikan penguatan terhadap topik
Transminasi kegiatan yang telah dilaksanakan.
Guru BK meminta dan mempersilakan setiap
anggota untuk mengungkapkan kesan setelah
mengikuti kegiatan Bimbingan Klasikal ini.
3. Guru BK melakukan evaluasi hasil dengan
memberikan instrumen yang telah disiapkan
sebelumnya pada google formulir.
2. Guru BK merencanakan kegiatan tindak lanjut
layanan, kemudian dilanjutkan menutup kegiatan
Bimbingan Klasikal dengan salam dan doa.
M Evaluasi

1. Evaluasi Proses Guru BK melakukan evaluasi dengan memperhatikan


setiap peserta didik saat berlangsungnya proses
kegiatan terjadi, meliputi:
1. Sikap antusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan.
2. Keaktifan setiap peserta didik dalam
mengemukakakan pendapat serta mengajukan
pertanyaan dalam proses diskusi. Tindakan peserta
didik dalam mengerjakan kegiatan aktivitasnya.
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan bimbingan
Klasikal, antara lain:
1. Guru BK mengajukan pertanyaan untuk
mengungkap pengalaman konseli dalam
Bimbingan Klasikal (perasaan menyenangkan/
sebaliknya)
2. Guru BK mengamati perubahan perilaku peserta
setelah Bimbingan Klasikal
3. Peserta didik mengisi instrumen penilaian evaluasi
hasil dari guru BK.

Lampiran:
1. Uraian materi
2. Lembar Kerja Peserta Didik
3. Instrument Evaluasi Proses
4. Instrumen Evaluasi Hasil

Mengetahui, Sukoharjo, 17 Februari 2023


Guru Pamong Mahasiswa PPL PPG
Nurul Arifianti, S.Psi Annissa Ajeng Age Dwinta, S.Pd
NIP. NIP.

Lampiran 1. Uraian Materi

STOP BULLYING ! MARI BERSAHABAT


a. Pengertian Bulliying
Bullying adalah salah satu bentuk dari perilaku agresi dengan kekuatan dominan pada
perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan mengganggu anak lain atau
korban yang lebih lemah darinya. Victorian Departement of Education and Early Chilhood
Development mendefinisikan bullying terjadi jika seseorang atau sekelompok orang
mengganggu atau mengancam keselamatan dan kesehatan seseorang baik secara fisik
maupun psokologis, mengancam properti, reputasi atau penerimaan sosial seseorang serta
dilakukan secara berulang dan terus menerus. Terdapat beberapa jenis-jenis bullyinhg.
Bullying dapat berbentuk tindakan fisik dan verbal yang dilakukan secara langsung maupun
tidak langsung.
Barbara Coloroso (2006:47-50) membagi jenis-jenis bullying kedalam empat jenis,
yaitu sebagai berikut:
1. Bullying secara verbal; perilaku ini dapat berupa julukan nama, celaan, fitnah, kritikan
kejam, penghinaan, pernyataan-pernyataan yang bernuansa ajakan seksual atau
pelecehan seksual, terror, surat-surat yang mengintimidasi, tuduhan-tuduhan yang tidak
benar kasak-kusuk yang keji dan keliru, gosip dan sebagainya. Dari ketiga jenis
bullying, bullying dalam bentuk verbal adalah salah satu jenis yang paling mudah
dilakukan dan bullying bentuk verbal akan menjadi awal dari perilaku bullying yang
lainnya serta dapat menjadi langkah pertama menuju pada kekerasan yang lebih lanjut.
2. Bullying secara fisik; yang termasuk dalam jenis ini ialah memukuli, menendang,
menampar, mencekik, menggigit, mencakar, meludahi, dan merusak serta
menghancurkan barang-barang milik anak yang tertindas. Kendati bullying jenis ini
adalah yang paling tampak dan mudah untuk diidentifikasi, namun kejadian bullying
secara fisik tidak sebanyak bullying dalam bentuk lain. Remaja yang secara teratur
melakukan bullying dalam bentuk fisik kerap merupakan remaja yang paling
bermasalah dan cenderung akan beralih pada tindakan-tindakan kriminal yang lebih
lanjut.
3. Bullying secara relasional atau sosial; adalah pelemahan harga diri korban secara
sistematis melalui pengabaian, pengucilan atau penghindaran. Perilaku ini dapat
mencakup sikap-sikap yang tersembunyi seperti pandangan yang agresif, lirikan mata,
helaan nafas, cibiran, tawa mengejek dan bahasa tubuh yang mengejek. Bullying dalam
bentuk ini cenderung perilaku bullying yang paling sulit dideteksi dari luar..
4. Bullying elektronik / cyber ; merupakan bentuk perilaku bullying yang dilakukan
pelakunya melalui sarana elektronik seperti komputer, handphone, internet, website,
chatting room, e-mail, SMS dan sebagainya. Biasanya ditujukan untuk meneror korban
dengan menggunakan tulisan, animasi, gambar dan rekaman video atau film yang
sifatnya mengintimidasi, menyakiti atau menyudutkan.

b. Sebab-sebab Munculnya perilaku Bullying


1. Bullying terjadi karena tradisi turun temurun dari senior
2. Keinginan untuk balas dendam karena dulu pernah mendapatkan perlakuan yang sama
.
3. Perasaan ingin menunjukkan kekuasaan dan kekuatan (superior)
4. Kecewa karena orang lain tidak berperilaku sesuai dengan yang diharapkan.
5. Dorongan untuk mendapatkan kepuasan
6. Dianggap menghina atau mengganggu kelompok tertentu (gank)

c. Dampak negatif bullying bagi orang yang menjadi korban


1. Terganggu fisiknya seperti cedera, terluka, sakit, dan sebagainya’
2. Tertekan psikisnya (kejiwaannya) seperti takut, cemas, rasa tidak nyaman, resah,
tertekan dan gejala tekanan psikis lain.
3. Pergaulan sosial terganggu, seperti minder, menyendiri, grogi, pendiam dan tertutup.
4. Terganggu prestasi belajarnya seperti nilai jelek, tidak konsentrasi belajar, lupa
mengerjalkan tugas, sampai menurunnya rangking atau tidak naik kelas.

d. Bagaimana Mencegah dan Melawan Bullying


Untuk mencegah agar kita tidak menjadi korban tindakan bullying anatara lain yang
dapat kita lakukan adalah :
1. Hindari membawa atau memakai barang-barang mahal atau uang yang berlebihan
2. Jangan sendirian terutama di tempat sepi
3. Hindari cari gara-gara dengan pelaku bullying
4. Jangan berada di dekat dengan oarang yang suka melakukan tindakan bullying atau
berada di sekitar mereka
5. Kenali dan perhatikan pelaku bullying
6. Jangan ikut-kutan melakukan tindakan bullying dalam bentuk apapun.

e. Sedangkan Untuk melawan pelaku bullying kita dapat mengambil sikap sebagai
berikut :
1. Jadilah orang yang percaya diri dan tunjukan ketahanan diri bahwa kita tidak mau
mengganggu dan diganggu.
2. Bersikap tenang saat ada yang mengganggu
jangan biarkan emosi terpancing
3. Jika melihat ada tenman yang menjadi korban, maka tolonglah korban dan laporkan
4. Lakukan perlawanan diikuti dengan berteriak, lari atau tindakan apapun sambil mencari
pertolongan
5. Catatlah tempat, orang-orang yang terlibat dan jenis gangguan yang mereka lakukan,
laporkan pada orang tua, guru atau pihak berwajib.

2. URAIAN MATERI
a. Peserta didik dapat mengamati dan mencari informasi tentang contoh-contoh perilaku
dalam kehidupan , baik di sekolah atau di masyarakat.
b. Peserta didik diberi tugas untuk membuat poster atau slogan tentang bullying kemudian
dishare di medsos
LAMPIRAN 2

INSTRUMEN EVALUASI HASIL BIMBINGAN KLASIKAL

A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)

1. Jelaskan pengertian Bullying ?


2. Sebut dan jelaskan jenis2 atau kategori bullying ?
3. Sebut dan jelaskan sebab terjadinya bullying ?
4. Sebut dan jelaskan dampak dari bullying ?

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda
dan berilah tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai
dengan kondisi Anda!

TIDAK
No PERNYATAAN SETUJU
SETUJU
Saya merasa senang menerima materi layanan
1.
BK tentang Stop Bullyng ! Mari Bersahabat
Setelah menerima materi layanan BK tentang
Stop Bullyng ! Mari Bersahabat , timbul
2.
kesadaran saya untuk memahami sebeb 2
maupun dampak dari bullyng .
Setelah menerima materi layanan BK tentang
Stop Bullyng ! Mari Bersahabat, menyadarkan
4.
saya betapa dahsyatnya dampak dari bullyng
bagi korbannya
Materi layanan BK tentang Stop Bullyng !
Mari Bersahabat , menyadarkan saya akan
5.
pentingnya komitmen diri untuk tidak
melakukan bullyng pada siapapun.

C. KETRAMPILAN (ACTION)

Setelah menerima materi layanan BK tentang Stop Bullyng! Mari Bersahabat , maka
dilanjutkan melakukan kegiatan diskusi :
Diskusikan bersama teman Anda secara berkelompok! tiap kelompok terdiri atas 4-7
siswa. buatkah laporan dan kesimpulan dari hasil diskusi tersebut kepada guru Anda.
“ Rumuskan upaya upaya yang bisa anda lakukan untuk mencegah dan melawan
bullyng .!
LAMPIRAN 3

INSTRUMEN EVALUASI PROSES BIMBINGAN KLASIKAL

HASIL
NO PROSES YANG DINILAI PENGAMATAN KET
YA TIDAK
A Keterlaksanaan program
1. Program layanan terlaksana sesuai dengan RPL
2. Waktu pelaksanaan sesuai dengan RPL
3. Metode yang digunakan variatif dan menarik
4. Menggunakan media layanan BK
5. RPL minimal terdiri dari Tujuan, Materi Layanan,
Kegiatan, Sumber, Bahan dan Alat, Penilaian
B Perolehan Siswa Pasca Layanan
1. Peserta didik memperoleh pemahaman baru
2. Peserta didik mempunyai perasaan positif
3. Peserta didik berkurang masalahnya
4. Peserta didik terentaskan masalahannya
5. Berkembangnya PTSDL
C Perhatian Peserta Didik
1. Peserta didik antusias mengikuti materi layanan BK
2. Peserta didik aktif bertanya
3. Peserta didik aktif menjawab
4. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan konselor
5. Peserta didik hadir semua
D Kesesuaiaan Program
1. Program disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik
2. Materi layanan sesuaikebutuhan peserta didik
3. Materi layanan sesuai tugas perkembangan peserta didik
4. Materi layanan mengacu pada sumber yang jelas
5. Program dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan

Anda mungkin juga menyukai