Anda di halaman 1dari 24

AKTUALISASI

PROJEK P ENGU ATAN PROFIL


P ELAJAR PANCASILA

oleh:
Tim Pengembang Kurikulum
Sekolah Menengah Kejuruan
Provinsi Jawa Barat
Perlunya Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila
“... perlulah anak anak
[Taman Siswa] kita
dekatkan hidupnya
kepada perikehidupan
Projek penguatan profil pelajar Pancasila, sebagai salah satu
rakyat, agar supaya
mereka tidak hanya sarana pencapaian profil pelajar Pancasila, memberikan
memiliki ‘pengetahuan’ kesempatan kepada peserta didik untuk “mengalami
saja tentang hidup
pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter sekaligus
rakyatnya, akan tetapi
juga dapat kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya.
‘mengalaminya’ sendiri ,
dan
kemudian tidak
hidup berpisahan
Ki Hadjar
dengan rakyatnya.”
Dewantara

TIM PENGEMBANG KURIKULUM 1


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PROVINSI JAWA BARAT
Gambaran Merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek
Pelaksanaan Projek
Penguatan Profil
Pelajar Pancasila Dirancang untuk menguatkan kompetensi dan karakter
sesuai dengan profil pelajar Pancasila

Pelaksanaannya dilakukan secara fleksibel, dari segi


muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaannya

Dirancang terpisah dari intrakurikuler. (Tujuan, muatan, dan


kegiatan pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan
tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler)

Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia


kerja untuk merancang dan menyelenggarakan projek penguatan
profil pelajar Pancasila.

TIM PENGEMBANG KURIKULUM 2


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PROVINSI JAWA BARAT
Prinsip-prinsip Projek Penguatan Profil Pancasila

HOLISTIK

Holistik bermakna memandang sesuatu secara utuh dan menyeluruh, tidak


parsial atau terpisah-pisah.

KONTEKSTUAL

Prinsip kontekstual berkaitan dengan upaya mendasarkan


kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata yang
dihadapi dalam keseharian.

BERPUSAT PADA PESERTA DIDIK

Prinsip berpusat pada peserta didik berkaitan dengan skema pembelajaran yang
mendorong peserta didik untuk menjadi subjek pembelajaran yang aktif
mengelola proses belajarnya secara mandiri

EKSPLORATIF

Prinsip eksploratif berkaitan dengan semangat


untuk membuka ruang yang lebar bagi proses
inkuiri dan pengembangan diri.
TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
3
PROVINSI JAWA BARAT
Manfaat Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila

Projek penguatan Untuk Satuan Untuk Peserta


profil pelajar Pendidikan
● Menjadikan satuan pendidikan sebagai Didik
● Mengembangkan kompetensi dan

Pancasila sebuah ekosistem yang terbuka untuk memperkuat karakter profil pelajar
memberikan ruang partisipasi dan keterlibatan masyarakat. Pancasila untuk menghadapi
● Menjadikan satuan pendidikan sebagai tantangan dunia yang semakin
bagi semua
organisasi pembelajaran yang berkontribusi kompleks.
anggota komunitas
kepada lingkungan dan komunitas di ● M engasah inisiatif dan partisipasi untuk
satuan pendidikan
sekitarnya. merencanakan pembelajaran secara
untuk dapat aktif dan berkelanjutan.
Untuk
mempraktikkan Pendidik
● Memberikan ruang dan waktu untuk ● Mengembangkan keterampilan, sikap,
dan mengamalkan mengembangkan kompetensi dan dan pengetahuan yang dibutuhkan
profil pelajar memperkuat karakter profil pelajar dalam mengerjakan projek pada periode
Pancasila. Pancasila bagi peserta didik dan dirinya waktu
sendiri. tertentu.
● Memberikan kesempatan yang luas ● Melatih kemampuan pemecahan

untuk merancang kegiatan masalah dalam beragam situasi belajar.


● Memperlihatkan tanggung jawab dan
pembelajaran yang berdampak pada
peserta didik. kepedulian terhadap isu di
● Mengembangkan kompetensi sebagai lingkungan sekitar sebagai salah
pendidik satu bentuk hasil belajar.
yang terbuka untuk berkolaborasi ● Mengasah daya belajar dan 4
dengan kepemimpinan
Kepala satuan
1. Membentuk tim projek dan turut merencanakan projek
pendidikan
Peran pemangku 2. Mendampingi jalannya projek dan melakukan pengelolaan sumber daya satuan pendidikan secara
kepentingan transparan dan akuntabel
dalam 3. Membangun komunikasi untuk kolaborasi antara orang tua peserta didik, warga satuan pendidikan,
dan narasumber pengaya projek: masyarakat, komunitas, universitas, praktisi, dsb.
pelaksanaan 4. Mengembangkan komunitas praktisi di satuan pendidikan untuk peningkatan kompetensi pendidik
projek penguatan yang berkelanjutan
5. Melakukan coaching secara berkala bagi pendidik
profil pelajar 6. Merencanakan, melaksanakan, merefleksikan, dan mengevaluasi pengembangan aktivitas dan
Pancasila asesmen
projek yang berpusat pada peserta didik.
Pendidik
(Peran ini khususnya perlu diampu oleh pendidik yang menjadi Tim Fasilitator
1. Perencana projek - Melakukan perancangan tujuan, alur kegiatan, strategi pelaksanaan, dan
Projek)
asesmen projek secara berkelanjutan.
2. Fasilitator - Memfasilitasi peserta didik dalam menjalankan projek yang sesuai dengan
minatnya, dengan pilihan cara belajar dan produk belajar yang sesuai dengan preferensi
Peran-peran ini dapat peserta didik.
dioptimalkan secara 3. Pendamping - Membimbing peserta didik dalam menjalankan projek, menemukan isu yang
bertahap sesuai relevan, dan
mengarahkan peserta didik dalam merencanakan aksi yang berkelanjutan.
dengan kebutuhan 4. Supervisor dan konsultan - Mengawasi dan mengarahkan peserta didik dalam pencapaian
dan kesiapan satuan projek, memberikan saran dan masukan secara berkelanjutan untuk peserta didik, dan
pendidikan. melakukan asemen performa peserta didik selama projek berlangsung.
5. Moderator - Memandu peserta didik dalam berbagai aktivitas diskusi.

Peserta Didik
6. Mengasah komitmen untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah disepakati.
7. Mengembangkan kemandirian untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran sesuai minat
dan kemampuan yang dimiliki.
8. Melakukan refleksi secara konsisten dan berkelanjutan untuk memahami potensi diri 5
dan mengoptimalkan kemampuan.
Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten/Kota
1. Berkoordinasi dengan satuan pendidikan, memastikan tersedianya sumber daya, sarana dan prasarana
Contoh pertanyaan untuk
yang cukup memadai untuk pelaksanaan kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
komunikasi yang
2. Memberikan dukungan untuk peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan secara
memberdayakan antara
berkelanjutan.
pengawas dan kepala
3. Memastikan hasil asesmen dipergunakan sebagai umpan balik dalam pelaksanaan projek,
satuan pendidikan/Tim
4. Memastikan keterlibatan dan sinergi antar pemangku kepentingan berjalan dengan baik untuk
Fasilitator Projek:
mendukung projek.
1. Apa harapan atau tujuan
5. Mengawasi apakah projek sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
yang ingin dicapai oleh Pengawas
satuan pendidikan dalam 1. Memberikan pendampingan dan pembinaan kepada satuan pendidikan dengan strategi coaching atau
pelaksanaan projek komunikasi yang memberdayakan untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki satuan pendidikan.
penguatan profil pelajar 2. Memberikan informasi terbaru berkaitan dengan kebijakan pendidikan khususnya yang berhubungan
Pancasila? dengan kurikulum dan pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
2.Bagaimana kondisi kesiapan 3. Memberikan bantuan ketika satuan pendidikan mengalami kendala dalam menjalankan projek.
sekolah saat ini? Apa sumber 4. Menghubungkan sekolah dengan mitra di luar sekolah yang dapat mendukung pelaksanaan projek
daya yang dapat (Opsional).
dioptimalkan untuk
melaksanakan projek dan Komite Sekolah
mencapai tujuan yang Memberikan dukungan terkait pelaksanaan projek di satuan
diharapkan? Apa saja pendidikan.
dimensi profil pelajar Masyarakat/Orang tua peserta didik/Mitra
Pancasila yang perlu 1. Menjadi sumber belajar yang bermakna bagi peserta didik dalam pelaksanaan kegiatan projek.
dikuatkan? Bagaimana 2. Membantu menemukan atau mengidentifikasi isu atau masalah yang ada serta memberikan informasi
mengidentifikasi isu yang sebagai
relevan untuk dikembangkan narasumber terkait dengan isu tersebut
menjadi tema projek? 3. Memberikan dukungan berupa pendampingan, khususnya dalam pelaksanaan projek penguatan profil
3. Apa langkah-langkah yang pelajar Pancasila di luar lingkungan satuan pendidikan.
perlu dilakukan? Apa
tantangan yang mungkin
dihadapiTIM
dan bagaimana
PENGEMBANG
cara menanggulanginya?
KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
6
PROVINSI JAWA BARAT
ALUR PERENCANAAN PROJEK
Membentuk tim fasilitator projek 1
penguatan
profil pelajar Pancasila
Kepala satuan pendidikan menyusun tim
2 Mengidentifikasi tingkat kesiapan
fasilitator projek. Tim ini berperan
satuan pendidikan
merencanakan dan melaksanakan kegiatan
Kepala satuan pendidikan bersama tim
projek untuk seluruh kelas.
fasilitator merefleksikan dan menentukan
Merancang dimensi, tema, dan alokasi 3 tingkat kesiapan satuan pendidikan.
waktu projek penguatan profil pelajar
Pancasila
Tim Fasilitator menentukan fokus dimensi
profil pelajar Pancasila dan tema projek serta
merancang jumlah projek beserta alokasi waktunya. 4 Menyusun modul
(Dimensi dan tema dipilih berdasarkan kondisi dan Tim
projek
fasilitator menyusun modul projek
kebutuhan sesuai tingkat kesiapan satuan pendidikan
satuan pendidikan). dengan tahapan umum: Menentukan sub-
Merancang strategi pelaporan hasil 5 elemen (tujuan projek); M engembangkan
projek merencanakan strategi
Tim fasilitator topik, alur, dan durasi projek, serta;
pengolahan dan pelaporan hasil Mengembangkan aktivitas dan asesmen
projek projek

Perencanaan ini dapat dikembangkan sesuai


dengan kebutuhan dan kondisi satuan pendidikan.
TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
7
PROVINSI JAWA BARAT
Dimensi, elemen, dan sub-elemen profil pelajar Pancasila

Keputusan Kepala KURIKULUM


BSKAP Nomor 009/KR/2022 tentang Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila pada
TIM PENGEMBANG
Kurikulum Merdeka KEJURUAN
SEKOLAH MENENGAH
8
PROVINSI JAWA BARAT
Tema Projek SD/MI,
SMP/MTs,
SMA/MA,
SMK/MAK dan 1. Gaya Hidup Berkelanjutan
sederajat 2. Kearifan Lokal
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. Bangunlah Jiwa dan Raganya
SMK wajib memilih
5. Suara Demokrasi
minimal 3 tema per
tahun.
6. Rekayasa dan Teknologi
7. Kewirausahaan
Sekolah menentukan tema
dan mengembangkannya 8. Kebekerjaan
untuk setiap
kelas/angkatan.

10
Penentuan tema dan topik spesifik
sesuai
dengan tahapan satuan pendidikan
TAHAP AWAL TAHAP BERKEMBANG TAHAP LANJUTAN

Tema pilihan Satuan pendidikan menentukan 2 Satuan pendidikan menentukan 3-5 Satuan pendidikan menentukan 2
tema yang sama untuk setiap pilihan tema yang dapat dipilih 2 tema untuk PAUD/SD/MI dan
tingkat/kelas paralel di tema oleh peserta didik di setiap sederajat, atau 3 tema untuk
PAUD/SD/MI dan sederajat, atau tingkat/kelas paralel PAUD/SD/MI SMP/Mts- SMA/MA/SMK/MAK dan
3 tema yang sama untuk setiap dan sederajat, dan 3 tema setiap sederajat di awal tahun ajaran
tingkat/kelas paralel di SMP/MTs- tingkat/kelas paralel SMP/MTs- bersama peserta didik. (setiap
SMA/MA/SMK/MAK dan sederajat SMA/MA/SMK/MAK dan sederajat di kelas dapat memilih tema yang
di awal tahun ajaran. awal tahun ajaran. berbeda).

Pemberian opsi Satuan pendidikan menentukan Satuan pendidikan menelaah isu Setiap kelas menelaah isu yang
tema isu yang sama untuk setiap tema yang sama untuk setiap berbeda sesuai pilihan peserta
di semua tingkat/kelas paralel. tingkat/kelas paralel. didik. Peserta didik dapat memilih
isu yang berbeda untuk memberi
tantangan tahap lanjutan

Penentuan Satuan pendidikan yang Satuan pendidikan Peserta didik mendiskusikan tema
topik menentukan tema dan topik mempersiapkan beberapa tema dan topik projek dengan
projek. dan topik projek untuk dipilih bimbingan pendidik.
oleh peserta didik. 11
Merancang
A. Pemetaan Alokasi Waktu Projek di SMK
Alokasi
Waktu Projek
Penguatan Langkah pertama merancang alokasi waktu projek adalah mengidentifikasi jumlah total jam projek
yang dimiliki setiap kelas. Jumlah jam tersebut ditentukan dalam Kepmendibudristek RI Nomor
Profil Pelajar 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.
Pancasila
Berikut adalah alokasi jam projek di
SMK:

Tingkat pendidikan Alokasi Jam Projek Per Tahun

SMK X 288 JP

SMK XI 144 JP

SMK XII 36 JP

SMK XII* (Program 4 tahun) 144 JP

SMK XIII* (Program 4 tahun) 0


Pilihan
Catatan:
Waktu ● Contoh pilihan waktu berikut hanya simulasi pilihan waktu pelaksanaan projek. Untuk
Pelaksanaan ●
periodebelajar dapat disesuaikan dengan jenjang masing-
waktu
masing.
Pilihan waktu pelaksanaan berikut dapat dipilih sesuai dengan kesiapan satuan pendidikan,
Projek tidak pada tahapan kesiapan satuan
terikat
pendidikan.

MARET2021
a. Menentukan satu
hari dalam seminggu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
untuk pelaksanaan 1 2 3 4 5 6
projek (misalnya hari UPACARA Projek
Jumat). Seluruh jam penguatan
belajar pada hari itu
profil pelajar
digunakan untuk
projek. Pancasila
7 8 9 10 11 12 13
UPACARA Isra Mi'raj CUTI BERSAMA
14 15 16 17 18 19 20
HARI RAYA UPACARA Projek
NYEPI penguatan
profil pelajar
Pancasila
21 22 23 24 25 26 27
UPACARA Projek
penguatan
profil pelajar
TIM PENGEMBANG KURIKULUM Pancasila
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PROVINSI JAWA BARAT 28 29 30 31
c. Mengumpulkan dan memadatkan pelaksanaan tema dalam satu periode waktu (misalnya 2
minggu atau 1 bulan - tergantung jumlah jam tatap muka projek yang dialokasikan pada setiap
projeknya), di mana semua Tenaga Pendidik berkolaborasi mengajar projek setiap hari selama
durasi waktu yang ditentukan.
MARET20
21
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 2 3 4 5 6
UPACARA

7 8 9 10 11 12 13
UPACARA Isra Mi'raj CUTI BERSAMA

14 15 UPACARA 16 17 18 19 20
HARI RAYA NYEPI Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan
projek projek projek projek projek projek
penguatan profil penguatan profil penguatan profil penguatan profil penguatan profil penguatan profil
pelajar Pancasila pelajar Pancasila pelajar Pancasila pelajar Pancasila pelajar Pancasila pelajar Pancasila
21 22 UPACARA 23 24 25 26 27
Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan
projek projek projek projek projek projek
penguatan profil penguatan profil penguatan profil penguatan profil penguatan profil penguatan profil
pelajar Pancasila pelajar Pancasila pelajar Pancasila pelajar Pancasila pelajar Pancasila pelajar Pancasila
28 29 30 31
UPACARA 15
Menyusun M o d u l Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Modul projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah,
media pembelajaran, dan asesmen yang dibutuhkan untuk melaksanakan projek penguatan profil
pelajar Pancasila.

Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan memodifikasi modul projek
yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan peserta didik. Pemerintah
menyediakan contoh-contoh modul projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dapat dijadikan
inspirasi untuk satuan pendidikan. Satuan pendidikan dan pendidik dapat mengembangkan modul
projek sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik, memodifikasi, dan/atau menggunakan modul
projek yang disediakan Pemerintah sesuai dengan karakteristik daerah, satuan pendidik, dan
peserta didik. Oleh karena itu pendidik yang menggunakan modul projek yang disediakan
Pemerintah tidak perlu lagi menyusun modul projek.

Catatan: Pemerintah menyediakan beragam contoh modul projek dari berbagai fase dan tema yang
berbeda untuk membantu pendidik yang membutuhkan referensi atau inspirasi dalam perencanaan
projek. Referensi yang diperlukan tersedia di Platform Merdeka Belajar.

TIM PENGEMBANG KURIKULUM


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
16
PROVINSI JAWA BARAT
A. Komponen Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Modul projek dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunannya serta dibutuhkan
untuk
kelengkapan pelaksanaan pembelajaran. Modul projek pada dasarnya memiliki komponen sebagai berikut:
Profil M od u l Tujuan Aktivitas Asesmen

● Tema dan topik atau ● Pemetaan dimensi, elemen, ● Alur aktivitas projek secara ● Instrumen pengolahan hasil
judul modul sub elemen Profil Pelajar umum asesmen untuk menyimpulkan
● Fase atau jenjang Pancasila yang menjadi ● Penjelasan detail pencapaian projek
sasaran tujuan projek tahapan kegiatan dan
● Durasi kegiatan ● Rubrik pencapaian berisi asesmennya
rumusan kompetensi yang
sesuai dengan fase peserta didik
(Untuk Pendidikan Dasar dan
Menengah)

Tim fasilitator memiliki kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul projek, untuk menyesuaikan
dengan kondisi sekolah dan kebutuhan peserta didik. Modul dapat diperkaya dengan menambahkan komponen
berikut:
● Deskripsi singkat projek
● Pertanyaan pemantik untuk memancing diskusi atau proses inkuiri peserta didik
● Alat, bahan, serta media belajar yang perlu disiapkan
● Referensi pendukung
TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
17
PROVINSI JAWA BARAT
Tahapan pengembangan modul projek
Satuan pendidikan dapat menentukan pilihan pengembangan modul projek
sesuai dengan tingkat kesiapannya (sesuai kondisi dan kebutuhan) sebagai
berikut:
Tahap awal Tahap berkembang Tahap lanjutan

Menggunakan modul projek Menggunakan modul projek Merancang modul projek secara
yang sudah tersedia: yang sudah tersedia: mandiri: Melakukan penyusunan
Melakukan adaptasi modul Melakukan modifikasi di modul projek dari tahap
dengan kondisi sekolah. beberapa bagian modul, baik pemilihan tema dan tujuan
dari topik, tujuan, aktivitas, hingga pengembangan aktivitas
maupun asesmennya sehingga dan asesmen secara mandiri.
lebih sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan peserta didik.

TIM PENGEMBANG KURIKULUM


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
18
PROVINSI JAWA BARAT
Contoh a lur aktivitas d a n asesmen projek S M K C O N TO H
Mo d ul Projek Fase E/F Asesmen Formatif Awal. Dilakukan sebelum projek untuk mengukur kompetensi awal peserta didik yang dipakai untuk
(SMK) menentukan kebutuhan diferensiasi peserta didik, pengembangan alur dan kegiatan projek, dan penentuan perkembangan sub-
elemen antarfase
Tema : K e b e k e r j a a n
Topik: M e m b a n g u n k e rj a Tahap Pengantar. Mengenali dan membangun kesadaran peserta didik terhadap isu membangun kerja sama meraih sukses
s a m a m e r a i h sukses
Total w a k t u : 18 JP 1. 2. 3. 4. 5.
Perkenalan: Eksplorasi Isu Refleksi awal Kunjungan ke industri Diskusi Kritis : Kerja
Membangun kerja (tempat kerja) sama
Dimensi Profil P elaj ar sama
Pancasila: meraih sukses
● B er k ebhi nek aan Tahap Eksplorasi. mengkontekstualisasi masalah kerja sama di tempat kerja terdekat
Global
● Gotong royong 6. 7. 8. 9.
● B er nal ar kritis Pengumpulan, Team work Talk: Pengorganisasian Data Asesmen Formatif
● K r eat i f
Pengorganisasian, dan Kerja sama di tempat Secara Mandiri Presentasi:
Penyajian Data kerja pentingnya kerja
Sub-elemen y a n g disasar sama di tempat
● Mema hami pentingnya kerja
ker j a s a m a
Tahap Performa. bersama-sama mewujudkan kerja sama melalui kegiatan outbond
● Menjaga kekompakan
● K er j a s a m a 10. 11. 12. 13. 14.
● K oor di nas i Sosial Kegiatan outbond : Kegiatan outbond: Kegiatan outbond: Kegiatan outbond: Asesmen Formatif
● Mengajukan Penjelasan aturan Peserta diminta Melaksanakan Per kelompok Dua kelompok
pertanyaan outbond
berkolaborasi
Mengi denti fi kasi , outbond kepada mengumpulkan yang berkebhinekaan menunjukkan

usulan untuk
mengklarifikasi, performance per global, gotong royong, performance melalui menampilk
peserta
mengolah an
kelompok bernalar kritis dan outbond
i nf or mas i d a n g a g a s a n untuk kreatif performanc
● Me nghas i l k an i d e solusi ditampilkan e
masalah dalam
● M e n c a r i solusi al t er n at i f outbound
dari
Tahap Pengembangan. Menuntaskan proses dengan berbagi karya, evaluasi dan refleksi, serta menyusun langkah strategis
mTIM
a s aPENGEMBANG
lah KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
● Bereksperimen dengan
PROVINSI JAWA BARAT 15. 16. 17.
ASESMEN PROJEK PENG UATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

20
Peran Asesmen Formatif dan Sumatif dalam Projek

Asesmen Formatif Asesmen Sumatif

Waktu penggunaan ● Pada awal perencanaan projek (jika membuat sendiri modul ● Pada akhir rangkaian aktivitas projek.
projek) atau pada penentuan dimensi, elemen, dan sub-elemen ● Dapat dilakukan di akhir tahap kegiatan jika
(jika menggunakan modul projek yang sudah ada). diperlukan (terutama di projek dengan jangka waktu
● Selanjutnya dilakukan secara berkala, berkelanjutan selama yang panjang).
projek .
Pihak yang ● Pada awal projek: pendidik Pendidik
memberikan asesmen ● Selama projek: pendidik, peserta didik secara pribadi (self-
assessment), sesama peserta didik (peer-assessment), mitra satuan
pendidikan dalam projek (misalnya: orang tua, narasumber projek)

Contoh Rubrik, umpan balik (dari pendidik dan sesama peserta didik) baik Rubrik, presentasi, poster, diorama, produk teknologi
bentuk secara lisan maupun tertulis, observasi, diskusi, presentasi, jurnal, atau seni, esai, kolase, drama, dsb.
asesmen refleksi, esai, dsb.

Manfaat untuk Fungsi asesmen formatif pada awal projek: • Mengukur apakah peserta didik sudah
tim fasilitator ● Memetakan baseline (garis dasar) untuk menilai kemampuan mengembangkan kompetensi dari sub-elemen dari
projek awal peserta didik. Informasi ini dipakai untuk merencanakan elemen dan dimensi profil pelajar Pancasila sesuai
kegiatan projek yang efektif dan bermakna untuk peserta fase yang disasar.
didik, untuk mencapai konsep learning at the right level. • Menyusun projek selanjutnya.
● Menentukan sub-elemen yang sesuai dengan fasenya.
Ketika dilakukan selama projek:
● Memahami perkembangan peserta didik selama projek.
● Memastikan perkembangan kompetensi peserta didik sesuai
dengan sub-elemen profil pelajar Pancasila yang disasar.
● Memeriksa pemahaman peserta didik mengenai konten projek.

Manfaat untuk ● Memahami performa di awal dan sepanjang projek. • Memahami performa di akhir projek.
peserta didik ● Membantu peserta didik memperbaiki dan mengembangkan diri. • Memahami apakah peserta didik sudah memenuhi
● Membantu peserta didik mendapatkan hasil belajar yang lebih baik capaian projek dan sejauh mana sudah mencapai
TIM PENGEMBANG KURIKULUM dalam asesmen sumatif di akhir.
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
fase perkembangan sub-elemen dari dimensi profil 2
● Mengoptimalkan dampak projek. pelajar Pancasila yang disasar.
PROVINSI JAWA BARAT 1
Contoh Format Rapor Projek
Pendidikan Dasar dan
Menengah

TIM PENGEMBANG KURIKULUM


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
22
PROVINSI JAWA BARAT
Penilaian individual anak. Berisi
capaian sub-elemen profil pelajar
Pancasila berdasarkan 4 kriteria:
Mulai Berkembang, Berkembang,
Berkembang Sesuai Harapan, dan
Sangat Berkembang. Sementara di
bagian akhir terdapat deskripsi
satu paragraf singkat mengenai
pencapaian peserta didik yang
menggambarkan proses yang
paling berkembang dan proses
yang masih perlu mendapat
perhatian.

23
TERIMA KASIH,

TIM PENGEMBANG KURIKULUM


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PROVINSI JAWA BARAT

TIM PENGEMBANG KURIKULUM Sekertariat: Jl. Dr. Rajiman No.6 Bandung, Jawa Barat
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PROVINSI JAWA BARAT

Anda mungkin juga menyukai