Anda di halaman 1dari 63

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,

Riset, dan Teknologi

Menyusun Kurikulum Operasional


Satuan Pendidikan
(KOSP)

Oleh Yulyadi
Fasilitator Sekolah Penggeraka Angkatan 2
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Kerangka Dasar Kurikulum Merdeka

● .
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum


Merdeka dan Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan
● Tetap - ditetapkan oleh Pemerintah Pusat
● Fleksibel dan dinamis - menjadi otonomi di satuan pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di


Satuan Pendidikan secara Umum
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

A. KONSEP KOSP
Satuan Pendidikan)
Kurikulum Oprasional di Satuan Pendidikan
merupakan dokumen yang memuat seluruh
rencana proses belajar yang diselenggarakan di
satuan pendidikan sebagai pedoman seluruh
penyelenggaraan pembelajaran.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

B. LANDASAN YURIDIS
1. Permendikbudristek No 5 Tahun 2022 Tentang SKL
2. Permendikbudristek No 7 Tahun 2022 Tentang Standar Isi
3. Permendikbudristek No 16 Tahun 2022 Tentang Std Proses
4. Permendikbudristek No 21 Tahun 2022 Tentang Std Penilian
5. Permendikbudristek No 56 Tahun 2022 tentang Pedoman
Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran
6. Keputusan Kepala BSKAP No 008/H/KR/2022 Tentang CP
https://drive.google.com/drive/folders/1gPAx_A5AexKroFAwHbu5Gg4Xx1D9jGRL
7. Keputusan Kepala BSKAP No 009/H/KR/2022 Tentang PPP (Profil Pelajar Pancasila
https://linktr.ee/kurikulum_merdeka
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Mengapa Kurikulum Operasional


Berbeda antar Satuan Pendidikan?
Agar bermakna, kurikulum operasional satuan
pendidikan dikembangkan sesuai dengan
konteks dan kebutuhan peserta didik dan satuan
pendidikan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

C. Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional

Pembelajaran harus memnuhi potensi


1) Berpusat kebutuhan perkembangan dan tahapan
pada Peserta belajar, serta kepentingan peserta didik,
Didik Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi
rujukan pada semua tahapan dalam
menyusun Kurikulum Operaional Sekolah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Prinsip Pengembangan Kurikulum


Operasional
Menukkan kekhasan dan sesuai
dengan karakteristik satuan
2) Kontektual pendidikan, kontek sosial, budaya, dan
lingkungan, serta dunia kerja dan
industri
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Prinsip Pengembangan Kurikulum


Operasional
Semua Unsur Penting/utama yang
dibutuhkan oleh para pemegang kepentingan
tentang kurikulum yang digunakan di satuan
3) Esensial pendidikan dapat diperoleh di dokumen
tersebut, Bahasnya lugas dan mudah
dipahami, tidak mengulang naskah/kutipan
yang sudah ada dalam naskah

4) Akutabel Dapat dipertanggungjawabkan karena


berbasis data yang actual
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Prinsip Pengembangan Kurikulum


Operasional
Orang tua, organisasi, dan suprvisi
dinas pendidikan yang
5) Melibatkan menyelenggarakan urusan
Pemangku pemerintahan sesuai kewenangannya
Kepentingan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Profil Pelajar Pancasila merupakan


Acuan dalam Penyusunan Visi, Misi, dan
Tujuan di Satuan Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Profil Pelajar Pancasila

● Pelajar Indonesia merupakan Pelajar sepanjang hayat yang


kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai
Pancasila.
● Tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap
dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia
sekaligus warga dunia.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Posisi Profil Pelajar Pancasila dalam


Kurikulum Operasional Sekolah
● Tujuan jangka panjang segala proses pembelajaran yang
berlangsung di sekolah.
● Kompetensi dan karakter yang perlu dikembangkan oleh
setiap warga sekolah.
● Benang merah yang menyatukan segala praktik yang
dijalankan di sekolah.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

D. Komponen Inti KOSP


1. Karakteristik Satuan Pendidikan
2. Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan
3. Pengorganisasian Pembelajaran
4. Perencanaan Pembelajaran
5. Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional
6. Lampiran-lampiran
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

1. Karakteristik Satuan Pendidikan


Dari analisis kontek, dirumuskan karakteristik sekolah
yang menggambarkan keunikan satuan pendidikan dalam
hal peserta didik, sosial, budaya, guru, dan tenaga
kependidikan.

Prinsip Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan


● Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan.
● Menggunakan data yang diperoleh dari situasi
nyata/kondisi satuan pendidikan.
● Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan,
pengorganisasian, analisis, dan dokumentasi data.
● Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk
mengembangkan strategi atau solusi.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Proses Berpikir untuk Menganalisis Karakteristik


Satuan Pendidikan dan Merumuskan Visi, Misi, dan
Tujuan Satuan Pendidikan secara Umum

● Dikembangkan lewat proses reversibel (bolak balik) antara


analisis karakteristik lingkungan belajar satuan pendidikan,
visi-misi satuan pendidikan, serta tujuan dan strateginya.
● Direncanakan dengan mengumpulkan berbagai data untuk
informasi yang komprehensif.
● Digunakan berbagai cara yang sesuai dengan kebutuhan
berproses, selama hasilnya selaras antarkomponen.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh Proses Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan:


Analisis Lingkungan Belajar
Sumber Daya Alam, Sosial, dan Budaya
● Bagaimana mendokumentasikan semua informasi sistem, sumber daya dan fasilitas, serta
mitra yang ada?
● Apakah ada sumber daya dari lingkungan sekitar yang dapat dimanfaatkan oleh satuan
pendidikan dalam proses belajar?
Sumber Pendanaan
● Bagaimana proses pendanaan satuan pendidikan?
● Bagaimana penggunaan dana ini?
Sistem dan Kebijakan Daerah
● Apa saja visi, misi, dan tujuan daerah?
● Apa saja kebijakan satuan pendidikan terkait indikator?
Kemitraan
● Siapa sajakah pihak-pihak yang dapat dilibatkan untuk mendukung program satuan
pendidikan? (organisasi, komunitas, tokoh, dll.)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh Proses Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan: Visi,


Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan
● Seperti apakah gambaran ideal tentang masa depan yang ingin diwujudkan oleh satuan pendidikan?
● Bagaimana satuan pendidikan dapat mencapai gambaran ideal tersebut?
Reviu Visi dan Misi
● Bagian yang mana yang perlu ditajamkan dalam visi dan misi?
● Apakah perlu membuat visi dan misi baru yang lebih sesuai dengan kondisi lingkungan dan karakteristik
peserta didik
● Apa saja prioritasnya?
Reviu Tujuan
● Apa yang menjadi prioritas bagi satuan pendidikan (atau program keahlian Sekolah Menengah Kejuruan)
dalam mendukung kompetensi peserta didik?
● Apa yang mendasari tujuan ini?
● Kompetensi apa saja yang perlu dimiliki peserta didik?
● Mengapa kompetensi ini dianggap penting?
● Apa saja keterampilan yang perlu dikuasai peserta didik?
● Apa karakteristik individu yang ingin dibangun?
● (Sekolah Menengah Kejuruan) Jabatan pekerjaan/okupasi apa saja yang berpotensi untuk diisi oleh
lulusan program keahlian ini?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pilihan Cara Pengumpulan Informasi guna


Analisis Karakteristik dan Lingkungan Belajar
● Kuesioner
● Wawancara
● Diskusi kelompok terpumpun (FGD)
● Observasi
● Rapor pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

2. Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan


Visi
Menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam tujuan jangka panjang
satuan pendidikan dan nilai-nilai yang dituju; menggambarkan nilai-nilai yang mendasari
penyelenggaraan pembelajaran agar peserta didik dalpat mencapai Profil Pelajar
Pancasila.

Misi:
Menjawab bagaimana satuan pendidikan mencapai visi; memegang nilai-
nilai penting dalam menjalankan misi
Tujuan:
• Tujuan akhir dari kurikulum sekolah yang berdampak pada peserta didik;
• Menggambarkan tahapan-tahapan penting dan selaras dengan misi; berisi strategi
satuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikannya; menargetkan
• Kompetensi/karakteristik sekolah yang menjadi kekhasan lulusan satuan
pendidikan selaras dengan Profil Pelajar Pancasila.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan


harus Berpusat pada Peserta Didik

● Visi: Gambaran masa depan, realistis


● Misi: Tindakan
● Tujuan: Hasil yang diinginkan pada peserta didik
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Profil Pelajar Pancasila merupakan


Acuan dalam Penyusunan Visi, Misi, dan
Tujuan di Satuan Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Profil Pelajar Pancasila

● Pelajar Indonesia merupakan Pelajar sepanjang hayat yang


kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai
Pancasila.
● Tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap
dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia
sekaligus warga dunia.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Posisi Profil Pelajar Pancasila dalam


Kurikulum Operasional Sekolah
● Tujuan jangka panjang segala proses pembelajaran yang
berlangsung di sekolah.
● Kompetensi dan karakter yang perlu dikembangkan oleh
setiap warga sekolah.
● Benang merah yang menyatukan segala praktik yang
dijalankan di sekolah.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tips Merumuskan Tujuan yang Berpusat


pada Peserta Didik
● Fokus untuk memahami dan membantu peserta didik
mengenal diri dan cara belajar mereka.
● Memungkinkan peserta didik melihat kemajuan mereka,
merefleksikan cara dan kekuatan belajar mereka, dan
menetapkan tujuan individu.
● Berefleksi dan meninjau kembali berdasarkan Profil Pelajar
Pancasila. Peserta didik akan berubah dan bertumbuh
sepanjang tahun; memberikan ruang bagi peserta didik untuk
merekam refleksi diri secara teratur.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Prinsip dalam Merumuskan Tujuan yang


Berpusat pada Peserta Didik
● Menambahkan kompetensi peserta didik sesuai karakteristik satuan pendidikan
selama tidak bertentangan dengan Profil Pelajar Pancasila.
● Mengevaluasi secara kritis lingkungan belajar di satuan pendidikan dan
membuat perubahan yang diperlukan bagi peserta didik dan guru guna
mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila.
● Kembali berfokus pada tujuan satuan pendidikan atau program keahlian untuk
SMK, secara kreatif mengelola sumber daya manusia (guru/orangtua, peserta
didik) dan sumber daya lain di satuan pendidikan (lingkungan/komunitasi di
sekitar satuan pendidikan).
● Menjadikan Profil Pelajar Pancasila sebagai prinsip utama tiap program
pembelajaran untuk membantu peserta didik berkembang sesuai keragaman
potensi.
● Menggunakan Profil Pelajar Pancasila sebagai alat refleksi dan analisis seluruh
program pembelajaran di satuan pendidikan.
● Melakukan refleksi berkala untuk mengetahui keberhasilan dalam
pembelajaranguna memenuhi Profil Pelajar Pancasila yang dideskripsikan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

3. Pengorganisasian Pembelajaran
Cara sekolah mengatur muatan kurikulum dalam rentang waktu, dan
beban belajar, cara sekolah mengelola pembelajaran untuk
mendukung pencapaian CP dan Profil Pelajar Pancasila ( missal
Mingguan, system blok, atau cara pengorganisasian lainnya)
• Intrakurikuler, berisi berisi muatan/ mata pelajaran dan muatan
tambahan lainnya jika ada (mulok)
• Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), menjelaskan
pengelolaan projek yang mengacu pada profil pelajar pancasila
pada tahun ajaran tersebut
• Ekstrakurikuler. Gambaran ekskul dalam bentuk matrik/tabel
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran
Riset, dan Teknologi

Satuan Pendidikan menyusun pembelajaran yang meliputi:


- Intrakurikuler: Pembelajaran berisi muatan mata pelajaran dan muatan tambahan
lainnya jika ada (mulok), penetapan konsentrasi, penetapan mata pelajaran yang akan
diujikan oleh LPA (minimum 3 mata pelajaran yang ditetapkan oleh LPA sesuai dengan
penjenjangan dari negara LPA) dan Praktik Kerja Lapangan untuk SMK atau Magang untuk
SLB.

- Kokurikuler Projek penguatan profil pelajar Pancasila: Kegiatan kokurikuler yang


dirancang terpisah dari intrakurikuler untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi
dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila melalui tema dan pengelolaan projek
berdasarkan dimensi dan fase.

- Ekstrakurikuler: Kegiatan kurikuler yang dilakukan di luar jam belajar di bawah


bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan.

Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, 34
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran
Riset, dan Teknologi

Tahapan Pengorganisasian Pembelajaran

1. Penjabaran muatan belajar (pertahun, per semester dan


perminggu)
2. Pengelompokan mata pelajaran
3. Pemetaan muatan pembelajaran per tahun
4. Susun program tahunan dan kalender sekolah
5. Pemetaan muatan pembelajaran per semester dan per minggu
6. Penyusunan jadwal pembelajaran untuk masing-masing tingkat

Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, 35
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran
Riset, dan Teknologi

Prinsip-prinsip analisis kebutuhan untuk mengorganisasi pembelajaran

● memprioritaskan kebutuhan peserta didik


● menyesuaikan sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan
● mempertimbangkan ketersediaan sarana dan prasarana satuan pendidikan
● mempertimbangkan keterlibatan satuan pendidikan dengan kemitraan dan
instansi terkait (untuk SMK dan SMALB)
● Mempertimbangkan keterlibatan satuan pendidikan dengan kemitraan dengan LPA
(untuk SPK)

Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, 36
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran
Riset, dan Teknologi

Pendekatan Pembelajaran
- Pendekatan mata pelajaran
- Pendekatan tematik
- Pendekatan secara terintegrasi
- Pendekatan secara bergantian dalam blok waktu terpisah

Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, 37
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran
Riset, dan Teknologi

Matematika IPAS Pendidikan Pancasila

Peserta didik dapat Peserta didik dapat Peserta didik mampu

01 Pendekatan mata pelajaran


mengidentifikasi, meniru, dan
mengembangkan pola gambar
mengidentifikasi sistem
organisasi kehidupan serta
memahami dan menjelaskan
makna sila-sila Pancasila serta
atau objek sederhana dan pola melakukan analisis untuk menceritakan contoh
bilangan membesar dan menemukan keterkaitan penerapan sila Pancasila
mengecil yang melibatkan sistem organ dengan fungsinya dalam kehidupan sehari-hari
● Setiap pembelajaran dilakukan terpisah antara satu mapel penjumlahan dan serta kelainan atau gangguan sesuai dengan perkembangan
dengan mapel lainnya. Tujuan pembelajaran dilihat tiap pengurangan pada bilangan yang muncul pada sistem dan konteks peserta didik;
mata pelajaran dan asesmen serta kegiatan dirancang cacah sampai 100 (Fase B). organ tertentu (sistem menerapkan nilai-nilai
untuk setiap mata pelajaran.
pencernaan, sistem peredaran Pancasila di lingkungan
● Tatap muka dilakukan secara reguler setiap minggu, Tujuan Pembelajaran darah, sistem pernafasan dan keluarga, sekolah, dan
dengan jumlah jam tatap muka sesuai dengan yang
ditetapkan oleh masing-masing satuan pendidikan sistem reproduksi). masyarakat (Fase B).
Melalui diskusi dengan teman
berdasarkan ketentuan minimal dari pemerintah. sebangku, peserta didik dapat
Tujuan Pembelajaran
mengembangkan pola gambar
Tujuan Pembelajaran
atau objek sederhana dan pola Peserta didik menganalisis
bilangan membesar dan hubungan sumberdaya alam Peserta didik mengembangkan
mengecil yang melibatkan lokal yang dapat menunjang contoh-contoh penerapan sila
berbagai operasi hitung. kesehatan masyarakat, dan dalam Pancasila melalui
mengkampanyekan gaya sebuah jurnal harian.
hidup sehat.

Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, 38
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran
Riset, dan Teknologi

01 Pendekatan mata pelajaran


Contoh pengorganisasian muatan pembelajaran
berdasarkan pendekatan mata pelajaran (SD)
alokasi waktu mata pelajaran SD/MI kelas I
(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)
Alokasi Alokasi lokasi Total JP Per
Intrakurikuler Intrakurikuler ProjekPenguatan Tahun
No Mata Pelajaran
Per Tahun Per Minggu Profil Pelajar
Pancasila Per
Tahun ‘* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan
(JP) (JP) (JP) (JP) agama masing-masing.
1 Pendidikan Agama dan Budi 108 3 36 144 ** Satuan pendidikan menyediakan
Pekerti * minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik,
2 Pendidikan Pancasila 144 4 36 180 Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni
3 Bahasa Indonesi 216 6 72 288 Tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis
4 Matematika 144 4 36 180 seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater,
5 Pendidikan Jasmani dan Olahraga 108 3 36 144 atau Seni Tari).
6 Seni Budaya **
***Paling banyak 2 (dua) JP per minggu
1. Seni Musik
atau 72 (tujuh puluh dua)
2. Seni Rupa 108 3 36 144
3. Seni Teater
4. Seni Tari
7 Bahasa Inggris 72*** 2 - 72***
8 Mulok 72*** 2 - 72***
Total **** 828 252 252 1080

Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, 39
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Jadwal Tradisional (Jadwal Periode)
Riset, dan Teknologi

Hari
No Waktu
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
Olahraga
1 06.30-06.45 Upacara Ibadah Pagi Ibadah Pagi Ibadah Pagi Bersama
2 06.45-07.25 Matematika IPA IPS Matematika Bahasa Indonesia
3 07.25-08.05 Pelajaran Agama Pelajaran Agama PPKN Pelajaran Agama Mulok
4 08.05-07.45 IPA Matematika Matematika IPA IPA
5 08.45-09.25 Pendidikan Seni Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Matematika Informatika
6 09.25-09.55 ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT
7 09.55-10.35 Bahasa Indonesia Penjaskes Bahasa Inggris Penjaskes Matematika
8 10.35-11.15 Projek PPKN Projek Pendidikan Seni Bahasa Inggris

9 11.15-11.55 Projek Bahasa Inggris Projek IPS

10 11.55-12.35 IPS Mulok Informatika Bahasa Indonesia

Ibadah Bersama Ibadah Bersama Ibadah Bersama Ibadah Bersama


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran
Riset, dan Teknologi

Kelas 1 SD
Semester 1 Semester 2

02 Pendekatan tematik Tema Durasi Tema Durasi

Diri Sendiri 72 JP Lingkungan Bersih 72 JP

Kegemaranku 72 JP Benda di Sekitarku 72 JP


● Pembelajaran disusun berdasarkan tema yang menaungi
kompetensi-kompetensi dari berbagai mata pelajaran.
Kegiatanku 72 JP Peristiwa Alam 72 JP
● Pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan
berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke
Keluargaku 72 JP Lingkungan Sehat 72 JP
dalam berbagai tema.
● SD/MI dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran
menggunakan pendekatan mata pelajaran atau tematik. Pengalamanku 72 JP Tugasku 72 JP

Transportasi 72 JP Cuaca 72 JP

Projek Penguatan Profil 108 JP Projek Penguatan Profil 108 JP


Pelajar Pancasila Pelajar Pancasila

Total 18 minggu (540 JP) Total 18 minggu (540 JP)

Asumsi 1 tahun = 36 minggu dengan 1 JP = 35 menit

Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, 41
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran
Riset, dan Teknologi

Contoh kerangka pembelajaran dengan pendekatan secara integrasi:

03 Pendekatan secara terintegrasi


Ideutama /konsep: Ideutama /konsep:

Membudidayakan tanaman obat untuk Pengolahan dan penyajian data terhadap


kehidupan rumah tangga dengan cara sebuah fenomena dapat menjadi salah
● Konsep-konsep dan keterampilan tertentu dari mata membuat apotek hidup. satu cara berkomunikasi yang efektif dan
pelajaran diajarkan secara kolaboratif (team menarik.
teaching). Asesmen (performancetask):
● Pendidik berkolaborasi sedemikian rupa untuk Asesmen (performancetask):
merencanakan, melaksanakan dan melakukan Membuat tanaman obat keluarga (TOGA)
asesmen untuk suatu pembelajaran yang terpadu. dengan menanam beberapa tanaman Membuat data statistik mengenai jumlah
● Sebagai contoh mengajarkan muatan Ilmu obat, seperti jahe, kunyit, kencur di pengangguran di suatu daerah tertentu.
Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan Sosial rumah.
Mata pelajaran yang terintegrasi:
secara terintegrasi.
Mata pelajaran yang terintegrasi:
Matematika, IPS, Informatika.
IPA, Seni dan Prakarya.

Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, 42
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran
Riset, dan Teknologi

● Pendekatan ini mengelompokkan jam belajar efektif dalam


04
Pendekatan secara bergantian
satuan waktu yang terangkum.
dalam blok waktu terpisah
● Jadwal disusun per tahun ajaran dengan membentuk
blok-blok yang terdiri dari beberapa mata pelajaran.
● Penyusunan jadwal mengatur periode kelas menjadi
● Pembelajaran dikelola dalam bentuk blok-blok waktu
dengan berbagai macam pengelompokkan. sedikit, tetapi lebih lama sehingga memungkinkan
● Sebagai contoh, mata pelajaran IPS, Bahasa Indonesia dan aktivitas pembelajaran yang lebih fleksibel.
IPAS akan diajarkan dari jam 07.00- 12.00 dalam semester
1.Contoh lain, mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan ● Pengaturan dalam satu tahun ajaran tergantung kepada
Alam atau Ilmu Pengetahuan Sosial secara bergantian kesiapan satuan pendidikan dan sumber daya.
dalam blok waktu yang terpisah.

Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, 43
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Pendekatan secara bergantian dalam blok

04 waktu terpisah

Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI kelas III-IV


(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)

Semester Struktur JP/Tahun


Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 108
Bahasa Indonesia 216
Semester I Pendidikan Jasmani dan Olahraga 108
Mulok* 72
Seni Budaya ( Pendidikan Seni ) 108
Jumlah JP 612
Pendidikan Pancasila 144
Matematika 180
Semester II Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 180
Bahasa Inggris* 72
Jumlah JP 576
Total JP/Tahun 1188
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Jadwal Kombinasi Periode & Blok


Hari
No Waktu
Senin/Hari A Selasa/Hari B Rabu/Hari A Kamis/Hari B Jumat

1 06.30-06.45 Upacara Ibadah Pagi Ibadah Pagi Ibadah Pagi Olahraga Bersama

2 06.45-07.25 Bahasa Inggris PPKN IPS Matematika Bahasa Inggris


3 07.25-08.05 Pelajaran Agama Pelajaran Agama Bahasa Inggris Pelajaran Agama Mulok
4 08.05-07.45 IPA Penjaskes Informatika Penjaskes IPA

5 08.45-09.25
Pendidikan Seni Mulok Bahasa Indonesia PPKN Informatika
6 09.25-09.55 ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT
7 09.55-10.35
Matematika Bahasa Indonesia Matematika Bahasa Indonesia IPS
8 10.35-11.15
9 11.15-11.55
Projek Matematika Projek IPA
10 11.55-12.35
Ibadah Bersama Ibadah Bersama Ibadah Bersama Ibadah Bersama

Jadwal Kombinasi Periode & Blok adalah model penjadwalan yang menggabungkan antara jadwal tradisional/periode dan
jadwal blok.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Komponen
Riset, danKurikulum
Teknologi Operasional di Satuan Pendidikan

1 Karakteristik Satuan Pendidikan

2 Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan

3 Pengorganisasian Pembelajaran

4 Perencanaan Pembelajaran

Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, 46
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

4 Rencana Pembelajaran

Rencana Pembelajaran untuk lingkup sekolah:


menggambarkan rencana pembelajaran selama seahun ajaran,
berisi alur pembelajaran/unit mapping (untuk sekolah sekolah
yang sudah menjalankan pembelajaran secara integrasi),
program prioritas satuan pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Komponen 4: Perencanaan Pembelajaran
Riset, dan Teknologi

Perencanaan pembelajaran meliputi:

1. ruang lingkup satuan pendidikan - penyusunan alur tujuan pembelajaran atau silabus. Dalam ruang lingkup satuan
pendidikan, perumusan dan penyusunan alur dan tujuan pembelajaran atau silabus mata pelajaran berfungsi mengarahkan
satuan pendidikan dalam merencanakan, mengimplementasi, dan mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan sehingga
capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, dan terukur.

2. ruang lingkup kelas -penyusunan modul ajar atau rencana pelaksanan pembelajaran. Untuk dokumen rencana pelaksanaan
pembelajaran pada ruang lingkup kelas, satuan pendidikan dapat menggunakan, memodifikasi, atau mengadaptasi contoh
modul ajar yang disediakan Pemerintah, dan cukup melampirkan beberapa contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)/modul ajar atau bentuk rencana kegiatan yang mewakili inti dari rangkaian pembelajaran pada bagian Lampiran.

Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen pada mata pelajaran Praktik Kerja Lapangan (PKL) di SMK dilaksanakan
secara kolaboratif oleh satuan pendidikan dan mitra dunia kerja.

Menyusun Alur
Memahami Merumuskan Tujuan
Capaian Tujuan Merancang
Pembelajaran Pembelajaran
Pembelajaran (CP) Pembelajaran (TP) (ATP) dari TP

Dalam merancang pembelajaran, satuan pendidikan perlu memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran dan asesmen yang terdapat di
dalam Panduan Pembelajaran dan Asesmen.

Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, 48
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

5 Pendampingan, Evaluasi dan Pengembangan

Kerangka bentuk pendampingan, evaluasi, dan pengembangan


professional yang dilakukan untuk peningkatan kualitas
pembelajaran secara berkelanjutan di satuan pendidikan.
Pelaksanaan ini dilakukan oleh para pemimpin satuan
pendidikan secara internal dan bertahap sesuai dengan
kemampuan satuan pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional


Prinsip Evaluasi Pembelajaran dan Kurikulum Operasional

1. Menetapkan tujuan evaluasi yang akan dilakukan


2. Menetapkan data/informasi yang ingin didapatkan dalam kegiatan peninjauan.
3. Menentukan bentuk asesmen yang akan dilakukan untuk mendapatkan
data/informasi yang diinginkan
4. Merancang aktivitas evaluasi yang bersifat reflektif dan pengembangan bagi
pendidik dan pelaksana program.
5. Menggunakan alat penilaian pencapaian yang jelas dan terukur

Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, 50
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

6. Lampiran
• Contoh-contoh rencana pembelajaran lingkup kelas :
menggambarkan rencana pembelajaran per tujuan pembelajaran
dsn/stu per tema (untuk sekolah-sekolah yang menjalankan
pembelajaran secara integrasi)
• Contoh Profil Pelajar Pancasila Penjabaran pilihan tema dan isu
spesifik yang menjadi projek pada tahun ajaran tersebut (deskripsi
singkat tentang projek yang sudah dikontekstualisasi dengan
kondisi lingkungan sekolah dan kebutuhan peserta didik, tidak perlu
sampai rinci pelajarannya)
• Referensi landasan hokum atau landasan lain yang kontekstual
dengan karakteristik sekolah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Sistematika KOSP
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I KARAKTERISTIK SEKOLAH
A. Rasonal
B. Karakteristik Satuan Pendidikan
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN PENDIDIKAN
A. Visi Sekolah
B. Misi Sekolah
C. Tujuan Sekolah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Sistematika KOSP
BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN DAN RENCAN PEMBELAJARAN
A. Pengorganisasian Pembelajaran
1. Muatan dan Struktur Kurikulum
2. Pengaturan Beban Belajar
3. Penguatan Profil Pelajar Pancasila
4. Kreterian Kenaikan Kelas dan Kelulusan
5. Progran Inklusif (jika ada)
B Rencana Pembelajaran Untuk Ruang Lingkup Sekolah
C Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh Kurikulum Operasional per Jenjang


Pendidikan ada pada folder
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh Kurikulum Operasional SD Model 4


Karakteristik Satuan Pendidkan
Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Model 4 disesuaikan dengan kekhasan, kondisi, dan potensi daerah dengan menyelaraskan kondisi satuan pendidikan
dan karakteristik peserta didik dalam satuan pendidikan. Dalam pengembangannya, kurikulum operasional sekolah akan mengacu pada capaian pembelajaran yang telah disusun oleh
pusat dan diterjemahkan dalam alur tujuan pembelajaran yang dikonkretkan dalam proses pembelajaran.
Penyusunan dan pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Model 4 berfokus kepada pemenuhan kebutuhan peserta didik dengan mengembangkan kompetensi
dalam perubahan kehidupan Abad ke-21 yang memuat ciri khas dan potensi lokal sekolah. SD Model 4 berdomisili pada daerah yang strategis di pusat Pemerintahan Kabupaten/Kota
…, pengembangan ekonomi dan wilayah pariwisata dengan keterjangkauan lokasi yang mudah ditempuh dengan sarana transportasi yang ada. Lingkungan sekolah pun berada dekat
dengan sarana kesehatan, olahraga, dan keagamaan sehingga menjadi salah satu kekuatan pendukung dalam proses pembelajaran.
Latar belakang peserta didik berada pada tingkat ekonomi menengah ke atas dengan sarana prasara yang cukup memadai dalam mendukung proses pembelajaran baik intrakurikuler
maupun ekstrakurikuler. Latar belakang keagamaan yang mayoritas bahkan hingga 100% adalah peserta didik beragama Islam. Secara sosial budaya, peserta didik memiliki latar
belakang orangtua yang berbeda budaya yang disebabkan dari sebagian orangtua merupakan karyawan yang ditempatkan tugas dan berasal dari luar daerah. Selain itu, minat bakat
peserta didik juga sangat beragam. Perbedaan latar belakang tersebut memperkuat alasan Profil Pelajar Pancasila mampu diimplementasikan secara utuh di SD Model 4 dengan moto
“Keunikan dalam Harmonisasi (Uniquely in Harmoniy)”. Maka dalam penyusunan Kurikulum Operasional, karakteristik peserta didik dengan segala latar belakangnya menjadi salah
satu pertimbangan utama agar menjadi pendidikan yang berkeadilan dan berkebhinekaan.
Tujuan akhir capaian pembelajaran yang terintegrasi dengan Profil Pelajar Pancasila secara umum adalah untuk membentuk karakter peserta didik untuk menumbuhkan iman dan
taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bernalar kritis, bergotong-royong, dan kreatif dengan mengakomodir keragaman tersebut.
Landasan Pengembangan Kurikulum
Landasan yuridis dalam penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Model 4 mengacu pada Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional sebagai arah tujuan
pendidikan sekolah. Dan juga mengacu pada … (Landasan hukum penyusunan Kurikulum Operasional).
Landasan filosofis sebagai dasar penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Model 4 adalah dengan mempertimbangkan budaya bangsa sebagai akar penopang
pendidikan yang akan tumbuh membentuk pendidikan berkelanjutan. Generasi penerus tetaplah menjadi generasi penjaga kelestarian budaya, namun peka terhadap perkembangan
zaman. Pengalaman belajar menjadi poin utama dalam menguasai kompetensi.
Peserta didik merupakan pewaris budaya bangsa yang kreatif, mandiri dan inovatif. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi dirinya sehingga dapat memiliki kecakapan hidup yang sesuai minat bakat yang mengembangkan kecerdasan spiritual, intelektual, dan kinestetik.
Berdasasrkan landasan tersebut, SD Model 4 dengan kekuatan, kemampuan dan keinginan untuk selalu ingin berkembang, berharap akan menjawab tantangan pendidikan dalam
memfasilitasi suatu suasana belajar penuh aktivitas, berkarya dan menyenangkan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan
membentuk peserta didik sebagai agen Profil Pelajar Pancasila yang memiliki kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk
membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experiementalism and social reconstructivisme).
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Visi
SD Model 4 mengusung visi: “Terwujudnya generasi pelajar muda sebagai pembelajar sepanjang hayat yang berkarakter, inovatif dan berprestasi”.
Adapun indikator ketercapaian dari visi sesuai dengan variabelnya antara lain:
1. Pembelajar sepanjang hayat membentuk generasi yang memiliki motivasi untuk selalu belajar dan mengembangkan diri.
2. Berkarakter, mengimplementasikan Profil Pelajar Pancasila dalam aktualisasi kehidupan.
3. Inovatif, kemampuan seluruh warga sekolah memaknai keadaan yang dinamis dan selalu berubah dengan berbagai tantangan dan hambatan
menjadi sebuah celah dalam mengembangkan diri untuk menemukan solusi yang tepat, bermanfaat dan sesuai dengan keadaan masa kini dan
mempersiapkan masa depan.
4. Berprestasi, sebagai hasil akhir dalam sebuah proses, merupakan tolak ukur sebuah proses. Prestasi tak hanya berkisar pada kemampuan
kognitif dalam ajang prestasi saja namun lebih pada keberhasilan menemukan kemampuan diri, mengembangkan talenta dan kecakapan hidup
yang bermanfaat.
Misi
Dalam upaya mengimplementasikan visi sekolah, SD Model 4 menjabarkan misi sekolah sebagai berikut:
1. Merancang pembelajaran yang menarik dan menyenangkan yang mampu memotivasi peserta didik untuk selalu belajar dan menemukan
pembelajaran.
2. Membangun lingkungan sekolah yang membentuk peserta didik memiliki akhlak mulia melalui rutinitas kegiatan keagamaan dan menerapkan
ajaran agama melalui cara berinteraksi di sekolah.
3. Membangun lingkungan sekolah yang bertoleransi dalam kebhinekaan global, mencintai budaya lokal dan menjunjung nilai gotong-royong.
4. Mengembangkan kemandirian, nalar kritis dan kreativitas yang memfasilitasi keragaman minat dan bakat peserta didik.
5. Mengembangkan program sekolah yang membentuk ide dan gagasan cepat tanggap terhadap perubahan yang terjadi untuk merancang inovasi.
6. Mengembangkan dan memfasilitasi peningkatan prestasi peserta didik sesuai minat dan bakatnya melalui proses pendampingan dan kerjasama
dengan orangtua.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tujuan
Tujuan yang diharapkan oleh SD Model 4 dalam implementasi kurikulum sebagai bentuk dan cara mewujudkan misi sekolah yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Jangka Pendek (1 tahun ke depan)
a. Mengoptimalkan sarana prasarana sekolah untuk menunjang rancangan pembelajaran yang memotivasi keinginan selalu belajar.
b. Menyelenggarakan sistem penilaian dengan sistem digitalisasi.
c. Membentuk peserta didik yang taat dan tepat waktu melaksanakan ibadah.
d. Meningkatkan simpati dan empati peserta didik dalam kepedulian sosial.
e. Merancang program sekolah untuk mengenalkan implementasi kebhinekaan global di masyarakat.
f. Merancang pembelajaran yang bangga akan potensi daerah.
g. Menerapkan pondasi gotong-royong dalam kegiatan kelas hingga sekolah.
h. Melaksanakan program dan pembelajaran HOTS untuk memperkuat bernalar kritis dan kreativitas.
i. Melaksanakan pembelajaran untuk mengasah kemampuan literasi dan numerasi.
j. Mempertahankan prestasi yang telah tercapai sebelumnya.
2. Tujuan Jangka Menengah (2-3 tahun ke depan)
a. Merancang pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perbedaan kemampuan kognitif peserta didik, mengarahkan pada keterampilan dan kecakapan hidup sesuai bakat dan
minatnya.
b. Sekolah mampu melaksanakan penilaian secara akuntabel dan valid dengan sistem digitalisasi.
c. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menghafal surat-surat pendek.
d. Membudayakan gerakan kebersihan sebagian daripada iman.
e. Meningkatkan kecintaan dan kebanggaan terhadap potensi daerah.
f. Melakukan kerjasama dengan stakeholder daerah atau Corporate Social Responsibility (CRS) perusahaan untuk merancang program pembelajaran berbasis budaya lokal
g. Memotivasi peserta didik untuk menggagas inovasi sederhana untuk memberikan solusi dalam kehidupannya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

3. Tujuan Jangka Panjang (4 tahun ke depan)


a. Merancang pembelajaran dengan model pembelajaran yang menjadi ciri khas sekolah.
b. Menghasilkan lulusan yang memiliki mental pembelajar sejati.
c. Membentuk peserta didik yang berakhlakul mulia dan selalu peduli sosial dalam toleransi beragama.
d. Menyusun pembelajaran dengan bahan ajar mandiri untuk meningkatkan kecintaan pada budaya lokal.
e. Menjalin kerjasama dengan pihak luar (sanggar, perguruan tinggi, dan dunia usaha dan industri) untuk melengkapi program sekolah yang
memfasilitasi berbagai keragaman potensi, minat dan bakat peserta didik.
f. Membudayakan lingkungan belajar dan karakter inovatif cepat tanggap di lingkungan sekolah.
g. Membangun budaya dan kultur sekolah yang kompetitif secara positif.
h. Menyediakan fasilitas untuk mengembangkan kreativitas, inovasi dan mintat bakat peserta didik.
4. Kompetensi Karakteristik Kekhasan Lulusan Sekolah
Sekolah merupakan tempat menempuh ilmu pengetahuan dan pembentukan karakter generasi bangsa. Profil Pelajar Pancasila diharapkan mampu
membentuk karakter generasi bangsa. Profil Pelajar Pancasila diharapkan mampu membentuk sumber daya manusia yang unggul sebagai pembelajar
sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Dalam pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah, maka disusun kompetensi lulusan peserta didik SD Model 4 sebagai alat ukur pencapaian kurikulum
dan target pelaksanaan proses pembelajaran pelaksanaan kurikulum operasional SD Model 4.
Adapun kompetensi lulusan SD Model 4 mempertimbangkan dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara berimbang sesuai capaian
pembelajaran pada setiap fase di sekolah dasar, membentuk Profil Pelajar Pancasila, dan inovatif, tangguh dan memiliki kecakapan hidup yang
dibutuhkan untuk masa depannya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Berikut adalah kompetensi lulusan yang ingin dicapai SD Model 4:


1. Memiliki perilaku yang menunjukkan akhlak mulia.
2. Memiliki dan menjunjung nilai harmonisasi keragaman dan gotong-royong.
3. Memiliki pengetahuan dan keterampilan sebagai dasar mengembangkan kecakapan hidup.
4. Memiliki kemampuan bernalar kritis dan berkomunikasi efektif.
5. Memiliki kreativitas, kemandirian dan inovatif dalam menjawab tantangan perkembangan zaman.
6. Membentuk indiividu sebagai pembelajar sepanjang hayat yang berpikir global dengan tetap menjunjung nilai budaya bangsa.
Adapun kriteria untuk kelulusan peserta didik dari SD… adalah sebagai berikut:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b. Memiliki deskripsi sikap minimal baik sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
c. Lulus ujian sekolah.
d. Mencapai nilai rata-rata pencapaian minimal sekolah paling rendah 75.
e. Ditetapkan rapat pleno dewan guru dan kepala sekolah.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh Kurikulum Operasional SD Tara Salvia


Karakteristik Sekolah Tara Saliva
Sekolah Tara Saliva adalah sekolah umum yang terbuka bagi siswa dengan berbagai latar belakang. Sekolah meyakini bahwa lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan kondusif
dapat mendukung berkembangnya pengetahuan, mengasah keterampilan, serta membentuk sikap belajar yang baik dari siswa.
Lingkungan sekolah dirancang sesuai dengan tujuan pendidikan yang dapat dimanfaatkan siswa sebagai sumber belajar dan laboratorium sosialisasi. Sekolah merancang fasilitas
belajar siswa dalam tiga model gedung yang didasarkan pada fase perkembangan belajar siswa.

Pembagian model di atas didasarkan atas pertimbangan kemiripan karakteristik siswa sehingga memudahkan guru dalam mengelola dan menyediakan fasilitas serta kegiatan
pembelajaran.
Area permainan dan area sosialisasi siswa dipisah sesuai kebutuhan usia siswa. Ragam dan tingkat kesulitan permainan dirancang untuk memenuhi kebutuhan perkembangan
motorik dan sosialisasi siswa. Pendampingan aktif dari guru-guru dilakukan saat siswa berinteraksi untuk memastikan proses sosialisasi siswa berjalan sesuai yang diharapkan.
Sekolah Tara Salvia meyakini bahwa literasi merupakan kebutuhan dasar dalam belajar dan berkomunikasi. Keterampilan ini akan berkembang maksimal apabila siswa berada dalam
lingkungan belajar yang literat (literate environment). Untuk mewujudkan hal ini, sekolah memperkaya lingkungannya dengan berbagai perangkat literasi yang dapat ditemukan siswa
di dalam maupun di luar kelas.
Lingkungan sekolah memiliki beragam tanaman mulai dari tanaman buah, hias, dan apotek hidup yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar siswa.
Konteks Sosial Budaya dan Lingkungan
Sekolah Tara Salvia berada di lingkungan budaya Betawi. Hal ini menambah referensi sekolah untuk memperkaya siswa akan budaya di lingkungan terdekatnya. Keberadaan pusat
budaya Jawa menjadi potensi lain yang dimanfaatkan sekolah untuk memperkenalkan budaya lainnya. Keberagaman daerah asal dan profesi orangtua siswa pun memberikan
dukungan tehadap proses belajar-mengajar.
Karakteristik Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Sekolah Tara Salvia memiliki tenaga pendidik dan kependidikan yang berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda; agama, budaya, sosial ekonomi, dan pendidikan. Beberapa di
antara mereka memiliki berbagai keterampilan, di antaranya: bermusik, menyanyi, drama, juru ceramah, berbahasa asing selain bahasa Inggris, dan seni. Sekolah memfasilitasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Karakteristik Siswa

Setiap siswa adalah unik. Mereka memiliki kemampuan dan pengalaman belajar yang tidak sama. Sebagian siswa memiliki potensi di area akademik, namun tidak sedikit juga siswa yang masih perlu
dikembangkan kemampuan sosial dan emosional mereka.

Siswa memiliki potensi dan minat yang berbeda. Sebagian siswa memiliki minat di bidang seni, olahraga, matematika, dan sains. Sekolah memfasilitasi kebutuhan mereka dengan menyiapkan program
pengembangan potensi dan minat mereka.

Sekolah pun menerima siswa berkebutuhan khusus setelah melalui analisis secara komprehensif oleh ahli untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar mereka. Sekolah merancang program khusus agar mereka
dapat tumbuh dan berkembang sesuai potensinya.

Keberagaman siswa memperkaya laboratorium sosialisasi di Sekolah Tara Salvia. Kondisi ini diharapkan akan meningkatkan keterampilan bersosialisasi, toleransi, rasa syukur, keterampilan emosi, komunikasi,
dan memecahkan masalah yang mereka temui dalam perjalanan mereka sehari-hari.

Sekolah memiliki kewajiban untuk mengembangkan siswa secara seimbang. Dengan demikian, program yang dirancang memerhatikan empat ranah (sosial, emosional, intelektual, fisik) dengan ranah spiritual
sebagai payung besar.

Visi

Program dan kegiatan sekolah harus merujuk pada visi yang telah ditetapkan. Visi bukan hanya sekedar tulisan tanpa dipahami maknanya. Untuk menginternalisassi visi pada setiap warga sekolah, maka visi
perlu disosialisasikan secara berkala. Tanpa pemahaman terhadap visi, maka kegiatan yang dijalankan menjadi tidak terarah.

Berikut adalah visi Sekolah Dasar Tara Salvia:

Terwujudnya siswa sebagai pembelajar yang kritis, kreatif, dan memiliki tata nilai, serta cinta tanah air.

Misi

Untuk mencapai visi, sekolah memiliki misi sebagai berikut:

• Menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan keterampilan sosial, emosional, fisik, dan intelektual.

• Mellaksanakan pembelajaran yang berpusat pada siswa.

• Memberikan kesermpatan kepada siswa untuk memahami nilai-nilai agar karakter dapat berkembang.

• Menyelenggarakan program yang menumbuhkan dan mengembangkan rasa bangga dan perilaku cinta tanah air.

• Mewujudkan komunitas belajar sekolah.

• Menciptakan partisipasi aktif seluruh komponen sekolah, termasuk orangtua, dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan.

• Mengembangkan kualitas pendidikan secara terus-menerus dalam rangka penjaminan mutu pendidikan sekolah.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tujuan

Untuk mewujudkan visi dan misi, sekolah menyusun tujuan sebgai berikut
Jangka Panjang Jangka Menengah Jangka Pendek
Menyelenggarakan proses pembelajaran yang Menyediakan sarana yang mendukung kegiatan olahraga, seni, Menyediakan berbagai permainan edukatif dan permainan yang
mengembangkan potensi siswa secara seimbang (kognitif, dan permainan edukatif. mengembangkan keterampilan motorik, seperti batu bilangan,
sosial, emosional, dan fisik) melalui kegiatan yang terintegrasi. Memfasilitasi sesi dukungan psikologis dan sosial secara berkala. berbagai permainan tradisional, berbagai perkusi sederhana.
Melaksanakan kegiatan Chat Room untuk Kelas 5 dan 6.
Menyelenggarakan proses pembelajaran yang berpusat pada 90% kelas menerapkan pembelajaran yang berpusat pada siswa 80% kelas menerapkan pembelajaran yang berpusat pada
siswa di semua kelas melalui pembinaan dan pendampingan. siswa.

Menciptakan budaya sekolah melalui pembiasaan penerapan Merancang konsep pendidikan karakter. Semua kelas memiliki Kesepakatan Kelas sebagai bentuk
nilai-nilai baik. penerapan nilai-nilai baik.

Mewujudkan sikap bangga dan cinta tanah air yang Menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga untuk memfasilitasi Menyelenggarakan kegiatan Pekan Budaya, Pahlawanku,
ditunjukkan melalui perilaku warga sekolah. penyelenggaraan kegiatan. Idola-ku, Detik-Detik Proklamasi.
Menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menumbuhkan sikap
bangga dan cinta tanah air.
Mewujudkan komunitas belajar melalui berbagai kegiatan Membangun berbagai komunitas belajar, seperti komunitas Menyelenggarakan:
pengembangan. literasi, Focus Group Discussion. • Pelatihan literasi dan numerasi untuk guru.
• Sesi bincang literasi dan numerasi untuk orangtua.
• Pelatihan nilai-nilai Tara Salvia bagi seluruh warga
sekolah.
Membangun kesadaran warga sekolah dalam meningkatkan Melibatkan warga sekolah dalam kegiatan edukasi, sosial, Melibatkan warga sekolah dalam kegiatan Tara Salvia Sehat,
kualitas pendidikan melalui keterlibatan dalam berbagai budaya, dan kerohanian. Pekan Buku, dan Pekan Budaya.
kegiatan.

Meningkatkan kualitas pendidikan melalui kegiatan evaluasi Melaksanakan evaluasi diri sekolah melalui berbagai teknik Melakukan survei kualitas penyelenggaraan pendidikan dan
yang berkesinambungan. pengambilan data. pelayanan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Sampai Jumpa 
@uded

Anda mungkin juga menyukai