Anda di halaman 1dari 54

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,

Riset, dan Teknologi

Menyusun Kurikulum Operasional


Satuan Pendidikan Bagian1
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pertanyaan Pemantik
4. Mengapa penting bagi satuan pendidikan untuk menyusun
kurikulum operasional-nya sendiri?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Eksplorasi Konsep
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa penyusunan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan
perlu melibatkan seluruh warga sekolah?
2. Bagaimana cara menyusun visi, misi dan tujuan satuan
pendidikan yang melibatkan seluruh warga sekolah?
3. Bagaimana cara menganalisis karakteristik satuan
pendidikan?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Apa itu Kurikulum Operasional?


● Seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di
satuan pendidikan.
● Pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Mengapa Kurikulum Operasional Berbeda antar


Satuan Pendidikan?
Agar bermakna, kurikulum operasional satuan pendidikan
dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta
didik dan satuan pendidikan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional

● Berpusat pada Peserta Didik


● Kontekstual
● Esensial
● Akuntabel
● Melibatkan Berbagai Pemangku Kepentingan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Profil Pelajar Pancasila merupakan


Acuan dalam Penyusunan Visi, Misi, dan
Tujuan di Satuan Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Profil Pelajar Pancasila


● Pelajar Indonesia merupakan Pelajar sepanjang hayat yang
kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai
Pancasila.
● Tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap
dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia
sekaligus warga dunia.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Posisi Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum


Operasional Sekolah
● Tujuan jangka panjang segala proses pembelajaran yang
berlangsung di sekolah.
● Kompetensi dan karakter yang perlu dikembangkan oleh
setiap warga sekolah.
● Benang merah yang menyatukan segala praktik yang
dijalankan di sekolah.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Komponen Kurikulum Operasional Sekolah


● Karakteristik Satuan Pendidikan
- Menggambarkan keunikan satuan pendidikan dalam hal peserta didik, sosial, budaya, guru,
dan tenaga kependidikan.
- Untuk Sekolah Menengah Kejuruan, tidak saja menggambarkan keunikan satuan pendidikan
tapi juga program keahliannya.
● Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan
- Visi: Menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam tujuan jangka panjang
satuan pendidikan dan nilai-nilai yang dituju; menggambarkan nilai-nilai yang mendasari
penyelenggaraan pembelajaran agar peserta didik dalpat mencapai Profil Pelajar Pancasila.
- Misi: Menjawab bagaimana satuan pendidikan mencapai visi; memegang nilai-nilai penting
dalam menjalankan misi.
- Tujuan: Pada akhirnya berdampak pada peserta didik; menggambarkan tahapan-tahapan
penting dan selaras dengan misi; berisi strategi satuan pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikannya; menargetkan kompetensi/karakteristik sekolah yang menjadi kekhasan
lulusan satuan pendidikan selaras dengan Profil Pelajar Pancasila.
● Untuk Sekolah Menengah Kejuruan, visi dan misi disusun untuk lingkup satuan pendidikan,
sementara tujuan disusun untuk lingkup program keahlian berdasarkan analisis kebutuhan dunia
kerja.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Kerangka Dasar Kurikulum Merdeka

●.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Merdeka


dan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
● Tetap - ditetapkan oleh Pemerintah Pusat
● Fleksibel dan dinamis - menjadi otonomi di satuan pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di


Satuan Pendidikan secara Umum
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Proses Berpikir untuk Menganalisis Karakteristik


Satuan Pendidikan dan Merumuskan Visi, Misi, dan
Tujuan Satuan Pendidikan secara Umum
● Dikembangkan lewat proses reversibel (bolak balik) antara
analisis karakteristik lingkungan belajar satuan pendidikan,
visi-misi satuan pendidikan, serta tujuan dan strateginya.
● Direncanakan dengan mengumpulkan berbagai data untuk
informasi yang komprehensif.
● Digunakan berbagai cara yang sesuai dengan kebutuhan
berproses, selama hasilnya selaras antar komponen.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Prinsip Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan

● Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan.


● Menggunakan data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi
satuan pendidikan.
● Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan,
pengorganisasian, analisis, dan dokumentasi data.
● Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk
mengembangkan strategi atau solusi.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pilihan Cara Pengumpulan Informasi guna


Analisis Karakteristik dan Lingkungan Belajar
● Kuesioner
● Wawancara
● Diskusi kelompok terpumpun (FGD)
● Observasi
● Rapor pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh Proses Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan:


Analisis Lingkungan Belajar
Sumber Daya Alam, Sosial, dan Budaya
● Bagaimana mendokumentasikan semua informasi sistem, sumber daya dan fasilitas, serta
mitra yang ada?
● Apakah ada sumber daya dari lingkungan sekitar yang dapat dimanfaatkan oleh satuan
pendidikan dalam proses belajar?
Sumber Pendanaan
● Bagaimana proses pendanaan satuan pendidikan?
● Bagaimana penggunaan dana ini?
Sistem dan Kebijakan Daerah
● Apa saja visi, misi, dan tujuan daerah?
● Apa saja kebijakan satuan pendidikan terkait indikator?
Kemitraan
● Siapa sajakah pihak-pihak yang dapat dilibatkan untuk mendukung program satuan
pendidikan? (organisasi, komunitas, tokoh, dll.)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh Proses Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan: Visi,


Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan
● Seperti apakah gambaran ideal tentang masa depan yang ingin diwujudkan oleh satuan pendidikan?
● Bagaimana satuan pendidikan dapat mencapai gambaran ideal tersebut?
Reviu Visi dan Misi
● Bagian yang mana yang perlu ditajamkan dalam visi dan misi?
● Apakah perlu membuat visi dan misi baru yang lebih sesuai dengan kondisi lingkungan dan karakteristik
peserta didik
● Apa saja prioritasnya?
Reviu Tujuan
● Apa yang menjadi prioritas bagi satuan pendidikan (atau program keahlian Sekolah Menengah Kejuruan)
dalam mendukung kompetensi peserta didik?
● Apa yang mendasari tujuan ini?
● Kompetensi apa saja yang perlu dimiliki peserta didik?
● Mengapa kompetensi ini dianggap penting?
● Apa saja keterampilan yang perlu dikuasai peserta didik?
● Apa karakteristik individu yang ingin dibangun?
● (Sekolah Menengah Kejuruan) Jabatan pekerjaan/okupasi apa saja yang berpotensi untuk diisi oleh
lulusan program keahlian ini?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan harus


Berpusat pada Peserta Didik

● Visi: Gambaran masa depan, realistis


● Misi: Tindakan
● Tujuan: Hasil yang diinginkan pada peserta didik
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tips Merumuskan Tujuan yang Berpusat pada


Peserta Didik
● Fokus untuk memahami dan membantu peserta didik
mengenal diri dan cara belajar mereka.
● Memungkinkan peserta didik melihat kemajuan mereka,
merefleksikan cara dan kekuatan belajar mereka, dan
menetapkan tujuan individu.
● Berefleksi dan meninjau kembali berdasarkan Profil Pelajar
Pancasila. Peserta didik akan berubah dan bertumbuh
sepanjang tahun; memberikan ruang bagi peserta didik untuk
merekam refleksi diri secara teratur.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Prinsip dalam Merumuskan Tujuan yang


Berpusat pada Peserta Didik
● Menambahkan kompetensi peserta didik sesuai karakteristik satuan pendidikan selama tidak
bertentangan dengan Profil Pelajar Pancasila.
● Mengevaluasi secara kritis lingkungan belajar di satuan pendidikan dan membuat perubahan
yang diperlukan bagi peserta didik dan guru guna mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar
Pancasila.
● Kembali berfokus pada tujuan satuan pendidikan atau program keahlian untuk SMK, secara
kreatif mengelola sumber daya manusia (guru/orangtua, peserta didik) dan sumber daya lain
di satuan pendidikan (lingkungan/komunitasi di sekitar satuan pendidikan).
● Menjadikan Profil Pelajar Pancasila sebagai prinsip utama tiap program pembelajaran untuk
membantu peserta didik berkembang sesuai keragaman potensi.
● Menggunakan Profil Pelajar Pancasila sebagai alat refleksi dan analisis seluruh program
pembelajaran di satuan pendidikan.
● Melakukan refleksi berkala untuk mengetahui keberhasilan dalam pembelajaranguna
memenuhi Profil Pelajar Pancasila yang dideskripsikan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh Kurikulum Operasional per Jenjang


Pendidikan ada pada folder bahan bacaan LMS
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh Kurikulum Operasional SD Model 4


Karakteristik Satuan Pendidkan
Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Model 4 disesuaikan dengan kekhasan, kondisi, dan potensi daerah dengan menyelaraskan kondisi satuan pendidikan dan
karakteristik peserta didik dalam satuan pendidikan. Dalam pengembangannya, kurikulum operasional sekolah akan mengacu pada capaian pembelajaran yang telah disusun oleh
pusat dan diterjemahkan dalam alur tujuan pembelajaran yang dikonkretkan dalam proses pembelajaran.
Penyusunan dan pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Model 4 berfokus kepada pemenuhan kebutuhan peserta didik dengan mengembangkan kompetensi
dalam perubahan kehidupan Abad ke-21 yang memuat ciri khas dan potensi lokal sekolah. SD Model 4 berdomisili pada daerah yang strategis di pusat Pemerintahan Kabupaten/Kota
…, pengembangan ekonomi dan wilayah pariwisata dengan keterjangkauan lokasi yang mudah ditempuh dengan sarana transportasi yang ada. Lingkungan sekolah pun berada dekat
dengan sarana kesehatan, olahraga, dan keagamaan sehingga menjadi salah satu kekuatan pendukung dalam proses pembelajaran.
Latar belakang peserta didik berada pada tingkat ekonomi menengah ke atas dengan sarana prasara yang cukup memadai dalam mendukung proses pembelajaran baik intrakurikuler
maupun ekstrakurikuler. Latar belakang keagamaan yang mayoritas bahkan hingga 100% adalah peserta didik beragama Islam. Secara sosial budaya, peserta didik memiliki latar
belakang orangtua yang berbeda budaya yang disebabkan dari sebagian orangtua merupakan karyawan yang ditempatkan tugas dan berasal dari luar daerah. Selain itu, minat bakat
peserta didik juga sangat beragam. Perbedaan latar belakang tersebut memperkuat alasan Profil Pelajar Pancasila mampu diimplementasikan secara utuh di SD Model 4 dengan moto
“Keunikan dalam Harmonisasi (Uniquely in Harmoniy)”. Maka dalam penyusunan Kurikulum Operasional, karakteristik peserta didik dengan segala latar belakangnya menjadi salah
satu pertimbangan utama agar menjadi pendidikan yang berkeadilan dan berkebhinekaan.
Tujuan akhir capaian pembelajaran yang terintegrasi dengan Profil Pelajar Pancasila secara umum adalah untuk membentuk karakter peserta didik untuk menumbuhkan iman dan
taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bernalar kritis, bergotong-royong, dan kreatif dengan mengakomodir keragaman tersebut.
Landasan Pengembangan Kurikulum
Landasan yuridis dalam penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Model 4 mengacu pada Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional sebagai arah tujuan
pendidikan sekolah. Dan juga mengacu pada … (Landasan hukum penyusunan Kurikulum Operasional).
Landasan filosofis sebagai dasar penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Model 4 adalah dengan mempertimbangkan budaya bangsa sebagai akar penopang
pendidikan yang akan tumbuh membentuk pendidikan berkelanjutan. Generasi penerus tetaplah menjadi generasi penjaga kelestarian budaya, namun peka terhadap perkembangan
zaman. Pengalaman belajar menjadi poin utama dalam menguasai kompetensi.
Peserta didik merupakan pewaris budaya bangsa yang kreatif, mandiri dan inovatif. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi dirinya sehingga dapat memiliki kecakapan hidup yang sesuai minat bakat yang mengembangkan kecerdasan spiritual, intelektual, dan kinestetik.
Berdasasrkan landasan tersebut, SD Model 4 dengan kekuatan, kemampuan dan keinginan untuk selalu ingin berkembang, berharap akan menjawab tantangan pendidikan dalam
memfasilitasi suatu suasana belajar penuh aktivitas, berkarya dan menyenangkan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan
membentuk peserta didik sebagai agen Profil Pelajar Pancasila yang memiliki kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk
membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experiementalism and social reconstructivisme).
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Visi
SD Model 4 mengusung visi: “Terwujudnya generasi pelajar muda sebagai pembelajar sepanjang hayat yang berkarakter, inovatif dan berprestasi”.
Adapun indikator ketercapaian dari visi sesuai dengan variabelnya antara lain:
1. Pembelajar sepanjang hayat membentuk generasi yang memiliki motivasi untuk selalu belajar dan mengembangkan diri.
2. Berkarakter, mengimplementasikan Profil Pelajar Pancasila dalam aktualisasi kehidupan.
3. Inovatif, kemampuan seluruh warga sekolah memaknai keadaan yang dinamis dan selalu berubah dengan berbagai tantangan dan hambatan
menjadi sebuah celah dalam mengembangkan diri untuk menemukan solusi yang tepat, bermanfaat dan sesuai dengan keadaan masa kini dan
mempersiapkan masa depan.
4. Berprestasi, sebagai hasil akhir dalam sebuah proses, merupakan tolak ukur sebuah proses. Prestasi tak hanya berkisar pada kemampuan
kognitif dalam ajang prestasi saja namun lebih pada keberhasilan menemukan kemampuan diri, mengembangkan talenta dan kecakapan hidup
yang bermanfaat.
Misi
Dalam upaya mengimplementasikan visi sekolah, SD Model 4 menjabarkan misi sekolah sebagai berikut:
5. Merancang pembelajaran yang menarik dan menyenangkan yang mampu memotivasi peserta didik untuk selalu belajar dan menemukan
pembelajaran.
6. Membangun lingkungan sekolah yang membentuk peserta didik memiliki akhlak mulia melalui rutinitas kegiatan keagamaan dan menerapkan
ajaran agama melalui cara berinteraksi di sekolah.
7. Membangun lingkungan sekolah yang bertoleransi dalam kebhinekaan global, mencintai budaya lokal dan menjunjung nilai gotong-royong.
8. Mengembangkan kemandirian, nalar kritis dan kreativitas yang memfasilitasi keragaman minat dan bakat peserta didik.
9. Mengembangkan program sekolah yang membentuk ide dan gagasan cepat tanggap terhadap perubahan yang terjadi untuk merancang
inovasi.
10. Mengembangkan dan memfasilitasi peningkatan prestasi peserta didik sesuai minat dan bakatnya melalui proses pendampingan dan
kerjasama dengan orangtua.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tujuan
Tujuan yang diharapkan oleh SD Model 4 dalam implementasi kurikulum sebagai bentuk dan cara mewujudkan misi sekolah yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Jangka Pendek (1 tahun ke depan)
a. Mengoptimalkan sarana prasarana sekolah untuk menunjang rancangan pembelajaran yang memotivasi keinginan selalu belajar.
b. Menyelenggarakan sistem penilaian dengan sistem digitalisasi.
c. Membentuk peserta didik yang taat dan tepat waktu melaksanakan ibadah.
d. Meningkatkan simpati dan empati peserta didik dalam kepedulian sosial.
e. Merancang program sekolah untuk mengenalkan implementasi kebhinekaan global di masyarakat.
f. Merancang pembelajaran yang bangga akan potensi daerah.
g. Menerapkan pondasi gotong-royong dalam kegiatan kelas hingga sekolah.
h. Melaksanakan program dan pembelajaran HOTS untuk memperkuat bernalar kritis dan kreativitas.
i. Melaksanakan pembelajaran untuk mengasah kemampuan literasi dan numerasi.
j. Mempertahankan prestasi yang telah tercapai sebelumnya.
2. Tujuan Jangka Menengah (2-3 tahun ke depan)
k. Merancang pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perbedaan kemampuan kognitif peserta didik, mengarahkan pada keterampilan dan kecakapan hidup sesuai bakat dan
minatnya.
l. Sekolah mampu melaksanakan penilaian secara akuntabel dan valid dengan sistem digitalisasi.
m. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menghafal surat-surat pendek.
n. Membudayakan gerakan kebersihan sebagian daripada iman.
o. Meningkatkan kecintaan dan kebanggaan terhadap potensi daerah.
p. Melakukan kerjasama dengan stakeholder daerah atau Corporate Social Responsibility (CRS) perusahaan untuk merancang program pembelajaran berbasis budaya lokal
q. Memotivasi peserta didik untuk menggagas inovasi sederhana untuk memberikan solusi dalam kehidupannya.
r. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang optimal dalam mengembangkan prestasi sesuai bakat dan minat serta potensi peserta didik.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

3. Tujuan Jangka Panjang (4 tahun ke depan)


a. Merancang pembelajaran dengan model pembelajaran yang menjadi ciri khas sekolah.
b. Menghasilkan lulusan yang memiliki mental pembelajar sejati.
c. Membentuk peserta didik yang berakhlakul mulia dan selalu peduli sosial dalam toleransi beragama.
d. Menyusun pembelajaran dengan bahan ajar mandiri untuk meningkatkan kecintaan pada budaya lokal.
e. Menjalin kerjasama dengan pihak luar (sanggar, perguruan tinggi, dan dunia usaha dan industri) untuk melengkapi program sekolah yang
memfasilitasi berbagai keragaman potensi, minat dan bakat peserta didik.
f. Membudayakan lingkungan belajar dan karakter inovatif cepat tanggap di lingkungan sekolah.
g. Membangun budaya dan kultur sekolah yang kompetitif secara positif.
h. Menyediakan fasilitas untuk mengembangkan kreativitas, inovasi dan mintat bakat peserta didik.
4. Kompetensi Karakteristik Kekhasan Lulusan Sekolah
Sekolah merupakan tempat menempuh ilmu pengetahuan dan pembentukan karakter generasi bangsa. Profil Pelajar Pancasila diharapkan mampu
membentuk karakter generasi bangsa. Profil Pelajar Pancasila diharapkan mampu membentuk sumber daya manusia yang unggul sebagai
pembelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Dalam pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah, maka disusun kompetensi lulusan peserta didik SD Model 4 sebagai alat ukur pencapaian kurikulum
dan target pelaksanaan proses pembelajaran pelaksanaan kurikulum operasional SD Model 4.
Adapun kompetensi lulusan SD Model 4 mempertimbangkan dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara berimbang sesuai capaian
pembelajaran pada setiap fase di sekolah dasar, membentuk Profil Pelajar Pancasila, dan inovatif, tangguh dan memiliki kecakapan hidup yang
dibutuhkan untuk masa depannya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Berikut adalah kompetensi lulusan yang ingin dicapai SD Model 4:


1. Memiliki perilaku yang menunjukkan akhlak mulia.
2. Memiliki dan menjunjung nilai harmonisasi keragaman dan gotong-royong.
3. Memiliki pengetahuan dan keterampilan sebagai dasar mengembangkan kecakapan hidup.
4. Memiliki kemampuan bernalar kritis dan berkomunikasi efektif.
5. Memiliki kreativitas, kemandirian dan inovatif dalam menjawab tantangan perkembangan zaman.
6. Membentuk indiividu sebagai pembelajar sepanjang hayat yang berpikir global dengan tetap menjunjung nilai budaya bangsa.
Adapun kriteria untuk kelulusan peserta didik dari SD… adalah sebagai berikut:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b. Memiliki deskripsi sikap minimal baik sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
c. Lulus ujian sekolah.
d. Mencapai nilai rata-rata pencapaian minimal sekolah paling rendah 75.
e. Ditetapkan rapat pleno dewan guru dan kepala sekolah.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh Kurikulum Operasional SD Tara Salvia


Karakteristik Sekolah Tara Saliva
Sekolah Tara Saliva adalah sekolah umum yang terbuka bagi siswa dengan berbagai latar belakang. Sekolah meyakini bahwa lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan kondusif
dapat mendukung berkembangnya pengetahuan, mengasah keterampilan, serta membentuk sikap belajar yang baik dari siswa.
Lingkungan sekolah dirancang sesuai dengan tujuan pendidikan yang dapat dimanfaatkan siswa sebagai sumber belajar dan laboratorium sosialisasi. Sekolah merancang fasilitas
belajar siswa dalam tiga model gedung yang didasarkan pada fase perkembangan belajar siswa.

Pembagian model di atas didasarkan atas pertimbangan kemiripan karakteristik siswa sehingga memudahkan guru dalam mengelola dan menyediakan fasilitas serta kegiatan
pembelajaran.
Area permainan dan area sosialisasi siswa dipisah sesuai kebutuhan usia siswa. Ragam dan tingkat kesulitan permainan dirancang untuk memenuhi kebutuhan perkembangan motorik
dan sosialisasi siswa. Pendampingan aktif dari guru-guru dilakukan saat siswa berinteraksi untuk memastikan proses sosialisasi siswa berjalan sesuai yang diharapkan.
Sekolah Tara Salvia meyakini bahwa literasi merupakan kebutuhan dasar dalam belajar dan berkomunikasi. Keterampilan ini akan berkembang maksimal apabila siswa berada dalam
lingkungan belajar yang literat (literate environment). Untuk mewujudkan hal ini, sekolah memperkaya lingkungannya dengan berbagai perangkat literasi yang dapat ditemukan siswa di
dalam maupun di luar kelas.
Lingkungan sekolah memiliki beragam tanaman mulai dari tanaman buah, hias, dan apotek hidup yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar siswa.
Konteks Sosial Budaya dan Lingkungan
Sekolah Tara Salvia berada di lingkungan budaya Betawi. Hal ini menambah referensi sekolah untuk memperkaya siswa akan budaya di lingkungan terdekatnya. Keberadaan pusat
budaya Jawa menjadi potensi lain yang dimanfaatkan sekolah untuk memperkenalkan budaya lainnya. Keberagaman daerah asal dan profesi orangtua siswa pun memberikan
dukungan tehadap proses belajar-mengajar.
Karakteristik Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Sekolah Tara Salvia memiliki tenaga pendidik dan kependidikan yang berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda; agama, budaya, sosial ekonomi, dan pendidikan. Beberapa di
antara mereka memiliki berbagai keterampilan, di antaranya: bermusik, menyanyi, drama, juru ceramah, berbahasa asing selain bahasa Inggris, dan seni. Sekolah memfasilitasi
pengembangan potensi dan bakat guru dan staf untuk mendukung kualitas pendidikan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Karakteristik Siswa

Setiap siswa adalah unik. Mereka memiliki kemampuan dan pengalaman belajar yang tidak sama. Sebagian siswa memiliki potensi di area akademik, namun tidak sedikit juga siswa yang masih perlu
dikembangkan kemampuan sosial dan emosional mereka.

Siswa memiliki potensi dan minat yang berbeda. Sebagian siswa memiliki minat di bidang seni, olahraga, matematika, dan sains. Sekolah memfasilitasi kebutuhan mereka dengan menyiapkan program
pengembangan potensi dan minat mereka.

Sekolah pun menerima siswa berkebutuhan khusus setelah melalui analisis secara komprehensif oleh ahli untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar mereka. Sekolah merancang program khusus agar mereka
dapat tumbuh dan berkembang sesuai potensinya.

Keberagaman siswa memperkaya laboratorium sosialisasi di Sekolah Tara Salvia. Kondisi ini diharapkan akan meningkatkan keterampilan bersosialisasi, toleransi, rasa syukur, keterampilan emosi, komunikasi,
dan memecahkan masalah yang mereka temui dalam perjalanan mereka sehari-hari.

Sekolah memiliki kewajiban untuk mengembangkan siswa secara seimbang. Dengan demikian, program yang dirancang memerhatikan empat ranah (sosial, emosional, intelektual, fisik) dengan ranah spiritual
sebagai payung besar.

Visi

Program dan kegiatan sekolah harus merujuk pada visi yang telah ditetapkan. Visi bukan hanya sekedar tulisan tanpa dipahami maknanya. Untuk menginternalisassi visi pada setiap warga sekolah, maka visi
perlu disosialisasikan secara berkala. Tanpa pemahaman terhadap visi, maka kegiatan yang dijalankan menjadi tidak terarah.

Berikut adalah visi Sekolah Dasar Tara Salvia:

Terwujudnya siswa sebagai pembelajar yang kritis, kreatif, dan memiliki tata nilai, serta cinta tanah air.

Misi

Untuk mencapai visi, sekolah memiliki misi sebagai berikut:

• Menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan keterampilan sosial, emosional, fisik, dan intelektual.

• Mellaksanakan pembelajaran yang berpusat pada siswa.

• Memberikan kesermpatan kepada siswa untuk memahami nilai-nilai agar karakter dapat berkembang.

• Menyelenggarakan program yang menumbuhkan dan mengembangkan rasa bangga dan perilaku cinta tanah air.

• Mewujudkan komunitas belajar sekolah.

• Menciptakan partisipasi aktif seluruh komponen sekolah, termasuk orangtua, dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan.

• Mengembangkan kualitas pendidikan secara terus-menerus dalam rangka penjaminan mutu pendidikan sekolah.

Misi disusun agar visi dapat tercapai. Misi disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah yang dijabarkan dalam program dan kegiatan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tujuan

Untuk mewujudkan visi dan misi, sekolah menyusun tujuan sebgai berikut
Jangka Panjang Jangka Menengah Jangka Pendek

Menyelenggarakan proses pembelajaran yang Menyediakan sarana yang mendukung kegiatan olahraga, seni, Menyediakan berbagai permainan edukatif dan permainan yang
mengembangkan potensi siswa secara seimbang (kognitif, dan permainan edukatif. mengembangkan keterampilan motorik, seperti batu bilangan,
sosial, emosional, dan fisik) melalui kegiatan yang terintegrasi. Memfasilitasi sesi dukungan psikologis dan sosial secara berkala. berbagai permainan tradisional, berbagai perkusi sederhana.
Melaksanakan kegiatan Chat Room untuk Kelas 5 dan 6.
Menyelenggarakan proses pembelajaran yang berpusat pada 90% kelas menerapkan pembelajaran yang berpusat pada siswa 80% kelas menerapkan pembelajaran yang berpusat pada
siswa di semua kelas melalui pembinaan dan pendampingan. siswa.

Menciptakan budaya sekolah melalui pembiasaan penerapan Merancang konsep pendidikan karakter. Semua kelas memiliki Kesepakatan Kelas sebagai bentuk
nilai-nilai baik. penerapan nilai-nilai baik.

Mewujudkan sikap bangga dan cinta tanah air yang ditunjukkan Menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga untuk memfasilitasi Menyelenggarakan kegiatan Pekan Budaya, Pahlawanku, Idola-
melalui perilaku warga sekolah. penyelenggaraan kegiatan. ku, Detik-Detik Proklamasi.
Menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menumbuhkan sikap
bangga dan cinta tanah air.
Mewujudkan komunitas belajar melalui berbagai kegiatan Membangun berbagai komunitas belajar, seperti komunitas literasi, Menyelenggarakan:
pengembangan. Focus Group Discussion. • Pelatihan literasi dan numerasi untuk guru.
• Sesi bincang literasi dan numerasi untuk orangtua.
• Pelatihan nilai-nilai Tara Salvia bagi seluruh warga sekolah.
Membangun kesadaran warga sekolah dalam meningkatkan Melibatkan warga sekolah dalam kegiatan edukasi, sosial, budaya, Melibatkan warga sekolah dalam kegiatan Tara Salvia Sehat,
kualitas pendidikan melalui keterlibatan dalam berbagai dan kerohanian. Pekan Buku, dan Pekan Budaya.
kegiatan.

Meningkatkan kualitas pendidikan melalui kegiatan evaluasi Melaksanakan evaluasi diri sekolah melalui berbagai teknik Melakukan survei kualitas penyelenggaraan pendidikan dan
yang berkesinambungan. pengambilan data. pelayanan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Ruang Kolaborasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pertanyaan Pemantik – Diskusi Kelompok


(70 Menit)
1. Buatlah analisis karakteristik satuan pendidikan dalam 2 paragraf, dengan mengobservasi:
a) Potensi bentang alam yang dominan di sekitar sekolah.
b) Karakteristik masyarakat di sekitar sekolah.
c) kekhasan/tradisi yang cukup kuat di sekolah/daerah.
d) Peta profil guru, siswa, dan orangtua di sekolah.
e) Kemitraan/kerjasama sekolah dengan pihak lain.
2. a) Silakan menurunkan hasil analisis karakteristik satuan pendidikan yang telah dibuat menjadi visi, misi
dan tujuan satuan pendidikan jangka pendek (untuk satuan pendidikan secara umum) atau visi, misi,
dan tujuan program keahlian jangka pendek (untuk jenjang Sekolah Menengah Kejuruan). Perlu
dipastikan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan yang dibuat bersifat kontekstual dan sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan satuan pendidikan masing-masing, serta berpusat pada peserta didik.
b) Siapa sajakah pihak yang perlu dilibatkan dalam menyusun visi, misi dan tujuan satuan pendidikan?
c) Apa saja strategi untuk melibatkan para pihak tersebut dalam menyusun visi, misi dan tujuan satuan
pendidikan?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Presentasi Kelompok (50 Menit)


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Refleksi Terbimbing
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pertanyaan Pemantik
1. Setelah melalui proses pembelajaran sejauh ini, apa sajakah
perubahan paradigma yang dirasakan?
2. Apa sajakah hal baru yang perlu diimplementasikan saat
kembali ke satuan pendidikan masing-masing?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Perubahan paradigma yang dirasakan:


• …
• …
• …
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Hal baru yang perlu diimplementasikan saat kembali ke satuan


pendidikan:
• …
• …
• …
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Elaborasi Pemahaman
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Permainan: Sambung Refleksi


● Pilihlah satu peserta untuk berefleksi, menyampaikan pemahamannya
mengenai penyusunan kurikulum operasional yang telah dipelajari, tetapi
hanya menggunakan satu kalimat refleksi(minimal lima kata).
● Kalimat refleksi tersebut dilanjutkan dengan kalimat refleksi lain oleh satu
peserta yang lain, dengan menggunakan kata terakhir dari kalimat refleksi
sebelumnya sebagai awal kalimat refleksi yang baru.
● Contoh kalimat refleksi dari peserta pertama: “Kurikulum Operasional di
Satuan Pendidikan bersifat fleksibel dan dinamis”. Kemudian peserta
kedua melanjutkan kalimat refleksi dengan kata “dinamis”, yang
merupakan kata terakhir dari kalimat refleksi peserta pertama, sebagai
kata awal kalimat refleksi yang kedua. Contoh kalimat refleksi dari peserta
kedua: “Dinamis merupakan salah satu karakteristik kurikulum operasional
di satuan pendidikan”.
● Teruskan permainan dengan pola yang sama, sesuaikan dengan
ketersediaan waktu.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pertanyaan Pemantik
1. Visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan yang disusun sesuai
karakteristik dan kebutuhan di satuan pendidikan itu penting
dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Mengapa?
2. Pelibatan seluruh warga satuan pendidikan itu penting dalam
penyusunan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan.
Mengapa?
3. Bagaimana cara memfasilitasi penyusunan visi, misi, dan
tujuan satuan pendidikan sesuai karakteristik dan kebutuhan
satuan pendidikan?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pertanyaan Pemantik 1
● Visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan yang disusun sesuai
karakteristik dan kebutuhan di satuan pendidikan berangkat dari
pemahaman bahwa kekhasan dan potensi internal yang dimiliki
oleh satuan pendidikan (karakteristik) mampu memenuhi apa
yang diperlukan oleh satuan pendidikan tersebut (kebutuhan).
● Karakteristik dan kebutuhan satuan pendidikan perlu
diintegrasikan dalam proses menentukan cita-cita bersama
pada masa mendatang (visi) dan menyepakati bagaimana
mewujudkan cita-cita tersebut dalam tindakan (misi) untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan pada peserta didik dan yang
sesuai dengan tujuan pendidikan nasional (tujuan).
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pertanyaan Pemantik 2
● Satuan pendidikan merupakan milik dari seluruh warga yang ada dalam
lingkup satuan pendidikan tersebut: kepala sekolah, guru, tenaga
kependidikan, peserta didik, orang tua peserta didik, dan komunitas
terkait.
● Saat dilibatkan dalam penyusunan visi, misi, dan tujuan satuan
pendidikan, seluruh warga yang ada, baik individu maupun kelompok,
akan memiliki rasa kepemilikan terhadap satuan pendidikan dan akan
memberikan yang terbaik saat dilibatkan untuk berkontribusi dalam
usaha pengembangan mutu satuan pendidikan.
● Saat seluruh warga satuan pendidikan dilibatkan dalam penyusunan visi,
misi, dan tujuan satuan pendidikan, yang merupakan fondasi untuk
membangun layanan satuan pendidikan yang bermutu, maka kekuatan
bersama yang dimiliki oleh seluruh warga satuan pendidikan akan
digerakkan untuk memastikan keberhasilan proses tersebut.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pertanyaan Pemantik 3
● Menentukan perwakilan kelompok warga satuan pendidikan yang perlu dilibatkan,
jika tidak mungkin melibatkan seluruhnya.
● Membuat daftar informasi dan data yang perlu digali untuk mengenali
karakteristik satuan pendidikan dan menentukan visi, misi, dan tujuan pendidikan.
● Menentukan cara untuk mengumpulkan informasi dari perwakilan dan/atau
seluruh warga satuan pendidikan (kuesioner, wawancara, diskusi kelompok
terpumpun, observasi, rapor pendidikan).
● Mengalokasi waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis,
dan dokumentasi data.
● Memilah kumpulan informasi dan data yang relevan dan menyimpulkan untuk
mengembangkan strategi dan solusi untuk langkah ke depan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

(Rencana) Aksi Nyata


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pertanyaan Pemantik – Penugasan Mandiri


(40 Menit)
Buatlah rencana implementasi hasil pembelajaran topik ini
setelah balik ke sekolah. Dalam rencana aksi tersebut, sertakan
Kegiatan yang Direcanakan, Tujuan Kegiatan, Waktu Kegiatan,
dan Aktor yang Terlibat.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Lembar Kerja Rencana Aksi Nyata


-
No Kegiatan yang Tujuan Waktu Aktor yang
Direncanakan Kegiatan Kegiatan Terlibat
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Sampai Jumpa

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Menurut Kamus Besar Bahasa


Indonesia (KBBI) arti kata lugas
adalah hal-hal mengenai yang
pokok-pokok saja, bersifat apa
adanya, dan tidak berbelit-belit.
Berdasarkan arti tersebut,
dapat disimpulkan bahwa
makna kata lugas merupakan
makna kata yang sebenarnya,
disampaikan secara langsung
atau eksplisit dan tidak secara

Anda mungkin juga menyukai