Anda di halaman 1dari 66

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,

Riset, dan Teknologi

Menyusun Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan

Rizki Rachmadaniar,M.Pd
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,

BIODATA…. ^_^
Riset, dan Teknologi

Rizki Rachmadaniar, M.Pd


Jakarta 10 Mei
Pendidikan Terakhir : S2 PAUD UNJ
• Widyaprada Ahli Muda BALAI GURU PENGGERAK NTB
• PENGALAMAN :
- Pelatih Ahli Angkatan 2 Program Sekolah Penggerak KEMENDIKBUDRISTEK
- Asesor BAN PAUD dan PNF
- Pengembang Model PAUD
- Video Coders Analis Program GCD World Bank
- Penulis Buku Dosa Kecil Seorang Guru
- Guru Berprestasi tingkat Nasional kategori Pamong belajar UPT dalam lomba
Apresiasi GTK PAUD berprestasi tingkat Nasional di Bengkulu
Hp : 087863621898/FB: Rizki Rachmadani
Sp.asr1795@instruktur.belajar.id
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Sekilas Desain Workshop

● Apa hasil belajar yang hendak dicapai?


Mengenali bagaimana melakukan analisis karakteristik
satuan pendidikan untuk memfasilitasi penyusunan visi,
misi, dan tujuan satuan pendidikan
• Memahami dan menggunakan proses pengorganisasian
pembelajaran di satuan pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pertanyaan Pemantik

1. Ceritakan pengalaman Anda saat terlibat dalam kegiatan


penyusunan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan. Apa kesan
dan pembelajaran yang didapat saat terlibat dalam kegiatan
tersebut?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pertanyaan Pemantik

2. Ceritakan pengalaman Anda saat terlibat dalam kegiatan


penyusunan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan. Apa
tantangan yang dihadapi dalam kegiatan tersebut dan
bagaimana menghadapinya?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pertanyaan Pemantik

3. Ceritakan pengalaman Anda saat terlibat dalam kegiatan


penyusunan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan. Apa peran
Anda dalam kegiatan tersebut?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pertanyaan Pemantik

4. Mengapa penting bagi satuan pendidikan untuk menyusun


kurikulum operasional-nya sendiri?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Apa itu Kurikulum Operasional?

● Seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di


satuan pendidikan.
● Pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Mengapa Kurikulum Operasional Berbeda


antar Satuan Pendidikan?
Agar bermakna, kurikulum operasional satuan pendidikan
dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta
didik dan satuan pendidikan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Prinsip Pengembangan Kurikulum


Operasional
● Berpusat pada Peserta Didik
● Kontekstual
● Esensial
● Akuntabel
● Melibatkan Berbagai Pemangku Kepentingan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Profil Pelajar Pancasila merupakan


Acuan dalam Penyusunan Visi, Misi, dan
Tujuan di Satuan Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Profil Pelajar Pancasila

● Pelajar Indonesia merupakan Pelajar sepanjang hayat yang


kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai
Pancasila dan memiliki kompetensi global.
● Tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap
dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia
sekaligus warga dunia.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Dimensi kunci Profil pelajar Pancasila

Beriman, bertakwa
kepada Tuhan yang Berkebinekaan
Bergotong royong
maha esa dan Global
berakhlak mulia

kreatif Bernalar kritis Mandiri


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Posisi Profil Pelajar Pancasila dalam


Kurikulum Operasional Sekolah
● Tujuan jangka panjang segala proses pembelajaran yang
berlangsung di sekolah.
● Kompetensi dan karakter yang perlu dikembangkan oleh
setiap warga sekolah.
● Benang merah yang menyatukan segala praktik yang
dijalankan di sekolah.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Komponen Kurikulum Operasional Sekolah


● Karakteristik Satuan Pendidikan
- Menggambarkan keunikan satuan pendidikan dalam hal peserta didik, sosial, budaya, guru,
dan tenaga kependidikan.
● Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan
- Visi: Menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam tujuan jangka panjang
satuan pendidikan dan nilai-nilai yang dituju; menggambarkan nilai-nilai yang mendasari
penyelenggaraan pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai Profil Pelajar Pancasila.
- Misi: Menjawab bagaimana satuan pendidikan mencapai visi; memegang nilai-nilai penting
dalam menjalankan misi.
- Tujuan: Pada akhirnya berdampak pada peserta didik; menggambarkan tahapan-tahapan
penting dan selaras dengan misi; berisi strategi satuan pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikannya; menargetkan kompetensi/karakteristik sekolah yang menjadi kekhasan
lulusan satuan pendidikan selaras dengan Profil Pelajar Pancasila.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Kerangka Dasar Kurikulum Merdeka

● .
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum


Merdeka dan Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan
● Tetap - ditetapkan oleh Pemerintah Pusat
● Fleksibel dan dinamis - menjadi otonomi di satuan pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di


Satuan Pendidikan secara Umum
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Proses Berpikir untuk Menganalisis Karakteristik


Satuan Pendidikan dan Merumuskan Visi, Misi, dan
Tujuan Satuan Pendidikan

● Visi dan misi disusun untuk lingkup sekolah.


● Tujuan disusun untuk lingkup program keahlian berdasarkan
analisis kebutuhan dunia kerja.
● Dikembangkan lewat proses reversibel (bolak balik) antara analisis
karakteristik lingkungan belajar satuan pendidikan, visi-misi satuan
pendidikan, serta tujuan dan strategi program keahlian.
● Direncanakan dengan mengumpulkan berbagai data untuk
informasi yang komprehensif.
● Digunakan berbagai cara yang sesuai dengan kebutuhan
berproses dari tiap sekolah dan program keahlian, selama hasilnya
selaras antarkomponen.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Prinsip Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan

● Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan.


● Menggunakan data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi
satuan pendidikan.
● Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan,
pengorganisasian, analisis, dan dokumentasi data.
● Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk
mengembangkan strategi atau solusi.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pilihan Cara Pengumpulan Informasi guna


Analisis Karakteristik dan Lingkungan Belajar
● Kuesioner
● Wawancara
● Diskusi kelompok terpumpun (FGD)
● Observasi
● Rapor pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh Proses Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan:


Analisis Lingkungan Belajar
Sumber Daya Alam, Sosial, dan Budaya
● Bagaimana mendokumentasikan semua informasi sistem, sumber daya dan fasilitas, serta
mitra yang ada?
● Apakah ada sumber daya dari lingkungan sekitar yang dapat dimanfaatkan oleh satuan
pendidikan dalam proses belajar?
Sumber Pendanaan
● Bagaimana proses pendanaan satuan pendidikan?
● Bagaimana penggunaan dana ini?
Sistem dan Kebijakan Daerah
● Apa saja visi, misi, dan tujuan daerah?
● Apa saja kebijakan satuan pendidikan terkait indikator?
Kemitraan
● Siapa sajakah pihak-pihak yang dapat dilibatkan untuk mendukung program satuan
pendidikan? (organisasi, komunitas, tokoh, dll.)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh Proses Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan: Visi,


Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan
● Seperti apakah gambaran ideal tentang masa depan yang ingin diwujudkan oleh satuan pendidikan?
● Bagaimana satuan pendidikan dapat mencapai gambaran ideal tersebut?
Reviu Visi dan Misi
● Bagian yang mana yang perlu ditajamkan dalam visi dan misi?
● Apakah perlu membuat visi dan misi baru yang lebih sesuai dengan kondisi lingkungan dan karakteristik
peserta didik
● Apa saja prioritasnya?
Reviu Tujuan
● Apa yang menjadi prioritas bagi satuan pendidikan dalam mendukung kompetensi peserta didik?
● Apa yang mendasari tujuan ini?
● Kompetensi apa saja yang perlu dimiliki peserta didik?
● Mengapa kompetensi ini dianggap penting?
● Apa saja keterampilan yang perlu dikuasai peserta didik?
● Apa karakteristik individu yang ingin dibangun?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan


harus Berpusat pada Peserta Didik

● Visi: Gambaran masa depan, realistis


● Misi: Tindakan
● Tujuan: Hasil yang diinginkan pada peserta didik
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh Kurikulum Operasional PAUD Gemilang


Karakteristik PAUD Gemilang
PAUD Gemilang terletak di Kabupaten Tangerang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif bagi para pelaku industri. Kabupaten
Tangerang dikenal sebagai “Kota Seribu Industri” yang berdekatan dengan ibukota Republik Indonesia dan memiliki kemudahan akses
terhadap berbagai sarana dan prasarana transportasi darat, laut, maupun udara. Kemudahan ini dapat digunakan untuk menstimulasi
pertumbuhan ekonomi kreatif pada masyarakat dengan menyediakan berbagai peluang usaha dan lapangan kerja.
Sebagai lembaga pendidikan yang berada di kawasan industri, sekolah kami memiliki kekhasan berupa peserta didik yang berasal dari
berbagai etnis dan budaya, dan agama di mana masyarakatnya saling menghormati dan bertoleransi terhadap keberagaman tersebut. Di
sisi lain, keberadaan industri menimbulkan permasalahan lingkungan, seperti polusi udara, eksploitasi terhadap air tanah serta alih fungsi
lahan menjadi kavling industri dan pergudangan.
Para pendiri PAUD Gemilang bercita-cita untuk memberikan layanan pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak usia dini yang berada di
lingkungan Desa Peusar. Segala tantangan permasalahan yang ada di kawasan ini akan memperkaya kurikulum PAUD Gemiilang. Impian
kami adalah mewujudkan profil lulusan yang berbudi pekerti yang luhur, berkarakter sesuai budaya Indonesia, berwawasan global dan
peduli lingkungan.
Pengembangan kurikulum di sekolah kami mengacu pada tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan kekhasan daerah,
karakteristik dan kondisi satuan pendidikan, serta kebutuhan peserta didik. Untuk mewujudkan hal ini, maka dibentuklah Tim Pengembang
Kurikulum Operasional yang terdiri dari pengurus yayasan, guru, kepala sekolah dan komite sekolah.
Tim pengembang kurikulum satuan pendidikan PAUD Gemilang berfokus pada:
1. Keberagaman agama, etnis dan budaya yang dituangkan dalam muatan pembelajaran keagamaan, pembentukan karakter,
pengembangan diri dalam seni, budaya serta kecakapan hidup.
2. Potensi lingkungan sebagai keunggulan lokal dan global.

Kurikulum Operasional PAUD Gemilang menggunakan prinsip pembelajaran yang berpusat pada anak. Prinsip ini selaras dengan prinsip
Merdeka Bermain Merdeka Belajar di mana guru berperan sebagai fasilitator anak dalam belajar. Guru memfasilitasi anak agar dapat
berpikir logis, kritis dan kreatif. Selain itu, guru juga perlu menstimulasi anak supaya dapat bersosialisasi dengan temannya, baik di
lingkungan sekolah maupun di rumah. Anak juga dibiasakan untuk menyukai tantangan agar dapat mengembangkan keterampilan
menyelesaikan masalah dengan cara yang kreatif, sehingga mereka dapat menjadi aset masa depan bangsa.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Karakteristik PAUD Gemilang


Untuk mewujudkan PAUD yang berkualitas tentunya tidak cukup hanya didukung oleh potensi lingkungan dan
sumber daya manusia setempat. Dukungan dana untuk menunjang operasional pendidikan dan pemenuhan
sarana dan prasarana yang memadai juga sangat diperlukan. Oleh karena itu, PAUD Gemilang membutuhkan
dana yang bersumber dari swadaya orangtua siswa dan bantuan dari pemerintah berupa dana BOP.
Sedangkan pihak pelaku industri di lingkungan sekitar menjadi donatur tidak tetap untuk berbagai kegiatan
sekolah.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah penyediaan lingkungan belajar yang kondusif, penggunaan media
pembelajaran yang variatif serta pemanfaatan berbagai sumber belajar dari lingkungan sekitar. Pembelajaran
berkualitas dari PAUD Gemilang tidak akan bisa terlaksana tanpa dukungan orangtua, masyarakat sekitar,
pemerintah setempat, dinas pendidikan, dan pemangku kepentingan terkait lainnya.
Saat ini PAUD Gemilang berdiri di atas lahan seluas 600 m2, dengan bangunan 1 lantai yang terdiri dari ruang
kantor, ruang guru dan kepala sekolah, 4 ruang kelas, 2 kamar mandi, 1 ruang UKS/ruang tidur, 1 dapur dan 1
gudang. Sebagai lahan bermain anak, kami juga menyediakan halaman terbuka seluas 200 m2. Lembaga
kami memiliki 4 orang guru, 1 orang kepala sekolah dan 1 orang tenaga administrasi yang berkualifikasi S1
PAUD dan telah mengikuti berbagai pelatihan tentang PAUD. Pada tahun 2020/2021, kami memiliki 45 orang
peserta didik, dengan perincian Kelompok Bermain A: 8 anak, Kelompok Bermain B: 10 anak, TK A: 12 anak,
dan TK B: 15 anak.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Visi
Membentuk anak yang ceria, toleran, peduli lingkungan, cinta tanah air, dan berwawasan global.
Misi
Misi PAUD Gemilang dalam mewujudkan Visi dilakukan melalui kegiatan bermain-belajar dan pembiasaan baik di
rumah maupun di sekolah dalam hal:
1. Memunculkan keceriaan
2. Menanamkan sikap toleran
3. Menumbuhkan kepedulian kepada lingkungan sekitar
4. Menanamkan rasa cinta tanah air
5. Mengembangkan wawasan anak tentang dunia
Tujuan
1. Terwujudnya peserta didik yang sehat dan bahagia
2. Terwujudnya peserta didik yang memiliki sikap menghargai perbedaan dan nyaman berinteraksi dalam
keberagaman
3. Terbentuknya peserta didik yang peduli lingkungan dan berempati pada sesama
4. Terwujudnya peserta didik yang bangga menjadi anak Indonesia
5. Terbentuknya peserta didik yang memiliki wawasan luas
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh Kurikulum Operasional TK Bintang

Karakteristik Lingkungan Belajar


TK Bintang terletak di pinggiran Kota Bandung berbatasan dengan Kabupaten Bandung. Lokasi TK Bintang berada
di dataran tinggi dan dikelilingi dengan pegunungan. Kebun dan sungai dapat ditemui di sekitar TK Bintang. Lokasi
desa yang berada di jalur menuju lokasi wisata menyebabkan di akhir pekan banyak warga dari Kota Bandung yang
melewati desa ini.
Masyarakat yang hidup di pedesaan memiliki budaya Sunda yang masih terpelihara, yaitu silih asih (kemanusiaan),
silih asah (mencerdaskan), silih asuh (mendampingi), dan silih wawangi (menyampaikan hal-hal positif). Mayoritas
masyarakat desa beragama Islam, dan ada beberapa keluarga pendatang yang beragama Kristen, Katholik, dan
Hindu. Kerjasama dan gotong-royong juga menjadi budaya yang masih sering dijumpai di tengah-tengah
masyarakat, salah satunya saat hari raya Islam seperti Idul Adha dan Idul Fitri. Sebagian besar masyarakat bekerja
sebagai petani dan rata-rata berlatar belakang pendidikan hingga sekolah menengah.
Sumber pendanaan operasional sekolah berasal dari swadaya masyarakat serta bantuan pemerintah (BOP). Selain
itu, donasi juga didapatkan dari masyarakat sekitar berupa bahan makanan yang dapat digunakan dalam pemberian
makanan tambahan maupun kegiatan bermain. Kebijakan Pemerintah Kota Bandung adalah untuk melestarikan
budaya Sunda di masyarakat. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandung menindaklanjuti dengan meminta
Satuan Pendidikan untuk memasukkan Bahasa Sunda sebagai muatan lokal.
TK Bintang bermitra dengan beberapa pihak dalam penyediaan layanan yang holistik integratif untuk peserta didik,
antara lain:
• Layanan pendidikan bermitra dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandung dan Korwil Kecamatan.
• Layanan kesehatan dan gizi bermitra dengan Puskesmas dan Psikolog.
• Layanan perlindungan bermitra dengan kepolisian di kecamatan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Karakteristik Satuan Pendidikan


Peserta didik TK Bintang berusia 4–6 tahun berjumlah 30 anak yang terbagi menjadi 2 rombongan belajar, yaitu
Kelas A (4–5 tahun) dan Kelas B (5-6 tahun). Sebagian anak pernah bersekolah di Kelompok Bermain dan Satuan
PAUD Sejenis (SPS), sebagian lagi belajar mengaji di TPA serta sebagian yang lain belum pernah bersekolah.
Seluruh peserta didik TK Bintang beragama Islam.
Hampir 80% peserta didik berasal dari keluarga petani dan dari keluarga yang mata pencahariannya bergantung dari
hasil pertanian. Sebagiannya lagi berasal dari keluarga pekerja kantor maupun pabrik. Anak-anak terbiasa bermain
di alam, baik di sekitar rumah maupun sekolah.
TK Bintang dipimpin oleh seorang kepala sekolah dengan empat orang guru. Dua orang guru lulusan Sarjana
Pendidikan Guru PAUD dari perguruan tinggi yang ada di Kota Bandung dan dua orang guru pendamping lulusan
SMA. Selain bertugas mengajar, guru juga membantu sebagai tenaga administrasi dan operator sekolah. Sekolah
juga memiliki seorang pembantu sekolah yang membantu membersihkan lingkungan sekolah.
TK Bintang menempati lahan seluas 500 m2 dan bangunan semi permanen yang berdiri di atas tanah seluas 150
m2. Bangunan sekolah yang menggunakan bahan-bahan alam seperti bilik-bilik bambu, kayu dan bahan alam
lainnya merupakan ciri khas bangunan masyarakat Sunda yang menyatu dengan alam. Halaman seluas 350 m2
dilengkapi ayunan, seluncuran, panjatan, papan titian, dan jungkitan. Halaman sekolah juga memiliki lahan yang
digunakan anak-anak praktik bercocok tanam. Bangunan sekolah memiliki 5 ruangan yang terdiri dari 1 ruang kepala
sekolah, 2 ruang kelas, 1 ruang kelas yang disekat menjadi 3 area; area dapur, area perpustakaan, area gudang,
area unit kesehatan sekolah (UKS) dan 1 ruang serbaguna yang dapat digunakan untuk kegiatan bersama. Selain
ruangan, di TK Bintang terdapat 2 kamar mandi dan 3 tempat cuci tangan. Ruang kelas dilengkapi 3 meja dan 15
kursi ukuran anak, rak buku bacaan, rak mainan anak, meja guru dan kursinya, dan loker untuk menyimpan tas,
sepatu dan perlengkapan anak. Bahan dan alat permainan yang digunakan di TK Bintang dikumpulkan dari
lingkungan tempat tinggal anak dengan bantuan orangtua peserta didik yang selalu mendukung program sekolah
berupa bahan alam, bahan sintetis maupun bahan daur ulang.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Visi
“Membentuk generasi beriman, bertaqwa, bangga atas jati diri dan budaya masyarakat Sunda, serta mencintai pertanian dan menguasai
literasi teknologi pertanian.”
Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut maka misi TK Bintang adalah:
1. Menyiapkan lingkungan belajar yang menumbuhkan keimanan dan ketaqwaan pada Allah SWT.
2. Menciptakan budaya sekolah yang membentuk karakter silih asih (kemanusiaan), silih asah (mencerdaskan), silih asuh
(mendampingi), dan silih wawangi (menyampaikan hal-hal positif).
3. Menyiapkan lingkungan belajar yang menumbuhkan kecintaan anak pada sektor pertanian.
4. Menyiapkan lingkungan belajar yang menumbuhkan kemampuan anak untuk menguasai teknologi pertanian.
Tujuan
Tujuan TK Bintang adalah:
1. Terbentuknya peserta didik yang mampu melaksanakan kegiatan ibadah sesuai ajaran Islam serta menghargai perbedaan
kepercayaan yang ditemuinya.
2. Terbentuknya peserta didik yang memiliki sikap saling menyayangi sesama makhluk dengan menjaga dan merawat apa yang ada di
lingkungan sekitarnya.
3. Terwujudnya peserta didik yang memiliki sikap menghargai budaya Sunda yang merupakan bagian dari kesehariannya.
4. Terwujudnya peserta didik yang mengenal lingkungan pertanian, cara bertani, dan teknologi yang digunakan dalam pertanian.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

3. Tujuan Jangka Panjang (4 tahun ke depan)


a. Merancang pembelajaran dengan model pembelajaran yang menjadi ciri khas sekolah.
b. Menghasilkan lulusan yang memiliki mental pembelajar sejati.
c. Membentuk peserta didik yang berakhlakul mulia dan selalu peduli sosial dalam toleransi beragama.
d. Menyusun pembelajaran dengan bahan ajar mandiri untuk meningkatkan kecintaan pada budaya lokal.
e. Menjalin kerjasama dengan pihak luar (sanggar, perguruan tinggi, dan dunia usaha dan industri) untuk melengkapi program sekolah yang
memfasilitasi berbagai keragaman potensi, minat dan bakat peserta didik.
f. Membudayakan lingkungan belajar dan karakter inovatif cepat tanggap di lingkungan sekolah.
g. Membangun budaya dan kultur sekolah yang kompetitif secara positif.
h. Menyediakan fasilitas untuk mengembangkan kreativitas, inovasi dan mintat bakat peserta didik.
4. Kompetensi Karakteristik Kekhasan Lulusan Sekolah
Sekolah merupakan tempat menempuh ilmu pengetahuan dan pembentukan karakter generasi bangsa. Profil Pelajar Pancasila diharapkan mampu
membentuk karakter generasi bangsa. Profil Pelajar Pancasila diharapkan mampu membentuk sumber daya manusia yang unggul sebagai pembelajar
sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Dalam pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah, maka disusun kompetensi lulusan peserta didik SD Model 4 sebagai alat ukur pencapaian kurikulum
dan target pelaksanaan proses pembelajaran pelaksanaan kurikulum operasional SD Model 4.
Adapun kompetensi lulusan SD Model 4 mempertimbangkan dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara berimbang sesuai capaian
pembelajaran pada setiap fase di sekolah dasar, membentuk Profil Pelajar Pancasila, dan inovatif, tangguh dan memiliki kecakapan hidup yang
dibutuhkan untuk masa depannya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Untuk mewujudkan visi dan misi, sekolah menyusun tujuan sebgai berikut

Jangka Panjang Jangka Menengah Jangka Pendek

Menyelenggarakan proses pembelajaran yang Menyediakan sarana yang mendukung kegiatan olahraga, seni, Menyediakan berbagai permainan edukatif dan permainan
mengembangkan potensi siswa secara seimbang (kognitif, dan permainan edukatif. yang mengembangkan keterampilan motorik, seperti batu
sosial, emosional, dan fisik) melalui kegiatan yang terintegrasi. Memfasilitasi sesi dukungan psikologis dan sosial secara berkala. bilangan, berbagai permainan tradisional, berbagai perkusi
sederhana.
Melaksanakan kegiatan Chat Room untuk Kelas 5 dan 6.

Menyelenggarakan proses pembelajaran yang berpusat pada 90% kelas menerapkan pembelajaran yang berpusat pada siswa 80% kelas menerapkan pembelajaran yang berpusat pada
siswa di semua kelas melalui pembinaan dan pendampingan. siswa.

Menciptakan budaya sekolah melalui pembiasaan penerapan Merancang konsep pendidikan karakter. Semua kelas memiliki Kesepakatan Kelas sebagai bentuk
nilai-nilai baik. penerapan nilai-nilai baik.

Mewujudkan sikap bangga dan cinta tanah air yang Menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga untuk Menyelenggarakan kegiatan Pekan Budaya, Pahlawanku,
ditunjukkan melalui perilaku warga sekolah. memfasilitasi penyelenggaraan kegiatan. Idola-ku, Detik-Detik Proklamasi.
Menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menumbuhkan sikap
bangga dan cinta tanah air.

Mewujudkan komunitas belajar melalui berbagai kegiatan Membangun berbagai komunitas belajar, seperti komunitas Menyelenggarakan:
pengembangan. literasi, Focus Group Discussion. • Pelatihan literasi dan numerasi untuk guru.
• Sesi bincang literasi dan numerasi untuk orangtua.
• Pelatihan nilai-nilai Tara Salvia bagi seluruh warga
sekolah.

Membangun kesadaran warga sekolah dalam meningkatkan Melibatkan warga sekolah dalam kegiatan edukasi, sosial, Melibatkan warga sekolah dalam kegiatan Tara Salvia Sehat,
kualitas pendidikan melalui keterlibatan dalam berbagai budaya, dan kerohanian. Pekan Buku, dan Pekan Budaya.
kegiatan.

Meningkatkan kualitas pendidikan melalui kegiatan evaluasi Melaksanakan evaluasi diri sekolah melalui berbagai teknik Melakukan survei kualitas penyelenggaraan pendidikan dan
yang berkesinambungan. pengambilan data. pelayanan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pengorganisasian Pembelajaran

Isu tentang pengorganisasian


pembelajaran kemungkinan muncul dari
ketidakpahaman arti dari pengorganisasian
pembelajaran.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Apa saja yang termasuk dalam


Pengorganisasian Pembelajaran?

Poin-poin apa saja yang perlu ditentukan dari awal oleh masing-
masing satuan pendidikan sebagai bagian dari pengorganisasian
pembelajaran dan nantinya akan mempermudah dalam
penyusunan jadwal pembelajaran.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tahapan Pengorganisasian Pembelajaran

1. Penjabaran muatan belajar (pertahun, per semester dan


perminggu)
2. Pengelompokan mata pelajaran
3. Pemetaan muatan pembelajaran per tahun
4. Susun program tahunan dan kalender sekolah
5. Pemetaan muatan pembelajaran per semester dan per
minggu
6. Penyusunan jadwal pembelajaran untuk masing-masing
tingkat
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Apa itu penjadwalan?

Pengaturan waktu guru bertemu dengan murid


dengan durasi pertemuan tertentu dan untuk mata
ajar tertentu.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Jadwal Kegiatan di PAUD


Hari
No Waktu
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
1 07.00-07.30 Penyambutan Penyambutan Penyambutan Penyambutan Penyambutan

2 07.30-07.45 Upacara Senam Pagi Senam Pagi Senam Pagi Ibadah Pagi

3 07.45-08.00 Ibadah Pagi Ibadah Pagi Ibadah Pagi Ibadah Pagi Kegiatan Pembukaan

4 08.00-08.30 Kegiatan Pembukaan Kegiatan Pembukaan Kegiatan Pembukaan Kegiatan Pembukaan Kegiatan Inti

5 08.30-09.30 Kegiatan Inti Kegiatan Inti Kegiatan Inti Kegiatan Inti Lanjutan Inti-Penutup

6 09.30-10.00 Kegiatan Penutup Kegiatan Penutup Kegiatan Penutup Kegiatan Penutup Makan Bersama

6 10.00-10.30 Makan Bersama Makan Bersama Makan Bersama Makan Bersama Persiapan Pulang

7 10.30-11.00 Persiapan Pulang Persiapan Pulang Persiapan Pulang Persiapan Pulang -


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Mari analisis Satuan Pendidikan kita

Kesiapan Fisik Strategi Pembelajaran


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Cara Menyusun Penjadwalan


KOS #2
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Asesmen awal sebelum menyusun


Penjadwalan
• Ditentukan pada tingkat satuan pendidikan
• Membutuhkan penilaian/asesmen awal pada tingkat satuan pendidikan
• Model pembelajaran apa yang akan digunakan?
• Berapa jumlah guru kelas/inti yang dimiliki? Apakah ketersediaan guru
sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di kelas?
• Berapa jumlah ruangan yang dapat digunakan sebagai ruang belajar?
• Mengobservasi apakah guru-guru sudah menggunakan berbagai strategi
dan alat ajar dalam pembelajarannya, apakah guru-guru terbuka untuk
melakukan inovasi dalam pembelajaran?
• Berapa waktu efektif (JP) bermain-belajar yang terjadi atau dilakukan oleh
guru dalam 1 hari?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Asesmen awal sebelum menyusun


Penjadwalan
• Menelaah apakah penjadwalan yang sekarang ada sudah cukup untuk
mencapai visi dan misi satuan pendidikan
• Bagaimana mengoptimalkan pencapaian visi dan misi satuan
pendidikan dengan pengaturan jadwal kegiatan?
• Perhatikan kebutuhan bermain-belajar murid dilihat dari tahap
perkembangan usia anak di jenjang satuan pendidikan bapak/ibu
• Identifikasi kebutuhan dari anak berkebutuhan khusus
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tahapan Pengorganisasian Pembelajaran


1. Tentukan Struktur kurikulum (Intrakurikuler, Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila, Ekstrakurikuler)
2. Tentukan pembagian ruang yang digunakan
3. Pemetaan muatan jam pembelajaran untuk 1 tahun ajaran
4. Susun program tahunan dan kalender akademik sekolah
5. Pemetaan muatan pembelajaran dalam semester/minggu
6. Menyusun jadwal pembelajaran untuk masing-masing tingkat
7. Refleksi dan evaluasi pembuatan jadwal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Hal lain yang menjadi pertimbangan


• Perhatikan rasio jumlah guru dan anak serta ruangan
yang tersedia, silahkan disesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan masing-masing
• Sikap dan kerjasama orangtua terhadap pengaturan
jadwal yang ditentukan satuan pendidikan -
merencanakan komunikasi yang detail dan jelas
• Setiap jenjang usia dapat memiliki pengaturan waktu
yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan dinamika
kelas tersebut
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tahapan Pengorganisasian Pembelajaran

1. Tentukan Struktur kurikulum (Intrakurikuler, Projek Penguatan


Profil Pelajar Pancasila, Ekstrakurikuler)

- Mata pelajaran wajib dan pilihan yang akan dibuka atau


ditawarkan ke murid-murid
- Berapa jumlah tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
yang akan dijalankan? (jumlah minimum atau lebih?)
- Ekstrakurikuler apa saja yang akan dibuka
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tahapan Pengorganisasian Pembelajaran


2. Tentukan model pembelajaran apa yang akan digunakan
- PAUD - Berapa topik yang akan dijalankan dalam 1 tahun
ajaran?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tahapan Pengorganisasian Pembelajaran


3. Pemetaan muatan jam pembelajaran untuk 1 tahun ajaran
- Berapa total JP per topik/sub topik?
- Berapa total JP yang dialokasikan untuk Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila? (tentukan prosentase JP yang akan
dialokasikan untuk Projek di awal)
- Hitung alokasi JP per topik setelah dikurangi dengan alokasi JP
untuk Projek
- Tentukan pelaksanaan Projek apakah akan disebar setiap minggu
atau dipadatkan dalam periode waktu tertentu
- Periksa ketersediaan ruang kegiatan untuk pembelajaran?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Penentuan Alokasi Waktu Intrakurikuler dan Projek PPPP

Prosentase JP Projek PPPP ditentukan di awal untuk menentukan


jumlah JP untuk masing-masing Mapel
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tahapan Pengorganisasian Pembelajaran


4. Susun program tahunan dan kalender akademik sekolah
- Program atau kegiatan tahunan apa yang akan diadakan dan
perkiraan waktu pelaksanaan (kegiatan diadakan satu hari penuh atau
berapa JP)
- Periksa kalender akademik dari Kemendikbud Ristek untuk
memasukkan kegiatan atau program yang harus diadakan oleh semua
satuan pendidikan
- Tentukan penempatan pelaksanaan Projek (apabila dihubungkan
dengan program atau kegiatan tertentu)
- Hitung minggu belajar efektif belajar yang tersedia untuk intrakurikuler
- Hitung hari belajar efektif yang tersedia untuk intrakurikuler
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Kalender Sekolah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Kalender Sekolah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tahapan Pengorganisasian Pembelajaran

5. Pemetaan muatan pembelajaran dalam semester/minggu


- Susunlah jam muatan pembelajaran dalam tabel per
minggu (dapat menggunakan tabel yang disediakan atau
merancang tabel sendiri yang sesuai dengan kebutuhan
masing-masing satuan pendidikan)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pemetaan Muatan Kurikulum

Total JP per tahun = Total JP dikurangi JP Projek


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tahapan Pengorganisasian Pembelajaran

6. Menyusun jadwal pembelajaran untuk masing-masing


tingkat
- Buatlah tabel penjadwalan per hari dalam satu
minggu untuk setiap tingkat sesuai dengan jumlah
paralel dengan menggunakan sistem penjadwalan
yang biasa digunakan
- Masukan aktivitas rutin atau tambahan dari satuan
pendidikan yang harus dilakukan di hari-hari
tertentu
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tahapan Pengorganisasian Pembelajaran


7. Refleksi dan evaluasi pembuatan jadwal
- Apakah dengan ketersediaan ruangan,

semua kegiatan pembelajaran sudah


dapat dijadwalkan dengan sistem
penjadwalan yang dilakukan?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh pemilihan Tema Projek Profil


Kelas Tema dan Kegiatan Nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila Alokasi Waktu Pertahun
Projek Profil Pelajar Pancasila

B1 1. Aku Sayang Bumi Beriman, bertakwa dan berakhlak 190 JP


mulia
Kegiatan: Membuat Bank Sampah Mandiri
Gotong Royong
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh penjadwalan Projek Penguatan Profil


Pelajar Pancasila
Hari
No Waktu
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
1 07.00-07.30 Penyambutan Penyambutan Penyambutan Penyambutan Penyambutan

2 07.30-07.45 Upacara Senam Pagi Senam Pagi Senam Pagi Ibadah Pagi

3 07.45-08.00 Ibadah Pagi Ibadah Pagi Ibadah Pagi Ibadah Pagi Kegiatan Pembukaan

4 08.00-08.30 Proyek 1 Proyek 1 Proyek 1 Proyek 1 Proyek 1

5 08.30-09.30 Proyek 1 Proyek 1 Proyek 1 Proyek 1 Proyek 1

6 09.30-10.00 Proyek 1 Proyek 1 Proyek 1 Proyek 1 Proyek 1

6 10.00-10.30 Makan Bersama Makan Bersama Makan Bersama Makan Bersama Makan Bersama

7 10.30-11.00 Persiapan Pulang Persiapan Pulang Persiapan Pulang Persiapan Pulang Persiapan Pulang
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh penjadwalan Projek Penguatan Profil


Pelajar Pancasila
Hari
No Waktu
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
1 07.00-07.30 Penyambutan Penyambutan Penyambutan Penyambutan Penyambutan

2 07.30-07.45 Upacara Senam Pagi Senam Pagi Senam Pagi Ibadah Pagi

3 07.45-08.00 Ibadah Pagi Ibadah Pagi Ibadah Pagi Ibadah Pagi Kegiatan Pembukaan

4 08.00-08.30 Kegiatan Pembukaan Proyek 1 Kegiatan Pembukaan Kegiatan Pembukaan Proyek 1

5 08.30-09.30 Kegiatan Inti Proyek 1 Kegiatan Inti Kegiatan Inti Proyek 1

6 09.30-10.00 Kegiatan Penutup Proyek 1 Kegiatan Penutup Kegiatan Penutup Proyek 1

6 10.00-10.30 Makan Bersama Makan Bersama Makan Bersama Makan Bersama Makan Bersama

7 10.30-11.00 Persiapan Pulang Persiapan Pulang Persiapan Pulang Persiapan Pulang Persiapan Pulang
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tugas Analisis Karakteristik Lembaga


No Karakteristik Satuan Pendidikan Analisis

1 Potensi bentang alam yang dominan di sekitar sekolah

2 Karakteristik masyarakat di sekitar sekolah

3 Kekhasan/tradisi yang cukup kuat di sekolah/daerah

4 Peta profil guru, siswa, dan orangtua di sekolah

5 Kemitraan/kerjasama sekolah dengan pihak lain


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

VISI MISI TUJUAN


No Penurunan hasil Analisis Jabaran

1 VISI

2 MISI

3 TUJUAN
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Terima Kasih....
Sampai Jumpa

Anda mungkin juga menyukai