Anda di halaman 1dari 44

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,

Riset, dan Teknologi

Menyusun Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Perkenalan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pertanyaan Pemantik
1. Ceritakan pengalaman Anda saat terlibat dalam kegiatan
penyusunan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan. Apa kesan
dan pembelajaran yang didapat saat terlibat dalam kegiatan
tersebut?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pertanyaan Pemantik
2. Ceritakan pengalaman Anda saat terlibat dalam kegiatan
penyusunan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan. Apa
tantangan yang dihadapi dalam kegiatan tersebut dan
bagaimana menghadapinya?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pertanyaan Pemantik
3. Ceritakan pengalaman Anda saat terlibat dalam kegiatan
penyusunan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan. Apa peran
Anda dalam kegiatan tersebut?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pertanyaan Pemantik
4. Mengapa penting bagi satuan pendidikan untuk menyusun
kurikulum operasional-nya sendiri?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa penyusunan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan
perlu melibatkan seluruh warga sekolah?
2. Bagaimana cara menyusun visi, misi dan tujuan satuan
pendidikan yang melibatkan seluruh warga sekolah?
3. Bagaimana cara menganalisis karakteristik satuan
pendidikan?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Apa itu Kurikulum Operasional?


● Seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di
satuan pendidikan.
● Pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Mengapa Kurikulum Operasional Berbeda antar


Satuan Pendidikan?
Agar bermakna, kurikulum operasional satuan pendidikan
dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta
didik dan satuan pendidikan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional

● Berpusat pada Peserta Didik


● Kontekstual
● Esensial
● Akuntabel
● Melibatkan Berbagai Pemangku Kepentingan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Profil Pelajar Pancasila merupakan


Acuan dalam Penyusunan Visi, Misi, dan
Tujuan di Satuan Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Profil Pelajar Pancasila


● Pelajar Indonesia merupakan Pelajar sepanjang hayat yang
kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai
Pancasila.
● Tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap
dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia
sekaligus warga dunia.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Posisi Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum


Operasional Sekolah
● Tujuan jangka panjang segala proses pembelajaran yang
berlangsung di sekolah.
● Kompetensi dan karakter yang perlu dikembangkan oleh
setiap warga sekolah.
● Benang merah yang menyatukan segala praktik yang
dijalankan di sekolah.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Komponen Kurikulum Operasional Sekolah


● Karakteristik Satuan Pendidikan
- Menggambarkan keunikan satuan pendidikan dalam hal peserta didik, sosial, budaya, guru,
dan tenaga kependidikan.
- Untuk Sekolah Menengah Kejuruan, tidak saja menggambarkan keunikan satuan pendidikan
tapi juga program keahliannya.
● Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan
- Visi: Menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam tujuan jangka panjang
satuan pendidikan dan nilai-nilai yang dituju; menggambarkan nilai-nilai yang mendasari
penyelenggaraan pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai Profil Pelajar Pancasila.
- Misi: Menjawab bagaimana satuan pendidikan mencapai visi; memegang nilai-nilai penting
dalam menjalankan misi.
- Tujuan: Pada akhirnya berdampak pada peserta didik; menggambarkan tahapan-tahapan
penting dan selaras dengan misi; berisi strategi satuan pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikannya; menargetkan kompetensi/karakteristik sekolah yang menjadi kekhasan
lulusan satuan pendidikan selaras dengan Profil Pelajar Pancasila.
● Untuk Sekolah Menengah Kejuruan, visi dan misi disusun untuk lingkup satuan pendidikan,
sementara tujuan disusun untuk lingkup program keahlian berdasarkan analisis kebutuhan dunia
kerja.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Kerangka Dasar Kurikulum Merdeka

●.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Merdeka


dan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
● Tetap - ditetapkan oleh Pemerintah Pusat
● Fleksibel dan dinamis - menjadi otonomi di satuan pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan


Pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Proses Berpikir untuk Menganalisis Karakteristik


Satuan Pendidikan dan Merumuskan Visi, Misi, dan
Tujuan Satuan Pendidikan (untuk Sekolah Menengah
Kejuruan)
● Visi dan misi disusun untuk lingkup sekolah.
● Tujuan disusun untuk lingkup program keahlian berdasarkan analisis
kebutuhan dunia kerja.
● Dikembangkan lewat proses reversibel (bolak balik) antara analisis
karakteristik lingkungan belajar satuan pendidikan, visi-misi satuan
pendidikan, serta tujuan dan strategi program keahlian.
● Direncanakan dengan mengumpulkan berbagai data untuk informasi
yang komprehensif.
● Digunakan berbagai cara yang sesuai dengan kebutuhan berproses
dari tiap sekolah dan program keahlian, selama hasilnya selaras
antarkomponen.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Khusus untuk Sekolah Menengah Kejuruan


Karakteristik Satuan Pendidikan
● Menggambarkan keunikan SMK dan program keahlian dalam hal peserta didik, sosial, budaya,
guru, dan tenaga kependidikan.
● SMK yang berada di bawah yayasan tertentu dapat merumuskan idealisme yayasan tersebut
selama tidak bertentangan dengan Tujuan Pendidikan Nasional dan Profil Pelajar Pancasila.
● Menggambarkan program keahlian yang dibuka dan rasional program keahlian tersebut dibuka.
Catatan: SMK boleh membuka lebih dari 1 program keahlian sesuai kebutuhan dunia kerja.

Karakteristik Program Keahlian


● Menggambarkan konsentrasi dari setiap program keahlian yang dibuka, contoh: Program
Keahlian Teknik Otomotif, akan memilih untuk berkonsentrasi pada perawatan dan perawatan
sepeda motor yang sebelumnya disebut sebagai kompetensi keahilian.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Prinsip Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan

● Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan.


● Menggunakan data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi
satuan pendidikan.
● Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan,
pengorganisasian, analisis, dan dokumentasi data.
● Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk
mengembangkan strategi atau solusi.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pilihan Cara Pengumpulan Informasi guna


Analisis Karakteristik dan Lingkungan Belajar
● Kuesioner
● Wawancara
● Diskusi kelompok terpumpun (FGD)
● Observasi
● Rapor pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh Proses Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan:


Analisis Lingkungan Belajar
Sumber Daya Alam, Sosial, dan Budaya
● Bagaimana mendokumentasikan semua informasi sistem, sumber daya dan fasilitas, serta mitra yang ada?
● Apakah ada sumber daya dari lingkungan sekitar yang dapat dimanfaatkan oleh satuan pendidikan dalam
proses belajar?
Sumber Pendanaan
● Bagaimana proses pendanaan satuan pendidikan?
● Bagaimana penggunaan dana ini?
Sistem dan Kebijakan Daerah
● Apa saja visi, misi, dan tujuan daerah?
● Apa saja kebijakan satuan pendidikan terkait indikator?
Kemitraan
● Siapa sajakah pihak-pihak yang dapat dilibatkan untuk mendukung program satuan pendidikan? (organisasi,
komunitas, tokoh, dll.)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh Proses Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan: Visi,


Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan
● Seperti apakah gambaran ideal tentang masa depan yang ingin diwujudkan oleh satuan pendidikan?
● Bagaimana satuan pendidikan dapat mencapai gambaran ideal tersebut?
Reviu Visi dan Misi
● Bagian yang mana yang perlu ditajamkan dalam visi dan misi?
● Apakah perlu membuat visi dan misi baru yang lebih sesuai dengan kondisi lingkungan dan karakteristik
peserta didik
● Apa saja prioritasnya?
Reviu Tujuan
● Apa yang menjadi prioritas bagi satuan pendidikan (atau program keahlian Sekolah Menengah Kejuruan)
dalam mendukung kompetensi peserta didik?
● Apa yang mendasari tujuan ini?
● Kompetensi apa saja yang perlu dimiliki peserta didik?
● Mengapa kompetensi ini dianggap penting?
● Apa saja keterampilan yang perlu dikuasai peserta didik?
● Apa karakteristik individu yang ingin dibangun?
● (Sekolah Menengah Kejuruan) Jabatan pekerjaan/okupasi apa saja yang berpotensi untuk diisi oleh lulusan
program keahlian ini?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan harus


Berpusat pada Peserta Didik

● Visi: Gambaran masa depan, realistis


● Misi: Tindakan
● Tujuan: Hasil yang diinginkan pada peserta didik
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tips Merumuskan Tujuan yang Berpusat pada


Peserta Didik
● Fokus untuk memahami dan membantu peserta didik
mengenal diri dan cara belajar mereka.
● Memungkinkan peserta didik melihat kemajuan mereka,
merefleksikan cara dan kekuatan belajar mereka, dan
menetapkan tujuan individu.
● Berefleksi dan meninjau kembali berdasarkan Profil Pelajar
Pancasila. Peserta didik akan berubah dan bertumbuh
sepanjang tahun; memberikan ruang bagi peserta didik untuk
merekam refleksi diri secara teratur.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Prinsip dalam Merumuskan Tujuan yang


Berpusat pada Peserta Didik
● Menambahkan kompetensi peserta didik sesuai karakteristik satuan pendidikan selama tidak bertentangan dengan Profil Pelajar
Pancasila.
● Mengevaluasi secara kritis lingkungan belajar di satuan pendidikan dan membuat perubahan yang diperlukan bagi peserta didik dan
guru guna mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila.
● Kembali berfokus pada tujuan satuan pendidikan atau program keahlian untuk SMK, secara kreatif mengelola sumber daya
manusia (guru/orangtua, peserta didik) dan sumber daya lain di satuan pendidikan (lingkungan/komunitasi di sekitar satuan
pendidikan).
● Menjadikan Profil Pelajar Pancasila sebagai prinsip utama tiap program pembelajaran untuk membantu peserta didik berkembang
sesuai keragaman potensi.
● Menggunakan Profil Pelajar Pancasila sebagai alat refleksi dan analisis seluruh program pembelajaran di satuan pendidikan.
● Melakukan refleksi berkala untuk mengetahui keberhasilan dalam pembelajaran guna memenuhi Profil Pelajar Pancasila yang
dideskripsikan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh Kurikulum SMKN 1 Tasikmalaya


Kaarakteristik SMKN 1 Tasikmalaya

SMK Negeri Tasikmalaya dahulu namanya Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) Negeri yang didirikan pada tanggal 1 Agustus 1957 dengan SK Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan RI tanggal 6
September 1957 No. 280/B/III/Kdj/57. beridirinya SMK Negeri diprakarsai oleh Kepala SMEP Negeri Tasikmalaya beserta beberapa tokoh masyarakat dan orangtua murid pada waktu itu dengan mendapat restu
dari Kepala Daerah dan Komandan Resimen Infantri XI Priangan Timur di Tasikmalaya. Selain itu, sambutan masyarakat Tasikmalaya dan sekitarnya terhadap didirikannya SMK di Tasikmalaya cukup besar. Hal
itu dapat dimengerti mengingat bahwa masyarakat Tasikmalaya dan sekitarnya mempunyai tata hidup ekonomi yang banyak diwarnai oleh kegiatan-kegiatan perdagangan dan indusri kerajinan terutama
masyarakat sekitar Kecamatan Cipedes.

SMKN 1 Tasikmalaya secara geografis administratif berada di Kelurahan Nagasari, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya. Perekonomian di Kecamatan Cipedes terus berkembang, terutama di Kelurahan
Nagasari. Hal ini ditandai dengan terdapatnya industri rumah tangga di kelurahan ini terbanyak dibandingkan dengan kelurahan lainnya. Salah satunya dapat dilihat dari jumlah industri batik yang ada pada
Kelurahan Nagasari sebanyak 20 unit usaha, Kelurahan Cipedes 2 unit usaha, Kelurahan Sukamanah 3 unit usaha, dan Kelurahan Panglayungan 1 unit usaha. Kecamatan Cipedes memiliki berbagai jenis industri
seperti industri bordir, industri batik, industri pembuat baju, dan lain-lain. Akan tetapi hanya jenis industri batik yang banyak berkembang dan hampir mendominasi di satu kelurahan dari empat kelurahan yang ada.

Kondisi Kecamatan Cipedes terutama Kelurahan Nagasari sebagaimana digambarkan tersebut menjadi salah satu dasar pertimbangan pengembangan SMKN 1 Tasikmalaya. Program pengembangan SMKN 1
Tasikmalaya salah satunya difokuskan untuk membantu pengembangan ekonomi masyarakat sekitar. Hal tersebut diimplementasikan salah satunya dalam pembukaan program keahlian di SMKN 1 Tasikmalaya
berikut kurikulumnya.

SMKN 1 Tasikmalaya memiliki lima program keahlian, yakni Akuntasi dan Keuangan Lembaga, Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis, Pemasaran, Broadcasting dan Perfilman, serta Perhotelan. Kelima
program keahlian tersebut sangat relevan dengan potensi ekonomi masyarakat, khususnya masyarakat sekitar sekolah umumnya masyarakat Jawa Barat dan Indonesia.

SMKN 1 Tasikmalaya merupakan SMK tertua di Kota Tasikmalaya terutama untuk rumpun Bisnis dan Manajemen. Kondisi tersebut tentunya memberi dampak positif, salah satunya adalah terbentuknya branding
image positif di masyarakat sebagai pencetak lulusan yang banyak diserap dunia usaha dan industri. Hal itu membuat industri tidak berpikir panjang untuk membangun kemitraan dengan SMKN 1 Tasikmalaya.
Kemitraan tersebut dibangun dalam berbagai kegiatan di antaranya dalam kegiatan sinkronisasi kurikulum magang guru dan siswa, uji sertifikasi kompetensi, penyerapan lulusan, pembentukan kelas industri dan
sebagainya. Berikut ini beberapa industri yang sudah membangun kemitraan dengan SMKN 1 Tasikmalaya sampai dengan tahun 2021.

Program Keahlian Nama Perusahaan


1. Akuntansi dan PT JASINDO PT TASPEN (Persero) KC Tasikmalaya
Keuangan Lembaga BPR Siliwangi Tasikmalaya Cabang Cibogor Bank Woori Saudara KC Tasikmalaya
PT Sinar Sosro Kantor Penjualan Tasikmalaya Bank Tabungan Pensiun Nasional (BTPN) KC
Bank Mandiri KCP Tasikmalaya Tasikmalaya
Bank BRI Kantor Cabang Tasikmalaya Bank BJB KC Tasikmalaya
BPR Siliwangi Tasikmalaya (Kantor Pusat) Bank Artha Galunggung
Akademi Pariwisata Universitas Siliwangi Bank BTN Kantor Kas Padayungan
CV Megah Prima PT Jasaraharja
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Sukapura Kantpr Pelayanan KPKNL Tasikmalaya
ACI MOTOR BPR Artha Sukapura
PT Ragam Pangan Lestari BPR Nusamba Singaparna
PT Surya Donasin Tasikmalaya PT Intan Jaya roup
PT Asuransi Jiwasraya BTN KC Tasikmalaya
Bank Muamalat PT POS Indonesia Cabang Tasikmalaya
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Program Keahlian Nama Perusahaan


2. Pemasaran PT Trans Retail Indonesia (Transmart) Toko Buku Gramedia
Giant Sumpermarket Yogya Toserba
Matahari Dept. Store Tasco Minimarket
Asia Toserba Elzhata
Asia Plaza
3. Manajemen BPR Nusamba Singaparna Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman
Perkantoran dan PT JNE FIF Grup Tasikmalaya
Layanan Bisnis Dinas Perhubungan PT ADIRA Finance
Kejaksaan Negeri PT PLN Area Tasikmalaya
PT POS Indonesia Cabang Tasikmalaya Kepolisian Resort Tasikmalaya Kota
Samsat Kota Tasikmalaya BPJS Kesehatan Kantor Cabang Tasikmalaya
Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian PT Taspen Tasikmalaya

4. Broadcasting dan TVRI Yogyakarta MSB Photosutdio


Perfilman ADI TV Yogyakarta Fiesna Production
MQ TV Bandung MOMENTO Photostudio
ISMART TV QUICK CORP
RADAR TV Bogor Witel Area Tasikmalaya
Percetakan Aksara Jaya Rumah Desain Tasik
MSB Photostudio Ramayana Studio Photo
RADAR TV Tasikmalaya
5. Perhotelan PT Graha Cahya Mulya, Bandung Hotel Grand Metro Tasikmalaya
Hotel Horison Tasikmalaya Kamojang Green Hotel & Resort Garut
Hotel Santika Tasikmalaya Hotel Holiday Inn Bandung
Favehotel Tasikmalaya Hotel Grand Tjokro Bandung
Hotel Harmoni Tasikmalaya Hotel G. H. Universal Bandung

Bagaimana dengan kurikulum operasional SMKN 1 Tasikmalaya? Kurikulum Operasional SMKN 1 Tasikmalaya dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik, lingkungan,
dan IDUKA. Kurikulum Perhotelan saat ini berlandaskan kepada:
1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 34 Tahun 2018 tentang Standar Pendidikan pada SMK dan MAK
3. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 165/M/2021 tentang Program SMK Pusat Keunggulan
4. Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Pembukuan Nomor 029/H/KU/2021 tentang Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran pada Program SMK Pusat Keunggulan

Kurikulum Operasional SMKN 1 Tasikmalaya memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan dan dirancang sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pembelajaran. Untuk
menjadikannya bermakna, kurikulum operasional ini dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik, guru, dan industri. Kurikulum ini juga menganut: (1) pembelajaran yang
dilakukan guru dalam bentuk proses belajar mengajar yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran teori di kelas, pembelajaran keterampilan di ruangan praktik, dan seluruhnya berbasis
teaching factory agar peserta didik memperoleh pengalaman dalam menerapkan budaya kerja; dan (2) Praktik Kerjja Lapangan (PKL), yaitu pengalaman belajar langsung di Industri untuk
membangun kebiasaan kerja. Demikian juga dengan pembelajaran langsung di masyarakat sesuai dengan latar belakang, karakteristik, kompetensi keahlian dan kemampuan awal peserta
didik.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Sumber daya yang dimiliki juga ikut mewarnai penyusunan kurikulum ini, karena tidak dapat dipungkiri bahwa keragaman penguasaan keilmuan yang dimiliki oleh para guru, sumber dana yang dimiliki, jumlah peserta didik yang mewakili
minat dan kepercayaan masyarakat terhadap program yang ditawarkan SMKN 1 Tasikmalaya ikut mempengaruhi pengembangan kurikulum operasional sekolah. Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) yang dimiliki berjumlah 119 orang
(Guru 100 orang dan Tenaga Kependidikan 19 orang), dan sebagian besar memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan yang disyaratkan pada Standar Pelayanan Minimal. Sumber daya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMKN
1 Tasikmalaya cukup lengkap, meliputi ruang belajar teori dan ruang praktik peserta didik dengan peralatan praktik yang memadai, dan didukung oleh fasilitas lainnya seperti Ruang Kepala Sekolah, Ruang Guru, Ruang TU, Ruang BP/BK,
BKK, Masjid, Hot Spot, Perpustakaan, Minimarket dan Kafetaria, Ballroom, Kamar Hotel, Lapangan Olahraga, Ruang LSP, Ruang OSIS, Sanggar Pramuka, CCTV, dan lain-lain.

SMKN 1 Tasikmalaya termasuk salah satu sekolah dengan jumlah peserta didik di atas 1000 orang. Pada Tahun Pelajaran 2021/2022 jumlah peserta didik SMKN 1 Tasikmalaya mencapai 1921 orang yang tersebar ke dalam 5 program
keahlian. Dalam pengembangan peserta didik, SMKN 1 Tasikmalaya membangun nilai-nilai karakter sebagai upaya perwujudan Profil Pelajar Pancasila yang Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Mandiri, Kreatif,
Berkebhinekaan Global, Bernalar Kritis dan Bergotong-Royong. Nilai-nilai tersebut diwujudkan dalam kegiatan pembiasaan dan pembelajaran, seperti kegiatan tadarus pagi, shalat dhuka, kegiatan infak shadaqah, wirausaha siswa, dan
sebagainya.

Untuk mendukung karir peserta didik di masa yang akan datang, SMKN 1 Tasikmalaya memetakan karir peserta didik sejak peserta didik duduk di Kelas X Semester I. pemetaan tersebut didasar pada konsep WBM, yaitu Wirausaha,
Bekerja dan Melanjutkan. Pemetaan dilakukan melalui survei kepada peserta didik beserta orangtuanya. Hasil pemetaan dijadikan landasan dalam pembentukan rombongan belajar atau kelas. Dengan demikian rombongan belajar pada
setiap program keahlian dapat diklasifikasikan menjadi kelas wirausaha, kelas bekerja, dan kelas melanjutkan. Peserta didik pada ketiga kelompk tersebut mendapatkan pola pembelajaran yang berbeda terutama terkait kedalaman materi
pembelajaran.

Kemudian apa saja yang menjadi keunggulan SMKN 1 Tasikmalaya? Sesuai dengan visi SMKN 1 Tasikmalaya sebagai sekolah pelopor dan unggul, SMKN 1 Tasikmalaya memiliki beberapa keunggulan di antaranya:
1. Sudah menerapkan prinsip-prinsip Badan Layanan Umum Daerah dalam pengelolaan dan pengembangan sekolah.
2. Pendidikan karakter melalui kegiatan rutin sehari-hari seperti gerakan pagi mengaji, peserta didik mendorong kendaraannya dari gerbang sampai tempat parkir begitupun sebaliknya.
3. Memiliki layanan teaching factory (Tefa) sepert SmeaMart di Pemasaran, Café dan Restoran, Edotel di Perhotelan.
4. Memiliki desain kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan industri serta diimplementasikan dalam pembelajaran dengan menggunakan prinsip Gerakan Sekolah Menyenangkan.
5. Memiliki pemetaan karir siswa sejak Kelas X (Wirausaha, Bekerja, dan Melanjutkan) yang kemudian dijadikan dasar dalam pembentukan rombongan belajar.
6. Memiliki kemitraan yang kuat dengan industri yang dibuktikan dengan terbentuknya kelas industri di program keahlian Perhotelan.
7. Pembelajaran menggunakan paket bahan ajar yang ditulis oleh pengampu mata pelajaran tersebut.
Visi dan Misi SMKN 1 Tasikmalaya

Dasar penetapan visi, misi dan tujuan sekolah sebagai SKPD harus merujuk kepada visi, misi dan tujuan yang ada pada RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023. Di mana visi Provinsi Jawa Barat ditegaskan yaitu Terwujudnya Jawa
Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi, dengan misi pembangaunan yang berhubungan dengan pendidikan sebagai berikut: Melahirkan Manusia yang Berbudaya, Berkualitas, Bahagia, dan Produktif melalui
Peningkatan Pelayanan Publik yang Inovatif. Misi ini diarahkan untuk menghasilkan pelayanan publik yang berkualitas hingga ujung batas wilayah; agar rakyat Jawa Barat dapat menikmati pendidikan dan kesehatan; perempuan Jawa
Barat mampu mengekspresikan potensi kebaikannya dengan optimal, dan para pemuda menyadari panggilan jiwanya dan dapat berperan vital dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Pemenuhan kesejahteraan sosial dapat mendukung
lahirnya masyarakat yang bahagia. Permasalahan kesenjangan sosial menjadi salah satu masalah yang vital di Provinsi Jawa Barat. Kebahagiaan diperoleh dari terjaminnya kehidupan yang layak dan bermartabat bagi masyarakat, bukan
hanya dirasakan golongan ekonomi menengah ke atas. Kesejahteraan sosial juga mendorong lahirnya masyakat yang berkualitas dan produktif. Dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial, diperlukan peran masyarakat untuk seluas-
luasnya, baik perorangan, keluarga, organisasi keagamaan, organisasi sosial kemayarakatan, lembaga swadaya masyarakat, organisasi profesi, badan usaha, dan lembaga kesejahteraan.
Visi dan misi tersebut berlandaskan pada permasalahan bidang pendidikan di Provinsi Jawa Barat, di antaranya:
a. Belum meratanya akses pendidikan.
b. Belum optimalnya mutu pendiidikan.
c. Belum optimalnya tata kelola pendidikan.
d. Belum link dan match lulusan pendidikan dengan kebutuhan dunia usaha.
e. Masih rendahnya minat baca masyarakat.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Kelima permasalahan di atas memiliki akar masalah sebagai berikut:


a. Belum meratanya distribusi guru antar daerah.
b. Masih banyak sekolah yang belum terakreditasi.
c. Nilai rata-rata uji kompetensi guru masih relatif rendah.
d. Nilai rata-rata ujian nasional masih rendah.
e. Belum sinergisnya pembagian tata kelola pendidikan antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota terkait dengan kewenangan.
f. Rendahnya tingkat partisipasi pendidikan di tingkat pendidikan menengah.
g. Program kegiatan masih belum menyasar peningkatan mutu dan daya saing pendidikan.
h. Pengangguran terbesar lulusan pendidikan menengah kejuruan.
i. Masih belum meratanya akses dan partisipasi pendidikan terutama di pendidikan menengah dan tinggi.
j. Rendahnya minat baca masyarakat Jawa Barat.
k. Masih banyak sekolah yang belum memiliki perpustakaan yang sesuai dengan standar nasional perpustakaan, baik sarana prasaranannya, koleksi, SDM, maupun aspek-aspek perpustakaan lainnya.
l. Belum terintegrasinya layanan perpustakaan sekolah dengan perpustakaan daerah milik pemerintah dalam memberikan layanan literasi melalui program perpustakaan keliling.

m. Belum ada regulasi yang mengatur tentang pengelola perpustakaan sekolah untuk bekerjasama dengan komunitas literasi seperti forum perpustakaan desa/kelurahan atau forum perpustakaan taman bacaan masyarakat.

Selain berlandaskan pada visi dan misi Provinsi Jawa Barat, perumusan visi dan misi SMKN 1 Tasikmalaya juga harus mengacu kepada arah kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat terutama yang terkait dengan
tatakelola pendidikan yang akuntabel, di mana berkaitan dengan hal tersebut kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-
2023 adalah:
1. Penyempurnaan sistem manajemen dalam pelaporan kinerja pemerintah.
2. Mengarahkan kepada instansi di lingkungan Dinas Pendidikan menerapkan e-budgeting sebagai upaya e-government.
3. Menerapkan Open Government dalam lingkungan Dinas Pendidikan.

Berdasarkan visi dan misi pemerintah Provinsi Jawa Barat serta arah kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, maka SMKN 1 Tasikmalaya merumuskan visi dan misi sebagai berikut:

Visi SMKN 1 Tasikmalaya yaitu: “Dengan Iman dan Taqwa SMKN 1 Tasikmalaya menjadi SMK Pelopor dan Unggul sebagai Badan Layanan Umum Daerah padaTahun 2023”

Untuk menunjang visi tersebut, SMKN 1 Tasikmalaya menerapkan misi sebagai berikut:

a. Menerapkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dalam manajemen mutu berbasis sekolah untuk meningkatkan mutu pelayanan publik sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

b. Mengembangkan kurikulum yang mengacu pada pemenuhan seluruh Standar Nasional Pendidikan, diperkaya dengan standar internasional.

c. Mengembangkan tenaga pendidik dan kependidikan yang profesional, memiliki kompetensi teknis di berbagai bidang.

d. Mengembangkan sarana prasarana berdasarkan standar sarana prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan perkembangan Dunia Usaha dan Industri.

e. Mengembangkan kerjasama dengan sekolah jejaring dan industri untuk menghasilkan lulusan yang cerdas spiritual, emosional, dan intelektual sehingga mampu bersaing di era global.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tujuan SMKN 1 Tasikmalaya


Adapun yang menjadi tujuan SMKN 1 Tasikmalaya yaitu terwujudnya:
a. Manajemen sekolah yang dikelola secara profesional dan terstandar dengan prosedur yang dapat dipertanggungjawabkan dan dilaksanakan secara konsisten.
b. Harapan pelanggaran (siswa dan orangtua serta stakeholders lainnya).
c. Kurikulum versi SMKN 1 Tasikmalaya.
d. Peserta didik sebagai tenaga kerja tingkat menengah yang profesional, beriman dan bertaqwa, produktif, kreatif, kompetitif, serta berjiwa wirausaha untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri.
e. Sosok guru dan tenaga kependidikan yang memiliki berbagai keterampilan teknis yang menunjang tugas profesinya.
f. Revitalisasi infrastruktur fisik sesuai dengan kebutuhan industri.
g. Revitalisasi peralatan pendidikan sesuai dengan standar industri.
h. Kerjasama yang semakin erat dan luas cakupannya dengan sekolah jejaring/sekolah aliansi serta sekolah lainnya dalam lingkup lokal, regional dan nasional.
i. Kerjasama dengan perguruan tinggi nasional maupun internasional.
j. Kerjasama sekolah dengan mitra industri baik dalam negeri maupun luar negeri.
Berdasarkan tujuan tersebut, SMKN 1 Tasikmalaya menetapkan sasaran dan program untuk ketercapaian visi dan misi serta tujuan seperti yang tergambar dalam tabel pada halaman berikut.
No Misi Tujuan Sasaran Program
1 Menerapkan Sistem Penjaminan Mutu 1.1 Manajemen sekolah dapat dikelola 1.1.1 Terlaksananya sistem • Penyusunan dokumen mutu SMKN 1 Tasikmalaya
Internal (SPMI) dalam manajemen mutu secara profesional dan terstandar manajemen mutu yang terstandar dan • Implementasi audit mutu baik secara internal maupun
berbasis sekolah untuk meningkatkan mutu dengan prosedur yang dapat konsisten eksternal
pelayanan publik dipertanggungjawabkan dan 1.1.2 Meningkatnya kualitas, kinerja,
dilaksanakan secara konsisten tata kelola sekolah yang baik dan
bebas KKN dalam rapor mutu sekolah
1.2 Memenuhi Harapan Pelanggaran 1.2.1 Meningkatnya pelayanan kepada • Peningkatan pelayanan kepada masyarakat berbasis ICT
(siswa dan orangtua serta stakeholder siswa melalui program smartschool
lainnya) 1.2.2 Meningkatnya pelayanan kepada • Survei kepuasaan pelanggan
orangtua
1.2.3 Meningkatnya pelayanan kepada
stakeholders
2 Mengembangkan kurikulum yang mengacu 2.1 Terwujudnya kurikulum versi SMKN 2.1.1 Tersusunnya dokumen kurikulum • Redesain kurikulum SMKN 1 Tasikmalaya
pada pemenuhan seluruh Standar Nasional 1 Tasikmalaya yang terselaraskan dengan dokumen • Penerapan collaborative taaching antara mapel kelompok
Pendidikan, diperkaya dengan standar SKKNI dan kebutuhan industri A/B dengan kelompok peminatan kejuruan
internasional 2.1.2 Tersusunnya dokumen bahan
ajar sesuai kebutuhan industri
2.1.3 Tersusunnya dokumen asesmen
kompetensi
2.1.4 Terlaksananya pola pengaturan
jadwal dengan sistem blok
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

No Misi Tujuan Sasaran Program


2.2 Mempersiapkan peserta didik sebagai tenaga kerja 2.2.1 Tersusunnya kurikulum pendidikan karakter versi SMKN 1 • Optimalisasi PPDB dan MPLS
tingkat menengah yang profesional, beriman dan Tasikmalaya • Redesain kurikulum PAI dan PPKn versi SMKN 1
bertaqwa, produktif, kreatif, kompetitif serta berjiwa 2.2.2 Terlaksananya Gerakan Sekolah Menyenangkan Tasikmalaya
wirausaha untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan 2.2.3 Tersusunnya komposisi kelas berdasarkan minat karir • Implementasi Gerakan Sekolah Menyenangkan
industri siswa • Pemetaan siswa ke dalam kelas wirausaha, bekerja,
2.2.4 Kuatnya literasi peserta didik dan melanjutkan
2.2.5 Kuatnya penguasaan bahasa asing peserta didik • Pengadaan buku-buku referensi dan perpustakaan
2.2.6 Terlibatnya IDUKA dalam proses pembelajaran digital
• Penguatan bahasa Jepang dan Mandarin untuk kelas
bekerja dan wirausaha
• Penguatan TOEIC bagi peserta didik
• Pemetaan kompetensi dasar dan gizi peserta didik baru
• Pengembangan laboratorium wirausaha di daerah asal
peserta didik kelas wirausaha
• Pembelajaran di IDUKA
• Mendatangkan guru tamu sesuai dengan minat karir
peserta didik
3 Mengembangkan tenaga pendidik dan 3.1 Membekali guru dengan berbagai keterampilan teknis 3.1.1 Guru memiliki sertifikat teknis yang mendukung kinerjanya • Diklat dan sertifikat kompetensi teknis level IV bagi guru
kependidikan yang profesional, memiliki yang menunjang tugas profesinya produktif sesuai dengan kompetensi keahliannya
kompetensi teknis di berbagai bidang • Diklat dan sertifikasi teknis bagi guru kelompok A dan B
• Program magang dan sertifikasi industri
3.2 Membekali tenaga kependidikan dengan berbagai 3.2.1 Tenaga kependidikan memiliki keterampilan teknis Diklat dan sertifikasi kompetensi teknis bagi tenaga
keterampilan teknis yang menunjang tugas profesinya kependidikan

4 Mengembangkan sarana prasarana berdasarkan 4.1 Merevitalisasi infrastruktur fisik sesuai dengan 4.1.1 Dimilikinya ruangan teori atau praktik sesuai dengan Pembangunan infrastruktur
standar sarana prasarana pendidikan yang sesuai kebutuhan industri standar industri
dengan tuntutan perkembangan Dunia Usaha dan
Industri 4.2 Merevitalisasi peralatan pendidikan sesuai dengan 4.2.1 Dimilikinya peralatan praktik sesuai dengan standar Revitalisasi peralatan praktik siswa
standar IDUKA IDUKA

5 Mengembangkan kerjasama dengan sekolah 5.1 Meningkatnya kerjsama dengan sekolah 5.1.1 Meningkatnya kualifikasi akreditasi Pengembangan kerjasama dengan sekolah aliansi
jejaring dan industri untuk menghasilkan lulusan jejaring/sekolah aliansi 5.1.2 Meningkatnya mutu lulusan dan meningkatnya kerjasama
yang cerdas spiritual, emosional, dan intelektual pelaksanaan sertifikasi kompetensi siswa
sehingga mampu bersaing di era global
5.2 Meningkatnya kerjasama sekolah dengan institusi 5.2.1 Memperbanyak MOU untuk peningkatan mutu praktik • Perluasan kemitraan dengan IDUKA
pasangannya baik dalam negeri maupun luar negeri kerja lapangan • Implementasi PKL berbasis skema sertifikasi
5.2.2 Meningkatnya kompetensi siswa dengan membentuk • Uji sertifikasi siswa oleh industri
kelas industri • Optimalisasi peran BKK SMKN 1 Tasikmalaya
5.2.3 Meningkatnya jumlah lulusan yang terserap di dunia kerja
baik di dalam maupun luar negeri
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Analisis Lingkungan dan Strateginya


Analis ini diidentifikasikan sebagai gambaran kondisi faktual internal SMKN 1 Tasikmalaya dan kondisi di luar sekolah, sebagai dasar pertimbangan bagi sekolah untuk melakukan studi kelayakan pengembangan sekolah.
1. Analisis Lingkungan Eksternal
a. Peluang (Opportunities)
1) Program keahlian yang dibuka di SMKN ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan di sekolah lain di wilayah KCD XII.
2) Adanya kecenderungan peningkatan kebutuhan tenaga kerja di industri mitra sekolah yang relevan dengan program keahlian yang dibuka di SMKN 1 Tasikmalaya.
3) Tersedianya Bursa Kerja Khusus di SMKN 1 Tasikmalaya yang telah dikenal industri dan perusahaan.

4) Adanya dukungan dari instansi lain terutama dalam pengembangan dan peningkatan mutu sekolah, terutama dalam pengembangan program keahlian unggulan seperti pada bidang keahlian Bisnis Manajemen, Seni dan Industri Kreatif, serta Pariwisata.
5) Hubungan dengan instansi vertikal di tingkat kota cukup baik.
6) Perkembangan bisnis di Kota Tasikmalaya dan Jawa Barat begitu pesat.
b. Tantangan (Threats)
!) Kompetensi bursa kerja yang relatif selektif.
2) Dengan adanya otonomi daerah, dana bantuan operasional sekolah terbatas.
3) Komputerisasi mutlak diperlukan untuk mengakses data/informasi dengan cepat.
4) Bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi global serta bahasa asing lainnya mutlak diimplementasikan dalam pembelajaran.
5) Pemberian sertifikasi dari industri yang belum seragam.
2. Analisis Lingkungan Internal
a. Kekuatan (Strengths)
SMKN 1 Tasikmalaya memiliki beberapa kekuatan, yaitu:
1) SMKNN 1 Tasikmalaya merupakan sekolah kejuruan yang memiliki branding image positif di masyarakat sebagai pencetak lulusan yang banyak diserap dunia usaha dan industri.
2) SMKN 1 Tasikmalaya menjadi satu-satunya SMK dalam bidang hospitality di KCD XII yang ditetapkan sebagai SMK Pusat Keunggulan.
3) Sekolah secara geografis berada di pusat kota sehingga mudah diakses kendaraan umum dari berbagai jurusan angkutan kota.
4) Memiliki sumber daya tenaga pendidik yang memadai untuk pengembangan sekolah dengan strata pendidikan minimal sarjana, dan memiliki sertifikat profesi pendidik dengan indikator sebagai berikut:
a. Sebagian besar guru kejuruan pernah mengikuti diklat di tingkat nasional dan memiliki sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh industri melalui LSP.
b. 24 orang guru kejuruan yang telah mempunyai sertifikat sebagai asesor dari BNSP.
c. Sebagian guru normatif/adaptif telah memiliki sertifikat penataran tingkat nasional.
d. Beberapa orang guru berhasil menerbitkan buku teks pelajaran dan buku non-teks serta ber-ISBN.
5) Seluruh kegiatan pembelajaran menggunakan paket bahan ajar yang ditulis oleh guru SMKN 1 Tasikmalaya.
6) Kemampuan staf administrasi relatif baik.
7) Fasilitas pembelajaran memadai dengan lingkungan sekolah cukup nyaman.
8) Kerjasama telah terjalin baik dengan beberapa instansi pemerintah, lembaga pendidikan, maupun dengan industri lainnya.
9) Keterserapan lulusan cukup tinggi dan menempati pekerjaan sesuai dengan kompetensi keahlian yang didapatkannya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

b. Kelemahan (Weaknesses)

1) Pengembangan budaya kerja pada peserta didik belum maksimal.

2) Belum lengkapnya dokumen kurikulum dan portofolio pendukung penyelenggaraan program keahlian di tingkat teknis.

3) Program bilingual dalam pembelajaran belum efektif.

4) Kompetensi dan profesionalisme guru dan tenaga kependidikan relatif beragam.

5) Alokasi dana operasional pendidikan terbatas, dan penggalangan dana dari orangtua/wali siswa terbatas.

Strategi SMKN 1 Tasikmalaya

Menyikapi hasil analisis tersebut, SMKN 1 Tasikmalaya merancang beberapa strategi di antaranya:

a. Menerapkan prinsip Gerakan Sekolah Menyenangkan untuk memperkuat pengembangan karakter siswa termasuk di dalamnya pengembangan budaya kerja.

b. Pada awal tahun pelajaran mengadakan workshop penyusunan dokumen kurikulum yang diikuti seluruh guru serta melibatkan industri mitra.

c. Menetapkan program penguatan bahasa untuk guru dan siswa. Selain bahasa Inggris, juga diperkenalkan bahasa asing lainnya yaitu bahasa Jepang, Korea dan Perancis.

d. Optimalisasi peran MGMP satuan pendidikan sebagai wahana pengembangan diri guru melalui program “Jumat Keramat”.

e. Melakukan pemetaan kompetensi teknis guru dan tenaga kependidikan sebagai dasar penyelenggaraan workshop atau pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan.

f. Menjadikan sekolah sebagai pusat bisnis melalui pengembangan teaching factory.


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh Kurikulum SMK Negeri 3 Magelang


Karakteristik

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 165/M/2021 tentang Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan dan berdasarkan keputusan Pejabat Pembuat
Komitmen Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 8763/D2.6/KU/2020 tanggal 10 September 2020 tentang Penetapan SMK Penerima
Bantuan Fasilitas SMK yang Dikembangkan menjadi Pusat Keunggulan (Center of Excellence) Prioritas Sektor Hospitality Tahun 2020 Tahap II dan keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Nomor: 22/D/O/2021
tanggal 20 April 2021 tentang Penetapan Sekolah Menengah Kejuruan Pelaksana SMK Pusat Keunggulan Tahun 2021 Tahap I maka SMK Negeri 3 Magelang untuk Tahun Pelajaran 2021/2022 khusus tingkat X, mulai
memberlakukan Kurikulum Operasional Sekolah Pusat Keunggulan.

SMK Negeri 3 Magelang yang terletak di jantung Kota Magelang adalah salah satu sekolah piloting SMK Pusat Keunggulan. Sebagai sekolah dengan bidang keahlian Pariwisata dan bidang keahlian Seni dan Ekonomi Kreatif mulai
Tahun Pelajaran 2021/2022 mengembangkan lima program keahlian yaitu: Perhotelan, Kuliner, Kecantikan dan Spa, Broadcasting dan Perfilman, dan Busana. Sekolah ini memiliki keunggulan sebagai Pariwisata Negeri yang terletak
di lingkaran satu dari pusat destinasi prioritas wisata internasional Candi Borobudur. Oleh karena itu, lulusan dari sekolah ini memiliki peluang untuk dapat diserap oleh berbagai industri penunjang yang ada di sekitar pusat destinasi
pariwisata. Kendala yang dihadapi adalah kurangnya dukungan dari orangtua peserta didik, seperti pemberian izin untuk bekerja di sektor pariwisata di luar daerah. Tujuan yang dihadapi dalam pengembangan sekolah di antaranya
dengan dibukanya program keahlian yang sama di beberapa sekolah. Tantangan yang selanjutnya adalah tuntutan untuk dapat mengikuti standar Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja (DUDIKA) yang dinamis.

Upaya yang dilakukan oleh SMK Negeri 3 Magelang untuk mempertahankan keunggulan dan meminimalisasi ancaman di atas maka sekolah mengadakan kerjsama dengan DUDIKA dalam bentuk di antaranya penyelarasan
kurikulum, magang peserta didik dan guru, guru tamu, uji sertifikasi kompetensi peserta didik dan guru, dan penyerapan alumni di dunia kerja. Sebagai salah satu wujud penerapan standardisasi DUDIKA maka sekolah
menyelaraskan kurikulum dengan standar yang ada di industri.

Kurikulum yang diterapkan pada masa Pandemi COVID-19 dengan konsep blended, yaitu kombinasi daring dan tatap muka. Dalam kondisi apapun kurikulum tetap digunakan sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran untuk
memberikan berbagai pengalaman belajar bermakna dan berdampak pada peserta didik.

Pengalaman belajar tetap harus terprogram dan berpusat pada peserta didik walaupun posisi peserta didik berada di rumah, di bawah pengawasan guru mapel yang bersangkutan, wali kelas serta guru BP/BK dapat memantau
melalui presensi online dan keaktifan peserta didik pada saat PJJ secara mandiri di rumah. Aplikasi untuk kegiatan PJJ yang diterapkan di SMK Negeri 3 Magelang melalui Aplikasi Moodle.

Untuk menjadikannya bermakna, kurikulum operasional ini dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik, guru dan DUDIKA. Kurikulum ini juga menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan guru dalam bentuk
proses belajar mengajar yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran teori di kelas, pembelajaran keterampilan di ruangan praktik, dan seluruhnya berbasis project-based learning agar peserta didik memperoleh pengalaman
dalam menerapkan budaya kerja; dan (2) Praktik Kerja Lapangan (PKL) yaitu pengalaman belajar langsung di DUDIKA untuk membangun kebiasaan kerja. Demikian juga dengan pembelajaran langsung di masyarakat sesuai dengan
latar belakang, karakteristik, kompetensi konsentrasi dan kemampuan awal peserta didik.

Visi

Mencetak lulusan yang unggul dan berwawasan Profil Pelajar Pancasilan.

Misi

Untuk mewujudkan visi tersebut maka disusunlah beberapa misi yang pencapaiannya fokus kepada peserta didik dan lembaga pendidikan yaitu:

1. Menghasilkan lulusan yang unggul sesuai dengan tuntutan DUDIKA.

2. Menghasilkan lulusan yang berkarakter Profil Pelajar Pancasila.

3. Menghasilkan lulusan yang mempunyai budaya kerja.

4. Menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dalam dunia kerja, pendidikan, dan wirausaha.

5. Menjadi pusat pengetahuan dan pelatihan yang berperan dalam pelayanan pendidikan masyarakat.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tujuan

Berdasarkan visi dan misi di atas maka disusunlah tujuan sekolah yang akan menjadi landasan dari setiap program yang direncanakan. Tujuan sekolah, yaitu:

1. Menghasilkan lulusan yang dapat diserap oleh DUDIKA yang relevan.

2. Menghasilkan lulusan yang memiliki karakter Profil Pelajar Pancasila.

3. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan yang bersaing dalam dunia kerja, pendidikan, dan wirausaha.

4. Terjalin kerjasama dengan instansi terkait.

Tujuan Program Keahlian

Program Keahlian Perhotelan

Berdasarkan visi dan misi di atas maka disusunlah tujuan program keahlian perhotelan yang akan menjadi landasan dari setiap program yang direncanakan. Tujuan tersebut, yaitu:

1. Menghasilkan lulusan yang kompeten dan dapat diserap oleh DUDIKA yang relevan dengan program keahlian perhotelan.

2. Menghasilkan lulusan yang memiliki etos kerja dan karakter Profil Pelajar Pancasila.

3. Menghasilkan lulusan yang kompeten dalam bidang Front Office dan Housekeeping sehingga mampu bersaing secara profesional di dunia kerja, pendidikan, dan wirausaha.

4. Terjalin kerjasama dengan instansi terkait di bidang perhotelan dan pariwisata.

Program Keahlian Kuliner

Berdasarkan visi dan misi di atas, maka disusunlah tujuan program keahlian kuliner yang akan menjadi landasan dari setiap program yang direncanakan. Tujuan tersebut, yaitu:

1. Menghasilkan lulusan yang terampil dan dapat diserap oleh DUDIKA yang relevan dengan program keahlian kuliner (assistant cooks/cook helpers, waiters).

2. Menghasilkan lulusan yang memiliki karakter Profil Pelajar Pancasila.

3. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan yang bersaing secara profesional di dunia kerja, pendidikan, dan wirausaha.

4. Terjalin kerjasama dengan instansi terkait.

Program Keahlian Kecantikan dan Spa

Berdasarkan visi dan misi di atas maka disusunlah tujuan program keahlian kecantikan dan spa yang akan menjadi landasan dari setiap program yang direncanakan. Tujuan tersebut, yaitu:

1. Menghasilkan lulusan yang terampil dan dapat diserap oelh DUDIKA yang relevan dengan program keahlian kecantikan dan spa (hairdresser, therapist, beautician, makeup artist).

2. Menghasilkan lulusan yang memiliki etos kerja dan karakter Profil Pelajar Pancasila.

3. Menghasilkan lulusan yang kompeten dalam bidang kecantikan dan spa sehingga mampu bersaing secara profesional di dunia kerja, pendidikan, dan wirausaha.

4. Terjalin kerjasama dengan instansi terkait bidang keahlian kecantikan dan spa.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Program Keahlian Broadcasting dan Perfilman

Berdasarkan visi dan misi di atas maka disusunlah tujuan program keahlian broadcasting dan perfilman yang akan menjadi landasan dari setiap program yang direncanakan. Tujuan tersebut, yaitu:

1. Menghasilkan lulusan yang dapat diserap oleh DUDIKA yang relevan di bidang seni broadcasting dan perfilman (cameraman, editor, reporter, penyiar radio, videografer, sutradara).

2. Menghasilkan lulusan yang memiliki karakter Profil Pelajjar Pancasila di bidang seni broadcasting dan perfilman.

3. Menghasilkan peserta didik yang mampu berkompetisi dan mengembangkan sikap profesional dalam dunia kerja, pendidikan, dan wirausaha.

4. Terjalin kerjasama dengan instansi yang relevan dengan seni broadcasting dan perfilman.

Program Keahlian Busana

Berdasarkan visi dan misi di atas maka disusunlah tujuan program keahlian busana yang akan menjadi landasan dari setiap program yang direncanakan. Tujuan tersebut, yaitu:

1. Menghasilkan lulusan yang dapat diserap oleh DUDIKA yang relevan di program keahlian busana (Pattern Maker, Fashion Designer, Fashion Illustration, Fashion Business).

2. Menghasilkan lulusan yang memiliki karakter Profil Pelajar Pancasila.

3. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan yang bersaing dalam dunia kerja, pendidikan, dan wirausaha.

4. Terjalin kerjasama dengan instansi terkait.


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pertanyaan Pemantik – Diskusi Kelompok (70


Menit)
1. Buatlah analisis karakteristik satuan pendidikan dalam 2 paragraf, dengan mengobservasi:
a) Potensi bentang alam yang dominan di sekitar sekolah.
b) Karakteristik masyarakat di sekitar sekolah.
c) kekhasan/tradisi yang cukup kuat di sekolah/daerah.
d) Peta profil guru, siswa, dan orangtua di sekolah.
e) Kemitraan/kerjasama sekolah dengan pihak lain.
2. a) Silakan menurunkan hasil analisis karakteristik satuan pendidikan yang telah dibuat menjadi visi, misi, dan tujuan
program keahlian jangka pendek. Perlu dipastikan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan yang dibuat bersifat
kontekstual dan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan satuan pendidikan masing-masing, serta berpusat pada
peserta didik.
b) Siapa sajakah pihak yang perlu dilibatkan dalam menyusun visi, misi dan tujuan satuan pendidikan?
c) Apa saja strategi untuk melibatkan para pihak tersebut dalam menyusun visi, misi dan tujuan satuan pendidikan?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Sampai Jumpa

Anda mungkin juga menyukai