Anda di halaman 1dari 33

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,

Riset, dan Teknologi

Menyusun Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan
Oleh:
Veryawan, M.Pd
Fasilitator Sekolah Penggerak
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pertanyaan Pemantik
1. Ceritakan pengalaman Anda saat terlibat dalam kegiatan
penyusunan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan. Apa kesan
dan pembelajaran yang didapat saat terlibat dalam kegiatan
tersebut?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Apa itu Kurikulum Operasional?


● Seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di
satuan pendidikan.
● Pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Mengapa Kurikulum Operasional Berbeda antar


Satuan Pendidikan?
Agar bermakna, kurikulum operasional satuan pendidikan
dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta
didik dan satuan pendidikan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional

● Berpusat pada Peserta Didik


● Kontekstual
● Esensial
● Akuntabel
● Melibatkan Berbagai Pemangku Kepentingan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Profil Pelajar Pancasila merupakan


Acuan dalam Penyusunan Visi, Misi, dan
Tujuan di Satuan Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Profil Pelajar Pancasila


● Pelajar Indonesia merupakan Pelajar sepanjang hayat yang
kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai
Pancasila.
● Tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap
dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia
sekaligus warga dunia.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Posisi Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum


Operasional Sekolah
● Tujuan jangka panjang segala proses pembelajaran yang
berlangsung di sekolah.
● Kompetensi dan karakter yang perlu dikembangkan oleh
setiap warga sekolah.
● Benang merah yang menyatukan segala praktik yang
dijalankan di sekolah.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Komponen Kurikulum Operasional Sekolah


● Karakteristik Satuan Pendidikan
- Menggambarkan keunikan satuan pendidikan dalam hal peserta didik, sosial, budaya, guru,
dan tenaga kependidikan.
- Untuk Sekolah Menengah Kejuruan, tidak saja menggambarkan keunikan satuan pendidikan
tapi juga program keahliannya.
● Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan
- Visi: Menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam tujuan jangka panjang
satuan pendidikan dan nilai-nilai yang dituju; menggambarkan nilai-nilai yang mendasari
penyelenggaraan pembelajaran agar peserta didik dalpat mencapai Profil Pelajar Pancasila.
- Misi: Menjawab bagaimana satuan pendidikan mencapai visi; memegang nilai-nilai penting
dalam menjalankan misi.
- Tujuan: Pada akhirnya berdampak pada peserta didik; menggambarkan tahapan-tahapan
penting dan selaras dengan misi; berisi strategi satuan pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikannya; menargetkan kompetensi/karakteristik sekolah yang menjadi kekhasan
lulusan satuan pendidikan selaras dengan Profil Pelajar Pancasila.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Merdeka


dan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
● Tetap - ditetapkan oleh Pemerintah Pusat
● Fleksibel dan dinamis - menjadi otonomi di satuan pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di


Satuan Pendidikan secara Umum
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan harus


Berpusat pada Peserta Didik
● Visi: Gambaran masa depan, realistis
● Misi: Tindakan
● Tujuan: Hasil yang diinginkan pada peserta didik
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tips Merumuskan Tujuan yang Berpusat pada


Peserta Didik
● Fokus untuk memahami dan membantu peserta didik
mengenal diri dan cara belajar mereka.
● Memungkinkan peserta didik melihat kemajuan mereka,
merefleksikan cara dan kekuatan belajar mereka, dan
menetapkan tujuan individu.
● Berefleksi dan meninjau kembali berdasarkan Profil Pelajar
Pancasila. Peserta didik akan berubah dan bertumbuh
sepanjang tahun; memberikan ruang bagi peserta didik untuk
merekam refleksi diri secara teratur.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Prinsip dalam Merumuskan Tujuan yang


Berpusat pada Peserta Didik
● Menambahkan kompetensi peserta didik sesuai karakteristik satuan pendidikan selama
tidak bertentangan dengan Profil Pelajar Pancasila.
● Mengevaluasi secara kritis lingkungan belajar di satuan pendidikan dan membuat
perubahan yang diperlukan bagi peserta didik dan guru guna mengembangkan nilai-nilai
Profil Pelajar Pancasila.
● Kembali berfokus pada tujuan satuan pendidikan atau program keahlian untuk SMK,
secara kreatif mengelola sumber daya manusia (guru/orangtua, peserta didik) dan sumber
daya lain di satuan pendidikan (lingkungan/komunitasi di sekitar satuan pendidikan).
● Menjadikan Profil Pelajar Pancasila sebagai prinsip utama tiap program pembelajaran
untuk membantu peserta didik berkembang sesuai keragaman potensi.
● Menggunakan Profil Pelajar Pancasila sebagai alat refleksi dan analisis seluruh program
pembelajaran di satuan pendidikan.
● Melakukan refleksi berkala untuk mengetahui keberhasilan dalam pembelajaranguna
memenuhi Profil Pelajar Pancasila yang dideskripsikan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh Kurikulum Operasional PAUD Gemilang


Karakteristik PAUD Gemilang
PAUD Gemilang terletak di Kabupaten Tangerang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif bagi para pelaku industri. Kabupaten Tangerang
dikenal sebagai “Kota Seribu Industri” yang berdekatan dengan ibukota Republik Indonesia dan memiliki kemudahan akses terhadap berbagai
sarana dan prasarana transportasi darat, laut, maupun udara. Kemudahan ini dapat digunakan untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi kreatif
pada masyarakat dengan menyediakan berbagai peluang usaha dan lapangan kerja.
Sebagai lembaga pendidikan yang berada di kawasan industri, sekolah kami memiliki kekhasan berupa peserta didik yang berasal dari berbagai
etnis dan budaya, dan agama di mana masyarakatnya saling menghormati dan bertoleransi terhadap keberagaman tersebut. Di sisi lain,
keberadaan industri menimbulkan permasalahan lingkungan, seperti polusi udara, eksploitasi terhadap air tanah serta alih fungsi lahan menjadi
kavling industri dan pergudangan.
Para pendiri PAUD Gemilang bercita-cita untuk memberikan layanan pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak usia dini yang berada di
lingkungan Desa Peusar. Segala tantangan permasalahan yang ada di kawasan ini akan memperkaya kurikulum PAUD Gemiilang. Impian kami
adalah mewujudkan profil lulusan yang berbudi pekerti yang luhur, berkarakter sesuai budaya Indonesia, berwawasan global dan peduli
lingkungan.
Pengembangan kurikulum di sekolah kami mengacu pada tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan kekhasan daerah, karakteristik dan
kondisi satuan pendidikan, serta kebutuhan peserta didik. Untuk mewujudkan hal ini, maka dibentuklah Tim Pengembang Kurikulum Operasional
yang terdiri dari pengurus yayasan, guru, kepala sekolah dan komite sekolah.
Tim pengembang kurikulum satuan pendidikan PAUD Gemilang berfokus pada:
1. Keberagaman agama, etnis dan budaya yang dituangkan dalam muatan pembelajaran keagamaan, pembentukan karakter, pengembangan
diri dalam seni, budaya serta kecakapan hidup.
2. Potensi lingkungan sebagai keunggulan lokal dan global.

Kurikulum Operasional PAUD Gemilang menggunakan prinsip pembelajaran yang berpusat pada anak. Prinsip ini selaras dengan prinsip Merdeka
Bermain Merdeka Belajar di mana guru berperan sebagai fasilitator anak dalam belajar. Guru memfasilitasi anak agar dapat berpikir logis, kritis
dan kreatif. Selain itu, guru juga perlu menstimulasi anak supaya dapat bersosialisasi dengan temannya, baik di lingkungan sekolah maupun di
rumah. Anak juga dibiasakan untuk menyukai tantangan agar dapat mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dengan cara yang
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Karakteristik PAUD Gemilang


Untuk mewujudkan PAUD yang berkualitas tentunya tidak cukup hanya didukung oleh potensi lingkungan dan
sumber daya manusia setempat. Dukungan dana untuk menunjang operasional pendidikan dan pemenuhan
sarana dan prasarana yang memadai juga sangat diperlukan. Oleh karena itu, PAUD Gemilang membutuhkan
dana yang bersumber dari swadaya orangtua siswa dan bantuan dari pemerintah berupa dana BOP.
Sedangkan pihak pelaku industri di lingkungan sekitar menjadi donatur tidak tetap untuk berbagai kegiatan
sekolah.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah penyediaan lingkungan belajar yang kondusif, penggunaan media
pembelajaran yang variatif serta pemanfaatan berbagai sumber belajar dari lingkungan sekitar. Pembelajaran
berkualitas dari PAUD Gemilang tidak akan bisa terlaksana tanpa dukungan orangtua, masyarakat sekitar,
pemerintah setempat, dinas pendidikan, dan pemangku kepentingan terkait lainnya.
Saat ini PAUD Gemilang berdiri di atas lahan seluas 600 m2, dengan bangunan 1 lantai yang terdiri dari ruang
kantor, ruang guru dan kepala sekolah, 4 ruang kelas, 2 kamar mandi, 1 ruang UKS/ruang tidur, 1 dapur dan 1
gudang. Sebagai lahan bermain anak, kami juga menyediakan halaman terbuka seluas 200 m2. Lembaga
kami memiliki 4 orang guru, 1 orang kepala sekolah dan 1 orang tenaga administrasi yang berkualifikasi S1
PAUD dan telah mengikuti berbagai pelatihan tentang PAUD. Pada tahun 2020/2021, kami memiliki 45 orang
peserta didik, dengan perincian Kelompok Bermain A: 8 anak, Kelompok Bermain B: 10 anak, TK A: 12 anak,
dan TK B: 15 anak.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Visi
Membentuk anak yang ceria, toleran, peduli lingkungan, cinta tanah air, dan berwawasan global.
Misi
Misi PAUD Gemilang dalam mewujudkan Visi dilakukan melalui kegiatan bermain-belajar dan pembiasaan baik di
rumah maupun di sekolah dalam hal:
1. Memunculkan keceriaan
2. Menanamkan sikap toleran
3. Menumbuhkan kepedulian kepada lingkungan sekitar
4. Menanamkan rasa cinta tanah air
5. Mengembangkan wawasan anak tentang dunia
Tujuan
6. Terwujudnya peserta didik yang sehat dan bahagia
7. Terwujudnya peserta didik yang memiliki sikap menghargai perbedaan dan nyaman berinteraksi dalam
keberagaman
8. Terbentuknya peserta didik yang peduli lingkungan dan berempati pada sesama
9. Terwujudnya peserta didik yang bangga menjadi anak Indonesia
10. Terbentuknya peserta didik yang memiliki wawasan luas
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh Kurikulum Operasional TK Bintang


Karakteristik Lingkungan Belajar
TK Bintang terletak di pinggiran Kota Bandung berbatasan dengan Kabupaten Bandung. Lokasi TK Bintang berada di
dataran tinggi dan dikelilingi dengan pegunungan. Kebun dan sungai dapat ditemui di sekitar TK Bintang. Lokasi desa yang
berada di jalur menuju lokasi wisata menyebabkan di akhir pekan banyak warga dari Kota Bandung yang melewati desa ini.
Masyarakat yang hidup di pedesaan memiliki budaya Sunda yang masih terpelihara, yaitu silih asih (kemanusiaan), silih
asah (mencerdaskan), silih asuh (mendampingi), dan silih wawangi (menyampaikan hal-hal positif). Mayoritas masyarakat
desa beragama Islam, dan ada beberapa keluarga pendatang yang beragama Kristen, Katholik, dan Hindu. Kerjasama dan
gotong-royong juga menjadi budaya yang masih sering dijumpai di tengah-tengah masyarakat, salah satunya saat hari raya
Islam seperti Idul Adha dan Idul Fitri. Sebagian besar masyarakat bekerja sebagai petani dan rata-rata berlatar belakang
pendidikan hingga sekolah menengah.
Sumber pendanaan operasional sekolah berasal dari swadaya masyarakat serta bantuan pemerintah (BOP). Selain itu,
donasi juga didapatkan dari masyarakat sekitar berupa bahan makanan yang dapat digunakan dalam pemberian makanan
tambahan maupun kegiatan bermain. Kebijakan Pemerintah Kota Bandung adalah untuk melestarikan budaya Sunda di
masyarakat. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandung menindaklanjuti dengan meminta Satuan Pendidikan untuk
memasukkan Bahasa Sunda sebagai muatan lokal.
TK Bintang bermitra dengan beberapa pihak dalam penyediaan layanan yang holistik integratif untuk peserta didik, antara
lain:
• Layanan pendidikan bermitra dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandung dan Korwil Kecamatan.
• Layanan kesehatan dan gizi bermitra dengan Puskesmas dan Psikolog.
• Layanan perlindungan bermitra dengan kepolisian di kecamatan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Karakteristik Satuan Pendidikan


Peserta didik TK Bintang berusia 4–6 tahun berjumlah 30 anak yang terbagi menjadi 2 rombongan belajar, yaitu Kelas A (4–5
tahun) dan Kelas B (5-6 tahun). Sebagian anak pernah bersekolah di Kelompok Bermain dan Satuan PAUD Sejenis (SPS),
sebagian lagi belajar mengaji di TPA serta sebagian yang lain belum pernah bersekolah. Seluruh peserta didik TK Bintang
beragama Islam.
Hampir 80% peserta didik berasal dari keluarga petani dan dari keluarga yang mata pencahariannya bergantung dari hasil
pertanian. Sebagiannya lagi berasal dari keluarga pekerja kantor maupun pabrik. Anak-anak terbiasa bermain di alam, baik di
sekitar rumah maupun sekolah.
TK Bintang dipimpin oleh seorang kepala sekolah dengan empat orang guru. Dua orang guru lulusan Sarjana Pendidikan Guru
PAUD dari perguruan tinggi yang ada di Kota Bandung dan dua orang guru pendamping lulusan SMA. Selain bertugas mengajar,
guru juga membantu sebagai tenaga administrasi dan operator sekolah. Sekolah juga memiliki seorang pembantu sekolah yang
membantu membersihkan lingkungan sekolah.
TK Bintang menempati lahan seluas 500 m2 dan bangunan semi permanen yang berdiri di atas tanah seluas 150 m2. Bangunan
sekolah yang menggunakan bahan-bahan alam seperti bilik-bilik bambu, kayu dan bahan alam lainnya merupakan ciri khas
bangunan masyarakat Sunda yang menyatu dengan alam. Halaman seluas 350 m2 dilengkapi ayunan, seluncuran, panjatan,
papan titian, dan jungkitan. Halaman sekolah juga memiliki lahan yang digunakan anak-anak praktik bercocok tanam. Bangunan
sekolah memiliki 5 ruangan yang terdiri dari 1 ruang kepala sekolah, 2 ruang kelas, 1 ruang kelas yang disekat menjadi 3 area;
area dapur, area perpustakaan, area gudang, area unit kesehatan sekolah (UKS) dan 1 ruang serbaguna yang dapat digunakan
untuk kegiatan bersama. Selain ruangan, di TK Bintang terdapat 2 kamar mandi dan 3 tempat cuci tangan. Ruang kelas
dilengkapi 3 meja dan 15 kursi ukuran anak, rak buku bacaan, rak mainan anak, meja guru dan kursinya, dan loker untuk
menyimpan tas, sepatu dan perlengkapan anak. Bahan dan alat permainan yang digunakan di TK Bintang dikumpulkan dari
lingkungan tempat tinggal anak dengan bantuan orangtua peserta didik yang selalu mendukung program sekolah berupa bahan
alam, bahan sintetis maupun bahan daur ulang.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Visi
“Membentuk generasi beriman, bertaqwa, bangga atas jati diri dan budaya masyarakat Sunda, serta mencintai pertanian
dan menguasai literasi teknologi pertanian.”
Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut maka misi TK Bintang adalah:
1. Menyiapkan lingkungan belajar yang menumbuhkan keimanan dan ketaqwaan pada Allah SWT.
2. Menciptakan budaya sekolah yang membentuk karakter silih asih (kemanusiaan), silih asah (mencerdaskan), silih asuh
(mendampingi), dan silih wawangi (menyampaikan hal-hal positif).
3. Menyiapkan lingkungan belajar yang menumbuhkan kecintaan anak pada sektor pertanian.
4. Menyiapkan lingkungan belajar yang menumbuhkan kemampuan anak untuk menguasai teknologi pertanian.
Tujuan
Tujuan TK Bintang adalah:
5. Terbentuknya peserta didik yang mampu melaksanakan kegiatan ibadah sesuai ajaran Islam serta menghargai
perbedaan kepercayaan yang ditemuinya.
6. Terbentuknya peserta didik yang memiliki sikap saling menyayangi sesama makhluk dengan menjaga dan merawat
apa yang ada di lingkungan sekitarnya.
7. Terwujudnya peserta didik yang memiliki sikap menghargai budaya Sunda yang merupakan bagian dari kesehariannya.
8. Terwujudnya peserta didik yang mengenal lingkungan pertanian, cara bertani, dan teknologi yang digunakan dalam
pertanian.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pertanyaan Pemantik
1. Setelah melalui proses pembelajaran sejauh ini, apa sajakah
perubahan paradigma yang dirasakan?
2. Apa sajakah hal baru yang perlu diimplementasikan saat
kembali ke satuan pendidikan masing-masing?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Perubahan paradigma yang dirasakan:


• Menambah pengetahuan baru
• Dapat berpraktek langsung
• Berharap menjadi lebih baik lagi
• Melibatkan anak secara langsung dalam kegiatan
pembelajaran
• Melakukan studi banding kepada sekolah yang sudah
menerapkan kurikulum merdeka belajar
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Hal baru yang perlu diimplementasikan saat kembali ke satuan


pendidikan:
• Kurikulum merdeka segera diterapkan
• Menerapkan proyek sederhana di sekolah
• Pembelajaran berpusat pada peserta didik
• Mensosialisasikan kepada yang berkepentingan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pertanyaan Pemantik
1. Visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan yang disusun sesuai
karakteristik dan kebutuhan di satuan pendidikan itu penting
dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Mengapa?
2. Pelibatan seluruh warga satuan pendidikan itu penting dalam
penyusunan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan.
Mengapa?
3. Bagaimana cara memfasilitasi penyusunan visi, misi, dan
tujuan satuan pendidikan sesuai karakteristik dan kebutuhan
satuan pendidikan?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pertanyaan Pemantik 1
● Visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan yang disusun sesuai
karakteristik dan kebutuhan di satuan pendidikan berangkat dari
pemahaman bahwa kekhasan dan potensi internal yang dimiliki
oleh satuan pendidikan (karakteristik) mampu memenuhi apa yang
diperlukan oleh satuan pendidikan tersebut (kebutuhan).
● Karakteristik dan kebutuhan satuan pendidikan perlu diintegrasikan
dalam proses menentukan cita-cita bersama pada masa
mendatang (visi) dan menyepakati bagaimana mewujudkan cita-
cita tersebut dalam tindakan (misi) untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan pada peserta didik dan yang sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional (tujuan).
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pertanyaan Pemantik 2
● Satuan pendidikan merupakan milik dari seluruh warga yang ada dalam
lingkup satuan pendidikan tersebut: kepala sekolah, guru, tenaga
kependidikan, peserta didik, orang tua peserta didik, dan komunitas terkait.
● Saat dilibatkan dalam penyusunan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan,
seluruh warga yang ada, baik individu maupun kelompok, akan memiliki
rasa kepemilikan terhadap satuan pendidikan dan akan memberikan yang
terbaik saat dilibatkan untuk berkontribusi dalam usaha pengembangan
mutu satuan pendidikan.
● Saat seluruh warga satuan pendidikan dilibatkan dalam penyusunan visi,
misi, dan tujuan satuan pendidikan, yang merupakan fondasi untuk
membangun layanan satuan pendidikan yang bermutu, maka kekuatan
bersama yang dimiliki oleh seluruh warga satuan pendidikan akan
digerakkan untuk memastikan keberhasilan proses tersebut.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pertanyaan Pemantik 3
● Menentukan perwakilan kelompok warga satuan pendidikan yang perlu dilibatkan,
jika tidak mungkin melibatkan seluruhnya.
● Membuat daftar informasi dan data yang perlu digali untuk mengenali karakteristik
satuan pendidikan dan menentukan visi, misi, dan tujuan pendidikan.
● Menentukan cara untuk mengumpulkan informasi dari perwakilan dan/atau seluruh
warga satuan pendidikan (kuesioner, wawancara, diskusi kelompok terpumpun,
observasi, rapor pendidikan).
● Mengalokasi waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis,
dan dokumentasi data.
● Memilah kumpulan informasi dan data yang relevan dan menyimpulkan untuk
mengembangkan strategi dan solusi untuk langkah ke depan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Sampai Jumpa

Anda mungkin juga menyukai