Anda di halaman 1dari 95

Menyusun Kurikulum

Operasional Satuan
Pendidikan
Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan,
Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan
PERKENALAN
Kesepakatan Kelas
• Tombol suara selalu dalam posisi tidak aktif, hanya diaktifkan saat
diizinkan untuk berbicara.
• …
• …
• …
Jadwal Kegiatan Hari I (Asinkronus)
No Nama Kegiatan
1 Menonton 2 Video dari Platform Merdeka Mengajar
2 Refleksi Diri
3 Menilik Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Saturan Pendidikan
4 Menilik Contoh Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan dan Visi, Misi, dan
Tujuan Satuan Pendidikan
Mulai dari Diri
Tonton 2 Video dari PMM

“Visi dan Misi Satuan Pendidikan”


“Lingkungan Belajar yang Nyaman”
Pertanyaan Pemantik
1. Ceritakan pengalaman Anda saat terlibat dalam kegiatan penyusunan
visi, misi dan tujuan satuan pendidikan. Apa peran Anda dalam kegiatan
tersebut?
2. Apa tantangan yang dihadapi dalam kegiatan tersebut dan bagaimana
menghadapinya?
3. Mengapa penting bagi satuan pendidikan untuk menyusun kurikulum
operasional-nya sendiri?
EKSPLORASI KONSEP
Panduan Pengembangan KOSP

Baca hingga halaman 39


Pertanyaan Pemantik

1. Bagaimana cara menganalisis karakteristik satuan pendidikan?


2. Bagaimana cara menyusun visi, misi, dan tujuan satuan
pendidikan yang melibatkan seluruh warga sekolah?
3. Mengapa penyusunan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan
perlu melibatkan seluruh warga sekolah?
Jadwal Kegiatan Hari … dan … (Sinkronus)

NO HARI .. NO HARI ..

1 Pembukaan 1 Ruang Kolaborasi: Presentasi


Kelompok
2 Mulai Dari Diri 2 Refleksi Terbimbing
3 Eksplorasi Konsep 3 Elaborasi Pemahaman
4 Ruang Kolaborasi: Diskusi 4 (Rencana) Aksi Nyata
Kelompok
    5 Penutup
Sekilas Desain Workshop
● Hasil belajar yang hendak dicapai
● Bukti dan Asesmen
Mulai dari Diri
Pertanyaan Pemantik
1. Ceritakan pengalaman Anda saat terlibat dalam kegiatan
penyusunan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan. Apa peran Anda
dalam kegiatan tersebut?
Pertanyaan Pemantik
2. Apa kesan dan pembelajaran yang didapat saat terlibat dalam
kegiatan tersebut?
Pertanyaan Pemantik
3. Apa tantangan yang dihadapi dalam kegiatan tersebut dan
bagaimana menghadapinya?
Pertanyaan Pemantik
4. Mengapa penting bagi satuan pendidikan untuk menyusun
kurikulum operasional-nya sendiri?
EKSPLORASI KONSEP
Ice Breaking / Tebak Frasa
Pertanyaan Pemantik

1. Bagaimana cara menganalisis karakteristik satuan pendidikan?


2. Bagaimana cara menyusun visi, misi dan tujuan satuan pendidikan yang
melibatkan seluruh warga sekolah?
3. Mengapa penyusunan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan perlu
melibatkan seluruh warga sekolah?
Apa itu KOSP?

● Rencana proses belajar


● Pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran
Mengapa KOSP
Berbeda antar Satuan Pendidikan?

Agar bermakna
Sesuai konteks dan kebutuhan
Prinsip Pengembangan
KOSP

Berpusat pada Peserta Didik


Kontekstual
Esensial
Akuntabel
Melibatkan Berbagai Pemangku Kepentingan
Profil Pelajar Pancasila
Merupakan
Acuan
Profil Pelajar Pancasila

● Pelajar sepanjang hayat


● Kemampuan kognitif
● Sikap dan perilaku
Posisi Profil Pelajar Pancasila
dalam KOSP

● Tujuan jangka panjang segala proses pembelajaran


● Kompetensi dan karakter yang perlu dikembangkan
● Benang merah penyatu praktik di sekolah
Komponen KOSP

1. Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan


2. Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan
3. Pengorganisasian Pembelajaran
4. Perencanaan Pembelajaran
Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan

▪ Keunikan satuan pendidikan (umum)


▪ Keunikan satuan pendidikan dan program keahlian (SMK)
Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan
▪ Visi: Peserta didik menjadi subjek tujuan jangka panjang
▪ Misi: Bagaimana mencapai visi
▪ Tujuan: Gambaran tahapan penting sesuai misi
Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan
(SMK)

Visi dan Misi : Lingkup satuan pendidikan


Tujuan : Lingkup program keahlian sesuai analisis
kebutuhan dunia kerja
Proses Penyusunan KOSP

● Tetap – sesuai kerangka dasar kurikulum oleh Pemerintah Pusat


● Fleksibel dan dinamis – sesuai karakteristik dan kebutuhan
satuan pendidikan
Prinsip Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan

● Perwakilan warga satuan pendidikan


● Data dari situasi dan kondisi nyata
● Cukup waktu untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis, dan
dokumentasi data
● Informasi yang relevan untuk strategi atau solusi
Proses Berpikir
Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
Perumusan Visi, Misi, Tujuan Satuan Pendidikan

Menggunakan berbagai cara yang sesuai dengan


kebutuhan dengan hasil selaras antar komponen
Pilihan 1
Pilihan 2
Pilihan 3
Pilihan 4
Visi, Misi, Tujuan Satuan Pendidikan

Berpusat pada Peserta Didik


Visi Satuan Pendidikan

● Gambaran masa depan, realistis


● Panduan, arahan, motivasi
● Realistis
Misi Satuan Pendidikan

● Jelas apa yang hendak dicapai


● Berisi tindakan
● Selaras dengan indikator visi
● Upaya bersama, berorientasi pada peserta didik
Tujuan Satuan Pendidikan

● Mendeskripsikan misi dan nilai satuan pendidikan


● Hasil yang diinginkan pada peserta didik
● Spesifik, terukur, dapat tercapai dalam periode waktu
tertentu
● Upaya bersama, berorientasi pada peserta didik
Contoh Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan, dan
Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan
per Jenjang Pendidikan
● Jenjang SMK:
https://drive.google.com/drive/folders/1goN0ga2zsRAKOZHMJAqrliBokWMZk
h4q?usp=sharing
Contoh: SMKN 1 Tasikmalaya
Karakteristik SMKN 1 Tasikmalaya
SMK Negeri Tasikmalaya dahulu namanya Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) Negeri yang didirikan pada tanggal 1
Agustus 1957 dengan SK Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan RI tanggal 6 September 1957 No.
280/B/III/Kdj/57. beridirinya SMK Negeri diprakarsai oleh Kepala SMEP Negeri Tasikmalaya beserta beberapa tokoh
masyarakat dan orangtua murid pada waktu itu dengan mendapat restu dari Kepala Daerah dan Komandan Resimen
Infantri XI Priangan Timur di Tasikmalaya. Selain itu, sambutan masyarakat Tasikmalaya dan sekitarnya terhadap
didirikannya SMK di Tasikmalaya cukup besar. Hal itu dapat dimengerti mengingat bahwa masyarakat Tasikmalaya dan
sekitarnya mempunyai tata hidup ekonomi yang banyak diwarnai oleh kegiatan-kegiatan perdagangan dan indusri kerajinan
terutama masyarakat sekitar Kecamatan Cipedes.
SMKN 1 Tasikmalaya secara geografis administratif berada di Kelurahan Nagasari, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya.
Perekonomian di Kecamatan Cipedes terus berkembang, terutama di Kelurahan Nagasari. Hal ini ditandai dengan
terdapatnya industri rumah tangga di kelurahan ini terbanyak dibandingkan dengan kelurahan lainnya. Salah satunya dapat
dilihat dari jumlah industri batik yang ada pada Kelurahan Nagasari sebanyak 20 unit usaha, Kelurahan Cipedes 2 unit
usaha, Kelurahan Sukamanah 3 unit usaha, dan Kelurahan Panglayungan 1 unit usaha. Kecamatan Cipedes memiliki
berbagai jenis industri seperti industri bordir, industri batik, industri pembuat baju, dan lain-lain. Akan tetapi hanya jenis
industri batik yang banyak berkembang dan hampir mendominasi di satu kelurahan dari empat kelurahan yang ada.
Kondisi Kecamatan Cipedes terutama Kelurahan Nagasari sebagaimana digambarkan tersebut menjadi salah satu dasar
pertimbangan pengembangan SMKN 1 Tasikmalaya. Program pengembangan SMKN 1 Tasikmalaya salah satunya difokuskan
untuk membantu pengembangan ekonomi masyarakat sekitar. Hal tersebut diimplementasikan salah satunya dalam
pembukaan program keahlian di SMKN 1 Tasikmalaya berikut kurikulumnya.
SMKN 1 Tasikmalaya memiliki lima program keahlian, yakni Akuntasi dan Keuangan Lembaga, Manajemen Perkantoran dan
Layanan Bisnis, Pemasaran, Broadcasting dan Perfilman, serta Perhotelan. Kelima program keahlian tersebut sangat relevan
dengan potensi ekonomi masyarakat, khususnya masyarakat sekitar sekolah umumnya masyarakat Jawa Barat dan
Indonesia.
SMKN 1 Tasikmalaya merupakan SMK tertua di Kota Tasikmalaya terutama untuk rumpun Bisnis dan Manajemen. Kondisi
tersebut tentunya memberi dampak positif, salah satunya adalah terbentuknya branding image positif di masyarakat
sebagai pencetak lulusan yang banyak diserap dunia usaha dan industri. Hal itu membuat industri tidak berpikir panjang
untuk membangun kemitraan dengan SMKN 1 Tasikmalaya. Kemitraan tersebut dibangun dalam berbagai kegiatan di
antaranya dalam kegiatan sinkronisasi kurikulum magang guru dan siswa, uji sertifikasi kompetensi, penyerapan lulusan,
pembentukan kelas industri dan sebagainya. Berikut ini beberapa industri yang sudah membangun kemitraan dengan SMKN
1 Tasikmalaya sampai dengan tahun 2021.
Bagaimana dengan kurikulum operasional SMKN 1 Tasikmalaya? Kurikulum Operasional SMKN 1 Tasikmalaya dikembangkan sesuai dengan
konteks dan kebutuhan peserta didik, lingkungan, dan IDUKA. Kurikulum Perhotelan saat ini berlandaskan kepada:
1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 34 Tahun 2018 tentang Standar Pendidikan pada SMK dan MAK
3. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 165/M/2021 tentang Program SMK Pusat Keunggulan
4. Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Pembukuan Nomor 029/H/KU/2021 tentang Capaian Pembelajaran Mata
Pelajaran pada Program SMK Pusat Keunggulan

Kurikulum Operasional SMKN 1 Tasikmalaya memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan dan dirancang sebagai pedoman
dalam penyelenggaraan pembelajaran. Untuk menjadikannya bermakna, kurikulum operasional ini dikembangkan sesuai dengan konteks dan
kebutuhan peserta didik, guru, dan industri. Kurikulum ini juga menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan guru dalam bentuk proses belajar
mengajar yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran teori di kelas, pembelajaran keterampilan di ruangan praktik, dan seluruhnya
berbasis teaching factory agar peserta didik memperoleh pengalaman dalam menerapkan budaya kerja; dan (2) Praktik Kerjja Lapangan (PKL),
yaitu pengalaman belajar langsung di Industri untuk membangun kebiasaan kerja. Demikian juga dengan pembelajaran langsung di
masyarakat sesuai dengan latar belakang, karakteristik, kompetensi keahlian dan kemampuan awal peserta didik.
Sumber daya yang dimiliki juga ikut mewarnai penyusunan kurikulum ini, karena tidak dapat dipungkiri bahwa keragaman penguasaan
keilmuan yang dimiliki oleh para guru, sumber dana yang dimiliki, jumlah peserta didik yang mewakili minat dan kepercayaan masyarakat
terhadap program yang ditawarkan SMKN 1 Tasikmalaya ikut mempengaruhi pengembangan kurikulum operasional sekolah. Guru dan
Tenaga Kependidikan (GTK) yang dimiliki berjumlah 119 orang (Guru 100 orang dan Tenaga Kependidikan 19 orang), dan sebagian besar
memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan yang disyaratkan pada Standar Pelayanan Minimal. Sumber daya sarana dan prasarana
yang dimiliki oleh SMKN 1 Tasikmalaya cukup lengkap, meliputi ruang belajar teori dan ruang praktik peserta didik dengan peralatan praktik
yang memadai, dan didukung oleh fasilitas lainnya seperti Ruang Kepala Sekolah, Ruang Guru, Ruang TU, Ruang BP/BK, BKK, Masjid, Hot Spot,
Perpustakaan, Minimarket dan Kafetaria, Ballroom, Kamar Hotel, Lapangan Olahraga, Ruang LSP, Ruang OSIS, Sanggar Pramuka, CCTV, dan
lain-lain.
SMKN 1 Tasikmalaya termasuk salah satu sekolah dengan jumlah peserta didik di atas 1000 orang. Pada Tahun Pelajaran 2021/2022
jumlah peserta didik SMKN 1 Tasikmalaya mencapai 1921 orang yang tersebar ke dalam 5 program keahlian. Dalam pengembangan
peserta didik, SMKN 1 Tasikmalaya membangun nilai-nilai karakter sebagai upaya perwujudan Profil Pelajar Pancasila yang Beriman dan
Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Mandiri, Kreatif, Berkebhinekaan Global, Bernalar Kritis dan Bergotong-Royong. Nilai-nilai
tersebut diwujudkan dalam kegiatan pembiasaan dan pembelajaran, seperti kegiatan tadarus pagi, shalat dhuka, kegiatan infak shadaqah,
wirausaha siswa, dan sebagainya.
Untuk mendukung karir peserta didik di masa yang akan datang, SMKN 1 Tasikmalaya memetakan karir peserta didik sejak peserta didik
duduk di Kelas X Semester I. pemetaan tersebut didasar pada konsep WBM, yaitu Wirausaha, Bekerja dan Melanjutkan. Pemetaan
dilakukan melalui survei kepada peserta didik beserta orangtuanya. Hasil pemetaan dijadikan landasan dalam pembentukan rombongan
belajar atau kelas. Dengan demikian rombongan belajar pada setiap program keahlian dapat diklasifikasikan menjadi kelas wirausaha,
kelas bekerja, dan kelas melanjutkan. Peserta didik pada ketiga kelompk tersebut mendapatkan pola pembelajaran yang berbeda
terutama terkait kedalaman materi pembelajaran.
Kemudian apa saja yang menjadi keunggulan SMKN 1 Tasikmalaya? Sesuai dengan visi SMKN 1 Tasikmalaya sebagai sekolah pelopor dan
unggul, SMKN 1 Tasikmalaya memiliki beberapa keunggulan di antaranya:
1. Sudah menerapkan prinsip-prinsip Badan Layanan Umum Daerah dalam pengelolaan dan pengembangan sekolah.
2. Pendidikan karakter melalui kegiatan rutin sehari-hari seperti gerakan pagi mengaji, peserta didik mendorong kendaraannya dari
gerbang sampai tempat parkir begitupun sebaliknya.
3. Memiliki layanan teaching factory (Tefa) sepert SmeaMart di Pemasaran, Café dan Restoran, Edotel di Perhotelan.
4. Memiliki desain kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan industri serta diimplementasikan dalam pembelajaran dengan
menggunakan prinsip Gerakan Sekolah Menyenangkan.
5. Memiliki pemetaan karir siswa sejak Kelas X (Wirausaha, Bekerja, dan Melanjutkan) yang kemudian dijadikan dasar dalam
pembentukan rombongan belajar.
6. Memiliki kemitraan yang kuat dengan industri yang dibuktikan dengan terbentuknya kelas industri di program keahlian Perhotelan.
7. Pembelajaran menggunakan paket bahan ajar yang ditulis oleh pengampu mata pelajaran tersebut.
Visi dan Misi SMKN 1 Tasikmalaya
Dasar penetapan visi, misi dan tujuan sekolah sebagai SKPD harus merujuk kepada visi, misi dan tujuan yang ada pada RPJMD
Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023. Di mana visi Provinsi Jawa Barat ditegaskan yaitu Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin
dengan Inovasi dan Kolaborasi, dengan misi pembangaunan yang berhubungan dengan pendidikan sebagai berikut: Melahirkan
Manusia yang Berbudaya, Berkualitas, Bahagia, dan Produktif melalui Peningkatan Pelayanan Publik yang Inovatif. Misi ini
diarahkan untuk menghasilkan pelayanan publik yang berkualitas hingga ujung batas wilayah; agar rakyat Jawa Barat dapat
menikmati pendidikan dan kesehatan; perempuan Jawa Barat mampu mengekspresikan potensi kebaikannya dengan optimal, dan
para pemuda menyadari panggilan jiwanya dan dapat berperan vital dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Pemenuhan
kesejahteraan sosial dapat mendukung lahirnya masyarakat yang bahagia. Permasalahan kesenjangan sosial menjadi salah satu
masalah yang vital di Provinsi Jawa Barat. Kebahagiaan diperoleh dari terjaminnya kehidupan yang layak dan bermartabat bagi
masyarakat, bukan hanya dirasakan golongan ekonomi menengah ke atas. Kesejahteraan sosial juga mendorong lahirnya masyakat
yang berkualitas dan produktif. Dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial, diperlukan peran masyarakat untuk seluas-luasnya,
baik perorangan, keluarga, organisasi keagamaan, organisasi sosial kemayarakatan, lembaga swadaya masyarakat, organisasi
profesi, badan usaha, dan lembaga kesejahteraan.
Visi dan misi tersebut berlandaskan pada permasalahan bidang pendidikan di Provinsi Jawa Barat, di antaranya:
a. Belum meratanya akses pendidikan.
b. Belum optimalnya mutu pendiidikan.
c. Belum optimalnya tata kelola pendidikan.
d. Belum link dan match lulusan pendidikan dengan kebutuhan dunia usaha.
e. Masih rendahnya minat baca masyarakat.
Kelima permasalahan di atas memiliki akar masalah sebagai berikut:
a. Belum meratanya distribusi guru antar daerah.
b. Masih banyak sekolah yang belum terakreditasi.
c. Nilai rata-rata uji kompetensi guru masih relatif rendah.
d. Nilai rata-rata ujian nasional masih rendah.
e. Belum sinergisnya pembagian tata kelola pendidikan antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota terkait dengan kewenangan.
f. Rendahnya tingkat partisipasi pendidikan di tingkat pendidikan menengah.
g. Program kegiatan masih belum menyasar peningkatan mutu dan daya saing pendidikan.
h. Pengangguran terbesar lulusan pendidikan menengah kejuruan.
i. Masih belum meratanya akses dan partisipasi pendidikan terutama di pendidikan menengah dan tinggi.
j. Rendahnya minat baca masyarakat Jawa Barat.
k. Masih banyak sekolah yang belum memiliki perpustakaan yang sesuai dengan standar nasional perpustakaan, baik sarana prasaranannya,
koleksi, SDM, maupun aspek-aspek perpustakaan lainnya.
l. Belum terintegrasinya layanan perpustakaan sekolah dengan perpustakaan daerah milik pemerintah dalam memberikan layanan literasi
melalui program perpustakaan keliling.
m. Belum ada regulasi yang mengatur tentang pengelola perpustakaan sekolah untuk bekerjasama dengan komunitas literasi seperti forum
perpustakaan desa/kelurahan atau forum perpustakaan taman bacaan masyarakat.
Selain berlandaskan pada visi dan misi Provinsi Jawa Barat, perumusan visi dan misi SMKN 1 Tasikmalaya juga harus mengacu kepada arah
kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat terutama yang terkait dengan tatakelola pendidikan yang akuntabel, di mana berkaitan
dengan hal tersebut kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023 adalah:
1. Penyempurnaan sistem manajemen dalam pelaporan kinerja pemerintah.
2. Mengarahkan kepada instansi di lingkungan Dinas Pendidikan menerapkan e-budgeting sebagai upaya e-government.
3. Menerapkan Open Government dalam lingkungan Dinas Pendidikan.
Berdasarkan visi dan misi pemerintah Provinsi Jawa Barat serta arah kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, maka SMKN 1
Tasikmalaya merumuskan visi dan misi sebagai berikut:
Visi SMKN 1 Tasikmalaya yaitu: “Dengan Iman dan Taqwa SMKN 1 Tasikmalaya menjadi SMK Pelopor dan Unggul sebagai Badan Layanan
Umum Daerah padaTahun 2023”
Untuk menunjang visi tersebut, SMKN 1 Tasikmalaya menerapkan misi sebagai berikut:
a. Menerapkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dalam manajemen mutu berbasis sekolah untuk meningkatkan mutu pelayanan
publik sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
b. Mengembangkan kurikulum yang mengacu pada pemenuhan seluruh Standar Nasional Pendidikan, diperkaya dengan standar
internasional.
c. Mengembangkan tenaga pendidik dan kependidikan yang profesional, memiliki kompetensi teknis di berbagai bidang.
d. Mengembangkan sarana prasarana berdasarkan standar sarana prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan perkembangan Dunia
Usaha dan Industri.
e. Mengembangkan kerjasama dengan sekolah jejaring dan industri untuk menghasilkan lulusan yang cerdas spiritual, emosional, dan
intelektual sehingga mampu bersaing di era global.
Tujuan SMKN 1 Tasikmalaya
Adapun yang menjadi tujuan SMKN 1 Tasikmalaya yaitu terwujudnya:
a. Manajemen sekolah yang dikelola secara profesional dan terstandar dengan prosedur yang dapat dipertanggungjawabkan dan
dilaksanakan secara konsisten.
b. Harapan pelanggaran (siswa dan orangtua serta stakeholders lainnya).
c. Kurikulum versi SMKN 1 Tasikmalaya.
d. Peserta didik sebagai tenaga kerja tingkat menengah yang profesional, beriman dan bertaqwa, produktif, kreatif, kompetitif,
serta berjiwa wirausaha untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri.
e. Sosok guru dan tenaga kependidikan yang memiliki berbagai keterampilan teknis yang menunjang tugas profesinya.
f. Revitalisasi infrastruktur fisik sesuai dengan kebutuhan industri.
g. Revitalisasi peralatan pendidikan sesuai dengan standar industri.
h. Kerjasama yang semakin erat dan luas cakupannya dengan sekolah jejaring/sekolah aliansi serta sekolah lainnya dalam lingkup
lokal, regional dan nasional.
i. Kerjasama dengan perguruan tinggi nasional maupun internasional.
j. Kerjasama sekolah dengan mitra industri baik dalam negeri maupun luar negeri.
Berdasarkan tujuan tersebut, SMKN 1 Tasikmalaya menetapkan sasaran dan program untuk ketercapaian visi dan misi serta tujuan
seperti yang tergambar dalam tabel pada halaman berikut.
No Misi Tujuan Sasaran Program
2.2 Mempersiapkan peserta didik sebagai tenaga kerja tingkat 2.2.1 Tersusunnya kurikulum pendidikan karakter versi SMKN 1 • Optimalisasi PPDB dan MPLS
menengah yang profesional, beriman dan bertaqwa, Tasikmalaya • Redesain kurikulum PAI dan PPKn versi SMKN 1 Tasikmalaya
produktif, kreatif, kompetitif serta berjiwa wirausaha untuk 2.2.2 Terlaksananya Gerakan Sekolah Menyenangkan • Implementasi Gerakan Sekolah Menyenangkan
mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri 2.2.3 Tersusunnya komposisi kelas berdasarkan minat karir siswa • Pemetaan siswa ke dalam kelas wirausaha, bekerja, dan
2.2.4 Kuatnya literasi peserta didik melanjutkan
2.2.5 Kuatnya penguasaan bahasa asing peserta didik • Pengadaan buku-buku referensi dan perpustakaan digital
2.2.6 Terlibatnya IDUKA dalam proses pembelajaran • Penguatan bahasa Jepang dan Mandarin untuk kelas
bekerja dan wirausaha
• Penguatan TOEIC bagi peserta didik
• Pemetaan kompetensi dasar dan gizi peserta didik baru
• Pengembangan laboratorium wirausaha di daerah asal
peserta didik kelas wirausaha
• Pembelajaran di IDUKA
• Mendatangkan guru tamu sesuai dengan minat karir
peserta didik
3 Mengembangkan tenaga pendidik dan kependidikan 3.1 Membekali guru dengan berbagai keterampilan teknis 3.1.1 Guru memiliki sertifikat teknis yang mendukung kinerjanya • Diklat dan sertifikat kompetensi teknis level IV bagi guru
yang profesional, memiliki kompetensi teknis di yang menunjang tugas profesinya produktif sesuai dengan kompetensi keahliannya
berbagai bidang • Diklat dan sertifikasi teknis bagi guru kelompok A dan B
• Program magang dan sertifikasi industri
3.2 Membekali tenaga kependidikan dengan berbagai 3.2.1 Tenaga kependidikan memiliki keterampilan teknis Diklat dan sertifikasi kompetensi teknis bagi tenaga
keterampilan teknis yang menunjang tugas profesinya kependidikan

4 Mengembangkan sarana prasarana berdasarkan 4.1 Merevitalisasi infrastruktur fisik sesuai dengan kebutuhan 4.1.1 Dimilikinya ruangan teori atau praktik sesuai dengan standar Pembangunan infrastruktur
standar sarana prasarana pendidikan yang sesuai industri industri
dengan tuntutan perkembangan Dunia Usaha dan
Industri 4.2 Merevitalisasi peralatan pendidikan sesuai dengan standar 4.2.1 Dimilikinya peralatan praktik sesuai dengan standar IDUKA Revitalisasi peralatan praktik siswa
IDUKA

5 Mengembangkan kerjasama dengan sekolah jejaring 5.1 Meningkatnya kerjsama dengan sekolah jejaring/sekolah 5.1.1 Meningkatnya kualifikasi akreditasi Pengembangan kerjasama dengan sekolah aliansi
dan industri untuk menghasilkan lulusan yang cerdas aliansi 5.1.2 Meningkatnya mutu lulusan dan meningkatnya kerjasama
spiritual, emosional, dan intelektual sehingga mampu pelaksanaan sertifikasi kompetensi siswa
bersaing di era global
5.2 Meningkatnya kerjasama sekolah dengan institusi 5.2.1 Memperbanyak MOU untuk peningkatan mutu praktik kerja • Perluasan kemitraan dengan IDUKA
pasangannya baik dalam negeri maupun luar negeri lapangan • Implementasi PKL berbasis skema sertifikasi
5.2.2 Meningkatnya kompetensi siswa dengan membentuk kelas • Uji sertifikasi siswa oleh industri
industri • Optimalisasi peran BKK SMKN 1 Tasikmalaya
5.2.3 Meningkatnya jumlah lulusan yang terserap di dunia kerja baik
di dalam maupun luar negeri
Analisis Lingkungan dan Strateginya
Analis ini diidentifikasikan sebagai gambaran kondisi faktual internal SMKN 1 Tasikmalaya dan kondisi di luar sekolah, sebagai dasar
pertimbangan bagi sekolah untuk melakukan studi kelayakan pengembangan sekolah.

1. Analisis Lingkungan Eksternal


Peluang (Opportunities)
1) Program keahlian yang dibuka di SMKN ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan di sekolah lain di wilayah KCD XII.
2) Adanya kecenderungan peningkatan kebutuhan tenaga kerja di industri mitra sekolah yang relevan dengan program keahlian
yang dibuka di SMKN 1 Tasikmalaya.
3) Tersedianya Bursa Kerja Khusus di SMKN 1 Tasikmalaya yang telah dikenal industri dan perusahaan.
4) Adanya dukungan dari instansi lain terutama dalam pengembangan dan peningkatan mutu sekolah, terutama dalam
pengembangan program keahlian unggulan seperti pada bidang keahlian Bisnis Manajemen, Seni dan Industri Kreatif, serta
Pariwisata.
5) Hubungan dengan instansi vertikal di tingkat kota cukup baik.
6) Perkembangan bisnis di Kota Tasikmalaya dan Jawa Barat begitu pesat.
Tantangan (Threats)
!) Kompetensi bursa kerja yang relatif selektif.
2) Dengan adanya otonomi daerah, dana bantuan operasional sekolah terbatas.
3) Komputerisasi mutlak diperlukan untuk mengakses data/informasi dengan cepat.
4) Bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi global serta bahasa asing lainnya mutlak diimplementasikan dalam pembelajaran.
5) Pemberian sertifikasi dari industri yang belum seragam.
2. Analisis Lingkungan Internal
Kekuatan (Strengths)
SMKN 1 Tasikmalaya memiliki beberapa kekuatan, yaitu:
1) SMKNN 1 Tasikmalaya merupakan sekolah kejuruan yang memiliki branding image positif di masyarakat sebagai pencetak
lulusan yang banyak diserap dunia usaha dan industri.
2) SMKN 1 Tasikmalaya menjadi satu-satunya SMK dalam bidang hospitality di KCD XII yang ditetapkan sebagai SMK Pusat
Keunggulan.
3) Sekolah secara geografis berada di pusat kota sehingga mudah diakses kendaraan umum dari berbagai jurusan angkutan kota.
4) Memiliki sumber daya tenaga pendidik yang memadai untuk pengembangan sekolah dengan strata pendidikan minimal sarjana,
dan memiliki sertifikat profesi pendidik dengan indikator sebagai berikut:
a. Sebagian besar guru kejuruan pernah mengikuti diklat di tingkat nasional dan memiliki sertifikat kompetensi yang dikeluarkan
oleh industri melalui LSP.
b. 24 orang guru kejuruan yang telah mempunyai sertifikat sebagai asesor dari BNSP.
c. Sebagian guru normatif/adaptif telah memiliki sertifikat penataran tingkat nasional.
d. Beberapa orang guru berhasil menerbitkan buku teks pelajaran dan buku non-teks serta ber-ISBN.
5) Seluruh kegiatan pembelajaran menggunakan paket bahan ajar yang ditulis oleh guru SMKN 1 Tasikmalaya.
6) Kemampuan staf administrasi relatif baik.
7) Fasilitas pembelajaran memadai dengan lingkungan sekolah cukup nyaman.
8) Kerjasama telah terjalin baik dengan beberapa instansi pemerintah, lembaga pendidikan, maupun dengan industri lainnya.
9) Keterserapan lulusan cukup tinggi dan menempati pekerjaan sesuai dengan kompetensi keahlian yang didapatkannya.
Kelemahan (Weaknesses)
1) Pengembangan budaya kerja pada peserta didik belum maksimal.
2) Belum lengkapnya dokumen kurikulum dan portofolio pendukung penyelenggaraan program keahlian di tingkat teknis.
3) Program bilingual dalam pembelajaran belum efektif.
4) Kompetensi dan profesionalisme guru dan tenaga kependidikan relatif beragam.
5) Alokasi dana operasional pendidikan terbatas, dan penggalangan dana dari orangtua/wali siswa terbatas.

Strategi SMKN 1 Tasikmalaya


Menyikapi hasil analisis tersebut, SMKN 1 Tasikmalaya merancang be b. Kelemahan (Weaknesses)
1) Pengembangan budaya kerja pada peserta didik belum maksimal.
2) Belum lengkapnya dokumen kurikulum dan portofolio pendukung penyelenggaraan program keahlian di tingkat teknis.
3) Program bilingual dalam pembelajaran belum efektif.
4) Kompetensi dan profesionalisme guru dan tenaga kependidikan relatif beragam.
5) Alokasi dana operasional pendidikan terbatas, dan penggalangan dana dari orangtua/wali siswa terbatas.
Strategi SMKN 1 Tasikmalaya
Menyikapi hasil analisis tersebut, SMKN 1 Tasikmalaya merancang beberapa strategi di antaranya:
a. Menerapkan prinsip Gerakan Sekolah Menyenangkan untuk memperkuat pengembangan karakter siswa termasuk di dalamnya
pengembangan budaya kerja.
b. Pada awal tahun pelajaran mengadakan workshop penyusunan dokumen kurikulum yang diikuti seluruh guru serta melibatkan industri
mitra.
c. Menetapkan program penguatan bahasa untuk guru dan siswa. Selain bahasa Inggris, juga diperkenalkan bahasa asing lainnya yaitu bahasa
Jepang, Korea dan Perancis.
d. Optimalisasi peran MGMP satuan pendidikan sebagai wahana pengembangan diri guru melalui program “Jumat Keramat”.
e. Melakukan pemetaan kompetensi teknis guru dan tenaga kependidikan sebagai dasar penyelenggaraan workshop atau pelatihan bagi guru
dan tenaga kependidikan.
f. Menjadikan sekolah sebagai pusat bisnis melalui pengembangan teaching factory.
Contoh: SMKN 3 Magelang
Karakteristik
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 165/M/2021
tentang Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan dan berdasarkan keputusan Pejabat Pembuat Komitmen
Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor: 8763/D2.6/KU/2020 tanggal 10 September 2020 tentang Penetapan SMK Penerima Bantuan Fasilitas SMK yang
Dikembangkan menjadi Pusat Keunggulan (Center of Excellence) Prioritas Sektor Hospitality Tahun 2020 Tahap II dan
keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Nomor: 22/D/O/2021 tanggal 20 April 2021 tentang
Penetapan Sekolah Menengah Kejuruan Pelaksana SMK Pusat Keunggulan Tahun 2021 Tahap I maka SMK Negeri 3
Magelang untuk Tahun Pelajaran 2021/2022 khusus tingkat X, mulai memberlakukan Kurikulum Operasional Sekolah Pusat
Keunggulan.
SMK Negeri 3 Magelang yang terletak di jantung Kota Magelang adalah salah satu sekolah piloting SMK Pusat Keunggulan.
Sebagai sekolah dengan bidang keahlian Pariwisata dan bidang keahlian Seni dan Ekonomi Kreatif mulai Tahun Pelajaran
2021/2022 mengembangkan lima program keahlian yaitu: Perhotelan, Kuliner, Kecantikan dan Spa, Broadcasting dan
Perfilman, dan Busana. Sekolah ini memiliki keunggulan sebagai Pariwisata Negeri yang terletak di lingkaran satu dari pusat
destinasi prioritas wisata internasional Candi Borobudur. Oleh karena itu, lulusan dari sekolah ini memiliki peluang untuk
dapat diserap oleh berbagai industri penunjang yang ada di sekitar pusat destinasi pariwisata. Kendala yang dihadapi
adalah kurangnya dukungan dari orangtua peserta didik, seperti pemberian izin untuk bekerja di sektor pariwisata di luar
daerah. Tujuan yang dihadapi dalam pengembangan sekolah di antaranya dengan dibukanya program keahlian yang sama di
beberapa sekolah. Tantangan yang selanjutnya adalah tuntutan untuk dapat mengikuti standar Dunia Usaha, Dunia Industri
dan Dunia Kerja (DUDIKA) yang dinamis.
Upaya yang dilakukan oleh SMK Negeri 3 Magelang untuk mempertahankan keunggulan dan meminimalisasi ancaman di
atas maka sekolah mengadakan kerjsama dengan DUDIKA dalam bentuk di antaranya penyelarasan kurikulum, magang
peserta didik dan guru, guru tamu, uji sertifikasi kompetensi peserta didik dan guru, dan penyerapan alumni di dunia kerja.
Sebagai salah satu wujud penerapan standardisasi DUDIKA maka sekolah menyelaraskan kurikulum dengan standar yang
ada di industri.
Kurikulum yang diterapkan pada masa Pandemi COVID-19 dengan konsep blended, yaitu kombinasi daring dan tatap muka.
Dalam kondisi apapun kurikulum tetap digunakan sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran untuk memberikan berbagai
pengalaman belajar bermakna dan berdampak pada peserta didik.
Pengalaman belajar tetap harus terprogram dan berpusat pada peserta didik walaupun posisi peserta didik berada di
rumah, di bawah pengawasan guru mapel yang bersangkutan, wali kelas serta guru BP/BK dapat memantau melalui
presensi online dan keaktifan peserta didik pada saat PJJ secara mandiri di rumah. Aplikasi untuk kegiatan PJJ yang
diterapkan di SMK Negeri 3 Magelang melalui Aplikasi Moodle.
Untuk menjadikannya bermakna, kurikulum operasional ini dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta
didik, guru dan DUDIKA. Kurikulum ini juga menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan guru dalam bentuk proses belajar
mengajar yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran teori di kelas, pembelajaran keterampilan di ruangan praktik,
dan seluruhnya berbasis project-based learning agar peserta didik memperoleh pengalaman dalam menerapkan budaya
kerja; dan (2) Praktik Kerja Lapangan (PKL) yaitu pengalaman belajar langsung di DUDIKA untuk membangun kebiasaan
kerja. Demikian juga dengan pembelajaran langsung di masyarakat sesuai dengan latar belakang, karakteristik, kompetensi
konsentrasi dan kemampuan awal peserta didik.
Visi
Mencetak lulusan yang unggul dan berwawasan Profil Pelajar Pancasila.
Mencetak lulusan yang unggul dan berwawasan Profil Pelajar Pancasila.
Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut maka disusunlah beberapa misi yang pencapaiannya fokus kepada peserta didik dan lembaga
pendidikan yaitu:
1. Menghasilkan lulusan yang unggul sesuai dengan tuntutan DUDIKA.
2. Menghasilkan lulusan yang berkarakter Profil Pelajar Pancasila.
3. Menghasilkan lulusan yang mempunyai budaya kerja.
4. Menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dalam dunia kerja, pendidikan, dan wirausaha.
5. Menjadi pusat pengetahuan dan pelatihan yang berperan dalam pelayanan pendidikan masyarakat.

Tujuan
Berdasarkan visi dan misi di atas maka disusunlah tujuan sekolah yang akan menjadi landasan dari setiap program yang
direncanakan. Tujuan sekolah, yaitu:
1. Menghasilkan lulusan yang dapat diserap oleh DUDIKA yang relevan.
2. Menghasilkan lulusan yang memiliki karakter Profil Pelajar Pancasila.
3. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan yang bersaing dalam dunia kerja, pendidikan, dan wirausaha.
4. Terjalin kerjasama dengan instansi terkait.
Tujuan Program Keahlian
Program Keahlian Perhotelan
Berdasarkan visi dan misi di atas maka disusunlah tujuan program keahlian perhotelan yang akan menjadi landasan dari setiap
program yang direncanakan. Tujuan tersebut, yaitu:
1. Menghasilkan lulusan yang kompeten dan dapat diserap oleh DUDIKA yang relevan dengan program keahlian perhotelan.
2. Menghasilkan lulusan yang memiliki etos kerja dan karakter Profil Pelajar Pancasila.
3. Menghasilkan lulusan yang kompeten dalam bidang Front Office dan Housekeeping sehingga mampu bersaing secara profesional
di dunia kerja, pendidikan, dan wirausaha.
4. Terjalin kerjasama dengan instansi terkait di bidang perhotelan dan pariwisata.
Program Keahlian Kuliner
Berdasarkan visi dan misi di atas, maka disusunlah tujuan program keahlian kuliner yang akan menjadi landasan dari setiap program
yang direncanakan. Tujuan tersebut, yaitu:
1. Menghasilkan lulusan yang terampil dan dapat diserap oleh DUDIKA yang relevan dengan program keahlian kuliner (assistant
cooks/cook helpers, waiters).
2. Menghasilkan lulusan yang memiliki karakter Profil Pelajar Pancasila.
3. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan yang bersaing secara profesional di dunia kerja, pendidikan, dan wirausaha.
4. Terjalin kerjasama dengan instansi terkait.
Program Keahlian Kecantikan dan Spa
Berdasarkan visi dan misi di atas maka disusunlah tujuan program keahlian kecantikan dan spa yang akan menjadi landasan dari
setiap program yang direncanakan. Tujuan tersebut, yaitu:
1. Menghasilkan lulusan yang terampil dan dapat diserap oelh DUDIKA yang relevan dengan program keahlian kecantikan dan spa
(hairdresser, therapist, beautician, makeup artist).
2. Menghasilkan lulusan yang memiliki etos kerja dan karakter Profil Pelajar Pancasila.
3. Menghasilkan lulusan yang kompeten dalam bidang kecantikan dan spa sehingga mampu bersaing secara profesional di dunia
kerja, pendidikan, dan wirausaha.
4. Terjalin kerjasama dengan instansi terkait bidang keahlian kecantikan dan spa.

Program Keahlian Broadcasting dan Perfilman


Berdasarkan visi dan misi di atas maka disusunlah tujuan program keahlian broadcasting dan perfilman yang akan menjadi landasan
dari setiap program yang direncanakan. Tujuan tersebut, yaitu:
1. Menghasilkan lulusan yang dapat diserap oleh DUDIKA yang relevan di bidang seni broadcasting dan perfilman (cameraman,
editor, reporter, penyiar radio, videografer, sutradara).
2. Menghasilkan lulusan yang memiliki karakter Profil Pelajjar Pancasila di bidang seni broadcasting dan perfilman.
3. Menghasilkan peserta didik yang mampu berkompetisi dan mengembangkan sikap profesional dalam dunia kerja, pendidikan,
dan wirausaha.
4. Terjalin kerjasama dengan instansi yang relevan dengan seni broadcasting dan perfilman.
Program Keahlian Busana
Berdasarkan visi dan misi di atas maka disusunlah tujuan program keahlian busana yang akan menjadi landasan dari setiap
program yang direncanakan. Tujuan tersebut, yaitu:
1. Menghasilkan lulusan yang dapat diserap oleh DUDIKA yang relevan di program keahlian busana (Pattern Maker, Fashion
Designer, Fashion Illustration, Fashion Business).
2. Menghasilkan lulusan yang memiliki karakter Profil Pelajar Pancasila.
3. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan yang bersaing dalam dunia kerja, pendidikan, dan wirausaha.
4. Terjalin kerjasama dengan instansi terkait.
Ruang Kolaborasi
Pertanyaan Pemantik 1
1. Buatlah analisis karakteristik satuan pendidikan dalam 2 paragraf, dengan
mengobservasi:
a) Potensi bentang alam yang dominan di sekitar sekolah.
b) Karakteristik masyarakat di sekitar sekolah.
c) kekhasan/tradisi yang cukup kuat di sekolah/daerah.
d) Peta profil guru, siswa, dan orangtua di sekolah.
e) Kemitraan/kerjasama sekolah dengan pihak lain.
Pertanyaan Pemantik 2
a) Silakan menurunkan hasil analisis karakteristik satuan pendidikan yang telah dibuat
menjadi visi, misi dan tujuan satuan pendidikan jangka pendek (untuk satuan
pendidikan secara umum) atau visi, misi, dan tujuan program keahlian jangka
pendek (untuk jenjang Sekolah Menengah Kejuruan). Perlu dipastikan visi, misi, dan
tujuan satuan pendidikan yang dibuat bersifat kontekstual dan sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan satuan pendidikan masing-masing, serta berpusat pada
peserta didik.
b) Siapa sajakah pihak yang perlu dilibatkan dalam menyusun visi, misi dan tujuan
satuan Pendidikan
c) Apa saja strategi untuk melibatkan para pihak tersebut dalam menyusun visi, misi
dan tujuan satuan pendidikan?
Lembar Kerja Ruang Kolaborasi
Anggota Kelompok
1. Nama/Asal Satuan Pendidikan:
2. Nama/Asal Satuan Pendidikan:
3. Nama/Asal Satuan Pendidikan:
4. Nama/Asal Satuan Pendidikan:
5. Nama/Asal Satuan Pendidikan:
Lembar Kerja Ruang Kolaborasi
1. Buatlah analisis karakteristik satuan pendidikan dalam dua paragraf dengan mengobservasi:
a) Potensi alam yang dominan di sekitar sekolah
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………................................................................................................................
......
b) Karakteristik masyarakat di sekitar sekolah
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………….........................................
.....
c) .Kekhasan/tradisi yang cukup kuat di sekolah/daerah
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……
d) Peta profil guru, siswa, dan orangtua di sekolah
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………................................................................................................................
...... e) Kemitraan/kerjasama sekolah dengan pihak lain
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………................................................................................................................
......
Lembar Kerja Ruang Kolaborasi
2. a) Silakan menurunkan hasil analisis karakteristik satuan pendidikan yang telah dibuat menjadi visi, misi, dan tujuan satuan
pendidikan jangka pendek (untuk satuan pendidikan umum) atau visi, misi, dan tujuan program keahlian (untuk jenjang Sekolah
Menengah Kejuruan)
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………........................................................
..............................................................
b) Siapa sajakah yang perlu dilibatkan dalam penyusunan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan (atau program keahlian)?
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………..............................................
c).Apa saja strategi untuk melibatkan para pihak tersebut dalam menyusun visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan?
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………
Presentasi Kelompok
Refleksi Terbimbing
Pertanyaan Pemantik

1. Setelah melalui proses pembelajaran sejauh ini, apa


sajakah perubahan paradigma yang dirasakan?
2. Apa sajakah hal baru yang perlu diimplementasikan saat
kembali ke satuan pendidikan masing-masing?
Perubahan paradigma yang dirasakan:
• …
• …
• …
Hal baru yang perlu diimplementasikan saat kembali ke
satuan pendidikan:
• …
• …
• …
Elaborasi Pemahaman
Ice Breaking: Sambung Refleksi
Pertanyaan Pemantik
1. Visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan yang disusun sesuai karakteristik dan
kebutuhan di satuan pendidikan itu penting dalam mencapai tujuan
pendidikan nasional. Mengapa?
2. Pelibatan seluruh warga satuan pendidikan itu penting dalam penyusunan
visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan. Mengapa?
3. Bagaimana cara memfasilitasi penyusunan visi, misi, dan tujuan satuan
pendidikan sesuai karakteristik dan kebutuhan satuan pendidikan?
(Rencana) Aksi Nyata
Pertanyaan Pemantik – Penugasan Mandiri

Apa Rencana Aksi Nyata Anda?


Lembar Kerja Sesi (Rencana) Aksi Nyata
Nama Peserta/Asal Satuan Pendidikan:

No Kegiatan yang Direncanakan Tujuan Kegiatan Waktu Kegiatan Aktor yang


Terlibat
Sampai Jumpa

Anda mungkin juga menyukai