Anda di halaman 1dari 14

Tugas Kelompok Dosen Pembimbing

Pengembangan Profesi Guru Mashita Ramadhani, M.Pd.

TUGAS KEPROFESIAN UNTUK IMPLEMENTASI


KURUKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Kelompok X :

Andrizal Syaputra 1805111278


Elwin Fornandes 1805113257
Dini Parenti 1805110914
Riska Riani 1805113583
Tia Mustika 1805125262

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang kuasa, atas berkat limpahan
karunia nya lah, sehingga penukis bisa menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Tugas
keprofesian untuk implementasi kurukulum tingkat satuan pendidikan”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan masa akan datang.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan penulis selaku
penyusun dan pembaca penulis meminta maaf jika terjadi kesalahan. Akhir kata penulis
mengucapkan terima kasih.

Hormat Kami

Kelompok 10

i
Daftar isi
KATA PENGANTAR........................................................................................................................... i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………………………………………….………ii

BAB I....................................................................................................................................................1
A. PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
B. TUJUAN........................................................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
A. Definisi Dan Prinsip.....................................................................................................................2
B. Komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.......................................................................3
C. Pengembangan Silabus.................................................................................................................4
D. Unit Waktu Dan Pengembangan Silabus......................................................................................6
E. Langkah – Langkah Pengembangan Silabus.................................................................................7
F. Pelaksanaan Penyusunan Ktsp.......................................................................................................8
BAB III..............................................................................................................................................9
PENUTUP...........................................................................................................................................10
SIMPULAN.....................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

Kepala sekolah,guru,dan pengawas sangat banyak berinteraksi dengan KTSP. Mereka


ini merupakan tenaga profesional dibidangnya. Kurikulum merupakan seperangkat rencana
yang memuat tujuan,isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Pengembangan KTSP oleh guru dan tenaga kependidikan di sekolah yang beragam
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi,proses,kompetensi lulusan,
tenaga kependidikan saran dan prasarana ,pengelolaan,pembiayaan dan penilaian
pendiidikan. Dua dari delapan standar nasional pendidikan tersebut,yaitu standar isi(SI) dan
Standar Kompetensi Luliusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum.

TUJUAN
Tujuan dari pembahasan makalah ini sebagai berikut :

1. Mengetahui apa definis dari tugas keprofesian untuk implementasi KTSP.


2. Mengetahui bagaimana tugas keprofesian untuk diimplementasikan ke KTSP.
3. Mengetahui apa apa saja komponen dari KTSP.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi dan Prinsip
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-
masing satan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan,
struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabu.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar kedalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian.

Penyusunan KTSP untuk pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh dinas
pendidikan provinsi, dan berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyususnan
kurikulum yang disusun oleh BNSP. Dalam naskah yang dikeluarkan oleh BNSP disebutkan
bahwa KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebgai berikut:

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya
2. Beragam dan terpadu. Kurikulum dikembangakan dengan memperhatian kehidupan
sosial peserta didik tanpa membedakan satu sama lain
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Kurikilum
dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang
berkembang secara dinamis.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan
melibatkan pemangku kepentingan untuk menjamin relevamsi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk didalamnya kehidupan kemasyarakatan , dunia usaha
dan dunia kerja.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan.
6. Belajar sepanjang hayat. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan,
pembudayaan, dan pemberdayaan peseta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Dikembangakan
dengan memperhatikan kepentingn nasional dan kepentingan daerah untuk
membangun kehidupan bermasyarakat, berbangasa, dan bernegara.

Sejalan dengan itu, BNSP juga menyusu acuan operasional penyusunan KTSP, KTSP
disusun dengan memperhatikan hal-hal seperti berikut:

1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia


2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan peserta didik.
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan.
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional.

2
5. Tuntutan kerja. Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya
pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
7. Agama. Dikembangakan untuk mendukung peningkatan iman dan takwa serta
menumbuhkan rasa keagamaan.
8. Dinamika perkembangan global.
9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
10. Kondisi masyarakat setempat.
11. Kesetaraan jender. Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang
berkeadilan dan memperhatikan kesetaraan jender.
12. Karakteristik satuan pendidikan. Kurikulum harus dikembangakan sesuai dengan visi,
misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.

B. Komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Kurikulum tingkat satuan pendidikan terdiri dari enam komponen yaitu:

1. Visi dan Misi Satuan pendidikan


Dalam mengembangkan visinya, kepala sekolah harus mampu mendayagunakan
kekuatan-kekuatan yang relevan bagi kegiatan internal sekolah. Kekuatan-kekuatan
tersebut dapat dibagi dalam dua kelompok. Pertama, kekuatan yang berhubungan
dengan apa yang sedang berlangsung di luar sekolah. Kedua, kekuatan yang
berhubungan dengan klien pendidikan yaitu latar belakang sosial, aspirasi keuangan,
sumber-sumber masyarakat dan karakteristik lingkungan. Kepala sekolah dalam
mengembangkan visinya mampu menyeleksi secara berkelanjutan atas kelompok-
kelompok kekuatan tersebut.
2. Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan
Dalam pengembangan KTSP, satuan pendidikan harap mampu menyusun program
peningkatan umum yang mencakup tujuan, sasaran dan target yang akan dicapai untuk
program jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuan pendidikan dasar adalah
meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia setiap
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
3. Menyusun Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Setiap permulaan
tahun pelajaran, setelah/madrasah menyusun kalender pendidikan untuk mengatur
waktu kegiatan pembelajaran selama satu tahun. Pengaturan waktu belajar di
sekolah/madrasah mengacu pada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah,
karakteristik sekolah/madrasah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta
ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.
4. Struktur Muatan KTSP
Struktur muatan KTSP mencakup mata pelajaran muatan lokal, kegiatan
pengembangan diri, pengaturan beban belajar, kenaikan kelas, penjurusan dan
kelulusan, pendidikan kecakapan hidup, pendidikan berbasis keunggulan lokal dan
global.
5. Silabus

3
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompeten dasar, materi
pokok/pembelajaran, indicator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian
pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi
dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup RPP paling luas mencakup satu kompetensi
dasar yang terdiri atas satu indicator untuk satu kali pertemuan atau lebih.

C. Pengembangan Silabus

A. Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi adasr, materi
pokok/pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus
berisi komponen pokok yaitu:
a. Kompetensi yang akan ditanamkan kepada peserta didik melalui suatu kegiatan
pembelajaran.
b. Kegiatan yang harus dilakukan untuk menanamkan/membentuk kompetensi tersebut.
c. Upaya yang harus dilakukan untuk mengetahui bahwa kompetensi tersebut sudah
dimiliki peserta didik.
Silabus bermanfaat sebagai pedoman sumber pokok dalam pengembangan
pembelajaran lebih lanjut, mulai dari pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan
kegiatan pembelajaran, dan pengembangan sistem penilaian.

B. Prinsip Pengembangan Silabus


 Ilmiah. Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus
harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
 Relevan. Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi
dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial,
emosional, dan spiritual peserta didik.
 Sistematis. Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara
fungsional dalam mencapai kompetensi.
 Konsisten. Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara
kompetensi dasar, indicator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian.
 Memadai. Cakupan indicator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi
dasar.
 Aktual dan Kontekstual. Cakupan indicator, materi pokok, pengalam belajar,
sumbe belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu,
teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang
terjadi.
 Fleksibel. Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman
peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan
tuntunan masyarakat.
 Menyeluruh. Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi
(kognitif, afektif, psikomotor).
C. Unit Waktu Silabus
4
 Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang
disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat
satuan pendidikan.
 Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan
persemester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok.
 Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus
sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran
dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum.
D. Pengembangan Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah. Kelompok
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru
(PKG), dan Dinas Pendidikan.
 Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu
mengenali karakteristik siswa, kondisi sekolah dan lingkungannya.
 Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan
pengembagan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan
untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan
silabus yang akan digunakan oleh sekolah tersebut.
 Di SD/MI, semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI, menyusun
silabus secara bersama. Di MTS/MTs untuk mata pelajaran IPA dan IPS terpadu
disusun secara bersama oleh guru yang terikat.
 Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya
bergabung dengan sekolah-sekolah lain melalui forum MGMP/PKG untuk
bersama-sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-
sekolah dalam lingkup MGMP/PKG setempat.
 Dinas Pendidikan setempat dapat menfasilitasi penyusun silabus dengan
membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya
masing-masing
E. Komponen-Komponen Silabus
 Standar Kompetensi Mata Pelajaran. Adalah batas dan arah kemampuan yang
harus dimiliki dan dapat dilakukan oleh peserta didik setelah mengikuti proses
pembelajaran suatu mata pelajaran tertentu, kemampuan yang dapat dilakukan
atau ditampilkan siswa untuk suatu mata pelajaran, kompetensi dalam mata
pelajaran-pelajaran tertentu yang harus dimiliki siswa. Diknas Nomor 22 Tahun
2006 tentang Standar Isi.
 Kompetensi Dasar. Adalah kemampuan minimal pada setiap mata pelajaran
yang harus dicapai siswa. Kompetensi dasar dalam silabus berfungsi untuk
mengarahkan guru mengenai target yang harus dicapai dalam pembelajaran.
 Hasil Belajar. Adalah kemampuan siswa dalam memenuhi suatu tahapan
pencapaian pengalaman belajar dalam suatu kompetensi dasar. Hasil belajar
berfungsi sebagai petunjuk tentang perubahan perilaku yang akan dicapai siswa
sehubungan dengan kegiatan belajar yang dilakukan, sesuai dengan kompetensi
dasar dan materi standar yang dikaji.
 Indicator Hasil Belajar. Adalah ciri penanda ketercapaian kompetensi dasar,
indicator dalam silabus berfungsi sebagai tanda-tanda yang menunjukkan
terjadinya perubahan perilaku pada diri siswa.
 Materi Pokok. Adalah pokok-pokok materi yang harus dipelajari siswa sebagai
sarana pencapaian kompetensi dasar dan yang akan dinilai dengan

5
menggunakan instrument penilaian yang disusun berdasarkan indicator
pencapaian belajar.
 Kegiatan Pembelajaran. Adalah bentuk atau pola umum kegiatan pembelajaran
yang akan dilaksanakan. Strategi pembelajaran meliputi kegiatan tatap muka
dan non tatap muka (pengalaman belajar).
 Alokasi Waktu. Adalah waktu yang diperlukan untuk menguasai masing-masing
kompetensi dasar.
 Adanya penilaian. Penilaian adalah jenis, bentuk, dan instrument yang
digunakan untuk mengetahui atau mengukur keberhasilan belajar siswa.
 Sarana dan Sumber Belajar. Adalah sarana dan sumber belajar yang digunakan
dalam proses belajar mengajar.

D. Unit Waktu dan Pengembangan Silabus

Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang


disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan
pendidikan. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per
semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok.

Pengembangan silabus dapat dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan.

1. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu mengenali
karakteristik siswa, kondisi sekolah dan lingkungannya.
2. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan
pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan
untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang
akan digunakan oleh sekolah tersebut.
3. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI, menyusun silabus
secara bersama. Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA dan IPS terpadu disusun
secara bersama oleh guru yang terkait.
4. Sekolah yang belom mampu mengembangkan silabus secara secara mandiri,
sebaiknya bergabung dengan sekolah-sekolah lain melalui forum MGMP/PKG untuk
bersama-sama mengembangkan silabus yang akan yang digunakan sekolah-sekolah
dalam lingkup MGMP/PKG setempat.

6
5. Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan
membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman dibidangnya
masing-masing.

E. Langkah-langkah Pengembangan Silabus


1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran sebagaimana
tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal berikut :
 Urutkan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan
materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI;
 Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata
pelajaran;
 Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.
2. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran yang menunjang pencapaian
kompetensi dasar dengan mempertimbangankan :
 Potensi peserta didik;
 Relevansi dengan karakteristik daerah;
 Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik;
 Kebermanfaatan bagi peserta didik;
 Struktur keilmuan;
 Aktualitas, kedalaman, keluasan materi pembelajaran;
 Relevansi dengan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan
 Alokasi waktu
3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
mengembangkan kegiatan pembelajaran :
 Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik,
khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
 Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta
didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
 Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi
pembelajaran.
 Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur
penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan
siswa dan materi.

7
4. Merumuskan Indikator pencapaian Kompetensi.
5. Penentuan Jenis penilaian. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian :
 Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
 Penilaian menggunakan acuan kriteria ; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan
peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan
posisi seorang terhadap kelompoknya.
 Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
 Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut.
 Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam
proses pembelajaran.
6. Menentukan alokasi waktu.
7. Menetukan sumber belajar

F. Pelaksanaan Penyusunan KTSP.


1. Analisis Konteks
 Mengidentifikasi SL dan SKL sebagai acuan dalam penyusunan KTSP
 Menganalisis kondisi yang ada di satuan pendidikan yang meliputi peserta didik,
pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, dan program-program.
 Menganalisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar
: komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi, dunia industri
dan dunia kerja, sumber daya alam dan sosial budaya.

2. Mekanisme Penyusunan
Tim penyusun KTSP pada SD,SMP,SMA, dan SMK terdiri atas guru, konselor, dan
kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota. Di dalam kegiatan tim penyusun
melibatkan komite sekolah, dan narasumber, serta pihak lain yang terkait. Di
Supervisi dilakukan oleh dinas yang bertanggung jawab di bidang pendidikan tingkat
kabupaten/kota untuk SD dan SMP dan tingkat provinsi untuk SMA dan SMK. Tim
penyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan MI, MTs, MA dan MAK terdiri atas
guru, konselor, dan kepala madrasah sebagai ketua merangkap anggota. Di dalam
kegiatan tim penyusun melibatkan komite sekolah, dan narasumber, serta pihak lain
yang terkait. Supervisi dilakukan oleh departemen yang menangani urusan
pemerintahan di bidang agama.

8
Tim penyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan khusus ( SDLB, SMPLB,
dan SMALB) terdiri atas guru, konselor, kepala sekolah sebagai ketua merangkap
anggota. Di dalam kegiatan tim penyusun melibatkan komite sekolah, dan
narasumber, serta pihak lain yang terkait. Supervisi dilakukan oleh dina pendidikan
yang bertanggung jawab di bidang pendidikan.
Penyusunan KTSP merupakan bagian dari kegiatan perencanaan
sekolah/madrasah. Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja dan/ atau lokal karya
sekolah/madrasah dan/atau kelompok sekolah/madrasah yang diselenggarakan dalam
jangka waktu sebelum tahun pelajaran baru. Tahap kegiatan penyusunan KTSP secara
garis besar meliputi: penyiapan dan penyusunan draf, reviu dan revisi, serta finalisasi,
pemantapan dan penilaian. Langkah yang lebih rinci dari masing-masing kegiatan
diatur dan di selenggarakan oleh tim penyusun.
Dokumen KTSP pada SD,SMP,SMA, dan SMK dinyatakan berlaku oleh
kepala sekolah setelah mendapat pertimbangan dari komite sekolah dan diketahui oleh
dinas tingkat kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD
dan SMP, dan tingkat provinsi untuk SMA dan SMK. Dokumen KTSP pada MI,
MTs, MA, dan MAK dinyatakan berlaku oleh kepala madrasah setelah mendapat
pertimbangan dari komite madrasah dan diketahui oleh departemen yg menangani
urusan pemerintahan di bidang agama. Dokumen kurikulum tingkat satuan pendidikan
SDLB.,SMPLB,SMALB dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah serta mendapat
pertimbangan dari komite sekolah dan diketahui dinas provinsi yang bertanggung
jawab.

9
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Setelah mengikuti uraian terdahulu, berikut ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan
sebagai berikut :

1. Pembangunan untuk meningkatkan kualitas pendidikan memerlukan dukungan


banyak faktor, salah satu faktor penting, bahkan terpenting, adalah peran tenaga
pendidik yang sangat menentukan dalam peningkatan kualitas pendidikan tersebut.
2.  Oleh karena itu diperlukan upaya untuk mengembangkan profesi tenaga pendidik
agar semakin berkualitas sehingga dapat berperan lebih produktif dalam upaya
peningkatan kualitas pendidikan.
3. Dalam pengembangan profesi tenaga pendidik sebagai perancang masa depan, hal
yang penting adalah membangun kemandirian di kalangan tenaga pendidik sehingga
dapat lebih mampu untuk mengaktualisasikan dirinya guna mewujudkan pendidikan
yang berkualitas. Dalam hubungan ini tujuh pelajaran seperti yang diikemukakan oleh
Prof Idochi dapat menjadi dasar pengembangan tersebut, sehingga dapat tumbuh
sikap inovatif tenaga pendidik/pendidikan dalam melaksanakan peran dan tugasnya
mendidik masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik dan berkualitas.

DAFTAR PUSTAKA

10
Dr. Hasanah, Aan. 2012. Pengembangan Profesi Guru. Bandung: CV Pustaka Setia.

Prof. Dr. Danim, Sudarwan, dan Dr. H. khairil. 2011. Profesi Kependidikan. Bandung:
Alfabeta.

Prof. Dr. Danim, Sudarwan. 2011. Pengembangan Profesi Guru Dari Pra-Jabatan,
Induksi, ke Profesional Madani. Jakarta: Kencana.

11

Anda mungkin juga menyukai