Kelompok X :
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang kuasa, atas berkat limpahan
karunia nya lah, sehingga penukis bisa menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Tugas
keprofesian untuk implementasi kurukulum tingkat satuan pendidikan”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan masa akan datang.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan penulis selaku
penyusun dan pembaca penulis meminta maaf jika terjadi kesalahan. Akhir kata penulis
mengucapkan terima kasih.
Hormat Kami
Kelompok 10
i
Daftar isi
KATA PENGANTAR........................................................................................................................... i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………………………………………….………ii
BAB I....................................................................................................................................................1
A. PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
B. TUJUAN........................................................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
A. Definisi Dan Prinsip.....................................................................................................................2
B. Komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.......................................................................3
C. Pengembangan Silabus.................................................................................................................4
D. Unit Waktu Dan Pengembangan Silabus......................................................................................6
E. Langkah – Langkah Pengembangan Silabus.................................................................................7
F. Pelaksanaan Penyusunan Ktsp.......................................................................................................8
BAB III..............................................................................................................................................9
PENUTUP...........................................................................................................................................10
SIMPULAN.....................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pengembangan KTSP oleh guru dan tenaga kependidikan di sekolah yang beragam
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi,proses,kompetensi lulusan,
tenaga kependidikan saran dan prasarana ,pengelolaan,pembiayaan dan penilaian
pendiidikan. Dua dari delapan standar nasional pendidikan tersebut,yaitu standar isi(SI) dan
Standar Kompetensi Luliusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum.
TUJUAN
Tujuan dari pembahasan makalah ini sebagai berikut :
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi dan Prinsip
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-
masing satan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan,
struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabu.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar kedalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian.
Penyusunan KTSP untuk pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh dinas
pendidikan provinsi, dan berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyususnan
kurikulum yang disusun oleh BNSP. Dalam naskah yang dikeluarkan oleh BNSP disebutkan
bahwa KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebgai berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya
2. Beragam dan terpadu. Kurikulum dikembangakan dengan memperhatian kehidupan
sosial peserta didik tanpa membedakan satu sama lain
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Kurikilum
dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang
berkembang secara dinamis.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan
melibatkan pemangku kepentingan untuk menjamin relevamsi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk didalamnya kehidupan kemasyarakatan , dunia usaha
dan dunia kerja.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan.
6. Belajar sepanjang hayat. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan,
pembudayaan, dan pemberdayaan peseta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Dikembangakan
dengan memperhatikan kepentingn nasional dan kepentingan daerah untuk
membangun kehidupan bermasyarakat, berbangasa, dan bernegara.
Sejalan dengan itu, BNSP juga menyusu acuan operasional penyusunan KTSP, KTSP
disusun dengan memperhatikan hal-hal seperti berikut:
2
5. Tuntutan kerja. Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya
pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
7. Agama. Dikembangakan untuk mendukung peningkatan iman dan takwa serta
menumbuhkan rasa keagamaan.
8. Dinamika perkembangan global.
9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
10. Kondisi masyarakat setempat.
11. Kesetaraan jender. Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang
berkeadilan dan memperhatikan kesetaraan jender.
12. Karakteristik satuan pendidikan. Kurikulum harus dikembangakan sesuai dengan visi,
misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.
3
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompeten dasar, materi
pokok/pembelajaran, indicator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian
pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi
dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup RPP paling luas mencakup satu kompetensi
dasar yang terdiri atas satu indicator untuk satu kali pertemuan atau lebih.
C. Pengembangan Silabus
A. Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi adasr, materi
pokok/pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus
berisi komponen pokok yaitu:
a. Kompetensi yang akan ditanamkan kepada peserta didik melalui suatu kegiatan
pembelajaran.
b. Kegiatan yang harus dilakukan untuk menanamkan/membentuk kompetensi tersebut.
c. Upaya yang harus dilakukan untuk mengetahui bahwa kompetensi tersebut sudah
dimiliki peserta didik.
Silabus bermanfaat sebagai pedoman sumber pokok dalam pengembangan
pembelajaran lebih lanjut, mulai dari pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan
kegiatan pembelajaran, dan pengembangan sistem penilaian.
5
menggunakan instrument penilaian yang disusun berdasarkan indicator
pencapaian belajar.
Kegiatan Pembelajaran. Adalah bentuk atau pola umum kegiatan pembelajaran
yang akan dilaksanakan. Strategi pembelajaran meliputi kegiatan tatap muka
dan non tatap muka (pengalaman belajar).
Alokasi Waktu. Adalah waktu yang diperlukan untuk menguasai masing-masing
kompetensi dasar.
Adanya penilaian. Penilaian adalah jenis, bentuk, dan instrument yang
digunakan untuk mengetahui atau mengukur keberhasilan belajar siswa.
Sarana dan Sumber Belajar. Adalah sarana dan sumber belajar yang digunakan
dalam proses belajar mengajar.
Pengembangan silabus dapat dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan.
1. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu mengenali
karakteristik siswa, kondisi sekolah dan lingkungannya.
2. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan
pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan
untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang
akan digunakan oleh sekolah tersebut.
3. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI, menyusun silabus
secara bersama. Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA dan IPS terpadu disusun
secara bersama oleh guru yang terkait.
4. Sekolah yang belom mampu mengembangkan silabus secara secara mandiri,
sebaiknya bergabung dengan sekolah-sekolah lain melalui forum MGMP/PKG untuk
bersama-sama mengembangkan silabus yang akan yang digunakan sekolah-sekolah
dalam lingkup MGMP/PKG setempat.
6
5. Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan
membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman dibidangnya
masing-masing.
7
4. Merumuskan Indikator pencapaian Kompetensi.
5. Penentuan Jenis penilaian. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian :
Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
Penilaian menggunakan acuan kriteria ; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan
peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan
posisi seorang terhadap kelompoknya.
Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut.
Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam
proses pembelajaran.
6. Menentukan alokasi waktu.
7. Menetukan sumber belajar
2. Mekanisme Penyusunan
Tim penyusun KTSP pada SD,SMP,SMA, dan SMK terdiri atas guru, konselor, dan
kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota. Di dalam kegiatan tim penyusun
melibatkan komite sekolah, dan narasumber, serta pihak lain yang terkait. Di
Supervisi dilakukan oleh dinas yang bertanggung jawab di bidang pendidikan tingkat
kabupaten/kota untuk SD dan SMP dan tingkat provinsi untuk SMA dan SMK. Tim
penyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan MI, MTs, MA dan MAK terdiri atas
guru, konselor, dan kepala madrasah sebagai ketua merangkap anggota. Di dalam
kegiatan tim penyusun melibatkan komite sekolah, dan narasumber, serta pihak lain
yang terkait. Supervisi dilakukan oleh departemen yang menangani urusan
pemerintahan di bidang agama.
8
Tim penyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan khusus ( SDLB, SMPLB,
dan SMALB) terdiri atas guru, konselor, kepala sekolah sebagai ketua merangkap
anggota. Di dalam kegiatan tim penyusun melibatkan komite sekolah, dan
narasumber, serta pihak lain yang terkait. Supervisi dilakukan oleh dina pendidikan
yang bertanggung jawab di bidang pendidikan.
Penyusunan KTSP merupakan bagian dari kegiatan perencanaan
sekolah/madrasah. Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja dan/ atau lokal karya
sekolah/madrasah dan/atau kelompok sekolah/madrasah yang diselenggarakan dalam
jangka waktu sebelum tahun pelajaran baru. Tahap kegiatan penyusunan KTSP secara
garis besar meliputi: penyiapan dan penyusunan draf, reviu dan revisi, serta finalisasi,
pemantapan dan penilaian. Langkah yang lebih rinci dari masing-masing kegiatan
diatur dan di selenggarakan oleh tim penyusun.
Dokumen KTSP pada SD,SMP,SMA, dan SMK dinyatakan berlaku oleh
kepala sekolah setelah mendapat pertimbangan dari komite sekolah dan diketahui oleh
dinas tingkat kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD
dan SMP, dan tingkat provinsi untuk SMA dan SMK. Dokumen KTSP pada MI,
MTs, MA, dan MAK dinyatakan berlaku oleh kepala madrasah setelah mendapat
pertimbangan dari komite madrasah dan diketahui oleh departemen yg menangani
urusan pemerintahan di bidang agama. Dokumen kurikulum tingkat satuan pendidikan
SDLB.,SMPLB,SMALB dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah serta mendapat
pertimbangan dari komite sekolah dan diketahui dinas provinsi yang bertanggung
jawab.
9
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Setelah mengikuti uraian terdahulu, berikut ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA
10
Dr. Hasanah, Aan. 2012. Pengembangan Profesi Guru. Bandung: CV Pustaka Setia.
Prof. Dr. Danim, Sudarwan, dan Dr. H. khairil. 2011. Profesi Kependidikan. Bandung:
Alfabeta.
Prof. Dr. Danim, Sudarwan. 2011. Pengembangan Profesi Guru Dari Pra-Jabatan,
Induksi, ke Profesional Madani. Jakarta: Kencana.
11