Anda di halaman 1dari 69

PERAN PENGAWAS

SEKOLAH SEBAGAI
PEMBERDAYA
SENIN, 20 JUNI 2022
SELASA, 21 JUNI 2022

BERSAMA:

 Fasilitator PGP Angkatan 2 Kab. Gorontalo


 Fasilitator PGP Angkatan 4 Kab. Samosir
 Instruktur Nasional PGP
 Nara Sumber Peran Pengawas Sekolah Penggerak
Negara yang pernah dikunjungi
terkait pengembangan profesi
1. Tahun 2010, Singapore, Malaysia, dan Thailand;
Studi Banding dan seminar
2. Tahun 2010, Walles, UK (Inggris); Partnership
Program British Council
3. Tahun 2016, Australia Selatan/Adelaide;
Pengembangan Guru Profesional.
4. Tahun 2017, Malaysia; Pelatihan Menemubaling
“Literacy on the Road”.
“Jika mengingat masa lalu memancing kesedihan dan
keindahan, jika memandang masa depan terkadang merasa was
was dan ketakutan. Oleh karena itu perlunya perencanaan yang
matang untuk meraih masa depan yang penuh dengan
ketidakpastian”, dan tetap fokus pada apa yang dapat kita
lakukan saat ini”.
TEORI PILIHAN
GLASSER
TUNTUN ANAK-ANAK KITA DENGAN:

5 KUNCI KESELAMATAN
DAN KEBAHAGIAAN

RESONANSINYA DAHSYAT SEKALI, BAGAIKAN TETESAN AIR DI


ATAS AIR.
PERKENALAN
https://www.menti.com/bshvbvm292
SESI SINKRONUS
5,5 JP@45 menit

Senin, 20 Juni 2022


07.30 – 11.30 WIB
Selasa, 21 Juni 2022
07.30 – 11.30 WIB
Agenda Sinkronus
• Pembukaan dan Perkenalan
• Pemaparan Alur Belajar dan
Materi
• Kerja Kelompok dan
Presentasi
• Refleksi dan Penutupan
• Aktif berpartisipasi dalam diskusi dan tanya jawab.
• Bekerja sama saling membantu antar peserta.
• Fokus mengikuti sesi.
KESEPAKATAN • Selama sesi, menerima telpon dan membalas chat untuk
BERSAMA kondisi mendesak saja.
• Bergantian saat menyampaikan pendapat.
• Menghargai pendapat peserta lain.
• Antusias, gembira, dan bersahaja.
Selamat datang!
Berikut adalah tujuan kita dari sesi ini:

Dengan mempelajari modul “Peran


Pengawas Sekolah sebagai
Pemberdaya”, peserta diharapkan
memahami perannya sebagai
pendamping yang memberdayakan
sekolah.
AGENDA KEGIATAN SINKRONUS & ASINKRONUS
No Alur Kegiatan Waktu
1 Pembukaan (Sinkronus) 25 menit
2 Mulai dari Diri (Asinkronus) 20 menit
3 Eksplorasi Konsep (Asinkronus) 70 menit
4 Ruang Kolaborasi (Sinkronus) 90 menit
5 Refleksi Terbimbing (Sinkronus) 20 menit
6 Demontrasi Konstektual (Sinkronus) 40 menit
7 Elaborasi Pemahaman (Sinkronus) 60 menit
8 Koneksi Antarmateri (Asinkronus) 20 menit
9 Aksi Nyata (Sinkronus) 15 menit
Mulai dari Diri
Tujuan Sesi: 
Peserta dapat melakukan refleksi diri
mengenai transformasi pengawas sekolah
sebagai pemberdaya.

Eksplorasi Konsep
Tujuan:
● Peserta mampu memahami peran pengawas sekolah sebagai pemberdaya.
● Peserta mampu menjelaskan peran pengawas sekolah secara konkrit
dalam program sekolah penggerak.
● Peserta mampu menjelaskan kebutuhan merefleksikan diri untuk
bertransformasi menjadi pengawas sekolah pemberdaya.
Ruang Kolaborasi
• Tujuan Sesi: Peserta mampu menyusun strategi pengawasan
sekolah yang memberdayakan.
• Kegiatan menyusun strategi pengawasan yang memberdayakan
untuk mendukung implementasi kurikulum merdeka.

Refleksi Terbimbing
Tujuan Sesi: Peserta mampu melakukan refleksi mengenai hal-
hal yang diperolehnya setelah memahami materi mengenai
peran pengawas sekolah sebagai pemberdaya.
Demontrasi Kontekstual
Tujuan Sesi: Peserta mampu mempraktikkan (uji
coba/eksperimen) peran pengawas sekolah sebagai
pemberdaya untuk mendukung implementasi
kurikulum merdeka.
Mempublikasikan sebuah karya individual (video
pendek, artikel, peta pikiran, lagu, atau puisi, dll) 

Elaborasi Pemahaman
Tujuan Sesi: Peserta mampu menguatkan pemahamannya
tentang peran pengawas sekolah sebagai pemberdaya lewat
proses tanya jawab dan diskusi
Koneksi Antar Materi
 Tujuan Sesi:
Peserta mampu membuat simpulan pengetahuan dan pengalaman baru
yang dipelajari dari materi peran pengawas sebagai pemberdaya
 Peserta mampu membuat koneksi antara kompetensi pengawas sekolah
dengan peran pengawas sekolah dalam implementasi kurikulum
merdeka

Aksi Nyata
Tujuan Sesi: Peserta mampu membuat (rencana) aksi
nyata praktik pengawasan  yang memberdayakan
DALAM PERANANNYA SEBAGAIPEMBERDAYA
APAKAH SEORANG PENGAWAS SEKOLAH HARUS:
PERAN PENGAWAS DAN MODEL SUPERVISI

ILUSTRASI KASUS Sebagai Pengawas Sekolah, Pak Badu ketika


melakukan pengawasan ke sekolah binaan hanya mengoreksi
kesalahan tanpa memberi solusi. Sementara Pak Budi, ketika
melakukan pengawasan ke sekolah binaan menampakan diri
dalam relasi dengan kepala sekolah yang dibimbing sedemikian
baiknya sehingga kepala sekolah merasa diterima; kepala sekolah
merasa nyaman dan ada dorongan positif untuk berusaha maju.

Berdasarkan empat model supervisi, yaitu: konvensional, ilmiah,


klinis, dan artistik. Model apa yang digunakan oleh Pak Badu dan
Pak Budi? Model yang digunakan oleh siapa yang dapat
memberdayakan?
PENDEKATAN SUPERVISI
KOLABORATIF
 Pendekatan kolaboratif adalah cara pendekatan yang memadukan cara pendekatan
direktif dan nondirektif menjadi pendekatan baru. Pada pendekatan ini baik supervisor
maupun guru/kepala sekolah bersama-sama, bersepakat untuk menetapkan
struktur, proses dan kriteria dalam melaksanakan proses percakapan terhadap
masalah yang dihadapi guru/kepala sekolah.
 Pendekatan ini didasarkan pada psikologi kognitif. Psikologi kognitif beranggapan
bahwa belajar adalah hasil paduan antara kegiatan individu dengan lingkungan pada
gilirannya nanti berpengaruh dalam pembentukan aktivitas individu. Dengan demikian
pendekatan dalam supervisi berhubungan pada dua arah. Dari atas ke bawah dan dari
bawah ke atas.
 Perilaku supervisor adalah sebagai berikut: menyajikan, menjelaskan, mendengarkan,
memecahkan masalah, dan negosiasi.
PERAN PENGAWAS DAN PENDEKATAN
PENGAWASAN
ILUSTRASI KASUS

Bu Ayu, sebagai pengawas sekolah Pak Bagus sebagai pengawas sekolah menyimak
memerintahkan kepala sekolah dengan seksama mengenai dua orang guru yang
untuk selalu mengelola sekolah sering terlambat dari kepala sekolah. Walaupun Pak
sesuai dengan standar nasional Bagus tahu cara penyelesaiannya, Pak Bagus tidak
pendidikan (SNP). Ketika datang ke langsung menyampaikan kepada kepala sekolah,
sekolah, Bu Ayu memeriksa dan melainkan menanyakan secara detail tentang guru
menyampaikan kekurangan atau yang sering terlambat tersebut.
kesalahan berdasarkan hasil Berdasarkan data tersebut, Pak Bagus dan
pemeriksaan tersebut. kepala sekolah berdiskusi untuk menemukan cara
penyelesaian yang tepat. Kemudian kepala sekolah
menindaklanjuti penyelesaian masalah berdasarkan
hasil diskusi dengan pengawas sekolah.
 Berdasarkan tiga pendekatan
pengawasan, yaitu: direktif, kolaboratif,
dan non direktif, pendekatan apa yang
digunakan oleh Bu Ayu dan Pak Bagus?
 Pendekatan pengawasan yang
digunakan oleh siapa yang dapat lebih
memberdayakan?
PERAN PENGAWAS DALAM TRANSPORMASI
PENDIDIKAN
Transformasi adalah perubahan yang
terjadi dari keadaan yang sebelumnya
menjadi baru dan lebih baik. Dalam
konteks pengawas sekolah,
transformasi peran pengawas sekolah
dari pengendali yang bersifat
administratif menjadi pemberdaya yang
memberdayakan sekolah untuk
mencapai standar kinerja yang berfokus
pada peningkatan pembelajaran murid.
UPAYA KONKRIT PENGAWAS SEKOLAH
Pengawas Sekolah harus melakukan upaya konkrit untuk mendorong
proses transformasi sekolah binaan agar dapat meningkatkan capaian
hasil belajar peserta didik secara holistik baik dari aspek kompetensi
kognitif maupun non-kognitif (karakter) dalam rangka mewujudkan profil
pelajar Pancasila.

Upaya konkrit tersebut dilakukan dengan


pendampingan pada sekolah binaan baik
melalui coaching, training, mentoring,
konseling, maupun fasilitasi. Oleh karena itu
pengawas sekolah bukan hanya sebagai
supervisor,tetapi juga sebagai coach, trainer,
mentor, konselor, dan fasilitator yang dapat
memberdayakan sekolah.
PERAN PENGAWAS SEKOLAH SEBAGAI PEMBERDAYA
Indikator pengawas sekolah pemberdaya:

a. Pengembangan diri dan orang lain;


 Aktif mengikuti program pengembangan diri yang diadakan di dalam maupun di
luar program sekolah penggerak serta melakukan refleksi dan
mengimplementasikan hasil belajarnya secara konsisten.
 Memfasilitasi proses pengembangan komunitas belajar, membuat rencana
program pengembangan diri bagi kepala sekolah sesuai kebutuhan setiap
individu, dan memberikan umpan balik secara berkala.

b. Kepemimpinan pembelajaran;
 Mendampingi kepala sekolah dalam melakukan refleksi peningkatan kesadaran
guru untuk melakukan pengembangan diri secara aktif dan mandiri.
 Pengawas sekolah mendampingi kepala sekolah dalam proses refleksi penerapan
pembelajaran untuk peningkatan kualitas belajar di satuan pendidikan dan
dilakukan secara rutin dengan melibatkan murid dan orang tua.
c. Kepemimpinan manajemen sekolah;
 Pengawas sekolah memfasilitasi proses
pengembangan program sekolah untuk
menciptakan ekosistem belajar yang aman
dan nyaman bagi guru dan murid dengan
melibatkan seluruh komponen sekolah.

d. Kepemimpinan pengembangan sekolah;


 Pengawas sekolah mendampingi kepala
sekolah dalam membangun mekanisme
pelibatan orang tua dan/atau komunitas
untuk terlibat dalam mengambil peran pada
proses pengembangan sekolah.
PENGAWAS SEKOLAH
PEMBERDAYA
Pengawas sekolah berupaya membuat kepala
sekolah menjadi berdaya atau mempunyai
kekuatan. Kepala sekolah berdaya diharapkan
dapat memberdayakan guru, dan guru yang
berdaya diharapkan dapat memberikan layanan
pembelajaran yang berpihak pada murid sehingga
murid berdaya dan potensinya berkembang.
Pemberdayaan yang dilakukan oleh pengawas
sekolah, kepala sekolah, dan guru semuanya
bermuara pada sekolah menjadi berdaya, yakni:
lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan inklusif;
hasil belajar murid meningkat; berpihak pada murid;
kegiatan refleksi di sekolah membudaya.
4 AS
Pengawas sebagai decision support
otoritas pendidikan dalam melakukan
tupoksinya hendaknya menerapkan 4
AS; berkualitas dari sisi program,
cerdas dalam menyikapi kebijakan-
kebijakan yang dikeluarkan,
dikerjakan tuntas saat diberi tugas,
dan ikhlas dalam menerima akibat
yang kurang berkenan yang terkait
dengan penugasan dan
kesejahteraan
Tujuan:
RUANG
KOLABORASI Peserta mampu menyusun strategi
pengawasan sekolah yang memberdayakan.

• Menyusun strategi pengawasan yang


memberdayakan untuk mendukung
implementasi kurikulum merdeka.
• Mempresentasikan hasil kerjanya.
Teknik Kerja Kelompok
 Bapak/ibu akan bekerja dalam kelompok (5-6 orang perkelompok)
 Setiap kelompok memilih satu dari tiga pendekatan pengawasan (direktif,
kolaboratif, atau non direktif).
 Setiap kelompok menyusun strategi pengawasan yang memberdayakan dari
pendekatan pengawasan yang disepakati.
 Fasilitator akan berkeliling untuk melihat diskusi di masing-masing
kelompok.
LK. RUANG
KOLABORASI
Silakan Masuk ke Breakout
Room (BOR) Masing-masing
Kelompok (30 Menit)
KERJA KELOMPOK G1
Break Out Room (BOR)
Selamat berdiskusi!
Kelompok  1: https://meet.google.com/eni-tfcw-zpw
Kelompok 2: https://meet.google.com/kon-vhqw-atf
Kelompok 3: https://meet.google.com/pwm-onjs-qou

Setelah selesai kerja kelompok, Kembali ke Main Room


https://meet.google.com/uwy-josx-eiu
KERJA KELOMPOK G2
Break Out Room (BOR)
Selamat berdiskusi!
Kelompok  1: https://meet.google.com/jzb-zqsh-pnx
Kelompok 2: https://meet.google.com/pnt-ajfh-gbr
Kelompok 3: https://meet.google.com/oqh-gxdz-swd

Setelah selesai kerja kelompok, Kembali ke Main Room


https://meet.google.com/ixy-dmpr-rec
Aturan Presentasi
Setiap kelompok mempresentasikan hasil KERJA
KELOMPOK selama maksimal 5 menit
Selesai presentasi, kelompok lain memberikan umpan
balik dengan alokasi maksimal 5 menit
Tanggapan umpan balik maksimal 5 menit
Perhitungan waktu:
Presentasi : 5 x 4 = 20 menit
Umpan Balik : 5 x 4 = 20 menit
Tanggapan : 5 x 4 = 20 menit
PRESENTASI
Dipersilahkan tampil
Pembagian Peran • KELOMPOK 1
• Moderator (kelompok) • KELOMPOK 2
• Presenter (kelompok) • KELOMPOK 3
• Peng-umpan balik (Kelompok) • KELOMPOK 4

• Pemberi tanggapan umpan balik (kelompok)


Tujuan:
REFLEKSI Peserta mampu melakukan refleksi mengenai
TERBIMBING hal-hal yang diperolehnya setelah memahami
materi mengenai peran pengawas sekolah
sebagai pemberdaya.
● Apa saja yang dipahami setelah mempelajari materi tentang peran
pengawas sekolah sebagai pemberdaya?
● Apa saja upaya yang akan dilakukan untuk
mengoptimalkan peran pengawas sebagai pemberdaya?
Pertanyaan Pemantik:
DEMONTRASI Bagaimana Bapak/Ibu mempraktikkan (uji coba/eksperimen)
KONSTEKTUAL peran pengawas sekolah sebagai pemberdaya untuk
mendukung implementasi kurikulum merdeka.

• Buatlah satu karya (video pendek, artikel, peta pikiran,


MEMBUAT lagu, atau puisi, dll).
KARYA
DEMONTRASI
• Karya ini merupakan wujud kontekstual pemahaman
KONSTEKTUAL Bapak/Ibu terhadap peran pengawas sekolah sebagai
pemberdaya.
Pertanyaan Pemantik:
• Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu mengenai transformasi
ELABORASI pengawas sekolah sebagai pemberdaya?
PEMAHAMAN • Apakah bisa peran pengawas sekolah digantikan dengan
perangkat teknologi apabila hanya sebagai pengendali yang
bersifat administratif?
• Apa yang harus dilakukan oleh pengawas sekolah agar perannya
tidak tergantikan?

Link Padlet: https://padlet.com/201512381994/r285fitjbviyza4d


Pertanyaan Pemantik:

● Bagaimana Bapak/Ibu menyimpulkan materi tentang


KONEKSI transformasi pengawas sekolah sebagai pemberdaya?
ANTAR MATERI
● Bagaimana Bapak/Ibu membuat koneksi antara
kompetensi pengawas sekolah dengan peran
pengawas sekolah dalam implementasi kurikulum
merdeka?

https://jamboard.google.com/d/
Link Jamboard: 13mbc32d7SuygUDlqdfzk75rDQqYPcwsMTY2ILMNRvmQ/edit?
usp=sharing
Pertanyaan Pemantik:
AKSI NYATA Bagaimana rencana aksi nyata Bapak/Ibu untuk
mempraktikkan pengawasan yang memberdayakan di
sekolah binaan?

PROSES
(RENCANA)
Membuat (rencana) aksi nyata praktik
AKSI NYATA pengawasan yang memberdayakan.
LK. (RENCANA)
AKSI NYATA

Link Google Drive


https://www.menti.com/95j89xdfir
REFLEKSI
Tidak ada murid yang tidak berhasil dididik, yang ada
adalah guru yang tidak berhasil mendidik. Tidak ada guru
yang tidak berhasil dibina, yang ada adalah kepala sekolah
yang tidak berhasil memimpin. Tidak ada kepala sekolah
yang tidak berhasil memimpin sekolah, yang ada adalah
pengawas sekolah yang tidak berhasil membina.
Sergiovani (Depdiknas, 2008)
Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Maukah kalian aku tunjukkan orang yang
haram baginya tersentuh api neraka?. Para
sahabatpun menjawab “mau, wahai
Rosululloh!”. Beliau menjawab “yang haram
tersentuh api neraka adalah orang yang
Hayyin, Layyin, Qorib, dan Sahl”.
HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Hibban

Hayyin Qorib
(Ketenangan/Teduh) (Akrab)

Layyin Sahl
(Lembut/Santun) (Memudahkan)
Penutup
• Refleksi dan kesimpulan kegiatan hari ini;
• Terima kasih dan apresiasi atas kebersamaannya;
• Foto bersama.

https://www.menti.com/95j89xdfir 1 kata
PENGAWASKU SANG PEMBERDAYA
Engkau laksana matahari disiang hari,
laksana bulan purnama dimalam hari
Engkau sosok yang mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan selalu
berpihak pada murid
Engkau juga sosok manusia yang digugu dan ditiru
Mendukung dan menuntun adalah panggilan jiwamu.
Sejatinya, harapan kesempurnaan bukan hanya sekadar lebel,
namun betul-betul hadir menjadi panutan dan penerang gelap gulita.
Pengawasku adalah SEORANG PEMBERDAYA, ia sosok yang ramah, humanis dan
humoris, serba bisa serba tahu, pandai bercerita, merdu bila menyanyi, indah gambar dan
tulisannya. Di tangan pemberdaya, tercipta tatanan generasi bangsa yang beriman,
bertakwa dan berakhlak mulia, mandiri dan kreatif, bernalar kritis, berkebhinekaan global,
serta bergotong royong, sehingga tercapainya profil pelajar pancasila, yang dapat
mewujudkan Indonesia maju, berdaulat, dan berkepribadian.
Engkau adalah pemimpin dari para pemimpin pembelajaran.
Engkau merupakan katalisator pendidikan, sehingga para pemimpin
pembelajaran dapat bekerja lebih tepat sasaran.
Sebagai pemberdaya, engkau dapat menciptakan para pemimpin pembelajaran,
yang akan melahirkan para pelajar berprofil pancasila yang berdaya saing, yang
dapat mewujudkan mimpi menjadi kenyataan.
Meskipun angka kerja kian bertambah, pengangguran semakin meningkat.
Namun pelajar yang berprofil pancasila, tidak akan menjadi bagian dari mereka.
Dia akan mampu bertahan dalam persaingan, dan selalu optimis dalam
menghadapi tantangan.
Melalui peran pengawas sebagai pemberdaya, mari melakukan perubahan.
Mulai dari diri kita, mulai saat ini, kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan saat ini
kapan lagi. Selamat berjuang untuk Indonesia yang lebih baik.
https://www.menti.com/95j89xdfir 1 kata

Alhamdulillah Selesai
Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai