Anda di halaman 1dari 3

PEMUDA DULU KINI DAN ESOK

Manusia dilahirkan ke dunia sebagai pemimpin yang senantiasa


memimpinpribadinya dan sekitar (lingkungannya). Sehingga,
selayaknya pemimpin,memberikan arahan berupa pendidikan dan bimbingan,
yaitu sebagai pendidik. Jika kemudian dikorelasikan antara keduanya,
maka pemuda adalah peloporperubahan bagi dirinya maupun
lingkungannya.Berbicara tentang pemuda berarti berbicara tentang
semangat. Berbicaratentang pemuda berarti berbicara tentang sebuah
harapan baru yang lebih baik.Berbicara tentang pemuda berarti juga
berbicara mengenai masa depan sebuahbangsa. 86 tahun silam yang lalu
sebuah peristiwa besar terjadi bagi bangsa ini.Pada tanggal 28 Oktober
1928 di Jakarta yang dinamakan sebagai KongresPemuda II sebuah
ikrar suci dengan gagahnya diikrarkan oleh para perwakilanpemuda
dari berbagai wilayah di Indonesia yang menjadi salah satu
tonggakperjuangan yang amat penting dan dicita-citakan saat itu yaitu
untuk membentukbangsa Indonesia yang merdeka dan berdaulat yang hari
ini biasa kita peringatisebagai hari sumpah pemuda. Sebuah ikrar yang
memberikan sebuah harapanbaru ditengah penjajahan kolonial Belanda saat
itu yang begitu keji menjajahtanah air ini. Tiada hal lain yang membuat
mereka bergerak selain rasa nasionalismereka yang begitu kuat dan
tinggi. Bergerak karena sebuah visi yang sama untukmembela tanah
airnya untuk berdaulat. Berikan aku sepuluh pemuda maka akanku guncangkan
dunia, begitulah salah satu perkataan fenomenal yang pernahterlontarkan
dari founding father bangsa ini, Soekarno. Begitulah
memangkarakteristik pemuda dulu bangsa ini. Pemuda yang memiliki
semangat yangtinggi untuk berkontribusi, pemuda yang menggerakan, dan
menjadi elemenpenting bangsa bahkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal
17 Agustus 1945 pun tidak terlepas dari peran dan perjuangan pemuda saat
itu yang begitu luarbiasa gigihnya.

Sekarang, mari kita lihat realita hari ini. Apakah pemuda kita hari ini 
masihsama semangatnya dengan pemuda pada saat perjuangan kemerdekaan
duluyang memiliki rasa nasionalis yang tinggi, yang memiliki
karakter, kebersamaanyang kuat, dan semangat kontribusi yang
tinggi bagi bangsanya ? jauh lebih baikkah atau mungkin malah sebaliknya
bahwa pemuda hari ini mengalamikemunduran. Sekarang coba kita perhatikan
media hari ini ? apakah lebih banyakberita mengenai prestasi para
pemudanya hari ini ataukah sebaliknya. Rasa-rasanya kita sepakat bahwa
lebih banyak berita mengenai tawuran, seks bebas,narkoba, dan penyimpangan
lainnya yang dilakukan oleh para generasi mudapenerus bangsa kita hari ini.
Mengapa begitu berbeda sekali antara pemuda kitadulu dan hari
ini ? apa yang menyebabkan ini semua terjadi ? bangsa
kita hariadalah bangsa yang telah kehilangan identitasnya karena
pemuda yang menjadielemen penting dari bangsa ini telah kehilangan
karakternya dimana hal itumenjadi penting ditengah arus budaya luar yang
semakin deras menghujambangsa ini. Hal ini didukung pula oleh sistem
pendidikan kita yang memang belumsepenuhnya mendukung pendidikan yang
menekankan pada character building.Oleh karena itu, menjadi hal wajar
jika melihat generasi muda saat ini merupakangenerasi muda yang
seperti kehilangan identitas dan terkesan ikut-ikutan.
Melihat kemunduran karakter dari pemuda kita hari ini tentu saja
membuatkita prihatin karena pemuda saat inilah yang akan menggantikan dan
memimpinIndonesia kelak dimasa depan. Investasi hari ini sama saja dengan
memastikanmasa depan bangsa yang lebih baik. Apalagi tahun 2025-2035 kita
akanmendapati keuntungan bonus demografi yang kalau tidak dimanfaatkan
secaramaksimal tentu saja akan sangat rugi karena hal ini jarang terjadi dan
juga dalammenyongsong Indonesia Emas tahun 2045 yang mana tentu saja
pemuda saatinilah yang akan memimpin Indonesia pada masa itu kelak.
Bangsa ini harusberinstrospeksi diri dan tentu saja yang lebih penting adalah
menemukan solusikonkret untuk menjawab permasalahan bagaimana
meningkatkan kualitasgenerasi muda penerus bangsa ini. Hal yang paling
fundamental adalah denganmelakukan rekonstruksi sistem pendidikan yang
harus memberikan porsi yanglebih pada character building dan juga jangkauan
akses pedidikan bagi semualapisan masyarakat termasuk dukungan dalam
sarana prasarana pendidikan.

 
Semoga saja tanggal 28 Oktober tidak hanya dimaknai sebagai hari
sumpahpemuda dan sebuah simbol kegagahan pemuda kita masa dulu saja
tanpa adanyainstrospeksi mendalam dari kita sebagai bangsa yang sedang
tumbuh ini. Denganadanya sebuah transformasi dan rekonstruksi mendasar
dalam sistem pendidikankita diharapkan pemuda-pemuda kita saat ini dan
mendatang bisa menjadi ujungtombak utama dalam membangun Indonesia
yang lebih hebat, kuat, berdikari,dan menjadi bangsa yang
memiliki identitas yang dilandasi oleh karakter bangsayang
kuat.Menjadi pribadi serta jati diri pemuda, menjadi amat penting
dalammenumbuhkembangkan nasionalisme kita. Selain sebagai
karakter diri bangsayang besar, kita harus mampu menjaga, serta
melestarikan budaya bangsa yangbermental pejuang dalam membela
hak dan kebenaran.Sehingga, jati diri danmentalitas pemuda Indonesia
tetap terbangun dengan semangat dan cita-citakemerdekaan dulu kala, yaitu
keluar dari ketertindasan dan penjajahan yangmenodai hak kita sebagai
manusia. Ini hanya sebagai refleksi kita sebagaipemuda, dengan harapan
bahwa refleksi ini kemudian semakin meningkatkanrasa nasionalis kita
kepada bumi pertiwi, yaitu Indonesia

Anda mungkin juga menyukai