TESIS
Oleh :
Herianto Saputra
NIM : 1911601126
JAKARTA
GENAP 2020/2021
i
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK
PONDOK PESANTREN SUMBER BAROKAH KARAWANG
UNTUK MENINGKATAN KECEPATAN MODUL
ADMINISTRASI KEUANGAN
TESIS
Oleh :
Herianto Saputra
NIM : 1911601126
JAKARTA
GENAP 2020/2021
ii
iii
ABSTRAK
Analisis Komparasi Terhadap Respon Time Database Management System Pada
Sistem Informasi Administrasi Pondok Pesantren
Herianto Saputra (1911601126)
iv
ABSTRACT
Analisis Komparasi Terhadap Respon Time Database Management System Pada
Sistem Informasi Administrasi Pondok Pesantren
Herianto Saputra (1911601126)
v
KATA PENGANTAR
Penulis
vi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 2
1.2 Masalah Penelitian
1.2.1 Identifikasi Masalah ......................................................... 2
1.2.2 Pembatasan Masalah ....................................................... 2
1.2.3 Rumusan Masalah ........................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI DAN KAJIAN TEORITIS
2.1 Landasan Teori dan Kajian Teoritis ......................................... 3
2.2 Kajian Literatur ........................................................................ 13
2.3 Hipotesis ................................................................................... 28
2.4 Kerangka Pemikiran .................................................................. 28
BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ......................................................................... 29
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 29
3.3 Tahapan Analisi Kebutuhan ..................................................... 29
3.4 Tahapan Perancangan dan Desain Sistem ................................. 30
3.5 Tahapam Skenario Pengujian .................................................... 30
3.6 Tahapan Pengujian .................................................................... 31
3.7 Evaluasi Sistem ......................................................................... 31
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGUJIAN
4.1 Hasil Wawancara....................................................................... 33
4.2 Use Case Diagram .................................................................... 34
4.3 Activity Diagram ....................................................................... 35
4.4 Desain User Interface ................................................................ 42
4.5 Pengujian dengan Apache Jmeter ............................................ 47
4.6 Evaluasi Pengujian Aplikasi ..................................................... 61
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .............................................................................. 63
5.2 Saran ........................................................................................ 63
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kajian Literatur Web Server ........................................................... 16
Tabel 2.2 Kajian Literatur Framework Backend ............................................ 22
Tabel 2.3 Kajian Literatur Database ............................................................... 27
Tabel 3.1 Instrumen Interview ........................................................................ 30
Tabel 3.2 Skenario Pengujian ........................................................................ 31
Tabel 3.3 Instrumen Pengujian ....................................................................... 32
Tabel 4.1 Hasil Wawancara ............................................................................ 34
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Login Aplikasi Lama ............................................ 46
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Login Aplikasi Baru ............................................. 47
Tabel 4.4 Hasil Pengujian CRUD Daya Siswa/I Aplikasi Lama .................... 48
Tabel 4.5 Hasil Pengujian CRUD Daya Siswa/I Aplikasi Baru ...................... 49
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Transaksi Tabungan Aplikasi Lama ..................... 51
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Transaksi Tabungan Aplikasi Baru ...................... 51
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Transaksi Pembayaran Aplikasi Lama ................. 52
Tabel 4.9 Hasil Pengujian Transaksi Pembayaran Aplikasi Baru .................. 53
Tabel 4.10 Hasil Pengujian Laporan Tabungan Aplikasi Lama ..................... 54
Tabel 4.11 Hasil Pengujian Laporan Tabungan Aplikasi Baru ...................... 55
Tabel 4.12. Hasil Pengujian Laporan Pembayaran Aplikasi Lama ................ 57
Tabel 4.13. Hasil Pengujian Laporan Pembayaran Aplikasi Baru ................. 58
Tabel 4.14. Hasil Pengujian Laporan Koreksi Aplikasi Lama ....................... 59
Tabel 4.15. Hasil Pengujian Laporan Koreksi Aplikasi Baru ......................... 60
Tabel 4.16. Evaluasi Pengujian Aplikasi ........................................................ 62
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem informasi adalah alat untuk menyajikan informasi sedemikian rupa
sehingga bermanfaat bagi penerimanya. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi
dalam perencanaan, memulai, pengorganisasian, operasional sebuah perusahaan yang
melayani sinergi organisasi dalam proses mengendalikan pengambilan keputusan (Kouw
et al., 2020).Dengan adanya sistem informasi diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan
efektifitas dari suatu perusahaan. Begitu juga pada Yayasan Sumber Barokah Karawang
telah terdapat sistem informasi yang berjalan dan mempermudah juga meningkatkan
efektifitas baik yang bersifat akademik maupun administratif namun dalam
implementasinya tentunya terdapat beberapa kendala yang menjadikan proses yang
dilakukan masih belum sesuai dengan yang diharapkan baik ketika pertama kali
implementasi maupun setelah beberapa waktu kemudian diantaranya pada awal
implementasi adalah penyesuaian terhadap sistem, Adapun kendala ketika sistem ini telah
berjalan adalah jumlah data yang terus meningkat dapat mempengaruhi kecepatan akses
data.
Sistem informasi pada Pondok Pesantren Sumber Barokah ini terdapat aplikasi
administrasi yang mengunakan framework Jqgrid dengan Bahasa pemograman javascript
dan PHP sedangkan databasenya menggunakan database Mysql dengan total jumlah data
yang telah terecord berdasarkan hasil penelitian pada tanggal 04 Juni 2021 diperoleh
jumlah file data 982.522 untuk tabel transaksi tabungan dan 203.884 untuk transaksi
Pembayaran uang makan (SPP). Dari jumlah data yang ada dan dengan spesifikasi server
sebagai berikut :
• OS : Ubuntu 20.04.1 LTS
• Processor : intel Xeon(R) E-2124 3.30GHz x 4
• Ram Server : 24gb DDR4
• SSD : 240GB SATA Samsung Evo
• Hardisk : 1TB
1
1.2 Masalah Penelitian
1.2.1 Identifikasi Masalah
1) Akses untuk menu transaksi tabungan dan SPP/ Kost Pondok lambat..
2) Akses menu laporan tabungan sangat lambat.
3) Ada bebarapa menu aplikasi keuangan yang sudah tidak digunakan lagi.
4) Untuk perbaikan dan pengembangan aplikasi terkendala karena pihak
developer sudah tidak dapat dihubungi lagi
5) Terdapat beberapa bug yang menjadikan proses tidak dapat berjalan.
6) Terdapat 178 tabel database dan banyak yang tidak digunakan.
7) Terdapat beberapa script yang sudah digunakan tapi masih berjalan.
1.3.Tujuan Penelitian
1) Untuk Mengetahui jenis database apa yang dapat mempercepat akses terhadap
aplikasi administrasi pondok sumber barokah?.
2)
3) Untuk Merancang Aplikasi Pondok Pesantren Sumber Barokah Karawang
dengan akses yang memiliki response time lebih cepat.
4) Sebagai bahan referensi bagi pengembang lain yang ini mengembangkan sistem
dengan database MongoDB.
2
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KAJIAN TEORITIS
3.1 Landasan Teori
1. Response Time
Response Time adalah waktu tanggap yg diberikan oleh antar
muka/interface ketika user mengirim permintaaan ke komputer. Secara umum,
pengguna menginginkan bahwa program aplikasinya dapat memberikan waktu
tanggap yang sependek – pendeknya. Tetapi waktu tanggap yang baik memang
tidak dapat ditentukan, karena ada beberapa aspek yang mempengaruhi, antara
lain yakni ragam interaksi yang diinginkan dan kefasihan pengguna dalam
menjalankan program aplikasi tersebut (Noviyanti et al., 2018).
2. Query
Query adalah semacam kemampuan untuk menampilkan suatu data dari
database dimana mengambil dari tabel-tabel yang didatabase, namun tabel
tersebut tidak semua ditampilkan sesuai yang diinginkan atau data yang ingin
ditampilkan (Sinuraya, 2017). Menurut SilberSchatz, query adalah sebuah
pernyataan yang meminta pengaksesan informasi. Query (permintaan) merupakan
metode pengaksesan yang paling sering digunakan. Dalam DBMS, query
dinyatakan dalam Structured Query Languange (SQL) (Lubis, 2017).
Dari tiga query khusus SQL, query definisi data adalah yang paling tidak
berguna terhadap tabel lokal. Segala sesuatu yang dapat dilakukan dengannya
juga dapat dilakukan dengan menggunakan alat desain di Access. Namun, query
definisi data adalah cara yang efisien untuk membuat atau mengubah objek
database. Dengan kueri definisi data, pernyataan SQL ini dapat digunakan
(Noviyanti et al., 2018).
3
Perintah DDL membuat/mengubah/menghapus suatu objek tertentu, seperti
database, table. View, trigger, stored procedure dan sebagainya (tergantung dari
versi standar SQL yang digunakan) (Selamet, 2008).
4. Database/Basis Data
Database terdiri atas 2 kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat
diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul.
Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek
seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa,
konsep, keadaan, dan sebagainya, yang diwujudkan dalam bentuk angka, huruf,
symbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya(Maanari et al., 2013).
Basis data merupakan kumpulan data dari berbagai entitas yang saling
berhubungan. Basis data dikelola melalui sebuah perangkat lunak yang disebut
database managements System (DBMS). Melalui DBMS manusia dapat
berinteraksi dengan basis data. Salah satu DBMS paling populer saat ini adalah
Oracle, perangkat lunak produksi Oracle USA, Inc yang merupakan aplikasi
Relational DBMS dengan berbagai macam fiturfitur yang dapat mengoptimalkan
pengelolaan basis data. Dalam dunia bisnis saat ini, suatu perusahaan (contohnya
sebuah distributor) membutuhkan suatu sistem yang mampu menangani dan
mengolah data dari proses bisnisnya dengan cepat dan akurat tanpa membuang
banyak biaya maupun waktu. Hal ini tentunya juga sangat penting mengingat
persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis. Dengan adanya sebuah sistem
informasi yang didukung sebuah basis data yang baik diharapkan mampu
menambah daya saing dari perusahaan serta tentunya mewujudkan prinsip
ekonomi yaitu menambah keuntungan dan menekan pengeluaran sekecil mungkin
(Maanari et al., 2013).
4
5. Relational Database Management System (RDBMS)
Relational database merupakan basis data dimana data disimpan dalam
bentuk tabel yang terdiri dari baris dan kolom. Relational database memiliki
bentuk schema (struktur tabel) yang tetap. Software system.
5
tertentu. Hanya dengan menggunakan password maka informasi finansial,
medis, dan nilaimahasiswa dalam database sebuah universitas tersedia
hanya bagi mereka yang memiliki hak untuk mengetahuinya.
4) Kemudahan Pemeliharaan Data. DBMS menawarkan prosedur standar
untuk menambahkan, mengedit dan menghapus rekaman, juga untuk
memvalidasi pemeriksaan untuk memastikan bahwa data yang tepat sudah
dimasukkan dengan benar dan lengkap ke dalam masing - masing jenis
kolom.
6. MySQL
MySQL (MY Structure Query Language) adalah salah satu Basis Data
Management System (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS
SQL, Postagre SQL, dan lainnya. MySQL berfungsi untuk mengolah Basis Data
menggunakan bahasa SQL. MySQL bersifat open source sehingga kita bisa
menggunakannya secara gratis. Pemprograman PHP juga sangat mendukung atau
mensupport dengan Basis Data MySQL (Dio Lavarino, 2016).
6
memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.
Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja
optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh
user maupun program-program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL
dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam
query data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user,
kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima
kali lebih cepat dibandingkan Interbase (Standsyah and Restu, 2017).
7. MariaDB
MariaDB adalah sistem manajemen database relasional yang
dikembangkan dari MySQL yang dimaksudkan untuk tetap bebas di bawah
General Public License (GPL). Pengembangan dipimpin oleh beberapa orang
yang sebelumnya berkontribusi untuk MySQL, karena kekhawatiran atas akuisisi
oleh Oracle Corporation (Fadhilah et al., 2018).
MariaDB adalah DBMS hasil forking dari DBMSMySQL. Jadi syntax
query yang digunakan hampir sama. MariaDB menerapkan lisensi bebas
GNU/GPL. Nama MariaDB diturunkan dari nama putri ketiga Michael “Monty”
Widenius, pendiri Monty Program dan MySQL. MariaDB memiliki banyak fitur
yang sejak lama telah dipelihara komunitas sehingga menurut Monty seharusnya
sangat stabil. MariaDB telah mengganti InnoDB dengan XtraDB yang juga telah
mendapat perbaikan dari Google dan Percona.XtraDB diklaim secara signifikan
bisa jalan lebih cepat dibandingkan InnoDB, disamping ia juga bisa digunakan
tanpa perlu memasang Plugin seperti halnya pada MySQL. MariaDB
meningkatkan portofolionya dengan fitur “synchronous Multi Master
Replication”.Untuk itu, pengembang MariaDB telah mengimplementasikan
teknologi “Galera Cluster” yang dikembangkan oleh Codership dan ditanamkan
langsung di sistem pengelolaan basis data MariaDB.Solusi ini memungkinkan
replikasi terselaraskan (synchronous replication) dengan topologi Multi Master
(Satryawan, 2016).
8. MongoDB
MongoDB adalah basis data dokumen yang menyediakan performa tinggi dan
ketersediaan tinggi, skalabilitas yang mudah. MongoDB adalah sebuah basis data
open source yang banyak digunakan untuk menangani data yang besar. MongoDB
memberikan performa yang tinggi karena penggunaan indexing, aggregation, load
balancing, dan sebagainya.
7
MongoDB mempunyai fitur-fitur sebagai berikut:
1) Document Oriented, MongoDB tidak mengambil dan memecah entitas
menjadi beberapa struktur relasional, tetapi MongoDB menyimpannya dalam
jumlah dokumen yang minimal.
2) Ad Hoc Queries, MongoDB mendukung pencarian berdasarkan field, range
queries, dan regular expression. Hasil dari query dapat berupa field-field
tertentu dari dokumen, termasuk penggunaan fungsi-
3) fungsi JavaScript.
4) Indexing, Setiap field di dokumen MongoDB dapat diberi indeks yang
menyediakan efisiensi dalam pencarian data.
5) Replication, MongoDB memberikan ketersediaan yang tinggi untuk
kumpulankumpulan replika. Sebuah replika berisi dua atau lebih salinan data.
6) Load Balancing, Skalabilitas MongoDB bersifat horizontal menggunakan
sharding. Pengguna memilih sebuah kunci shard, untuk menentukan
bagaimana data dalam sebuah koleksi akan didistribusikan.(Silalahi, 2018).
9. Web Server
Web server adalah perangkat lunak yang menjadi tulang belakang dari world
wide web (www). Web server menunggu permintaan dari client yang
menggunakan browser seperti Netscape Navigator, Internet Explorer, Mozilla,
dan program browser lainnya. Jika ada permintaan dari browser, maka web server
akan memproses permintaan itu kemudian memberikan hasil prosesnya berupa
data yang diinginkan kembali ke browser.(Riswandi, Kasim and Raharjo, 2020)
Web Server sistem operasi adalah penggunaan perangkat lunak untuk
memungkinkan satu perangkat keras untuk menjalankan beberapa sistem operasi
pada saat yang sama. software yang menyediakan layanan akses kepada user
melalui protokol komunikasi HTTP atau HTTPS atas berkas-berkas yang terdapat
pada suatu situs Web menggunakan aplikasi tertentu seperti Web Browser.
Penggunaan paling umum Server Web adalah untuk menempatkan situs Web,
namun pada prakteknya penggunaannya diperluas sebagai tempat peyimpanan
data ataupun untuk menjalankan sejumlah aplikasi.(Irza, Zulhendra and Efrizon,
2017)
10. Apache
Apache Web Server merupakan unix-based web server. Apache merupakan
web server yang paling populer dan banyak digunakan lebih dari 42% dari
berbagai domain website yang ada di internet. Apache pertama kali dikembangkan
8
berbasiskode pada NCSA HTTPD 1.3 yang diprogram ulang menjadi sebuah web
server. Apache memiliki fitur yang sangat lengkap mulai dari performa yang
tinggi, fungsionalitas, efisiensi, serta kecepatan. Apache juga merupakan web
server berbasis open source.(Satwika and Semadi, 2020)
Apache merupakan web server yang bersifat open source yang digunakan
untuk melayani dan melakukan pengaturan fasilitas web, pada umumnya memiliki
fungsi untuk memperoleh berkas berisi permintaan (request) dari client melalui
web browser, kemudian apache akan memproses data tersebut dengan
menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan oleh client. Ouput didapatkan
berdasarkan data yang tersimpan dalam database website tersebut. (Riswandi,
Kasim and Raharjo, 2020)
11. Nginx
Dalam situs resmi Nginx (Engine X) versi Bahasa Indonesia. Nginx (baca:
enjin eks) merupakan sender HTTP dan reverse proxy gratis berbasis open source
yang memiliki kemampuan tinggi. Nginx juga dapat digunakan sebagai proxy
IMAP/POP3. Perangkat lunak ini diciptankan oleh Igor Sysoev pada tahun 2002
dan dirilis untuk pertama kalinya secara umum pada tahun 2004.(Hutama Muliana
et al., 2018)
Awalnya Nginx dibangun di Rusia untuk memenuhi kebutuhan mesin pencari
skala besar Ramble yang tetap memanfaatkannya sampai sekarang. Berkat
berbagai kemampuan yang dimilikinya, termasuk kinerja yang tinggi dan
fleksibilitas dalam konfigurasi, Nginx banyak digunakan untuk mendukung
layanan web skala besar antara lain WordPress.com, SourceForge, Hulu,
ComputerBase.(Aziz and Tampati, 2015)
9
Gambar 2.2 Summary Report pada Apache Jmeter
Pada tampilan summary report terdapat beberapa komponen, diantaranya :
• Name : Berupa judul atau nama dari summary report kita.
• Comments : Berupa catatan tambahan yang mungkin dimiliki oleh QA.
• Write results to file / Read from file : Kita dapat membaca hasil dari pengujian
yang sebelumnya sudah kita lakukan dengan browsing file dan hasil summary
report dari file itu akan ditampilkan pada tabel.
Laporan pada Summary Report memberikan beberapa informasi yang disajikan
dalam bentuk tabel dengan beberapa komponen, yaitu Label, Samples,
Average, Min, Max, Std.Dev., Error %, Throughput, Received KB/sec, Sent
KB/sec, dan Avg. Bytes.
• Label : Merupakan nama dari HTTP Request yang kita jalankan. Misalnya ada
dua request yang sedang kita jalankan secara bersamaan, dimana nama dari
masing-masing http request tersebut adalah Test-1 dan Test-2, maka Label dari
Summary Report tersebut ada Test-1 dan Test-2. Jelasnya dapat dilihat pada
gambar berikut.
10
• Max : adalah waktu terpanjang yang dibutuhkan dalam mengeksekusi
masing-masing label. Dalam kasus kita, nilai max untuk label Test-1 adalah
282 milisekon dan label Test-2 adalah 713, sehingga total max yang
dihasilkan adalah 713 (diambil dari nilai max paling besar dari masing-
masing label).
• Std. Dev : Menunjukkan penyebaran kumpulan data relatif terhadap rata-
ratanya. Semakin kecil nilai dari std.dev menunjukkan bahwa data yang
dijalankan pada masing-masing label semakin konsisten. Nilai dari std.dev
sebaiknya lebih kecil atau sama dengan setengah dari nilai average dari
setiap label. Dari contoh kasus yang kita jalankan dapat kita tarik
kesimpulan bahwa data yang dijalankan pada label Test-2 masih lebih
konsisten dibanding data yang dijalankan pada label Test-1 karena pada
label Test-1 nilai std.dev > average, sedangkan di label Test-2, nilai std.dev
< average.
• Error % : Menunjukkan jumlah error dalam satuan persen yang terjadi pada
setiap label request. Dalam kasus pada, di label Test-1 dilihat bahwa jumlah
error nya 0%, sedangkan di label Test-2 sebesar 100%.
• Throughput : Menunjukkan jumlah request yang berhasil diproses per time
unit (second, minute, hours) oleh server. Waktu ini dikalkulasikan dari awal
sample pertama dijalankan sampai sample terakhir. Berbeda dengan std.dev,
semakin besar nilai throughput, semakin bagus. Dari contoh kasus yang kita
jalankan, di label Test-1 ada 4.6196489… request yang berhasil diproses
oleh server yang kita jalankan per second, dan di label Test-2 ada
4.5889101… (dibulatkan menjadi 4.6) request per second.
• Received KB/sec : Adalah jumlah data yang berhasil diunduh oleh server
selama dilakukannya eksekusi pengujian performance dalam satuan
kilobyte tiap 1 sekon.
• Sent KB/sec : Adalah jumlah data yang berhasil dikirim dari server selama
dilakukannya eksekusi pengujian performance dalam satuan kilobyte tiap 1
sekon.
• Avg Bytes : Adalah rata-rata byte yang berhasil diunduh (download) oleh
server.
14. LoadFocus
Adalah extension crome browser yang berfunsi untuk merekam semua proses
yang dilakukan pada browser dengan output .jmx sehingga selanjutnya dapat
dilakukan proses pengujian lebih lanjut dengan software Apache Jmeter. Berikut
adalah tampilan dari extension loadfocus :
11
Gambar 2.4 LoadFocus
Versi terbaru LoadFocus saat ini adalah versi 1.1.1, ada beberapa macam
extension yang serupa dengan loadfocus tapi rata-rata semua berbayar, sedangkan
loadfocus saat ini masih menyediakan versi gratis, hanya saja kekurangan versi
gratis ini rekaman prosesnya hanya dibatasi sampai 1 menit saja.
12
2.3 Kajian Literatur
1) Analisis Web Server
NO Judul Tahun Proses Tools Hasil Analisis Sumber
1. Analisis Performansi 2019 Request Apache Hasil uji yang dilakukan pada kedua Jurnal Sistem
Antara Apache & Bench web server tersebut menujukan bahwa Dan
Nginx Web Server Nginx memiliki rata-rata waktu Informatika
dalam Menangani penyelesaian request yang lebih cepat (Jsi)
Client Request. dibandingkan dengan Apache. Hasil ini
(Chandra and Yakobus, didapatkan setelah proses
2019) pengujian dengan jumlah request mulai
dari 100 sampai 1000000 dengan
menggunakan tool Apache
Bench.
2. Perbandingan 2020 Response time Apache Kinerja web server dengan ISSN 2686-
Performansi Web & memory Benchmark menggunakan NGINX memiliki 6099 – SCAN
Server Apache Dan usage ing Tool performansi lebih baik dibandingkan VOL. XV
Nginx Dengan dengan APACHE. NOMOR 1
Menggunakan Ipv6.
(Satwika and Semadi,
2020)
3. Analisis Perbandingan 2018 Response Time, HTTPERF 1.Throughput web server Nginx lebih Jurnal Web
Kinerja Web Server Througput unggul dalam segi bandwidth pada file Informatika
Apache bertipe PHP. Sedangkan pada file Teknologi,
dan Nginx pada VPS gambar bertipe jpg, sebagian besar hasil Vol.3, No.1,
dengan Menggunakan pengujiannya menunjukkan bahwa Mei 2018
HTTPERF Nginx lebih unggul dalam segi
untuk bandwidth - nya.
Sistem Operasi CentOS 2.Throughput web server Apache lebih
(Hutama Muliana et al., unggul dalam segi bandwidth pada file
2018) bertipe HTML
13
4 Analisis Kinerja Web 2021 Througput website Dari hasil pengujian yang dilakukan Vol. XVI
Server Apache Dan meliputi pengujian throughput, Nomor 2 Juli
Litespeed Connection time, dan reply time dapat 2021 – Jurnal
Menggunakan Httperf ditarik kesimpulan bahwa kinerja web Teknologi
Pada Virtual Private server Apache lebih unggul jika dilihat Informasi
Server (VPS) dari hasil keseluruhan nilai throughput
(Yudhiastari, 2021) yang lebih besar dari web server
Litespeed. Sedangkan web server
Litespeed lebih unggul jika dilihat dari
hasil keseluruhan nilai Connection, dan
reply yang lebih kecil dari web server
Apache.
5. Performansi Web 2021 Request,respon Apache Dengan melihat hasil dari penelitian Ijns.org.
Server Apache dan se time Bench diatas, dapat diambil kesimpulan Indonesian
Nginx Pada bahwa web server Nginx lebih unggul Journal on
Aplikasi penjualan dalam hal pelayanan terhadap request Networking and
Online dari client dibandingkan dengan Security -
(Praba and Hariyanto, Apache dengan memiliki rata-rata Volume 9 No 3
2020) waktu proses lebih cepat. Hasil – Juni– 2020
ini diperoleh dari penelitian dengan
menguji jumlah request mulai dari 500
sampai dengan
50000 dengan menggunakan alat ukur
ApacheBench.
6. Analisis Web Server 2015 Time per Aplikasi analisis dari hasil pengujian tersebut Jurnal
untuk Pengembangan request, web ditemukan web server Apache memiliki multinetics vol.
Hosting Server Transfer rate, kinerja lebih baik dari pada web server 1 no. 2
Institusi: Pembandingan Connection Nginx, november 2015
Kinerja Web Server Times dimana kemungkinan pengguna web
Apache dengan Nginx server Apache belum mengetahui. Hal
14
(Aziz and Tampati, tersebut bahwa web server Apache
2015) memiliki kecepatan transfer rate, time
per
request dan connection time lebih cepat
dibandingkan dengan Nginx, dimana
dengan nilai
transfer rata-rata dari Apache 701
Kbytes/sec sedangkan Nginx 522
Kbytes/sec
7. Analisa Kinerja Apache 2021 Response time, Arsitektur Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata Jurnal Infra
dan Nginx dalam throughput microservic untuk response time dan throughput
Arsitektur e maka web server Apache lebih unggul
Microservice dibandingkan dengan web server
Menggunakan Siege Nginx, tetapi berdasarkan untuk jumlah
(Christopher, Unsong dari transaksi web server
and Andjarwirawan, Nginx lebih banyak daripada web
2021) server Apache
8 Analisis Perbandingan 2017 Throughput, httperf / Dari perbandingan pengujian Jurnal
Kinerja Web Server connection, siege throughput antara perangkat lunak http Vokasional
Apache dan Nginx request, reply Server apache dan nginx sebanyak Teknik
Menggunakan Httperf dan error empat kali pengujian didapatkan hasil Elektronika &
Pada Portal Berita dimana hasil dari throughput apache Informatika
(Studi Kasus memiliki kinerja yang lebih unggul dari
beritalinux.com) pada kinerja throughput nginx, dimana
(Irza, Zulhendra and bandwidth yang dihasilkan jauh lebih
Efrizon, 2017) baik sehingga mampu menampung
banyak data
9 Comparative 2017 Response time, hasil evaluasi kinerja implementasi web VNU Journal of
Performance Evaluation throughput, server ditinjau dari kinerja bottle neck Science: Comp.
of Web Servers request dan efisiensi penggunaan sumber daya. Science & Com.
15
Dua percobaan telah dilakukan Eng., Vol. 31,
menggunakan Apache Bench dan No. 3 (2017)
Tsung dengan beban sangat tinggi. 28–34
Hasil eksperimen menunjukkan bahwa
NginX dapat mencapai tingkat
konkurensi hingga 42% dan hingga
200% lebih tinggi dari masing-masing
prefork NodeJS dan Apache. Hasilnya
juga mengungkapkan bahwa NginX
bisa mendapatkan throughput hingga
16% lebih tinggi dari Apache dalam
jangka panjang dengan volume beban
yang tinggi. Waktu respons NginX juga
dua kali lebih kecil daripada Apache.
10 Evaluasi Kinerja Web 2020 Response time, HTTP2 Dari hasil pengujian response time Journal of
Server Apache latency yang dilakukan, terbukti bahwa Engineering,
menggunakan Protokol kecepatan response time yang Technology &
HTTP2 dihasilkan HTTP/2 dalam mentransfer Applied Science
(Riswandi, Kasim and data lebih kecil dari pada HTTP/1. p-ISSN: 2721-
Raharjo, 2020) HTTP/2 menunjukkan performa 7949, e-ISSN:
kecepatan response time yang lebih 2721-8090
cepat jika diterapkan dalam web server
nginx dari pada menggunakan web
server apache.
Tabel 2.1 Kajian Literatur Web Server
Kesimpulan dari analisis beberapa jurnal tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa kinerja web server nginx diduga lebih baik
dari pada web server apache dan litespeed baik dari response time, memory usage maupun throughput.
16
2) Analisis Backend Framework
N Judul Tahun Proses Tools Hasil Analisis Sumber
O
1 Studi Komparasi 2020 Load Test Hasil pengujian yang Conference on
Pengembangan Website didapatkan memiliki perbedaan yang Business, Social
Dengan tidak signifikan. Pengujian parameter Sciences and
Framework Codeigniter time pada Codeigniter sebesar 151,5 Innovation
Dan Laravel ms dan Laravel sebesar 147,3 ms. Technology,
(Prasena and Sama, Sedangkan pada pengujian paramater Unversitas
2020) speed, Codeigniter memilike speed Internasional
sebesar190,23 Kbit/s dan Laravel Batam
sebesar 150,15 Kbit/s.
2 Analisis Performasi 2017 Respontime, Web Stress 1. Aplikasi web yang menggunakan E-Proceeding Of
Framework Codeigniter Page size dan Tool framework CodeIgniter lebih baik Engineering :
Dan Laravel Speed dari sisi Vol.4, No.3
Menggunakan Web perfomasinya dibandingkan Desember 2017 |
Server Apache dengan aplikasi web yang Page 3565
(Performance Analysis menggunakan framewrok
Framework Codeigniter Laravel
And Laravel Using 2. Dari ukuran page size pada saat
Apache Web Server) pengujian load test, aplikasi web
(Eriton, Muldina Negara yang
and Sanjoyo Dwi, 2017) menggunakan framewoek Laravel
menghasilkan page size yang lebih
besar dan
berubah-ubah karena pada
framework Laravel meload lebih
banyak library dari
pada framework CodeIgniter,
maka mengakibatkan time yang
17
dihasilkan
frameworok Laravel lebih besar.
3. Comparison Between 2018 Throughput debug bar Perbandingan kinerja antara Laravel International
Yii Frameworks And ,Memory dan Kerangka Yii2 yang telah kami Journal of
Laravel In Consumption , lakukan dalam makalah ini adalah Innovation in
3 Different Version For Execution berdasarkan waktu eksekusi, Enterprise
Viewing Large Data Of Time penggunaan memori puncak, dan System, Volume
Shipyard Industry In metrik throughput. Pengujian yang 2, Issue 01,
Indonesia dihasilkan menunjukkan bahwa dalam January 2018,
(Latif and Kusumasari, waktu eksekusi dan pengukuran pp. 13-18
2018) throughput, Laravel memberikan hasil
yang lebih baik dengan jumlah yang
sedikit berbeda.
4 A Comparative study of 2019 Request, Apache Dari hasi pegujian Laravel memiliki 2351-9789 ©
PHP frameworks Response time, Benchmark request terbanyak dalam waktu 1 detik 2019 The
performance Memory dari pada framework Symfoni dan Authors.
(Laaziri et al., 2019) Usage, Code Igniter, begitu juga pada Published by
Number of pengunaan memory dan respone time Elsevier Ltd.
Files Laravel lebih baik dari pada symfoni This is an open
dan Code Igniter access article
under the CC
BY-NC-ND
license
(https://creativec
ommons.org/lice
nses/by-nc-
nd/4.0/)
Selection and
peer-review
18
under
responsibility of
the 12th
International
Conference
Interdisciplinarit
y in
Engineering.
10.1016/j.promf
g.2019.02.295
5. Performance benchmark 2015 findByPk, Excecution Analisis objektif menunjukkan bahwa International
of php frameworks with findByAttribute Speed rata-rata scientific journal
database s, findAll eksekusi metode di Codeigniter adalah "machines.
select methods yang tercepat, jadi kami menyatakan technologies.
(Janev, Delipetrev and materials. web
Ristova, 2015) Codeigniter sebagai pemenang. issn 1314-507x;
print issn 1313-
0226
6 Analisis Perbandingan 2020 Request, Page Browser Jumlah baris kode berorientasi fungsi, Expert, Jurnal
Bahasa Pemrograman Size website yang dibangun dengan Manajemen
Php Laravel menggunakan framework Laravel Sistem
Dengan Php Native Pada memiliki lebih banyak baris pada Informasi Dan
Pengembangan Website fungsi Teknologi
(Endra et al., 2021) dibandingkan dengan website yang
dibangun dengan PHP Native. Website
yang memakai framewok Laravel
memiliki tingkat ke-efesien-an
membuat sebuah fungsi kode program
yang lumayan tinggi dibandingkan
dengan PHP Native. Dikarenakan
19
Laravel telah menyediakan
berbagai library untuk mengeksekusi
program tersebut. Seperti pada
penggunaan ORM (Object Relation
Mapping) untuk pengeksekusian kode
program untuk mengelola basis data
sehingga pengguna waktu untuk
membuat program berkurang dan
mudah untuk di-maintenance. PHP
Native unggul dalam kecepatan dan
page size, ini
dikarenakan konten dan ukuran projek
pada Laravel jauh lebih banyak dan
besar dibandingkan dengan native.
Walaupun struktur folder pada PHP
Native jauh lebih flexible daripada
Laravel apabila dikerjakan sendiri,
tetapi untuk pengerjaan secara tim atau
kelompok Laravel lebih unggul, sebab
tempat dan struktur folder yang akan
digunakan sama dibandingkan dengan
Laravel. Tetapi pada struktur URL
yang digunakan pada Laravel jauh
lebih flexible dan mudah untuk diubah
pada routing
7 Komparasi Penggunaan 2020 Connection Quisionair 1.Framework CodeIgniter lebih baik Jurnal SCRIPT,
Framework Codeigniter Database, dibandingkan dengan PHP Native dari Vol. 8 No. 1
Vs Php Native Request, segi performa dan lebih Juni 2020
Pada Sistem Informasi Throughput direkomendasikan untuk digunakan
Manajemen Surat kepada user.
20
Sekretariat Jurnal SCRIPT, Vol. 8 No. 1 Juni 2020
Dprd Pemalang E-ISSN:2338-63135
(Aditya, Erna and Dina, 2. Coding menggunakan CodeIgniter
2020) lebih tertata dalam Folder setiap
SubMenu yang akan
dilakukan coding.
3. PHP Native lebih simple dalam
pencodingan sistem ,ini dapat
direkomendasikan kepada
programer tingkat lanjut dan bukan
untuk kerja team,karena beberapa
variabel hanya
programer yang membuat sistem ini
sendiri yang tahu, jadi tidak cocok
apabila digunakan kerja
team
8 Analisis Perbandingan 2018 Respon Aplikasi Web service menggunakan framework Bangkit
Performa Web Service Time, Mobile Django diprediksi memiliki waktu Indonesia, Vol.
Rest CPU Android respon yang cepat, penggunaan CPU 2, No.VII,
Menggunakan Usage, dan Memori yang paling sedikit Oktober 2018
Framework Laravel, RAM sehingga penulis
Django Dan Ruby On Usage merekomendasikan kepada kampus
Rails STTI Tanjungpinang untuk
Untuk Akses Data membangun web service Portal E-
Dengan Aplikasi Mobile Kampus yang lebih lengkap,
(Saputra, 2018) mengintegrasikan semua proses bisnis
yang ada saat ini dengan menggunakan
web serviceframework Django.
21
9 Comparitive Study on 2020 Performance The choice for which framework to International
Web Development using select Laravel or Core PHP is depend Journal of
core PHP & Laravel upon the client interest, but in terms of Advance
Framework the performance of application laravel Science and
(Kapoor, 2020) performed best as compare to core Technology
PHP. The speed of loading the page Vol.29,
of core PHP project is much faster No.10S,(2020),
than laravel because laravel has pp.2660-2663
triple layer function(Model, View,
Controller) for execute that taken
much time. Due to the inbuilt
libraries &packages developer always
prefer the laravel to develop E-
commerce Site.Laravel, so far one of
the most popular framework in 2019
because of its documentation &
MVC support with reliable database
10 Comparative Analysis 2018 Response time, Jmeter After carefully analysing the outcomes International
Of Codeigniter And throughput from all testing environments, it is Research
Laravel In Relation To evident that, generally CodeIgniter Journal of
Object-Relational performed significantly well on the Engineering and
Mapping, Load Testing local server with respect to throughput Technology
And Stress Testing and response time, thus the null (IRJET)
(Ibrahim, Acquah and hypothesis is rejected for the local set
Twum, 2018) up. Performance difference on a live
set up is not very significant although
CodeIgniter still performed better in
smaller load conditions but there was
an
Tabel 2.2 Kajian Literatur Backend Framework
22
Kesimpulan dari beberapa jurnal tersebut dapat di ambil kesimpulan framework code igniter memiliki response time lebih
cepat dari Laravel,django dan yang lainnya. Namun native atau tanpa framework juga lebih cepat dibandingkan dengan
mengunakan framework Laravel atau code igniter.
23
3. Perbandingan 2017 Response time Dari hasil uji coba yang dilaksanakan JURNAL
Kemampuan Database mongodb mmiliki permoance lebih baik TEKNIK ITS
nosql dari pada Mysql yakni memiliki respon Vol. 6, No. 2
dan SQL dalam Kasus yang lebih cepat baik untuk proses (2017), 2337-
ERP Retail CRUD maupun agregation 3520 (2301-
(Bhaswara, Sarno and 928X Print)
Sunaryono, 2017)
4. Analisis Perbandingan 2020 Response time Pada penelitian ini dapat disimpulkan (Jurnal
Performansi Waktu bahwa database NoSQL MongoDB Teknologi
Respons Kueri terbukti lebih unggul dalam setiap Informasi)
Antara Mysql Php transaksi query yang diujikan Vol.4, No.2,
7.2.27 Dan Nosql dibandingkan dengan MySQL, namun Desember
Mongodb lemah dalam pemrosesan transaksi query 2020
(Bhaswara, Sarno and untuk menampilkan data dengan jumlah
Sunaryono, 2017) selisih runtime 1,95s. Penelitian ini
membuktikan database NoSQL mampu
memenuhi pemrosesan kebutuhan data
yang besar dengan kecepatan waktu
respond query yang optimal dan terbukti
memiliki lebih banyak keunggulan
dibanding database MySQL.
5. Perbandingan Performa 2021 CRUD Dalam semua proses baik proses IJCIT
SQL dan Nosql Dengan select,insert,update maupun delete (Indonesian
PHP mongodb menunjukan memiliki respon Journal on
Pada 5 Juta Data yang lebih cepat dari pada Mysql Computer
(Budiman et al., 2021) and
Information
Technology)
6 (1) (2021)
38-42
24
6. Analisa Perbandingan 2021 CRUD Aplikasi Query read data pada nosql database ResearchGate
Kemampuan Database web memiliki response times yang paling cepat
NoSQL dan SQL dibanding query untuk proses create,
(Salsabila et al., 2021) update dan delete. Query update data pada
nosql database memiliki response times
yang paling
lama dibanding query untuk proses create,
read dan delete. Sedangkan Query delete
data pada nosql database memiliki
response times yang lebih cepat dibanding
query create data. Perbandingan query
response times dari beberapa software
NoSQL database merupakan salah satu
topik yang dapat dikembangkan pada
penelitian selanjutnya.
7. Analisis Perbandingan 2020 CRUD fungsi PHP Berdasar pada hasil penelitian yang Jurnal
Unjuk Kerja Database microtime dilakukan diperoleh bahwa waktu Nasional
SQL dan Database eksekusi database Redis lebih cepat dari Teknik
NoSQL Untuk database MySql untuk melakukan operasi Elektro, Vol.
Mendukung Era Big dasar yaitu create, read, delete dan update. 9, No. 3,
Data Peningkatan kecepatan waktu eksekusi November
(Fadli et al., 2020) tersebut sebesar 87.58% pada operasi 2020
create, 85.53% pada operasi update, dan
pada operasi delete sebesar 86.40% dan
sedangkan pada operasi read penigkatan
kecepatan waktu eksekusi diperoleh
sebesar 57.09%, sehingga secara rata-rata
Database Redis memiliki untuk kerja yang
lebih baik dari Database MySQL yaitu
sebesar 79.15%.
25
8 Perbandingan Performa 2017 Average Time Node.js Pengujian performa terhadap relational Seminar
Relational, Document- javascript database (PostgreSQL), document- Nasional
Oriented dan Graph runtime oriented database (MongoDB) dan graph Teknologi
Database Pada Struktur environment database (Neo4j) pada data genealogy Informasi
Data Directed Acyclic dengan struktur directed acyclic graph dan
Graph.(Setialana, Adji (DAG) menghasilkan data bawa Multimedia
and Ardiyanto, 2017) PostgreSQL memiliki performa dan 2017
kecepatan yang lebih baik dalam operasi
menyimpan (single write syncrhonous)
yaitu sebesar 0.64 ms maupun membaca
data (single read) yaitu sebesar 0.32 ms
dibandingkan MongoDB yaitu 5.29 ms
pada operasi single write syncrhonous dan
4.59 ms pada operasi single read.
Sedangkan Neo4j memiliki performa
paling buruk pada operasi single write
synchronous yaitu sebesar 9.92 ms dan
operasi single read yaitu sebesar 8.92 ms
9 Benchmarking Mysql 2019 response time, Benchmark MongoDB memiliki Response time lebih Journal Of
And Nosql Database throughput, Metrics cepat dibandingkan Mysql dan troughput Information
ON Egovbench backup and namun paling besar dalam storage Technology
Application storage, And Its
(Rakhmawati et al., volume. Utilization,
2019) Volume 2,
Issue 1, June-
2019:18-23
10 A Comparison of 2016 CRUD time As amount of data is increasing, time International
MySQL and MongoDB taken by MySQL to perform operations is Research
Databases also increasing . Above tables and charts Journal of
clearly shows that MySQL is not able to Engineering
26
(Rakhmawati et al., handle large amount of data that’s why and
2019) MongoDB is preferred over MySQL. Technology
(IRJET)
Tabel 2.3 Kajian Literatur Database
Kesimpulan dari hasil analisis beberapa jurnal diatas bahwa diduga kinerja database MongoDB lebih cepat dari pada database
RDBMS baik Mysql,PostgreSQL maupun database RDBMS lainnya dalam response time, throughput dan dalam terutama
penanganan big data.
27
2.4. Hipotesis
Hipotesis dari kajian literatur beberapa referensi adalah “Diduga dengan
aplikasi baru yang
database MongoDB dan Web Server Nginx dapat meningkatkan kecepatan
response time aplikasi Administrasi Pondok Pesantren Sumber Barokah”.
Evaluasi
&
Perbaikan
Aplikasi
Baru
28
BAB III
METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
3.1.1 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah metode
telaah dokumen, wawancara dan observasi langsung.
29
• Web Server : Apache versi 2.4.38
• Tool : Xampp v3.2.3
30
kebutuhan, karena pada aplikasi lama terdapat beberapa menu yang sudah
tidak diperlukan. Aplikasi
yang dirancang dengan spesifikasi sebagai berikut:
31
Gambar 3.1 Import database pada MongoDB
3.6 Tahapan Pengujian
Pengujian dilakukan dengan menggunakan browser crome, tool Apache
Jmeter dan LoadFocus yang merupakan extension browser crome. Tahapan
pengujian dilakukan pada beberapa Tahapan proses yaitu :
1) Tahapan Proses Login
2) Tahapan Proses CRUD Data Siswa/i
3) Tahapan Proses Transaksi Tabungan
4) Tahapan Proses Transaksi Pembayaran
5) Tahapan Proses Laporan Tabungan
6) Tahapan Proses Laporan Pembayaran
32
3.7 Evaluasi Sistem
Tahap evaluasi ini pengguna melakukan evaluasi untuk memastikan
apakah program atau sistem yang sudah dibangun sudah sesuai dengan
keinginan atau belum. Apabila telah sesuai maka sistem sudah dapat
digunakan. Tapi apabila dinyatakan belum sesuai maka pengembang harus
kembali ketahap sebelumnya untuk memperbaiki sesuai dengan keinginan
pengguna.
33
BAB VI
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
34
Kesehatan -> 50.000
ID Card -> 20.000
Lainnya -> 0
5 Laporan Teller, Admin, Dibuatkan tombol export
Tabungan Kepala Bagian excel
6 Laporan Teller, Admin Dibuatkan tombol export
Pembayaran excel
7 Koreksi Admin, Kepala Dibuatkan history koreksi
Pembayaran Bagian data
Tabel 4.1 Tabel Hasil Wawancara
Pada menu CRUD data siswa user teller hanya dapat mengupdate data siswa/i
saja dan pilihanya hanya aktif dan izin, teller dapat merubah status menjadi izin
apabila telah melunasi biaya SPP pada bulan tersebut.
Melakukan
Transaksi
Tabungan
Melakukan
Transaksi
Pembayaran
Teller <<includes>>
Melihat Laporan <<includes>>
Tabungan
<<includes>>
Login
Admin
Melihat Laporan <<includes>>
Pembayaran
<<includes>>
Kepala
Bagian
Update Status
<<includes>>
Siswa/i
Koreksi
Pembayaran
Pada activity diagram diatas dapat dilihat bahwa user dapat masuk
ke halaman utama dashboard dengan cara login terlebih dahulu, apabila user
tidak tepat dalam memasukan username atau password maka akan tampil
dialog kesalahan, apabila user benar dalama memasukan username dan
password maka dapat masuk kedalam halaman utama dashboard.
36
2) Activity Diagram CRUD Data Siswa/i
37
maka proses hapus akan dibatalkan, apabila menekan tombol OK maka
proses hapus data akan diproses.
38
Gambar 4.5 Activity Diagram Transaksi Tabungan
Pada activity diagram diatas ketika user admin atau teller memilih
menu transaksi tabungan maka akan muncul tampilan transaksi tabungan,
kemudian untuk melakukan transaksi user harus memilih siswa terlebih
dahulu kemudian melakukan transaksi tabungan diantaranya berisi setoran,
penarikan, dan transferan. Setelah melakukan transaksi data akan terinsert
kedalam database kemudian baru user dapat mencetak ke buku tabungan
siswa/i.
39
4) Activity Diagram Transaksi Pembayaran
40
5) Activity Diagram Laporan Tabungan
Pada activity diagram diatas ketika user admin, teller, atau kabag
memilih menu laporan tabungan maka akan muncul tampilan laporan
tabungan, selanjutnya user dapat memilih operator yang melakukan
transaksi dan tanggal transaksi awal sampai tanggal transaksi akhir
transaksi, setelah itu data akan dapat dicetak atau di print secara langsung
atau dapat di export kedalam bentuk excel dengan xls.
41
Gambar 4.8 Activity Diagram Laporan Pembayaran
Pada activity diagram diatas ketika user admin, teller, atau kabag
memilih menu laporan pembayaran maka akan muncul tampilan laporan
pembayaran, selanjutnya user dapat memilih operator yang melakukan
transaksi dan tanggal transaksi awal sampai tanggal transaksi akhir
transaksi, setelah itu data akan dapat dicetak atau di print secara langsung
atau dapat di export kedalam bentuk excel dengan xls.
42
Gambar 4.9 Activity Diagram Koreksi Pembayaran
Pada activity diagram diatas ketika user admin, atau kabag memilih
menu koreksi pembayaran maka akan muncul tampilan koreksi
pembayaran, selanjutnya user diharuskan memilih data siswa/i terlebih
dahulu, kemudian pilih salah satu transaksi yang akan dibatalkan, setelah
itu user dapat melakukan perbatalan pada transaksi tersebut dan data
tersebut akan terupdate kedalam database. Apabila transaksi telah
dibatalkan maka transaksi tersebut tetap muncul pada menu teller hanya saja
truk pembayaran tersebut sudah tidak dapat lagi di cetak.
43
Gambar 4.10 Halaman Login
Halaman login dibuat dengan sederhana dengan tampilan logo
pondok pesantren sumber barokah karawang. Untuk form pengisiannya
hanya berisi input username, input password dan tombol login saja.
Pada halaman data siswa/i terdapat tombol untuk tambah, edit dan
delete data dengan menggunakan popup bootstrap, sedangkan untuk delete
data akan muncul alert (menggunakan sweetalert) untuk mengkonfirmasi
apakah benar akan menghapus data.
44
3) Halaman Transaksi Tabungan
45
Pada halaman transaksi pembayaran terdapat beberapa jenis
pembayaran diantaranya pembayaran kost pondok, shodaqoh peralatan
dapur, perawatan loker, shodaqoh olahraga, Kesehatan, ID Card, dan
pembayaran lainnya.
46
Pada halaman laporan tabungan terdapat pilihan sort by date,
terdapat juga tombol cetak dan tombol export to excel untuk memudahkan
pengguna dalam rekap data.
7) Kopreksi Pembayaran
47
7 1380 2165 12,0 461,47 8,02 0 30
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Login Aplikasi Lama
Dari Hasil pengujian Proses login pada aplikasi lama, untuk proses
login dengan 1 pengguna didapatkan 46 request dengan kecepaan rata-rata
setiap requestnya adalah 84 ms, dengan throughput atau request yang berhasil
diproses tiap detik adalah 11,8. Sedangkan data yang berhasil di unduh oleh
server tiap detiknya adalah 454,62 KB dan server dapat mengirim data 7,90 Kb
setiap detiknya. Dari pengujian dengan 1 pengguna sampai 30 pengguna proses
login ini berjalan dengan cukup stabil meningkat sesuai dengan banyaknya
jumlah pengguna dan dengan tingkat kegagalan proses 0%.
• Aplikasi Baru
NO Proses Request Average Throughput Received/sent Error User
(ms) (/sec) (KB/Sec) (%)
Received Sent
1 47 2 367,2 39.907,21 249,26 0 1
2 235 3 246,3 26.772,13 167,22 0 5
3 470 1 459,9 49.981,63 312,18 0 10
Proses
4 705 1 692,5 75.267,04 470,12 0 15
Login
5 940 1 917,1 99.670,70 622,54 0 20
6 1175 1 1047,2 113.817,36 710,90 0 25
7 1410 1 1330,2 144.569,52 902,98 0 30
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Login Aplikasi Baru
Dari Hasil pengujian Proses login pada aplikasi baru, untuk proses login
dengan 1 pengguna didapatkan 47 request dengan kecepaan rata-rata setiap
requestnya adalah 2 ms (82ms lebih cepat dari pada aplikasi lama), dengan
throughput atau request yang berhasil diproses tiap detik adalah 367,2(355,4
lebih banyak dari pada aplikasi lama). Sedangkan data yang berhasil di unduh
oleh server tiap detiknya adalah 39907,21 KB (39.452,59 KB lebih banyak dari
pada apalikasi lama) dan server dapat berhasil mengirim data 249,26 Kb setiap
detiknya (241,36 KB lebih banyak dari aplikasi lama). Dari pengujian dengan
1 pengguna sampai 30 pengguna proses login ini berjalan dengan cukup stabil
namun ada kegagalan proses request sebesar 0%.
48
Gambar 4.17 Diagram Pengujian Login Aplikasi
Lama dan Baru
Dari hasil kedua pengujian dengan 1 pengguna sampai 30 pengguna
didapatkan bahwa proses login pada aplikasi baru memiliki respon time yang
lebih cepat dari pada proses login pada aplikasi lama, dengan perbandingan
kecepatan 82 – 2.164 ms lebih cepat, dan 234,6 – 1.034,3 lebih banyak request
yang berhasil di proses.
Dari chart atau diagram diatas terlihat perbandingan antara keduanya
cukup signifikan, namun keduanya cukup stabil dengan tingkat kegagalan 0%.
49
Dari hasil pengujian proses CRUD data siswa/i pada aplikasi lama,
untuk proses dengan 1 pengguna didapatkan 129 request dengan kecepaan rata-
rata setiap requestnya selesai adalah 18 ms, dengan throughput atau request
yang berhasil diproses tiap detik adalah 50,3. Sedangkan data yang berhasil di
unduh oleh server tiap detiknya adalah 738,51 KB dan server dapat mengirim
data 34,48 Kb setiap detiknya. Dari pengujian dengan 1 pengguna sampai 30
pengguna proses login ini berjalan dengan cukup stabil meningkat sesuai
dengan banyaknya jumlah pengguna dan dengan tingkat kegagalan proses 0%.
• Aplikasi Baru
NO Proses Request Average Throughput Received/sent Error User
(ms) (/sec) (KB/Sec) (%)
Received Sent
1 38 12 76,0 22.606,89 59,73 0 1
2 190 25 103,6 30.861,55 81,42 0 5
3 CRUD 380 71 104,2 31.159,15 81,89 0 10
4 Data 570 144 94,8 26.126,67 74,51 0 15
5 Siswa/i 760 377 49,7 5.679,21 35,73 0 20
6 950 378 61,8 7.063,02 44,43 0 25
7 1080 378 74,4 8.507,70 53,32 0 30
Tabel 4.5 Hasil Pengujian CRUD Data Siswa/I
Aplikasi Baru
Dari hasil pengujian proses CRUD data siswa/i pada aplikasi baru,
untuk proses dengan 1 pengguna didapatkan 38 request (91 lebih sedikit dari
request CRUD pada aplikasi lama) dengan kecepaan rata-rata setiap
requestnya selesai adalah 12 ms (6 ms lebih cepat dari aplikasi lama), dengan
throughput atau request yang berhasil diproses tiap detik adalah 76,0(25,7 lebih
besar dari pada throughput aplikasi lama). Sedangkan data yang berhasil di
unduh oleh server tiap detiknya adalah 22.606,89 KB (21.867,49 lebih besar
dari pada kemampuan unduh pada aplikasi lama) dan server dapat mengirim
data 59,73 KB(25,25 KB lebih besar dari pada kemampuan mengirim data pada
aplikasi lama) setiap detiknya. Dari pengujian dengan 1 pengguna sampai 30
pengguna proses ini berjalan dengan mengalami peningkatan sesuai jumlah
pengguna namun mulai stabil pada 20-30 pengguna, dan dengan tingkat
kegagalan proses 0%.
50
Gambar 4.18 Diagram Pengujian CRUD Data Siswa/i Aplikasi
Lama dan Baru
Dari hasil kedua pengujian dengan 1 pengguna sampai 30 pengguna
didapatkan bahwa proses CRUD data siswa/i pada aplikasi baru dengan 1
pengguna memiliki respon time yang lebih cepat dari pada proses CRUD data
siswa/i pada aplikasi lama, dengan perbandingan kecepatan 8 ms lebih cepat,
dan 25,7 lebih banyak request yang berhasil di proses.
Namun pada pengguna lebih dari 10 proses CRUD data siswa/I aplikasi
lama lebih cepat dari pada proses CRUD data siswa/I aplikasi baru dengan
peningkatan yang sesuai dengan jumlah pengguna dan pada 30 pengguna proses
CRUD data siswa/I aplikasi lama memiliki kecepatan 150ms lebih cepat dari
proses CRUD data siswa/I pada aplikasi baru dan throughput atau request yang
berhasil diproses tiap detik adalah 54,4 lebih besar dari aplikasi baru.
Dari chart atau diagram diatas terlihat perbandingan antara keduanya,
CRUD aplikasi lama bergerak meningkat secara linear sesuai jumlah pengguna
sedangkan CRUD aplikasi baru meningkat pada pengguna dibawah 20 dan mulai
stabil pada 20 pengguna sampai 30 penguna dan keduanya memiliki tingkat
kegagalan 0%.
51
7 2700 6195 4,7 98,41 3,35 1,11 30
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Transaksi Tabungan
Aplikasi Lama
Dari Hasil pengujian Proses halaman laporan tabungan pada aplikasi
lama, untuk proses dengan 1 pengguna didapatkan 61 request dengan kecepaan
rata-rata setiap requestnya adalah 80 ms, dengan throughput atau request yang
berhasil diproses tiap detik adalah 3,1. Sedangkan data yang berhasil di unduh
oleh server tiap detiknya adalah 65,04 KB dan server dapat mengirim data 2,21
Kb setiap detiknya. Dari pengujian dengan 1 pengguna sampai 30 pengguna
proses login ini berjalan dengan cukup stabil namun memiliki tingkat kegagalan
proses 1,11% yaitu pada label atau URL :
http://localhost/sumberbarokah/sisbws/jpegcam/foto/407082100421.jpg.
Kegegalan proses ini dapat terjadi karenaalamat URL yang di request tidak ada
atau juga karena file .jpg terlalu besar atau bisa karena faktor-faktor lainnya.
• Aplikasi Baru
NO Proses Request Average Through Received/sent Error User
(ms) put (KB/Sec) (%)
(/sec) Received Sent
1 36 52 19,2 2360,06 13,43 0 1
2 180 170 22,1 2720,25 15,49 0 5
3 Transa 360 358 21,9 2701,20 15,38 0 10
ksi
4 540 561 21,7 2670,66 15,20 0 15
Tabun
5 gan 720 273 55,4 6722,50 38,88 0 20
6 900 285 80,1 9672,71 56,20 0 25
7 1080 285 95,7 11555,81 67,14 0 30
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Transaksi Tabungan
Aplikasi Baru
52
Gambar 4.19 Diagram Pengujian Transaksi Tabungan Aplikasi
Lama dan Baru
53
rata setiap requestnya adalah 479 ms, dengan throughput atau request yang
berhasil diproses tiap detik adalah 2,1. Sedangkan data yang berhasil di unduh
oleh server tiap detiknya adalah 34,28 KB dan server dapat mengirim data 1,51
Kb setiap detiknya. Dari pengujian dengan 1 pengguna sampai 30 pengguna
proses login ini berjalan dengan cukup stabil namun memiliki tingkat kegagalan
proses 1,74% yaitu pada label atau URL :
http://localhost/sumberbarokah/sisbws/jpegcam/foto/407082100421.jpg dan
pada label URL :
http://localhost/sumberbarokah/sisbws/app/view/PERIKSA_STATUS_IZIN.ph
p?q=407082100421. Kegagalan proses ini dapat terjadi karena alamat URL yang
di request tidak ada atau juga karena file .jpg terlalu besar atau bisa karena
faktor-faktor lainnya.
• Aplikasi Baru
NO Proses Request Average Throughput Received/sent Error User
(ms) (/sec) (KB/Sec) (%)
Received Sent
1 31 200 5,0 683,00 3,58 0 1
2 155 199 22,2 3034,96 15,89 0 5
3 310 199 44,0 6020,83 31,53 0 10
Transaksi
4 Pembayaran
465 198 65,6 8975,21 47,00 0 15
5 620 198 87,3 11953,46 62,59 0 20
6 775 199 108,7 14878,95 77,91 0 25
7 930 198 131,2 17960,54 94,05 0 30
Tabel 4.9 Hasil Pengujian Transaksi Pembayaran
Aplikasi Baru
Dari Hasil pengujian transaksi pembayaran aplikasi baru, untuk proses
dengan 1 pengguna didapatkan 31 request dengan kecepaan rata-rata setiap
requestnya adalah 200 ms (279ms lebih cepat dari pada aplikasi lama), dengan
throughput atau request yang berhasil diproses tiap detik adalah 5,0(2,9 lebih
banyak dari pada aplikasi lama). Sedangkan data yang berhasil di unduh oleh
server tiap detiknya adalah 683,0 KB (648,72 KB lebih banyak dari pada
apalikasi lama) dan server dapat berhasil mengirim data 3,58 Kb setiap detiknya
(2,07 KB lebih banyak dari aplikasi lama). Dari pengujian dengan 1 pengguna
sampai 30 pengguna proses login ini berjalan dengan cukup stabil dengan tingkat
kegagalan proses 0%.
54
Gambar 4.20 Diagram Pengujian Transaksi Tabungan Aplikasi
Lama dan Baru
55
Dari Hasil pengujian Proses halaman laporan tabungan pada aplikasi
lama, untuk proses dengan 1 pengguna didapatkan 94 request dengan kecepatan
rata-rata setiap requestnya adalah 1538 ms, dengan throughput atau request
yang berhasil diproses tiap detik adalah 0,65. Sedangkan data yang berhasil di
unduh oleh server tiap detiknya adalah 13,01 KB dan server dapat mengirim
data 0,44 Kb setiap detiknya. Dari pengujian dengan 1 pengguna sampai 30
pengguna proses login ini berjalan dengan cukup stabil namun memiliki tingkat
kegagalan proses 7,45% yaitu pada label atau URL :
1) http://localhost/sumberbarokah/sisbws/plugins/jquery/themes/base/jquery.
ui.all.css.
2) http://localhost/sumberbarokah/sisbws/plugins/jquery/js/jquery-
1.7.2.min.js?_=1640784475213.
3) http://localhost/sumberbarokah/sisbws/plugins/jquery/js/jquery-ui-
1.8.22.custom.min.js?_=1640784475223
4) http://localhost/sumberbarokah/sisbws/app/view/plugins/jcombo/jcombo.js
?_=1640784475231
5) http://localhost/sumberbarokah/sisbws/plugins/jquery/ui/jquery.ui.core.js?
_=1640784475239
6) http://localhost/sumberbarokah/sisbws/plugins/jquery/ui/jquery.ui.widget.j
s?_=1640784475246
7) http://localhost/sumberbarokah/sisbws/plugins/jquery/ui/jquery.ui.button.j
s?_=1640784475254
Kegagalan proses ini dapat terjadi karena alamat URL yang di request
tidak ada atau juga karena file .jpg terlalu besar atau bisa karena faktor-faktor
lainnya.
• Aplikasi Baru
NO Proses Request Average Throughput Received/sent Error User
(ms) (/sec) (KB/Sec) (%)
Received Sent
1 36 284 3,5 423,24 2,46 0 1
2 180 284 16,3 1964,63 11,41 0 5
3 360 284 32,2 3885,00 22,57 0 10
Laporan
4 540 284 48,3 5824,90 33,84 0 15
Tabungan
5 720 284 64,2 7749,90 45,03 0 20
6 900 284 80.6 9728,16 56,52 0 25
7 1080 284 96,5 11651,87 67,70 0 30
Tabel 4.11 Hasil Pengujian Laporan Tabungan
Aplikasi Baru
Dari hasil pengujian proses halaman laporan tabungan pada aplikasi
baru, untuk proses dengan 1 pengguna didapatkan 36 request dengan kecepatan
rata-rata setiap requestnya adalah 284 ms, dengan throughput atau request yang
berhasil diproses tiap detik adalah 3,5. Sedangkan data yang berhasil di unduh
oleh server tiap detiknya adalah 423,24 KB dan server dapat mengirim data 2,46
Kb setiap detiknya. Dari pengujian dengan 1 pengguna sampai 30 pengguna
56
proses login ini berjalan dengan stabil dan memiliki tingkat kegagalan proses
0%.
• Aplikasi Baru
NO Proses Request Average Throu Received/sent Error Use
(ms) ghput (KB/Sec) (%) r
(/sec) Received Sent
1 35 233 4,3 530,38 2,99 0 1
2 175 233 19,5 2421,86 13,64 0 5
3 Laporan 350 234 38,3 4749,45 26,76 0 10
4 Pembay 525 234 57,5 7140,58 40,23 0 15
5 aran 700 234 76,5 9495,79 53,50 0 20
6 875 234 95,5 11859,37 66,81 0 25
7 1050 233 114,8 14254,60 80,31 0 30
Tabel 4.13 Hasil Pengujian Laporan Pembayaran
Aplikasi Baru
Dari hasil pengujian proses halaman laporan pembayaran pada aplikasi
baru, untuk proses dengan 1 pengguna didapatkan 35 request dengan kecepatan
rata-rata setiap requestnya adalah 233 ms, dengan throughput atau request yang
berhasil diproses tiap detik adalah 4,3. Sedangkan data yang berhasil di unduh
oleh server tiap detiknya adalah 530,38 KB dan server dapat mengirim data 2,99
Kb setiap detiknya. Dari pengujian dengan 1 pengguna sampai 30 pengguna
proses login ini berjalan dengan stabil dan memiliki tingkat kegagalan proses
0%.
58
Gambar 4.22 Diagram Pengujian Laporan Pembayaran Aplikasi
Lama dan Baru
Dari hasil kedua pengujian dengan 1 pengguna sampai 30 pengguna
didapatkan bahwa proses laporan pembayaran pada aplikasi lama memiliki
respon time yang lebih cepat pada 1 pengguna sampai kurang dari 10 pengguna
dari pada proses laporan pembayaran pada aplikasi baru, dengan perbandingan
kecepatan 205 ms lebih cepat, dan 30,8 lebih banyak request yang berhasil di
proses.
Sedangkan pada 10 pengguna sampai 20 pengguna, halaman proses
laporan pembayaran pada aplikasi baru lebih cepat dan lebih stabil yaitu dengan
kecepatan request 17 – 546 ms dan 2,8 – 77,6 lebih banyak request yang berhasil
di proses.
Dari chart atau diagram diatas terlihat perbandingan antara proses
keduanya, keduanya berjalan cukup stabil dengan sama-sama memiliki tingkat
kegagalan 0%.
59
6 2325 7478 3,2 62,38 2,22 1,08 25
7 2790 6377 4,6 89,57 3,18 1,08 30
Tabel 4.14 Hasil Pengujian Koreksi Pembayaran
Aplikasi Lama
Dari Hasil pengujian Proses halaman laporan tabungan pada aplikasi
lama, untuk proses dengan 1 pengguna didapatkan 93 request dengan kecepatan
rata-rata setiap requestnya adalah 386 ms, dengan throughput atau request yang
berhasil diproses tiap detik adalah 2,7. Sedangkan data yang berhasil di unduh
oleh server tiap detiknya adalah 52,52 KB dan server dapat mengirim data 1,87
KB setiap detiknya. Dari pengujian dengan 1 pengguna sampai 30 pengguna
proses login ini memiliki kegagalan proses 1,08% yaitu pada label atau URL :
http://localhost/sumberbarokah/sisbws/app/view/PERIKSA_STATUS_IZIN.ph
p?q=407082100439 .
• Aplikasi Baru
60
Gambar 4.23 Diagram Pengujian Koreksi Pembayaran Aplikasi
Lama dan Baru
Dari hasil kedua pengujian dengan 1 pengguna sampai 30 pengguna
didapatkan bahwa proses koreksi pembayaran aplikasi baru memiliki respon
time yang cukup jauh lebih cepat dari pada proses laporan tabungan pada
aplikasi lama, dengan perbandingan kecepatan 364 – 6329 ms lebih cepat, dan
32,4 – 67,792,55 lebih banyak request yang berhasil di proses.
Dari chart atau diagram diatas terlihat perbandingan antara keduanya
cukup jauh signifikan, pada proses koreksi pembayaran aplikasi lama jumlah
request dan throughput meningkat sesuai jumlahnya pengguna dengan tingkat
kegagalan 1,08% yaitu dengan ada 1 request yang tidak dapat diproses
sedangkan proses koreksi pembayaran pada aplikasi baru berjalan stabil
dengan kecepatan request yang dapat terselesaikan 284 ms tingkat kegagalan
0%.
NO Menu Perbaikan/
Pengembangan
1 Login Menggunakan sweetalert untuk jendela
dialog
61
2 CRUD Data Siswa/i Menambahkan upload foto, ditambahakan
history update dan delete
3 Tabungan Ditambahkan nominal rupiah
4 Pembayaran Ditambahkan nominal rupiah
5 Laporan Tabungan Menambahkan laporan khusus 1 bulan
6 Laporan Pembayaran Menambahkan laporan khusus 1 bulan
7 Koreksi Pembayaran -
Tabel 4.16 Tabel Evaluasi Pengujian Aplikasi
Dengan kecepatan response time yang cukup stabil pada setiap menu
yang ada pada aplikasi baru maka beberapa penambahan fitur tersebut dapat
dilakukan untuk pengembangan selanjutnya.
62
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari beberapa pengujian yang telah dilakukan pada didapatkan bahwa
beberapa proses yang dilakukan pada aplikasi baru rata-rata memiliki respon
time yang lebih cepat throughput lebih besar stabil dari pada aplikasi lama
administrasi Pondok Pesantren Sumber Barokah Karawang. Namun untuk
proses CRUD data siswa/i aplikasi lama lebih stabil dari pada aplikasi baru.
Selain itu pada aplikasi lama memiliki tingkat error 1,11% untuk transaksi
tabungan, 1,74% untuk transaksi pembayaran dan 7,45% untuk laporan
tabungan.
5.2 Saran
Pada Penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan ini, tentu saja
masih banyak kekurangan dan kelemahan, Oleh karena itu ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam pengenbangan kedepannya, anatara lain :
1. Sistem informasi ini baru dapat dijangkau hanya disekitar Pondok
Pesantren saja, disarankan agar dapat dijangkau oleh orangtua siswa
sehingga dapat mengetahui transaksi yang teldah dilakukan oleh
anaknya di Pondok Pesantren
2. Untuk Sistem informasi khususnya bagian Administrasi/Keuangan
perlu adanya sistem keamanan data yang baik sehingga data dapat lebih
aman.
63
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Z. and Purbawanto, S. (2015) ‘Pemahaman Siswa Terhadap Pemanfaatan
Media Pembelajaran Berbasis Livewire Pada Mata Pelajaran Teknik Listrik Kelas
X Jurusan Audio Video Di Smk Negeri 4 Semarang’, Edu Elektrika Journal, 4(1),
pp. 38–49.
Aditya, P., Erna, K. and Dina, A. (2020) ‘Komparasi Penggunaan Framework
Codeigniter Vs Php Native Pada Sistem Informasi Manajemen Surat Sekretariat
Dprd Pemalang’, Jurnal SCRIPT, 8(1), pp. 1–6.
Aziz, A. and Tampati, T. (2015) ‘Analisis Web Server untuk Pengembangan
Hosting Server Institusi: Pembandingan Kinerja Web Server Apache dengan
Nginx’, Multinetics, 1(2), p. 12. doi: 10.32722/vol1.no2.2015.pp12-20.
Bhaswara, F. A., Sarno, R. and Sunaryono, D. (2017) ‘Perbandingan Kemampuan
Database NoSQL dan SQL dalam Kasus ERP Retail’, Jurnal Teknik ITS, 6(2), pp.
510–514. doi: 10.12962/j23373539.v6i2.24031.
Budiman, S. et al. (2021) ‘Perbandingan Performa SQL dan NoSQL Dengan PHP
Pada 5 Juta Data’, IJCIT (Indonesian Journal on Computer and Information
Technology), 6(1), pp. 38–42. doi: 10.31294/ijcit.v6i1.9692.
Chandra and Yakobus, A. (2019) ‘Analisis Performansi Antara Apache & Nginx
Web Server Dalam Menangani Client Request’, Jurnal Sistem dan Informatika
(JSI), 14(1), pp. 48–56. doi: 10.30864/jsi.v14i1.248.
Christopher, H., Unsong, Y. and Andjarwirawan, J. (2021) ‘Analisa Kinerja Apache
dan Nginx dalam Arsitektur Microservice Menggunakan Siege’, Jurnal Infa, pp. 2–
6.
Dio Lavarino, W. Y. (2016) ‘RANCANG BANGUN E – VOTING BERBASIS
WEBSITE DI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA’, Jurnal Manajemen
Informatika, 17(1), pp. 1–13.
Endra, R. Y. et al. (2021) ‘Analisis Perbandingan Bahasa Pemrograman PHP
Laravel dengan PHP Native pada Pengembangan Website’, EXPERT: Jurnal
Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi, 11(1), p. 48. doi:
10.36448/expert.v11i1.2012.
Eriton, R., Muldina Negara, R. and Sanjoyo Dwi, D. (2017) ‘Analisis Performasi
Framework Codeigniter Dan Laravel Menggunakan Web Server Apache’, Analisis
Performasi Framework Codeigniter dan Laravel Menggunakan Web Server
APACHE, 4(3), pp. 3565–3572.
Fadhilah, M. R. et al. (2018) ‘PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
DATABASE SERVER DENGAN MARIADB DAN LINUX CENTOS (STUDI
KASUS: PT. INFOMEDIA NUSANTARA) Design and Implementation of
Database Server MariaDB and Linux CentOS (Case Study PT. Infomedia
Nusantara)’, Proceeding of Applied Science, 4(3), p. 2601.
Fadli, A. et al. (2020) ‘Analisis Perbandingan Unjuk Kerja Database SQL dan
Database NoSQL Untuk Mendukung Era Big Data’, Jurnal Nasional Teknik
Elektro, 9(3). doi: 10.25077/jnte.v9n3.774.2020.
Helmud, E. (2021) ‘Optimasi Basis Data Oracle Menggunakan Complex View
Studi Kasus : Pt. Berkat Optimis Sejahtera (Pt.Bos) Pangkalpinan’, Jurnal
Informatika, 7(1), pp. 80–86.
Hutama Muliana et al. (2018) ‘Analisis Perbandingan Kinerja Web Server Apache
64
dan Nginx pada VPS dengan Menggunakan HTTPERF untuk Sistem Operasi
CentOS’, p. 18.
Ibrahim, U., Acquah, J. B. H. and Twum, F. (2018) ‘Comparative Analysis of
Codeigniter and Laravel in Relation To Object-Relational Mapping, Load Testing
and Stress Testing’, International Research Journal of Engineering and
Technology, 5(2), p. 5. Available at: www.irjet.net.
Irza, I. F., Zulhendra, Z. and Efrizon, E. (2017) ‘Analisis Perbandingan Kinerja
Web Server Apache dan Nginx Menggunakan Httperf Pada Portal Berita (Studi
Kasus beritalinux.com)’, Voteteknika (Vocational Teknik Elektronika dan
Informatika), 5(2). doi: 10.24036/voteteknika.v5i2.8489.
Jaiswal, G. and Agrawal, A. P. (2015) ‘Comparative analysis of Relational and
graph databases’, IJIACS International Journal of Innovations & Advancement in
Computer Science, 4, pp. 181–183.
Janev, M., Delipetrev, B. and Ristova, S. (2015) ‘Performance benchmark of PHP
frameworks with database select methods’, International Conference for young
researchers, Technical Sciences, Industrial Management, 63(12), pp. 38–41.
Junaidi, A. (2016) ‘Studi Perbandingan Performansi Antar Mongodb Dan Mysql
Menggunakan Php Dalam Lingkungan Big Data’, Prosiding Annual Research
Seminar 2016, 2(1), pp. 460–465.
Kapoor, A. (2020) ‘Comparitive Study on Web Development using core PHP &
Laravel Framework’, International Journal of Advance Science and Technology,
29(10), pp. 2660–2663.
Kinanti, T. A. (2021) ‘Perbandingan Kinerja Database MongoDB dan Cassandra
Menggunakan YCSB’, Researchgate, (January), p. 02.
Kouw, I. W. K. et al. (2020) ‘Membangun sistem informasi pendaftaran siswa baru
Berbasis web dengan metode mdd (model driven development) di raudhatul athfal
nahjussalam’, Jurnal Sistem Informasi, 3(1), pp. 30–52.
Laaziri, M. et al. (2019) ‘A Comparative study of PHP frameworks performance’,
Procedia Manufacturing, 32, pp. 864–871. doi: 10.1016/j.promfg.2019.02.295.
Latif, U. K. and Kusumasari, T. F. (2018) ‘Comparison Between Yii Frameworks
and Laravel in 3 Different Version for Viewing Large Data of Shipyard Industry in
Indonesia’, International Journal of Innovation in Enterprise System, 2(01), pp. 13–
18. doi: 10.25124/ijies.v2i01.12.
Lubis, J. H. (2017) ‘Analisa Performansi Query Pada Database Smell’, Jurnal
Manajemen dan Informatika Pelita Nusantara, 21(1), pp. 42–49. Available at:
http://e-jurnal.pelitanusantara.ac.id/index.php/mantik/article/view/188/105.
Maanari, J. I. et al. (2013) ‘Perancangan Basis Data Perusahaan Distribusi Dengan
Menggunakan Oracle’, Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, 2(2). doi:
10.35793/jtek.2.2.2013.1719.
Noviyanti, P. et al. (2018) ‘Perbandingan Query Response Time pada Model Query
View dan Cross Product’, e-Jurnal JUSITI (Jurnal Sistem Informasi dan Teknologi
Informasi), 7–2(2), pp. 131–141. doi: 10.36774/jusiti.v7i2.248.
Praba, A. D. and Hariyanto (2020) ‘Performansi Web Server Apache dan Nginx
Pada Aplikasi penjualan Online’, Indonesian Journal on Networking and Security,
9(3), pp. 1–6.
Prasena, R. R. and Sama, H. (2020) ‘Studi Komparasi Pengembangan
Websitedengan Framework Codeigniter Dan Laravel’, Conference on Business,
Social Sciences and Innovation Technology, 1(1), pp. 613–621. Available at:
65
https://journal.uib.ac.id/index.php/cbssit/article/view/1469/969.
Prasetyo, B., Pattiasina, T. J. and Soetarmono, A. N. (2015) ‘Perancangan dan
Pembuatan Sistem Informasi’, Teknika, 4(1), pp. 12–16.
Rakhmawati, N. A. et al. (2019) ‘Benchmarking MySQL and NoSQL Databases on
Egovbench Application’, Journal of Information Technology and Its Utilization,
2(1), p. 18. doi: 10.30818/jitu.2.1.2080.
Riswandi, Kasim and Raharjo, M. F. (2020) ‘Evaluasi Kinerja Web Server Apache
menggunakan Protokol HTTP2’, Journal of Engineering, Technology, and Applied
Science, 2(1), pp. 19–31. doi: 10.36079/lamintang.jetas-0201.92.
Rosid, M. A. (2017) ‘Implementasi JSON untuk Minimasi Penggunaan Jumlah
Kolom Suatu Tabel Pada Database PostgreSQL’, JOINCS (Journal of Informatics,
Network, and Computer Science), 1(1), p. 33. doi: 10.21070/joincs.v1i1.802.
Salsabila, N. S. et al. (2021) ‘Analisa Perbandingan Kemampuan Database NoSQL
dan SQL’, ResearchGate, (January).
Saputra, A. (2012) ‘Manajemen Basis Data Mysql’, Jurnal Berita Dirgantara,
13(4), pp. 155–162. Available at:
http://www.jurnal.lapan.go.id/index.php/berita_dirgantara/article/view/1733/1568.
Saputra, D. (2018) ‘Analisis Perbandingan Performa Web Service Rest
Menggunakan Framework Laravel, Django Dan Ruby On Rails Untuk Akses Data
Dengan’, Jurnal Bangkit Indonesia, 7(2), p. 17. doi:
10.52771/bangkitindonesia.v7i2.90.
Satryawan, E. (2016) ‘Studi Komparatif Prestasi Belajar Mahasiswa Antara
Penerima Beasiswa Dengan Tidak Penerima Beasiswa Di Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha Angkatan 2011’, Jurnal Program Studi
Pendidikan Ekonomi (JPPE), 7(2).
Satwika, I. K. S. and Semadi, K. N. (2020) ‘Perbandingan Performansi Web Server
Apache Dan Nginx Dengan Menggunakan Ipv6’, SCAN - Jurnal Teknologi
Informasi dan Komunikasi, 15(1), pp. 10–15. doi: 10.33005/scan.v15i1.1847.
Selamet, R. (2008) ‘Peranan sql dari waktu ke waktu’, Media Informatika, 7(3), pp.
158–163.
Setialana, P., Adji, T. B. and Ardiyanto, I. (2017) ‘Perbandingan Performa
Relational, Document-Oriented dan Graph Database Pada Struktur Data Directed
Acyclic Graph’, Jurnal Buana Informatika, 8(2), pp. 77–86. doi:
10.24002/jbi.v8i2.1079.
Setiawan, D. and Kurniasih, N. C. (2020) ‘PENGARUH BIAYA BAHAN BAKU
DAN BIAYA TENAGA KERJA TERHADAP LABA BERSIH PADA PT.
SATWA PRIMA UTAMA (Studi pada RJ Farm Amir Atanudin Kp. Pasir Jati Desa
Lebak Wangi Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung)’, Jurnal Ilmiah Akuntansi,
11(April), pp. 55–64.
Silalahi, M. (2018) ‘Perbandingan Performansi Database Mongodb Dan Mysql
Dalam Aplikasi File Multimedia Berbasis Web’, Computer Based Information
System Journal, 6(1), p. 63. doi: 10.33884/cbis.v6i1.574.
Sinuraya, J. (2017) ‘Metode Pencarian Data Menggunakan Query Hash Join Dan
Query Nested Join’, Teknovasi, 4(1), pp. 24–50.
Standsyah, R. E. and Restu, I. S. (2017) ‘Implementasi Phpmyadmin Pada
Rancangan Sistem Pengadministrasian’, Jurnal UJMC, Volume 3, Nomor 2, Hal.
38 - 44, 3, pp. 38–44. Available at: http://e-
jurnal.unisda.ac.id/index.php/ujmc/article/download/467/251/.
66
Suliyanti, W. N. (2019) ‘Studi Literatur Basis Data SQL dan NoSQL’, Jurnal Kilat,
8(1), pp. 48–51. doi: 10.33322/kilat.v8i1.460.
Yudhiastari, M. (2021) ‘Analisis Kinerja Web Server Apache Dan Litespeed
Menggunakan Httperf Pada Virtual Private Server ( VPS )’, XVI, pp. 24–32.
67