Anda di halaman 1dari 2

Nama : Intan Ayu Lestari

NIM

: 2011510004

Kelas : Manajemen Pengolahan Limbah (MPL) B

Essay Sampah Elektronik


Semakin majunya negara tentu diimbangi dengan semakin maju teknologinya juga. Dari
makin majunya teknologi, maka elektronik yang digunakan akan terus berkembang dan terus
mengalami kemajuan. Dengan makin majunya elektronik, maka barang-barang elektronik yang
lama akan digeser posisinya dengan elektronik yang baru, sehingga elektronik yang lama tidak
terpakai lagi dan terbuang begitu saja. Banyak barang-barang elektronik banyak ditemui
disampah, seperti televisi, lemari es, komputer, radio dan lainnya. Namun barang-barang
elektronik tersebut sebenarnya dapat diolah sehingga tidak menjadi sampah yang berbahaya.
Sebelumnya danya sampah elektronik yang begitu banyak di Indonesia tidak lepas dari
tingkat penggunaan masyarakat Indonesia yanh begitu boros. Budaya masyarakat Indonesia yang
sangat konsumtif menjadi sasaran empuk para pelaku usaha bidang elektronik untuk terus
memasarkan dan menjual produk-produknya di Indonesia. Mulai dari produk seperti komputer,
tv, laptop, hingga saat ini yang menjadi favorit masyarakat yakni smartphone. Bila tingkat
konsumsi masyarakat terus bertambah , bisa jadi beberapa tahun kedepan banyak sampah
smartphone yang sebelumnya hanya sampah tv dan kulkas saja. Oleh sebab itu sampah-sampah
tesebut akan diolah menjadi apa.
Dari literature yang-literatur sebelumnya yang membahas tentang pengolahan sampah
elektronik, ada solusi yang bisa ditawarkan yakni dengan cara menerapkan program Extended
Procedur Responsibility (EPR). Program tersebut bertujuan agar para produsen pembuat
elektronik tersebut bertanggung jawab terhadap leketronik yang dibuatnya, dengan maksud agar
menekan pencemaran dan mereduksi penggunaan sumber daya alam dan energi dari setiap tahap
siklus produksi teknologi tersebut. Dengan adanya ini barang-barang leketronik yang dibeli
namun sudah tidak bisa digunakan bisa dikembalikan ke produsen tersebut.
Selain program diatas mungkin sampah-samoah elektronik tersebut bisa dibuat kerajinan,
seperti meja dari lemari es atau semacamnya. Penggunaan sampah elektronik sebagai kerajinan
juga menekan adanya penebangan pohon secara terus-menerus untuk dibuat perabotan.
Memilah-milah material sesuai dengan jenis material tersebut adalah salah satu cara agar sampah
menjadi mudah untuk diolah. Ketika sampah elektrinik tersebut dibuang, sebaiknya sebelumnya
dipilah terlebih dahulu dipisahkan sesuai jenisnya. Dar hasil pemilahan tersebut maka akan
diperoleh material yang sama, semisal diperoleh besi dengan berat yang cukup besar maka dapat
dijual kembali. Bahkan di salah satu negara maju seperti Cina, sampah-sampah elektronik
tersebut dijadikan satu dan dipilah untuk dikumpulkan emasnya, sehingga sampah-sampah

elektronik tersebut mempunyai nilai tinggi. Seperti yang diketahui bahwa sampah emas adalah
penghantar listrik paling baik, sehingga banyak produsen menggunakan material tersebut dalam
produk mereka. Bahkan hasil dari sampah elektronik tersebut dapat berupa emas batangan yang
dapat dijual kembali dengan harga yang cukup tinggi. Dengan potensi sampah Indonesia yang
begitu banyak, seharusnya bisa melakukan tindakan seperti ini. Diketahui bahwa Indonesia
adalah negara dengan e-waste tertinggi ketiga setelah India dan Cina. Selain emas yang
ditemukan, plastic dan tembaga juga akan ditemukan di sampah elektronik ini, untuk plastik
dengan kualitas bagus mungkin akan berkurang kualitasnya namun masih bisa digunakan untuk
membuat ember sedangkan tembaga akan dijadikan tembaga lagi. Berbagai solusi tersebut
bertujuan untuk mmengurangi sampah elektronik yang ada di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai