Anda di halaman 1dari 34

MANIPULASI SISTEM PENGENDALI

ASPEK REKAYASA PRAKARYA


KELAS IX SEMESTER 2
TUJUAN PEMBELAJARAN
SETELAH MEMPELAJARI BAB INI DIHARAPKAN :
1. MENYATAKAN PENDAPAT TENTANG KERAGAMAN MANIPULASI SYSTEM
PENGENDALI SEBAGAI UNGKAPAN RASA SYUKUR KEPADA TUHAN YANG
MAHA ESA
2. MENGIDENTIFIKASI JENIS, BAHAN, ALAT, DAN PROSES PEMBUATAN
MANIPULASI SISTEM PENGENDALI DENGAN MEMANFAATKAN SUMBER DAYA
ALAM DI SEKITAR TEMPAT TINGGAL
3. MERANCANG PEMBUATAN MANIPULASI SISTEM PENGENDALI BERDASARKAN
ORISINALITAS IDE YANG JUJUR TERHADAP DIRI SENDIRI
4. MEMBUAT, MENGUJI DAN MEMPRESENTASIKAN MANIPULASI SYSTEM
PENGENDALI DI WILAYAH SETEMPAT BERDASARKAN TEKNIK DAN PROSEDUR
YANG TEPAT DENGAN DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB
PETA KONSEP
Manipulasi Sistem Pengendali
Membahas
Merancang
Dasar Dasar Analisis
Dasar Sistem
Elekntronika Elekntronika Sistem
Pengendali Pengendali
Analog Digital Pengendali Sederhana
Terkait Terkait Terkait Terkait Terkait
1. Resistor 1. Input 1. Sistem
1. IC Gerbang 1. Mengidentifi
2. Kapasitor (Masukan) Kendali kasi Masalah
Logika
3. Induktor 2. IC Flip Flop 2. Process Loop 2. Pengumpulan
4. Dioda 3. IC Timer (Proses) Tertutup Data
3. Perancangan
5. Transistor 4. IC Counter 3. Output 2. Sistem
Sistem
6. Sensor 5. IC Linear (Keluaran) Kontrol 4. Pemilihan
Loop Komponen
Terbuka yang
dibutuhkan
5. Identifikasi
Peralatn yang
dibutuhkan
PENGERTIAN SISTEM PENGENDALI
1. HUBUNGAN ANTARA KOMPONEN YANG MEMBENTUK SEBUAH
KONFIGURASI SISTEM, YANG AKAN MENGHASILKAN TANGGAPAN
SISTEM YANG DIHARAPKAN. JADI HARUS ADA YANG
DIKENDALIKAN, YANG MERUPAKAN SUATU SISTEM FISIS, YANG
BIASA DISEBUT DENGAN KENDALIAN (PLANT).
2. SUATU PERALATAN/SEKELOMPOK PERALATAN YANG DIGUNAKAN
UNTUK MENGATUR FUNGSI KERJA SUATU MESIN DAN MEMETAKAN
TINGKAT LAKU MESIN TERSEBUT SESUAI DENGAN YANG
DIKEHENDAKI.
I. DASAR SISTEM PENGENDALI
SETIAP SISTEM KONTROL MEMPUNYAI TIGA ELEMEN POKOK, YAITU: INPUT, PROSES, DAN OUTPUT.

INPUT MERUPAKAN SINYAL MASUKAN YANG UMUMNYA DIHASILKAN DARI SEBUAH SENSOR. SENSOR INI
ADALAH SUATU ALAT PENGUBAH (TRANDUSER) YANG DAPAT MERUBAH KUANTITAS (BESARAN) FISIK MENJADI
KUANTITAS (BESARAN) LISTRIK. SENSOR SERING DIGUNAKAN UNTUK PENDETEKSIAN SAAT MELAKUKAN
PENGUKURAN ATAU PENGENDALIAN.
PROSES ADALAH OPERASI YANG SENGAJA DIBUAT,
BERLANGSUNG SECARA KONTINYU, YANG TERDIRI DARI
BEBERAPA AKSI ATAU PERUBAHAN YANG DIKONTROL, YANG
DIARAHKAN MENUJU KE SUATU HASIL ATAU KEADAAN
AKHIR TERTENTU. DALAM MODUL INI SETIAP OPERASI
YANG DIKONTROL DISEBUT PROSES. PERALATAN YANG
DIGUNAKAN UNTUK MENGONTROL OPERASI DISEBUT
CONTROLLER. SEDANGKAN OBYEK FISIK YANG DIKONTROL
DISEBUT PLANT. BAGIAN PROSES BERTUGAS UNTUK
MEMPROSES (MENGONTROL) SINYAL INPUT (MASUKAN)
UNTUK MENGHASILKAN SINYAL OUTPUT (KELUARAN).
OUTPUT MERUPAKAN SINYAL KELUARAN YANG
DIHASILKAN DARI BAGIAN PROSES, BERUPA SINYAL LISTRIK
YANG DIPAKAI UNTUK MENGAKTIFKAN PERALATAN
OUTPUT (ACTUATOR) SEPERTI : MOTOR, SOLENOID, LAMPU
INDIKATOR, BUZER, HEATER, KATUP, DANSEBAGAINYA.
DIBAWAH INI MERUPAKAN PERALATAN OUTPUT.
MASUKAN/KELUARAN MERUPAKAN VARIABEL ATAU BESARAN FISIS.
KELUARAN MERUPAKAN HAL YANG DIHASILKAN OLEH KENDALIAN,
ARTINYA YANG DIKENDALIKAN; SEDANGKAN MASUKAN ADALAH
YANG MEMPENGARUHI KENDALIAN, YANG MENGATUR KELUARAN.
KEDUA DIMENSI MASUKAN DAN KELUARAN TIDAK HARUS SAMA.
II. ANALISIS SISTEM PENGENDALI
ANALISIS SISTEM PENGENDALI MERUPAKAN SEBUAH
PROSES UNTUK MELAKUKAN PENYELIDIKAN ATAU
INVESTIGASI PADA SISTEM KENDALI. HAL TERSEBUT
DIMAKSUDKAN UNTUK MENGETAHUI SISTEM KENDALI
YANG DIRENCANAKAN ATAU DIBUAT.
A. SISTEM KONTROL LOOP TERBUKA (OPEN-LOOP
CONTROL SYSTEM)
SUATU SISTEM KONTROL YANG MEMPUNYAI
KARAKTERISTIK DIMANA NILAI KELUARAN TIDAK
MEMBERIKAN PENGARUH PADA AKSI KONTROL DISEBUT
SISTEM KONTROL LOOP TERBUKA (OPEN-LOOP CONTROL
SYSTEM).
CONTOH DARI SISTEM LOOP TERBUKA ADALAH
OPERASI MESIN CUCI. PENGGILINGAN PAKAIAN,
PEMBERIAN SABUN, DAN PENGERINGAN YANG
BEKERJA SEBAGAI OPERASI MESIN CUCI TIDAK AKAN
BERUBAH (HANYA SESUAI DENGAN YANG
DIINGINKAN SEPERTI SEMULA) WALAUPUN TINGKAT
KEBERSIHAN PAKAIAN (SEBAGAI KELUARAN SISTEM)
KURANG BAIK AKIBAT ADANYA FAKTOR-FAKTOR
YANG KEMUNGKINAN TIDAK DIPREDIKSIKAN
SEBELUMNYA
• lebih
sederhana
• murah
• mudah
dalam
desainnya,
B. Sistem Kontrol Loop Tertutup
(Closed-Loop Control System)
Sistem kontrol loop tertutup adalah identik dengan sistem
kontrol umpan balik, dimana nilai dari keluaran akan ikut
mempengaruhi pada aksi kontrolnya.
Contoh dari sistem ini banyak sekali, salah satu contohnya
adalah operasi pendinginan udara (AC). Masukan dari sistem
AC adalah derajat suhu yang diinginkan si pemakai.
Keluarannya berupa udara dingin yang akan mempengaruhi suhu
ruangan sehingga suhu ruangan diharapkan akan sama dengan
suhu yang diinginkan.
Dengan memberikan umpan balik berupa derajat suhu ruangan
setelah diberikan aksi udara dingin, maka akan
didapatkan kesalahan (error) dari derajat suhu aktual dengan
derajat suhu yang diinginkan. Adanya kesalahan ini membuat
kontroler berusaha memperbaikinya sehingga didapatkan
kesalahan yang semakin lama semakin mengecil. Gambar
dibawah ini memberikan penjelasan mengenai proses umpan
balik sistem AC ini.
1. lebih
rumit,
2. mahal,
3. sulit dalam
desain.
III. DASAR ELEKTRONIKA ANALOG
Elektronika adalah cabang ilmu pengetahuan dari fisika yang
mempelajari tentang pemancaran, perilaku, dan dampak
elektron, serta alat-alat yang menggunakannya. Analog adalah
sebutan dari sebuah sinyal yang mempunyai bentuk gelombang
dengan cara kerja yang berkelanjutan, Sinyal analog membawa
informasi data dengan mengubah karakteristik gelombang.
Parameter yang digunakan oleh sinyal analog menggunakan
dua paramter, yaitu amplitude dan frekuensi. Umumnya
gelombang yang ada pada sinyal analog berbentuk gelombang
sinus yang memiliki tigas variabel dasar, yaitu amplitude,
frekuensi dan phase.
KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA YANG
BEKERJA MENGGUNAKAN SISTEM ANALOG

Resistor Kapasitor Induktor

Dioda
Transistor Sensor
1. RESISTOR (R)
Komponen Elektronika yang digunakan untuk membatasi
jumlah arus listrik yang mengalir dalam satu rangkaian.

2. KAPASITOR (KONDENSATOR)
Komponen Elektronika yang mempunyai fungsi utama sebagai
penyimpan muatan listrik. Satuan standar internasional
kapasitor dinyatakan dalam satuan Farad (F). Mempunyai fungsi
lain yang tergantung pada penggunaannya. Contohnya dapat
berfungsi sebagai penghubung antara rangkaian satu dan lainnya
sebagai filter, pembangkit frekuensi, serta dapat digunakan
untuk memilih gelombang frekuensi radio.
Terdapat 2 jenis kapasitor yaitu kapasitor tetap dan
variable. Kapasitor tetap nilai kapasitansinya selalu tetap
tidak berubah dengan nilai yang tercantum. Contohnya
kapasitor elektrolit, kapasitor milar, kapasitor tantalum,
kapasitor mika, kapasitor kertas, kapasitor kristal.
Kapasitor variabel nilai kapasitansinya dapat berubah-
ubah. Contohnya kapasitor varco.
3. INDUKTOR
Komponen Elektronika yang terbentuk dari lilitan kawat
tembaga. Satuan standar internasional dari induktor adalah H
(Henry). Beberapa contoh komponen elektronika yang dibuat
menggunakan prinsip lilitan, seperti trafo step up/trafo step
down, trafo filter, motor listrik, speaker, dan mik. Fungsi
induktor diantaranya :
• Menyimpan arus listrik dalam medan magnet
• Menyaring frekuensi yang di inginkan
• Menghambar arus bolak-balik (AC)
• Meneruskan arus searah (DC)
• Pembangkit frekuensi. Dan menaikan/menurunkan tegangan
4. DIODA
Komponen Elektronika yang terbuat dari semikonduktor. Fungsi
utama dioda adalah sebagai penyearah arus listrik, sering
digunakan pada rangkaian penyearah power supply. Kutub
positif disebut katoda, kutub negatif disebut anoda.
1. Dioda penyearah yang berfungsi menyearahkan arus listrik
AC ke DC
2. LED (Light Emitting Dioda), dioda yang dapat
memancarkan cahaya,digunakan sebagai lampu indikator.
3. Fotodioda yang berfungsi sebagai sensor cahaya
4. Dioda Zener sebagai pengaman dan penstabil tegangan
5. Dioda shottky digunakan pada rangkaian pengendali.
5. TRANSISTOR
Komponen Elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor
berupa silicon atau germanium. Transistor mempunyai tiga kaki,
yaitu basis, kolektor, dan emitor. Fungsi transistor diantaranya :
1. Penguat audio
2. Penguat arus
3. Sakelar elektronik
4. Regulator atau penstabil tegangan, dan
5. Pembeangkit frekuensi atau sinyal
6. SENSOR
Sensor merupakan jenis transduser yang dapat mengubah
besaran mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi
besaran listrik, seperti tegangan dan arus listrik. Transduser
merupakan piranti atau alat yang digunakan untuk mengubah
isyarat masukan menjadi isyarat keluaran dengan nilai besaran
yang berbeda. Dalam kehidupan sehari-hari, sensor sering
digunakan pada proses penditeksian, baik pada saat melakukan
pengukuran maupun pada saat melakukan pengendalian. Dalam
praktiknya, terdapat 2 jenis keluaran pada sensor, yaitu analog
dan digital.
Pada sensor jenis analog, informasi dikirimkan secara kontinu
artinya besaran nilai keluaran yang dihasilkan mempunyai
rentang nilai yang banyak dari yang terendah sampai tertinggi.
Beberapa sensor analog diantaranya sensor suhu, sensor
tekanan, sensor cahaya, sensor jarak, dan lain sebagainya.
Adapun pada sensor digital jenis keluaran yang dihasilkan
berupa angka biner, yaitu 1 dan 0. contoh sensor digital
misalnya sensor yang digunakan sebagai saklar on/off.
IV. DASAR ELEKTRONIKA DIGITAL
Elektronika Digital dapat diartikan sebagai cabang dari ilmu
elektronika yang mempelajari tentang pemrosesan sinyal digital.
Pada sinyal digital, hanya terdapat dua kondisi, yaitu 1 dan 0
atau tinggi dan rendah. IC (Integrated Circuit) merupakan
komponen elektronika digital yang tersusun atas komponen
elektronika lainnya, seperti resistor, kapasitor, dioda, dan
transistor yang dikemas dalam ukuran lebih kecil dan ringkas
sesuai dengan fungsinya. Berdasarkan aplikasi dan fungsinya,
IC dapat dibedakan menjadi dua yaitu IC digital dan IC
linear/Analog.
CONTOH-CONTOH IC DIGITAL
1. IC GERBANG LOGIKA
IC Gerbang logika merupakan komponen elektronika
pembentuk system elektronika digital yang dapat mengubah
satu masukan atau lebih menjadi satu sinyal keluaran. Pada
IC gerbang logika, hanya mengenal bilangan biner yaitu 1
dan 0. Terdapat 7 macam IC gerbang logika, antar lain
a. Gerbang logika AND e. Gerbang logika NOR
b. Gerbang logika OR f. Gerbang logika EXOR
c. Gerbang logika NOT g. Gerbang logika EXNOR
d. Gerbang logika NAND
COPY DARI LAPTOP
2. IC Flip Flop
IC flip flop merupakan suatu komponen elektronika yang
dapat digunakan untuk menyimpan data sementara dan
mempunyai dua keadaan stabil. Ciri-ciri IC flip flop adala
mempunya 2 keluaran dimana salah satu keluarannya
merupakan komplemen dari keluaran yang lain. Terdapat 4
macam IC flip flopm antara lain R-S flip flop, D flip flop, T
flip flop, dan JK flip flop.
3. IC Timer
IC Timer dikenal sebagai IC pewaktu merupakan jenis IC
yang berfungsi untuk membangkitkan frekuesni atau detak.
IC timer digunakan pada rangkaian elektronika yang
membutuhkan pewaktu, seperti jam digital, penghitung
(counter), dan lain sebagainya. Jenis IC timer yang sering
digunakan adalah IC 555
4. IC Counter
IC Counter atau IC pencacah adalah jenis IC yang
digunakan sebagai pencacah waktu. IC counter juga dapat
digunakan untuk menghitung pulsa melalui masukan.
Aplikasi IC terdapat pada pembuatan jam digital, penghitung
barang, penghitung waktu (stopwatch), dan lain sebagainya.
5. IC Linear
IC Linear atau sering disebut IC analog merupakan jenis IC
yang mempunyai fungsi khusus sesuai dengan jenis dan
karakteristiknya. Contoh jenis IC linear, diantaranya CI
penguat audio (audio amplifier), IC penguat operasional
(OpAmp), IC driver motor listrik.
V. MERANCANG SISTEM PENGENDALI SEDERHANA
Langkah-langkah yang dilakukan dalam merancang sistem
pengendali sederhana adalah sebagai berikut.
1. Mengidentifikasi masalah
Dalam merancang sistem pengendali sederhana, langkah
yang pertama harus dilakukan adalah mengidentifikasi
masalah.
2. Pengumpulan data
Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data-data yang
dapat mendukung untuk mengatasi masalah tersebut.
Contohnya, data-data tentang kelembaban tanah, struktur
tanah, jenis, dan kada pupuk yang diberikan.
3. Perancangan Sistem
Proses perancangan sistem dapat dibuat dengan menggunakan
bagan alur atau flowchart. Flowchart dibuat secara sederhana
agar memberikan informasi yang jelas mulai dari proses awal
sampai akhir. Contoh flowchart adalah sebagai berikut.
Mulai

Pembacaan
Sensor

Elektroda
Rendah
4. Pemilihan Komponen yang Dibutuhkan
Setelah perancangan sistem, langkah selanjutnya adalah
memilih komponen yang tepat untuk bias membaca informasi
sesuai yang diinginkan. Semakin baik sensor yang
dipersiapkan, akan semakin akurat pembacaan sensor
terhadap informasi yang diharapkan.

5. Identifikasi Peralatan yang Dibutuhkan


Langkah terakhir dalam proses merencanakan sistem
pengendali sederhana adalah menyiapkan peralatan yang
dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai