Tujuan Pembelajaran Tujuan dari bab ini adalah membekali peserta dengan
pengetahuan dan kemampuan untuk menghitung deret Fo-
Peserta dapat memahami representasi deret Fourier dari urier dari sinyal periodik. Rencana belajar diperlihatkan
sinyal periodik dan menggunakannya untuk analisis sistem. pada Tabel 1.
1. Peserta dapat memahami model deret Fourier dari
sinyal periodik 2 Eigenfunctions: Respon sistem LTI pada
sinyal kompleks eksponensial
(a) Peserta memahami konsep fungsi eigen dalam
bentuk sinyal eksponensial kompleks. 2.1 Konsep eigenfunction dan eigenvalue
(b) Peserta dapat mendenisikan deret Fourier dan Mempelajari sistem LTI dengan mepresentasikan sinyal se-
menerapkannya untuk merepresentasikan sinyal bagai kombinasi linear dari sinyal dasar memberikan banyak
periodik CT dan DT kemudahan. Sinyal dasar yang digunakan memiliki dua si-
(c) Peserta memahami sinyal periodik sebagai kom- fat berikut:
binasi linear dari ekponensial kompleks yang ter-
1. Kumpulan sinyal dasar dapat digunakan untuk mem-
hubung secara harmonik.
bentuk kelas sinyal yang beragam dan berguna.
(d) Peserta mengetahui berbagai sifat deret Fourier
dan menerapkannya untuk menentukan deret 2. Respon dari sebuah sistem LTI dari setiap sinyal harus
Fourier suatu sinyal berdasarkan sifat-sifatnya. memiliki struktur yang cukup sederhana untuk membe-
rikan kepada kita, kemudahan representasi untuk res-
(e) Peserta memahami konsep kandungan frekuensi pon sistem terhadap sinyal apapun yang dibentuk dari
dari sinyal periodik kombinasi linear dari sinyal dasar.
2. Peserta dapat menerapkan deret Fourier untuk menen- Hasil analisis Fourier dengan dua sifat tersebut diberikan
tukan respons sinyal periodik pada sistem LTI (DT dengan kumpulan sinyal kompleks eksponensial waktu kon-
maupun CT) tinu dan waktu diskrit. Sinyal dalam bentuk est untuk sinyal
waktu kontinu. Sinyal dalam bentuk z n untuk sinyal waktu
(a) Peserta dapat menggunakan sistem LTI sebagai diskrit. Dalam hal ini s dan z adalah bilangan kompleks.
lter Pentingnya sinyal kompleks eksponensial dalam pemba-
(b) Peserta mengenali contoh-contoh lter yang diwu- hasan sistem LTI berasal dari fakt bahwa respon dari sebu-
judkan dengan LCCDE ah sistem LTI terhadap sinyal input kompleks eksponensial
adalah sinyal kompleks eksponensial yang sama dengan ha-
nya perubahan pada amplituda; yaitu,
1 Pendahuluan waktu kontinu: e H(s)est , (1)
Pada bab ini akan dibahas alternatif representasi sinyal per-
iodik menggunakan sinyal kompleks eksponensial. Hasil waktu diskrit: z n H(z)z n , (2)
representasi ini dikenal sebagai deret Fourier waktu konti-
di mana faktor amplituda kompleks H(s) dan H(z) se-
nu dan deret Fourier waktu diskrit. Representasi ini dapat
cara umum adalah fungsi dari variabel kompleks s atau z .
digunakan untuk membentuk berbagai bentuk sinyal yang
Sebuah sinyal yang menyebabkan output dari sistem kon-
berguna.
stanta (biasanya bilangan kompleks) dari input disebut se-
Karena sifat superposisi, respon dari sistem LTI terhadap bagai fungsi eigen (eigenfunction) dari sistem, dan faktor
input yang terdiri dari kombinasi linear dari sinyal dasar amplituda disebut sebagai nilai eigen (eigenvalue) dari sis-
adalah kombinasi linear yang sama dari respon individual tem.
terhadap setiap sinyal dasar tersebut. Respon sistem LTI
terhadap sebuah sinyal kompleks eksponensial juga memi-
liki bentuk yang sederhana, yang memberikan kita repre- 2.2 Sinyal kompleks eksponensial adalah
sentasi sistem LTI yang mudah dan dengan cara yang lain eigenfunction dari sistem LTI CT
untuk melakukan analisa sistem dan menambah wawasan
terhadap sifat deret Fourier. Untuk menunjukkan bahwa sinyal kompleks eksponensial
adalah eigenfunction dari sistem LTI waktu kontinu, li-
2012 Armein Z R Langi, STEI ITB. v 12.05 alpha hatlah sistem LTI waktu kontinu dengan respon impuls
1
2 Eigenfunctions: Respon sistem LTI pada sinyal kompleks eksponensial 2
3 Kasus: Menghitung deret 1.b Dari sini kita dapat melihat bahwa kompleks eksponensial
Fourier dari sinyal kotak adalah eigenfunction dari sistem LTI waktu kontinu. Kon-
4 Konnvergensi deret Fourier 1.b stanta H(s) untuk sebuah nilai spesik s adalah eigenvalue
3.3 Sifat-Sifat Deret Fourier CT yang berasosiasi dengan eigenfunction est .
1 Linearitas, Time Shifting, Time 1.d
Reversal 2.3 Sinyal kompleks eksponensial adalah
2 Time Scaling, Multiplication, 1.d
eigenfunction dari sistem LTI DT
Konjugasi dan Simetri Konjugat
3 Relasi Parseval untuk Sinyal 1.d Dengan cara yang sama kita dapat melihat bahwa barisan
Periodik Waktu kontinu kompleks eksponensial adalah eigenfunction dari sistem LTI
4 Contoh Soal 1.d waktu kontinus. Lihatlah sistem LTI waktu diskrit dengan
3.4 Deret Fourier untuk sinyal DT respon impuls h[n]. Untuk input x[n] = z n ,
dan sifat-sifatnya
1 Kombinasi linear dari sinyal 1.b, c + +
(7)
X X
kompleks eksponensial y[n] = h[k]x[n k] = h[k]z nk
terhubung harmonik k= k=
2 Contoh Soal Sistem LTI 2.a Asumsikan bahwa penjumlahan pada sisi kanan dari per-
3 Filter Frekuensi Shaping 2.a samaan (8) konvergen, maka respon terhadap z n memiliki
4 Filter Selektif Frekuensi 2.a bentuk
3.6 Contoh Filter CT dan DT
LCCDE untuk sinyal periodik y[n] = H(z)z n (9)
1 Filter RC Lowpass CT 2.b
2 Filter RC Highpass CT 2.b dengan H(s)adalah konstanta kompleks yang nilainya
3 Filter DT rekursif orde 1 2.b bergantung pada s dan memiliki hubungan dengan respon
4 Filter DT non-rekursif 2.b impuls sistem, yaitu
+
(10)
X
H(z) = h[k]z k
k=
3 Representasi Deret Fourier pada sinyal CT 3
Dari sini kita dapat melihat bahwa kompleks eksponensial 3 Representasi Deret Fourier pada sinyal CT
adalah eigenfunction dari sistem LTI waktu diskrit. Kon-
stanta H(z) untuk sebuah nilai spesik z adalah eigenvalue 3.1 Kombinasi linear dari sinyal kompleks
yang berasosiasi dengan eigenfunction z n . eksponensial terhubung harmonik
Untuk analisis sistem LTI, kegunaan dari dekomposisi si- x(t) = x(t + T ) untuk semua t (17)
nyal umum ke dalam eigenfunction dapat dari sebuah con-
toh. Misalkan x(t) berkorespondensi kepada kombinasi li- Periode fundamental dari x(t) adalah nilai positif mini-
near dari tiga buah sinyal kompleks eksponensial, yaitu, mum tidak nol dari T sehingga persamaan (17) dipenuhi,
dan nilai 0 = 2/T didenisikan sebagai frekuensi funda-
x(t) = a1 es1 t + a2 es2 t + a3 es3 t (11) mental dari sinyal x(t).
Kita telah mempelajari dua sinyal dasar periodik, sinyal
Dari sifat eigenfunction, respon masing-masing kompo- sinusoidal
nen adalah
x(t) = cos 0 t (18)
aes1 t a1 H(s1 )es1 t ,
dan sinyal periodik kompleks eksponensial
a2 es2 t a2 H(s2 )es2 t ,
a3 es3 t a3 H(s3 )es3 t , x(t) = ej0 t . (19)
dan dari sifat superposisi, respon terhadap input x(t)
adalah penjumlahan dari respon masing-masing komponen, Kedua sinyal ini periodik dengan frekuensi fundamental
sehingga 0 dan periode fundamental T = 2/0 . Terdapat kumpul-
an sinyal kompleks eksponensial yang terhubung harmonik
dengan sinyal pada persamaan (19) yaitu
y(t) = a1 H(s1 )es1 t + a2 H(s2 )es2 t + a3 H(s3 )es3 t (12)
Secara umum, pada waktu kontinu, persamaan (5), de-
ngan sifat superposisi, mengimplikasikan bahwa representa- k (t) = ejk0 t = ejk(2/T )t , k = 0, 1, 2, . . . . (20)
si sinyal sebagai kombinasi linear dari sinyal kompleks eks-
ponensial memberikan kemudahan untuk memperoleh eksp- Tiap sinyal ini memiliki sebuah frekuensi fundamental
resi dari respon dari sebuah sistem LTI. Secara spesik, bi- yang merupakan kelipatan dari 0 , dan oleh sebab itu,
la input terhadap seubah sistem LTI waktu kontinu direp- masing-masing periodik dengan periode T (walaupun untuk
resentasikan sebagai kombinasi linear dari sinyal kompleks |k| > 2, periode fundamental dari k (t) adalah pecahan da-
eksponensial, yaitu, jika ri T ). Maka, seubah kombinasi linear dari sinyal kompleks
eksponensial yang terhubung harmonik dengan bentuk
(13)
X
x(t) = ak esk t , + +
(21)
X X
k
x(t) = ak ejk0 t = ak ejk(2/T )t
maka akan diperoleh output k= k=
ak = Ak ejk ,
a0 = 1
a1 = a1 = 1 maka persamaan (26) menjadi
4
1
a2 = a2 = 2 X n o
1 x(t) = a0 + 2 Re Ak ej(k0 t+k ) .
a3 = a3 = 3 k=1
dengan menulis ulang persamaan (22) dan mengumpulk- Dapat juga ditulis menjadi
an setiap dari komponen harmonik yang memiliki frekuensi
fundamental yang sama, kita akan memperoleh
(27)
X
x(t) = a0 + 2 Ak cos(k0 t + k ).
k=1
kita harus menyusun penjumlahan dalam persamaan (21) kita memerlukan sebuah prosedur untuk menentukan ko-
menjadi esien ak . Mengalikan kedua sisi dari persamaan (29) de-
ngan ejn0 t , kita memperoleh
X
ak ejk0 t + ak ejk0 t
x(t) = a0 + +
X
k=1
x(t)ejn0 t = ak ejk0 t ejn0 t .
dengan mengganti ak dengan ak dari persamaan (25) k=
maka kita memperoleh Dengan melakukan integrasi kedua sisi dari 0 sampai T =
X 2/0 , kita mempunyai
+ ak ejk0 t .
jk0 t
x(t) = a0 + ak e
k=1 T T +
Karena dua term di dalam penjumlahan adalah pasangan
X
jn0 t
x(t)e dt = ak ejk0 t ejn0 t dt.
kompleks konjugat, maka kita peroleh 0 0 k=
Dalam hal ini, T adalah periode fundamental dari x(t),
(26) dan konsekuensinya, kita melakukan integrasi pada rentang
X
2Re ak ejk0 t .
x(t) = a0 +
k=1 satu periode. Dengan menukar urutan integrasi dan pen-
Jika ak dinyatakan dalam bentuk polar sebagai jumlahan menghasilkan
3 Representasi Deret Fourier pada sinyal CT 5
1
T +
"
T
# a0 = x(t)dt, (36)
T
(30)
X
x(t)ejn0 t dt = ak ej(kn)0 t dt . T
0 k= 0 yaitu nilai rata-rata dari x(t) pada satu periode.
Hasil evaluasi dari integrasi dengan kurung siku dengan
3.3 Kasus: Menghitung deret Fourier dari
formula Euler dapat diperoleh,
sinyal kotak
pada interval dengan panjang T . Maka kita peroleh Seperti telah disebutkan sebelumnya, a0 diinterpretasik-
an sebagai nilai rata-rata dari x(t). Untuk k 6= 0, kita
(33) memperoleh
1
an = x(t)ejn0 t dt.
T T
Jika x(t) memiliki representasi deret Fourier [yaitu dapat T1
1 T1 jk0 t 1 jk0 t
diekspresikan sebagai kombinasi linear dari sinyal kompleks
ak = e dt = e ,
T T1 jk0 T
eksponensial yang terhubung secara harmonik dalam ben-
T1
bahwa deret Fourier dapat digunakan untuk merepresenta- energi terbatas pada interval satu periode, yaitu sinyal de-
sikan sejumlah besar kelas dari sinyal periodik, termasuk ngan
sinyal kotak dan sinyal-sinyal periodik lainnya.
Kita akan melihat masalah aproksimasi (pendekatan) si- 2
|x(t)| dt < . (45)
nyal periodik x(t) dengan kombinasi linear dari jumlah ter- T
batas sinyal komplek eksponensial terhubung harmonik de- Ketika kondisi ini dipenuhi, maka dapat dijamin bahwa
ngan bentuk, koesien ak yang diperoleh dari persamaan (35) adalah ter-
batas. Lebih jauh lagi, misalkan xN (t) adalah aproksimasi
N
x(t) yang diperoleh dengan menggunakan koesien ini un-
(41) tuk |k| N :
X
xN (t) = ak ejk0 t .
k=N
Kondisi 3 maka
Pada interval waktu terbatas manapun, hanya terdapat se- FS
jumlah berhingga jumlah diskontinuitas. x(t t0 ) ejk0 t0 ak .
Jadi jika
FS
z(t) = Ax(t) + By(t) ck = Aak + Bbk . (52)
Sifat linearitas ini juga dengan mudah diperluas kepada FS
x(t) ak ,
kombinasi linear dari sejumlah lain sinyal dengan periode
T. maka
Time Shifting FS
x(t) ak .
Ketika pergeseran waktu (time shift) dilakukan pada si-
nyal periodik x(t), periode T dari sinyal akan tetap sa-
ma. Koesien deret Fourier bk yang dihasilkan dari sinyal 4.2 Time Scaling, Multiplication, Konjugasi
y(t) = x(t t0 ) dapat diekspresikan sebagai dan Simetri Konjugat
1 Time Scaling
|bk = x(t t0 )ejk0 t dt. (53)
T T
Time scaling adalah operasi perubahan periode dari sinyal.
Subtitusi = t t0 pada integral, variabel juga me- Jika x(t) periodik dengan periode T dan frekuensi funda-
miliki rentang pada interval dengan durasi T , sehingga kita mental 0 = 2/T , maka x(t) dengan adalah sebuah
memperoleh bilangan real positif adalah periodik dengan periode T /
dan frekuensi fundamental 0 . Karena operasi time sca-
ling beroperasi langsung pada setiap komponen harmonik
1 jk0 ( +t0 ) jk0 t0 1
x( )e d = e x( )ejk0 d dari x(t), maka dapat disimpulkan bahwa koesien deret
T T T T
(54) Fourier untuk tiap-tiap komponen adalah tetap sama. Jika
x(t) memiliki representasi deret Fourier, maka
ejk0 t0 ak = ejk(2/T )t0 ak ,
+
di mana ak adalah koesien Fourier dari sinyal x(t), Yaitu
X
x(t) = ak ejk(0 )t
jika k=
FS
x(t) ak , adalah representasi deret Fourier dari x(t).
5 Deret Fourier untuk sinyal DT dan sifat-sifatnya 8
Misalkan x(t) dan y(t) merupakan dua buah sinyal periodik Misalkan kita diberikan beberapa fakta tentang sinyal x(t):
dengan periode T dan memiliki koesien deret Fourier ak
dan bk , yaitu 1. x(t) adalah sinyal real.
FS
2. x(t) adalah periodik dengan T = 4, dan memiliki koe-
x(t) ak , sien deret Fourier ak .
FS
y(t) bk . 3. ak = 0 untuk |k| > 1.
Karena hasil perkalian x(t)y(t) juga periodik dengan per- 4. Sinyal dengan koesien Fourier bk = ejk/2 ak adalah
iode T , kita dapat melakukan ekspansi dalam sebuah deret sinyal genap.
Fourier dengan koesien deret Fourier hk dengan
5. 1
4 4
|x(t)|2 dt = 1/2.
+
FS
(55)
X
x(t)y(t) hk = al bkl
5 Deret Fourier untuk sinyal DT dan
l=
sifat-sifatnya
ini untuk x(t) real, yaitu ketika x(t) = x (t). Pada kasus
ka sekumpulan sinyal kompleks eksponensial periodik waktu
ini diperoleh koesien deret Fourier akan konjugat simetris, diskrit dengan periode N diberikan oleh
ak = ak .
k [n] = ejk0 n = ejk(2/N )n , k = 0, 1, 2, ... (57)
Jika x(t) bernilai real maka a0 juga bernilai real dan
Semua sinyal ini mempunyai frekuensi-frekuensi funda-
|ak | = |ak |. mental yang merupakan kelipatan dari 2/N dan dengan
demikian terhubung secara harmonik. Dalam hal ini ha-
Jika x(t) bernilai real dan fungsi genap maka ak = ak . nya terdapat sekumpulan N buah sinyal berbeda. Hal ini
Jika x(t) bernilai real dan fungsi ganjil maka koesien de- merupakan konsekuensi dari fakta bahwa sinyal kompleks
ret Fourier merupakan bilangan imajiner murni dan ganjil. eksponensial waktu diskrit yang memiliki perbedaan freku-
ensi sebesar kelipatan dari 2 adalah identik. Dari fakta ini
kita memperoleh kombinasi linear dari sinyal kompleks eks-
4.3 Relasi Parseval untuk Sinyal Periodik
ponensial terhubung harmonik untuk sinyal waktu diskrit
Waktu kontinu
adalah
Relasi Parseval untuk sinyal periodik waktu kontinu adalah
X X X
+ x[n] = ak k [n] = ak ejk0 n = ak ejk(2/N )n .
1 2
X
2
|x(t)| dt = |ak | , k=hN i k=hN i k=hN i
T T k= (58)
Umumnya kita menggunakan nilai k = 0, 1, ..., N 1.
di mana ak adalah koesien deret Fourier dari x(t) dan Persamaan (58) didenisikan sebagai deret Fourier waktu
T adalah periodenya. diskrit dan koesien-koesien ak sebagai koesien-koesien
Juga berlaku, deret Fourier-nya.
1 ak e 0 dt = 1
jk t 2
|ak |2 dt = |ak |2 ,
T T 5.2 Menentukan representasi deret Fourier
T T
pada sinyal periodik DT
|ak |2 adalah daya rata-rata pada komponen harmonik ke-
k dari x(t). Jadi yang hendak dikatakan oleh relasi Parseval Misalkan kepada kita diberikan sinyal x[n] yang periodik
adalah total daya rata-rata dari sinyal periodik adalah sama dengan periode fundamental N . Kita ingin menentukan
dengan jumlah dari daya rata-rata dari komponen harmo- apakah terdapat representasi x[n] dalam bentuk persama-
niknya. an (58), dan jika ada kita ingin mendapatkan koesien ak .
5 Deret Fourier untuk sinyal DT dan sifat-sifatnya 9
Kita dapat memperolehnya dengan mencari solusi dari se- Time Shifting
kumpulan persamaan linear. Bila kita melakukan evaluasai
dari persamaan (58) untuk N buah nilai n yang berurutan jika
dalam satu periode x[n], kita memperoleh FS
x[n] ak ,
maka
X
x[0] = ak
k=hN i
FS
x[n n0 ] ejk(2/N )n0 ak .
(59)
X
x[1] = ak ej2k/N
k=hN i Frequency Shifting
.. jika
.
FS
x[n] ak ,
maka
X
x[N 1] = ak ej2k(N 1)/N
k=hN i
FS
ejM (2/N )n x[n] akM .
Persamaan (59) merepresentasikan N buah persamaan
linear untuk N buah koesien ak . Dapat dilihat kumpulan
persamaan ini bersifat bebas linear dan dapat diselesaikan Time Reversal
untuk memperoleh koesen ak . Dapat diperoleh Jika
1 X FS
ar = x[n]ejr(2/N )n x[n] ak ,
N
n=hN i maka
Kita memiliki pasangan persamaan deret Fourier waktu FS
diskrit sebagai berikut: x[n] ak .
(60) Multiplikasi
X X
x[n] = ak ejk0 n = ak ejk(2/N )n ,
k=hN i
Jika
FS
1 X 1 X x[n] ak ,
ak = x[n]ejk0 n = x[n]ejk(2/N )n .
N N FS
n=hN i n=hN i y[n] bk ,
(61) maka
Persamaan (60) merupakan persamaan sintesis dan per-
samaan (61) merupakan persamaan analisis. Seperti pada FS
x[n]y[n] dk =
X
al bkl .
waktu kontinu, koesien deret Fourier waktu diskrit ak ju- l=hN i
ga sering disebut sebagai koesien spektral dari x[n]. Hal
penting yang harus diperhatikan adalah hanya terdapat N
Diferensiasi Pertama
buah term pada representasi deret Fourier waktu diskrit.
Jika
5.3 Sifat Deret Fourier DT FS
x[n] ak ,
Terdapat kemiripan yang kuat antara sifat-sifat deret Fo- maka
urier waktu diskrit dengan sifat-sifat deret Fourier waktu
kontinu. Akan digunakan notasi singkat untuk mengindika- FS
x[n] x[n 1] (1 ejk(2/N ) )ak .
sikan relasi antara sebuah sinyal periodik dengan koesien
deret Fourier dengan
Relasi Parseval untuk Sinyal Periodik Waktu Diskrit
FS
x[n] ak . Relasi Parseval diberikan oleh persamaan
1 X
Linearitas (62)
2
X 2
|x[n]| = |ak | .
N
n=hN i n=hN i
Jika
Persamaan ruas kiri dari relasi Parseval adalah daya rata-
FS
x[n] ak , rata dari satu periode sinyal periodik x[n]. |ak |2 adalah daya
rata-rata dari harmonik ke-k dari komponen x[n]. Jadi se-
FS
y[n] bk , kali lagi, relasi Parseval menyatakan bahwa daya rata-rata
dari sinyal periodik adalah sama dengan jumlah dari daya
maka rata-rata dari semua komponen harmoniknya. Pada wak-
FS
tu diskrit, tentu saja hanya terdapat N buah komponen
Ax[n] + By[n] Aak + Bbk . harmonik yang berbeda.
6 Sistem LTI dan Filter 10
5.4 Contoh Soal Respon sebuah sistem LTI terhadap sinyal kompleks eks-
ponensial dengan bentuk ejt (untuk waktu kontinu) atau
Misalkan kita diberikan beberapa fakta tentang sinyal x[n]: ejn (untuk waktu diskrit) adalah sangat sederhana untuk
1. x[n] adalah periodik dengan N = 6. mengekspresikan respon frekuensi dari sistem. Lebih jauh
lagi karena berlaku sifat superposisi dari sistem LTI, maka
2. 5n=0 x[n] = 2.
P
kita dapat mendapatkan respon sistem LTI dengan kombi-
nasi linear dari sinyal kompleks eksponensial.
3. 7n=2 (1)n x[n] = 1. Untuk kasus waktu kontinu, misalkan x(t) adalah sinyal
P
periodik dengan representasi deret Fourier diberikan oleh
4. x[n] memiliki daya minimum per periode di antara se-
kumpulan sinyal yang memenuhi tiga kondisi sebelum- +
(67)
X
nya. x(t) = ak ejk0 t .
k=
6 Sistem LTI dan Filter Misalkan kita menggunakan sinyal ini sebagai input da-
ri sistem LTI dengan respon impuls h(t). Karena setiap
6.1 Sistem LTI dan Respon Frekuensi sinyal kompleks eksponensial pada persamaan (67) adalah
eigenfunction dari sistem, maka output dari sistem adalah
Kita telah melihat bahwa representasi deret Fourier dapat
digunakan untuk membentuk setiap sinyal periodik waktu +
(68)
X
diskrit dan semua sinyal periodik waktu kontinu yang pen- y(t) = ak H (jk0 ) ejk0 t .
ting. Kita juga telah melihat respon sistem LTI kepada k=
kombinasi linear dari sinyal kompleks eksponensial mem- Maka output y(t) juga adalah periodik dengan frekuensi
berikan bentuk yang sederhana. Contohnya untuk waktu fundamental yang sama seperti x(t). Lebih lagi, jika {ak }
kontinu, jika x(t) = est adalah input kepada sistem LTI adalah kumpulan koesien deret Fourier untuk input x(t),
waktu kontinu, maka menghasilkan output y(t) = H(s)est , maka {ak H (jk0 )} adalah kumpulan koesien deret Fou-
dengan rier untuk output y(t). Jadi, impak dari sistem LTI waktu
+ kontinu adalah melakukan modikasi secara individual se-
H(s) = h( )e s
d, (63) tiap dari koesien Fourier dari input melalui multiplikasi
dengan nilai dari respon frekuensi pada frekuensi yang ber-
dengan h(t) adalah respon impuls dari sistem LTI. sesuaian.
Demikian juga sdengan sistem waktu diskrit, jika x[n] = Untuk kasus waktu diskrit, misalkan x[n] adalah sinyal
z adalah input kepada sistem LTI waktu diskrit, maka
n periodik dengan representasi deret Fourier diberikan oleh
menghasilkan output y[n] = H(z)z , dengan
n
(69)
X
x[n] = ak ejk(2/N )n .
+ k=hN i
(64)
X
H(z) = h[k]z k ,
k=
Misalkan kita menggunakan sinyal ini sebagai input da-
ri sistem LTI dengan respon impuls h[n]. Karena setiap
dengan h[n] adalah respon impuls dari sistem LTI. sinyal kompleks eksponensial pada persamaan (69) adalah
H(s) dan H(z) didenisikan sebagai fungsi sistem dari eigenfunction dari sistem, maka output dari sistem adalah
sistem yang bersesuaian, dengan s dan z adalah bilangan
kompleks umum. Untuk sinyal dan sistem waktu kontinu,
(70)
X
y[n] = ak H ejk(2/N ) ejk(2/N )n .
kita akan melihat kasus khusus untuk Re{s} = 0, sehingga k=hN i
s = j , sehingga est adalah dalam bentuk ejt . Ini ada-
lah input kompleks eksponensial pada frekuensi . Fungsi Maka output y[n] juga adalah periodik dengan frekuensi
sistem adalah dalam bentuk s = j , H(j) dilihat seba- fundamental yang sama seperti x[n]. Lebih lagi, jika {ak }
gai fungsi dari didenisikan sebagai respon frekuensi dari adalah kumpulan koesien deret Fourier untuk input x[t],
sistem dan dituliskan dengan maka {ak H ejk(2/N ) } adalah kumpulan koesien deret
d 1
H(j)ejt + H(j)ejt = ejt . (74)
RC
dt 1 1
e
1 t/RC
h(t) = e u(t), (76)
RC 1/RC 0 1/RC
/2
h i
s(t) = 1 e t/RC
u(t), (77) /4
1/RC
dengan digambarkan pada gambar berikut (dengan = 1/RC
RC ).
/4
h(t)
/2
1
Tanggapan step dari lter high pass adalah
s(t) Pustaka