Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

VIRTUAL EXPERIMENT HUKUM OHM PADA RANGKAIAN ARUS


LISTRIK SEARAH (DC = direct current)

Disusun oleh :

Shafiyah Putri Adini (30)

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR

SMA NEGERI 1 JEMBER

2020
I. JUDUL

Virtual experiment Hukum Ohm pada rangkaian arus listrik serah (DC = direct current)

II. TUJUAN
1. Menentukan hubungan antara beda potensial (V) dan kuat arus listrik (I) pada
rangkaian arus listrik searah (DC = direct current)
2. Mengukur kuat arus dan beda potensial pada suatu rangkaian seri.
3. Mengetahui hubungan hambatan listrik terhadap beda potensial dan kuat arus
listrik.

III. LANDASAN TEORI

Dewasa ini, kebutuhan akan listrik semakin meningkat, didukung dengan keadaan
pandemi seperti saat ini yang segala aktivitas mulai dari belajar, bekerja diharuskan untuk
online atau dalam jaringan (Daring). Tentunya hal ini membutuhkan listrik yang tidak sedikit,
karena benda-beenda yang digunakan untuk melakukan aktivitas daring tersebut merupakan
barang-barang elektronik yang membutuhkan listrik. Seperti yang sedang kita pelajari pada
kelas XII tentang materi listik dinamis dan besaran-besaran listrik seperti, kuat arus listrik,
beda potensial, dan hambatan listrik. Dalam listrik dinamis, terdapat dua jenis ragkaian
listrik, yaitu rangkaian arus searah (DC = direct current) yang akan kita bahas kali ini dan
rangkaian arus bolak-balik (AC = alternating current).

Arus listrik searah (DC) adalah aliran elektron dari suatu titik yang energi potensialnya
tinggi ke titik lain yang energi potensialnya lebih rendah atau dari kutub positif (+) ke kutub
negatif (-). Berbanding terbalik dengan electron yang mengalir dari potensial rendah ke
potensial tinggi. Dalam suatu rangkaian listrik, dapat terjadi arus listrik jika terdapat beda
potensial. Beda potensial adalah Banyaknya energi listrik yang diperlukan untuk mengalirkan
setiap muatan listrik dari ujung-ujung penghantar. Beda potensial listrik diukur dalam satuan
volt (V) dan alat yang digunakan untuk mengukurnya adalah volmeter. Semakin banyak
muatan listrik yang mengalir tiap detik melalui suatu penghantar semakin besar pula kuat
arus listriknya. Alat untuk mengukur arus yang mengalir melalui suatu komponen tersebut
dinamakan amperemeter (diberi simbol A dalam rangkaian listrik).

Dalam rangkaian arus listrik searah (DC), terdapat Hukum Ohm dimana Hukum ohm
mempelajari tentang hubungan kuat arus dengan beda potensial  ujung-ujung
hambatan. George Simon Ohm (1787-1854), melalui eksperimennya menyimpulkan bahwa
arus I  pada kawat penghantar sebanding dengan beda potensial V yang diberikan ke ujung-
ujung kawat penghantar tersebut. Semakin besar hambatan ini, makin kecil arus untuk suatu
tegangan V. Dengan demikian, arus I yang mengalir berbanding lurus dengan beda potensial
antara ujung-ujung penghantar dan berbanding terbalik dengan hambatannya.

IV. ALAT DAN BAHAN


1. Baterai
2. Voltmeter
3. Ampermeter
4. Kabel
5. Hambatan
6. Lampu
7. Saklar

V. LANGKAH KERJA
1. Ambil baterai, lampu, sambungkan dengan kabel, amati apa yang terjadi.
2. Ambil voltmeter, pasang pada kiri kanan lampu (perhatikan polaritas +/- jangan
terbalik)
3. Tentukan berapa tegangan pada lampu dan catat pada tabel data.
4. Putuskan salah satu kaki kabel untuk disambungkan dengan amperemeter
(perhatikan polaritas +/- jangan terbalik).
5. Catat berapa besar kuat arus listrik dalam tabel.
6. Ulangi kegiatan di atas dengan menambahkan jumlah baterei, 2, 3, sampai 4 (jika
memungkinkan)
7. Buat grafik hubungan antara V dan I
8. Berdasarkan tabel dan grafik bagaimana hubungan antara V dan I
9. Buatlah Kesimpulan dari percobaan ini.

VI. DATA HASIL PERCOBAAN

Jumlah Volt (V) Ampere (I) V/I R (Hambatan)


Baterai
1 8.999 V 0.45 A 19.99778 Ω
2 17.999 V 0.90 A 19.99889 Ω
3 26.998 V 1.35 A 19.99851 Ω
4 35.987 V 1.80 A 19.99833 Ω

VII. ANALISIS DATA

Pada percobaan yang telah saya lakukan dengan membuat rangkaian seri untuk
menentukan hubungan antara beda potensial dengan kuat arus listrik. Berdasarkan hasil
percobaan pada rangkaian arus listrik searah tersebut menghasilkan hasil yang berbeda-
beda. Pada percobaan pertama, menggunakan satu buah baterai untuk dua lampu dignakan
tegangan lampu sebesar 8.999 volt dan kuat arus listrik sebesar 0.45 A dihasilkan hambatan
sebesar 19,9977 Ω dimana berpengaruh terhadap nyala lampu yang redup sekali.

Pada percobaan kedua, dimana pada rangkaian seri yang sama tetapi hanya
ditambahkan satu baterai sehingga menjadi dua baterai untuk dua lampu digunakan
tegangan dan kuat arus listrik yaitu 17.999 volt dan 0.90 A dihasilkan hambatan sebesar
19.9988 Ω. Nyala lampu yang dihasilkan pada percobaan kedua yaitu redup. Selanjutnya,
pada percobaan ketiga, rangkaian seri menggunakan tiga baterai untuk dua lampu.
Tegangan yang digunakan sebesar 26.998 voltdan kuat arus yang mengalir sebesar 1.35 A
dengan hambatan yang diperoleh sebesar 19.9985 Ω, dimana nyala lampu yang dihasilkan
sedikit terang. Pada percobaan terakhir, dengan menggunakan empat baterai untuk dua
lampu digunakan tegangan sebesar 35.987 volt dan kuat arus yang mengalir sebesar 1.80 A
dengan hambatan listrik yang diperoleh sebesar 19.9983 Ω

grafik hubungan V dan I


40,000
35,987
30,000 Volt (V)
26,998 Ampere (I)
20,000 17,999
10,000 8,999
0 0 0 0 0
1 2 3 4

Dari data yang diperoleh, selanjutnya kita masukkan ke dalam bentuk grafik dan
diperoleh hubungan dari tegangan dan kuat arus listrik. Dimana, semakin besar tegangan
listrik maka semakin besar pula arus listrik yang mengalir, sebaliknya semakin kecil
tegangan listrik maka semakin kecil pula arus listrik yang mengalir pada rangkaian seri
tersebut. Dapat dikatakan bahwa hubungan antara tegangan listrik dan kuat arus lisrik
adalah sebanding yang diartikan bahwa arus listrik selalu dipengaruhi oleh nilai tegangan
listrik yang diberikan.

VIII. PEMBAHASAN

Pada percobaan hubungan antara beda potensial dan kuat arus listrik terhadap rangkaian
arus listrik searah (DC = direct current) di atas dilakukan pengukuran berulang-ulang
menggunakan amperemeter dan voltmeter yang hasilnya berbeda-beda. Amperemeter
merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik yang mengalir sedangkan
voltmeter adalah alat untuk megukur tegangan, tegangan yang dimaksud pada percobaaan
ini adalah tegangan pada lampu. Dalam arus listrik juga terdapat suatu hambatan listrik
yang menentukan besar kecilnya arus listrik. Semakin besar hambatan listrik, maka
semakin kecil kuat arusnya, dan juga sebaliknya.

Rangkaian listrik yang digunakan pada percobaan ini adalah rangkaian seri yang
dirangkai menggunakan baterai yang dihubungan oleh satu kabel dimana terdapat dua
lampu dan amperemeter untuk mengukur kuat arus yang mengalir.

Berdasarkan hasil percobaan pada rangkaian arus listrik searah tersebut menghasilkan
hasil yang berbeda-beda. Pada percobaan pertama, menggunakan satu buah baterai untuk
dua lampu dignakan tegangan lampu sebesar 8.999 volt dan kuat arus listrik sebesar 0.45 A
dihasilkan hambatan sebesar 19,9977 Ω dimana berpengaruh terhadap nyala lampu yang
redup sekali.

Pada percobaan kedua, dimana pada rangkaian seri yang sama tetapi hanya
ditambahkan satu baterai sehingga menjadi dua baterai untuk dua lampu digunakan
tegangan dan kuat arus listrik yaitu 17.999 volt dan 0.90 A dihasilkan hambatan sebesar
19.9988 Ω. Nyala lampu yang dihasilkan pada percobaan kedua yaitu redup. Selanjutnya,
pada percobaan ketiga, rangkaian seri menggunakan tiga baterai untuk dua lampu.
Tegangan yang digunakan sebesar 26.998 voltdan kuat arus yang mengalir sebesar 1.35 A
dengan hambatan yang diperoleh sebesar 19.9985 Ω, dimana nyala lampu yang dihasilkan
sedikit terang. Pada percobaan terakhir, dengan menggunakan empat baterai untuk dua
lampu digunakan tegangan sebesar 35.987 volt dan kuat arus yang mengalir sebesar 1.80 A
dengan hambatan listrik yang diperoleh sebesar 19.9983 Ω

Lampu yang semakin terang tersebut dipengaruhi oleh tegangan listrik pada baterai
yang semakin bertambah. Semakin besar tegangan semakin besar pula arus listrik yang
mengalir dan semakin terang pula nyala lampu. Hal tersebut merupakan hubungan dari
tegangan listrik dan kuat arus listrik dimana tegangan listrik dan kuat arus lisrik adalah
sebanding. Dapat diartikan bahwa arus listrik selalu dipengaruhi oleh nilai tegangan listrik
yang diberikan. Semakin besar tegangan listrik maka semakin besar pula arus listrik yang
mengalir, sebaliknya semakin kecil tegangan listrik maka semakin kecil pula arus listrik
yang mengalir pada rangkaian seri tersebut. Sedangkan Kuat arus listrik berbanding
terbalik dengan hambatan listrik. Hal tersebut berarti semakin besar hambatan suatu
penghantar maka kuat arus yang mengalir semakin kecil, begitu juga sebaliknya semakin
kecil hambatan suatu rangkaian maka kuat arus yang mengalir pada rangkaian tersebut
semakin besar. 

IX. KESIMPULAN
Dalam percobaan ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Amperemeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik
yang mengalir.
2. Voltmeter adalah alat untuk megukur tegangan listrik.
3. Hubungan antara tegangan listrik dan kuat arus lisrik adalah sebanding yang
diartikan bahwa arus listrik selalu dipengaruhi oleh nilai tegangan listrik yang
diberikan. Semakin besar tegangan listrik maka semakin besar pula arus listrik
yang mengalir, sebaliknya semakin kecil tegangan listrik maka semakin kecil pula
arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian arus listrik.
4. Semakin besar hambatan suatu penghantar maka kuat arus yang mengalir semakin
kecil, begitu juga sebaliknya semakin kecil hambatan suatu rangkaian maka kuat
arus yang mengalir pada rangkaian tersebut semakin besar. 

X. DAFTAR PUSTAKA

(n.d.). Retrieved August 5, 2020, from wirahadie.com: https://wirahadie.com/rangkaian-seri-dan-


paralel-mana-yang-lebih-terang/

rangkaian listri arus searah. (2014). Retrieved August 5, 2020, from GURUPENDIDIKAN.COM:
https://www.gurupendidikan.co.id/listrik-arus-searah/

Guru, R. (Director). (2020). hubungan hambatan listrik dan arus listrik [Motion Picture].

Guru, R. (Director). (2020). hubungan tegangan listrik dan arus listrik [Motion Picture].

Kanginan, M. (2015). FISIKA Peminatan SMA Kelas XII . Cimahi: Erlangga.


Mutia, I. F. (n.d.). Rangkaian arus searah. Retrieved August 5, 2020, from Rumah Belajar:
https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Rangkaian-Arus-
Searah-/

XI. LAMPIRAN

Gambar Percobaan Pertama

Gambar Percobaan Kedua


Gambar Percobaan Ketiga

Gambar Percobaan Keempat

Anda mungkin juga menyukai