Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH KIMIA FISIKA

SIMETRI MOLEKUL

Disusun oleh :
Rimbi Rodiyana Sova / 17030234047/Kimia B 17

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
Mei, 2018
BAB I
PENDAHULUAN
Simetri merupakan kejadian yang terjadi di alam. Bunga, tanaman, serangga, buah dan
sayur memiliki unsur simetri tertentu. Selain di alam, unsur simetri sangat bermanfaat dalam
sistem enginering pembangunan, seperti piramida di mesir, dan menara eiffel. Konsep simetri
sangat bermanfaat dalam ilmu kimia. Dengan analisis simetri molekul, kita dapat memprediksi
spektra IR, dan mendeskripsikan tipe orbital yang digunakan dalam berikatan, memprediksi
optis aktif. Pendeskripsian molekul yang diklasifisikan berdasarkan tipe dan unsur simetrinya
menjadi sangat penting untuk mengetahui optik aktif molekul dan vibrasi IR yang dimiliki
molekul tersebut.
Para ahli kimia telah mencoba menerangkan adanya hubungan antara orbitalorbital
yang mengambil peranan penting pada pembentukan ikatan dalam suatu molekul dengan
bentuk molekulnya. Bentuk-bentuk molekul dapat dikarakterisasi atas dasar sifat simetrinya
yang kemudian dikenal dengan istilah simetri molekular. Secara mendalam, bagian ini
membicarakan unsur-unsur simetri dan grup poin (kelompok titik) di mana molekul dapat
dikategorikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. SIMETRI
Simetri berasal dari bahasa Greek “ symmetria” yang berarti “diukur bersama” atau dalam
bahasa inggris “measured together ”. Suatu objek dikatakan simetrik apabila satu bagian atau
sisinya dengan bagian atau sisi yang lainnya sama. Simetri merupakan sebuah karakteristik dari
bidang geometri, persamaan dan objek lainnya. Kita dapat katakan bahwa objek yang simetri
akan mematuhi operasi simetri, ketika diperlakukan ke objek tidak akan muncul perubahan.
Secara umum simetri ini sangat di perlukan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan
diantaranya ilmu kia,fisika,biologis dan matematika
B. UNSUR SIMETRI
Unsur-unsur Simetri Umumnya disepakati bahwa benda seperti bola (bundar) misalnya,
dikatakan mempunyai bentuk simetri sempurna, dan dengan demikian lebih bahkan paling
simetri daripada bentuk benda-benda lain yang manapun seperti misalnya oktagon, heksagon,
gembok, dan sebagainya.
Identitas E Apabila terhadap suatu objek, ion atau molekul, tidak dioperasikan sama sekali,
maka jelas bahwa objek tersebut akan mempunyai konfigurasi yang tidak dapat dibedakan
antara sebelum dengan sesudah operasi simetri dilaksanakan. Dengan demikian tidak
dioperasikan sama sekali terhadap suatu objek, secara matematis, dapat dipertimbangkan
sebagai unsur simetri dan operasi simetri. Jadi, setiap objek pasti mempunyai identitas E.
Sumbu putar simetri Cn Suatu objek dikatakan mempunyai unsur simetri berupa sumbu
putar simetri Cn apabila putaran (rotasi) sebesar n 0 - 360 dengan sumbu putar Cn terhadap
objek tersebut menghasilkan konfigurasi objek yang ekivalen (tidak dapat dibedakan). Ada dua
cara operasi simetri putar, yaitu (1) objek diputar searah dengan jarum jam dengan sumbu putar
yang bersangkutan sementara itu sumbu-sumbu cartes tetap diam, dan (2) sumbu-sumbu cartes
diputar berlawanan arah putaran jarum jam dengan sumbu putar yang bersangkutan sementara
objek tetap diam. Berbagai bentuk objek melukiskan tingkat kesimetrian 3 hal ini, cara pertama
yang dipilih untuk menunjukkan terjadinya operasi simetri terhadap objek yang bersangkutan.
Bidang pantul simetri σ Operasi simetri suatu bidang simetri adalah berupa refleksi
(pantulan) oleh bidang tersebut yang menghasilkan konfigurasi molekul yang ekivalen.
Dengan demikian hanya ada satu turunan operasi pantul, sebab operasi pantul yang kedua
(secara berturutan) σ2 akan menghasilkan konfigurasi awal kembali (σ 2 = E ). Contoh molekul
jenis AB3 tersebut mempunyai dua macam bidang simetri yaitu bidang simetri horizontal σh
yang terletak pada bidang molekul yang mengiris ke 4 atom tepat memjadi 2 bagian yang sama.
Sumbu putar-pantul Sn Operasi simetri putar-pantul Sn, yang sering juga disebut sebagai
rotasi (putar) tak sempurna, adalah rotasi n 0 360 dengan sumbu sembarang a kemudian diikuti
operasi pantul pada bidang yang tegak lurus sumbu sembarang a ini. Operasi simetri S3 dapat
dijumpai pada contoh molekul jenis AB3. Perlu diingat bahwa molekul yang tidak mempunyai
sumbu simetri Cn dan bidang simetri yang tegak lurus dengan Cn bukan berarti tidak
mempunyai Sn.
Pusat simetri atau pusat inversi, i Operasi pusat inversi adalah refleksi suatu objek terhadap
titik pusat inversi; hal ini dapat diterapkan dengan cara menarik garis lurus dari sembarang titik
(atom) melalui titik pusat simetri molekulnya dan pada seberang dengan jarak yang sama relatif
terhadap pusat simetri ini diperoleh titik (atom) yang sama pula. Untuk molekul jenis bidang
segitiga AB3, dan tetrahedron AB4 jelas tidak mempunyai pusat simetri i, sedangkan molekul
jenis busursangkar AB4 dan oktahedron AB6 mempunyai pusat simetri i. Dengan demikian,
molekul dengan bentuk trigonal AB3 seperti BCl3 misalnya, mempunyai unsur-unsur simetri :
E , C3 , C3 2 , C2 , C2', C2" , σh , σv , σv' , σv", S3 , dan S3 2 .
C. Operasi Simetri
Operasi simetri adalah suatu operasi thd suatu obyek yang menghasilkan bentuk yang ekivalen
atau identik dgn orientasi semula. Setelah dilakukan operasi simetri, bentuk yang diperoleh
tidak dapat dibedakan dari bentuk semula. Unsur operasi simetri dapat berupa sumbu, titik,
maupun bidang datar.
Terdapat beberapa operasi simetri, antara lain :
1. Rotasi melalui sumbu rotasi sejati (Cn)
2. Refleksi pada bidang cermin (σ)
3. Inversi melalui pusat simetri (i)
4. Rotasi melalui sumbu rotasi semu (Sn)
5. Unsur identitas (E)
1. Proper rotation axis
Merupakan rotasi suatu obyek dengan sudut rotasi 360°/n, dgn simbol Cn
Rotasi positif bila berlawanan dengan arah jarum jam, begitu sebaliknya
Pada molekul H2O terdapat operasi rotasi melalui sumbu C2

Contoh molekul yang memiliki sumbu rotasi C3

Suatu molekul dapat memiliki lebih dari satu sumbu rotasi Cn, contoh pada molekul
XeF4, dimana selain memiliki sumbu C4, juga memiliki empat buah sumbu C2 yang
tegak lurus dgn sumbu C4. Sumbu rotasi Cn dgn harga n tertinggi, apabila jumlah
sumbu rotasi hanya satu disebut dgn sumbu utama (principal axis).
2. Mirror Plane
Merupakan refleksi suatu obyek (dgn simbol σ) pada bidang cermin yg melalui obyek tsb shg
diperoleh bentuk yang ekivalen. Bidang cermin tersebut meliputi :
a. bidang cermin vertikal (σv)
b. bidang cermin horisontal (σh)
c. bidang cermin diagonal/dihedral (σd)
a. Bidang cermin vertikal Bidang cermin vertikal (σv) melalui sumbu utama, dimana harga n
pada sumbu utama Cn menunjukkan jumlah bidang cermin vertikal dalam suatu obyek tsb.

b. Bidang cermin horisontal (σh) berada tegak lurus dengan sumbu utama, dimana jumlahnya
dalam suatu obyek hny satu, serta refleksi sebagian obyek bagian bawah identik dengan obyek
bagian atas.

c. Bidang cermin diagonal / dihedral (σd) melalui sumbu utama dan membagi sudut yg
terbentuk antara dua sumbu C2 menjadi dua bagian yang sama besar. Jumlah σd dalam suatu
obyek = n pada sumbu utama Cn obyek tersebut.

3. Inversion
Inversi (i) merupakan proyeksi suatu obyek melalui pusat simetri, yg berupa satu titik, pada
jarak yg sama dari pusat simetri tetapi pada arah yang berlawanan. Pusat simetri yang terdapat
dalam suatu obyek jumlahnya hanya satu.
4. Improper rotation axis
Disebut juga sumbu rotasi refleksi atau sumbu bergantian (Sn), melibatkan rotasi obyek melalui
sumbu Cn, dilanjutkan dgn refleksi melalui bidang cermin yang posisinya tegak lurus dgn
sumbu Cn. Etana (konfigurasi staggered) merupakan molekul yang memiliki sumbu S 6, yang
berarti operasi C6 yang dilanjutkan dgn operasi σ, atau secara matematis dinyatakan dgn S6 =
σ(C6). Metana merupakan molekul yang memiliki sumbu S4, yang berarti operasi C4 yang
dilanjutkan dgn operasi σ, atau secara matematis dinyatakan dgn S4 = σ(C4).

5. Identity
Operasi simetri yang tidak merubah orientasi suatu obyek, dan dimiliki oleh semua obyek,
disebut dgn unsur identitas (E).

DAFTAR PUSTAKA
http://prananto.lecture.ub.ac.id/files/2011/12/Simetri-dan-Grup-Titik-Ponco.pdf
http://staffnew.uny.ac.id/upload/130339482/pendidikan/2b.+Rangkuman+Diktat+Kimia+Ano
rganik+IV_0.pdf

Anda mungkin juga menyukai