Anda di halaman 1dari 12

KIMIA FISIKA SIMETRI

Dosen :
Dr. IGM. sanjaya, M.Si

Oleh Khimayaturrosyida Arfi (123234003) / Kimia - A 2012

Universitas Negeri Surabaya


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan Kimia 2013

Simetri
Pendahuluan Para ahli kimia telah mencoba menerangkan adanya hubungan antara orbitalorbital yang mengambil peranan penting pada pembentukan ikatan dalam suatu molekul dengan bentuk molekulnya. Bentuk-bentuk molekul dapat dikarakterisasi atas dasar sifat simetrinya yang kemudian dikenal dengan istilah simetri molekular. Secara mendalam, bagian ini membicarakan unsur-unsur simetri dan grup poin (kelompok titik) di mana molekul dapat dikategorikan.

Pengertian simetri
Pengertian simetri sendiri , simetri adalah sebuah karakteristik dari bidang geometri, persamaan dan objek lainnya. Kita dapat katakan bahwa objek yang simetri akan mematuhi operasi simetri, ketika diperlakukan ke objek tidak akan muncul perubahan. Simetri di fisika Generalisasi simetri dalam fisika hingga ke invarian dibawah berbagai jenis transformasi telah menjadi salah satu alat dalam fisika teori. Lihat teorema Noether (yang mana, sebagai oversimplifikasi, keadaan bahwa untuk tiap hukum simetri, terdapat sebuah hukum kekekalan) untuk penjelasan. Teori Grup telah menjadi salah satu area di matematika yang paling banyak dipelajari fisikawan; simetri dari transformasi grup simetri banyak menjelaskan topik mengenai fisika partikel(contohnya, gabungan elektromagnetik dan gaya lemah) dan kosmologi

Unsur-unsur Simetri
Umumnya disepakati bahwa benda seperti bola (bundar) misalnya, dikatakan mempunyai bentuk simetri sempurna, dan dengan demikian lebih bahkan paling simetri daripada bentuk benda-benda lain yang manapun seperti misalnya oktagon, heksagon, gembok, dan sebagainya sebagaimana ditunjukkan Gambar 1.1.

Gambar. 1.1 Berbagai bentuk objek melukiskan tingkat kesimetrian

Jumlah Unsur Simetri Jumlah unsur simetri adalah notasi-notasi yang digunakan untuk menjelaskan nilai-nilai yang ada dalam sebuah kristal, nilai sumbu-sumbunya, jumlah bidang simetrinya, serta titik pusat dari kristal tersebut. Dengan menentukan nilai jumlah unsur simetri, kita akan dapat mengetahui dimensi-dimensi yang ada dalam kristal tersebut, yang selanjutnya akan menjadi patokan dalam penggambarannya. Unsur simetri yang diamati adalah sumbu, bidang, dan pusat simetri.Cara penentuannya adalah sebagai berikut: Pada posisi kristal dengan salah satu sumbu utamanya, lakukan pengamatan terhadap nilai sumbu simetri yang ada. Pengamatan dapat dilakukan dengan cara memutar kristal dengan poros pada sumbu utamanya. Perhatikan keterdapatan sumbu simetri tambahan, jika ada tentukan jumlah serta nilainya. Menentukan nilainya sama dengan pada sumbu utama. Amati keterdapatan bidang simetri pada setiap pasangan sumbu simetri yang ada pada kristal. Amati bentuk kristal terhadap susunan persilangan sumbunya, kemudian tentukan ada tidaknya titik pusat kristal. Jumlahkan semua sumbu dan bidang simetri (yang bernilai sama) yang ada.

Operasi simetri
Operasi simetri adalah operasi yang menghasilkan tampilan molekul yang sama ketika di putar, dicerminkan, maupun diputar lalu dicerminkan. Salah satu sifat operasi simetri dalam satu grup adalah bahwa kombinasi dua macam operasi simetri dapat dinyatakan dengan satu operasi simetri saja. Misalnya pada molekul H2O; operasi simetri C2 yang diikuti dengan (menurut perjanjian dituliskan C2) ternyata sama dengan operasi simetri ' seperti ditunjukkan oleh Gambar 1.7, yang secara matematis dituliskan sebagai C2 = '. Apabila kombinasi kedua operasi simetri ini dibalik urutannya yaitu operasi pantul kemudian diikuti operasi putar C2, hasilnya ternyata tetap sama yaitu sama dengan '. Jadi operasi kombinasi C2 = C2 = '. Kedua macam operasi simetri ini yaitu dan C2 dikatakan bersifat komutatif, artinya dapat saling dipertukarkan urutan kombinasinya. Simetri Umum (Sn) : Rotasi tak layak atau pemantulan-perputaran (operasinya) di sekitar atau sumbu pemantulan-perputaran Sn terdiri dari sumbu rotasi tingkat-n dan pemantulan horizontal. n selalu 3 atau lebih besar, karena S1 = s dan S2 = i. Etana (konfigurasi staggered) merupakan molekul yang memiliki sumbu S6, yang berarti operasi C6 yang dilanjutkan dengan operasi , atau secara matematis dinyatakan dengan S6 = (C6). Metana merupakan molekul yang memiliki sumbu S4, yang berarti operasi C4 yang dilanjutkan dengan operasi , atau secara matematis dinyatakan dengan S4 = (C4).

Simetri tidak wajar : 1. Rotasi melalui sumbu rotasi sejati (Cn) Suatu objek dikatakan mempunyai unsur simetri berupa sumbu putar simetri Cn apabila putaran (rotasi) sebesar dengan sumbu putar Cn terhadap objek tersebut menghasilkan konfigurasi objek yang ekivalen (tidak dapat dibedakan). Ada dua cara operasi simetri putar, yaitu (1) objek diputar searah dengan jarum jam dengan sumbu putar yang bersangkutan sementara itu sumbu-sumbu cartes tetap diam, dan (2) sumbu-sumbu cartes diputar berlawanan arah putaran jarum jam dengan sumbu putar yang bersangkutan sementara objek tetap diam. Dalam hal ini, cara pertama yang dipilih untuk menunjukkan terjadinya operasi simetri terhadap objek yang bersangkutan.

2. Refleksi pada bidang cermin () Operasi simetri suatu bidang simetri adalah berupa refleksi (pantulan) oleh bidang tersebut yang menghasilkan konfigurasi molekul yang ekivalen. Dengan demikian hanya ada satu turunan operasi pantul, sebab operasi pantul yang kedua (secara berturutan) 2 akan menghasilkan konfigurasi awal kembali (2 = E ). Bidang cermin meliputi : a. Bidang cermin vertical (v) Melalui sumbu utama, dimana harga n pada sumbu utama Cn menunjukkan jumlah bidang cermin vertikal dalam suatu obyek tersebut.

b. Bidang cermin horizontal (h) Berada tegak lurus dgn sumbu utama, dimana jumlahnya dlm suatu obyek hanya satu, serta refleksi sebagian obyek bag bawah identik dengan obyek bagian atas

c. Bidang cermin diagonal / dehidral (d) Melalui sumbu utama dan membagi sudut yg terbentuk antara dua sumbu C2 menjadi dua bagian yg sama besar. Jumlah d dalam suatu obyek = n pada sumbu utama Cn obyek tersebut.

Contoh molekul jenis AB3 tersebut mempunyai dua macam bidang simetri yaitu bidang simetri horizontal h yang terletak pada bidang molekul yang mengiris ke 4 atom tepat memjadi 2 bagian yang sama. 3. Inversi melalui pusat simetri (i) Operasi pusat inversi adalah refleksi suatu objek terhadap titik pusat inversi; hal ini dapat diterapkan dengan cara menarik garis lurus dari sembarang titik (atom) melalui titik pusat simetri molekulnya dan pada seberang dengan jarak yang sama relatif terhadap pusat simetri ini diperoleh titik (atom) yang sama pula. Untuk molekul jenis bidang segitiga AB3, dan tetrahedron AB4 jelas tidak mempunyai pusat simetri i, sedangkan molekul jenis busursangkar AB4 dan oktahedron AB6 mempunyai pusat simetri i. Dengan demikian, molekul dengan bentuk trigonal AB3 seperti BCl3 misalnya, mempunyai unsur-unsur simetri : E , C3 , C32, C2 , C2', C2" , h, v, v' , v", S3 , dan S32.

4. Rotasi melalui sumbu rotasi semu (Sn) Operasi simetri putar-pantul Sn, yang sering juga disebut sebagai rotasi (putar) tak sempurna, adalah rotasi 360o/n dengan sumbu sembarang a kemudian diikuti operasi pantul pada bidang yang tegak lurus sumbu sembarang a ini. Operasi simetri S3 dapat dijumpai pada contoh molekul jenis AB3 tersebut . Perlu diingat bahwa molekul yang tidak mempunyai sumbu simetri Cn dan bidang simetri yang tegak lurus dengan Cn bukan berarti tidak mempunyai Sn.

5. Unsur identitas E Apabila terhadap suatu objek, ion atau molekul, tidak dioperasikan sama sekali, maka jelas bahwa objek tersebut akan mempunyai konfigurasi yang tidak dapat dibedakan antara sebelum dengan sesudah operasi simetri dilaksanakan. Dengan demikian tidak dioperasikan sama sekali terhadap suatu objek, secara matematis, dapat dipertimbangkan sebagai unsur simetri dan operasi simetri. Jadi, setiap objek pasti mempunyai identitas E.

Penentuan simetri dari suatu objek


Melalui kelompok operasi simetri dapat ditentukan grup poin setiap bentuk geometri suatu molekul kimia. Seleksi point group dari bentuk Pertama, tentukan bentuk dengan menggunakan Struktur Lewis dan Teori VSPER, kemudian gunakan model tersebut untuk menentukan apa jenis operasi simetri yang ada dan kemudian gunakan flowchart untuk menentukan point group. Menggunakan flowchart adalah skema terbaik untuk menentukan point group suatu objek. Langkah proses ini adalah: 1. Tentukan apakah simetrinya spesial sesudah di-inspeksi. 2. Tentukan apakah terdapat sumbu utama rotasi (rotasi principal) 3. Tentukan apakah terdapat sumbu rotasi yang tegak lurus terhadap sumbu utama 4. Tentukan apakah terdapat bidang cermin (mirror planes) 5. Tentukan point group Note: flowchart hanya menerapkan jumlah elemen simetri minimal atau kunci: kehadiran mereka seringkali berarti elemen simetri yang lain pun ada tapi tidak kritikal untuk membentuk point group.

Kepolaran suatu molekul dapat diketahui dari harga momen dipol () yang merupakan penjumlahan vektor momen momen ikatan dan momen momen PEB molekul tsb ( = nol --> nonpolar; > nol ---> polar). Ditinjau dari segi simetri molekul, molekul yang hanya memiliki simetri identitas (E) termasuk molekul yang polar, sementara molekul yang juga memiliki simetri lain selain E, bisa bersifat polar maupun nonpolar. Nonpolar molekul Suatu molekul bersifat NONPOLAR apabila: Mempunyai pusat simetri (i) contoh: CO2, XeF4, SF6, dll.. atau Mempunyai bidang cermin horisontal (h) contoh: bensena, PCl5, dll.. atau Mempunyai bidang cermin diagonal (d)

contoh: BF3, SO3, dll.. Atau Mempunyai sumbu rotasi semu (Sn) contoh: CH4, CCl4, SiF4, dll.. Polar molekul Suatu molekul bersifat POLAR apabila: Hanya memiliki unsur identitas (E) contoh: CBrIFH, BClFH, dll.. atau Hanya memiliki sumbu rotasi sejati (Cn) selain E contoh: H2O2, dll.. atau Hanya memiliki sumbu rotasi sejati (Cn) dan bidang cermin vertikal (v) selain E contoh: H2O, NH3, dll..

group simetri dan identifikasinya


Disadari cukup menyulitkan untuk mengingat notasi-notasi yang digunakan pada berbagai macam unsur dan operasi simetri. Oleh karena itu perlu adanya klasifikasi dalam bentuk grup poin atau grup titik atau kelompok titik ; hal ini mengingat bahwa apabila sejumlah besar macam molekul diselidiki, kenyataannya hanya terdapat sedikit perbedaan dari kombinasi unsurunsur simetrinya. Setiap kombinasi unsur-unsur simetri dikenal sebagai satu kelompok titik. Istilah ini dipakai karena setiap operasi simetri yang manapun selalu meninggalkan sebuah poin (titik) tertentu yang tetap tak berubah pada kedudukannya dalam suatu ruang. Misalnya, semua operasi simetri pada molekul AB3 selalu melalui satu titik A yang tetap pada kedudukannya selama operasi simetri berlangsung.

Grup C1, Ci, Cs Sebuah molekul termasuk C1 jika molekul itu hanya mempunyai unsur identitas (misalnya CBrClFI), termasuk Ci jika molekul itu mempunyai identitas dan inversi (misalnya asam meso-tartarat), dan termasuk Cs jika molekul itu mempunyai identitas dan bidang pemantulan (misalnya molekul kuinolin).

Grup Cn, Cnv, dan Cnh Sebuah molekul termasuk grup Cn jika molekul itu memiliki sumbu simetri tingkat-n. Cn mempunyai tiga kemungkinan makna: sebagai nama unsur simetri, operasi simetri, dan grup. Molekul H2O2 mempunyai unsur E dan C2, sehingga termasuk grup C2.

molekul H2O2 Jika selain identitas dan sumbu Cn, molekul juga mempunyai n bidang cermin vertikal v, maka molekul itu termasuk grup Cnv. Contohnya molekul H2O mempunyai unsur simetri E, C2, dan 2v, sehingga termasuk grup C2v. Molekul NH3 mempunyai unsur E, C3, dan 3v, sehingga termasuk grup C3v. Molekul diatomik heteronuklir seperti HCl termasuk C
v

karena semua rotasi disekitar sumbu dan pemantulan kehadapannya merupakan


v

operasi simetri. C

juga merupakan grup molekul OCS linear dan kerucut.

Obyek yang selain mempunyai identitas dan sumbu utama tingkat n juga mempunyai bidang cermin horisontal h termasuk grup Cnh. Contohnya adalah trans-CHCl=CHCl, yang mempunyai unsur E, C2, dan h, sehingga termasuk C2h. Grup Dn, Dnh, dan Dnd Molekul yang mempunyai sumbu utama tingkat n dan n sumbu simetri tingkat dua yang tegak lurus Cn termasuk grup Dn. Molekul termasuk Dnh jika molekul itu juga mempunyai bidang cermin horisontal. Molekul BF3 trigonal planar mempunyai unsur E, C3, 3C2, dan h (dengan satu sumbu C2 sepanjang setiap ikatan B-F), sehingga termasuk D3h. Molekul C6H6 mempunyai unsur E, C6, 6C2, dan h bersama dengan beberapa unsur lain yang disiratkannya, sehingga molekul itu termasuk D6h. Semua molekul diatomik homonukklir, seperti N2, termasuk grup D
h,

karena semua rotasi disekitar sumbu

merupakan operasi simetri, demikian juga rotasi ujung ke ujung dan pemantulan ujung ke ujung. D seragam. Sebuah molekul termasuk Dnd, jika molekul itu mempunyai unsur Dn dan n bidang cermin dihedral d. Molekul alena yang terpuntir 90 termasuk D2d, dan etana yeng berbentuk zigzag termasuk D3d.
h

juga merupakan grup molekul OCO linear dan HC= CH dan juga silinder

Grup Sn Molekul yang belum diklasiifikasikan tetapi mempunyai satu sumbu Sn, termasuk grup Sn. Sangat jarang molekul yang termasuk Sn dengan n>4.

Grup Kubus Beberapa molekul yang sangat penting (misalnya CH4) mempunyai lebih dari satu sumbu utama. Semua molekul ini termasuk kubus,dan secara khusus termasuk tetrahedral T, Td, dan Th atau termasuk oktahedral O, Oh. Juga dikenal beberapa molekul ikosahedral (dua puluh sisi).

Grup Rotasi Penuh, R3 Rotasi penuh terdiri dari sumbu roatsi yang tak terhingga banyaknya dengan semua nilai n yang mungkin. Bola dan atom teramasuk R3, tetapi tidak ada molekul yang termasuk itu. Meneliti konsekuensi R3 merupakan cara yang sangat penting untuk menerapkan argumentasi simetri terhadap atom dan merupakan hampiran alternatif bagi teori momentum orbital.

Anda mungkin juga menyukai