Anda di halaman 1dari 57

Dr. rer. Nat. Agustino Zulys M.Sc.

1 3/13/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Bahasan

Pendahuluan
Mengapa kita perlu mengenal Simmetry?
Symmetry Operasi dan Symmetry Elemen
Successive Operations
Point Groups
Tabel karakter
Spektrosopi IR
Molekul Chiral

2 3/13/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Simetri di Alam

Symmetry terdapat pada sekeliling kita


dan menjadi seni yang indah
Simetri

Apakah kupu-kupu ini simetrik?


Simetri
At the beach there are a
variety of shells with line
symmetry.
Simetri

Banyak Binatang yang memiliki simetri


garis
Simetri

It is easy to fool the eye, but it is hard


To fool the heart, Alpacino Leonardo Da Vinci
Simetri

Taj Mahal, India Park Sansousi, Potsdam Germany


Mengapa Simetri Molekul?

Sistem biologi pada setiap level


ada simetri:
Bentuk organisme:
e.g., simetri bilateral, spiral, radial.
Struktur molekul:
e.g., a-helix (polypeptides), b-helix
(DNA).
Monomer sebagai asymmetric
(chiral).
Kita fokus pada simetri pada
senyawa anorganik.
Jenis symmetri.
Pengambaran secara matermatika.
Pendahuluan Simetri Molekul
Argumentasi dengan Simmetri merupakan problema teoritis dan
fisik dalam kimia.
Konsep simetri dan teori group* memberikan dampak pada
sejumlah penting bidang kimia seperti chirality, struktur dan
ikatan, dan spectroscopy IR dan Raman.
Istilah simetri diturunkan dari kata bahasa Greek “symmetria”
yang berarti ‘diukur bersama”/ “measured together”. Suatu
objek dikatakan simetrik bila satu bagian (e.g. satu sisi) darinya
adalah sama* sebagaimana bagian lainnya.
* Suatu group simetri terdiri dari satu set unsur (elemen) simetri
(dan diassosiasikan dengan operesi simetri) yang secara lengkap
menjelaskan simetri pada suatu objek
Simetri Operasi dan Simetri Elemen
Teori grup adalah perlakuan matematik dari simetri. Bahasa
dasar dari teori grup adalah operasi simetri, unsur simetri,
point grup dan karakter tabel.
Unsur Simetri : Unsur dari objek geometri (bidang datar,
garis, sumbu, titik)
Simetri operasi adalah perlakuan operasi pada objek
sehingga menghasilkan objek yang bentuknya tidak bisa
dibedakan, dan bersetangkup dengan konfigurasi objek
awalnya.
Simetri Operasi dan Simetri Elemen

Identitas => E
Sumbu Sesuai rotasi/Proper axis of rotation=>
Cn
Bidang Cermin (sh, sv, sd )
Pusat simetri => i
Sumbu Rotasi tak-sesuai/ Improper axis of
rotation=> Sn
Simetri Operasi dan Simetri Elemen

Identitas => E
Do nothing
E

E (X1, Y1, Z1) = 1 (X1, Y1, Z1)

E=
Simetri Operasi dan Simetri Elemen

Sumbu sesuai/tepat untuk rotasi => Cn


Dimana dilakukan rotasi 2/n sehingga:
n =1, rotasi 360o = E
n = 2, rotasi 180o
n = 3, rotasi 120o
n = 4, rotasi 90o
n = 6, rotasi 60o
n = , (1/ )o
Sumbu utama rotasi, dengan nilai n terbesar Cn
Simetri Operasi dan Simetri Elemen
Sumbu sesuai/tepat untuk rotasi => Cn
Rotasi BF3

C3 C3

Rotasi = C3 C3
2 2 X 180 360
  120 o
n 3 3
Rotasi untuk Molekul Trigonal Planar

Cn tegak lurus C2
Operasi rotasi
Rotasi adalah positif bila searah jarum jam. Setiap kemungkinan
operasi rotasi dikerjakan dengan superscript integer m dari bentuk
Cnm.
Rotasi Cnn ekivalen terhadap identitas operasi (tanpa
dipindahkan).
H(4)
H(2)
H(3)

C31 C32

N(1) N(1)

N(1)

H(3) H(2)
H(4) H(3)
H(2) H(4)

H(2)

C33 = E

N(1)

H(4) H(3)
Operasi rotasi Cnm
Bila n/m bilangan bulat, maka operasi rotasi adalah ekivalen terhadap rotasi
lipat-n/m.
e.g. C42 = C21, C62 = C31, C63 = C21, etc. (identik dengan menyederhanakan fraksi)
Cl (2) Cl (3)

Cl (5)

C41 Cl (4) Ni (1) Cl (5)


C42 = C21
Cl (5) Ni (1) Cl (4)

Cl (2) Ni (1) Cl (3)

Cl (3) Cl (2)

Cl (4)
C43
Cl (4)

Cl (3) Ni (1) Cl (2)

Cl (5)
Operasi rotasi Cnm
Molekul Linear mempunyai sumbu rotasi tak-terbatas, C karena setiap
rotasi pada sumbu molekular axis akan memberikan susunan/ penataan
yang sama

C(1) O(2)
O(2)
C(1)

O(3) C(1) O(2)

N(2)
N(1)
N(1) N(2)
Operasi rotasi Cnm
Sumbu utama (principal axis) dalam suatu objek adalah order
tertinggi dari sumbu rotasi. Biasanya, mudah untuk
mengidentifikasi principle axis dan ini tipikal/umum dikerjakan
terhadap sumbu-z bila menggumnakan koordinat Cartesian.

Ethana, C2H6 Benzena, C6H6

Sumbu utama adalah sumbu lipat-tiga Sumbu prinsip adalah sumbu lipat-6
yang mengandung ikatan C-C. melalui pusat cincin

Sumbu prinsip dalam tetrahedron


adalah sumbu lipat-3 melalui satu
vertex dan pusat objek.
Simetri Operasi dan Simetri Elemen

Bidang Cermin (sh, sv, sd )


s(xz)(X1, Y1, Z1) = (X1, -Y1, Z1)
Simetri Operasi dan Simetri Elemen
Bidang cermin  Refleksi
 sh, dan sd
sh => bidang cermin yang tegak
lurus terhadap sumbu utama
rotasi
sv => bidang cermin yang sejajar sumbu utama rotasi
sd => bidang cermin membelah sudut dihedral,
dibuat oleh sumbu utama rotasi dan dua C2 yang
berdekatan sumbu yang tegak lurus sumb utama
rotasi
Operasi bidang Cermin pada Molekul
Operasi bidang Cermin pada Molekul lurus
Operasi bidang Cermin pada Molekul lurus

sv sv
Cl Cl
sh
I sd
sd
Cl Cl

Teori VSEPR : ikatan ICl4 adalah hibridisasi d2sp3; bentuknya square


planar/segi-empat datar.
Refleksi Vertikal bidang sv sepanjang ikatan; bidang dihedral sd
membelah ikatan (bisect bonds).
Simetri Operasi dan Simetri Elemen

Pusat simetri (inversi) => I

(X2, Y2) =
(-X1, -Y1)
Simetri Operasi dan Simetri Elemen

Pusat simetri (inversi) => I


Inversi
Punya pusat inversi Tidak punya pusat inversi

29 3/13/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Simetri Operasi dan Simetri Elemen

Sumbu Rotasi tak sesuai/Improper


=> Sn
2 tahap operasi: rotasi pada sumbu n diikuti oleh
bidang cermin yang tegak lurus dengan Cn
Sn(q)= (Cn(q) • sh)
Simetri Operasi dan Simetri Elemen

Sumbu Rotasi tak sesuai/Improper


=> S2
S2= (sh • C2) = i
Rotasi tak-sesuai/ Improper pada molekul
Tetrahedral

Refleksi melalui
Rotasi bidang Yg tegak
90o lurus dengan
sumbu rotasi
awal
Sumbu membelah
sudut ikatan H-C-H
improper rotation, Snm (diassosiasikan dengan sumbu improper rotation
atau sumbu rotasi -refleksi . Operasi ‘SENYAWA ”ini melibatkan rotasi 360°/n
diikuti dengan refleksi yang tegak lurus terhadap sumbu – atau vice versa.

S41

Note:C4 atau sh keduanya bukan operasi simetri. Operasi senyawa


C4 diikuti oleh sh (atau vice versa) adalah operasi simetri (S41)
Seleksi point grup dalam bentuk

Pertama: tentukan bentuk dengan menggunakan


Struktur Lewis dan Teori VSEPR
Kemudian gunakan model tersebut untuk
menentukan apa jenis operasi simetri yang ada/hadir
Kemudian gunakan flow chart simetri, (pada
Shriver&Atkins 3rd ed, hlm 122) untuk menentukan
point group
Identifikasi point grup
Special (by inspection)

uncommon
Menggunakan“flow chart” adalah skema terbaik untuk menentukan
point group suatu objek. Langkah proses ini adalah:

1. Tentukan apakah simetrinya special (e.g. octahedral).


2. Tentukan apakah terdapat sumbu rotasi principal.
3. Tentukan apakah terdapat sumbu rotasi yang tegak-lurus
terhadap sumbu principal.
4. Tentukan apakah terdapat bidang cermin (mirror planes).
5. Tentukan point group.

Note: flow chart hanya menerapkan jumlah elemen simetri


minimal atau kunci: kehadiran mereka seringkali berarti elemen
simetri yg lain pun ada tapi tidak kritikal untuk membentuk
point group.
Bentuk Geometri yang umum
Bentuk Geometri yang umum

C2v = E, C2, sv, sv‘

C3v = E, C3, sv, sv‘, sv‘‘


Bentuk Geometri yang umum

C2h = E, C2, sh, i C3h = E, C3, sh, i


Bentuk Geometri yang umum
Icosahedron: Ih

Oh = E, 3C4, 4C3, 9C2, 4S6, 3S4, i, 3σh, 6σd

{E,6C5 ,6C52 ,6C53 ,6C54 ,10C3 ,10C32 ,15C2 , i,6S10 ,6S103 ,6S107 ,6S109 ,10S6 ,10S65 ,15s }

[ B12 H12 ]2


Contoh molekul

PCl5, D3h
BF3, D3h
MX6, Oh

[PtCl4]2-, D4h

MX4Y2, D4h
APLIKASI SIMETRI

Aplikasi terpenting dari simetri dalam kimia


anorganik adalah untuk konstruksi orbital
molekul dan orbital hibrid
Interpretasi spektroskopi misal vibrational IR
Menentukan apakah Molekul polar dan
molekul kiral.
Mode vibrasi IR suatu molekul (contoh H2O)
Interaksi orbital-orbital atom membentuk
orbital molekul
Molekul Polar

Molekul polar: molekul dengan momen dipol


elektrik yg permanen
Terdapat bebrapa elemen simetri tertentu yang
melarang/mencegah momen dipol permanen:
1. Suatu molekul tidak dapat bersifat polar bila molekul tsb
memiliki pusat inversi (I)
2. Suatu molekul tidak dapat memiliki momen dipol jijka
tegak lurus terhadap bidang cermin
3. Suatu molekul tidak dapat memiliki momen dipol jika
tegak lurus terhadap semua sumbu rotasi
Molekul polar ...
Dua atau lebih sumbu simetri atau bidang bergabung
dapat menghilangkan momen dipol pada semua
arah.
Contoh:
Molekul yg memiliki sumbu Cn, dan sumbu C2 atau
bidang σh yg tegak lurus terhadap sumbu tidak
dapat memiliki momen dipol di segala arah
1. Setiap molekul yang merupakan poin grup D dan
turunannya
2. Grup kubus (T, O), grup ikosahedral (I), dan modifikasi
mereka.
Polar atau non polar?

47 3/13/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Trans- dan cis-Platin

48 3/13/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Latihan

Molekul ruthenocene adalah prisma


pentagonal dengan atom Ru terselip
(sandwich) di antara 2 cincin C5H5. apakah
molekul tersebut nonpolar?
Petunjuk:
Tentukan termasuk ke point group mana, cek
melaui Tabel karakter point group.
Molekul kiral
Molekul kiral adalah molekul yang tidak bersifat
“superimposed” pada bayangan cerminnya.
Molekul kiral berfisat optis aktif, yaitu dapat mempolarisasi
bidang polarisasi cahaya.
Molekul kiral dan pasangan cerminnya disebut enantiomer.
Pasangan enantiomer memutar bidang polarisasi cahaya pada
arah yang berlawanan.
Molekul tidak kiral bila:
1. Memiliki sumbu rotasi improper (Sn)
2. Termasuk grup Dnh atau Dnd (tapi mungkin kiral bila termasuk grup Dn)
3. Termasuk grup Td atau Oh
Pasangan Enantiomer
Pasangan Enantiomer
Gambar 3.16 Polarimeter
Karakter Tabel
Berisi Informasi tentang bagaimana suatu fungsi berubah
karena operasi simetri; ada lima bagian yaitu

Bagian kiri atas adalah simbol point group


Baris pertama operasi dalam point group, yang
terbagi dalam kelas simetri
Kolom kiri simbol Mulliken untuk setiap irreducible
representations
Baris pada pusat table memberikan nilai karakter
setiap irreducible representations
Kolom kanan memberikan informasi basis fungsi
54 3/13/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Karakter Tabel
Kelas operasi simetri

Simbol point grup C2v E C2 sv(xz) sv(yz) h = 4


A1 +1 +1 +1 +1 z
A2 +1 +1 -1 -1 Rz Basis
Simbol mulliken
Irreducible representation B1 +1 -1 +1 -1 x, Ry fungsi

B2 +1 -1 -1 +1 y, Rx

Nilai karakter

55 3/13/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Symmetry Orbital, pz C2v
E (Pz) = +1 (Pz)
z X(E) = +1
E
C2(z) (Pz) = +1 (Pz)
C2(z)
X(C2(z) = +1
y

x sv(xz)
sv(xz) (Pz) = +1 (Pz)
sv(yz) X(sv(xz)) = +1

sv(xz) (Pz) = +1 (Pz)


X(sv(yz)) = +1

Karakter orbital Pz adalah A1


Symmetry Orbital, py C2v
E (Py) = +1 (Py)
X(E) = +1
z
C2(z) (Py) = -1 (Py)
E X(C2(z) = -1

C2(z)
y

x sv(xz)
sv(xz) (Py) = -1 (Py)
sv(yz) X(sv(xz)) = -1

sv(yz) (Py) = +1 (Py)


X(sv(yz)) = +1

Karakter orbital Py adalah B2

Anda mungkin juga menyukai