OLEH:
KELOMPOK 8
1. ZAMHASRI (F1D117026)
2. M. TRI WIDODO (F1D117027)
3. BAIHAQI NASUTION (F1D117028)
simetri adalah :
Aturan-aturan yang ada dalam operasi ini dikenal sebagai Teori Repetisi.
Gambar 3-2. Pola susunan dua dimensi yang teratur dan random dari bata (a),
notasi dari bata digantikan oleh koma sebagai motif (b).
1. Translasi (t)
Translasi ialahoperasi mentransformasi objek dari suatu temapat ke tempat lain atau
bisa disebut arah yang mengalami pengulangan objek dalam suatu ruang. Translasi
memberikan sifat simetri pada kristal, yan berarti jika sel satuan ditranslasikan dengan vektor
translasi (t) akan diperoleh sel satuan yang sama.
3.2.2. Rotasi (R)
Rotasi ialah garis imajiner dimana dapat berotasi atau biasa disebut sumbu putar.
Hasil dari rotasi bidang harus benar-benar berimpit dengan bentuk awal dari bidang kristal
360°
dan perputaran sebesar 360 derajat.Besar sudut sumbu lipat (n) = , nilai n ditentukan dari
𝑛
banyaknya sudut pengulangan pada saat pengoperasian kristal yang berputar sebesar 360
derajat.
Sehingga disini jelas tidak dikenal sumbu lipat 5 atau yang lebih besar dan
polihedral yang tertutup . Sebagai contoh pembahasan disini adalah sumbu lipat
5. Secara grafis bisa dipahami bahwa perulangan motif oleh adanya sumbu lipat 5
tidak bisa menghasilkan kisi-kisi atau jaringan yang rapat, bandingkan dengan
Inversi ialah kejadian perulangan dari garis imajiner akan tetapi bentuk dari gambar
benda terlihat berlawanan dari aslinya atau biasanya kebalikan dari pencerminan yang terlihat
terbalik dari bidang muka kristal ketika kristal diputar penuh sampai 360°.
Sumber : Anonim,2017
Gambar Inversi
Pencerminan ialah suatu bidang imajiner/khayal yang memisahkan dua bidang yang
memiliki bentuk sama dalam ukuran dan bentuk arah yang berlawanan. Bentuk bidang khayal
ini haruslah merupakan bidang pencerminan (m) antara satu bidang hablur dengan bidang
lainnya.
Sumber : AdilFajar,2012
Gambar :Pencerminan
Repetisi motif asii yang membentuk motif turunan secara rotasi dan
translasi (Gbr. 3-7). Dalam gambar tersebut motif asli direpetisikan oleh
Repetisi yang dihasilkan oleh gabungan kedua unsur simetri ini bisa
dilihat pada gambar 3-8. Disini terlihat repetisi terjadi dengan translasi
sebesar t, dan pada setiap t/2 motif yang sedang mengalami translasi secara
cermin setelah terlebih dahulu motif mengalami translasi disebut sebagai glide-
plane. Dalam gambar tersebut bsaran t/2 disebut sebagai glide component.
Jika terdapat operasi gabungan antara rotasi (n) dan inversi (i), maka
untuk operasi ini disebut roto inversi dan dinotasikan dengan n (dibaca n-
Secara prinsip operasi dri gabungan ini mempunyai tahapan sama dengan
rotoinversi. Hanya disini motif asli dalam proses repetisi ini diputar dahulu
1. Bentuk Tunggal
Kristal yang dibatasi oleh bidang-bidang datar. Bidang-bidang kristal dengan bentuk
dan ukuran yang sama. Sering disebut sebagai bentuk dasar.
Contoh:
- 4 bidang kristal → Tetrahedron (111)
- 6 bidang kristal → Hexahedron (100)
- 8 bidang kristal → Oktahedron (111)
- 12 bidang kristal → Tetrahedron (110)
2. Bentuk Kombinasi
Bentuk-bentuk kristal yang terjadi dari penggabungan dua atau lebih bentuk tunggal
yang tidak sama, sehingga pada bentuk tersebut didapatkan dup atau lebih simbol
bidang yang dipakai sebagai simbol bentuk. Bentuk ini hanya terjadi pada sistem kristal
yang sama.
Contoh :
- Kombinasi hexahedron (100) + Octahedron (111)
- Kombinasi Rhomben dodecahedron (110) + Tetrakishexahedron (210)
3. Bentuk Pertumbuhan
Pertumbuhan secara teratur antara dua atau lebih bentuk kristal tunggal atau
kombinasi dari bentuk yang sama, sehingga akan didapatkan unsur-unsur simetri persekutuan
yang sama. Tetapi apabila kumpulan dari bentuk-bentuk tersebut kedudukannya tidak
beraturan maka kumpulan bentuk kristal tersebut disebut kelompok atau kumpulan kristal
(Crystal Aggregate)
Contoh :
- Tetrakishexahedron (210)
- Triakisoktahedron (211
IKATAN KIMIA PADA SUDUT KRISTAL LEBIH KUAT DARIPADA PADA BAGIAN
LAINNYA
KRISTAL BERKEMBANG
MENGIKUTI ARAH
SUDUT TSB