Suatu langkah yang cukup penting dalam menganalisis struktur kristal adalah melihat simetri
yang ada.
dikelompokkan pada beberapa grup
menyederhanakan perhitungan matematis yang panjang.
Translasi, pergeseran
Inversi, pembalikan
Rotasi. perputaran
Kumpulan beberapa operasi ini dapat menghasilkan point group (grup titik) dan space
group (grup ruang).
b. Pusat Inversi
Suatu benda mempunyai pusat inverse jika ada sebuah titik sedemikian rupa sehingga operasi
pembalikan terhadap titik ini akan membuat benda ini tetap inverian.
c. Refleksi (mirror)
Refleksi merupakan operasi pencerminan, baik melalui garis atau bidang.
Pada point group, titik senantiasa berada pada origin, dan semua elemen simetri selalu
melewati titik ini.
GRUP TITIK,GRUP RUANG DAN SIMETRI KRISTAL 55
Elemen satu fold adalah elemen identitas dan merupakan hal yang lumrah bahwa setiap obyek
memiliki simetri satu fold.
Sementara obyek yang mengalami proses simetri refleksi, diberi simbol m (mirror),
operasinya adalah garis lurus, dengan translasi pencerminan.
Selanjutnya sebuah mirror dapat juga ditempatkan parallel terhadap sumbu rotasi.
Oleh karena itu ada empat tambahan point group yang diperoleh dari kombinasi sumbu
rotasi dengan bidang refleksi parallel, yaitu: 2mm, 3m, 4mm, dan 6mm.
(Akan tetapi dalam kasus 3m, tambahan garis-garis m ini bertepatan dengan set pertama
sehingga penulisan simbol 3mm tidak memiliki arti apapun).
Point group
Oblique
(Jajaran genjang)
1,2
Persegi panjang
1m
2mm
Bujursangkar
4
4mm
Heksagonal
3
3m
6
6mm
x,y,u
Rotasi di sekitar
sebuah titik
m pada 30o
m x,y,u
terhadap x,y,u
Perseg panjang
1m
2mm
Bujursangkar
4
4mm
Heksagonal
3
3m
6
6mm
Sebuah obyek dikatakan mengalami proses inversi, diberi simbol R , jira ia dibawa ke dalam
yang semula dengan kombinasi rotasi sebesar (360/R) derajat dan inversi melalui origin.
Pada dua dimensi, inversi hdala tepat seperti rotasi 2 sehingga tidak dimasukkan dalam
operasi simetri. Namun dalam tiga dimensi, hal ini secara umum berlainan.
Tetragonal
Trigonal
Heksagonal
Kubik
Point Group
1,
2, m, 2/m
222, mm2,
mmm
4, 4 , 4/m,
422, 4mm,
4 2m,
4
mm
m
3, 3
32, 3m, 3 m
sepanjang x
6, 6 , 6/m
622, 6mm,
4
6 m2, mm
m
23, m3
6 dan/atau 6
sepanjang z
432, 4 3m,
m3m
4 dan/atau 4
sepanjang z
3 atau 3
sepanjang z
2 dan/atau 2
sepanjang
x,y,z
4 dan/atau 4
sepanjang
x,y,z
sepanjang y
2 dan/atau 2
sepanjang x,y
sepanjang z
2 dan/atau 2 pada 45o
terhadap x dan y dalam
bidang xy
2 dan/atau 2
sepanjang x,y,u
2 dan/atau 2
sepanjang x,y,u
3 atau 3 pada
54,74o terhadap x,y,z
Catatan untuk R = 5
Dalam kristalografi klasik hal ini tidak mungkin, simetri translasi tidak memperbolehkan hal
tersebut.
Namur beberapa penemuan terakhir ternyata hal ini dapat terjadi untuk daerah yang terbatas.
Sebelum mambahas susunan simetri tiga dimensi dalam kristal, hal yang lebih ilustratif
untuk memahami susunan simatri adalah menyatakannya dalam dua dimensi yang didasarkan
pada kisi-kisi bidang.
Sebuah kisi bidang dapat memiliki satu, dua,tiga, empat atau enam fold sumbu rotasi
dan sebagai konsekuensinya terhadap 5 kisi-kisi bidang berbeda.
Sumbu simetri tiga fold atau enam fold menghendaki agar dua vektor sel ekivalen memiliki
kemiringan 120 o kisi segitiga.
Simetri resultan dari elemen simetri pola dua dimensi dikenal sebagai plane group.
Dalam tiga dimensi kumpulan operasi simetri ini disebut grup ruang (Space Group).
Sebelum pembahasan mendetail tentang grup ruang akan diungkapkan terlebih dahulu
beberapa operasi simetri lainnya yaitu glide plane dan sumbu skrup.
Jadi sampai saat ini operasi simetri dua dimensi dapat memiliki elemen simetri berdasarkan:
(a). Sumbu rotasi satu-fold, dua-fold, tiga-fold, empat-fold dan enam-fold; dan
(b). Mirror yang ditunjukkan oleh m dan/atau glide plane.
Mirror pada plane group pm dan glide plane pada plane group pg:
Jadi pm berarti sebuah kivi primitif memiliki satu set mirror, sedangkan pg berarti glide plane
pada permukaan mirror.
Untuk sebuah sumbu rotasi n-fold, rotasi n sebesar 360/n menghendaki obyek kembali ke
posisinya yang semula. Untuk sumbu sekrup, hal ini disertai dengan translasi.
Terdapat empat macam translasi sekrup yang lebih bermakna secara geometris pada
pengelompokan ruang/bidang kristal yaitu: sekrup 2-fold, sekrup 3-fold, sekrup 4-fold, dan
sekrup 6-fold.
Translasi sekrup 2-fold diberi simbol 21 dengan operasi rotasi 180 o disertai translasi sepanjang
sumbu sebesar setengah jarak perulangan.
Pada translasi sekrup 3-fold terdapat dua kemungkinan translasi, yaitu: 1/3 dan 2/3 dikalikan
dengan periode perulangan sepanjang sumbu sekrup 3-fold, masing-masing diberi symbol 31
dan 32.
(a)
(b)
(c)
Andaikan diambil rotasi berlawanan arah jarum jam, pada sumbu 31, obyek akan mengalami
perulangan pada 1/3, 2/3, dan 3/3 bagian dalam arah 120 o, 240 o, dan 360o. Sementara untuk
sumbu 32, rotasi 120o akan meliputi 2/3 bagian dari periode perulangan penuh.
Demikian pula halnya untuk sumbu sekrup 4-fold dan 6-fold.
Dari plane group ini lalu dapat diperluas untuk space group.
Sistem
Triklinik
Monoklinik
Ortorombik
Tetragonal
Point Group
1, 1
2, m, 2/m
222, mm2,
mmm
4, 4 , 4/m,
422, 4mm, 4 2m,
Trigonal
Heksagonal
Kubik
3, 3
32, 3m, 3 m
6, 6 , 6/m
622, 6mm, 6 m2,
6
mm
m
23, m3
432, 4 3m,
m3m
Space Group
P1, P 1
P2, Pm, P2/m, C2, Cm,
etc.
4
mm
m
P23, Pm3 SC
Im3m, I43m BCC
Fm3m FCC
: C-centered (Base centered) atom-atom berada di pojok dan tengah bidang sisi
atas dan bidang sisi bawah
: Face centered atom-atom berada di pojok dan pada tengah bidang sisi.
Orientasi
010 atau 001
100 atau 001
100 atau 010
100
010
001
100
010
001
Komponen translasi
a/2
b/2
c/2
(b+c)/2
(a+c)/2
(a+b)/2
(bc)/4
(ac)/4
(ab)/4
Space Group Cm
Posisi Umum: {0,0,0; ,,0} + (x,y,z; x, y , z)
Space Group C2/m
Posisi Umum: {0,0,0; ,,0} + {(x,y,z); ( x , y , z ), (x, y ,z),( x ,y, z )}
Vektor Interaksi: lihat P2/m
Ada satu sumbu prinsipal N dan dua sumbu tegak lurus padanya.
N
artinya sumbu N tegak lurus m, sementara pada Nm sumbu N
m
terletak pada m.
Famili Nm - Cnv
Famili N m - Dnd
Seterusnya:
Untuk kubus:
Kalau kembali ke kisi Bravais (lihat catatan yang sebelumnya) maka akan dikenal 14 macam
kisi jenis ini:
Syngony
Triklinik
Monoklinik
Ortorombik
Tetragonal
Trigonal
Heksagonal
Kubik
Centering
P
P
B(C)
P
C(B,A)
I
F
P
I
R
P
P
I
F
Simbol Internasional
P1
P2/m
B(C)2/m
Pmmm
C(B,A)mmm
Immm
Fmmm
P4/mmm
I4/mmm
R 3m
P6/mmm
Pm 3 m
Im 3 m
Fm 3 m
(supaya lebih jelas lihat kembali gambar visual yang ada di halaman 15 dan 16)
Secara makroskopis, simetri kristal berpengaruh pada sifat makroskopis material. Sifat yang
paling jelas kelihatan adalah bentuk luar kristal.
Beberapa sifat optik, mekanik dan listrik juga terpengaruh seperti dalam tabel berikut:
Sistem
Triklinik
Monoklinik
Ortorombik
Tetragonal
Trigonal
Heksagonal
Kubik
Point
Group
1
2
m
222
mmm
4
4
422
4mm
4 2m
3
32
3m
6
6
622
6mm
6 m2
23
432
4 3m
Optik
aktif
ya
ya
tidak
ya
ya
ya
ya
ya
tidak
ya
ya
ya
tidak
ya
tidak
ya
tidak
tidak
ya
ya
tidak
Piroelektrik,
Piezoelektrik
Ya
ya
ya
tidak
ya
ya
tidak
tidak
ya
tidak
ya
tidak
ya
ya
tidak
tidak
ya
tidak
tidak
tidak
tidak
Piezoelektri
second harmonic
ya
ya
ya
ya
ya
ya
ya
ya
ya
ya
ya
ya
ya
ya
ya
ya
ya
ya
ya
tidak
ya
Optik aktif:
Pemutaran arah bidang polarisasi setelah melewati material
Piroelektrik:
Terjadinya dipole listrik spontan pada material karena perubahan panas.
Piezoelektrik:
Terjadinya dipole listrik spontan pada material karena perubahan tekanan (vibrasi
mekanik).