PEMBENTUKAN
SRTUKTUR KRISTAL
ZAT PADAT
EVITA KHARISMA (1606103030006)
NUROL AZIZAH (1606103030012)
WESI ULTARI (1606103030040)
1. KISI KRISTAL
𝑟′ = 𝑟 + 𝑇
1.2 sel satuan
Sel satuan dibangun oleh vektor basis a,b, dan c. dalam
ungkapan vektor-vektor ini, volume sel satuan dapat
dituliskan sebagai perkalian vektor: V = a x b • c
Jumlah titik lattice pada bujur sangkar : Jumlah titik lattice pada heksagonal :
Cel konvensional = 4x1/4 = 1 buah Cel konvensional = (4x1/4)+1 = 2 buah
Cel primitif = 1/4x 4 = 1 buah Cel primitif = 4x1/4 = 1 buah
4) Kisi segi panjang
1) Rotational Simetri
Jika sebuah objek dapat diputar terhadap suatu sumbu dan berulang setiap 90 o
rotasi maka dikatakan memiliki sumbu 4 kali lipat simetri rotasi. Sumbu rotasi
sepanjang yang dilakukan adalah elemen simetri disebut sebagai sumbu rotasi.
Berikut jenis sumbu simetri rotasi yang mungkin dalam kristal.
a. 1-Lipat Rotasi Axis
sebuah objek yang memerlukan rotasi dari
360 o penuh untuk mengembalikannya ke
tampilan aslinya tidak memiliki simetri
rotasi. Karena berulang 1 setiap kali 360 o
dikatakan memiliki sumbu 1-kali lipat simetri
rotasi.
Sebuah operasi simetri cermin adalah operasi imajiner yang dapat dilakukan
untuk mereproduksi obyek. Operasi ini dilakukan dengan membayangkan bahwa
Anda memotong objek di setengah, kemudian menempatkan cermin di samping
salah satu bagian dari objek di sepanjang memotong. Jika pantulan di cermin
mereproduksi bagian lain dari objek, maka objek dikatakan memiliki simetri
cermin.
Persegi panjang yang ditunjukkan di bawah memiliki dua pesawat simetri cermin.
4) Rotoinversion
b. susunan
a. susunan atom amorf
atom kristal
a. b.
Berdasarkan susunan geometriknya, ada 32 jenis sistem kristal (seperti
simetri dan struktur dalam). Akan tetapi, untuk praktisnya semua sistem
kristal dibagi kedalam tujuh kelompok atau sistem basis.
Ketujuh basis sistem kristal dapat dibedakan berdasarkan tiga unsur
simetrinya, yaitu sumbu simetri, bidang simetri, dan pusat simetri. Ketujuh
sistem kristal itu adalah sebagai berikut :
Saling memperkuat bila selisih fase merupakan kelipatan bulat dari 2π.
Interferensi ini disebut interferensi konstruktif.
Saling meniadakan bila selisih fase merupakan kelipatan bulat dari π.
Interferensi ini disebut interferensi destruktif.
Hubungan antara difraksi sinar X dengan struktur kristal telah dipelajari oleh William
Bragg. Jika dua berkas sinar-X monokromatik yang sejajar dijatuhkan pada dua
bidang kristal yang sejajar dengan sudut masuk θ.
Agar terjadi interferensi konstruktif, selisih fasa kedua berkas harus merupakan
kelipatan 2π, yang berarti selisih lintasan merupakan bilangan bulat dari panjang
gelombang λ. Jadi, untuk panjang gelombang tertentu,
interferensi konstruktif akan terjadi pada sudut pantul θ yang memenuhi
persamaan :
N λ = 2 d sin θ
Pada λ dan d tetap, terdapat beberapa sudut masuk θ1, θ2, θ3. Sesuai dengan n
= 1, 2, 3, ... . untuk d dan λ tertentu, pantulan dengan orde tertinggi terjadi pada
sudut besar (sin θ besar). Biasanya lebih mudah jika menyatakan pantulan orde
tingkat tinggi dengan pantulan orde satu dari bidang (hkl) besar.
7 menentukan indeks miler
𝐸𝐵 𝑂𝐵 𝑏/𝑘
= =
𝐸𝐷 𝑂𝐴 𝑎/ℎ
𝑏
Tetapi 𝐸𝐵 = − 𝑝
𝑘
𝑏
−𝑝 𝑏/𝑘 𝑎𝑏
Maka 𝑘
= atau 𝑝 =
𝑝 𝑎/ℎ 𝑏ℎ+𝑎𝑘
Alternatif lain, pendekatan dilakukan melalui penggambaran traces bidang (hkil)
dari +u, akan dapat dibuktikan juga bahwa i = -(h+k).
8. kisi resiprok
Pengenalan sistem koordinat resiprok yang muncul secara rekaan, tidak
dibutuhkan dalam geometri kristalografi tetapi penggunaannya secara
sederhana sering muncul pada perhitungan.
Apabila sistem koordinat langsung dinyatakan
sebagai a, b, dan c, maka sistem koordinar
resiprok didefinisikan sebagai a*, b*, dan c*.
Dengan kata lain bahwa panjang a*, b*, dan c*
merupakan resiprok dari panjang a, b, dan c.
Secara matematis hubungan besaran
skalar a, b, c dengan a*, b*, c* sebagai:
𝜕𝑈
𝐹(𝑅) = −
𝜕𝑅
Kristal merupakan benda yang stabil karena adanya gaya-gaya ikat antar-
atomnya.
Ada hubungan yang erat antara ikatan, konfigurasi elektron atom, dan struktur
kristal.
Ada lima jenis ikatan dalam kristal, yaitu ikatan ionik, ikatan kovalen, ikatan
logam, ikatan van der waals, dan ikatan hidrogen.
Ikatan ionik terbentuk karena adanya gaya tarik-menarik
elektrostatik (Coulomb) antara ion positif dan ion negatif.
Terbnetuknya ion-ion tersebut disebabkan oleh terjadinya transfer
elektron antar atom-atom yang membentuk ikatan.
Ikatan kovalen dibangun oleh sepasang elektron dari dua atom
yang berikatan. Setiap atom menyumbang elektron untuk
membentuk sebuah ikatan kovalen. Elektron-elektron yang
membentuk ikatan tersebut bersifat lokal (hanya terdapat) di
daerah diantara dua atom, menempati orbital ikatan (σ) dengan
spin yang berlawanan arahnya (anti-paralel).
Logam dicirikan oleh tingginya konduktivitas listrik dan termal,
banyak mengandung elektron bebas yang dapat bergerak di
seluruh kristal. Elektron valensi yang dimiliki oleh setiap atom logam
akan menjadi elektronbebas bila atom-atom tersebut membentuk
kristal logam.
Ikatan Van Der waals dapat dijumpai pada atom kristal gas mulia,
misalnya ar, Ne, dan lain-lain.