Plat segi4 :
Hukum Newton yang pertama mengatakan bahwa benda yang bergerak akan cenderung terus
bergerak, dan benda yang diam akan cenderung tetap diam. Nah, Inersia adalah
kecenderungan suatu benda agar tetap mempertahankan keadaannya (tetap bergerak atau
tetap diam) atau biasa dikatakan sebagai kelembaman suatu benda. Oleh karena itu Hukum
pertama Newton disebut juga sebagai Hukum Inersia atau Hukum Kelembaman. Contohnya
adalah benda yang memiliki inersia yang besar, cenderung untuk susah bergerak, begitu pula
sebaliknya.
Momen atau momen gaya merupakan hasil kali antara gaya dengan lengan momennya. Jadi,
Momen Inersia adalah ukuran kelembaman/kecenderungan suatu benda untuk berotasi
terhadap porosnya. Besarnya momen inersia suatu benda bergantung terhadap beberapa
faktor, yaitu:
Besarnya momen inersia (I) suatu benda bermassa yang memiliki titik putar pada sumbu yang
diketahui dirumuskan sebagai berikut:
Dimana, adalah massa partikel atau benda (kilogram), dan adalah jarak antara partikel
atau elemen massa benda terhadap sumbu putar (meter). Untuk benda pejal (padat) dengan
geometri yang tidak sederhana, besarnya momen inersia dihitung sebagai besar distribusi
massa benda dikali jarak sumbu putar. Perhatikan gambar dibawah ini untuk mengetahui
lebih jelas gambarannya. Dimensinya dalam Standar Internasional (SI) adalah .
Untuk benda yang terdiri dari beberapa partikel, maka momen inersianya merupakan jumlah
dari semua momen inersia masing-masing partikel. Begitu pula jika suatu benda memiliki
bentuk yang kompleks atau terdiri dari berbagai macam bentuk, maka besar momen
inersianya adalah jumlah momen inersia dari tiap bagian-bagiannya yang dirumuskan sebagai
berikut:
Untuk benda-benda yang bentuknya teratur dan telah diketahui secara umum, rumus momen
inersianya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Di sebelah
partikel
Partikel
dengan jarak
R
Tepat
melalui
Batang
pusat dan
silinder
tegak lurus
batang
Melalui
Batang ujung batang
silinder dan tegak
lurus batang
Melalui titik
Silinder
pusat
pejal
silinder
Melalui titik
Silinder
pusat
berongga
silinder
Tepat
Bola pejal melalui titik
pusat
Tepat
Bola
melalui titik
berongga
pusat
Melintang
terhadap
Cincin tipis
titik pusat
cincin
Tepat
Plat datar melalui titik
pusat plat
Melalui titik
Kerucut
pusat
pejal
silinder
Empat buah partikel yang saling berhubungan dan membentuk satu sistem kesatuan dengan
konfigurasi seperti gambar diatas. Masing-masing partikel memiliki berat yang berbeda dan
jarak antar partikel satu sama lain sebesar R. Tentukan momen inersia sistem diatas jika:
SOLUSI:
Oleh karena sistem terdiri dari empat partikel yang masing-masing memiliki berat yang
berbeda, maka besar momen inersia sistem adalah jumlah dari setiap partikel terhadap sumbu
putarnya.
m1 = m dan R1 = 0;
m2 = 2m dan R2 = R;
m3 = 3m dan R3 = 2R;
m4 = 4m dan R4 = 3R.
Sehingga didapat,
b) Sistem diputar terhadap sumbu putar B:
m1 = m dan R1 = R;
m2 = 2m dan R2 = 0;
m3 = 3m dan R3 = R;
m4 = 4m dan R4 = 2R.
Maka, didapat
Sebuah benda pejal yang berbentuk seperti kerucut yang menempel pada salah satu ujung
silinder diputar dengan sumbu rotasi pada titik pusat silinder seperti yang dapat dilihat pada
gambar diatas. Diketahui massa silinder sama dengan massa kerucut yakni sebesar 2 kg,
panjang silinder 0,8 meter, dan jari-jari silinder 0,1 meter. Tentukan momen inersia benda
tersebut.
Pembahasan:
Untuk menyederhanakan perhitungannya, maka momen inersia tiap geometri benda dihitung
terpisah.
Diketahui dari soal,
ms = 2 kg dan Rs = 0,1 m;
m2 = 2 kg dan Rk = 0,1 m;
Kontributor: Ibadurrahman
Mahasiswa S2 Teknik Mesin FT UI
1. Listrik Statis
2. Elastisitas Fisika
3. Hukum Newton
Anggap suatu segiempat pejal dengan panjang sisi a dan massa m diputar terhadap titik pusat
massa A (Gb. 4).
Gb. 4.
Gb. 4. Segiempat yang diputar terhadap sumbu yang melalui titik pusat massa A.
Seperti pada perhitungan sebelumnya, momen inersia segiempat terhadap sumbu yang
melalui pusat massanya kita tulis sebagai (dengan analisa dimensi):
Selanjutnya adalah membagi segiempat ini menjadi 4 potongan segiempat dengan panjang
sisi G a dan massa masing-masing segiempat G m (Gb. 5)
Gb. 5.
Dengan menggunakan persamaan (14), momen inersia tiap potongan segiempat terhadap
sumbu yang melalui pusat massanya sendiri dapat ditulis :
Aplikasi moment inersia pada elemen mesin yang disebut dengan “Roda Gila” pada
mesin-mesin internal combustion (contoh: mesin diesel, mesin 4-takt). Mesin-mesin jenis ini
prinsipnya merubah energi mekanis sistem berbasis translasi (pada piston) menjadi sistem
rotasi yang ditransmisikan ke Roda Kendaraan. Contoh pada mesin 4-Takt, Moment Inersia
ini (pada elemen Roda Gila) diperlukan untuk menyimpan sebagian energi mekanisnya untuk
melakukan langkah-langkah kerja mesin pada proses:
– Penghisapan,
– Kompresi, dan
– Pembuangan.
Sedangkan langkah Ekspansi adalah langkah kerja yg sesungguhnya pada piston, yaitu proses
langkah pembakaran. Kita gambarkan saja sebagai langkah injeksi Energi. Pada proses
Ekspansi ini energi dirubah dari energi kimia bahan Hidrocarbon (BBM) menjadi energi
mekanis translasi pada piston, yang dapat diformulasikan sebagai delta(W) = delta(PV),
selanjutnya dengan memakai poros engkol ditransmisikan dalam bentuk rotasi ke semua
bagian mesin. Sebagian kecil energinya disimpan ke roda gila tadi, dan sebagian besar
digunakan sebagai penggerak torsi pada Objek, sesuai dengan tujuan mesin ini di
aplikasi/dipakai.
Kalau untuk kendaraan ke as rodanya, kalau untuk mesin-mesin perkakas ya ke as Pulley nya
atau Gear nya dan lain-lain.
Jaw Crusher sendiri dipakai secara luas pada industri pertambangan, industri metal,
konstruksi, pembangun jalan tol, pembangunan rel kereta dan industri kimia.
Prinsip Kerja Mesin Jaw Crusher.
Jaw Crusher bekerja mengandalkan kekuatan motor. Melalui roda motor, poros eksentrik
digerakkan oleh sabuk segitiga dan slot wheel untuk membuat jaw plate bergerak seirama.
Oleh karena itu, material dalam rongga penghancuran yang terdiri dari jaw plate, jaw plate
yang bergerak dan side-lee board dapat dihancurkan dan diberhentikan melalui pembukaan
pemakaian.
Dari sini kita jadi tahu bahwa massa dan jarak berpengaruh terhadap momen inersia. Semakin jauh
jarak massa benda terhadap poros, makin besar momen inersianya.