Anda di halaman 1dari 10

1.

Rumus momen inersia plat segi4 dan silinder pejal


2. Pengaruh momen inersia terhadap gerak rotasi benda
3. Aplikasi momen inersia terhadap stei

Plat segi4 :

Konsep momen inersia pertama kali diberikan oleh Leonhard Euler.


Momen inersia didefinisikan sebagai kelembaman suatu benda untuk
berputar pada porosnya, atau dapat dikatakan ukuran kesukaran untuk
membuat benda berputar atau bergerak melingkar. Besar momen inersia
bergantung pada bentuk benda dan posisi sumbu putar benda tersebut

Hukum Newton yang pertama mengatakan bahwa benda yang bergerak akan cenderung terus
bergerak, dan benda yang diam akan cenderung tetap diam. Nah, Inersia adalah
kecenderungan suatu benda agar tetap mempertahankan keadaannya (tetap bergerak atau
tetap diam) atau biasa dikatakan sebagai kelembaman suatu benda. Oleh karena itu Hukum
pertama Newton disebut juga sebagai Hukum Inersia atau Hukum Kelembaman. Contohnya
adalah benda yang memiliki inersia yang besar, cenderung untuk susah bergerak, begitu pula
sebaliknya.

Momen atau momen gaya merupakan hasil kali antara gaya dengan lengan momennya. Jadi,
Momen Inersia adalah ukuran kelembaman/kecenderungan suatu benda untuk berotasi
terhadap porosnya. Besarnya momen inersia suatu benda bergantung terhadap beberapa
faktor, yaitu:

 Massa benda atau partikel


 Geometri benda (bentuk)
 Letak sumbu putar benda
 Jarak ke sumbu putar benda (lengan momen)

Rumus Momen Inersia

Besarnya momen inersia (I) suatu benda bermassa yang memiliki titik putar pada sumbu yang
diketahui dirumuskan sebagai berikut:

Dimana,  adalah massa partikel atau benda (kilogram), dan  adalah jarak antara partikel
atau elemen massa benda terhadap sumbu putar (meter). Untuk benda pejal (padat) dengan
geometri yang tidak sederhana, besarnya momen inersia dihitung sebagai besar distribusi
massa benda dikali jarak sumbu putar. Perhatikan gambar dibawah ini untuk mengetahui
lebih jelas gambarannya. Dimensinya dalam Standar Internasional (SI) adalah .

Untuk benda yang terdiri dari beberapa partikel, maka momen inersianya merupakan jumlah
dari semua momen inersia masing-masing partikel. Begitu pula jika suatu benda memiliki
bentuk yang kompleks atau terdiri dari berbagai macam bentuk, maka besar momen
inersianya adalah jumlah momen inersia dari tiap bagian-bagiannya yang dirumuskan sebagai
berikut:

Dimana, merupakan notasi penjumlahan sebanyak n (sebanyak partikel atau bagian-bagian


yang ada).

Untuk benda-benda yang bentuknya teratur dan telah diketahui secara umum, rumus momen
inersianya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Benda Sumbu Putar Gambar benda Rumus Momen Inersia

Di sebelah
partikel
Partikel  
dengan jarak
R
Tepat
melalui
Batang
pusat dan  
silinder
tegak lurus
batang

Melalui
Batang ujung batang
silinder dan tegak  
lurus batang

Melalui titik
Silinder
pusat  
pejal
silinder

Melalui titik
Silinder
pusat  
berongga
silinder

Silinder Melalui titik


pejal pusat  
berongga silinder
Melintang
Silinder terhadap
pejal titik pusat  
silinder

Tepat
Bola pejal melalui titik  
pusat

Tepat
Bola
melalui titik  
berongga
pusat

Melintang
terhadap
Cincin tipis  
titik pusat
cincin

Tepat
Plat datar melalui titik  
pusat plat
Melalui titik
Kerucut
pusat  
pejal
silinder

Contoh Soal Momen Inersia

Contoh Soal Momen Inersia 1

Empat buah partikel yang saling berhubungan dan membentuk satu sistem kesatuan dengan
konfigurasi seperti gambar diatas. Masing-masing partikel memiliki berat yang berbeda dan
jarak antar partikel satu sama lain sebesar R. Tentukan momen inersia sistem diatas jika:

a. Sistem diputar terhadap sumbu putar A.


b. Sistem diputar terhadap sumbu putar B.

SOLUSI:

Oleh karena sistem terdiri dari empat partikel yang masing-masing memiliki berat yang
berbeda, maka besar momen inersia sistem adalah jumlah dari setiap partikel terhadap sumbu
putarnya.

a) Sistem diputar terhadap sumbu putar A:

Diketahui dari soal,

m1 = m dan R1 = 0;
m2 = 2m dan R2 = R;
m3 = 3m dan R3 = 2R;
m4 = 4m dan R4 = 3R.

Sehingga didapat,
b) Sistem diputar terhadap sumbu putar B:

Diketahui dari soal,

m1 = m dan R1 = R;
m2 = 2m dan R2 = 0;
m3 = 3m dan R3 = R;
m4 = 4m dan R4 = 2R.

Maka, didapat

Contoh Soal Momen Inersia 2

Sebuah benda pejal yang berbentuk seperti kerucut yang menempel pada salah satu ujung
silinder diputar dengan sumbu rotasi pada titik pusat silinder seperti yang dapat dilihat pada
gambar diatas. Diketahui massa silinder sama dengan massa kerucut yakni sebesar 2 kg,
panjang silinder 0,8 meter, dan jari-jari silinder 0,1 meter. Tentukan momen inersia benda
tersebut.

Pembahasan:

Untuk menyederhanakan perhitungannya, maka momen inersia tiap geometri benda dihitung
terpisah.
Diketahui dari soal,

ms = 2 kg dan Rs = 0,1 m;
m2 = 2 kg dan Rk = 0,1 m;

Sehingga didapat besar momen inersia benda:

Kontributor: Ibadurrahman
Mahasiswa S2 Teknik Mesin FT UI

Materi StudioBelajar.com lainnya:

1. Listrik Statis
2. Elastisitas Fisika
3. Hukum Newton

MOMEN INERSIA SEGI EMPAT PEJAL

Anggap suatu segiempat pejal dengan panjang sisi a dan massa m diputar terhadap titik pusat
massa A (Gb. 4).

Gb. 4.

Gb. 4. Segiempat yang diputar terhadap sumbu yang melalui titik pusat massa A.

Seperti pada perhitungan sebelumnya, momen inersia segiempat terhadap sumbu yang
melalui pusat massanya kita tulis sebagai (dengan analisa dimensi):

Ipm = cma2 (segiempat)                                                                            (14)


disini c adalah konstanta, m massa segiempat dan a adalah sisi segiempat.

Selanjutnya adalah membagi segiempat ini menjadi 4 potongan segiempat dengan panjang
sisi G a dan massa masing-masing segiempat G m (Gb. 5)

Gb. 5.

Gb. 5. Segiempat yang dibagi menjadi 4 bagian yang sama.

Dengan menggunakan persamaan (14), momen inersia tiap potongan segiempat terhadap
sumbu yang melalui pusat massanya sendiri dapat ditulis :

Penerapan Momen Inersia

 Momen Inersia Pada Pemain Ski Es


Momen Inersia merupakan sifat yang dimiliki oleh sebuah benda untuk mempertahankan
posisinya dari gerak berotasi. Momen inersia adalah ukuran resistansi/ kelembaman sebuah
benda terhadap perubahan dalam gerak rotasi. Momen inersia tergantung pada distribusi
massa benda relatif terhadap sumbu rotasi benda. Karena torsi yang dikerjakan oleh es adalah
kecil, momentum anguler pemain ski adalah mendekati konstan. Ketika ia menarik tangannya
ke dalam ke arah badannya, momen inersia badannya terhadap sumbu vertikal melalui
badannya berkurang. Karena momentum angularnya L = Iω harus tetap konstan, bila I
berkurang, kecepatan angularnya ω bertambah; artinya, ia berputar dengan laju yang lebih
cepat.

 Aplikasi Momen Inersia Pada Elemen Mesin

            Aplikasi moment inersia pada elemen mesin yang disebut dengan “Roda Gila” pada
mesin-mesin internal combustion (contoh: mesin diesel, mesin 4-takt). Mesin-mesin jenis ini
prinsipnya merubah energi mekanis sistem berbasis translasi (pada piston) menjadi sistem
rotasi yang ditransmisikan ke Roda Kendaraan. Contoh pada mesin 4-Takt, Moment Inersia
ini (pada elemen Roda Gila) diperlukan untuk menyimpan sebagian energi mekanisnya untuk
melakukan langkah-langkah kerja mesin pada proses:

– Penghisapan,
– Kompresi, dan
– Pembuangan.

Sedangkan langkah Ekspansi adalah langkah kerja yg sesungguhnya pada piston, yaitu proses
langkah pembakaran. Kita gambarkan saja sebagai langkah injeksi Energi. Pada proses
Ekspansi ini energi dirubah dari energi kimia bahan Hidrocarbon (BBM) menjadi energi
mekanis translasi pada piston, yang dapat diformulasikan sebagai delta(W) = delta(PV),
selanjutnya dengan memakai poros engkol ditransmisikan dalam bentuk rotasi ke semua
bagian mesin. Sebagian kecil energinya disimpan ke roda gila tadi, dan sebagian besar
digunakan sebagai penggerak torsi pada Objek, sesuai dengan tujuan mesin ini di
aplikasi/dipakai.

Kalau untuk kendaraan ke as rodanya, kalau untuk mesin-mesin perkakas ya ke as Pulley nya
atau Gear nya dan lain-lain.

 Aplikasi Momen Inersia Pada jaw crusher

            Jaw Crusher sendiri dipakai secara luas pada industri pertambangan, industri metal,
konstruksi, pembangun jalan tol, pembangunan rel kereta dan industri kimia.
Prinsip Kerja Mesin Jaw Crusher.

Jaw Crusher bekerja mengandalkan kekuatan motor. Melalui roda motor, poros eksentrik
digerakkan oleh sabuk segitiga dan slot wheel untuk membuat jaw plate bergerak seirama.
Oleh karena itu, material dalam rongga penghancuran yang terdiri dari jaw plate, jaw plate
yang bergerak dan side-lee board dapat dihancurkan dan diberhentikan melalui pembukaan
pemakaian.

Dari sini kita jadi tahu bahwa massa dan jarak berpengaruh terhadap momen inersia. Semakin jauh
jarak massa benda terhadap poros, makin besar momen inersianya.

Anda mungkin juga menyukai