Anda di halaman 1dari 9

MEKANIKA

APLIKASI MOMEN INERSIA PADA RODA GILA (FLYWHEEL)

Oleh
Abel Harapan
1701050055 (A)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG
2018

1
KATA PENGANTAR

Puji sykur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas bimbingan,
penyertaan dan cinta kasih-Nya yang begitu besar, saya boleh menyelesaikan makalah yang
berjudul “aplikasi momen inersia pada roda gila (flywheel)”. Proses pembuatan makalah ini
meliputi campur tangan banyak pihak. Teristimewah saya ucapan terimakasih kepada Ibu Yusniati
H.Muh.Yusuf, S.Si,.M.Pd. selaku dosen wali matamekanika . Ucapan terimakasih juga kepada
pihak semua pihak yang dengan caranya masing-masing telah membantu dalam proses penjadian
makalah ini.
Sebagai hasil karya makhluk yang serba kekurangan, saya menyadari makalah ini masih sangat
jauh dari kesempurnaan. Oleh karenannya saran dan kritik yang konstruktif sangat saya harapkan
demi sempurnanya makalah ini.
Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita sekalian. Atas perhatian kita semua saya
uapakan terimakasih

Penulis

Kupang,15 Desember 2018

2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Suatu benda yang diam akan cenderung mempertahankan kedudukannya yang diam, begitu juga
ketika benda bergerak maka akan tetap mempertahankan untuk berotasi atau melawan rotasi tersebut jika
dari kondisi diam. Sifat ini dikarenakan benda memiliki sifat inersia. Momen inersia adalah sifat yang
dimiliki oleh sebuah benda untuk mempertahankan posisinya dari gerak berotasi. Semakin besar nilai
momen inersia suatu benda maka semakin sukar diputar.
Sebuah batang yang mempunyai panjang l dengan salah satu ujungnya dijadikan poros berputar dan ujung
yang lain menjadi tempat gaya diberikan pada benda tersebut. Karena ada gaya yang bekerja pada salah
satu ujungnya dan mempunyai jarak antara poros putar dengan sumber gaya, maka timbulah torsi pada
batang yang mengakibatkan batang tersebut bergerak. Sehingga kecepatan putar sudut akan semakin
besar apabila torsi yang bekerja pada batang semakin besar. Selain torsi yang berpengaruh pada kecepatan
putar sudut pada batang, kelembaman (momen inersia) batang itu sendiri juga berpengaruh.
Sangat beragam aplikasi dari momen inersia ini, salah satunya yaitu roda gila yang dipasang pada
motor bakar yang berfungsi untuk meratakan putaran pada mesin. Roda gila (flywheel) biasanya dipelajari
secara khusus dalam fisika teknik. Lebih spesifik lagi karena flywheel merupakan suatu hal yang merupakan
bagian dari mesin,(contohnya pada mesin mobil) maka flywheel ini dapat dipelajari secara lengkap dalam
teknik mesin.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Bagaimana pengaruh momen inersia pada aplikasi roda gila (Flywheel) ?
1.3 TUJUAN
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah mekanika.

3
BAB 2
DASAR TEORI

Momen inersia adalah sifat yang dimiliki oleh sebuah benda untuk mempertahankan posisisnya
dari gerak berotasi .
Momen inersia adalah ukuran resistansi/ kelembaman sebuah benda terhadap perubahan dalam gerak rotasi.
Dalam gerak lurus dan gerak parabola, misalnya, dengan menganggap benda sebagai partikel, karena ketika
bergerak, setiap bagian benda itu memiliki kecepatan (maksudnya kecepatan linear) yang sama. Ketika
sebuah mobil bergerak, misalnya, bagian depan dan bagian belakang mobil mempunyai kecepatan yang
sama. Jadi kita bisa mengganggap mobil seperti partikel alias titik.
Ketika sebuah benda melakukan gerak rotasi, kecepatan linear setiap bagian benda berbeda-beda.
Bagian benda yang ada di dekat sumbu rotasi bergerak lebih pelan (kecepatan linearnya kecil), sedangkan
bagian benda yang ada di tepi bergerak lebih cepat (kecepatan linear lebih besar). Jadi , tidak bisa
menganggap benda sebagai partikel karena kecepatan linear setiap bagian benda berbeda-beda ketika ia
berotasi. Dan kecepatan sudut semua bagian benda itu sama.
Untuk memudahkan dalam memahami momen inersia, tinjau sebuah partikel yang melakukan
gerak rotasi, seperti dalam gambar 1.

Gambar 1. Sebuah partikel berotasi mengelilingi sumbu yang berpusat dititik O

Misalnya sebuah partikel bermassa m diberikan gaya F sehingga ia melakukan gerak rotasi terhadap
sumbu O. Partikel itu berjarak r dari sumbu rotasi. mula-mula partikel itu diam (kecepatan = 0). Setelah
diberikan gaya F, partikel itu bergerak dengan kecepatan linear tertentu. Mula-mula partikel diam, lalu
bergerak (mengalami perubahan kecepatan linear) setelah diberikan gaya. Dalam hal ini benda mengalami
percepatan tangensial. Percepatan tagensial merupakan percepatan linear partikel ketika berotasi.
Kita bisa menyatakan hubungan antara gaya (F), massa (m) dan percepatan tangensial (at), dengan
persamaan Hukum II Newton
F = m.a (1)

Karena partikel itu melakukan gerak rotasi, maka ia pasti mempunyai percepatan sudut. Hubungan antara
percepatan tangensial dengan percepatan sudut dinyatakan dengan persamaan :

atan = rα

Dengan memasukkan persamaan kecepatan tangensial ke persamaan (1), didapatkan:

F = matan

4
F = mrα

Apabila mengalikan kedua ruas dengan r, maka:

r F =r (mrα)

r F = mr2α

Karena ruas kiri merupakan persamaan torsi, maka:

τ = mr2α

mr2 adalah momen inersia partikel bermassa m, yang berotasi sejauh r dari sumbu rotasi. persamaan ini
juga menyatakan hubungan antara torsi, momen inersia dan percepatan sudut partikel yang melakukan
gerak rotasi. Istilah kerennya, ini adalah persamaan Hukum II Newton untuk partikel yang berotasi.

Jadi Momen Inersia partikel merupakan hasil kali antara massa partikel itu (m) dengan kuadrat jarak tegak
lurus dari sumbu rotasi ke partikel (r2). Untuk mudahnya, bandingkan dengan gambar di atas.
Secara matematis, momen inersia partikel dirumuskan sebagai berikut :

I = mr2

Keterangan

I = momen inersia

m = massa partikel

r = jarak partikel dari sumbu rotasi

5
BAB 3
PEMBAHASAN
1. Cara kerja roda gila (flywheel)

Sebagai komponen penunjang dalam penyalaan mesin mobil (Engine Start), Flywheel memerankan peranan
yang sangat penting, yakni untuk mempertahankan putaran mesin dan memungkinkan mesin bekerja
(berputar) dengan lembut walaupun torsi dari crankshaft tidaklah konstan. Flywheel (Roda Gila) adalah
perangkat mekanik berputar yang digunakan untuk menyimpan energi rotasi. Flywheel memiliki momen
inersia yang penting, dan dengan demikian menahan perubahan kecepatan rotasi.
Jumlah energi yang tersimpan dalam flywheel adalah sebanding dengan kuadrat kecepatan rotasi. Energi
ditransfer ke flywheel dengan menggunakan torsi, sehingga meningkatkan kecepatan rotasi, dan karenanya
energi dapat tersimpan. Sebaliknya, flywheel melepaskan energi yang tersimpan dengan melakukan torsi
ke beban mekanik, sehingga mengurangi kecepatan rotasi. Berikut hubungan energi dengan momen inersia,
kecepatan sudut dan kecepatan linear
1
EK = 2 mv2 dengan v = ωr
1
EK = 2 mr2 ω2
1
= 2 (mr2) ω2 dengan mr2 = I
1
= 2 I ω2

Dari persamaan diatas terlihat bahwa energi kinetik sebanding dengan kecepatan sudut dan kecepatan
linear. Sehingga apabila kecepatan sudut dan kecepatan linear semakin cepat, energi yang dihasilkan juga
semakin besar. Semakin besar momen inersia suatu benda semakin sulit benda tersebut untuk berputar,
akan tetapi sebaliknya, benda tersebut akan sulit berhenti ketika berotasi. Disinilah momen inersia berperan
pada rodagila (flywheel) untuk mempertahankan putaran atau rotasi agar tidak berhenti.
2. Fungsi roda gila (flywheel)
Penggunaan umum dari roda gila meliputi:
1. Menyediakan energi yang terus menerus ketika sumber energi terputus. Misalnya, flywheelyang
digunakan dalam mesin piston (piston engine / reciprocating engine), karena sumber energi berupa
torsi dari mesin, berselang (tidak konstan).

6
2. Memberikan energi pada tingkat di luar kemampuan sumber energi yang terus menerus. Hal ini
dicapai dengan mengumpulkan energi dalam flywheel dari waktu ke waktu dan kemudian
melepaskan energi dengan cepat, dengan tingkat yang melebihi kemampuan sumber energi.
3. Mengontrol orientasi dari sebuah sistem mekanik. Dalam aplikasi tersebut, momentum sudut dari
flywheel sengaja ditransfer ke beban ketika energi ditransfer ke atau dari flywheel.

3.Hubungan momen inersia dengan cara kerja roda gila (flywheel)


Roda gila adalah sebuah roda yang dipergunakan untuk meredam perubahan kecepatan putaran
dengan cara memanfaatkan kelembaman putaran (moment inersia). Karena sifat kelembamannya ini roda
gila dapat menyimpan energi mekanik untuk waktu singkat. Roda gila dipergunakan untuk membuat torsi
yang dihasilkan oleh motor bakar lebih stabil.
Momen inersia adalah suatu ukuran resistansi/ kelembaman sebuah benda terhadap perubahan dalam gerak
rotasi. Sehingga pada motor bakar yang mampu menghasilkan tenaga untuk menggerakkan roda dapat
menghasilkan perputaran roda yang rata dikarenakan dalam mesin tersebut terdapat roda gila yang mampu
menyimpan energi dari mesin dan akan dikeluarkan ketika tenaga mesin tersebut menurun.
Flywheel sering digunakan untuk menyediakan energi yang terus menerus dalam sistem di mana sumber
energi tidak kontinyu. Dalam kasus tersebut, flywheel menyimpan energi ketika torsi diterapkan oleh
sumber energi, dan melepaskan energi yang tersimpan ketika sumber energi tidak menerapkan torsi untuk
itu. Misalnya, flywheel yang digunakan untuk mempertahankan kecepatan sudut konstan crankshaft dalam
mesin piston. Dalam hal ini, flywheel yang dipasang pada crankshaft menyimpan energi ketika torsi yang
diberikan pada flywheel oleh piston yang sedang bergerak, dan melepaskan energi ke beban mekanik bila
tidak ada piston yang menghasilkan daya.

7
BAB 4

KESIMPULAN
Momen inersia merupakan sifat yang dimiliki oleh sebuah benda untuk mempertahankan
posisinya dari gerak berotasi. Sehingga pada roda gila mempu menyimpan tenaga (energi) yang
akan digunakan pada saat roda kekurangan tenaga. Energi yang disimpan pada roda gila ini
merupakan tenaga yang dihasilkan bertambah.pada roda gila momen inersia dijadikan hal sangat
penting karena momeninersia daripada flywheel itu sendiri berperan dalam mempertahankan
putaran mesin secara konstan dan tidak mati. Flywheel merupakan bagaian dari suatu mesin yang
dipelajari dalam fisika teknik, ksusunya teknik mesin.

8
DAFTAR PUSTAKA

Dosen-dosen Fisika. 2006. “ Fisika I Kinematika-Dinamika-Getaran-Panas”. Surabaya: Yanasika.


Sutrisno. 1984. “ Fisika Dasar 2 Mekanika”. Bandung : ITB Bandung.
Tipler, Paul A. 1998. “ Fisika untuk Sains dan Teknik”, jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Giancoli. 2001. “Fisika”, edisi ke lima, jilid 1. Jakarta: Erlangga.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Roda_gila
(http://www.scribd.com/doc/15000887/ APLIKASI-MOMEN-INERSIA-PADA-RODA-GILA)

Anda mungkin juga menyukai