3. Beberapa jenis pelarut yang digunakan pada sintesis material anorganik yakni
a) Metanol atau metil alkohol adalah jenis alkohol yang sangat sederhana berupa cairan
yang tidak berwarna, mudah menguap, mudah terbakar (flammable), berbau khas dan
bersifat racun (toxic). Metanol banyak digunakan sebagai bahan bakar, bahan aditif
dalam pembuatan etanol di industri sebagai pelarut dan bahan pendingin antibeku.
b) Isopropanol atau propan-2-ol merupakan jenis pelarut yang tidak berwarna (colorless),
mudah terbakar (flammable), dan mempunyai bau yang kuat. Isopropanol banyak
digunakan sebagai pelarut dalam pembuatan parfum, pewarna makanan, obat-obatan, dan
sebagai bahan bakar.
c) Aseton merupakan cairan yang tidak berwarna dan mudah terbakar. Aseton sering kali
digunakan untuk cairan pelepas cat kuku (kuteks), melepaskan lem super, mengencerkan
dan membersihkan resin kaca serat dan epoksi, pembersih peralatan kaca dan cairan
pembersih untuk tinta permanen
d) Heksana merupakan senyawa hidrokarbon jenis alkana dengan rumus kimia C6H14.
Heksana dapat digunakan sebagai pelarut, lem pada sepatu, produk kulit, tekstil, dan juga
terdapat pada bensin
e) Metilbenzen atau fenilmetana, toluol, dan anisen adalah nama lain toluen. Toluen
merupakan cairan bening yang tidak berwarna. Toluen tidak larut dalam air dan berbau
harum seperti benzena.
f) Kloroform juga dikenal dengan haloform karena brom dan klor dapat bereaksi dengan
metal keton yang menghasilkan bromoform dan kloroform
g) Eter merupakan suatu senyawa organik yang terdiri atas gugus R-O-R’, dimana R dapat
berupa alkil maupun aril.