Anda di halaman 1dari 6

I.

REAKSI-REAKSI SOLID STATE

PENDAHULUAN
• Padatan anorganik dapat dihasilkan pada temperatur tinggi dari reaksi
a. Padatan + padatan
b. Padatan + cairan
c. Padatan + gas
• Reaksi solid state meliputi:
(1) Reaksi dua padatan atau lebih (metode keramik, reduksi
karbotermal, sintesis pembakaran dan sintering)
(2 ) Reaksi padatan – gas
(3) Reaksi dekomposisi dan dehidrasi dan
(4) Reaksi interkalasi.
1.1 Metode Keramik
• Metode keramik merupakan metode yang paling umum dan paling tua dalam
pembentukan material melalui reaksi langsung komponen-komponen padatan pada
temperatur tinggi. Pada skala industri mempunyai keunggulan dalam penyediaan
bahan dasar (precursor) dan biaya rendah untuk produksi serbuk.
• Contoh : pembuatan superkonduktor temperatur tinggi. YBa2Cu3O7-x (YBCO) dibuat
melalui pemanasan campuran Y2O3, BaO2 dan CuO.
• Bahan dasar digerus halus untuk memperluas permukaan sehingga laju reaksi
meningkat.
• Serbuk dipres menjadi pelet untuk meyakinkan kontak intimate antara butiran-
butiran.
• Pellet diletakkan dalam kapal alumina dan dipanaskan dalam furnace sampai 930oC
selama 8-12 jam, dipertahankan pada tempratur ini selama 12-16 jam diikuti
pendinginan sampai 500oC dan dipertahankan selama 12-16 jam setelah pemanasan
sampai 930oC, komposisinya kira-kira YBa2Cu3O6,5.
• Dengan mendinginkan perlahan sampai 500C, bereaksi lebih lanjut dengan oksigen
dari udara, dan komposisi akhir adalah YBa2Cu3O6,9.
PROSES KERAMIK
1. Benefication: memodifikasi sifat kimia-fisika bahan dasar menjadi material
yang dapat diproses, meliputi:
(i) purifikasi melalui pencucian, ekstraksi, leaching kimia, pemisahan dsb;
(ii) sizing (sieving) dan pemilahan;
(iii) kalsinasi: memberi efek dekomposisi prekursor membebaskan gas, air
atau untuk mencapai transformasi struktur;
(iv) preparasi slurry melalui dispersi dalam cairan untuk membasahi padatan,
memecahkan aglomerat (gumpalan) atau mensatbilkan sistem mencegah
aglomerasi atau flokulasi;
(v) granulasi serbuk
2. Batching and mixing. untuk menghasilkan sistem yang lebih homogen secara
kimia atau fisika untuk forming. Additiv forming atau aids processing, serbuk
keramik mudah diproses dengan tambahan :
(i) binders,
(ii) plastiziser;
(iii) lubricants; (iv) deflocculant dan (v) surfactant
3. Fabrikasi (forming): memperoleh bentuk dan ukuran yang
diinginkan melalui konsolidasi dan pembentukan keramik.
Cara: (i) dry forming;
(ii) plastic forming;
(iii) paste forming;
(iv) slurry forming;
(v) gel casting employ insitu polimerisasi.
4. Green finishing/machining. Untuk modifikasi ukuran dan bentuk
green body dalam penyiapan sintering
5. Drying.
Drying green body harus dikendalikan hati-hati untuk mencegah
pecah, bengkok, dan distorsi bentuk.
6. Prosesing termal pre-sinter.
Dalam tahap ini aditif organik atau anorganik dan impuritas
dibakar atau diuraikan, dan uap sisi dihilangkan. Hal ini dicapai
dengan perlakuan panas di bawah temperatur sintering.
7. Sintering.
• Suatu bodi keramik merapat selama sintering.
• ransport material dengan aktivasi termal mengubah partikel
yang terikat bebas menjadi bodi kohesif yang rapat.
• Porositas atau ruang kosong antar partikel berkurang dan
area kontak intrapartikel atau batas butir meningkat.
• Metode sintering powder kompak dapat dibagi menjadi dua
kategori utama; (i) pressureless sintering, yang melibatkan
pemanasan kompak yang terbentuk pada kira-kiar 2/3 titik
lebur tekanan ambien selama beberapa saat; (ii) pressure
sintering, menggunakan secara simultan tekanan dan
temperatur, yaitu densifikasi selama sintering.
8. Proses postsintering. Proses ini melibatkan machining
untuk menemukan toleransi ukuran, pelapisan permukaan
atau modifikasi.
PROSES KERAMIK

Raw material Benefication Batching and


mixing

Drying Green machining/finishing Forming/fabrication

Pre-sinter thermal Sintering/thermal Postsintering


consolidation

Anda mungkin juga menyukai