5 Garam oksi-belerang
a. Sulfat
1. Reaksi antara basa seperti natrium hidroksida dengan asam sulfat encer
2 NaOH(aq) + H2SO4 Na2SO4(aq) + 2 H2O (l)
2. Reaksi antara logam elektropositif seperti zink dengan asam sulfat encer
Zn(s) + H2SO4(aq) ZnSO4(aq) + H2(g)
3. Reaksi antara garam karbonat misalnya CuCO3 dengan asam sulfat encer
CuCO3(s) + H2SO4(aq) CuSO4(aq) + H2O(l) + CO2(g)
b. Hidrogen sulfat
c. Sulfit
Ion sulfit merupakan agen reduktor, mengalami oksidasi menjadi ion sulfat menurut
d. Tiosulfat
Ion tiosulfat mirip dengan ion sulfat, kecuali bahwa salah satu atom oksigen diganti dengan
atom belerang. Kedua atom belerang ini mempunyai lingkungan yang sama sekali berbeda,
tambahan atom belerang bertindak mirip sebagai ion sulfida. Ion tiosulfat tidak stabil oleh
pemanasan, mengalami disproporsionasi menjadi tiga spesies dengan tingkat oksidasi belerang
yang berbeda-beda yaitu sulfat, sulfida dan belerang. Tiosulfat bereaksi dengan asam
membentuk endapan kuning belerang dan gas belerang dioksida. Dalam laboratorium, natrium
Ion peroksodiosulfat mengandung satu jembatan diokso, -O-O- sehingga kedua atom
belerang mempunyai tingkat oksidasi +6 tetapi kedua atom oksigen jembatan mempunyai tingkat
oksidasi -1. Asam peroksodiosulfat berupa padatan putih, dua garam yang pentinga sebagai agen
oksidator adalah kalium dan ammonium peroksodisulfat, dengan ion peroksodisulfat tereduksi
belerang tetraflourida, SF4. Belerang heksaflourida berupa gas tak berwarna, tak berbau, tidak
reaktif, berdaya racun rendah serta stabil; oleh karena itu, gas ini dapat dimanfaatkan sebagai
insulator dalam sistem listrik bertegangan tinggi. Belerang heksaflourida mengadopsi bangun
oktahedron sesuai dengan ramalan teori VSEPR, dan ditinjau dari teori ikatan valensi, atom
Belerang tetraflourida berupa gas yang sangat reaktif, terurai oleh udara lembab (air)
menjadi belerang dioksida dan hidrogen flourida. Belerang klorin hanya terbentuk dengan
tingkat oksidasi rendah. Lelehan belerang yang dialiri dengan gas diklorin menghasilkan disulfur
diklorida, suatu cairan kuning beracun dengan titik leleh -80ºC dan titik didih 138ºC. disulfur
disulfur antara rantai-rantai atom karbon yang membuat karet menjadi lebih kuat.