Anda di halaman 1dari 4

Nama : Umi Latifah

NIM : 4311417043

Penelitian mengenai graphene berkembang pesat saat ini karena graphene merupakan struktur
dasar dalam pembentukan material nano berbasis karbon lainnya seperti Carbon Nano
Tube/CNT (beberapa lapisan graphene yang digulung ke arah aksial dan Fullerene (lapisan
karbon yang berbentuk bola).

Gambar 1. Struktur CNT dan Fullerene yang dibentuk dari lapisan graphene

1. Graphene

Graphene merupakan material nano yang tersusun atas atom-atom karbon yang membentuk
struktur heksagonal seperti sarang lebah dua dimensi. Material graphene dimanfaatkan di
berbagai bidang seperti bidang kesehatan (untuk terapi kanker, biosensor), energi (sel surya, fuel
cell, superkapasitor dan baterai), elektronik, katalis dan komposit.

Berikut adalah berbagai penggunaan potensial graphene:


1. Baterai
2. Night Vision
3. Mendeteksi Bahan Peledak
4. Rompi Anti Peluru Kualitas Tinggi
5. Cat Kualitas Super.
6. Layar Transparan yang Lebih Kuat dari Baja
7.Graphene Mampu Mengubah Teknologi Sel Surya
8. Kapasitor Super Graphene untuk Menyalakan Laptop Berhari-hari
9. Membuat Speaker yang Lebih Baik dan Murah
10. Pembuangan Limbah Nuklir yang Lebih Mudah
11. Membuat Otot Buatan
12. Anti Karat
13. Layar Touchscreen Ekstra Kuat
14. Membuat Air Laut Bisa Diminum

2. Fullerene

merupakan struktur nano yang tersusun dari 60 buah atom Carbon (C60) dan memiliki
simetri seperti bola. Fullerene secara formal dikenal sebagai buckministerfullerene atau disingkat
buckeyballs. Penemuan terhadap fullerene ini memberikan harapan baru untuk diterapkan dalam
berbagai bidang, terutama untuk bidang elektronika dan kedokteran.

Sekarang perusahaan-perusahaan elektronika, terutama di Jepang (seperti Toshiba, Sumitomo


Kagaku, Osaka Gas, Mitsubishi Kagaku, dan lain-lain) memakai material fullerene untuk
mengembangkan solar cell (penghasil energi dari sinar matahari). Selain cost-down yang
memungkinkan, fullerene berpotensi menghasilkan solar cell dengan efisiensi yang lebih tinggi
dibanding solar cell dari poli-silikon.

Fullerene juga berpotensi digunakan dalam pengembangan fuel cell, sebagaimana dilakukan
grup peneliti di Institut Teknologi California dan perusahaan Sony Jepang. Fuel cell adalah jenis
baterai pembangkit energi listrik dari reaksi kimia antara gas hidrogen dan oksigen. Karena
output-nya hanya menghasilkan air saja, teknologi ini tidak polusif dan sangat ramah lingkungan.
Dalam baterai fuel cell, penggunaan fullerene diharapkan bisa menghasilkan fuel cell dalam
ukuran kecil yang tidak bisa direalisasikan dengan bahan yang dipakai sekarang.

Aplikasi lain dari fullerene adalah untuk hardisk komputer, karena fullerene punya sifat magnet
dalam kondisi tertentu. Fullerene juga bisa diaplikasikan dalam bidang kesehatan, berpotensi
untuk mencegah perkembangan virus HIV (Human Immunodeficiency Virus), yang berarti
memungkinkan dipakai sebagai obat AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome). Dengan
sifat lipophilic-nya (mudah menyatu dalam lemak atau minyak) akan mudah masuk ke dalam
struktur protease yang menjadi tempat perkembangbiakan virus HIV. Dengan bentuknya yang
bulat seperti bola, permukaan fullerene dapat dimodifikasi dengan berbagai macam fungsi yang
diharapkan dapat menahan perkembangbiakan virus HIV tersebut.
Penemuan fullerene memicu ditemukannya material baru bernama carbon nanotube
(disingkat CNT) berbentuk pipa, yang tidak kalah penting di bidang teknologi nano.

3. Carbon Nanotube (CNT)

Nanotube adalah material berbentuk silinder dengan ketebalan kulit silinder kurang dari 100 nm.
Struktur material nanotube dapat dipandang sebagai jalinan selapis carbon yang bergulung
membentuk tabung berukuran nano. Jika lapisannya tunggal maka disebut SWNT (single wall
nanotube) dan jika lapisannya lebih dari satu maka disebut MWNT (multi wall nanotube).

CNT memiliki potensi untuk diaplikasikan di berbagai bidang teknologi, seperti nanoprobes,
sensor, elektroda pada baterai litium, peralatan elektronik (field-effect transistor dan
superkapasitor), penyimpanan hidrogen, katalis dan elektroda fuel-cell, material komposit
superkuat, lapisan tipis, hingga kapsul untuk pengiriman obat-obatan langsung ke sel.
DAFTAR PUSTAKA

Tyas. 2017. Makalah Graphene. Surabaya. UNESA.

Handayani, Murni. 2013. Carbon Nanotubes. Bogor. LIPI.

https://smk3ae.wordpress.com/2008/06/26/fullerene-dari-teknologi-ruang-angkasa-hingga-anti-virus-hiv/

Anda mungkin juga menyukai