PROPOSAL
Oleh :
2017
BAB I
PENDAHULUAN
Sains merupakan salah satu ilmu pondasi dalam pengembangan dunia modern
sekarang saat ini. Manusia sebagai konsumen dan sekaligus sebagai aktor dan pelaku
sains dan teknologi. Hal ini terwujud sebagai bentuk konseptualitas dan sifat
kompetitif dalam dunia sains dan tekonologi itu sendiri. Manusia sebagai makhluk
yang bersifat intelegensi yang selalu mencari dan membutuhkan bahan yang bersifat
alternative menjadi salah satu tugas besar dalam seiringnya perjalanan waktu dan
perkembangan zaman.
Salah satu bentuk permasalahan yang timbul adalah kebutuhan akan suatu
material yang dapat menyokong kualitas dan kuantitas dalam segi keutuhan untuk
bahan material saat ini yang sebagai bahan pembuat alat elektronik tidaklah cukup
efektif dan efisien diakibatkan oleh berbagai macam hal, baik oleh ketahanan, sifat,
Karbon nanotube hadir sebagai salah satu solusi dalam perihal fisika sains
dalam bidang material. Pada tahun 1991, Sumio Iijima pada akhirnya menemukan
menemukan karbon nanotube pada saat ia bekerja di perusahaan NEC di Jepang dan
berhasil mengemukakan penelitiannya dengan lengkap mengenai struktur dan sifat-
karbon nanotube yang ditemukan Profesor Iijima ini merupakan suatu rantaian atom
karbon yang terikat di antara satu sama lain secara heksagonal (segienam) berbentuk
silinder tak pejal yang mempunyai diameter 1-2 nanometer dengan satu atau lebih
dinding silinder pada ukuran bervariasi dari 1nm hingga 100 nm. Panjang silinder
dapat mencapai ukuran dalam rentang mikrometer hingga sentimeter. Salah satu
keunikan dalam struktur ini adalah kelebihannya dalam hal kekuatan, sifat
kelistrikannya, dan juga sifat dalam penghantaran panas yang baik. Dalam
nanopartikel logam nikel. Sehingga, akan tercipta struktur yang lebih kokoh dari
sebelumnya. Hal ini di karenakan, keunikan sifat ikatan atom karbon dengan atom
lain. Dimana atom karbon dapat mengikat empat atom sekaligus dalam satu waktu
diharapkan akan menambah nilai kualitas sifat metaliknya. Sehingga hasil modifikasi
ini dapat digunakan dan penopang sebagai bahan dalam pengembangan dunia modern
TERMAL
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana struktur dan kekuatan
Nikel (Ni) ?
1. Penelitian ini akan menggunakan serbuk karbon berstruktur Multi Wall Carbon
Nanotubes (MWCNTs).
2. Metode yang digunakan adalah metode Deposisi Termal, yang dimana metode ini
132.000.000:1,[1] lebih besar dibanding material lainnya. Molekul silinder karbon ini
Karena mereka memiliki konduktifitas termal aupun sifat mekanis dan listrik yang
dimiliki, karbon nanotube dapat diaplikasikan untuk berbagai macam bahan struktur.
berasal dari bentuk mereka yang panjang dan berlubang dengan dinding yang
dibentuk oleh lembaran satu atom tebal karbon,disebut graphene. Lembaran karbon
ini digulung pada diskrit dan sudut tertentu. Nanotube dikategorikan sebagai
nanotube berdinding tunggal atau SWNTs dan nanotube berdinding multi (MWNTs).
Nanotube individu secara alami akan menyesuaikan diri membentuk tali yang
dipertahankan oleh gaya Van der Waals. Lebih spesifiknya berupa susunan-pi.
penggambaran terbaik dari ikatan kimia di dalam nanotube. Ikatan kimia dari
nanotube terbentuk dari ikatan sp2 mirip dengan grafit. Ikatan ini lebih kuat dibanding
ikatan sp3 yang ditemukan di alkana dan berlian. Membuat nanotube memiliki sifat
diameter mencapai 1 nanometer dengan lebar tabung dapat mencapai jutaan kalinya.
Struktur dari SWNT dapat dikonsepkan dengan membengkokan grafit selebar satu
atom yang disebut graphene hingga membentuk silinder. Cara lembaran graphene
menggulung dapat dipresentasikan oleh sepasang indeks (n,m). Integral dari n dan m
menunjukan jumlah vektor satuan sepanjang dua arah dalam sturuktur kisi sarang
lebah kristal graphene. Jika m = 0, nanotube disebut sebagai nanotube Zig-zag, dan
Gambar II.1 : Skema penamaan nanotube (n,m) dapat dianggap sebagai vektor
Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol
Ni dan nomor atom 28. Nikel mempunyai sifat tahan karat. Dalam keadaan murni,
nikel bersifat lembek, tetapi jika dipadukan dengan besi, krom, dan logam lainnya,
dapat membentuk baja tahan karat yang keras. Perpaduan nikel, krom dan besi
menghasilkan baja tahan karat (stainless steel) yang banyak diaplikasikan pada
Nikel ditemukan oleh Cronstedt pada tahun 1751 dalam mineral yang
dalam meteorit dan menjadi ciri komponen yang membedakan meteorit dari mineral
lainnya. Meteorit besi atau siderit, dapat mengandung alloy besi dan nikel berkadar 5-
25%. Nikel diperoleh secara komersial dari pentlandit dan pirotit di kawasan Sudbury
Ontario, sebuah daerah yang menghasilkan 30% kebutuhan dunia akan nikel. Nikel
biasanya terbentuk bersama-sama dengan kromit dan platina dalam batuan ultrabasa
seperti peridotit, baik termetamorfkan, ataupun tidak. Terdapat dua jenis endapan
nikel yang bersifat komersil, yaitu sebagai hasil konsentrasi residual silika dan pada
proses pelapukan batuan beku ultrabasa serta sebagai endapan nikel-tembaga sulfida,
yang biasanya berasosiasi dengan pirit, pirotit, dan kalkopirit. Pemanfaatan nikel
digunakan untuk campuran besi menjadi baja, pelapis logam serta campuran
tahapan proses, yaitu Tahap Preparasi, Tahap Pemisahan, dan Tahap Dewatering.
berharga dari mineral yang tidak berharga atau mineral pengotor sehingga setelah
dilakukan proses pengolahan dihasilkan konsentrat yang bernilai tinggi dan tailing
yang tidak berharga. Metode yang dipakai bermacam-macam tergantung dari sifat
kimia, sifat fisika, sifat mekanik dari mineral itu sendiri. Nikel merupakan logam
berwarna putih keperak perakan, ringan, kuat antin karat, bersifat keras, mudah
ditempa, sedikit ferromagnetis, dan merupakan konduktor yang agak baik terhadap
panas dan listrik. Nikel tergolong dalam grup logam besi-kobal, yang dapat
menghasilkan alloy yang sangat berharga. Spesifik gravitynya 8,902 dengan titik
lebur 14530C dan titik didih 27320C, resisten terhadap oksidasi, mudah ditarik oleh
magnet, larut dalam asam nitrit, tidak larut dalam air dan amoniak, sedikit larut dalam
hidrokhlorik dan asam belerang. Memiliki berat jenis 8,8 untuk logam padat dan 9,04
Secara umum, mineral bijih di alam ini dibagi dalam 2 (dua) jenis yaitu
mineral sulfida dan mineral oksida. Begitu pula dengan bijih nikel, ada sulfida dan
II.3. Logam
Logam berasal dari bahasa Yunani, yaitu Metallon. Dalam kimia, logam
adalah sebuah unsur kimia yang siap membentuk ion (kation) dan memiliki ikatan
logam. Logam adalah salah satu dari tiga kelompok unsur yang dibedakan oleh sifat
ionisasi dan ikatan, bersama dengan semi-logam dan non-logam. Dalam tabel
periodik, garis diagonal digambar dari boron (B) sampai ke polonium (Po)
membedakan logam dari nonlogam. Unsur dalam garis ini adalah semi-logam, unsur
di kiri bawah adalah logam, unsur ke kanan atas adalah non-logam. Non-logam lebih
banyak terdapat di alam daripada logam, tetapi logam banyak terdapat dalam tabel
periodik. Beberapa logam terkenal adalah aluminium, tembaga, emas, besi, timah,
perak, titanium, uranium, dan zink. Logam cenderung mengkilap, dan konduktor
yang baik, sementara nonlogam biasanya rapuh, tidak mengkilap, dan insulator.
Jenis-Jenis Logam :
Logam Alkali
periodik, kecuali Hidrogen. Kelompok ini terdiri dari: Lithium (Li), Natrium (Na),
Potassium (K), Rubidium (Rb), Cesium (Cs), Francium (Fr). Semua unsur pada
kelompok ini sangat reaktif sehingga secara alami tak pernah ditemukan dalam
Logam Alkali Tanah adalah kelompok unsur kimia Golongan 2A pada tabel
periodik. Kelompok ini terdiri dari: Beryllium (Be), Magnesium (Mg), Calcium
Logam Transisi
Logam transisi adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan 3
sampai 12 (IB sampai VIIIB pada sistem lama). Kelompok ini terdiri dari 38
unsur. Semua logam transisi adalah unsur blok-d yang berarti bahwa elektronnya
Logam Lainnya
Aluminium (Al), Gallium (Ga), Indium (In), Thallium (Tl), Ununtrium (Uut),
Tin (Sn), Lead (Pb), Ununquadium (Uuq), Bismuth (Bi), Ununpentium (Uup),
material dengan permukaan dengan karakterisasi yang berbeda antara inti dan
Deposition (PVD) adalah metode pelapisan secara modern dengan cara menguapkan
bahan pelapis secara fisik atau mekanik dan mengembunkan pada subtrat atau
material yang akan dilapisi pada suhu tertentu dalam kondisi vakum.
cara penguapan, yang melibatkan transfer material pada skala atomik. PVD
1 . Sistem penguapan :
DC diode
DC triode
RF Dioda
DC Magnetron
hasil lapisan lebuh baik dan lebih seragam.Semua proses ini terjadi di
dalam ruang hampa udara pada tekanan kerja 10-2 sampai 10-4 mbar dan
secara umum melibatkan pemecahan dari substrat untuk dilapisi dengan ion
3. Evaporasi
Pada tahap ini, sebuah target yang mengandung material yang ingin
4. Transportasi
menguap dari target menuju substrat yang ingin dilapisi dan secara
5. Reaksi
dan material sejenisnya. Atom dari logam akan bereaksi dengan gastertentu
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Desember 2017 di Lembaga Ilmu
Alat dan bahan yang akan di gunakan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut :
BW2-Hasylab (Hamburg).
eV.
diperoleh.