NIKEL
Agus Satriadi Manalu (5223131023)
Pendidikan Teknik Elektro
Dosen Pengampu :
Dr.Ir. Wanapri Pangaribuan, MT., MM., IPM
ABSTRAK
Ada dua jenis nikel satu di bumi, bijih nikel sulfida di daerah subtropis dan nikel bijih oksida di daerah
tropis. Bijih nikel oksida disebut laterit. Cadangan nikel di bumi sekitar 61% berupa laterit dan hanya 40%
pasokan nikel yang berupa laterit. Indonesia memiliki laterit melimpah di dunia, sumber daya bijih nikel
adalah yang kedua di dunia dan hanya 7% yang disuplai nikel dunia hingga tahun 1999. Padahal Indonesia
memiliki peran strategis dalam memasok nikel dunia. Jadi negara-negara G8 ingin mengeksploitasi laterit,
misalnya.' PT Pasific Nickel USA pada tahun 1970-an akan mengeksploitasi laterit di Pulau Gag Papua, PT
INCO Canada tahun 1970-an, saprolit impor Jepang, PT Weda Bay Nickel (WBN) Kanada pada tahun
1990-an. Karena PT Pasific Nickel tidak terealisasi, Pemerintah Indonesia memindahkan proyek tersebut ke
PT BHP Australia pada tahun 1990-an.
WBN berencana membangun pabrik pada tahun 2004 untuk memproduksi NiS guna memasok 10%
kebutuhan nikel dunia dari eksploitasi laterit di Weda Halmahera. WBN belum merealisasikan proyek
tersebut dan diambil alih oleh ERAMET France sejak Maret 2006. Dari ilustrasi di atas, makalah ini akan
membahas laterit telah dieksploitasi, dan bagaimana prospek laterit yang belum tereksploitasi di masa
mendatang. Suka atau tidak suka, itulah kenyataannya dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah
A. PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara yang dikaruniai Allah Swt cadangan bijih nikel nomor dua di dunia seperti terlihat
pada Tabel I. Bijih nikel tersebut adalah bijih nikel oksida yang lazim disebut laterit berada di Kawasan
Timur Indonesia (KTI), dan menyebar di beberapa tempat di berbagai pulau, al: PasirMayang Kaltim-KaIsel,
Pulau Sebuku Kalsel, Sultra-Sulteng, Pulau Obi Maluku, Halmahera (Pulau Gebe, Pulau Gee, Pulau Pakal,
Bull, dan Weda), Papua (Pulau Gag, Kepulauan Waigeo, dan Pegunungan Cylops). Di mana kepulauan
Waigeo dan Pegunungan Cy lops bukan KP (Kuasa Penambangan) PT Aneka Tambang.
Ilmu Bahan Listrik
Volume 1, Nomor 1, November 2022 ISSN : -
Eksploitasi nikel sudah dilakukan sejak era pemerintahan kolonial Belanda,pendudukan Jepang, dan
pemerintahan RI. Laterit pertama kali ditemukan oleh E.0 Abendanon di Pomalaa Sulawesi Tenggara pada
tahun 1909, dan aktifitas eksplorasi mulai dilakukan pada tahun 1934 oleh Oost Borneo Maatschappij (OBM)
dan Bone Tolo Maatschappij (BTM). Dari hash eksplorasi oleh kedua perusahaan tersebut menunjukkan
endapan bijih nikel di Pomalaa berkadar 3- 3,5% Ni. Pada tahun 1938 dilakukan ekspor perdana saprolit ke
Jepang sebanyak 150.000 ton/tahun oleh OBM, dan sampai saat ini masih dilakukan ekspor saprolit dari
Pomalaa ke Jepang sekitar 250.000 ton/tahun (bahkan lebih) oleh BUMN PT Aneka Tambang.Pada era
pendudukan Jepang (1942- 1945), Pomalaa diambil .alih oleh Sumitomo Metal Mining Co. dan dibangun
pabrik nikel matte. Pabrik tersebut belum sempat beroperasi karena dibom oleh sekutu pada perang dunia
kedua (PD II). Pada era sekarang, Iokasi reruntuhan pabrik tersebut bersebelahan dengan pabrik kapur untuk
memasok keperluan kapur pada pabrik FeNi (ferro nikel) PT Aneka Tambang
Nikel ditemukan oleh A. F. Cronstedt pada tahun 1751. Nikel adalah logam berwarna putih keperak-
perakan yang berkilat, dan keras dan mulur (dapat ditarik). Ia tergolong dalam logam peralihan. Nikel adalah
logam yang keras namun dapat dibentuk. Karena sifatnya yang fleksibel dan mempunyai karakteristik-
karakteristik yang unik seperti tidak berubah sifatnya bila terkena udara, ketahanannya terhadap oksidasi dan
kemampuannya untuk mempertahankan sifat-sifat aslinya di bawah suhu yang ekstrim, nikel lazim
digunakan dalam berbagai aplikasi komersial dan industri. Nikel sangat penting dalam pembentukan logam
campuran (alloy dan superalloy), terutama baja tidak berkarat (stainless steel).
Nikel di dalam meteorit ditemukan bersama dengan besi, yang berasal dari supernova. Campuran besi–nikel
diperkirakan menyusun inti luar dan inti dalam bumi.
Nikel secara perlahan teroksidasi oleh udara pada suhu normal dan dianggap tahan korosi. Dalam sejarah,
nikel digunakan untuk pelapisan besi dan kuningan, melapisi peralatan kimia, dan membuat paduan tertentu
yang mempertahankan polesan perak tinggi, seperti perak Jerman. Sekitar 9% digunakan untuk lapisan nikel
tahan korosi. Benda yang dilapisi nikel terkadang memicu alergi nikel. Nikel banyak digunakan dalam uang
logam, walaupun kenaikan harga telah menyebabkan penggantian nikel dengan logam yang lebih murah
dalam beberapa tahun terakhir.
B. KAJIAN PUSTAKA
1. HAKIKAT NIKEL
Nikel adalah salah satu dari empat elemen (yang lainnya adalah besi, kobalt, dan gadolinium) yang
bersifat feromagnetik pada suhu normal. Magnet permanen Alnico yang mengandung nikel memiliki
kekuatan sedang antara magnet permanen besi dan magnet tanah jarang. Perpaduan nikel, krom dan besi
menghasilkan baja tahan karat (stainless steel) yang banyak diaplikasikan pada peralatan dapur (sendok, dan
peralatan memasak), ornamen-ornamen rumah dan gedung, serta komponen industri. Nikel penting pada
zaman modern, terutama untuk paduan; sekitar 68% digunakan untuk baja tahan karat. 10% digunakan
untuk paduan nikel–tembaga, 7% untuk baja paduan, 3% untuk pengecoran, 9% untuk pelapisan dan 4%
Ilmu Bahan Listrik
Volume 1, Nomor 1, November 2022 ISSN : -
dalam penggunaan lain, yang termasuk sektor baterai yang cepat berkembang. Sebagai suatu senyawa, nikel
memiliki kegunaan pembuatan bahan kimia khusus, seperti katalis untuk hidrogenasi (untuk ini digunakan
nikel Raney), katoda untuk baterai, pigmen, dan perawatan permukaan logam. Nikel merupakan nutrisi
yang penting untuk sebagian mikroorganisme dan tumbuhan yang memiliki enzim dengan nikel sebagai
situs aktifnya
A. Struktur Nikel
Atom nikel memiliki dua konfigurasi elektron, [Ar] 3d8 4s2 dan [Ar] 3d9 4s1. Jumlah energinya sangat
dekat - simbol [Ar] mengacu pada struktur inti yang berbentuk seperti argon. Ada beberapa
ketidaksepakatan tentang konfigurasi yang memiliki energi paling rendah
Fabrikasi Nikel
Pengeringan diTanur
Pengering bertujuan untuk menurunkan kadar air bijih laterit yang dipasok dari bagian Tambang dan
memisahkan bijih yang berukuran +25 mm dan – 25 mm.
Kalsinasi dan Reduksi di Tanur Pereduksi
untuk menghilangkan kandungan air di dalam bijih, mereduksi sebagian nikel oksida menjadi nikel
logam, dan sulfidasi.
Peleburan di Tanur Listrik
untuk melebur kalsin hasil kalsinasi/reduksi sehingga terbentuk fasa lelehan matte dan terak.
Pengkayaan di Tanur Pemurni
untuk menaikkan kadar Ni di dalam matte dari sekitar 27 persen menjadi di atas 75 persen.
Granulasi dan Pengemasan
untuk mengubah bentuk matte dari logam cair menjadi butiran-butiran yang siap diekspor setelah
dikeringkan dan dikemas.
DAFTAR PUSTAKA