TINJAUAN PUSTAKA
Reaksi fisi terjadi jika neutron menumbuk inti atom 235U atau 238U sehingga
terpecah menjadi dua inti ringan dengan melepas energi. Secara matematis, reaksi
fisi yang terjadi pada reaktor adalah sebagai berikut:
235
92U + 10𝑛 [ 236
92U ] tidak stabil pembelahan (2.1)
Jika sebuah neutron bertumbukan dengan uranium-235 maka inti akan
tereksitasi ke tingkat energi tertentu. Ada dua hal yang bisa terjadi pada peristiwa
ini, yaitu: jika energi eksitasi kurang atau kecil maka akan kembali ke keadaan
semula dengan melepaskan foton gamma dan sebuah partikel, namun jika energinya
lebih besar maka inti akan menghasilkan produk fisi misalkan:
235 140 94
92U + 10𝑛 54Xe + 38Sr + 2 10𝑛 (2.2)
Reaksi tersebut merupakan kebolehjadian terbentuknya reaksi fisi yang terjadi pada
reaktor, selain kedua produk fisi yang bersifat radioaktif diatas masih terdapat
beberapa kemungkinan terbentuknya produksi fisi yang lain.
235
Reaksi fisi berantai pada teras reaktor terjadi jika fisil U berinteraksi
dengan neutron termal sehingga membentuk dua buah inti baru, hasil reaksi fisi lain
5
6
yang dihasilkan adalah dua buah neutron cepat dengan energi 2 MeV beserta energi
panas. Reaksi fisi bisa terjadi untuk semua rentang energi neutron. Di dalam bahan
bakar terdapat dua isotop uranium yang mungkin berinteraksi dengan neutron. Bila
238
U berinteraksi dengan neutron cepat, kemungkinan besar terjadi reaksi fisi,
235
sedangkan untuk U hanya bisa berinteraksi dengan neutron termal. Energi yang
dihasilkan reaksi fisi dari satu inti atom 235U adalah sekitar 200 MeV (DOE, 1993).
235
Ketika U bertemu dengan neutron, interaksi atau reaksi fisi tidak selalu
terjadi. Fisi berantai akan terjadi jika ada minimal satu neutron bebas hasil reaksi
fisi untuk menghasilkan neutron baru. Selain itu uranium juga harus memiliki
massa tertentu yang dinamakan massa kritis. Jika uranium memiliki massa dibawah
massa kritis maka reaksi fisi berantai tidak terjadi. Oleh karena itu massa uranium
pada reaktor dilebihkan untuk menjamin reaksi fisi tetap berlangsung.
Kondisi kritikalitas suatu reaktor didefinisikan sebagai perbandingan cacah
neutron atau laju reaksi dari suatu siklus dengan siklus sebelumnya. Reaktor
dinyatakan kritis apabila 𝑘𝑒𝑓𝑓 =1, artinya jumlah neutron stabil dari waktu ke
waktu. Besaran 𝑘𝑒𝑓𝑓 akan dibahas lebih detail di sub bab 2.7. Kondisi kritikalitas
dipengaruhi oleh jumlah atom unsur penyerap dan bahan bakar. Seiring dengan
235
berjalannya waktu pengoperasian reaktor, maka jumlah bahan bakar U
235
berkurang. Ketika jumlah neutron hasil dari reaksi fisi U tidak dapat
mengimbangi jumlah neutron yang diserap nuklida non bahan bakar maka reaksi
fisi berantai dalam reaktor akan berhenti dan reaktornya dinamakan dalam kondisi
subkritis (𝑘𝑒𝑓𝑓 <1). Agar reaktor dapat dioperasikan dalam jangka waktu lama,
jumlah bahan bakar ditambah melebihi masa kritis. Kondisi seperti ini
menyebabkan kondisi reaktor menjadi superkritis 𝑘𝑒𝑓𝑓 >1. Agar tetap kritis maka
digunakan batang kendali kompensasi. Batang kendali kompensasi berguna untuk
mengatur agar reaktor tetap dalam kondisi kritis (Octadamailah dan Supardjo,
2017).
Pada bidang nuklir, material fisil adalah material yang mampu mengalami
reaksi fisi setelah menyerap neutron termal (slow or low energy neutron). Material
ini digunakan untuk bahan bakar reaktor nuklir termal. Contoh dari material fisil
7
235
adalah U dan 239Pu. Material fertil adalah yang material yang tidak mampu
melakukan reaksi fisi dengan neutron energi rendah tetapi dengan neutron cepat.
Contoh dari material fertil adalah 232Th, 240Pu dan 238U. Akan tetapi material fertil
ini memiliki kemampuan untuk diubah menjadi material fisil. Sebagai contoh,
232 233
Th isotop thorium dapat digunakan untuk menghasilkan U melalui proses
232
yang dikenal sebagai penangkapan neutron. Bila inti dari Th menyerap sebuah
neutron termal akan dihasilkan 233Th dengan waktu paruh 21,83 menit. Setelah itu
233
nuklida meluruh melalui emisi elektron menjadi Pa dengan waktu paruh 26,97
hari. 233Pa meluruh melalui emisi elektron untuk menghasilkan 233
U. Tangkapan
239 238
neutron termal juga dapat digunakan untuk menghasilkan Pu dari U.
Penyerapan neutron oleh inti 238U menghasilkan 239U, yang meluruh setelah 23,47
239
menit melalui emisi elektron menjadi Np dan akhirnya, setelah 2,36 hari,
239
menjadi Pu. Reaksi tangkapan neutron termal oleh nuklida fertil ditampilkan
pada Gambar 2.1.
neutron bebas yang memicu terjadinya reaksi fisi. Jika neutron awal hanya
mengandalkan neutron hasil fisi saja, maka reaktor tidak bisa dihidupkan, sehingga
perlu adanya neutron bebas dengan jumlah yang mencukupi.
Sumber neutron dibagi menjadi dua kelompok yaitu sumber neutron intrinsik
dan sumber neutron terpasang. Neutron intrinsik berasal dari peluruhan bahan bakar
reaktor maupun nuklida lain yang terbentuk dari fisi sehingga populasinya tidak
dapat dikontrol. Neutron intrinsik akan tetap ada dalam reaktor walaupun reaktor
sedang tidak beroperasi. Selain berasal dari peluruhan bahan bakar dapat belah,
neutron bebas juga dihasilkan oleh peluruhan beberapa nuklida fisi yang disebut
neutron tunda (delayed neutron). Populasi neutron intrinsik tidak banyak sehingga
perlu dipasang sumber neutron di teras reaktor (neutron terpasang) (Suharyana &
Khakim, 2016).
2.4.2 Moderator
Moderator adalah material yang digunakan untuk memperlambat laju neutron
berenergi tinggi menjadi neutron termal berenergi rendah. Material yang banyak
digunakan untuk moderator adalah air ringan. Pada reaktor tipe kolam, moderator
ditampung oleh suatu wadah yang disebut tangki reaktor (DOE, 1993). Moderator
yang ideal memiliki ciri nilai tampang lintang hamburan yang besar, nilai tampang
lintang serapan kecil, dan memiliki kemampuan menghilangkan banyak energi
neutron tiap tumbukan (Suharyana & Khakim, 2016). Pada penelitian skripsi ini
moderator yang digunakan adalah H2O.
Penurunan energi neutron rata-rata pertumbukan secara logaritma (ξ) adalah
(DOE, 1993):
ξ = ln Ei - ln Ef (2.3)
E
ξ = ln (Ei ) (2.4)
f
dimana :
Ei = rata-rata energi neutron awal
Ef = rata-rata energi neutron akhir
Daya perlambatan makroskopik (MSDP) adalah kemampuan material untuk
memperlambat neutron dan memunjukkan seberapa cepat neutron akan melambat
dalam material. Besarnya nilai MSDP dapat dihitungan dengan persamaan
MSDP = ξ ∑S (2.5)
Rasio moderasi (MR) adalah perbandingan MSDP terhadap tampang lintang
serapan.
𝜉 ∑𝑠
MR = (2.6)
∑𝑎
10
2.4.3 Reflektor
Reflektor adalah bahan yang digunakan untuk mengurangi kebocoran neutron
keluar teras. Reflektor dipasang melingkari bahan bakar reaktor. Syarat suatu
reflektor adalah mempunyai tampang lintang hamburan neutron yang besar dan
tampang lintang serapan yang sekecil mungkin serta tidak korosif. Bahan reflektor
yang banyak digunakan berupa berillium dan grafit (DOE, 1993).
peningkatan kinerja reaktor maka bahan bakar RSG-GAS dikonversi dari oksida
(U3 O8 Al) ke silisida (U3 Si2Al) dengan pengkayaan 19,75% dan densitas 2,96
gU/cc. Konversi bahan bakar dilakukan dengan tujuan untuk memperpanjang siklus
operasi reaktor.
RSG-GAS adalah reaktor tipe kolam terbuka. Daya yang dapat dihasilkan
adalah 30 MW dengan menggunakan 40 assembly bahan bakar. Elemen bakar
didasarkan pada teknologi MTR (Material Testing Reactor). Setiap assembly
elemen bakar standar terdiri dari 21 buah pelat bahan bakar. Elemen bahan bakar
ditunjukkan oleh Gambar 2.2.a
Elemen batang kendali dirancang untuk dapat disisipi penyerap jenis garpu
(fork type). Bagian yang berisi bahan bakar pada batang kendali identik dengan
bagian yang berisi bahan bakar pada elemen bakar. Sebanyak 15 buah pelat bahan
bakar bagian dalam ditahan oleh dua buah pelat samping. Sebanyak 3 pelat bahan
bakar diambil pada setiap ujung dari daerah yang berisi bahan bakar untuk
memberikan ruang untuk memasukkan bilah penyerap (absorber blade). Perangkat
penyerap terdiri atas dua buah bilah AgInCd ( LAK RSG-GAS, 2005). Elemen
batang kendali ditunjukkan oleh Gambar 2.2.b
(a) (b)
Gambar 2.2. (a) desain elemen bakar pelat (b) desain elemen kendali (Purwadi, 2017)
13
Gambar 2.3. Siklus hidup neutron dalam reaktor nuklir (DOE, 1993)
15
material dalam reaktor. Ketika neutron berhasil melewati daerah resonansi maka
ada peluang terjadinya reaksi fisi dengan bertumbukan dengan uranium-235 karena
mencapai energi termal.
penyediaan alat penyuplai daya cadangan ketika terjadi kegagalan pada penyuplai
daya utama. Konsep ini ditujukan untuk mencegah kecelakaan dan penjaminan
perlindungan yang memadai terhadap masyarakat dan lingkungan terhadap efek
berbahaya dari radiasi dan membatasi penyebab terjadinya kecelakaan (Arindya &
Hermanto, 2012).
Perubahan nilai 𝑘𝑒𝑓𝑓 yang tidak selalu konstan dapat dinyatakan dengan
besaran reaktivitas yang didefinisikan sebagai (Suharyana & Khakim, 2016):
𝑘𝑒𝑓𝑓 −1
𝜌= (2.8)
𝑘𝑒𝑓𝑓
Besarnya nilai reaktivitas reaktor nuklir yang aman untuk digunakan selama
operasi adalah sebisa mungkin sebesar nol. Ketika reaktivitas nilainya nol berarti
nilai faktor multiplikasi neutron bernilai satu. Nilai 𝑘𝑒𝑓𝑓 = 1 artinya reaktor dalam
kondisi aman jika nilai 𝑘𝑒𝑓𝑓 dijaga terus sama dengan satu sampai periode operasi
yang sudah ditentukan. Faktor multiplikasi yang kurang dari satu atau 𝑘𝑒𝑓𝑓 < 1
menandakan reaktor dalam keadaan subkritis, maksudnya reaktor lama-kelamaan
akan mati dan berhenti beroperasi dengan sendirinya akibat dayanya yang habis
karena nilai 𝑘𝑒𝑓𝑓 merepresentasikan nilai daya reaktor. Nilai 𝑘𝑒𝑓𝑓 > 1 menandakan
reaktor dalam kondisi super kritis yaitu daya reaktor lama-kelamaan akan
meningkat drastis dan dapat melelehkan teras reaktor serta menyebabkan
meledaknya teras (Heriyanto dan Alfarizy, 2015).
18
Gambar 2.4. Perjalanan sebuah neutron mengenai material (Thomas et al., 2003)
19
c cell card
no material densitas geometri parameter
• Material yang berupa ruang hampa diisikan angka 0.
• Densitas atom diisikan dengan tanda + dimana satuannya adalah atom/b-cm,
sedangkan untuk densitas massa diisikan dengan tanda – dimana satuannya adalah
gr/cm3. Untuk sel dengan ruang hampa nilai densitas tidak perlu diisi.
• simbol geometri yang digunakan adalah: operator (:) gabungan, (spasi) irisan,
dan (#) komplemen.
• parameter dapat dituliskan sebagai berikut:
c surface card no
tipe listing
Setelah terbentuk geometri berlanjut dengan mengisi material data card.
Pengisian material dibuat dengan format :
c data card
no isotop1 fraksi1 isotop2 fraksi2 ... isotopn
fraksin
• Nomor material diisikan dengan „m1‟ untuk material 1, „m2‟ untuk material
2 dan selanjutnya.
• Penulisan isotop menggunakan kode ZZZAAA, ZZZ adalah nomor atom dan
AAA adalah nomor massa.
• Fraksi isotop yang digunakan berupa fraksi atom (+) atau fraksi berat (-).
20
Keterangan :
rkk :tebakan awal untuk keff sistem (rkk=1 untuk kondisi kritis,
rkk<1 untuk kondisi subkritis dan rkk>1 untuk kondisi
superkritis)
Selain itu, diperlukan posisi sumber neutron awal untuk memicu reaksi berantai
tersebut.
21
ksrc x1 y1 z1 x2 y2 z2 x3 y3 z3 ... xn yn zn
Keterangan :
ksrc :kode untuk mendefinisikan titik sumber (bagian ini tidak bisa
dirubah)
xi yi zi :posisi titik ke-i tempat sumber neutron berada, titik ini harus
berada dalam geometri yang berisi material fisil.