Anda di halaman 1dari 8

3.7.

1 Elemen Bahan Bakar


Elemen bahan bakar reaktor nuklir yang terdapat di alam
dengan penampang fisi yang cukup besar untuk menangkap
neutron lambat adalah isotop 235U. Sedangkan inti isotop 238U
mempunyai penampang besar untuk menangkap neutron
cepat, akan tetapi tidak menghasilkan fisi. Ternyata batuan
(uranium alamiah) hanya mengandung 0,72 % isotop 235U dan
99,28% isotop 238U. Urutan proses fisi ditunjukkan dalam
gambar 3.5.3. Sebuah inti 235U menyerap sebuah neutron dan
mengalami fisi. Hasil fisi ini diantaranya adalah pemancaran
dua neutron tunda dan satu neutron langsung. Setelah melewati
moderator masing masing neutron tunda ditangkap oleh inti
235
U yang lain dan menyebabkan fisi baru, sedangkan neutron
langsung ditangkap oleh inti 238U yang akhirnya menghasilkan
inti 239Pu
238 ¿
92 U → 239 239 o
92 U → 93 Np + -1 β
n+
239
93 Np→239 o
94 Pu + -1 β

Gambar 3.5.3. Urutan proses fisi. Inti 235U menyerap sebuah neutron dan mengalami fisi,
sedangkan inti 238U menyerap neutron tetapi tidang menghasilkan fisi

Inti atom 238U dapat diperoleh dari uranium alamiah


melalui proses pemisahan isotop. Ada tiga cara pemisahan
isotop yaitu cara difusi gas, sentrifugal atau cara
elektromagnetik. Cara pemisahan ini dapat lebih rinci di dalam
buku kimia organik atau kimia fisik. Campuran uranium
alamiah yang telah diperbesar kandungan 235U disebut
uranium yang diperkaya (enrichment). Elemen bahan bakar
sebuah reaktor nuklir terdiri dari palet oksida uranium yang
berada dalam tabung tertutup (kelongsong) yang terbuat dari
logam paduan zirconium yang disebut zirkaloi. Telah berhasil
dibuat kelongsong silisida yang digunakan pada reaktor serba
guna Siwabessy di Serpong, Tangerang, Banten.

3.7.2 Bahan Moderator


Neutron yang dihasilkan dalam proses pembelahan ini
adalah merupakan neutron cepat yang energi kinetiknya dalam
orde MeV. Neutron cepat dapat diperlambat menjadi neutron
lambat yang energi kinetiknya menjadi lebih kecil dari 1 eV,
sehingga dapat tertangkap oleh inti 235U berikutnya. Untuk
memperlambat neutron, maka di dalam reaktor nuklir dipasang
alat yang disebut moderator. Inti bahan moderator adalah
bahan yang tidak menyerap neutron, yaitu bahan yang
penampang penangkapan neutron kecil, tetapi yang dapat
menyerap energi neutron. Bahan moderator yang paling efektif
adalah proton, sebab massa proton hampir sama dengan massa
neutron. Yang paling banyak mengandung proton adalah air
biasa (H2O) atau air ringan. Bahan moderator lain yang dapat
digunakan antara lain adalah : air berat (D 2O), grafit (Carbon)
dan berellium (Be). Air berat yaitu air ringan yang atom
2
hidrogennya diganti dengan atom deuterium (1 H ).
Sebagian besar reaktor nuklir komersial menggunakan air
ringan sebagai moderator dan sekaligus berfungsi sebagai
pendingin. Di dalam reaktor nuklir yang menggunakan
moderator air ringan cendrung terjadi kehilangan neutron,
karena proton menangkap neutron untuk membentuk deutrium
dan sinar gamma melalui reaksi.
1
1H + 1o n → oo γ + 2
1H
Air berat merupakan moderator karena mempunyai penampang
penyerapan terhadap neutron adalah nol. Berarti di dalam reaktor nuklir
air berat lebih banyak mengandung neutron dari pada reaktor air ringan.
Oleh karena itu reaktor nuklir air berat dapat menggunakan uranium
alamiah, sedangkan reaktor nuklir air ringan dengan jumlah neutron yang
lebih kecil, diperlukan uranium alamiah yang konsentrasi 235U telah
diperbesar beberapa kali.

3.7.3. Batang Pengendali


Cacah neutron hasil pembelahan yang tersedia untuk
kelangsungan reaksi berantai tidak boleh kurang atau pun
melebihi dari ketentuan, maka untuk menyerap sebagian
neutron yang dihasilkan pada setiap pembelahan,
dipergunakan bahan yang penampang penangkapan neutron
besar terhadap neutron lambat. Bahan tersebut adalah
cadmium (112Cd). Batangan cadmium yang berfungsi
mengendalikan cacah neutron yang diperlukan di dalam
reaktor nuklir disisipkan diantara elemen elemen bahan bakar
uranium 235U. Gambar 3.6.3 menunjukkan penampang
113 114
hamburan untuk reaksi Cd (n, γ) Cd bervariasi sangat kuat
terhadap energi neutron. Dalam reaksi ini sebuah neutron
diserap dan sinar gamma dipancarkan. Puncak sempit pada
0,176 eV merupakan efek resonansi yang bersangkutan
114 113
dengan keadaan eksitasi inti 48 Cd . Walaupun isotop 48 Cd
hanya merupakan 12 persen dari Cadmium alamiah, tetapi
penampang penangkapan untuk neutron lambat sedemikian
sehingga Cadmium dapat digunakan sebagai batang
pengontrol reaktor nuklir.
113 114
Gambar 3.6.3. Penampang Hamburan untuk reaksi
Cd (n, γ) Cd
bervariasi sangat
kuat terhadap energi neutron. Dalam reaksi ini sebuah neutron diserap dan
sinar gama dipancarkan.
113
Penangkapan neutron Cadmium ( 48 Cd ) bervariasi terhadap
energi neutron. Reaksi inti antara neutron dengan Cadmium
dapat ditulis seperti berikut ini :
1
0 n + 113 114 0
48 Cd ⇒ 48 Cd + 0 γ

Sedangkan singkatannya ditulis dalam bentuk seperti berikut


113
48 Cd (n,γ ) 114
48 Cd
3.7.4. Teras Reaktor Nuklir
Teras reaktor nuklir adalah tempat terjadinya reaksi fisi
nuklir (gambar 3.6.2). Disinilah diletakkan elemen bahan
bakar, batang pengendali dan moderator. Kebanyakan teras
reaktor nuklir diselubungi oleh bahan reflektor yang berfungsi
memantulkan kembali neutron yang keluar dari teras reaktor
agar kembali kedalam teras reaktor. Bahan reflektor terdiri
dari bahan yang penangkapan penangkapan terhadap neutron
adalah kecil.
Gambar 3.6.2. Penampang teras Reaktor Nuklir Serbaguna Siwabessy Tangerang, Banten.
Diantara batang batang pemegang bahan bakar disisipkan batang batang
pemegang bahan kendali.

Koefisien refleksi (albedo) adalah fraksi neutron yang


datang pada permukaan reflektor dan neutron yang
dikembalikan ke-dalam reaktor. Albedo reaktor yang kecil
lebih kecil dari pada reaktor yang besar, sedangkan albedo
permukaan reflektor berbentuk bulatan lebih besar dari
bentuk yang lain. Terdapat beberapa metode untuk
memperbesar jumlah fisi yang terjadi dalam reaktor nuklir,
yaitu :
a. Meminimumkan kehilangan neutron ketika melewati
permukaan reaktor dapat dilakukan dengan cara :
1) memperbesar ruangan teras reaktor, sehingga dapat
mengurangi frekuensi tumbukan neutron dengan
dinding reaktor
2) Melingkungi permukaan reaktor dengan bahan yang
dapat memantulkan neutron kembali ke dalam teras
reaktor
b. Menghindari agar neutron tidak terserap oleh inti isotop
uranium 238U, dapat dilakukan dengan cara :
1) Mengurangi kecepatan gerak neutron cepat menjadi
neutron termal, sehingga dapat terserap oleh 235U
2) Memperbesar konsentrasi inti isotop 235U yang
terkandung dalam uranium alamiah, melalui proses
pengayaan (enrichment).

Tiga keadaan reaktor dapat dicapai dengan pengaturan batang


pengendali reaksi berantai, yaitu :
1. Keadaan sub, kritis, jika rata-rata jumlah neutron yang
tersedia untuk fisi baru menjadi lebih kecil dari satu
pereaksi fisi sebelumnya.
2. Keadaan super-kritis, jika jumlah neutron yang tersedia
untuk fisi baru menjadi lebih besar dari satu pereaksi fisi
sebelumnya.
3. Keadaan kritis, jika jumlah neutron yang tersedia untuk
fisi baru, sama dengan satu pereaksi fisi sebelumnya.

Soal Latihan 3.5.1


1. Bila sebuah atom 235U yang mengalami fisi dalam reaktor
nuklir dapat membebaskan energi sebesar 200 MeV. Sebuah
reaktor nuklir yang memakai 235U memiliki efisiensi 90 % dan
menghasilkan daya 25 MW. Berapakah:
a. Jumlah inti atom 235U yang digunakan tiap hari
b. massa 235U yang digunakan tiap hari

2. Setiap fisi 235U membebaskan energi sebesar 200 MeV


a. Hitunglah berapa besar energi yang dibebaskan oleh 1
gram 235U
b. Hitunglah berapa massa 235U yang dikomsumsi tiap tahun
untuk mensuplai energi listrik yang dibutuhkan oleh
sebuah rumah yang memakai energi rata-rata 250 kWh per
hari.

3.8. REAKTOR PEMBIAK


Reaktor nuklir yang digunakan untuk membuat bahan
bakar nuklir yang baru disebut reaktor pembiak. Plutonium
( 239
94 Pu )adalah unsur transuranium, artinya yang mudah
terfisikan, digunakan sebagai bahan bakar reaktor nuklir dan
pembuatan bom nuklir. Unsur ( 94 Pu ) tidak terdapat di alam,
239

akan tetapi dapat dihasilkan melalui penangkapan neutron


cepat oleh nuklida subur (238U) yang tidak mengalami fisi.
Prosesnya adalah seperti ditampilkan pada gambar (3.7a).
238 ¿
n+ 92 U → 239 239
92 U → 93 Np + β + ύ

239
93 N p → 239
94 Pu + β + ν

n+ 238 233
92 U 92 U
n+

239 233
92 U 90 Th

239 28 men 233 22 men


93 Np 91 Pa
e- e-

239 2.3 d 233


92 U
27 d
94 Pu
-
(a) e (b) e-
238 239
Gambar 3.7 (a). Proses perubahan inti atom U menjadi inti atom Pu disertai dua kali
peluruhan beta.
(b). Perubahan inti atom 232Th menjadi inti atom 233U yang masing masing disertai
dua kali peluruhan beta.

Jika 238U ataupun 232Th yang digunakan dalam suatu


reaktor nuklir yang dikondisikan untuk menyerap neutron,
maka baik 238U maupun 232Th tidak terlibat langsung dalam
proses terjadinya perubahan inti atom. Kemudian jumlah bahan
material yang dihasilkan sama besar atau lebih besar dari pada
bahan material yang dikonsumsi reaktor tersebut dalam bentuk
238
U ataupun 232Th. Prinsip inilah yang dilandasi oleh reaktor
pembiak. Proses pemisahan inti 239Pu dari 238U lebih mudah
dilakukan dari pada proses pemisahan 235U dari 238U.
233
Nuklida subur lainnya adalah 232Th. Unsur 92 U juga
tidak terdapat di alam, akan tetapi dapat dihasilkan melalui
232
penangkapan neutron lambat oleh nuklida subur 90 Th yang
tidak mengalami fisi. Prosesnya adalah seperti yang
ditampilkan pada gambar (3.7b).

232 ¿
90 Th→ 233 233
90 Th →91 Pa + β + ν
n+
233 233
91 Pa→ 92 U +β+ν

Anda mungkin juga menyukai