Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim
Puji syukur kehadirat Allah subhanahuwwataala. atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
maka kami dapat menyelesaikan Makalah Kimia Radiasi yang berjudul Reaksi dan Reaktor
Nuklir ini dengan dengan semampunya. Tidak lupa pula salawat serta salam kepada junjungan
Nabi dan Rasul Allah kita Muhammad shalallahualaihi waala alihi wassalam, keluarga, sahabat
tabiut tabiin dan para kaum muslimin yang tetap Istiqomah di jalan-Nya.
Setiap manusia pastilah tak sempurna, sehingga dari itulah tak luput pula dari kesalahan.
Maka kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca untuk menyempurnakan
makalah ini. Semoga ini dapat bermanfaat bagi kita semua, sekian dan terima kasih.
Wassalamualaykum Warohmatullahi Wabarokaatuh

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan akan energisemakin bertambah dari tahun ke tahun, sementara sumber yang
ada masih berbanding terbalik dengan kebutuhan. Walaupun energi radiasi matahari (energi
surya) masih sangat berlimpah tetapi pemanfaatannya masih belum maksimal. Secara ekonomis
peralatan yang diperlukan untuk mengkonversi energi surya masih relatif mahal dibandingkan
sumber-sumber energi yang bersumber pada minyak dan gas bumi serta batubara.
Salah satuenergi yang sedang dikembangkan adalah energi yang dihasilkan dari reaksi
nuklir yaitu berupa reaktor nuklir. Ada dua jenis Reaktor nuklir yaitu reaktor fusi dan fisi nuklir.
Reaktor fusi nuklir merupakan salah satu sumber energi alternatif masa depan yang
menggunakan bahan bakar yang tersedia melimpah, efisien, bersih dari polusi, tidak
menimbulkan bahaya kebocoran radiasi dan tidak menyebabkan sampah radioaktif seperti pada
reaktor fisi nuklir. Sejauh ini reaktor fusi nuklir masih belum dioperasikan secara komersial.
Reaktor-reaktor ini menggunakan reaksi nuklir yaitu reaksi fusi dan reaksi fisi inti. Reaksi fusi
inti (Nuclear Fussion) adalah reaksi penggabungan inti kecil menjadi inti yang lebih besar,
sedangkan reaksi fisi inti (Nuclear Fission) adalah proses di mana suatu inti berat (nomor
massa> 200) membelah diri membentuk inti-inti yang lebih kecil dengan massa menengah dan
satu atau lebih neutron.
Energi yang dihasilkan dari reaktor fisi nuklir dari pemecahan satu atom menjadi dua
atom sedangkan energi yang dihasilkan reaktor fusi nuklir adalah reaksi penggabungan dua atom
menjadi satu atom. Dibandingkan dengan reaksi fisi, reaksi fusi membutuhkan suhu yang sangat
tinggi untuk bereaksi. Reaksi fisi merupakan reaksi nuklir yang berkembang dan masih
digunakan sebagai sumber energi. Reaksi ini menghasilkan inti atom baru yang sangat tidak

stabil dan hampir seketika pecah menjadi dua inti dan sejumlah neutron dan energi yang besar.
Pecahan hasil reaksi fisi tersebut merupakan sampah radioaktif dengan waktu paruh yang sangat
panjang sehingga menimbulkan masalah baru pada lingkungan. Berdasarkan pemaparan diatas,
perlu adanya pengetahuan tentang reaksi fusi dan fisi nuklir.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dikaji adalah:
1. Apa yang dimasuk dengan reaktor nuklir ?
2. Apa yang dimaksud dengan reaksi nuklir ?
3. Sebutkan komponen utama reaktor nuklir ?
4. Apa kelebihan dan kekurangan reaktor nuklir ?
C. Tujuan
Tujuan yang akan dikaji adalah
1.
2.
3.
4.

Mengetahui pengertian reaktor nuklir


Memahami engertian reaksi nuklir
Mengetahui komponen utama reaktor nuklir
Memahami kelebihan dan kekurangan reaktor nuklir

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Reaktor Nuklir

Reaktor nuklir adalah suatu tempat atau perangkat yang digunakan untuk membuat,
mengatur dan menjaga kesinambungan reaksi nuklir berantai pada laju yang tetap, baik
pembelahan inti (fisi) ataupun penggabungan inti (fusi). Berbeda dengan bom nuklir, yang reaksi
berantainya terjadi pada orde pecahan detik dan tidak terkontrol.
Reaktor nuklir digunakan untuk banyak tujuan. Saat ini, reaktor nuklir paling banyak digunakan
untuk membangkitkan listrik. Reaktor penelitian digunakan untuk pembuatan radioisotop (isotop
radioaktif) dan untuk penelitian. Awalnya, reaktor nuklir pertama digunakan untuk
memproduksi plutonium sebagai bahan senjata nuklir.
Reaktor nuklir pertama kali dibangun oleh Enrico Fermi dan Le Szilrd pada tahun 1942
di Universitas Chicago. Reaktor nuklir generasi pertama digunakan untuk menghasilkan
plutonium sebagai bahan senjata nuklir. Selain itu, reaktor nuklir juga digunakan oleh angkatan
laut Amerika untuk menggerakkan kapal selam dan kapal pengangkut pesawat udara. Pada
pertengahan 1950-an, baik Uni Sovyet maupun negara-negara barat meningkatkan penelitian
nuklirnya termasuk penggunaan atom di luar militer. Tetapi, sebagaimana program militer,
penelitian atom di bidang non-militer juga dilakukan dengan rahasia.
B. Reaksi Nuklir
Dalam fisika nuklir, reaksi nuklir adalah sebuah proses di mana dua nuklei atau partikel
nuklir bertubrukan, untuk memproduksi hasil yang berbeda dari produk awal. Pada prinsipnya

sebuah reaksi dapat melibatkan lebih dari dua partikel yang bertubrukan, tetapi kejadian tersebut
sangat jarang. Bila partikel-partikel tersebut bertabrakan dan berpisah tanpa berubah (kecuali
mungkin dalam level energi), proses ini disebut tabrakan dan bukan sebuah reaksi. Dikenal dua
reaksi nuklir, yaitu reaksi fusi nuklir dan reaksi fisi nuklir.
1. Reaksi Fisi
Sesaat sebelum perang dunia kedua beberapa kelompok ilmuwan mempelajari hasil
reaksi yang diperoleh jika uranium ditembak dengan neutron. Otto Hahn dan Strassman, berhasil
mengisolasi suatu senyawa unsure golongan IIA, yang diperoleh dari penembakan uranium
dengan neutron. Mereka menemukan jika uranium ditembak dengan neutron akan menghasilkan
beberapa unsure menengah yang bersifat radioaktif. Reaksi ini disebut reaksi fisi atau reaksi
pembelahan inti. Dari reaksi pembelahan inti dapat dilihat bahwa setiap pembelahan inti oleh
satu netron menghasilkan dua sampai empat netron. Setelah satu atom uranium-235 mengalami
pembelahan, netron hasil pembelahan dapat digunakan untuk pembelahan atom uranium-235
yang lain dan seterusnya sehingga dapat menghasilkan reaksi rantai. Hal ini terjadi dalam bom
atom. Agar pembelahan inti dapat menghasilkan reaksi rantai, bahan pembelahan ini harus cukup
besar sehingga neutron yang dihasilkan dapat tertahan dalam cuplikan itu. Jika cuplikan
terlampau kecil, netron akan keluar sehingga tidak terjadi reaksi rantai.
Pembelahan inti selalu menghasilkan energi kira-kira 200 MeV pada setiap pembelahan
inti. Energi yang dihasilkan pada pembelahan 235 gram uranium-235 ekivalen dengan energi
yang dihasilkan pada pembakaran 500 ton batubara.
Pembelahan inti seperti inilah yang menyebabkan bencana di Hiroshima dan Nagasaki,
dan merenggut nyawa puluhan ribu orang. Sejak momen pertama bom atom dijatuhkan di
Hiroshima oleh Amerika Serikat dalam Perang Dunia II, tahun 1945, dan setelahnya,

diperkirakan 100.000 orang mati. Satu bom lagi yang dijatuhkan Amerika di Nagasaki tiga hari
setelah bencana di Hiroshima menyebabkan kematian 40.000 orang tepat pada saat peledakan.
Kekuatan yang dilepaskan inti di samping menyebabkan kematian banyak orang, juga
menghancurkan area pemukiman yang luas, dan radiasinya menimbulkan banyak penyimpangan
genetik yang tidak bisa diperbaiki dan masalah psikologis di pemukiman yang tersisa, yang kelak
akan mempengaruhi generasi berikutnya.
2. Reaksi Fusi
Fusi nuklir (reaksi termonuklir) adalah sebuah proses di mana dua inti atom bergabung,
membentuk inti atom yang lebih besar dan melepaskan energi. Fusi kebalikan dari fisi, adalah
penyatuan dua inti ringan menjadi inti yang lebih berat dan menggunakan energi pengikat yang
dilepaskan. Namun, untuk mencapai hal ini secara terkendali sangat tidak mudah. Ini karena inti
bermuatan listrik positif dan bertolakan satu sama lain dengan kuat jika dipaksa bersatu. Karena
itu, sebuah gaya yang cukup kuat diperlukan untuk mengatasi gaya repulsif di antara mereka
agar fusi terjadi. Energi kinetik yang dibutuhkan ini setara dengan temperatur sekitar 20-30 juta
0

C. Temperatur ini luar biasa tinggi sehingga tidak ada satu pun benda padat untuk menampung

partikel-partikel yang akan terlibat dalam reaksi fusi ini tahan terhadapnya. Jadi, tidak ada satu
mekanisme pun di dunia yang dapat merealisasikan fusi kecuali panas dari bom atom.
Proses ini membutuhkan energi yang besar untuk menggabungkan inti nuklir, bahkan
elemen yang paling ringan, hidrogen. Tetapi fusi inti atom yang ringan, yang membentuk inti
atom yang lebih berat dan neutron bebas, akan menghasilkan energi yang lebih besar lagi dari
energi yang dibutuhkan untuk menggabungkan mereka -- sebuah reaksi eksotermik yang dapat
menciptakan reaksi yang terjadi sendirinya.

Reaksi fusi terjadi di matahari sepanjang waktu. Panas dan sinar yang datang dari
matahari adalah hasil fusi antara hidrogen dan helium, dan energi dilepaskan sebagai ganti materi
yang hilang selama perubahan ini. Setiap detik, matahari mengubah 564 juta ton hidrogen
menjadi 560 juta ton helium. 4 juta ton sisa materi diubah menjadi energi. Kejadian luar biasa ini
menghasilkan tenaga matahari yang sangat vital bagi kehidupan di planet kita, dan telah berjalan
selama jutaan tahun tanpa jeda.
Energi yang dilepas di banyak reaksi nuklir lebih besar dari reaksi kimia, karena energi
pengikat yang mengelem kedua inti atom jauh lebih besar dari energi yang menahan elektron ke
inti atom. Contoh reaksi fusi adalah sebagai berikut:

Reaksi fusi tersebut di atas sering ditulis dengan :

Keterangan :
P>>>
= tekanan yang sangat tinggi sehingga wadah untuk terjadinya reaksi fusi (reaktor
nuklir fusi) harus kuat, dapat memasang tekanan tinggi tersebut.
T>>>
= suhu untuk memicu reaksi fusi sangat tinggi. Ordenya bisa mencapai lebih besar dari
10.0000 Celsius. Suhu setinggi ini bisa dibangkitkan dengan bantuan teknologi laser.
E>>>
= Energi (panas) yang dihasilkan reaksi fusi amat sangat tinggi, ordenya dapat
mendekati jutaan derajat Celsius. Secara teoritis reaksi fusi dapat menghasilkan panas
seperti yang terjadi pada matahari.
D2 (1H2) = Deuterium atau Hidrogen dua untuk bahan reaksi tersebut diperoleh dari destilasi air
laut untuk diambil deuteriumnya.
T3 (1H3)

= Tritium atau Hidrogen tiga didapat dari unsur yang ada pada kulit bumi (kerak
bumi).

Ilustrasi reaksi fusi seperti contoh tersebut di atas dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Oleh karena D2 diperoleh dari laut dan T3 didapat dari kulit bumi, maka selama laut
belum kering dan bumi masih ada, secara teoritis penyediaan energi untuk masa mendatang
melalui reaksi fusi tidak perlu dikhawatirkan. Persoalannya pada masa mendatang adalah
bagaimana dapat diciptakan suatu bahan sebagai wadah reaksi fusi yang dapat menahan tekanan
dan suhu yang sangat tinggi. Hal inilah yang menjadi tantangan para ilmuwan sekarang dan masa
mendatang. Rintisan untuk reaktor fusi saat ini sudah dirintis dan hasilnya adalah reaktor riset
untuk fusi nuklir yang ada di Tokamak. Reaktor fusi Tokamak pada saat ini dikerjakan bersama
melalui konsorsium negara-negara maju, Amerika, Inggris, Jerman, Perancis dan Jepang.
3. Kelebihan Dan Kekurangan Reaksi Fusi Dan Fisi
Reaksi fusi dan fisi adalah termasuk dalam reaksi nuklir, yang tentunya menghasilkan
energi yang besar. Kegunaan keduanya sama yaitu sebagai sumber energi yang sangat besar.
Untuk saat ini reaksi fusi belum bisa dikendalikan, hanya reaksi fisi saja yang bisa dimanfaatkan
sebagai inti dari pembakit listrik tenaga nuklir. Sedangakan reaksi fusi hanya baru bisa
dimanfaatkan sebagai bom hidrogen yang memiliki daya rusak yang lebih besar dari reaksi fisi.
Untuk kedepannya ilmuan memimpikan menggunakan reaksi fusi untuk pembangkit tenaga
listrik, di mana reaksi ini lebih menguntungkan karena sumbernya yang melimpah dan bersih
tanpa radioaktif

Fusi nuklir menawarkan kemungkinan pelepasan energi yang besar dengan hanya sedikit
limbah radioaktif yang dihasilkan serta dengan tingkat keamanan yang lebih baik. Namun
demikian, saat ini masih terdapat kendal-kendala bidang keilmuan, teknik dan ekonomi yang
menghambat penggunaan energi fusi guna pembangkitan listrik.
Reaksi fusi menawarkan beberapa keuntungan dibandingkan dengan reaksi fisi dalam hal
konversi energi nuklirnya. Salah satu keuntungan dibandingkan dengan fisi adalah bahwa
cadangan isotop dapat-fusi yang diketahui adalah jauh lebiAh banyak. Kenyataannya, terdapat
persediaan bahan bakar yang pada dasarnya tak terbatas. Isotop bahan bakar yang umum dipakai
untuk reaksi fusi ialah deutrium, hidrogen-2, dan isotop ini terdapat di alam sekitar satu diantara
6700 bagian hidogen biasa. Dengan memperhatikan jumlah air yang tersedia di dunia, berarti
bahwa persediaan bahan bakar sangatlah banyak.
Keuntungan lain reaksi fusi ialah bahwa produk reaksi fusi tidaklah bersifat radioaktif
setinggi yang dipunyai oleh produk fisi. Di dalam produk reaksi fusi yang lima itu (yang
dikemukakan di muka), hanya hidrogen-3 dan neutron yang bersifat radioaktif dan neutron juga
akan meluluh menjadi atom hidrogen. Radioaktifitas yang dihasilkan sebagai hasil pengaktifan
neutron dari struktur kemasan justru lebih menjadi masalah ketimbang produk fusi. Keuntungan
besar yang terakhir dari fusi terhadap fisi muncul dari kenyataan bahwa proses fusi adalah sulit
untuk dimulai dan diawasi. Kenyataannya, sedikit saja ada gangguan terhadap sistem selalu akan
mengakibatkan berhentinya reaksi Efek ini, bersama dengan sangat kecilnya jumlah reaktan yang
terdapat di sistem, mencegah terjadinya kerugian daya yang besar akibat kerusakan peralatan.
Masalah utama yang berkaitan dengan pengembangan reaktor fusi timbul dari kenyataan
bahwa partikel-pertikel yang bereaksi keduanya adalah inti yang bermuatan positif. Ini berarti
bahwa partikel reaksi tersebut harus mempunyai energi kinetik yang cukup untuk mengatasi gaya

tolak-menolak Coulomb. Untuk mendapatkan energi kinetik yang minimum itu, kedua partikel
harus mempunyai massa partikel yang sama serta mempunyai angka perbandingan massamuatan (mass-to-charge ratio) yang tinggi.
Energi minimum atau energi ambang yang dibutuhkan untuk memulai reaksi telah
diberikan lebih dahulu berserta berbagai reaksi lain. Energi ini umumnya dinyatakan dalam
satuan temperatur, meskipun kerapatan partikel sebenarnya adalah sangat kecil sehingga
temperatur tidaklah memberi arti banyak. Dengan energi kinetik yang setinggi ini, semua
elektron dilucuti dari intinya dan reaktan dikatakan berada dalam suatu keadaan yang diberi
nama plasma. Kadang-kadang dikatakan bahwa ini adalah tingkat ke-empat dari suatu zat. Pada
bom nuklir, energi penyalaan diperoleh pertama kali dari pendenotasian bom fisi. Reaksi
deutrium-tritium mempunyai energi ambang yang terendah (massa/muatan = A/Z = 5/2) dan,
karena alasan ini, reaktor fusi akan beroperasi dengan reaksi ini.
Kelemahan reaksi fusi sebagai sumber energi adalah dibutuhkan suhu yang sangat tinggi,
dan yang besar dan pengetahuan yang sangat tinggi untuk mengolah sumber energi dari reaksi
fusi, sedangkan kelebihan dari reaksi fusi adalah energi yang dihasilkan lebih besar dan bahan
bakar untuk reaktor fusi yaitu deuterium sangat berlimpah tersedia dalam air laut.
Kekurangan reaksi fisi adalah limbah yang dihasilkan mengandung unsure tidak stabil.
Hal ini sangat berbahaya bagi lingkungan serta kesehatan manusia dan akan tetap begitu selama
ratusan tahun. Sehingga sangat sulit untuk menyimpan elemen radioaktif dalam jangka waktu
lama. Sedangkan kelebihan adalah menggunakan bahan bakar yang sedikit berupa uranium
namun menghasilkan energi yang besar.

4. Aplikasi Reaksi Fusi dan Reaksi Fisi


a. Reaksi Fusi
1. Reaksi fusi nuklir pada bintang (matahari)

Persamaan reaksi ada 3 tahap yaitu:

Reaksi pertama dan kedua terjadi dua kali, kedua positron saling menghilangkan dengan
sebuah elektron dan menghasilkan radiasi elektromagnet, reaksi di atas dapat ditulis:

2. Reaksi fusi nuklir pada bom hidrogen

Bahan baku bom hydrogen adalah inti deuterium dan tritium yang akan bergabung
membentuk inti helium sambil membebaskan energi yang sangat besar. Untuk menggabungkan

inti-inti tersebut diperlukan suhu yang sangat tinggi yang diperoleh dari ledakan atom biasa yang
dihasilkan dari reaksi fisi sebagai pemicu berlangsungnya reaksi fusi bom hidrogen yang akan
menghasilkan ledakan bom yang lebih dahsyat. Persamaan reaksi fusi untuk bom hydrogen dapat
ditulis:

b. Reaksi Fisi
1.

Reaksi inti sebagai penghasil energi listrik.

2.

Penentuan umur (dating) batuan atau fosil.

3.

Dalam bidang kimia:

Analisis pengenceran isotop merupakan teknik untuk menentukan kadar suatu zat dalam

sampel dengan cara pengenceran dan penambahan zat radioaktif atau isotopnya.
Analisis pengaktifan netron sebagai perunut dalam menentukan mekanisme reaksi kimia.
Dalam bidang kedokteran

4.

Adapun fungsi radioisotop adalah untuk :

5.

Mengetahui keefektifan kerja jantung dengan menggunakan Sodium-24.


Menentukan lokasi tumor otak, mendekati tumor kelenjar gondok, dipergunakan Yodium

131.
Penanganan penderita Leukimia, denganPhosporus 32.
Penyembuhan kanker dan tumor dengancara penyinaran, seperti sinar x dan untuksteril
alat-alat kedokteran.
Dalam bidang pertanian, radioisotope digunakan sebagai perunut dan juga untuk

memperoleh bibit unggul (pemuliaan tanaman).


6.

Dalam bidang hidrologi

Salah satu kegunaan radioisotop di bidanghidrologi adalah untuk mengukur kecepatan


aliran atau debit aliran. Dalam hal ini sebagai perunut, diukur dari perubahan intensitaspancaran
di dalam aliran untuk jangka waktuyang sama.
C. Komponen Utama Reaktor Nuklir
1. Tangki Reaktor
Tangki ini bisa berupa tabung (silinder) atau bola yang dibuat dari logam campuran
dengan ketebalan sekitar 25 cm. fungsi dari tangki adalah sebagai wadah untuk menempatkan
komponen-komponen reaktor lainnya dan sebagai tempat berlangsungnya reaksi nuklir. Tangki
yang berdinding tebal ini juga berfungsi sebagai penahan radiasi agar tidak keluar dari sistem
reaktor.
2. Teras Reaktor
Komponen reaktor yang berfungsi sebagai tempat untuk bahan bakar. Teras reaktor
dibuat berlubang (kolom) untuk menempatkan bahan bakar reaktor yang berbentuk batang. Teras
reaktor dibuat dari logam yang tahan panas dan tahan korosi.
3. Bahan Bakar Nuklir
Bahan bakar adalah komponen utama yang memegang peranan penting untuk
berlangsungnya reaksi nuklir. Bahan bakar dibuat dari isotop alam seperti Uranium, Thorium
yang mempunyai sifat dapat membelah apabila bereaksi dengan neutron.

4. Bahan Pendingin
Untuk mencegah agar tidak terjadi akumulasi panas yang berlebihan pada teras reaktor,
maka dapat dipergunakan bahan pendingin untuk pertukaran panasnya. Bahan pendingin ini bisa
digunakan air atau gas.

5. Elemen Kendali
Reaksi nuklir bisa tidak terkendali apabila partikel-partikel neutron yang dihasilkan dari
reaksi sebelumnya sebagian tidak ditangkap atau diserap. Untuk mengendalikan reaksi ini,
reaktor dilengkapi dengan elemen kendali yang dibuat dari bahan yang dapat menangkap atau
menyerap neutron. Elemen kendali juga berfungsi untuk menghentikan operasi reaktor (shut
down) sewaktu-waktu apabila terjadi kecelakaan.
6. Moderator
Fungsi dari moderator adalah untuk memperlambat laju neutron cepat (moderasi) yang
dihasilkan dari reaksi inti hingga mencapai kecepatan neutron thermal untuk memperbesar
kemungkinan terjadinya reaksi nuklir selanjutnya (reaksi berantai). Bahan yang digunakan untuk
moderator adalah air atau grafit.

D. Keunggulan dan Kelemahan Reaktor Nuklir


Energi Nuklir adalah Energi yang paling ditakutkan. Yang di takutkan dari Energi Nuklir
adalah bahayanya bagi keselamatan dan kesehatan hidup manusia. Berikut ini adalah beberapa
kelemahan dan kelebihan Energi Nuklir sebagai sumber Energi.
1.
a.
b.
c.
2.
a.

Kelebihan
Bahan bakarnya tidak mahal
Mudah untuk dipindahkan (dengan sistem keamanan yang ketat),
Energinya sangat tinggi, dan Tidak mempunyai efek rumah kaca dan hujan asam
Kelemahan
Butuh biaya yang besar untuk sistem penyimpanannya disebabkan dari bahaya radiasi energi

nuklir itu sendiri


b. Masalah kepemilikan energi nuklir disebabkan karena bahayanya massal dan produk
buangannya yang sangat radioaktif
c. Nuklir sebagai senjata pemusnah

BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat ditarik dari makalah ini adalah:

1. Reaktor nuklir adalah suatu tempat atau perangkat yang digunakan untuk membuat, mengatur
dan menjaga kesinambungan reaksi nuklir berantai pada laju yang tetap, baik pembelahan
inti (fisi) ataupun penggabungan inti (fusi).
2. Reaksi nuklir adalah sebuah proses di mana dua nuklei atau partikel nuklir bertubrukan,
untuk memproduksi hasil yang berbeda dari produk awal.
3. Komponen utama reactor nuklir adalah tangki reactor, teras reactor, bahan bakar nuklir,
bahan pendingin, elemen kendali dan moderator.
4. Kelebihan dan kekurangan reactor nuklir, yaitu:
a. Kelebihan
Bahan bakarnya tidak mahal
Mudah untuk dipindahkan (dengan sistem keamanan yang ketat),
Energinya sangat tinggi, dan Tidak mempunyai efek rumah kaca dan hujan asam
b. Kelemahan
Butuh biaya yang besar untuk sistem penyimpanannya disebabkan dari bahaya radiasi
energi nuklir itu sendiri
Masalah kepemilikan energi nuklir disebabkan karena bahayanya massal dan produk
buangannya yang sangat radioaktif
Nuklir sebagai senjata pemusnah

Anda mungkin juga menyukai